ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

19
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi

description

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi. Definisi. Pencerapan tan p a adanya rangsang apapun pada panca-indera seorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar/bangun. Beda dengan ilusi : Persepsi salah terhadap stimulus. JENIS HALUSINASI. Pendengaran - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Gangguan Persepsi SensoriHalusinasi

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Definisi Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun

pada panca-indera seorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar/bangun.

Beda dengan ilusi : Persepsi salah terhadap stimulus

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

JENIS HALUSINASI Pendengaran

- 70 % penderita halusinasiKharakteristik :Mendengar suara/bunyi, suara sederhana atau pembicaraan, percakapan 2 org/>

Ps mendengar suara yg dipikirkan atau mnyuruh ps mlakukan sesuatu.

Tingkah Laku yg Dpt Diobservasi : Pergerakan mata spt jk melihat seseorang , mendengarkan

dg cermat org lain, menggerakkan mulut spt bicara.

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Penglihatan20 % penderitaKharakteristik :Stimuli pandangan dalam bentuk gamb. Geometrik, kartun, dll. Pandangan dpt menyenangkan/menakutkan spt melihat monster.

Tingkah lk yg dpt diobservasi : Tiba2 tampak terkejut, takut o/ org lain atau obyek ttt atau tanpa stimulus. Tiba2 berlari ke ruang lain.

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Penciuman Kharakteristik : Mencium bau seprti darah (anyir), urine, feces,

tapi kadang bau terasa menyenangkan. Tk. Laku yang dapat diobservasi : Mengerutkan hidung spt mencium sesuatu,

berespon pada bau.

Tactile Kharakteristik : pengalaman nyeri/tdk nyaman tanpa stimuli

yg tampak.

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Kinestetik Kharakteristik : Merasa fungsi tubuh seperti aliran darah melalui vena dan arteri atau merasakan pencernaan mkn atau pembentukan urin

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

FASE-FASE HALUSINASIFASE

HALUSINASIKHARAKTERISTIK PERILAKU KLIEN

Fase IComfortingHalusinasi Menyenang-kan

K. Mengalami perasaan mendalam spt ansietas, ksepian, rasa b’salah, takut. Mencoba b’fokus pd pikiran menyenangkan u/ m’redakan ansietasIndv. Mengenali bhw pikiran2 % p’alaman brada dlm kendali k’sadaran bila ansietas dapat ditanganiNONPSIKOTIK

Tersenyum atau tertawa yg tidak sesuai, menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata yg cepat , respon verbal yg lambat jika sedang asyik, diam & asyik sendiri.

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Fase IICondemningAnsietas berat, halusinasi menjadi menjijikkan

Pengalaman sensori menjijikkan dan menakutkan. Klien mulai lepas kendali & m’ambil jarak dirinya dg sumber yg dipersepsikan.PSIKOTIK RINGAN

M tanda sistem syaraf otonom akibat ansietas. Rentang perhatian menyempit, asyik dg p’alaman sensori & k’hilangan k’mampuan membedakan halusinasi dg realita.

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Fase III; ControllingAnsietas berat. Pengalaman sensori menjadi berkuasa

K. m’henti’k p’lawanan thd hall. & menyerah Isi hal. Mjd m’narik . K. mungkin m’alami kesepian jk sensori hall. Berhenti.PSIKOTIK

Kemauan yg dikendalikan hal. Akan lebih diikuti. Kesukaran dlm b’hub. Dg org lain, rentang perhatian hy bbrp detik atau menit. Adanya tanda2 fisik ansietas berat, tidak mampu mematuhi perintah

Fase IVConqueringPanikUmumnya menjadi melebur dlm hall.

P’alaman sensori mjd mengancam jk K . Tdk mengikuti perintah hall. PSIKOTIK BERAT

Perilaku teror akibat panik. Potensi kuat suicide atau homicide. Aktivitas fisik merefleksikan isi hal. Spt PK, agitasi, MD atau katatonia. Tdk mampu berespon thd perintah yg komplek. Tdk mampu b’respon lebih dr satu orang.

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

RENTANG RESPON Respon Adaptif Respon

Maladaptif

Pikiran LogisPersepsi akuratEmosi konsisten dgPengalamanPerilaku sesuai dg Hubungan sosial

Distorsi piiranIlusiReaksi emosi ber> Atau sangat <Perilaku aneh atauTidak biasaMenarik diri

Gangg. Pikir/delusiHalusinasiSulit berespon-EmosiPerilaku dis-OrganisasiIsolasi sosial

Rentang Respon NeurobiologiStuart and Laraia, 2001

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Pengkajian Dalam gejalanya , klien mengalami psikotik-

khususnya schizophrenia Faktor Predisposisi

a. Faktor GenetikDiturunkan melalui genetik kromosom no.6Kembar identik : 50 %Kembar dizigot : 15 %Satu orangtua : 15 %Kedua orangtua : 35 %

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

b. Faktor Neurobiologi Pd penderita schizophrenia : korteks

prefrontal & limbik tidak berkembang penuh. Terjadi penurunan volume & fs. Otak. Neurotransmitter tdk normal : Dopamin, Serotonin, Glutamat

c. Teori Virus Paparan virus influenza pd kehamilan

trimester 3

d. Psikologis Anak dari ibu yang pencemas , terlalu

melindungi, dingin dan tidak berperasaan, ayah mengambil jarak.

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Presipitasi Berlebihnya proses informasi pd sistem

syaraf yg menerima & memproses informasi di thalamus dan frontal otak

Mekanisme penghantaran listrik di syaraf terganggu

Gejala2 pemicu : kes. Lingkungan, sikap dan perilaku tercantum di tabel.

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Gejala pencetus respon Neurobiologis (Stuart & Laraia, 2001) KESEHATAN Nutrisi kurang, kurang tidur, ktidak

seimbangan irama sirkadian, kelelahan, obat sistem syaraf pusat, kurang latihan, hambatan utk menjangkau pely. Kesehatan.

LINGKU-NGAN Lingk. Yg memusuhi, kritis. , masalah rumah tangga, k’hilangan k’bebasan hidup, isolasi sosial

SIKAP/PERILAKU

Merasa tidak mampu (harga diri rendah), putus asa, merasa gagal, merasa hebat, ketidakadekuatan pengobatan

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Mekanisme Koping Regresi : menjadi malas beraktivitas

sehari-hari Proyeksi : mencoba mengalihkan

gg.persepsi dg m’alihk’ tg jawab kpd org lain atau suatu benda

Menarik diri, sulit mempercayai org lain dan asyik dg stimulus internal

Klg mengingkari masalah yg dialami klien.

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

POHON MASALAH

Perub. Sensori Persepsi: Halusinasi

Resiko Menciderai diri sendiri, oranglain dan lingkungan

Isolasi sosial : menarik diri DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Resiko menciderai diri sdr b/dhalusinasi2. Perubahan persepsi :halusinasi b/d MD

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

INTERVENSI KEPERAWATAN Bina hubungan saling percaya Bantu klien mengenal halusinasinya

- isi halusinasi : suara siapa, berkata apa, bentuk seperti apa (p’lihatan), dll.- Waktu & frekuensi halusinasi- Situasi pencetus halusinasi- Respon klien

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Latih klien cara mengontrol halusnasi :menghardik, berinteraksi dg org lain,

Penjelasan pada keluarga(lihat SP klien dengan halusinasi)

EVALUASIBerhasil !!! Bila..• Klien menunjukkan kemampuan mandiri u/

mengontrol halusinasi dg cara yg efektif yg dipilih

• Klg menunjukkan kemampuan menjadi sistem pendukung yg efektif.

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

TERIMA KASIH …