ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan...

102
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 DENGAN MASTITIS DI BPS RIRIT INDAH WAHYUNI BOJONEGORO TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh: MONICHA IGA P. NIM. B10 093 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P1 A0

DENGAN MASTITIS DI BPS RIRIT INDAH

WAHYUNI BOJONEGORO

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh:

MONICHA IGA P.

NIM. B10 093

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

ii �

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

iii �

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

iv �

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P1 A0

dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro Tahun 2013”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ambarsari, S.ST., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.

4. Ibu Ririt Indah Wahyuni, A.Md., Keb., selaku Pimpinan BPS Ririt Indah

Wahyuni Bojonegoro, yang telah memberi ijin kepada penulis untuk

mengambil data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kebidanan Kusuma Husada Surakarta terima

kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

v �

6. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak

kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis

mengharapkan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi

penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

vi �

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� Janganlah kamu merasa lemah, dan jangan pula bersedih hati, sebab kamu

paling tinggi derajatnya, jika kamu orang beriman.

� Sesulit apapun kehidupanmu hadapilah dan janganlah pernah menghindar dan

mengatakan sulit, yakinlah setiap kesulitan pasti ada kemudahan.

� Orang baik bukanlah orang yang tidak pernah berbuat dosa atau kesalahan tapi

orang yang segera bertaubat dan memperbaiki diri jika terjatuh dalam

kesalahan atau dosa.

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan

kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga

Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

2. Bapak dan Ibuku tercinta yang paling aku

sayangi menjadi tumpuan hidup yang selalu

memberikan semangat dan dukungan kepada

penulis.

3. Sahabat-sahabat Princess (Defi, Dika, Evi,

Puput) dan 3 serangkai (Andi, Adi, Ali)

terimakasih atas support dan terima kasih sudah

menjadi sahabat yang baik.

4. Sahabat-sahabatku seperjuangan di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada

Surakarta.

5. Almamater tercinta.

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

vii �

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

viii �

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Program Studi DIII Kebidanan

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

MONICHA IGA P.

B 10.093

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N DENGAN MASTITIS

DI BPS RIRIT INDAH WAHYUNI BOJONEGORO

TAHUN 2013

(xii halaman + 88 halaman + 1 tabel + 11 lampiran)

INTISARI

Latar Belakang: SDKI tahun 2007 AKI di Indonesia masih berada pada angka

228 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian ibu maternal paling banyak

adalah sewaktu bersalin sebesar (49,5%), kematian waktu hamil (26,5%), pada

waktu nifas (24,0%). Mastitis merupakan suatu proses peradangan pada satu atau

lebih segmen payudara yang mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi. Studi

pendahuluan di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro pada bulan Januari-Oktober

2012 didapatkan data jumlah ibu nifas dengan mastitis sebanyak 13 (10.48%).

Tujuan: Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan mastitis yang

menggunakan proses manajemen 7 langkah Varney. Penulis mampu menganalisa

kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan. Penulis mampu

memberikan alternatif pemecahan permasalahan.

Metodologi: Jenis laporan studi kasus dengan metode deskriptif, lokasi di Ririt

Indah Wahyuni Bojonegoro. Subyek studi kasus ibu nifas Ny. N dengan mastitis,

waktu studi kasus pada bulan Januari-Februari 2013. Teknik pengambilan data

antara lain data primer, meliputi pemeriksaan fisik, wawancara serta observasi dan

data sekunder, meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan.

Hasil: Setelah 5 hari asuhan yang diberikan pada Ny. N P1 A0 didapatkan hasil

keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 120/70 mmHg,

nadi 82 x/ menit, respirasi 24 x/ menit, suhu 37° C, payudara sudah tidak ada

pembengkakan dan lecet pada puting susu sudah berkurang.

Kesimpulan: Pada kasus Ny. N P1 A0 dengan mastitis tidak ditemukan

kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan, hal ini dikarenakan rencana

asuhan telah sesuai dan dilakukan dengan baik.

Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu Nifas, Mastitis

Kepustakaan : 34 literatur (2003 – 2012)

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

ix �

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vi

CURICULUM VITAE ............................................................................. vii

INTISARI ................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................... 4

C. Tujuan Studi Kasus ...................................................... 4

D. Manfaat Studi Kasus .................................................... 5

E. Keaslian Studi Kasus ................................................... 6

F. Sistematika Penulisan .................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Medis ............................................................. 9

1. Masa Nifas ............................................................. 9

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

x �

2. Involusi Uterus ....................................................... 19

3. Mastitis ................................................................... 25

B. Teori Manajemen Kebidanan ....................................... 29

C. Landasan Hukum ......................................................... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus ......................................................... 48

B. Lokasi Studi Kasus ....................................................... 48

C. Subyek Studi Kasus ..................................................... 48

D. Waktu Studi Kasus ....................................................... 49

E. Instrumen Studi Kasus ................................................. 49

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 49

G. Alat-alat yang Dibutuhkan ........................................... 52

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ............................................................. 53

B. Pembahasan .................................................................. 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................. 85

B. Saran ............................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

xi �

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Proses Involusi Uteri ................................................................... 20

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

xii �

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Studi Kasus

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Penelitian

Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Studi Kasus

Lampiran 5. Surat Balasan Studi Kasus

Lampiran 6. Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7. Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 8. SAP Perawatan Payudara

Lampiran 9. Leaflet Perawatan Payudara

Lampiran 10. Lembar Konsultasi

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting

dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat. Menurut Survey Demografi

dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 AKI di Indonesia masih berada

pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian ibu

maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar (49,5%), kematian

waktu hamil (26,5%), pada waktu nifas (24,0%) (Dinkes, 2011).

Penyebab terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI) terbesar di Indonesia

adalah pendarahan (28%), infeksi (11%) dan eklamsi (24%)

(Saifuddin, 2006). Morbiditas pada minggu pertama pospartum biasanya

disebabkan karena endrometritis, mastitis, infeksi pada episiotomi atau

laserasi, infeksi traktus urinerius, dan penyakit lain (Depkes RI, 2008). Untuk

menurunkan angka kematian ibu melalui MDG’s pada tahun 2015 AKI dapat

turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Ada empat strategi utama

bagi upaya penurunan kesakitan dan kematian ibu. Pertama, meningkatkan

akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang

berkualitas dan cost effective. Kedua, membangun kemitraan yang efektif

melalui kerja sama lintas program, lintas sektor, dan mitra lainnya. Ketiga,

mendorong pemberdayaan wanita dan keluarga melalui peningkatan

pengetahuan dan perilaku sehat. Keempat, mendorong keterlibatan

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

2

masyarakat dalam menjamin penyediaan dan pemanfaatan pelayanan ibu dan

bayi baru lahir (Dinkes, 2012).

Penyediaan dan pemanfaatan pelayanan ibu nifas sangatlah penting.

Pada masa ini terjadi beberapa perubahan, salah satunya perubahan pada

payudara untuk mempersiapkan masa laktasi atau menyusui, banyak kesulitan

yang dialami seorang ibu dalam pelaksanaannya. Kesulitan yang terjadi

antara lain puting datar atau terbenam, puting lecet, payudara bengkak,

saluran susu tersumbat, mastitis dan abses pada payudara

(Setyaningrum, 2008).

Mastitis merupakan suatu proses peradangan pada satu atau lebih

segmen payudara yang mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi. Mastitis

merupakan masalah yang sering dijumpai pada ibu menyusui. Diperkirakan

sekitar 3-20% ibu menyusui dapat mengalami mastitis. Terdapat dua hal

penting yang mendasari kita memperhatikan kasus ini. Pertama, karena

mastitis biasanya menurunkan produksi ASI dan menjadi alasan ibu untuk

berhenti menyusui. Kedua, karena mastitis berpotensi meningkatkan transmisi

vertikal pada beberapa penyakit. Sebagian besar mastitis terjadi dalam 6

minggu pertama setelah bayi lahir (paling sering pada minggu ke-2 dan ke-3),

meskipun mastitis dapat terjadi sepanjang masa menyusui bahkan pada

wanita yang sementara tidak menyusui (Alasiry, 2012).

Studi terbaru menunjukkan kasus mastitis meningkat hingga

(12-35 %) pada ibu yang puting susunya pecah-pecah dan tidak diobati

dengan antibiotik. Namun bila minum obat antibiotik pada saat putting

susunya bermasalah kemungkinan untuk terkena mastitis hanya sekitar (5%).

Menurut penelitian Morton mendefinisikan bahwa kasus mastitis terjadi pada

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

3

tahun pertama seusai persalinan yakni sekitar (17,4%) dan sekitar (41%)

kasus mastitis justru terjadi pada bulan pertama setelah melahirkan. Masalah

payudara yang sering terjadi pada masa nifas sebenarnya dapat dicegah

dengan dilakukannya perawatan payudara sebelum dan setelah melahirkan

(Setiyaningrum, 2009).

Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk

melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu

sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara

hendaknya dimulai sedini mungkin yaitu 1- 2 hari setelah bayi dilahirkan dan

dilakukan dua kali sehari (Huliana, 2003). Perawatan payudara yang

dilakukan meliputi pengurutan payudara, pengosongan payudara,

pengompresan payudara dan perawatan puting susu (Huliana, 2003).

Hasil studi pendahuluan awal yang penulis lakukan di BPS Ririt Indah

Wahyuni Bojonegoro pada bulan Januari-Oktober 2012 didapatkan data

jumlah ibu nifas sebanyak 124. Jumlah tersebut terdiri dari ibu nifas normal

sebanyak 100 (80.65%), ibu nifas yang mengalami kejadian mastitis sebanyak

13 (10.48%) dan ibu nifas yang mengalami bendungan ASI sebanyak 11

(8.87%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan masih ada kejadian mastitis

di BPS Ririt Indah Wahyuni cukup banyak. Banyaknya kasus tersebut

membuat penulis tertarik untuk melakukan pengkajian lebih lanjut tentang

”Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Ny. N dengan Mastitis di BPS Ririt Indah

Wahyuni Bojonegoro” dengan menggunakan asuhan kebidanan menurut

manajemen Varney.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan “Bagaimana asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. N dengan

mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro dengan menggunakan

pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney?”.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan umum

Mampu meningkatkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan

dan pengalaman yang nyata untuk memberikan asuhan kebidanan pada

ibu nifas Ny. N P1A0 dengan mastitis dengan menggunakan manajemen

kebidanan menurut Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu

1) Melakukan pengkajian data dasar secara lengkap pada ibu nifas

Ny. N P1A0 dengan mastitis.

2) Menginterprestasi data yang meliputi diagnosa kebidanan, masalah

dan kebutuhan pada ibu nifas Ny. N P1A0 dengan mastitis.

3) Mengidentifikasi diagnosa potensial pada ibu nifas Ny. N P1A0

dengan mastitis.

4) Melakukan antisipasi/tindakan segera pada ibu nifas Ny. N P1A0

dengan mastitis.

5) Mengidentifkasi rencana tindakan asuhan kebidanan pada ibu nifas

Ny. N P1A0 dengan mastitis.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

5

6) Melaksanakan rencana tindakan pada ibu nifas Ny. N P1A0 dengan

mastitis.

7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. N P1A0

dengan mastitis.

b. Mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek pada

ibu nifas Ny. N P1A0 dengan mastitis.

c. Mampu memberikan alternatif pemecahan masalah terhadap

kesenjangan teori dan praktek pada ibu nifas Ny. N P1A0 dengan

mastitis.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi penulis

Menambah pengetahuan dan pengalaman yang nyata serta menerapkan

teori dan praktik kebidanan tentang penatalaksanaan asuhan kebidanan

pada ibu nifas dengan mastitis.

2. Bagi profesi

Dapat digunakan sebagai masukan bagi profesi bidan untuk meningkatkan

mutu pelayanan profesi sesuai standar asuhan kebidanan khususnya pada

kasus mastitis.

3. Bagi institusi

a. BPS

Dapat menambah dan mengembangkan ilmu yang sudah ada serta

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya untuk asuhan

kebidanan pada ibu nifas dengan mastitis.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

6

b. Pendidikan

Dapat menambah buku referensi dan sumber bacaan diperpustakaan,

untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam pemberian

asuhan pada ibu nifas dengan mastitis.

E. Keaslian Studi Kasus

Studi kasus ini, sudah pernah dilakukan oleh:

1. Indarti (2006), dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Ny. S

dengan Mastitis di Puskemas Kedawung II Sragen”. Hasil dari studi

kasus ini memerlihatkan adanya mastitis yang dialami oleh Ny. S dapat

menerapkan asuhan kebidanan secara efektif dan efisein dengan

memberikan terapi: Amoxilin 500 gram 3x1, Antasid 500 gram 3x1,

Dexametason 500 gram 3x1. Evaluasi akhir didapat mastitis dapat

disembuhkan dalam waktu 3 hari dengan penanganan memantau dalam

mengobservasi keadaan umum (KU) dan vital sign (VS) ibu,

memberikan dukungan, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri,

melakukan kompres hangat dan dingin, melakukan kolaborasi dengan

dokter, TFU dan PPV, melakukan perawatan payudara pasca persalinan

dan teknik menyusui yang benar.

2. Rahayu (2008), dengan judul ”Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny. J

dengan Mastitis RB. An-Nissa Surakarta”. Asuhan kebidanan yang

diberikan memantau di dalam mengobrsevasi keadaan umum (KU) dan

Vital Sign (VS) ibu, memberi dukungan, memberi penjelasan tentang

nyeri, melakukan pemeriksaan TFU dan PPV, melakukan perawatan

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

7

pasca persalinan dan teknik menyusui yang benar serta pemberian

Amoxlilin 500 mg 3 x 1 selama 3 hari, Paracetamol 500 mg 2 x 1 selama

3 hari, Antasid 0.5 mg 3 x 1 selama 3 hari. Setelah diberikan asuhan

kebidanan selama 4 hari ASI keluar sehingga ibu dapat menyusui

bayinya.

Perbedaan dari kedua keaslian kasus di atas adalah mengenai, waktu, dan

subyek studi kasus, sedangkan persamaan dengan studi kasus ini terletak

pada judul yaitu pada ibu nifas dengan mastitis.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini antara lain:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan studi kasus, manfaat studi kasus,

keaslian studi kasus, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang teori medis meliputi: pengertian nifas, periode nifas,

tujuan asuhan nifas, perubahan fisologi masa nifas, kebutuhan

dasar pasca persalian, tanda bahaya nifas. Pengertian masitis,

Etiologi mastitis, patofisiologi mastitis, tanda dan gejala,

komplikasi, dan pencegahan. Teori kebidanan yang meliputi 7

langkah Varney yang meliputi: pengkajian data, interpretasi data,

diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan dan

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

8

evaluasi, data perkemabangan menggunakan SOAP dan landasan

hukum.

BAB III METODOLOGI

Dalam bab ini menguraikan jenis studi kasus, lokasi studi kasus,

subyek studi kasus, waktu studi kasus, instrument studi kasus,

teknik pengumpulan data dan alat-alat yang dibutuhkan.

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, interpretasi

data, diagnosa potensial, rencana tindakan, pelaksanaan, evaluasi

dan data perkembangan dengan SOAP serta pembahasan yang

menguraikan kesenjangan antara teori dan praktek.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran untuk

menjawab tujuan penulisan dan menyatakan inti dari pembahasan,

sedangkan saran dirumuskan untuk menanggapi kesenjangan dari

merumuskan alternatif pemecahan masalah.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Medis

1. Masa Nifas

a. Pengertian

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-

hamil. Lama masa nifas ini, yaitu 6-8 minggu

(Ambarwati dan Wulandari, 2008).

Kala puerpurium berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari,

merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan

pada keadaan yang normal. Dijumpai dua kejadian penting dalam masa

nifas, yaitu involusi uterus dan proses laktasi (Manuaba, 2007).

b. Periode nifas

Menurut Suherni (2008) Nifas dibagi dalam 3 periode:

1) Puerpurium dini

Puerpurium dini adalah kepulihan dimana ibu telah

diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan atau dalam agama Islam,

dianggap bersih.

2) Puerpurium intermedial

Puerpurium intermedial adalah kepulihan menyeluruh alat-

alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

10

3) Remote puerpurium

Remote puerpurium adalah waktu yang diperlukan untuk

pulih dan sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau

tahunan.

c. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Menurut Sulistyawati, A. (2009) asuhan yang diberikan kepada

ibu nifas bertujuan untuk:

1) Meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis bagi ibu dan

bayi.

2) Pencegahan, diagnosis dini dan pengobatan komplikasi pada ibu.

3) Merujuk ibu ke tenaga ahli bilamana perlu.

4) Mendukung dan memperkuat keyakinan ibu serta memungkinkan

ibu untuk mampu melaksanakan perannya dalam situasi keluarga.

5) Imunisasi ibu terhadap tetanus.

6) Mendorong pelaksanaan metode yang sehat tentang pemberian

makan anak, serta peningkatan pengembangan hubungan yang

baik antara ibu dan anak.

d. Kunjungan Masa Nifas

Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk

menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah,

mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.

1) Kunjungan pertama

Dilakukan 6-8 jam setelah persalinan, tujuannya adalah:

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

11

a) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

b) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk

bila perdarahan berlanjut.

c) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota

keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena

atonia uteri.

d) Pemberian ASI awal.

e) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

f) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.

g) Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal

dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah

kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.

2) Kunjungan kedua

Dilakukan pada 6 hari setelah persalinan, tujuannya adalah :

a) Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus

berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada

perdarahan abnormal, tidak ada bau.

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan

abnormal.

c) Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan

istirahat.

d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak

memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

12

e) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi,

tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi

sehari-hari.

3) Kunjungan ketiga

Dilakukan 2 minggu setelah persalinan, tujuannya sama dengan

kunjungan kedua.

4) Kunjungan keempat

Dilakukan 6 minggu setelah persalinan, tujuannya adalah :

a) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau

bayi alami.

b) Memberikan konseling untuk KB secara dini.

(Saifudin, 2002).

e. Fase dalam Masa Nifas

1) Fase Taking In

Fase ini merupakan periode ketergantungan yang berlangsung

dari hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat

itu, fokus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri.

Pengalaman selama proses persalinan sering berulang

diceritakannya. Kelelahannya membuat ibu perlu cukup istirahat

untuk mencegah gejala kurang tidur, seperti mudah tersinggung.

Hal ini membuat ibu cenderung menjadi pasif terhadap

lingkungannya. Oleh karena itu, kondisi ini perlu dipahami

dengan menjaga komunikasi yang baik.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

13

2) Fase Taking Hold

Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada

fase taking hold, ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan

rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Selain itu,

perasaannya sangat sensitif sehingga mudah tersinggung jika

komunikasinya kurang hati-hati. Oleh karena itu, ibu memerlukan

dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk

menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya

sehingga tumbuh rasa percaya diri.

3) Fase Letting Go

Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran

barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu

sudah mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya.

Keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada fase

ini (Huliana, 2003).

f. Kebutuhan Dasar Masa Nifas

1) Kebersihan diri

a) Menganjurkan kebersihan seluruh tubuh.

b) Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin

dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk

membersihkan daerah disekitar vulva terlebih dahulu, dari

depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

14

sekitar anus. Nasihatkan kepada ibu untuk membersihkan

vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar.

c) Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain

pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan

ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah

matahari atau disetrika.

d) Menyarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan

air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

e) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi,

menyarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh

daerah luka.

2) Istirahat

a) Menganjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah

kelelahan yang berlebihan.

b) Menyarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah

tangga secara perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau

beristirahat selagi bayi tidur.

c) Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:

(1) Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi,

(2) Memperlambat proses involusi uterus dan

memperbanyak perdarahan,

(3) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk

merawat bayi dan dirinya sendiri.

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

15

3) Latihan Kegel

a) Mendiskusikan pentingnya otot-otot perut dan panggul

kembali narmal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini

menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga

mengurangi rasa sakit pada punggung.

b) Menjelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap

hari sangat membantu, seperti:

(1) Tidur terlentang dengan lengan disamping, menarik otot

perut selagi menarik nafas, tahan nafas ke dalam dan

angkat dagu ke dada, tahan satu hitungan sampai 5.

Rileks dan ulangi sebanyak 10 kali.

(2) Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar

panggul (latihan kegel).

c) Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot,

pantat dan pinggul dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan

dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.

Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap kali

gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih

banyak. Pada minggu ke 6 setelah persalinan ibu harus

mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

16

4) Gizi

a) Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.

b) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,

mineral, dan vitamin yang cukup.

c) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk

minumsetiap kali menyusui).

d) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi

setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.

e) Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa

memberikan vitamin A pada bayinya melalui ASI-nya.

5) Cara Perawatan Payudara

a) Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama puting

susu.

b) Menggunakan BH yang menyokong payudara.

c) Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang

keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui.

Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak

lecet.

d) Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam.

ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan

sendok.

e) Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum parasetamol 1

tablet setiap 4-6 jam

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

17

f) Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan:

(1) Pengompresan payudara dengan menggunakan kain

basah dan hangat selama 5 menit.

(2) Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau

gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah “Z”

menuju puting.

(3) Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara

sehingga puting susu menjadi lunak.

(4) Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak dapat

menghisap seluruh ASI sisanya keluarkan dengan

tangan.

(5) Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.

6) Sanggama

a) Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu

darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau

dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah

merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk

memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu

siap.

b) Banyak budaya, yang mempunyai tradisi menunda hubungan

suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40

hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan bergantung

pada pasangan yang bersangkutan.

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

18

7) Keluarga Berencana

a) Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2

tahun sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus

menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin

merencanakan tentang keluarganya. Namun, petugas

kesehatan dapat membantu merencanakan keluarganya

dengan mengajarkan kepada mereka tentang cara mencegah

kehamilan yang tidak diinginkan.

b) Biasanya ibu tidak akan menghasilkan telur (ovulasi)

sebelum ia mendapatkan haidnya selama ia meneteki

(amenore laktasi). Oleh karena itu, metode amenore laktasi

dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk mencegah

terjadinya kehamilan baru. Resiko cara ini ialah 2%

kehamilan.

c) Meskipun beberapa metode KB mengandung resiko,

penggunaan kontrasepsi tetap lebih aman, terutama apabila

ibu sudah haid lagi.

d) Sebelum menggunakan metode KB, hal-hal berikut sebaiknya

dijelaskan dahulu kepada ibu:

(1) Bagaimana metode ini dapat mencegah kehamilan dan

efektifitasnya,

(2) Kelebihan atau keuntungannya,

(3) Kekurangannya,

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

19

(4) Efek samping,

(5) Bagaimana menggunakan metode itu,

(6) Kapan metode itu dapat mulai digunakan untuk ibu

pascasalin yang menyusui.

e) Jika seorang ibu atau pasangan telah memilih metode KB

tertentu, ada baiknya untuk bertemu dengannya lagi dalam

dua minggu untuk mengetahui apakah ada yang ingin

ditanyakan oleh ibu/pasangan itu dan untuk mengetahui

apakah metode tersebut bekerja dengan baik (Saifudin, 2006).

2. Involusi Uterus

a. Pengertian

Setelah bayi dilahirkan, uterus yang selama persalinan

mengalami kontraksi dan retraksi akan menjadi keras, sehingga dapat

menutup pembuluh darah besar yang bermuara pada bekas implantasi

plasenta. Otot rahim terdiri dari tiga lapis otot yang membentuk

anyaman sehingga pembuluh darah dapat tertutup sempurna, denagan

demikian mencegah terjadinya perdarahan post partum.

b. Proses Involusi Uteri

Pada involusi uteri, jaringan ikat dan jaringan otot mengalami

proses proteolitik, berangsur-angsur akan mengecil sehingga pada

akhir kala nifas besarnya seperti semula dengan berat 30 gram. Proses

proteolitik adalah pemecahan protein yang akan dikeluarkan melalui

urine.

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

20

Tabel 2.1

Proses Involusi Uteri

Involusi Tinggi Fundus Berat Uterus

Plasenta lahir

7 hari (1 minggu)

14 hari (2minggu)

42 hari (6 minggu)

56 hari (8 minggu)

Sepusat

Pertengahan pusat-simfisis

Tak teraba

Sebesar hamil 2 minggu

Normal

1000 gr

500 gr

350 gr

50 gr

30 gr

Sumber: Hyre, 2003

Proses involusi uteri pada bekas implantasi plasenta, terdapat

gambaran sebagai berikut:

1) Bekas implantasi plasenta segera setelah plasenta lahir seluas 12 x

15 cm, permukaan kasar, dimana pembuluh darah besar bermuara.

2) Pada pembuluh darah terjadi pembentukan trombose, disamping

pembuluh darah tertutup karena kontraksi otot rahim.

3) Bekas luka implantasi dengan cepat mengecil, pada minggu ke-2

sebesar 6 sampai 8 cm, dan akhir puerpurium sebesar 2 cm.

4) Lapisan endometrium dilepaskan dalam bentuk jaringan nekrosis

bersama dengan lochea.

5) Luka bekas implantasi plasenta akan sembuh karena pertumbuhan

endometrium yang berasal dari tepi luka dan lapisan basalis

endometrium.

6) Kesembuhan sempurna pada saat akhir dari masa puerpurium.

(Manuaba, 2007).

c. Perubahan juga dialami oleh alat-alat kandungan yang lainnya yaitu:

1) Luka-luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh

dalam 6-7 hari.

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

21

2) Rasa sakit

Yang disebut After Pains (merian atau mules-mules)

disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca

persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini

dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obatan antisakit

dan antimules. Sedangkan menurut (Sarwono, 2009), After Pains

atau mules-mules sesudah partus akibat kontrasi uterus kadang-

kadang sangat mengganggu selama 2-3 hari postpartum. Perasaan

mules ini lebih terasa bila ibu tersebut sedang menyusui. Perasaan

ini dapat timbul bila masih terdapat sisa-sisa selaput ketuban,

sisa-sisa plasenta, atau gumpalan darah didalam kavum uteri.

3) Lochea

Adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan

vagina dalam masa nifas. Dibagi menjadi:

a) Lochea rubra (Cruenta)

Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel

desidua basalis, verniks kaseosa, lanugo, dan mekoneum.

Terjadi selama 1-3 hari pasca persalinan.

b) Lochea serosa

Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi. Terjadi pada

hari ke 7-14 pasca persalinan.

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

22

c) Lochea alba

Cairan berwarna putih. Terjadi setelah 2 minggu pasca

persalinan.

4) Serviks

Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti

corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-

kadang terdapat perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir,

tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui

2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari

(Mochtar, 2003).

Sedangkan menurut (Huliana, 2003), serviks menjadi tebal

dan kaku, juga masih terbuka sampai 3 hari. Namun, ada juga yang

berpendapat sampai satu minggu. Bentuk mulut serviks yang bulat

menjadi agak memanjang dan akan kembali normal 3-4 bulan.

5) Vagina

Vagina yang membengkak dan lipatannya (rugae) yang

hilang akan kembali seperti semula setelah 3-4 minggu.

6) Abdomen (perut)

Perut akan menjadi lembek dan kendor. Proses involusi pada

perut sebaiknya diikuti dengan olahraga atau senam penguatan

otot-otot perut. Jika ada garis-garis biru (striae) tidak akan hilang

tetapi hanya berubah warna menjadi keputih-putihan.

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

23

7) Payudara

Payudara yang membesar selama hamil dan menyusui akan

kembali normal setelah masa menyusui berakhir. Untuk menjaga

bentuknya, dibutuhkan perawatan yang baik.

8) Endokrin

Setelah plasenta lepas, hormon estrogen dan progesteron

mulai menurun. Kondisi ini akan cepat mengembalikan fungsi

ovarium (indung telur). Apabila ibu menyusui secara eksklusif,

kadar prolaktin (yang diproduksi oleh kelenjar hipofise anterior)

meningkat dan menekan produksi FSH sehingga fungsi ovarium

tertunda. Dengan menurunnya hormon estrogen dan progesteron

juga akan mengembalikan fungsi organ lainnya yang berubah sejak

masa kehamilan.

9) Hemokonsentrasi

Volume darah yang meningkat waktu hamil akan kembali

normal dengan adanya mekanisme kompensasi yang menimbulkan

hemokonsentrasi. Umumnya, hemokonsentrasi terjadi pada hari ke

3-5, kadang-kadang sampai satu minggu setelah melahirkan

dengan pengeluaran melalui keringat dan urine.

10) Perubahan Psikososial

Wanita cukup sering menunjukkan sedikit perasaan depresi

beberapa hari setelah kelahiran. Perasaan ini mungkin akibat

faktor-faktor emosional dan hormonal. Dengan rasa pengertian dan

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

24

penentraman dari lingkungan, terutama keluarga, perasaan ini

biasanya membaik tanpa akibat lanjut.

11) Kembalinya haid dan Ovulasi

Pada ibu yang tidak menyusui bayinya, aliran haid biasanya

akan kembali pada 6 sampai 8 minggu setelah kelahiran, keadaan ini

sangat bervariasi. Meskipun ovulasi mungkin tidak terjadi selama

beberapa bulan, terutama pada ibu-ibu yang menyusui bayinya,

penyuluhan dan penggunaan kontrasepsi harus ditekankan untuk

menghindari kehamilan yang tidak diinginkan (Hacker, 2003).

12) Kulit

Setelah melahirkan, pigmentasi akan menurun sehingga

hiperpingmentasi pada muka, leher, payudara dan lain-lainnya

akan menghilang perlahan-lahan kembali seperti semula

(Huliana, 2003).

13) Ligamen-ligamen

Ligamen, fasia dan diafragma pelvis yang merenggang pada

waktu persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur

menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke

belakang dan menjadi retrofleksi, karena ligamentum rotundum

menjadi kendor.

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

25

3. Mastitis

a. Pengertian

Mastitis adalah infeksi pada payudara dengan tanda radang

lengkap, bahkan dapat berkembang menjadi abses (Mansjoer, 2005).

Mastitis adalah peradangan payudara yang disebabkan oleh kuman,

terutama staphylococos aureus melalui luka pada puting susu dan

peradangan darah (Prawirohardjo, 2006).

b. Macam Mastitis

Menurut Prawirohardjo (2006) Mastitis dibedakan berdasarkan

tempatnya dibedakan menjadi :

1) Mastitis yang menyebabkan abses dibawah areola mammae.

2) Mastitis ditengah-tengah mammae yang menyebabkan abses di

tempat itu.

3) Mastitis pada jaringan dibawah dorsal dari kelenjar-kelenjar yang

menyebabkan abses antara mamma dan otot-otot dibawahnya.

c. Etiologi

Dua penyebab utama mastitis adalah Stasis ASI dan infeksi.

Stasis ASI biasanya merupakan penyebab primer yang dapat disertai

atau berkembang menuju infeksi. Gunther pada tahun 1958,

menyimpulkan dari pengamatan klinis bahwa mastitis diakibatkan

stagnasi ASI di dalam payudara dan bahwa pengeluaran ASI yang

efisien dapat mencegah keadaan tersebut. Ia mengatakan bahwa

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

26

infeksi bila terjadi bukan primer, tetapi diakibatkan oleh stagnasi ASI

sebagai media pertumbuhan bakteri (WHO, 2003).

Infeksi payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang

banyak ditemukan pada kulit normal (staphylococos aureus). Bakteri

sering sekali berasal dari mulut bayi dan masuk kedalam saluran air

susu melalui retakan atau robekan dari kulit (biasanya pada puting

susu) perubahan hormonal didalam tubuh wanita menyebabkan

penyumbatan saluran air susu oleh sel-sel mati. Saluran yang

terlambat menyebabkan payudara lebih mudah mengalami infeksi

(Anonim, 2007).

d. Penyebab Mastitis

Penyebab terjadinya mastitis menurut Saleha (2009) adalah

sebagai berikut:

1) Payudara bengkak yang tidak disusui secara adekuat akhirnya

terjadi mastitis.

2) Puting susu lecet akan memudahkan masuknya kuman dan

terjadinya payudara bengkak.

3) Bra yang terlalu ketat mengakibatkan segmetal engorgement, jika

tidak disusui dengan adekuat, maka bisa terjadi mastitis.

4) Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat dan anemia akan mudah

terkena infeksi.

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

27

e. Tanda dan Gejala

Menurut Bahiyatun (2008), tanda mastitis adalah bengkak,

nyeri seluruh payudara atau nyeri lokal, kemerahan pada seluruh

payudara atau hanya lokal, payudara keras dan berbenjol-benjol, panas

badan dan rasa sakit umum.

f. Komplikasi

Penanganan mastitis karena terjadinya infeksi pada payudara

tidak sempurna, maka infeksi akan makin berat sehingga terjadi abses

dengan tanda payudara berwarna merah mengkilat dari sebelumnya

saat baru terjadi radang, ibu merasa lebih sakit, benjolan lebih lunak

karena berisi nanah (Suherni, 2009).

Menurut Retna (2008) benjolan pada payudara nyeri tekan ada

atau tidak, ada kelainan bentuk ada atau tidak, bengkak ada atau tidak

terdapat nyeri tekan. Pada kasus ibu nifas dengan mastitis terjadi

perubahan berupa pembesaran payudara atau bengkak, memerah, dan

tampak jelas gambaran pembuluh darah di permukaan kulit bertambah

dan terdapat luka atau lecet pada puting susu.

g. Penatalaksanaan mastitis

Menurut Varney (2007), penatalaksanaan mastitis adalah

sebagai berikut:

1) Seringnya menyusui dan mengosongkan payudara untuk

mencegah statis.

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

28

2) Memakai bra dengan penyangga tetapi tidak terlalu sempit,

jangan menggunakan bra dengan kawat di bawahnya.

3) Perhatian yang cermat untuk mencuci tangan dan merawat

payudara.

4) Pengompresan dengan air hangat pada area yang efektif pada saat

menyusui untuk memfasilitasi aliran susu.

5) Meningkatkan pemasukan cairan

6) Membantu kebutuhan prioritas ibu untuk mengurangi stress dan

kelelahan dalam kehidupannya.

7) Antibiotik, penisilin jenis penicillinase resisten atau

cephalosporin. Erythromicin dapat digunakan jika wanita alergi

terhadap penisilin.

8) Memberi dukungan pada ibu.

h. Pencegahan Mastitis

Menurut Bahiyatun (2008), pencegahan mastitis meliputi:

1) Perawatan payudara pascanatal secara teratur untuk menghindari

terjadinya statis aliran Air Susu Ibu (ASI).

2) Posisi menyusui yang diubah-ubah.

3) Menggunakan bra/ BH yang menyangga dan membuka bra

tersebut ketika terlalu menekan payudara.

4) Susukan dengan adekuat.

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

29

B. Teori Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah metode pendekatan dengan

menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah sehingga merupakan

alur kerja dan pengorganisasian, pemikiran serta langkah-langkah dalam

suatu urutan yang logis, yang menguntungkan baik bagi klien maupun

bidan (Varney, 2004).

2. Proses Manajemen kebidanan

Dalam penyusunan studi kasus ini penulis mengacu pada penerapan

manajemen kebidanan pada ibu nifas dengan dengan mastitis menurut 7

langkah Varney karena metode dan pendekatannya sistematik dan

analitik sehingga memudahkan dalam pengarahan pemecahan masalah

terhadap klien. Dalam proses ketujuh langkah tersebut dimulai dari

pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi, yaitu :

Langkah I: Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses kebidanan dan

merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari

berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status

kesehatan klien (Nursalam, 2008).

a. Biodata

Identitas untuk mengetahui status klien secara lengkap sehingga

sesuai dengan sasaran (Nursalam, 2009). Adapun data subyektif

menurut Retna (2008), meliputi:

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

30

1) Nama : Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama

panggilan sehari-hari agar tidak keliru

dalam memberika penanganan.

2) Umur : Dicatat dalam tahun untuk mengetahui

adanya resiko seperti kurang dari 20 tahun,

alat-alat reproduksi belum matang, mental

dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur

lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk

terjadi perdarahan dalam masa nifas.

3) Agama : Untuk mengetahui keyakinan pasien

tersebut untuk membimbing atau

mengarahkan pasien dalam berdoa.

4) Suku bangsa : Berpengaruh pada adat-istiadat atau

kebiasaan sehari-hari.

5) Pendidikan : Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan

untuk mengetahui sejauh mana tingkat

intelektualnya, sehingga bidan dapat

memberikan konseling sesuai dengan

pendidikannya.

6) Pekerjaan : Untuk mengetahui dan mengukur tingkat

sosial ekonominya, karena ini juga

mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

31

7) Alamat : Ditanyakan untuk mempermudah

kunjungan rumah bila diperlukan.

b. Data Subyektif

Data subyektif adalah data yang didapat dari klien sebagai

suatu pendapat terhadap suatu situasi data kejadian. Data tersebut

tidak dapat ditentukan oleh perawat secara independen tetapi melalui

suatu interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2009).

1) Alasan utama pada waktu masuk

Untuk mengetahui alasan yang membuat pasien datang dan

ingin berobat, pada kasus mastitis ibu ingin memeriksakan

payudaranya (Retna, 2008).

2) Keluhan

Keluhan adalah untuk mengetahui apa yang dirasakan pasien

tersebut bisa memperberat keadaan klien atau tidak misal pada

kasus mastitis ibu mengatakan payudara terasa nyeri, berat, dan

badan terasa panas, dingin (Retna, 2008).

3) Riwayat penyakit

a) Riwayat penyakit sekarang

Data-data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya penyakit yang diderita pada saat ini yang ada

hubungannya dengan masa nifas dan bayinya (Retna, 2008).

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

32

b) Riwayat penyakit sistemik

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya

riwayat atau penyakit akut, kronis seperti: jantung, ginjal,

asma/ TBC, hepatitis, DM, hipertensi dan epilepsi yang

dapat mempengaruhi masa nifas (Retna, 2008).

c) Riwayat penyakit keluarga

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya

pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan kesehatan

pasien dan bayinya, yaitu apabila ada penyakit keluarga

yang menyertainya (Retna, 2008).

d) Riwayat keturunan kembar

Untuk mengetahui ada tidaknya keturunan kembar dalam

keluarga (Sujiyatini, 2009).

e) Riwayat operasi

Untuk mengetahui riwayat operasi yang pernah dijalani

(Sujiyatini, 2009).

4) Riwayat menstruasi

Untuk mengetahui tanggal haid normal terakhir, uraian haid

terakhir dan pengalaman haid sebelumnya (Wiknjosastro, 2005).

5) Riwayat keluarga berencana

Untuk mengetahui apakah ibu sebelum hamil pernah

menggunakan KB atau tidak, jika pernah lamanya berapa tahun,

dan jenis kontrasepsi yang digunakan (Varney, 2004).

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

33

6) Riwayat perkawinan

Perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah, syah

atau tidak, karena bila tanpa status yang jelas akan berkaitan

dengan psikologisnya sehingga akan mempengaruhi proses nifas

(Retna, 2008).

7) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Menurut Retna (2008), yaitu :

a) Riwayat Kehamilan

Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak,

cara persalinan, penolong persalinan keadaan nifas dan

keadaan anak.

b) Persalinan: hal ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah

proses persalinan mengalami kelainan atau tidak yang bisa

berpengaruh pada masa nifas.

c) Nifas

Pada nifas yang lalu apakah terdapat kelainan pada

payudara yang terjadi kaku payudara atau tidak puting susu

lecet atau tidak kemerahan atau tidak dan bila ada terjadi

pada hari ke berapa.

8) Riwayat kehamilan ini

a) Hari pertama haid terakhir serta kapan tafsiran

persalinannya.

b) Keluhan-keluhan pada trimester I, II, dan III.

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

34

c) Pergerakan anak pertama kali dirasakan pada kehamilan

berapa minggu.

d) Dimana ibu biasa memeriksakan kehamilannya.

e) Sejak hamil berapa bulan ibu periksa.

f) Sudah berapa kali ibu periksa.

g) Kapan ibu periksa hamil yang terakhir kali.

h) Sudah berapa kali ibu imunisasi TT.

9) Kebiasaan selama nifas

a) Nutrisi dan cairan

Nutrisi, dikaji tentang nafsu makan, jenis makanan yang

dikonsumsi sehari-hari harus bermutu, bergizi tinggi, cukup

kalori, dan tinggi protein, porsi makan, dan ada pantangan

atau tidak, bagi ibu nifas peningkatan jumlah kalori 500 –

600 kalori, minum 3 liter/ hari, 2 liter didapat dari air

minum dan 1 liter didapat dari kuah sayur dan tambahan

minum vitamin A, Untuk mempercepat pemulihan keadaan

ibu dan meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI

(Bahiyatun, 2008).

b) Eliminasi

BAB harus ada dalam 3 hari postpartum. BAK harus

dilakukan dalam 6 jam post partum (Sarwono, 2005).

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

35

c) Pola istirahat

Istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan

(Saiffudin, 2002). Bagi ibu nifas dengan matitis diperlukan

istirahat yang cukup untuk mempercepat pemulihan kondisi

ibu (Varney, 2007).

d) Keadaan Psikologis

Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap

bayinya. Wanita mengalami banyak perubahan emosi/

psikologis selama masa nifas sementara yang menyesuaikan

diri menjadi seorang ibu (Ambarwati dan Wulandari, 2008).

Keadaan mental ibu nifas dengan mastitis adalah cemas,

sulit tidur, merasa bersalah, mudah tersinggung, pikiran

negatif terhadap bayinya (Manuaba, 2007).

e) Sosial Budaya

Terdiri dari bagaimana dukungan keluarga, status/keadaan

rumah tinggal, pantangan makanan, kebiasaan adat istiadat

yang dilakukan (Wiknjosastro, 2006).

f) Penggunaan Obat-obatan / Rokok

Dikaji apakah ibu perokok dan pemakai obat-obatan selama

hamil atau tidak (Wiknjosastro, 2006).

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

36

c. Data Obyektif

Data obyektif merupakan data yang dapat diobservasi dan

dapat diukur termasuk informasi yang diperoleh melalui

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik (Nursalam, 2009).

1) Pemeriksaan Fisik

Keterampilan pengkajian fisik meliputi:

a) Keadaan Umum

Ditujukan untuk mengetahui keadaan ibu berkaitan dengan

kondisi yang dialaminya (Retna, 2008) pada ibu nifas

dengan mastitis keadaan umum ibu adalah cukup

(Saiffudin, 2002).

b) Kesadaran

Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu apakah

composmentis, somnolen atau koma. Pada ibu dengan

mastitis kesadaran adalah composmentis (Saifuddin, 2002).

c) Pemeriksaan Vital Sign

(1) Tekanan darah (TD)

Untuk mengetahui faktor hipertensi, TD normal 120/80

mmHg (Saifuddin, 2002).

(2) Suhu

Suhu badan wanita setelah partus dapat terjadi

peningkatan suhu badan yaitu tidak lebih 37,20 C dan

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

37

pada ibu nifas dengan mastitis akan meningkat sampai

39,50 C (Wheeler, 2004).

(3) Nadi

Untuk mengetahui denyut nadi pasien yang dihitung

dalam 1 menit, nadi berkisar umumnya antara 60 – 80

denyutan per menit (Wiknjosastro, 2005). Pada kasus

ibu nifas dengan mastitis nadi mengalami kenaikan

denyut nadi 90 – 110 / menit (Varney, 2007).

(4) Respirasi

Untuk mengetahui frekuensi pernafasan klien yang

dihitung dalam 1 menit. Pada kasus ibu nifas dengan

mastitis yaitu respirasi lebih dari 30 kali/menit.

Normalnya 16 – 20 x/ menit (Saifuddin, 2002).

d) Tinggi Badan

Untuk mengetahui tinggi badan klien kurang dari 145 cm

atau termasuk resiko tinggi atau tidak (Hidayat, 2007).

e) Berat Badan

Menurut Hidayat (2007), untuk memonitor kelainan berat

badan yaitu penambahan berat badan rata-rata selama

kehamilan 10 kg dan antara sebelum dan setelah melahirkan

kelebihan atau kurang.

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

38

2) Pemeriksaan Sistematis

a) Kepala

(1) Rambut

Untuk mengetahui kebersihan rambut, keadaan kulit

kepala, kelebatan, distribusi dan karakteristik lainnya

(Nursalam, 2008).

(2) Muka

Untuk mengetahui keadaan muka, pucat atau tidak

ada oedema/tidak dan cloasma gravidarum atau tidak

(Wiknjosastro, 2005).

(3) Mata

Conjungtiva pucat atau tidak, seklera kuning atau

tidak, mata cekung atau tidak (Nursalam, 2008).

(4) Hidung

Kebersihan hidung, ada polip atau tidak

(Saifuddin, 2002).

(5) Telinga

Bagaimana kebersihan telinga ada serumen atau tidak

(Nursalam, 2008).

(6) Mulut, gigi dan gusi

Bersih/ kotor, ada stomatitis/ tidak, ada caries gigi

atau tidak, ada karang gigi atau tidak, gusi berdarah

atau tidak (Wiknjosastro, 2005).

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

39

b) Leher

Untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar thyroid,

ada benjolan atau tidak, adakah pembesaran kelenjar limfe

(Nursalam, 2003).

c) Dada dan axilla

Untuk mengetahui keadaan payudara, simetris atau tidak,

ada benjolan atau tidak, ada nyeri atau tidak dan kolostrum/

ASI sudah keluar atau belum (Nursalam, 2003).

d) Ekstremitas

Ada cacat atau tidak oedema atau tidak terdapat

varices atau tidak (Wiknjosastro, 2006).

3) Pemeriksaan khusus obstetri (lokalis)

a) Abdomen

(1) Inspeksi

Perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada

pembesaran, ada luka bekas operasi atau tidak, striae

gravidarum, linea nigra, atau alba, ada luka bekas

operasi atau tidak, ada strie atau tidak (Manuaba, 2007).

(2) Palpasi

Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera

peraba tangan dan jari (Nursalam, 2003). Pada ibu nifas

palpasi yang diperiksa meliputi kontraksi, TFU dan

kandung kencing.

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

40

b) Anogenital

(1) Vulva vagina

Varices : Ada varices atau tidak,

oedema atau tidak.

Kemerahan : Ada kemerahan atau tidak.

Nyeri : Ada nyeri tekan atau tidak.

Lochea : Warnanya bagaimana,

berbau/ tidak.

(2) Perinium

Keadaan luka : Ada bekas luka di

perinium atau tidak.

Bengkak/ kemerahan : Ada bengkak dan

kemerahan atau tidak.

(3) Anus

Haemorhoid : Terjadi haemorhoid atau

tidak.

Lain-lain : Terdapat kelainan lain pada

anus atau tidak.

(4) Inspekulo

Vagina : Ada benjolan atau tidak,

ada kemerahan serta infeksi

atau tidak.

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

41

4) Pemeriksaan Penunjang

Data yang mendukung pemeriksaan yang tidak dapat

diketahui dengan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan

laboratorium dan rontgen. Pada ibu nifas dengan mastitis

tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium/ rontgen

(Wiknjosastro, 2005).

Langkah II: Interpretasi Data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap

diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang

benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau

diagnosa yang spesifik (Varney, 2004).

a. Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam

lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur

diagnosa kebidanan (Varney, 2004).

Diagnosa : Ny. X P...A..., umur ...., nifas hari ke..., dengan mastitis.

Data Dasar :

1) Dasar Subyektif

Payudara ibu terasa nyeri dan berat, badan terasa panas-dingin,

dan rasa sakit umum (Bahiyatun, 2008).

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

42

2) Data Obyektif

a) Keadaan umum : Cukup

Kesadaran : Composmentis

b) Pemeriksaan vital sign :

(1) Tekanan darah: Normal (Saifudin, 2002).

(2) Nadi: Dengan mastitis nadi bisa naik menjadi 90-110

x/menit (Varney, 2007).

(3) Suhu: pada mastitis suhu bisa naik menjadi 39,50 C

(Wheeler, 2004).

(4) Respirasi: respirasi bisa naik lebih dari 30x/menit

(Saifuddin, 2002).

c) Pemeriksaan payudara :

(1) Inspeksi: Payudara membesar, memerah dan gambaran

di permukaan kulit bertambah dan ada luka atau lecet

pada puting susu (Retna, 2008).

(2) Palpasi: benjolan pada payudara nyeri tekan ada atau

tidak, ada kelainan bentuk ada atau tidak, bengkak ada

atau tidak terdapat nyeri tekan. Pada kasus ibu nifas

dengan mastitis pada payudara teraba dan berbenjol-

benjol (Bahiyatun, 2008).

b. Masalah

Masalah adalah hal-hal yang sedang dialami wanita yang

diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan pengkajian. Keadaan

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

43

mental ibu nifas dengan mastitis adalah cemas, sulit tidur, merasa

bersalah, mudah tersinggung, pikiran negatif terhadap bayinya

(Manuaba, 2007).

c. Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan pasien dan belum

teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang di dapatkan dengan

melakukan analisa data, sebagai contoh pada ibu nifas dengan

mastitis adalah memberikan dukungan, infromasi, dan support

mental (Varney, 2007).

Langkah III : Diagnosa Potensial

Diagnosa potensial adalah mengidentifikasi masalah atau diagnosa

potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah

diidentifikasi.

Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan

dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat

bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi

dan yang paling penting adalah melakukan asuhan yang aman. Diagnosa

potensial yang sering terjadi pada ibu nifas dengan mastitis adalah terjadi

abses payudara (Varney, 2007).

Langkah IV: Antisipasi

Antisipasi adalah mengidentifikasi tindakan segera oleh bidan atau

dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau di tangani bersama dengan

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

44

anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien

(Sofyan, M, 2006).

Tindakan antisipasi pada ibu nifas dengan mastitis dengan

melibatkan seorang dokter serta memberikan antibiotik, pinisilin jenis

Penicillinase resisten atau cephatosporin. Erythromicin dapat digunakan

jika wanita alergi terhadap pinisilin (Varney, 2007).

Langkah V: Perencanaan

Perencanaan adalah merupakan kelanjutan manajemen terhadap

diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada

langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat

dilengkapi. semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan

menyeluruh ini harus rasional dan benar-benar valid berdasarkan

pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang

apa yang akan atau tidak akan dilakukan klien (Varney, 2004).

Perencanaan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan mastitis

menurut Varney (2007), tindakan yang diambil sebagai berikut:

a. Anjurkan ibu menyusui dan mengosongkan payudara untuk

mencegah statis.

b. Anjurkan ibu memakai bra dengan penyangga tetapi tidak terlalu

sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di bawahnya

c. Anjurkan ibu mencuci tangan dan merawat payudara

d. Anjurkan ibu mengompres dengan air hangat pada area yang efektif

pada saat menyusui untuk memfasilitasi aliran susu

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

45

e. Anjurkan ibu meningkatkan memasukan cairan

f. Bantu kebutuhan prioritas ibu untuk mengurangi stress dan kelelahan

dalam kehidupannya

g. Beri terapi antibiotik, penisillin, jenis penicillinase resisten atau

cephalosporin. Erythromicin dapat digunakan jika wanita alergi

terhadap penisilin.

h. Beri dukungan pada ibu

Langkah VI: Pelaksanaan (Implementasi)

Menurut Varney, H (2004), pada langkah ini rencana asuhan

menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah kelima, dilaksanakan

secara efisien dan aman. Penatalaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya

oleh bidan atau sebagian oleh klien atau tenaga kesehatan lainnya.

Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri tetapi dia tetap memikul

tanggung jawab untuk mengarahkan penatalaksanaannya.

LangkahVII: Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses

keperawatan menandakan seberapa jauh rencana tindakan dan

pelaksanaannya sudah berhasil dicapai (Nursalam, 2008). Pada langkah

ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah

dipenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana rencana tersebut dapat

dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya

(Varney, 2007).

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

46

Evaluasi pada Ibu nifas dengan mastitis, yaitu:

a. Keadaan umum baik

b. Tanda-tanda vital normal

c. ASI sudah keluar

d. Tidak terjadi abses

e. Ibu sudah merasa nyaman dan tidak cemas

3. Data Perkembangan

Menurut Varney (2007), sistem pendokumentasian asuhan

kebidanan dengan menggunakan SOAP sebagai catatan

perkembangannya:

a. S (Subyektif) : Menggambarkan pendokumentasian hasil

pengumpulan data klien melalui anamnesa sebagai

langkah satu Varney.

b. O (Obyektif) : Menggambarkan pendokumentasian hasil

pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan tes

diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus

untuk mendukung asuhan langkah satu Varney.

c. A (Assesment) : Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa

dan intepretasi data subyektif dan obyektif suatu

identifikasi:

1) Diagnosa atau masalah

2) Antisipasi diagnosa atau masalah

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

47

3) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi atau

kolaborasi dan atau rujukan sebagai langkah II, III, IV Varney.

d. P (Planning) : Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan

dan evaluasi, perencanaan berdasarkan assessment

sebagai langkah V, VI, VII Varney.

C. Landasan Hukum

Berdasarkan Permenkes NO 1464/MENKES/PER/X/2010 Pasal 10

ayat (1). Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan

pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa

pra hamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua

kehamilan (Depkes RI, 2010).

Berdasarkan Wewenang bidan menurut Kepmenkes: 369/SK/III/2007

mengenai keyakinan tentang kolaborasi. Praktik kebidanan dilakukan dengan

menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik

terhadap perempuan, sebagai salah satu kesatuan fisik, psikis emosional,

sosial budaya, spiritual, serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki

otonomi penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan

lainnya (Menkes RI, 2007).

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

48

BAB III

METODOLOGI

A. Jenis Studi Kasus

Laporan studi kasus ini dengan metode deskriptif yaitu suatu metode

yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau membuat

gambaran tentang studi keadaan secara obyektif. Studi kasus adalah studi yang

dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu proses yang

terdiri dari unit tunggal, yaitu satu orang, sekelompok penduduk yang terkena

suatu masalah (Notoatmodjo, 2005).

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi merupakan tempat pengambilan kasus dilaksanakan

(Notoatmodjo, 2005). Studi kasus ini dilaksanakan di BPS Ririt Indah

Wahyuni Bojonegoro.

C. Subyek Studi Kasus

Dalam penulisan studi kasus ini subyek merupakan orang yang

dijadikan sebagai responden untuk mengambil kasus (Notoatmodjo, 2005).

Subyek laporan kasus ini adalah ibu nifas Ny. N dengan mastitis.

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

49

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus merupakan kapan pelaksanaan pengambilan studi

kasus akan dilaksanakan (Notoatmodjo, 2005). Studi kasus ini dilaksanakan

pada bulan 25 Februari – 1 Maret 2013.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data (Arikunto, 2006). Pada kasus ini instrumen yang

digunakan untuk mendapatkan data adalah format asuhan kebidanan pada ibu

nifas.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada klien adalah dengan cara mengambil

data primer dan data sekunder :

1. Data primer

Data primer adalah data yang diambil secara langsung diambil dari

objek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi

(Riwidikdo, 2006). Studi kasus ini menggunakan data primer yang

diperoleh dengan cara :

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui empat teknik, yaitu :

1) Inspeksi

Inspeksi adalah proses observasi yang dilaksanakan secara

sistematik. Inspeksi dilakukan dengan menggunakan indera

penglihatan, pendengaran dan penciuman (Nursalam, 2008).

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

50

Inspeksi pada ibu nifas dengan mastitis dilakukan pada

payudara dan pengeluaran pervaginam.

2) Palpasi

Palpasi adalah teknik pemeriksaan menggunakan indera

peraba. Tangan dan jari-jari adalah instrumen yang sensitif

(Nursalam, 2008). Palpasi pada kasus pada ibu nifas dengan

mastitis yaitu meraba payudara (Wiknjosastro, 2007).

3) Perkusi

Perkusi adalah teknik pemeriksaan dengan mengetuk-

ngetukkan jari ke bagian tubuh klien yang akan dikaji untuk

membandingkan bagian yang kiri dengan yang kanan

(Nursalam, 2008). Perkusi pada ibu nifas dengan mastitis dengan

pemeriksaan reflek patella pada ibu nifas.

4) Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan

stetoskop untuk mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh

(Nusalam, 2008). Auskultasi pada kasus pada ibu nifas dengan

mastitis yaitu mengukur tekanan darah (Nursalam, 2008).

b. Wawancara

Wawancara yaitu suatu metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

peneliti secara lisan dari seseorang responden atau sasaran peneliti atau

bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face)

(Notoatmodjo, 2005). Pada studi kasus ini wawancara dilakukan pada

pasien dan keluarga.

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

51

c. Pengamatan (Observasi)

Kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan

menggunakan seluruh alat indera mengobservasi dapat dilakukan

melalui penglihatan, penciuman, pendengaran peraba dan pengecap

(Arikunto, 2006). Dalam studi kasus ini observasi pada ibu nifas

dengan mastitis adalah observasi intake dan output (Mansjoer, 2001)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah dokumentasi catatan medis merupakan sumber

informasi yang penting bagi tenaga kesehatan untuk mengidentifikasi

masalah untuk menegakkan diagnosa, merencanakan tindakan kebidanan

dan memonitor respon pasien terhadap tindakan (Notoatmodjo, 2005).

Data sekunder dalam studi kasus ini diperoleh dari:

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah setiap bahan tertulis yang dipersiapkan

karena adanya permintaan seorang penyidik (Arikunto, 2006).

Dalam kasus ini dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan

data yang diambil dari catatan rekam medik klien di BPS Ririt Indah

Wahyuni Bojonegoro.

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah bahan-bahan pustaka yang sangat

penting dalam menunjang latar belakang teoritis dalam suatu penelitian

(Notoatmodjo, 2005). Studi kepustakaan pada ibu nifas dengan

mastitis mengambil dari buku-buku kesehatan tahun 2002 – 2012.

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

52

G. Alat-alat yang Dibutuhkan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan kasus ini adalah:

1. Alat dan bahan dalam pengambilan data

Format Asuhan Kebidanan pada ibu nifas, buku tulis dan alat tulis

2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi

a. Alat observasi:

1) Tensimeter.

2) Stetoskop.

3) Thermometer.

4) Jam Tangan.

b. Alat untuk perawatan payudara adalah

1) 2 buah kom.

2) 2 buah Waslap

3) Handuk

4) Air hangat dan air dingin

5) Baby Oil

6) Kapas

7) Bengkok.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

53 �

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

Tempat : BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

Tanggal : 25 Februari 2013, Pukul: 15.00 WIB

1. Pengkajian

a. Identitas Pasien Identitas Suami

Nama : Ny. N Nama : Tn. D

Umur : 26 Tahun Umur : 30 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/ Bangsa : Indonesia Suku/ Bangsa : Indonesia

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Bungkul RT. 05 RW. V Sumberjo, Margomulyo,

Bojonegoro

b. Anamnese (Data Subyektif)

1) Alasan utama pada waktu masuk

Ibu mengatakan ingin memeriksakan payudaranya.

2) Keluhan

Ibu mengatakan pada payudara kanan terasa nyeri dan berat sejak

2 hari yang lalu serta badannya juga terasa panas dan dingin

dikarenakan puting susu lecet.

53

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

54 �

3) Riwayat penyakit

a) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan badannya terasa lemas, pusing, demam dan

pegal-pegal serta sekarang ibu tidak sedang menderita

penyakit seperti batuk dan flu.

b) Riwayat penyakit sistemik

(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri

pada dada sebelah kiri dan tidak keluar

keringat dingin pada telapak tangan saat

beraktivitas.

(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri

tekan perut kanan bawah dan kiri, pinggang

tidak terasa sakit.

(3) Asma/ TBC : Ibu mengatakan tidak pernah merasa sesak

nafas dan batuk secara terus menerus

selama + 3 bulan.

(4) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit kuning, mata dan ujung kuku tidak

kuning.

(5) DM : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit gula dengan gejala sering makan

banyak dan minum di malam hari dan

sering BAK > 6 – 7 kali.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

55 �

(6) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah merasa pusing

dan cengeng dan tensinya tidak pernah

lebih dari 140/ 90 mmHg.

(7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit ayan atau mengalami kejang yang

disertai pengeluaran air liur yang berbusa.

(8) Lain-lain : Tidak ada

c) Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga baik dari pihak suami maupun

isteri tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti

hipertensi, asma, DM dan penyakit menular seperti TBC dan

hepatitis.

d) Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan dari pihak keluarganya ada yang mempunyai

riwayat keturunan kembar, dari pihak suami tidak ada yang

mempunyai riwayat keturunan kembar.

e) Riwayat operasi

Ibu mengatakan belum pernah menjalani operasi apapun.

4) Riwayat menstruasi

a) Menarche : Ibu mengatakan haid pertama umur

13 tahun

b) Siklus : Ibu mengatakan siklus haid 27 – 28 hari

c) Lama : Ibu mengatakan lamanya 6 – 7 hari

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

56 �

d) Banyaknya : Ibu mengatakan 2 – 3 kali ganti

pembalut/ hari

e) Teratur/tidak teratur : Ibu mengatakan haidnya teratur

f) Sifat darah : Ibu mengatakan darah haidnya encer

g) Dismenorhoe : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

5) Riwayat keluarga berencana

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi

apapun.

6) Riwayat perkawinan

a) Status perkawinan: sah, kawin: 1 kali.

b) Kawin 1: umur 20 tahun, dengan suami umur 23 tahun.

Lamanya: 1 tahun

7) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

No Tgl. / Tahun

partus

Tempat

partus

Umur

hamil

Jenis

partus Penolong

Anak Nifas Keadaan

anak

sekarang Jenis BB PB Keadaan Laktasi

1 20

Februari

2013

BPS 39 Normal Bidan P 3200

gr

48

cm

Baik - Sehat

8) Riwayat hamil ini

a) HPHT : 21 Mei 2012

b) HPL : 28 Februari 2013

c) Keluhan-keluhan pada

Trimester I : Ibu mengatakan mual dan muntah di pagi hari

Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

57 �

Trimester III : Ibu mengatakan pegel-pegel di punggung

bagian bawah

d) ANC : 10 kali di bidan secara teratur

Trimester I : 2 kali pada umur kehamilan 8 dan 12 minggu

Trimester II : 4 kali pada umur kehamilan 16, 18, 24 dan 28

minggu

Trimester III : 4 kali pada umur kehamilan 32, 34, 36 dan 38

minggu

e) Penyuluhan yang pernah didapat

Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang gizi ibu

hamil.

f) Imunisasi TT

Ibu mengatakan pernah mendapat imunisasi TT sebanyak 2

kali saat usia kehamilan 4 dan 5 bulan.

9) Riwayat persalinan ini

a. Tempat persalinan : BPS Ririt Indah Wahyuni

Bojonegoro

b. Penolong : Bidan

c. Tanggal/ jam persalinan : 20 Februari 2013, pukul 09.30 WIB.

d. Jenis persalinan : Normal

e. Komplikasi/ kelainan dalam persalinan : Tidak ada

f. Placenta

1) Ukuran : 500 gram, panjang tali pusat 50 cm

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

58 �

2) Insersi tali pusat : Insersi sentralis

3) Kelainan : Tidak ada kelainan

g. Perinium

1) Ruptur/ tidak : Ruptur perinium derajat 2

2) Dijahit/ tidak : Dijahit

h. Perdarahan : Tidak terjadi perdarahan

i. Tindakan lain : Tidak ada

j. Lama persalinan

1) Kala I : 5 jam – menit

2) Kala II : – jam 15 menit

3) Kala III : – jam 10 menit

4) Kala IV : 2 jam – menit

k. Keadaan bayi

1) BB/ PB : 3200 gram/ 48 cm

2) Apgar score : 8 / 9 / 10

3) Cacat bawaan : Tidak ada

10) Pola kebiasaan

a) Nutrisi dan cairan

Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari

dengan porsi sedang, antara lain 1

piring nasi, sayur, tempe dan telur.

Ibu mengatakan minum + 8 gelas.

Jenis air putih, air teh dan susu.

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

59 �

Selama nifas : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari

dengan porsi sedang, antara lain 1

piring nasi porsi sedang, sayur, tempe

dan tahu serta ditambah 1 potong

buah pisang. Ibu mengatakan minum

+ 9 gelas air teh dan air putih.

b) Eliminasi

Selama hamil : Ibu mengatakan BAK 5 – 6 x/ hari,

warna kuning jernih, bau khas urine,

BAB 1 x/ hari, warna kuning

kecoklatan, bau khas feces,

konsistensi padat.

Selama nifas : Ibu mengatakan BAK 4 - 5 x/ hari,

warna kuning jernih, bau khas urine,

BAB 1 x/ hari, warna kuning

kecoklatan, bau khas feces,

konsistensi padat.

c) Istirahat/ tidur

Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang 1 – 2 jam/

hari, tidur malam 6 – 8 jam/ hari.

Selama nifas : Ibu mengatakan tidur siang + 1,5 jam

dan tidur malam + 9 jam.

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

60 �

d) Keadaan psikologis

Ibu mengatakan sedikit cemas dengan keadaannya karena

payudaranya terasa nyeri dan berat serta badannya juga terasa

panas dan dingin, selain itu ibu juga sulit tidur, merasa

bersalah, mudah tersinggung dan berpikiran negatif terhadap

bayinya.

e) Sosial budaya

(1) Dukungan keluarga

Ibu mengatakan suami dan seluruh anggota keluarga

sangat mendukung.

(2) Keluarga lain yang tinggal serumah

Ibu mengatakan tinggal serumah dengan suami dan

orangtuanya.

(3) Pantangan makanan

Ibu mengatakan tidak ada makanan yang dihindari untuk

dimakan.

f) Penggunaan obat-obatan, jamu/ rokok

Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan

terlarang, jamu tradisional dan ibu mengatakan tidak pernah

merokok.

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

61 �

c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

1) Status generalis

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) TTV : TD : 120/ 70 mmHg S : 380 C

N : 80 x/ menit R : 20 x/ menit

d) TB : 156 cm

e) BB sekarang : 56 kg

2) Pemeriksaan sistematis

a) Kepala

(1) Rambut : Bersih, tidak mudah dicabut, tidak ada

ketombe

(2) Muka : Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada

cloasma gravidarum

(3) Mata

(a) Oedema : Tidak oedema

(b) Conjungtiva : Merah muda

(c) Sklera : Putih

(4) Hidung : Bersih, tidak ada benjolan

(5) Telinga : Bersih, tidak ada serumen

(6) Mulut/ gigi/ gusi : Bersih tidak ada stomatitis, tidak ada

caries, tidak mudah berdarah

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

62 �

b) Leher

(1) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran

kelenjar gondok

(2) Tumor : Tidak ada

(3) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran

c) Dada dan axilla

(1) Mammae

(a) Pembengkakan : Ada pembengkakan, terlihat

mengkilat

(b) Tumor : Tidak ada

(c) Simetris : Tidak simetris

(d) Areola : Hiperpigmentasi

(e) Puting susu : Lecet

(f) Kolostrum/ ASI : Sudah keluar

(g) Nyeri tekan : Ada nyeri tekan

(2) Axilla

(a) Benjolan : Tidak ada benjolan

(b) Nyeri : Tidak ada nyeri

d) Ekstremitas

(1) Varices : Tidak ada varices

(2) Oedema : Tidak ada oedema

(3) Reflek patella : Positif kanan dan kiri

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

63 �

(4) Betis : Betis tidak berwarnah merah dan

tidak keras

3) Pemeriksaan khusus obstetri (lokalis)

a) Abdomen

(1) Inspeksi

(a) Bekas luka/ operasi : Tidak ada

(b) Linea alba/ nigra : Ada linea nigra

(c) Strie albican/ livide : Tidak ada

(d) Kelainan : Tidak ada

(2) Palpasi

(a) Kontraksi : Baik, keras

(b) TFU : 3 jari di bawah pusat

(c) Kandung kencing : Kosong

b) Anogenital

(1) Vulva vagina

(a) Varices : Tidak ada varices

(b) Kemerahan : Tidak ada kemerahan

(c) Nyeri : Tidak ada nyeri

(d) Lochea : Rubra

(2) Perinium

(a) Bekas luka : Tidak ada bekas luka

(b) Lain-lain : Tidak ada

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

64 �

(3) Anus

(a) Haemorhoid : Tidak ada haemorhoid

(b) Lain-lain : Tidak ada

(4) Inspekulo

(a) Vagina : Tidak dilakukan

(b) Portio : Tidak dilakukan

4) Pemeriksaan Penunjang

a) Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan

b) Pemeriksaan penunjang lain : Tidak dilakukan

2. Interpretasi Data

Tanggal: 25 Februari 2013 Pukul: 15.10 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

Ny. N P1 A0 umur ibu 26 tahun, post partum hari ke-5 dengan

mastitis.

Data Dasar

Data Subyektif

1) Ibu mengatakan ini persalinan yang pertama dan belum pernah

mengalami keguguran.

2) Ibu mengatakan payudaranya terasa nyeri dan berat serta

badannya terasa demam panas dingin.

Data Obyektif

1) Keadaan umum : Cukup

Kesadaran : Composmentis

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

65 �

2) TTV : TD = 120/ 70 mmHg S = 380 C

N = 80 x/ menit R = 20 x/ menit

3) Palpasi : Terdapat pembengkakan pada payudara kanan

4) Inspeksi : Payudara membesar, terlihat mengkilat dan lecet

pada puting

b. Masalah

Cemas, sulit tidur, merasa bersalah dan mudah tersinggung.

Dasar : Ibu mengatakan merasa cemas dengan masa nifasnya karena

payudaranya terasa nyeri dan berat serta badannya juga terasa

demam panas dingin.

c. Kebutuhan

Beri dukungan moril pada ibu dan beri informasi pada ibu mengenai

keadaan masa nifasnya dengan mastitis.

3. Diagnosa Potensial

Potensial terjadi abses payudara.

4. Antisipasi/ Tindakan Segera

Pemberian terapi antibiotik Amoxillin 500 mg 3 x 1 selama 3 hari,

Paracetamol 500 mg 3 x 1 selama 3 hari, CTM 500 mg 3 x 1 selama 3

hari, Antasid 500 mg 3 x 1 selama 3 hari dan Dexametason 500 mg 3 x 1

selama 3 hari sebanyak 10 tablet.

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

66 �

5. Rencana Tindakan

Tanggal: 25 Februari 2013 Pukul: 15:15 WIB

a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

b. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya dan mengosongkan

payudara.

c. Anjurkan ibu untuk menggunakan bra yang menyangga payudara

tetapi tidak terlalu sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di

bawahnya.

d. Anjurkan ibu untuk menjaga payudaranya agar tetap bersih dan

kering, terutama pada puting susu.

e. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat di tempat tidur ketika bayinya

tidur.

f. Beri terapi antibiotik Amoxillin 500 mg 3 x 1 selama 3 hari,

Paracetamol 500 mg 3 x 1 selama 3 hari, CTM 500 mg 3 x 1 selama 3

hari, Antasid 500 mg 3 x 1 selama 3 hari dan Dexametason 500 mg 3

x 1 selama 3 hari sebanyak 10 tablet, serta menganjurkan minum obat

secara teratur.

6. Pelaksanaan

Tanggal: 25 Februari 2013 Pukul: 15.20 WIB

a. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

b. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya dan mengosongkan

payudara.

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

67 �

c. Menganjurkan ibu untuk menggunakan bra yang menyangga payudara

tetapi tidak terlalu sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di

bawahnya.

d. Menganjurkan ibu untuk menjaga payudaranya agar tetap bersih dan

kering, terutama pada puting susu.

e. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat di tempat tidur ketika

bayinya tidur.

f. Memberi terapi antibiotik Amoxillin 500 mg 3 x 1 selama 3 hari,

Paracetamol 500 mg 3 x 1 selama 3 hari, CTM 500 mg 3 x 1 selama 3

hari, Antasid 500 mg 3 x 1 selama 3 hari dan Dexametason 500 mg 3

x 1 selama 3 hari sebanyak 10 tablet, serta menganjurkan minum obat

secara teratur.

7. Evaluasi

Tanggal: 25 Februari 2013 Pukul: 15.45 WIB

a. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

b. Ibu bersedia untuk tetap menyusui bayinya dan mengosongkan

payudara.

c. Ibu bersedia untuk menggunakan bra yang menyangga payudara tetapi

tidak terlalu sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di

bawahnya.

d. Ibu bersedia untuk menjaga payudaranya agar tetap bersih dan kering,

terutama pada puting susu.

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

68 �

e. Ibu bersedia untuk banyak istirahat di tempat tidur ketika bayinya

tidur.

f. Ibu bersedia diberikan terapi dan bersedia minum secara teratur,

seperti: Antibiotik Amoxillin 500 mg 3 x 1 selama 3 hari, Paracetamol

500 mg 3 x 1 selama 3 hari, CTM 500 mg 3 x 1 selama 3 hari, Antasid

500 mg 3 x 1 selama 3 hari dan Dexametason 500 mg 3 x 1 selama 3

hari sebanyak 10 tablet.

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

69 �

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal 26 Februari 2013, pukul 09.30 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan masih merasa cemas dengan keadaannya.

2. Ibu mengatakan merasakan nyeri dan berat pada payudara kanannya.

3. Ibu mengatakan masih takut untuk menyusui bayinya.

4. Ibu mengatakan tidak enak badannya demam panas dingin.

O : Obyektif

1. Keadaan umum ibu : Cukup

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV: TD = 120/ 70 mmHg, N = 80 x/ menit, S = 37,80 C, R = 21 x/

menit

4. TFU pertengahan antara pusat dan simfisis.

5. Terdapat pembengkakan pada payudara kanan, terlihat mengkilat dan

lecet pada puting susu.

A : Assessment

Ny. N P1 A0 umur ibu 26 tahun, post partum hari ke-6 dengan mastitis.

P : Planning

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

2. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya dan mengosongkan

payudara.

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

70 �

3. Menganjurkan ibu untuk menggunakan bra yang menyangga payudara

tetapi tidak terlalu sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di

bawahnya.

4. Melakukan perawatan payudara pada bagian puting payudara yang

lecet dengan minyak kelapa.

5. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat di tempat tidur ketika

bayinya tidur.

6. Menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur, antara lain:

Amoxillin 500 mg 3 x 1 sehari, Paracetamol 500 mg 3 x 1 sehari,

CTM 500 mg 3 x 1 sehari, Antasid 500 mg 3 x 1 sehari dan

Dexametason 500 mg 3 x 1 sehari.

Evaluasi

Tanggal 26 Februari 2013, pukul 10.15 WIB

1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

2. Ibu sudah menyusui bayinya dan mengosongkan payudara.

3. Ibu sudah menggunakan bra yang menyangga payudara tetapi tidak terlalu

sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di bawahnya.

4. Ibu sudah melakukan perawatan payudara pada bagian puting payudara yang

lecet dengan minyak kelapa.

5. Ibu sudah banyak istirahat di tempat tidur ketika bayinya tidur

6. Ibu sudah minum obat secara teratur, antara lain: Amoxillin 500 mg 3 x 1

sehari, Paracetamol 500 mg 3 x 1 sehari, CTM 500 mg 3 x 1 sehari, Antasid

500 mg 3 x 1 sehari dan Dexametason 500 mg 3 x 1 sehari.

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

71 �

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal 27 Februari 2013, pukul 16.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan masih merasa cemas dengan keadaannya.

2. Ibu mengatakan masih merasakan nyeri dan berat pada payudara

kanannya.

3. Ibu mengatakan ASI-nya belum lancar.

4. Ibu mengatakan badannya sudah lumayan sehat.

O : Obyektif

1. Keadaan umum ibu : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV: TD = 120/ 70 mmHg, N = 82 x/ menit, S = 37,50 C, R = 22 x/

menit

4. TFU pertengahan antara pusat dan simfisis

5. Pada payudara kanan ibu masih ada pembengkakan, terlihat

mengkilat dan lecet pada puting susu.

A : Assessment

Ny. N P1 A0 umur ibu 26 tahun, post partum hari ke-7 dengan mastitis.

P : Planning

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

2. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya dan mengosongkan

payudara.

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

72 �

3. Menganjurkan ibu untuk menggunakan bra yang menyangga payudara

tetapi tidak terlalu sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di

bawahnya.

4. Mengobservasi pengeluaran ASI dan keadaan payudara kanan.

5. Melakukan perawatan payudara.

6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan

meningkatkan asupan cairan.

7. Menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur, antara lain:

Amoxillin 500 mg 3 x 1 sehari, Paracetamol 500 mg 3 x 1 sehari,

CTM 500 mg 3 x 1 sehari, Antasid 500 mg 3 x 1 sehari dan

Dexametason 500 mg 3 x 1 sehari.

Evaluasi

Tanggal 27 Februari 2013, pukul 16.40 WIB

1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

2. Ibu sudah menyusui bayinya dan mengosongkan payudara.

3. Ibu sudah menggunakan bra yang menyangga payudara tetapi tidak terlalu

sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di bawahnya.

4. Ibu sudah diobservasi pengeluaran ASI dan keadaan payudara kanannya.

5. Ibu sudah melakukan perawatan payudara.

6. Ibu sudah mengkonsumsi makanan bergizi dan meningkatkan asupan cairan.

7. Ibu sudah minum obat secara teratur, antara lain: Amoxillin 500 mg 3 x 1

sehari, Paracetamol 500 mg 3 x 1 sehari, CTM 500 mg 3 x 1 sehari, Antasid

500 mg 3 x 1 sehari dan Dexametason 500 mg 3 x 1 sehari.

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

73 �

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal 28 Februari 2013, pukul 10.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan sudah tidak merasa cemas lagi dengan keadaannya.

2. Ibu mengatakan masih merasakan nyeri pada payudara kanannya.

3. Ibu mengatakan ASI-nya sudah mulai lancar.

4. Ibu mengatakan badannya sudah sehat.

O : Obyektif

1. Keadaan umum ibu : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV: TD = 110/ 70 mmHg, N = 82 x/ menit, S = 37,20 C, R = 24 x/

menit

4. TFU pertengahan antara pusat dan simfisis

5. Pada payudara kanan ibu masih ada pembengkakan, terlihat

mengkilat dan lecet pada puting susu.

A : Assessment

Ny. N P1 A0 umur ibu 26 tahun, post partum hari ke-8 dengan mastitis.

P : Planning

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

2. Melakukan perawatan payudara.

3. Menganjurkan ibu untuk menyusui secara bergantian pada payudara

kanan atau kiri.

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

74 �

4. Menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur, antara lain:

Amoxillin 500 mg 3 x 1 selama 3 hari, Paracetamol 500 mg 3 x 1

selama 3 hari, CTM 500 mg 3 x 1 selama 3 hari, Antasid 500 mg 3 x 1

selama 3 hari dan Dexametason 500 mg 3 x 1 selama 3 hari.

5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan

meningkatkan asupan cairan.

Evaluasi

Tanggal 28 Februari 2013, pukul 10.35 WIB

1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

2. Ibu sudah melakukan perawatan payudara.

3. Ibu sudah menyusui secara bergantian pada payudara kanan atau kiri.

4. Ibu sudah minum obat secara teratur, antara lain: Amoxillin 500 mg 3 x 1

sehari, Paracetamol 500 mg 3 x 1 sehari, CTM 500 mg 3 x 1 sehari, Antasid

500 mg 3 x 1 sehari dan Dexametason 500 mg 3 x 1 sehari.

5. Ibu sudah mengkonsumsi makanan bergizi dan meningkatkan asupan cairan

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

75 �

DATA PERKEMBANGAN IV

Tanggal 1 Maret 2013, pukul 15.15 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan sudah tidak merasa cemas lagi dengan keadaannya.

2. Ibu mengatakan sudah tidak merasakan nyeri pada payudara

kanannya.

3. Ibu mengatakan ASI-nya sudah lancar

4. Ibu mengatakan badannya sudah sehat.

O : Obyektif

1. Keadaan umum ibu : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV: TD = 110/ 70 mmHg, N = 82 x/ menit, S = 370 C, R = 24 x/

menit

4. TFU 2 jari di atas simfisis

5. Pada payudara kanan sudah tidak ada pembengkakan.

A : Assessment

Ny. N P1 A0 umur ibu 26 tahun, post partum hari ke-9 dengan mastitis.

P : Planning

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

2. Menganjurkan ibu untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah

menyusui serta menyusukan bayinya pada kedua payudara secara

bergantian.

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

76 �

3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan

meningkatkan asupan cairan.

4. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan payudara.

Evaluasi

Tanggal 1 Maret 2013, pukul 16.00 WIB

1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

2. Ibu sudah mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui serta menyusukan

bayinya pada kedua payudara secara bergantian.

3. Ibu sudah mengkonsumsi makanan yang bergizi dan meningkatkan asupan

cairan.

4. Ibu sudah melakukan perawatan payudara.

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

77 �

DATA PERKEMBANGAN V

Tanggal 2 Maret 2013, pukul 10.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan sudah tidak merasa cemas lagi dengan keadaannya.

2. Ibu mengatakan sudah tidak merasakan nyeri pada payudara

kanannya.

3. Ibu mengatakan ASI-nya sudah keluar lancar dan bayinya sudah

menetek dengan kuat.

4. Ibu mengatakan badannya sudah sangat membaik.

O : Obyektif

1. Keadaan umum ibu : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV: TD = 120/ 70 mmHg, N = 82 x/ menit, S = 370 C, R = 24 x/

menit

4. TFU berada pada simfisis

5. Pada payudara kanan sudah tidak ada pembengkakan dan lecet pada

puting susu sudah berkurang.

A : Assessment

Ny. N P1 A0 umur ibu 26 tahun, post partum hari ke-10 dengan mastitis.

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

78 �

P : Planning

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

2. Menganjurkan ibu untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah

menyusui serta menyusukan bayinya pada kedua payudara secara

bergantian.

3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan

meningkatkan asupan cairan.

4. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan payudara.

Evaluasi

Tanggal 2 Maret 2013, pukul 10.40 WIB

1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

2. Ibu sudah mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui serta menyusukan

bayinya pada kedua payudara secara bergantian.

3. Ibu sudah mengkonsumsi makanan yang bergizi dan meningkatkan asupan

cairan.

4. Ibu sudah melakukan perawatan payudara.

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

79 �

B. Pembahasan

Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan tantang kesenjangan

yang terjadi antara teori dan praktek yang dilakukan di BPS Ririt Indah

Wahyuni Bojonegoro. Pembahasan ini dimaksudkan agar dapat diambil suatu

kesempatan dan pemecahan masalah dari kesenjangan-kesenjangan yang

terjadi sehingga dapat digunakan sebagai tindak lanjut dalam penerapan

asuhan kebidanan yang meliputi:

1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses kebidanan dan merupakan

suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai

sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan

klien (Nursalam, 2008).

Menurut Retna (2008), keluhan adalah untuk mengetahui apa yang

dirasakan pasien tersebut bisa memperberat keadaan klien atau tidak, misal

pada kasus mastitis, ibu mengatakan payudara terasa nyeri, berat serta

badan terasa panas dan dingin.

Data subyektif pada ibu nifas Ny. N dengan mastitis ibu mengatakan

payudaranya terasa nyeri dan berat serta badannya juga terasa panas dan

dingin. Data obyektif pada ibu nifas Ny. N dengan mastitis terdapat

pembengkakan pada payudara kanan, terlihat mengkilat dan lecet pada

puting.

Pada langkah pertama ini penulis tidak menemukan adanya

kesenjangan antara teori dan kasus yang terjadi di lapangan.

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

80 �

2. Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan data dasar yang sudah dikumpulkan

diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang

spesifik. Rumus dan diagnosa tujuannya digunakan karena masalah tidak

dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan penanganan

(Varney, 2004).

Data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan menurut diagnosa

kebidanan, masalah dan kebutuhan. Menurut Varney (2004), diagnosa

kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek

kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan, yaitu

Ny. X P ... A ... umur .... nifas hari ke ... dengan mastitis.

Menurut Manuaba (2007), masalah yang dengan mastitis adalah

cemas, sulit tidur, merasa bersalah, mudah tersinggung dan pikiran negatif

terhadap bayinya. Kebutuhan yang diberikan pada ibu nifas dengan

mastitis adalah memberikan dukungan, infromasi, dan support mental

(Varney, 2007).

Diagnosa kebidanan pada kasus ibu nifas dengan mastitis yaitu

Ny. N P1 A0 umur ibu 26 tahun, post partum hari ke-5 dengan mastitis.

Masalah yang muncul pada Ny. N yaitu cemas, sulit tidur, merasa bersalah

dan mudah tersinggung. Kebutuhan yang diberikan pada Ny. N yaitu

memberi dukungan moril pada ibu dan beri informasi pada ibu mengenai

keadaan masa nifasnya dengan mastitis.

Page 93: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

81 �

Pada langkah pertama ini penulis tidak menemukan adanya

kesenjangan antara teori dan kasus yang terjadi di lapangan.

3. Diagnosa Potensial

Diagnosa potensial adalah mengidentifikasi masalah atau diagnosa

potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah

diidentifikasi. Menurut Varney (2007), diagnosa potensial pada pasien

dengan mastitis adalah terjadi abses payudara.

Pada kasus ini penulis tidak menemukan tanda-tanda abses payudara

karena penanganan ibu nifas dengan mastitis sudah dilakukan dengan baik

dan tepat, jadi tidak ada diagnosa potensial yang terjadi dan oleh karena itu

juga tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus yang terjadi di lapangan.

4. Antisipasi / Tindakan Segera

Antisipasi adalah mengidentifikasi tindakan segera oleh bidan

atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama

dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien

(Sofyan, M, 2006).

Tindakan antisipasi pada ibu nifas dengan mastitis dengan

melibatkan seorang dokter serta memberikan antibiotik, penisilin jenis

Penicillinase resisten atau Cephatosporin. Eritromicin dapat digunakan jika

wanita alergi terhadap penisilin (Varney, 2007). Antisipasi yang diberikan

pada Ny. N antara lain pemberian terapi antibiotik Amoxillin 500 mg 3 x 1

selama 3 hari, Paracetamol 500 mg 3 x 1 selama 3 hari, CTM 500 mg 3 x 1

Page 94: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

82 �

selama 3 hari, Antasid 500 mg 3 x 1 selama 3 hari dan Dexametason 500

mg 3 x 1 selama 3 hari.

Pada kasus ini terjadi kesenjangan antara teori dan praktek yang ada

di lapangan, yaitu tidak melibatkan seorang dokter namun tidak menjadi

masalah, karena kasus ini bisa ditangani dengan baik.

5. Rencana Tindakan

Dalam langkah perencanaan asuhan pada ibu nifas dengan mastitis

menurut Menurut Varney (2007), rencana asuhan kebidanan pada pasien

dengan mastitis adalah:

a. Anjurkan ibu menyusui dan mengosongkan payudara untuk mencegah

statis.

b. Anjurkan ibu memakai bra dengan penyangga tetapi tidak terlalu

sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di bawahnya

c. Anjurkan ibu mencuci tangan dan merawat payudara

d. Anjurkan ibu mengompres dengan air hangat pada area yang efektif

pada saat menyusui untuk memfasilitasi aliran susu

e. Anjurkan ibu meningkatkan masukan cairan

f. Bantu kebutuhan prioritas ibu untuk mengurangi stress dan kelelahan

dalam kehidupannya

g. Beri terapi antibiotik, Amoxillin, Paracetamol, CTM, Antasid atau

Dexametason.

h. Beri dukungan pada ibu.

Page 95: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

83 �

Pada kasus ini penulis merencanakan asuhan yang sama terhadap

Ny. N yaitu:

a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

b. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya dan mengosongkan

payudara.

c. Anjurkan ibu untuk menggunakan bra yang menyangga payudara

tetapi tidak terlalu sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di

bawahnya.

d. Anjurkan ibu untuk menjaga payudaranya agar tetap bersih dan kering,

terutama pada puting susu.

e. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat di tempat tidur ketika bayinya

tidur.

f. Beri terapi antibiotik Amoxillin 500 mg 3 x 1 selama 3 hari,

Paracetamol 500 mg 3 x 1 selama 3 hari, CTM 500 mg 3 x 1 selama 3

hari, Antasid 500 mg 3 x 1 selama 3 hari dan Dexametason 500 mg 3 x

1 selama 3 hari sebanyak 10 tablet, serta menganjurkan minum obat

secara teratur.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek yang terjadi di lapangan.

6. Pelaksanaan

Langkah ini adalah pelaksanaan rencana asuhan menyeluruh seperti

yang diuraikan seperti pada perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya

oleh bidan atau sebagian oleh bidan, pasien dan tim kesehatan lainnya.

Page 96: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

84 �

Jika bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab

terlaksananya asuhan (Varney, 2004).

Di dalam praktek lapangan melaksanakan asuhan kebidanan sesuai

apa yang direncanakan kepada klien tanpa ada tindakan yang menyimpang

dari rencana yang telah disusun. Jadi pada kasus ini, tidak ditemukan

kesenjangan antara teori dan kasus yang terjadi di lapangan.

7. Evaluasi

Setelah dilakukan pengawasan dan pelaksanaan rencana tindakan

pada ibu nifas dengan mastitis, serta adanya kerjasama yang baik dari

pasien, keluarga dan tenaga medis yang lain dan dalam praktek adalah

keadaan umum ibu baik, tidak terjadi hal-hal yang menjadi komplikasi dari

tindakan yang dilakukan selama ibu menjalani pengobatan di BPS Ririt

Indah Wahyuni Bojonegoro.

Evaluasi yang diperoleh adalah keadaan umum ibu baik, kesadaran

composmentis, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 82 x/ menit, respirasi

24 x/ menit, suhu 37° C, payudara sudah tidak ada pembengkakan dan

lecet pada puting susu sudah berkurang.

Page 97: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam studi kasus dan

pembahasan pada asuhan kebidanan pada Ny. N dengan mastitis di BPS Ririt

Indah Wahyuni Bojonegoro, maka penulis mampu mengambil kesimpulan

yaitu:

1. Asuhan kebidanan pada Ny. N dengan mastitis dapat diterapkan melalui

pendekatan manajemen kebidanan menurut tujuh langkah Varney dengan

baik sebagai berikut:

a. Pengkajian telah dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan semua

data menurut lembar format yang telah tersedia melalui teknik

wawancara dan observasi sistemik. Data subyektif khususnya pada

keluhan utama yaitu ibu nifas Ny. N dengan mastitis yaitu keluhan ibu

mengatakan payudaranya terasa nyeri dan berat serta badannya juga

terasa panas dan dingin. Data obyektif yaitu keadaan umum baik,

kesadaran composmentis, tekanan darah 120/ 70 mmHg, nadi 80 x/

menit, respirasi 20 x/ menit, suhu 38 0 C, tinggi badan 156 cm, BB

sekarang 56 kg, terdapat pembengkakan pada payudara kanan, terlihat

mengkilat dan lecet pada puting. Pada langkah pengkajian ini penulis

tidak menemukan hambatan yang berarti, dikarenakan adanya respon

yang baik selama melakukan anamnesa dan pengkajian.

85

Page 98: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

86

b. Berdasarkan data subyektif dan obyektif, penulis dapat

menginterpretasikan data menjadi diagnosa kebidanan yaitu Ny. N

P1A0 umur 26 tahun dengan mastitis. Dengan masalah ibu merasa

cemas, sulit tidur, merasa bersalah dan mudah tersinggung. Kebutuhan

yang dapat diberikan adalah beri informasi pada ibu mengenai keadaan

masa nifasnya dengan mastitis.

c. Pada kasus mastitis ini potensial terjadi abses payudara, namun pada

kasus ini tidak terjadi karena adanya penanganan yang baik dan tepat.

d. Dalam melakukan antisipasi diperlukan meliputi pemberian terapi

antibiotik Amoxillin 500 mg 3 x 1 selama 3 hari, Paracetamol 500 mg

3 x 1 selama 3 hari, CTM 500 mg 3 x 1 selama 3 hari, Antasid 500 mg

3 x 1 selama 3 hari dan Dexametason 500 mg 3 x 1 selama 3 hari.

e. Perencanaan yang diberikan pada kasus ini yaitu anjurkan ibu untuk

menyusui bayinya sesering mungkin, anjurkan ibu untuk memakai bra

dengan penyangga, anjurkan ibu untuk menjaga payudara agar tetap

bersih dan kering terutama pada puting susu, anjurkan ibu untuk

melakukan perawatan payudara pasca persalinan, anjurkan ibu untuk

banyak istirahat, anjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan

yang bergizi dan meningkatkan asupan cairan dan anjurkan ibu untuk

minum obat secara teratur, antara lain: Amoxillin 500 mg 3 x 1 selama

3 hari, Paracetamol 500 mg 3 x 1 selama 3 hari, CTM 500 mg 3 x 1

selama 3 hari, Antasid 500 mg 3 x 1 selama 3 hari dan Dexametason

500 mg 3 x 1 selama 3 hari.

Page 99: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

87

f. Pelaksanaan pada ibu nifas dengan mastitis telah dilakukan sesuai

rencana, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

g. Evaluasi dari kasus ini setelah dilakukan pengawasan dan pelaksanaan

rencana tindakan pada ibu nifas dengan mastitis, serta adanya

kerjasama yang baik dari pasien, keluarga, dokter spesialis dan tenaga

medis yang lain dan dalam praktek adalah keadaan umum ibu baik,

tidak terjadi hal-hal yang menjadi komplikasi dari tindakan yang

dilakukan selama ibu dirawat di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro.

2. Pada kasus Ny. N penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori

dengan praktek di lapangan, hal ini dikarenakan rencana asuhan telah

sesuai dan dilakukan dengan baik.

B. Saran

1. Bagi Institusi

a. Pendidikan

Diharapkan studi kasus ini dapat dijadikan acuan untuk

menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya tentang ibu

nifas dengan mastitis.

b. BPS

Disarankan agar BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro dapat

lebih meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan

kebidanan pada ibu nifas dengan mastitis secara optimal melalui

penanganan segera pada kasus ibu nifas.

Page 100: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

88

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan diharapkan dapat lebih mengidentifikasi tanda-

tanda mastitis, sehingga dapat melakukan antisipasi atau tindakan segera,

merencanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan mastitis.

3. Bagi Pasien

a. Perlu pemahaman tentang tanda bahaya mastitis masa nifas.

b. Ibu diharapkan segera memeriksakan diri ke tempat pelayanan

kesehatan setempat jika ibu mengalami tanda dan gejala mastitis.

Page 101: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

DAFTAR PUSTAKA

Alasiry E. 2012. Buku Indonesia Menyusui. www.idai.or.id diunduh tanggal 24

Oktober 2012

Ambarwati dan Wulandari. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra

Cendikia

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bahiyatun.2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.

Dinas Kesehatan, 2008. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI).

www.menegpp.go.id/.../kesehatan?...23%3angka-kematian-ibu diunduh

tanggal 23 Oktober 2012

________________, 2011. Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan

Pembangunan Milenium Indonesia. www.depkes.go.id diunduh tanggal

15 Oktober 2012

_________________, 2012. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta:

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Hacker, Neville.F. 2001. Esensial Obstertri dan Ginekologi. Jakarta : EGC

Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Tekhnik Analisa Data.

Jakarta : Salemba Medika

Huliana, M. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa Suara

Hyre, Anne. 2003. Asuhan Kebidanan Post Partum, Pusdiknakes. WHO:

JHPIEGO

Indarti. 2006. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Ny. S dengan Mastitis di

Puskemas Kedawung II Sragen. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: STIKES

Kusuma Husada

Manuaba, Ida Bagus Gede. 2007. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri

Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC

Mansjoer, 2005. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jakarta: Medica Aesculpalus

FKUI

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri I. Jakarta: EGC

Mufdlilah. 2009. Antenatal Care Fokus. Yogyakarta: Nuha Medika

Page 102: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. N P 1 A 0 … · Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. N P 1 A 0 dengan Mastitis di BPS Ririt Indah Wahyuni Bojonegoro

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan Surabaya : Salemba Medika

Rahayu.2008. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny. J dengan Mastitis RB. An-

Nissa Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: STIKES Kusuma Husada

Retna, E. 2008. Asihan Kebidanan Nifas. Mitra Cendikia Press. Yogyakarta

Riwidikdo, H. 2006, Statistik Kesehatan, Yogyakarta : Mitra Cendikia Press

Saifuddin, AB. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba

Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Setyaningrum, 2008. Hubungan antara Praktik Perawatan Payudara dengan

Kejadian Mastitis Pada Ibu Nifas Tahun 2009 di BPS Nunuk Desa

Bandengan Kabupaten Jepara. Jurnal JIKK Vol. 2, No 2 STIKES

Muhammadiyah Kudus

Sofyan M, 2006. 50 Tahun Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta: PP IBI.

Suherni. 2008. Perawatan Masa nifas. Edisi 3. Yogyakarta: Fitra Maya

Sulistyawati, A. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta:

Andi Offset

Varney, Hellen, 2004. Varney’s Midwifery. Third Edition. Boston: Jones and

Bartlet Publisher

____________. 2007, Varney Midwivery. (Terjemah) Bandung :Sekeola Publisher

Wheeler. 2004. Buku Saku Asuhan Pranatal dan Pascapartum. Jakarta: EGC.

Winknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo

WHO. 2003. Mastitis. Jakarta: Widya Medika