Asuhan Keperawatan Bml Selesai

28

Click here to load reader

Transcript of Asuhan Keperawatan Bml Selesai

Page 1: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

ASUHAN KEPERAWATAN

“KATARAK”

Dosen Pembimbing : Nur Yeti Syarifah,S.kep,.NS

Kelompok IV

Desta Pradana Putra (11100007)Echi Septiana (11100008)Merlince Kogoya (11100018)Martinus Pego Soge (11100019)Putri Maharani (11100028)Antinius Niky Kurniawan (11100031)Antonius Padua Kurniawan Edhok (11100032)Fransiska Etik (11100039)Hendrik Purwanto (11100040)Muhamat Addin Afdhadin (11100047)Sulasno (11100055)Wiwin Pujiati (11100056)Donisius Martinus Sera (11100061)Kartini Irmina Rebi (11100064)

Mata kuliah: Sistem Persepsi Sensori

SI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GUNA BANGSA YOGYAKARTA

2012

Page 2: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan Karunianya

yang telah di berikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makala kami yang berjudul

“ KATARAK”.

Semoga makala ini dapat di manfatkan dan di pergunakan sesuai dengan funsinya

dengan baik dan semoga memberikn ilmu bagi yang membaca dan mempelajarinya .

Tentu saja masih banyak kekurangan dalam pembuatan makala ini ole karena itu, kami

harap saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar menjadi masukan yang positip

bagi kami dan tentu saja menambah wawasan dan pengetahuan kami.

Yogyakarta , Juni 2012

penyusun

ii

Page 3: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

Daftar Isi

Kata Pengantar....................……………………………………………………………………i

Daftar Isi.........................……....…………...…………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang................................................................................................................1

B. Tujuan.............................................................................................................................1

BAB IIPEMBAHASAN

A. Find difficult Word.......................................................................................................2

B. Case analysis (find the “key word”)..............................................................................2

C. Tinjauan pustaka............................................................................................................2

1. Definisi ....................................................................................................................2

2. Etiologi.....................................................................................................................3

3. Tanda dan gejala /manifestasi klinis........................................................................5

4. Patofisiologi.............................................................................................................7

5. Pathway....................................................................................................................8

6. Komplikasi.............................................................................................................10

7. Pemeriksaan menunjang........................................................................................10

8. Penatalaksanan.......................................................................................................11

9. Askep.....................................................................................................................12

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan...................................................................................................................17

b. Saran.............................................................................................................................17

Daftarpustaka...........................................................................................................................18

iii

Page 4: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangKatarak atau kekeruan pada lensa mata ini merupakan penyakit yang

menyerang pada mata penyakit ini terserang pada semua usia tetapi lebi banyak di

temukan pada lansia

Hal ini di sebabkan karena bertambanya usia sehinga menyebabkan penurunan

ketajaman pada mata.

B. Tujuan 1.1. Tujuan umum :

Mahasiswa dapat melakukan asuhan keperawatan klien dengan “ katarak”.

1.2. Tujuan Khusus:

1. Mampu melalukan pengkajian secara menyeluru pada klien dengan

Katarak

2. Mampu melakukan masala keperawatan yang muncul pada klien

dengan katarak

3. Mampu membuat rencana tindakan klien dengan katarak

4. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan katarak

5. Mampu melakukan evaluasi atas tindakan yang tela di lakukan

6. Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terjadi antara teori dengan

kasus

7. Mampu mengidentifikasi faktor pendukung,penghambat,serta dapat

mencari solusi

8. Mampu mengdokumentasikan asuhan keperawatan klien deng katarak

1

Page 5: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

BAB II

PEMBAHASAN

A. Find Difficult Word

Oftalmoskopi

Poli mata

Lensa mata

Buram

Kaca susu

B. Case Analysi (Find The”Key Word”)

“ KATARAK”

C. Tinjauan Pustaka

A.Definisi

Katarak adalah : Nama yang diberikan untuk kekeruhan lensa yang dapat

terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein lensa atau

dapat juga akibat dari kedua-duanya yang biasanya mengenai kedua mata dan

berjalan progesif (Mansjoer,2000;62).

Kekeruhan ini terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang

dapat timbul pada berbagai usia tertentu. Katarak dapat terjadi pada saat

perkembangan serat lensa masih berlangsung atau sesudah serat lensa berhenti

dalam perkembangannya dan telah memulai proses degenerasi. Biasanya

mengenai kedua mata dan berjalan progresif. Katarak mengakibatkan

pengurangan visus oleh suatu tabir/layar yang diturunkan di dalam mata,

seperti melihat air terjun. Penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena

dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan

bayangan yang kabur pada retina. Jumlah dan bentuk kekeruhan pada setiap

lensa mata dapat bervariasi.

Katarak adalah : Kekerahan pada lensa mata tanpa nyeri yang berangsur-

angsur penglihatan kabur akhirnya tidak dapat menerimah cahaya (Barbara).

2

Page 6: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

Katarak adalah: Kekeruhan (apasitas) dari lensa yang tidak dapat

mengambarkan objek dengan jelas di retina .

B.Etiologi

Katarak di sebabkan oleh berbagai faktor atara lain:

- Trauma

- Terpapas substansi toksik

- Penyakit predisposisi

- Genetik

- Infeksi virus di masa pertumbuhan

- Usia

Penuaan merupakan penyebab utama dari katarak (95%) dari 5% di sebabkan

kerusakan kongenital, trauma,keracunan, atau penyakit sistemik.

Derajat kerusakan yang di sebabkan oleh katarak di pengaruhi oleh

lokasi dan densitas (kepadatan) dari kekeruhan selain umur, pekerjaan gaya

hidup dan tempat tinggal seseorang.

Menurut Etiologinya Katarak di Bagi menjadi :

1. Katarak senilis (95%)

Katarak ini disebabkan oleh ketuaan ( lebih dari 60 tahun) katarak terjadi

18% pada usia 65-74 tahun, dan 45% pada usia 75-84 Tahun. Beberapa

derajat katarak di duga terjadi pada semua orang pada usia 70 tahun.

Ada 3 stadium antara lain:

Katarak insipieu: stadiun ini kekeruan lensa sektoral di batasi

oleh bagian mata yang masih jernih.

Katarak lutummesen: kekeruan lensa di sertai dengan

pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air.

Katarak Hipermatur: katarak mengalami proses degenerasi lanjut

keluar dari kapsul lensa sehinga lensa mengecil, berwarna kuning dan

kering serta terdapat lipatan lensa.Jika berlanjut di sertai kapsul yang

tebal menyebabkan kortek yang berdegenerasi dan cair tidak dapat

3

Page 7: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

keluar , sehingga berbentuk seperti sekantong susu dengan nukleus

yang terbenam yang disebut katarak morgagemi.

2. Katarak kongenital

Katarak ini merupakan katarak yang di temukan pada bayi sejak lahir

(sudah terlihat pada usia di bawah 1 tahun).

Katarak kongenital digolongkan dalam 2 bagian yaitu:

- Katarak kapsulo lentikuler

Merupakan katarak pada kapsul dan konteks.

- Katarak leutikuler

Merupakan kekeruan lensa yang tidak mengenai kapsul

3. Katarak juvenil

Katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun dan di bawa usia 40 tahun.

4. Katarak presemil

Katarak yang terjadi sesuda usia 30-40 tahun.

5. Katarak traumatik

Terjadi karena cedera pada mata, seperti trauma tajam/trauma tumpul.

Waktu untuk perkembabangan katarak traumatik dapat bervariasi dari jam

sampai tahun

6. Katarak Toksik

Setelah terpapar bahan kimia atau subtansi tertentu (karticos, tirot,

klorpromasi, miotik, agen untuk pengobatan glaukoma).

7. Katarak Asosiasi

Penyakit sistemik seperti DM ,Downs sindrom dan dematitis atapik dapat

menjadi predikposisi bagi individu untuk perkembangan katarak.

8. Katarak koneplikata

Katarak ini dapat juga terjadi akibat penyakit mata lain (kelainan okuler).

Penyakit intra okuler temrmasuk retinitis pigmentase gloukoma dan retina

dekachement.

4

Page 8: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

C. Manifestasi KlinisKatarak didiagnosis terutama dengan gejala subjektif. Biasanya klien

melaporkan penurunan ketajaman penglihatan dan silau serta gangguan

fungsional sampai derajat tertentu yang diakibatkan oleh kehilangan

penglihatan tadi. Temuan objektif biasanya meliputi pengembunann seperti

mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan

oftalmoskop. Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan

bukannya ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan terfokus pada

retina. Hasilnya adalah pandangan menjadi kabur atau redup, menyilaukan

dengan distorsi bayangan dan susah melihat di malam hari. Pupil yang

normalnya hitam akan tampak abu-abu atau putih. Pengelihatan seakan-akan

melihat asap dan pupil mata seakan akan bertambah putih. Pada akhirnya

apabila katarak telah matang pupil akan tampak benar-benar putih ,sehingga

refleks cahaya pada mata menjadi negatif.

Katarak biasanya terjadi bertahap selama bertahun-tahun dan ketika

katarak sudah sangat memburuk lensa yang lebih kuat pun tidak akan mampu

memperbaiki penglihatan. Orang dengan katarak secara khas selalu mencari

cara untuk menghindari silau yang berasal dari cahaya yang salah arah.

Misalnya dengan mengenkan topi berkelapak lebar atau kaca mata hitam dan

menurunkan pelindung cahaya saat mengendarai mobil pada siang hari.

Gejala umum gangguan katarak meliputi :

- Pengelihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek

- Peka terhadap sinar atau cahaya.

- Pengelihatan menjadi dobel pada satu mata.

- Memerlukan cahaya untuk membaca.

- Lensa mata beruba menjadi buram seperti kaca susu.

Ganguan pengelihatan bisa berupa:

- Kesulitan melihat pada malam hari

- Melihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya terasa mengkilau mata

- Sering berganti kaca mata

- Penurunanketajaman pengelihatan (bahkan pada siang hari)

5

Page 9: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

Gejala lainnya adalah :

- Sering berganti kaca mata

- Pengelihatan sering pada sala satu mata

D. Patofisiologi

Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih,

transparan, berbentuk kancing baju, mempunyai kekuatan refraksi yang besar.

Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona sentral terdapat

nukleus, di perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul

anterior dan posterior. Dengan bertambah usia, nucleus mengalami perubahan

warna menjadi coklat kekuningan. Di sekitar opasitas terdapat densitas seperti

duri di anterior dan posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior

merupakan bentuk katarak yang paling bermakna nampak seperti kristal salju

pada jendela.

Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya

transparansi, perubahan pada serabut halus multiple (zunula) yang memanjang

dari badan silier ke sekitar daerah di luar lensa misalnya dapat menyebabkan

penglihatan mengalami distorsi. Perubahan Kimia dalam protein lensa dapat

menyebabkan koagulasi sehingga mengabutkan pandangan dengan

menghambat jalannya cahaya ke retina. Salah satu teori menyebutkan

terputusnya protein lensa normal terjadi disertai influks air ke dalam lensa.

Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi

sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam

melindungi lensa dari degenerasi.Jumlah enzim akan menurun dengan

bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita

katarak.

Katarak biasanya terjadi bilateral, namun mempunyai kecepatan yang

berbeda. Dapat disebabkan oleh kejadian trauma maupun sistematis, seperti

DM, namun sebenarnya merupakan konsekuensi dari proses penuaan yang

normal. Kebanyakan katarak berkembang secara kronik dan matang ketika

orang memasuki dekade ke tujuh. Katarak dapat bersifat kongenital dan harus

6

Page 10: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

diidentifikasi awal karena bila tidak didiagnosa dapat menyebabkan ambliopia

dan kehilangan penglihatan permanen.

Faktor yang paling sering yang berperan dalam terjadinya katarak

meliputi radiasi sinar ultraviolet B, obat-obatan, alcohol, merokok, DM, dan

asupan vitamin antioksidan yang kurang dalam jangka waktu lama.

7

Page 11: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

Kerusakan pada jaringan sekitar

Terputusnya kontanitas jaringan

Merangsang Hipotalamus

Merangsang naceceptor

Pelepasan dan histamin bradikinin

Nyeri

Faktor Usia

Nukleus berubah wara menjadi coklat

kekuningan

Perubahan pada serabut halus multiple (granula)

Trauma tumpul dan tajam

Menembus lensa

Terlepasnya lensa dari badan viterus

Defek Kongenital

KATARAK

Kekeruhan pada lensa waktu bayi lahir

Pembentukan lensa belum mencapai keadaan normal

Pada ibu dengan riwayat prenatal infeksi

Kelainan nukleus lensa

Indikasi dilakukan pembedahan

Kurang pengetahuan tentang penyakit, pengobatan, serta rutinitas pre operasi katarak

Kurang Pengetahuan

Koping individu

Gangguan transmisi sinar

Resiko Infeksi

Port the entry kuman

Kurangnya tindakan aseptik dalam

perawatan pre operasi di rumah

Ansietas

Terhambatnya cahaya yang masuk ke retina

Penglihatan menjadi kabur

Kekeruhan pada lensa

Intoleransi Aktivitas

Keterbatasan aktivitas

Klien tidak mampu beraktivitas secara

mandiri

Gangguan Persepsi Sensori Penglihatan

Penurunan ketajaman penglihatan

Resiko Cidera Fisik

Kurang pengetahuan tentang kewaspadaan

yang diperlukan

E. Pathway

8

Page 12: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

F. KomplikasiPenyakit yang terjadi berupa virus tidak akan mencapai 5/5 ampliopia

sensori. Komplikasi yang terjadi nigtagunus dan siatramus dan bila katarak di

biarkan maka akan mengganggu penglihatan dan akan dapat menimbulkan

komplikasi berupa glaukoma dan uvertis

G. Pemeriksaan Penunjang

- USG Mata (pembedahan)

Sebagai persiapan untuk melakukan pembedahampada katarak

- Pemeriksaan dara lengkap

Menujukan anemi sistemik/infeksi

- Kartu mata sneillen

Mungkin tergangu dalam kerusakan kornea ,lensa otueus, viteus humor,

kesalahan refraksi, danpenyakit sistem saraf

- Tes retina

- Lapang pengelihatan

Penurunan mungkin masa tumor , karotis, dan glaukoma.

- Oftal moskopi

Alat yang di gunakan untuk melakukan pemeriksaan mata bagian dalam.

H. Penatalaksanaan

Satu-satunya adalah dengan cara pembedahan, yaitu dengan cara lensa

yang telah keruh di angkat dan sekaligus di tanam lensa intra okuler sehinga

pasca operasi tidak perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata

ophakia). Pembedahan diindikasikan bagi mereka yang memerlukan

pengelihatan akut untuk bekerja ataupun keamanan. Biasanya diindikasikan

bila koreksi tajam penglihatan yang terbaik, yang dapat dicapai adalah 20/50

atau lebih buruk lagi bila ketajaman pandang mempengaruhi keamanan atau

kualitas hidup, seperti diabetes dan glaukoma. Pembedahan katarak terdiri

dari pengangkatan lensa dan di ganti dengan lensa buatan.

9

Page 13: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

Pengangkatan lensa

Ada 2 teknik pembedahan yang sering di gunakan yaitu :

- Pembedahan intra kapsuler : pengangkatan lensa beserta

kapsulnya

- Pembedahan ekstra kapsuler : lensa diangkat dengan

meninggalkan kapsulnya

Pergantian lensa

Penderita yang tela menjalani pembedahan katarak biasanya akan

mendapatkan lensa buatan ini merupakan lempengan pelastik yang

di sebut lensa intraokuler dan biasanya lensa intra okuler dimasukan

ke dalam kapsul lensa di dalam mata untuk menjaga infeksi,

mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan. Selama

beberapa minggu setelah dari pembedahan di berikan tetes mata

atau salep mata untuk melindungi mata dari cidera. Penderita

sebaiknya mengunakan kacamata atau pelindung mata yang terbuat

dari logam sampe luka pembedahan benar-benar sembuh.

I. Diagnosa keperawatan

10

Page 14: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

1. Dx keperawatan: gangguan presepsi sensori pegelihatan b/d gangguan transmisi sinar. Tujuan dan kriteria Hasil: klien mampu beradaptasi dengan lingkungan dan klien mengenal lingkungan secara maksimal

Intervensi Rasional

1. Kaji ketajaman pegelihatan

2. Orientasi pasien terhadap lingkungan

3. Observasi tanda-tanda dan gejala disertai pertahankan keamanan tempat tidur sampai benar-benar sembu dari anastes

4. Ingatkan klien mengunakan kaca mata katarak

1. Untuk mengetahui apaka satu atau kedua mata terlibat

2. Memberikan peningkatan kenyamanan dan keluarga

3. Terbangun dalam lingkungan tak dikenal dan mengalami keterbatasan pegelihatan

4. Membesar 25% pengelihatan periver hilang

2. Dx. keperawatan : Resiko infeksi b/d kurangnya tindakaan aseptik dalam keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil : Meningkatkan penyembuhan luka agar tidk terjadi infeksi pada

okuler pembedahan dengan criteria hasil udema berkurang, tidak demam, tidak dehidrasi

Intervensi Rasional

1. Tekanakan teknik mengunci tangan dengan tepat

2. Awasi suhu

3. Lihat lokasi beda untuk eritema drainase purulent

4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat mislnya steroid

1. mencega penyebaran bakteri dan kontaminasi silang

2. demam dapat terjadi akibat infeksi/dehidrasi

3. refeksi dini terjadinya infeksi memberikan pencegahan komplikasi lebi serius

4. menurunkan inflamasi

3. Dx keperawatan: nyeri b/d indikasi di lakukan pembedahan

11

Page 15: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

Tujuan dan criteria hasil : nyeri berkurang nyeri hilang dengan skala ringan o,3 ekspresi waja rileks dan dapat tidur dengan nyenyak

Intervensi Rasional

1. bantu klien dalam mengidentifikasi tindakan penglihatan nyeri yang efektif .

2. jelaskan bahwa nyeri dapat terjadi beberapa jam setela pembedahan

3. lakukan tindakan mengurangi nyeri dengan cara latihan distraksi dan relaksasi

4. kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik sesuai indikasi

1. membantu klien menemui tindakan penglihatan atau mengurangi nyeri yang efektif

2. mampu mengurangi kecemasan

3. memungkinkan klien untuk mempunyai rasa control terhadap nyeri

4. analgetik dapat menghabat reseptor nyeri

4. Dx Keperawatan : intoleransi aktivitas b/d keterbatasan aaktivitas Tujuan dan criteria hasil : dapat melakukan aktifitas dengan bebas tanpa aaktivitas nya tergangau

Intervensi Rasional

1. beritahu klien untuk aktivitas nya sementara di batasi untuk mencega robekan lebih lanjut..

2. Mencelaskan pada klien untuk tidak mengusap atau mengosok mata.

3. Oservasi TTV

4. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan obat sesuai indikasi

1. Mengurangi resiko cedera dan mempercepat prosedur penyembuhan

2. Mengusap atau mengosok mata dapat merusak integritas kulit.

3. Mengetahui ada tidaknya tanda-tanda vital.

4. Mempercepat proses penyembuhan.

5. Dx keperawatan : kurang pengetahuan b/d kurangnya pengetaahuan tentang penyakit /pengobatan.

12

Page 16: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

Tujuan Dan Kriteria Hasil: setela di lakukan tindakan keperawatan masala kurang pengetahuan berkurang dengan criteria hasil klien mengatakan sudah memahami penyakit yang dia derita

Intervensi Rasional

1. Berikan infomasi yang tepat dengan keadaan individu

2. Tingkatakan pentingnya istirahan

3. Diskusi aturan obat-obatan, interaksi dan efeksamping

1. Berat /ringan keadaan penyebab usia dan komplikasi yang muncul atau menentukan tindakan pengobatan .

2. Mengurangi ketidak tahuan

3. Meningkatkan kerja sama atau peningkatan kemungkinan untuk sukses dan aturan terapeutik

6. Dx Keperawatan : Ansietas b/d Tindakan Pembedaha. Tujuan Dan kriteria Hasil: ansietas berkurang denga criteria hasil Klien tampak rileks

Intervensi Rasional

1. Kaji tingkat ansietas dan diskusi penyebabnya

2. Kaji status Emosional.

3. Sediakan waktu mendengarkan pasien

4. Kolaborasi dengan dokter rujuk pada sumber –sumber lain sesuai indikasi

1. Meningkatakan kemampuan individu untuk menghadapinya dengan lebi realitas

2. Ansietas merupakan reaksi yang umum terhadap perubahan

3. Kecemasan pasien teratasi

4. Mungkin membutukan bantuan yang lebih lanjut untuk memecahkan masalah

7. Dx Keperawatan :Resiko cidera fisik b/d Kurang pengetahuan tentang kewaspadaan

13

Page 17: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

yang di perlukan terhadap defisik sensori pengelihatanTujuan dan Kriteria Hasil: tidak akan terjadi cidera fisik dengan criteria hasil klien dapat mengedentivikasi factor-faktor yang dapat mengakibatkan resiko terjadinya cidera

Intervensi Rasioanal

1. Kaji ada tidaknya factor penyebab / pendukung adanya resiko cidera .

2. Jelaskan tentang gangguan pengelihatan

3. Orientasi tempat dengan klien misalnyaa jarak tempat tidur dengan pintu kamar.

4. Mengunakan klien untuk selalu menemani klien kemana saja

1. Membabtu klien agar tidak terjadi cidera fisik

2. Gangguan pengelihatan dapaat menyebabkan peningkatan resiko cidera

3. Mengurangi terjadinya resiko cidera

4. Agar tidak terjadi resiko cidera fisik

BAB III

14

Page 18: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

PENUTUP

A. Kesimpulan

Katarak adalah suatu penyakit dimana terjadi penurunan ketajaman yang

disebab kan ole kekeruhan pada lensa mata . penyakit ini disebabkan oleh banyak

faktor diantaranya adalah genetic dan lingkungan . kurangnya pengetahuan

membuat penyakit ini bertamba kebutaan . angapan bahwa penyakit ini

merupakan penyakit yang perlu di waspadai kareana penyakit ini menyerang

bukan haynya pada lansia tetapi pada semua usia . pengobatan /mencega penyakit

ini dengan cara menkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung vit.C ,

vit.A, dan vit E.

B. Saran

Sebagai tenaga kesehatan sudah seharusnya kita mengetahui tentang banyak

penyakit termasuk katarak angapan masyarakat tentang penyakit ini sebagai

penyakit Tuan menjadin suatu keprihatinan kita. dengan banyak memberikan

penyuluhan maka akan mengurangi penderita dan dapat mencega katarak terjadi.

15

Page 19: Asuhan Keperawatan Bml Selesai

Daftar Pustaka

1. Suddarth dan Brunner. 2001. Keperawatan medical bedah edisi 8. Volume 3:

Jakarta. Egc.

2. Mansjoer Arif . 1999. Capital selekta kedokteran . medra Aesculapius. Fk. Ui

3. http://www.katarakblogspot.id.com/

16