ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

13
1 Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” DENGAN ABORTUS IMMINENS RUANG POLI KANDUNGAN RSUD SUMBAWA BESAR Desti Haswari 1, Istiadah Fatmawati 2 ,Wahyu Anjasari 3 123 STIKES Huasada Jombang email : [email protected] ABSTRAK Angka kejadian abortus di negara-negara berkembang masih sangat tinggi sekitar 11-13% dari jumlah kelahiran 100.000 perkelahiran hidup dan 90% dari kejadian abortus dilakukan secara tidak aman. Di indonesia diperkirakan sekitar 2-5 % mengalami keguguran setiap tahun . AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar 2017. Tujuan penelitian untuk melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan pada ibu hamil dengan abortus imminens di RSUD Sumbawa Besar. Jenis studi kasus menggunakan metode deskriptif, Subyek studi kasus pasien ibu hamil Ny. N 1001 0 dengan abortus imminens, studi kasus dilaksanakan tanggal 14-17 Maret 2019, tehnik pengumpulan meliputi data primer yaitu pemeriksaan fisik,wawancara dan observasi, serta data sekunder yang meluputi studi dokumentasi ,dan studi kepustakaan. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan asuhan di rumah sakit selama 3 hari di rawat dn kontrol ulang 1 hari,diperoleh hasil ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan flek-flek darah,ibu mengatakan perasaannya sudah tenang karena perdarahan sudah berhenti dan kehamilan dapat dipertahankan. Pada kasus hamil Ny. N 1001 0 dengan abortus imminens penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dengan praktek dilapangan. Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Hamil, Abortus Imminens .

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

1

Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆππŸπŸŽπŸŽπŸ π€πŸŽ DENGAN ABORTUS

IMMINENS RUANG POLI KANDUNGAN

RSUD SUMBAWA BESAR

Desti Haswari 1,Istiadah Fatmawati 2,Wahyu Anjasari 3

123STIKES Huasada Jombang

email : [email protected]

ABSTRAK

Angka kejadian abortus di negara-negara berkembang masih sangat

tinggi sekitar 11-13% dari jumlah kelahiran 100.000 perkelahiran hidup dan 90%

dari kejadian abortus dilakukan secara tidak aman. Di indonesia diperkirakan

sekitar 2-5 % mengalami keguguran setiap tahun . AKI kembali menujukkan

penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan

hasil Survei Penduduk Antar 2017. Tujuan penelitian untuk melaksanakan asuhan

kebidanan secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen

kebidanan pada ibu hamil dengan abortus imminens di RSUD Sumbawa Besar.

Jenis studi kasus menggunakan metode deskriptif, Subyek studi kasus pasien ibu

hamil Ny. N 𝐺𝐼𝐼𝑃1001 𝐴0dengan abortus imminens, studi kasus dilaksanakan

tanggal 14-17 Maret 2019, tehnik pengumpulan meliputi data primer yaitu

pemeriksaan fisik,wawancara dan observasi, serta data sekunder yang meluputi

studi dokumentasi ,dan studi kepustakaan. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan

asuhan di rumah sakit selama 3 hari di rawat dn kontrol ulang 1 hari,diperoleh

hasil ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan flek-flek darah,ibu mengatakan

perasaannya sudah tenang karena perdarahan sudah berhenti dan kehamilan

dapat dipertahankan. Pada kasus hamil Ny. N 𝐺𝐼𝐼𝑃1001 𝐴0 dengan abortus

imminens penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dengan

praktek dilapangan.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Hamil, Abortus Imminens

.

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

2

Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019

1. PENDAHULUAN

Kehamilan merupakan masa

yang dimulai dari konsepsi

sampai lahirnya janin. Lamanya

hamil normal adalah 280 hari (40

minggu atau 9 bulan 7 hari).

Kehamilan ini dibagi atas 3

semester yaitu; kehamilan

trimester pertama mulai 0-14

minggu, kehamilan trimester

kedua mulai mulai 14-28 minggu,

dan kehamilan trimester ketiga

mulai 28-42 minggu (Yuli, 2017).

Proses kehamilan merupakan

proses yang normal dan alamiah.

Hal ini perlu diyakini oleh tenaga

kesehatan khususnya bidan,

sehingga ketika memberikan

asuhan kepada pasien, pendekatan

yang dilakukan lebih cenderung

kepada bentuk pelayanan

promotif.

Menurut World Health

Organization (WHO) tahun 2018,

mencatat sekitar 830 diseluruh

dunia meninggal setiap harinya

ibu meninggal setiap tahun akibat

komplikasi kehamilan dan

persalinan, 35% diantaranya

adalah meninggal karena

perdarahan.

Millenium Development Goals

(MDGS) tahun 2015 terdapat 102

per 100.000 kelahiran hidup.

Penyebab kematian ibu di

Indonesia masih didominasi oleh

perdarahan (32%) dan hipertensi

dalam kehamilan (25%), diikuti

oleh infeksi (5%), partus lama

(5%), dan abortus (1%) selain

penyebab obstetrik, kematian ibu

juga disebabkan oleh penyebab

lain-lain (non obstetrik ) sebesar

(32%). (Riyanto, 2015)

Angka Kematian Ibu (AKI) di

indonesia dalam data Kemenkes

pada tahun 2016 terdapat sekitar

305 per 100.000 kelahiran hidup.

Penurunan AKI di indonesia

terjadi sejak tahun 1991 sampai

dengan 2007,yaitu 390 menjadi

228. Namun SDKI tahun 2018

menunjukan peningkatan Aki

yang signifikan yaitu menjadi 359

kematian ibu per 100.000

kelahiran hidup. AKI kembali

menunjukan penurunan menjadi

305 kematian ibu per 100.000

kelahiran hidup berdasarkan hasil

survei penduduk antar 2017.

Berdasarkan profil kesehatan

Nusa Tenggara Barat pada tahun

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

3

Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019

2017, jumlah kematian ibu

dilaporkan tercatat sebanyak 85

kasus, menurun Angka kematian

ibu di NTB tahun 2012 sebesar

251 per 100.000 Kejadian

kematian ibu terbanyak pada

tahun 2017 yakni terjadi pada saat

ibu bersalin sebesar 42,35%, nifas

sebesar40% dan saat ibu hamil

sebesar 17,65%. Berdasarkan

kelompok umur, kematian ibu

banyak terjadi pada usia 20-34

tahun sebanyak 64,71%, usia β‰₯35

tahun sebanyak 30,59% dan

usia<20 tahun sebanyak 4,70%.

Penyebab utama kematian ibu

disebabkan perdarahan (60%),

infeksi (25%), gestosis (15%) dan

abortus termasuk didalamnya

yang diawali perdarahan pada

hamil muda. Akibat perdarahan

tersebut 28% dapat menyebabkan

kematian ibu, hal tersebut tidak

dapat diperkirakan terjadinya

sangat tiba-tiba.Penderita abortus

meninggal dunia akibat

komplikasi perdarahan, perforasi,

syok dan infeksi.Setiap tahunnya

banyak wanita mengalami

kehamilan yang tidak diinginkan,

dan beberapa kehamilan berakhir

dengan kelahiran tetapi ada

diantaranya yang diakhiri dengan

abortus.(Siti Masitoh, 2013).

Masalah abortus merupakan

salah satu penyebab perdarahan

yang terjadi pada kehamilan

trimester pertama dan kedua.

Perdarahan ini dapat

menyebabkan berakhirnya

kehamilan. Abortus dapat terjadi

secara spontan maupun buatan.

Abortus spontan adalah abortus

yang terjadi secara alamiah tanpa

intervensi dari luar (buatan) untuk

mengakhiri kehamilan tersebut

yang termasuk dalam abortus

spontan yaitu abortus imminens,

insipiens, inkompletus,

kompletus, missed abortus,

abortus habitualis. Abortus buatan

merupakan abortus yang terjadi

akibat intervensi yang bertujuan

untuk mengakhiri proses

kehamilan yang termasuk abortus

provokatus yaitu abortus

medisnalis, kriminalis Abortus

yang berdasarkan pertimbangan

medis, misalnya bila kehamilan

itu diteruskan dan membahayakan

keselamatan atau nyawa ibu yang

bersangkutan.Atas pertimbangan

medik maka janin yang dikandung

dapat digugurkan. Atau ibu

mengidap suatu penyakit,

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

4

Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019

misalnya mengalami gangguan

jiwa atau jantung. Pengguguran

berlatar belakang medis pun ada

ketentunnya yaitu dengan catatan

bahwa janin yang dikandungnya

belum berumur 12 minggu. (Eni

Nur Rahmawati,2011)

Pada ibu usia di bawah 20

tahun risiko terjadinya abortus

kurang dari 2%. Risiko meningkat

10% pada usia ibu lebih dari 35

tahun dan mencapai 50% pada

usia ibu lebih dari 45 tahun.

Peningkatan risiko abortus ini

diduga berhubungan dengan

abnormalitas kromosom pada

wanita usia lanjut.

Gejala abortus imminens

ditandai dengan pengeluaran dari

vagina yang mengandung darah,

atau perdarahan pervaginam pada

trimester pertama kehamilan.

Abortus imminens disertai dengan

rasa mulas ringan, sama dengan

ketika menstruasi atau nyeri

pinggang bawah. Perdarahan pada

abortus imminens seringkali

terjadi hanya sedikit, namun hal

tersebut berlangsung beberapa

hari atau minggu. (Maryunani

2009).

Mortalitas dan morbiditas pada

wanita merupakan masalah yang

perlu mendapatkan perhatian yang

serius, terutama di Negara

berkembang, seperti di Indonesia.

Angka Kematian Ibu (AKI)

adalah jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab

kematian terkait dengan gangguan

kehamilan atau penanganannya

(tidak termasuk kecelakaan atau

kasus insidentil ) selama

kehamilan, melahirkan dan masa

nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama

kehamilan, per 100.000 kelahiran

hidup. Survei Demografi

Kesehatan Indonesia tahun 2012

menyatakan bahwa AKI di

Indonesia sebesar 359 per 100.000

kelahiran hidup.(Widya Mariyana,

2013)

Penyebab abortus di pengaruhi

beberapa faktor yaitu

1) faktor janin : dimana terjadi

gangguan pertumbuhan pada

zigot, embrio, atau plasenta.

2) faktor ibu : terjadi infeksi

(virus, bakteri) pada awal

trimester I dan II

3) faktor ekternal : dapat

disebabkan oleh radiasi obat-

obatan dan bahan kimia. Pada

awal abortus terjadi perdarahan

dalam desidua basalis kemudian

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

5

Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019

diikuti nekrosis jaringan

sekitarnya. Hal tersebut

menyebabkan hasil konsepsi

terlepas sebagian atau seluruhnya,

sehingga merupakan benda asing

dalam uterus. Keadaan ini

menyebabkan uterus berkontraksi

untuk mengeluarkan isinya. Pada

kehamilan kurang dari 8 minggu

hasil konsepsi itu biasanya

dikeluarkan seluruhnya karena vili

korialis belum menembus desidua

secara mendalam. pada

kehamilan 8 sampai 14 minggu,

penembusan sudah lebih dalam

hingga plasenta tidak dilepaskan

sempurna dan menimbulkan

banyak perdarahan. pada

kehamilan 14 minggu ke atas

umumnya yang dikeluarkan

setelah ketuban pecah adalah

janin disusul dengan plasenta.

Perdarahan tidak banyak jika

plasenta segera terlepas dengan

lengkap. peristiwa abortus ini

biasanya diawali dengan keluhan

perdarahan pervaginam pada

umur kehamilan kurang dari 20

minggu. Penderita mengeluh

mulas sakit atau tidak ada keluhan

sama sekali kecuali pendaarahan

pervaginam. Ostium utreri masih

tertutup,besarnya uterus masih

sesuai umur kehamilan, dan tes

kehamilan urin masih positif (Eni

Nur Rahmawati,2011:84).

Perdarahan masih merupakan

penyebab paling tinggi dari

kematian ibu.Pada kehamilan

muda atau pada kehamilan

trimester pertama masalah atau

komplikasi perdarahan dan infeksi

yang dapat terjadi diantaranya

yaitu abortus. (Andri Dwi

Hernawan, 2015).

Berdasarkan data yang di

peroleh di RSUD Sumbawa Besar

pada bulan Maret jumlah ibu

hamil sebanyak 195 orang .

jumlah ibu hamil normal sebnyak

60 orang,jumlah ibu hamil degan

komplikasi sebanyak 50 orang.

Jumlah ibu hamil dengan abortus

incompletus 10 orang ,jumlah ibu

hamil dengan abortus imminiens

19 orang, jumlah ibu hamil

dengan hiperemesis gravidarum

20 orang, jumlah ibu hamil

dengan pre eklamsi berat 15

orang, jumlah ibu hamil dengan

KET 2 orang ,jumlah ibu hamil

jumlah ibu hamil dengan anemia 8

orang , jumlah ibu hamil dengan

insipien 7 orang, jumlah ibu hamil

dengan missed abortion 4 orang .

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

6

Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019

Berbagai upaya untuk

menurunkan angka kematian ibu

diantaranya adalah melalui

pelayanan antenatal terpadu yang

diberikan pada ibu hamil secara

berkala selama kehamilan.

Kualitas pelayanan antenatal

terpadu yang diberikan akan

mempengaruhi kesehatan ibu

hamil dan janinnya. Pelayanan

antenatal terpadu menuntun

tenaga kesehatan harus dapat

memastikan bahwa kehamilan

berlangsung normal, mampu

mendeteksi dini masalah

menyeluruh sehingga mampu

mendeteksi dan menangani resiko

tinggi pada ibu hamil.untuk

penanganan abortus imminens

yaitu istirahat baring merupakan

unsur penting karena dapat

menyebabkan bertambahnya

aliran darah ke uterus dan

berkurangnya rangsangan

mekanik. Petugas kesehatan

khusunya menurut Erwin

Setyaningsih (2012) Asuhan yang

diberikan pada pasien abortus

imminens yaitu asam traneksamat

per oral 500mg 3x1, asam folat

per oral 4mg 2x1, premaston per

oral 5mg 2x1. Hasil studi kasus di

laporkan bahwa dilakukan

perawatan 4 hari, keadaan umum

pasien baik dan tenang, tidak ada

pengeluaran pervaginam berupa

flek-flek, kehamillan dapat

diperthankan. penanganan

abortus, diharapkan lebih

meningkatkan keterampilan agar

dapat mendeteksi sedini mungkin

terjadinya abortus imminiens

sehingga komplikasi dapat diatasi

dengan baik.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang

digunakan penulis dalam karya

tulis ilmiah ini adalah desain

penelitian observasional deskriptif

dengan pendekatan studi kasus

yang dilaksanakan oleh penulis

melalui pendekatan manajemen

kebidanan. Studi kasus yang

digunakan penulis dalam

membuat karya tulis ilmiah ini

adalah dengan menggunkan

asuhan kebidanan menurut 4

langkah manajemen SOAP dari

pengkajian data subyektif dan

obyektif, analisa data,

penatalaksanaan pada Asuhan

Kebidanan Ny. β€œ N” Umur 36

Tahun GIIP1001 A0 dengan

Abortus Imminens Di RSUD

Sumbawa Besar

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

7

Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019

Kerangka kerja :

Tempat pengambilan studi

kasus ini di lakukan di Ruang Poli

kandungan RSUD Sumbawa

Besar pada tanggal 14-17 Maret

2019. Subyek dalam penelitian ini

adalah Ny. β€œN” GIIP1001 A0 umur

36 tahun usia kehamilan 13

minggu dengan abortus imminens.

Alat dan bahan yang digunakan

untuk mendapatkan data dalam

studi kasus ini sebagai berikut :

1. Alat-alat yang dibutuhkan

dalam pengambilan data adalah

:

a. Format Asuhan Kebidanan

Ibu hamil

b. Alat tulis (bolpoint dan

kertas)

c. Status pasien

d. Rekam medik

2. Alat-alat yang dibutuhkan

untuk melakukan pemeriksaan

fisik dan observasi adalah:

a. Stetoskop

b. Tensimeter

c. Timbangan

d. Metline

e. Reflek hammer

f. Jam tangan

g. Pen light

h. Thermometer

3. Alat-alat pemeriksaan

penunjang

a. Hb sahli

b. USG

Penyusunan karya tulis ini

menggunakan metode deskriptif

dalam bentuk kasus yang

menggambarkan secara jelas

tentang Asuhan Kebidanan pada

Ny.” N” GIIP1001 A0 Umur 36

Tahun Usia Kehamilan 13

Minggu Dengan Abortus

Imminens di RSUD Sumbawa

Besar. Adapun tehnik

pengumpulan data yang

digunakan adalah sebagai berikut

Subyek/Pasien

Ny.”N” umur 36 tahun GIIP1001 A0

dengan Abortus

Imminens

Pernytaan persetujuan (Inform

Consent)

Pengumpulan Data

Wawancara,Observasi dan Studi

Dokumentasi

Pelaksanaan asuhan kebidanan

menurut SOAP

Pengkajian data subyektif &

obyektif, analisa dan

penatalaksanaan

Pembahasan

Kesimpulan Dan Saran

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

8

Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019

: Studi kepustakaan, studi

dokumentasi, wawancara,

pemeriksaan fisik, observasi.

Analisa data yang digunakan

dalam penulisan Asuhan

Kebidanan Ny.” N” GIIP1001 A0

Umur 36 Tahun Usia Kehamilan

13 Minggu Dengan Abortus

Imminens di RSUD Sumbawa

Besar menggunakan triangulasi

sumber dan triangulasi teknik.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Pengkajian data

Pengkajian adalah langkah

pertama yang dipakai dalam

menerapkan asuhan kebidanan

yang bertujuan untuk

mengumpulkan semua

informasi yang akurat dari

semua sumber yang berkaitan

dengan kondisi klien (

Rosmalinda 2014: 86).

Berdasarkan data yang

penulis peroleh dari kasus

Ny.”N”yaitu pada data

subyektif diperoleh keluhan

utama ibu mengatakan hamil 3

bulan anak kedua, jam 08.00

wita keluar darah seperti flek-

flek hitam dari kemaluannya.

Pada riwayat kesehatan

sekarang didapatkan ibu

mengatakan pada tanggal 14

Maret 2019 jam 08.00 wita

terjatuh di kamar mandi pada

saat mau BAK dan merasakan

sedikit nyeri pada pinggang

bawah,dan mengeluarkan darah

sedikit-sedikit dari

kemaluannya, dan ibu tidak

mempunyai riwatat keguguran.

kemudian ibu langsung di

bawa ke RS di ruang poli

kandungan dan dilakukan

pemriksaan TTV , TFU, Porsio

utuh dan USG oleh dr. SPOG.

HPHT 16-12-2018 dan HPL

23-09-2019.

Pada data obyektif

didapatkan keadaan umum :

Lemah, kesadaran :

Composmentis,TTV : TD

:90/70 mmHg. N : 84x/mnt. S:

36,4’C. RR : 20x/mnt.

Pemeriksaan fisik Inpeksi

(genitalia: tampak ada

pengeluaran darah seperti flek-

flek hitam dari kemaluannya

dan ibu menggunakan softex),

palpasi ( kepala : ada nyeri

tekan, Abdomen : ada nyeri

tekan dibagian bawah

perut,leopold 1 : teraba

balottment TFU 2 jari di atas

simpisis , genitalia : keluar

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

9

Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019

darah seperti darah menstruasi

kurang lebih 10 cc dan portio

masih utuh) Auskultasi ( DJJ

(+) 144x/mnt), Ektremitas atas

: Terpasang infus RL 20 tpm,

pemeriksaan penunjang

didapatkan HB 12 gr%, Golda

O, HbSAg (-), pemeriksaan

USG terlihat janin utuh dan

DJJ (+)144x/mnt.

Dari hasil teori

menerangkan: Menurut

Maryunani(2009) Tanda dan

gejala abortus imminens antara

lain :

1. Perdarahan sedikit/bercak,

2. Kadang disertai rasa mules

/kontraksi,

3. Periksa dalam belum ada

pembukaan.

4. Palpasi : tinggi fundus uteri

sesuai usia kehamilan.

5. Hasil tes kehamilan

(+)/positif.

pada diagnosa umur kehamilan

kurang dari 20 minggu. Pada

prognosis Abortus imminens

dapat di sertai dengan nyeri

punggung bagian bawah tetapi

terkadang juga tidak nyeri.

Berdasarkan teori

Prawirohardjo (2008) pada

kehamilan usia muda dan usia

tua Hal ini disebabkan usia

diatas 35 tahun dan dibawah 25

tahun secara medik merupakan

usia yang rawan untuk terjadi

abortus. Bila ibu telah

melahirkan 4 anak atau lebih,

maka perlu diwaspadai resiko

abortus. Bila jarak kelahiran

dengan anak sebelumnya

kurang dari 2 tahun, rahim dan

kesehatan ibu belum pulih

dengan baik. Riwayat abortus

sebelumnya. Faktor genetik,

dimana risiko ibu terkena

aneuploidi diatas 35 tahun.

Defek anatomik uterus

diketahui sebagai penyebab

komplikasi obstetrik, seperti

abortus berulang. faktor

immunologis yang banyak

terjadi pada abortus berulang.

Faktor infeksi, penularan virus

atau bakteri yang berdampak

pada janin. Faktor hormonal

,terhadap implantasi embrio

meningkatkan terjadi abortus.

Faktor lingkungan dan

pemakaian obat, Faktor

lingkungan dan pemakaian

obat , Pendidikan , Status

ekonomi (pendapatan) ,

Pekerjaan , Alkohol ,Merokok.

b. Analisa data

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

10

Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019

Dari data yang telah

dikumpulkan, kemudian

diidentifikasi secara spesifik

menjadi masalah atau diagnosa

masalah biasanya dihubungkan

dengan bagaimana cara klien

tersebut dapat menerima

kenyataan mengenai

diagnosanya. Ny.”N” G2P1A0

Usia Kehamilan 13 Minggu

Dengan Abortus Imminens.

Pada tinjauan pustaka

diketahui bahwa diagnsa

kebidanan pada kasus ini yaitu

Ny. β€œ....” G..P..A. Uk 13

minggu dengan abortus

imminens

Pada tinjauan kasus

berdasarkan data subyektif dan

obyektif Ny.”N” GIIP1001

A0Usia Kehamilan 13 Minggu

Dengan Abortus Imminens.

Jadi pada analisa data tidak

ditemukan adanya kesenjangan

antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus.

c. Penatalaksanaan

Pentalaksanaan pada kasus

Ny. β€˜N” dengan abortus

imminens asuhan kebidanan

yang komprensif merupakan

dari rencana yang telah disusun

dalam tahap perencanaan.

Penatalaksanaannya meliputi :

Melakukan pendekatan secara

terpeutik antara pasien dengan

petugas : Menjelaskan pada ibu

tentang hasil pemeriksaan TTV

dan KU ibu saat ini,seperti

Menjelaskan pada ibu tentang

hasil pemeriksaan TFU,

Pemeriksaan dalam ,

pemeriksaan USG saat ini.

TFU : 2 jari diatas simfisis, VT

: Tidak ada pembukaan, USG :

Terlihat janin utuh,DJJ

144x/mn : Melakukan

pemasangan infus pada ibu

seperti Infus RL 20 tpm :

Menjelaskan pada ibu untuk

BAB dan BAK menggunakan

pispot : Menjelaskan pada ibu

untuk makan-makanan yang

bergizi seperti tinggi kalori (

beras,gandum,kentang,ubi,dll)

dan protein (ikan, daging, telur,

kedelai, tempe, tahu, kacang-

kacangan, dll) : Memberikan

penjelasan tentang personal

hygine yaitu mengganti

pembalut minimal 3x sehari

dan pakaian bila basah/kotor :

Membantu dokter dalam

pemberian terapi sesuai dengan

advic dokter, hasil infus RL 20

tetes/mnt, Injeksi Asam

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

11

Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019

tranexsamat 1 gr atau 10 mg/3

hari( Iv),Presmaton5 mg 2x1

(oral),Vit C 1x1 (oral),

Amoxcilin 3x1 (oral), Asam

mefenamat 3x1 (oral), Fe 1x1

(oral): Melakukan pemantauan

observasi perdarahan

pervaginam

Menurut nugroho (2012)

pelaksanaan asuhan kebidanan

yang dilakukan untuk abortus

imminensyaitu istirahat

ditempat tidur ,agar aliran

darah ke uterus meningkat dan

rangsang mekanik

berkurang,pemeriksaan

USG,penderita bisa pulang

setelah pendarahan pervaginam

berhenti dengan hasil

pemeriksaan kehamilan baik.

Menganjurkan ibu untuk

kontorl 1 minggu lagi

kemudian.

Jadi pada penatalaksanaan

tidak ditemukan adanya

kesenjangan antara tinjauan

pustaka dan tinjauan kasus

dimana sudah tinjauan pustaka

didapatkan penanganan untuk

abortus imminens sudah

disesuaikan dengan kondisi

pasien

4. KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan

pembahsan antara tinjauan

pustaka dan tinjauan kasus pada

Ny.” N” GIIP1001 A0 Usia

Kehamilan 13 Minggu Dengan

Abortus Imminens Di Ruang

Nifas RSUD Sumbawa

Besar,diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

Pada data subyektif diperoleh

keluhan utama ibu mengatakan

hamil 3 bulan anak kedua, jam

08.00 wita keluar darah seperti

flek-flek hitam dari kemaluannya.

Pada riwayat kesehatan sekarang

didapatkan ibu mengatakan pada

tanggal 14 Maret 2019 jam 08.00

wita terjatuh di kamar mandi pada

saat mau BAK dan merasakan

sedikit nyeri pada pinggang

bawah,dan mengeluarkan darah

sedikit-sedikit dari kemaluannya,

dan ibu tidak mempunyai riwatat

keguguran.kemudian ibu langsung

di bawa ke RS di ruang poli

kandungan dan dilakukan

pemriksaan TTV , TFU, Porsio

utuh dan USG oleh dr. SPOG.

HPHT 16-12-2018 dan HPL 23-

09-2019.

Pada data obyektif keadaan

umum : Lemah, kesadaran :

Composmentis, TTV : TD :90/70

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

12

Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019

mmHg. N : 84x/mnt. S: 36,4’C.

RR : 20x/mnt. Pemeriksaan fisik

Inpeksi (genitalia: tampak ada

pengeluaran darah seperti flek-

flek hitam dari kemaluannya dan

ibu menggunakan softex), palpasi

( kepala : ada nyeri tekan,

Abdomen : ada nyeri tekan

dibagian bawah perut,leopold 1 :

teraba balottment TFU 2 jari di

atas simpisis , genitalia : keluar

darah seperti darah menstruasi

kurang lebih 10 cc dan portio

masih utuh) Auskultasi ( DJJ (+)

144x/mnt), Ektremitas atas :

Terpasang infus RL 20 tpm,

pemeriksaan penunjang

didapatkan HB 12 gr%, Golda O,

HbSAg (-), pemeriksaan USG

terlihat janin utuh dan DJJ

(+)144x/mnt.

Pada analisa data didapatkan

diagnosa Ny.”N” GIIP1001

A0Umur 36 Tahun Usia

Kehamilan 13 Minggu Dengan

Abortus Imminens.

Penatalaksanaan pada kasus

Ny. β€˜N” dengan abortus imminens

asuhan kebidanan yang

komprensif merupakan dari

rencana yang telah disusun dalam

tahap perencanaan.

Penatalaksanaannya meliputi :

Melakukan pendekatan secara

terpeutik antara pasien dengan

petugas : Menjelaskan pada ibu

tentang hasil pemeriksaan TTV

dan KU ibu saat ini,seperti

Menjelaskan pada ibu tentang

hasil pemeriksaan TFU,

Pemeriksaan dalam ,pemeriksaan

USG saat ini. TFU : 2 jari diatas

simfisis,VT : Tidak ada

pembukaan,USG : Terlihat janin

utuh,DJJ 144x/mn : Melakukan

pemasangan infus pada ibu seperti

Infus RL 20 tpm : Menjelaskan

pada ibu untuk BAB dan BAK

menggunakan pispot :

Menjelaskan pada ibu untuk

makan-makanan yang bergizi

seperti tinggi kalori (

beras,gandum,kentang,ubi,dll) dan

protein (ikan, daging, telur,

kedelai, tempe, tahu, kacang-

kacangan,dll) : Memberikan

penjelasan tentang personal

hygine yaitu mengganti pembalut

minimal 3x sehari dan pakaian

bila basah/kotor : Membantu

dokter dalam pemberian terapi

sesuai dengan advic dokter, hasil

infus RL 20 tetes/mnt, Injeksi

Asam tranexsamat 1 gr atau 10

mg/3 hari( Iv), Presmaton5 mg

2x1 (oral), Vit C 1x1 (oral),

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.’’ N” π†πˆπˆπ 𝐀 IMMINENS RUANG POLI ...

13

Jurnal Akademika Husada β”‚Volume I Nomor 2 : September 2019

Amoxcilin 3x1 (oral), Asam

mefenamat 3x1 (oral), Fe 1x1

(oral): Melakukan pemantauan

observasi perdarahan pervaginam

5. REFERENSI

Depkes,RI. (2016). Profil

Kesehatan Indonesia

Tahun 2016. http :

www.depkes.go.id/downlo

ads/profil Kesehatan 2016.

Diakses tanggal 20 Mei

2019

Eni Nur Rahmawati. (2011). Ilmu

Praktis Kebidanan.

Surabaya : Victory Inti

Cipta.

Nugroho,T. (2010). Kasus

Emergency Kebidanan.

Yogyakarta : Nuha

Medika.

Prawirohardjo,Sarwono. (2010).

Ilmu kebidanan. Jakarta :

PT. Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Rismalinda, (2014). Dokumentasi

Kebidanan. Jakarta : In

Media

Rukiyah,Yeyeh,Ai,dkk ( 2014).

Asuhan Kebidanan edisi 4

Patologi Kebidanan.

Yogyakarta : Nuha

Medika.

Swarjana,Ketut,I. (2015).

Metodologi Penelitian

Kesehatan. Yogyakarta :

CV. Andi Offset.

Walyani,Siswi,Elisabeth.(2015).

Asuhan Kebidanan pada

Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka

Baru Press.

Walyani,S.E & Purwoastuti .E.

(2015). Asuhan Kebidanan

Kegawatdaruratan

Maternal & Neontal.

Yogyakarta : Pustaka Baru

Press.