ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri...

106
i ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W UMUR 41 TAHUN P 1 A 0 POST HISTEREKTOMI DENGAN INDIKASI MIOMA UTERIDI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH DiajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratTugasAkhir Pendidikan DiplomaIII Kebidanan Disusunoleh: Yulia Nuranisa NIM B13047 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

i

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA

NY.W UMUR 41 TAHUN P1A0POST HISTEREKTOMI

DENGAN INDIKASI MIOMA UTERIDI RSU

ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

DiajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratTugasAkhir

Pendidikan DiplomaIII Kebidanan

Disusunoleh:

Yulia Nuranisa

NIM B13047

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

KaryaTulisIlmiah

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA

NY.W UMUR 41 TAHUN P1A0POST HISTEREKTOMI

DENGAN INDIKASI MIOMA UTERIDI RSU

ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

Diajukanoleh :

Yulia Nuranisa

NIM B13047

Telahdiperiksadandisetujui

PadaTanggal ...........................................

Pembimbing

Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc

NIK.200680024

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA

NY.W UMUR 41 TAHUN P1A0POST HISTEREKTOMI

DENGAN INDIKASI MIOMA UTERIDI RSU

ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

KaryaTulisIlmiah

Disusunoleh :

Yulia Nuranisa

NIM B13047

Telahdipertahankan di depanDewanPenguji

UjianAkhir Program D III Kebidanan

PadaTanggal ................................

PENGUJI I

Tresia Umarianti, SST., M.Kes

NIK. 201383116

PENGUJI II

Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc

NIK. 200680024

Tugasakhirinitelahditerimasebagaisalahsatupernyataan

UntukmemperolehgelarAhliMadyaKebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

iv

Siti Nurjanah, SST., M. Keb

NIK.201188093

KATA PENGANTAR

Pujisyukurpenulispanjatkankehadirat Allah SWT yang

telahmelimpahkanrahmatdanhidayah-Nya,sehinggapenulisdapatmenyelesaikan

KaryaTulisIlmiah yang berjudul ”Asuhan Kebidanan ibu gangguan reproduksi

pada Ny.W umur 41 tahun P1A0post histerektomi dengan indikasi mioma uteri di

RSU Assalam Gemolong Sragen”.

KaryaTulisIlmiahinidisusundenganmaksuduntukmemenuhitugasakhirseba

gaisalahsatusyaratkelulusanProdi D III KebidananSTIKesKusumaHusada

Surakarta.

Penulismenyadaribahwatanpabantuandanpengarahandariberbagaipihak,KaryaTuli

sIlmiahinitidakdapatdiselesaikandenganbaik.

Olehkarenaitupenulismengucapkanterimakasihkepada :

1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M. Keb, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Tresia Umarianti, SST., M.Kes, selaku Dosen Pengujia satu yang telah

meluangkan waktunya untuk memberi arahan, masukan dan bimbingan

kepada penulis.

5. dr.Wiwiek Irawati, M.Kes, selaku Direktur RSU Assalam Gemolong Sragen,

yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis dalam melakukan Studi

Kasus.

6. Seluruh Dosen dan Staf STIKes Kusuma Husada Surakarta terimakasih atas

segala bantuan yang telah diberikan.

7. Ny.W yang bersedia menjadi responden dalam pengambilan studi kasus.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

v

8. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulismenyadaribahwadalampenulisan KaryaTulisIlmiahinimasihjauh

dari sempurna, olehkarenaitupenulismembukasaran demi

kemajuanKaryaTulisIlmiah selanjutnya, semoga Karya Tulis Ilmiah ini

dapatbermanfaatbagisemuapihak.

Surakarta, Mei2016

Penulis

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016

Yulia Nuranisa

B13047

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA

NY.W UMUR 41 TAHUN P1A0POST HISTEREKTOMI

DENGAN INDIKASI MIOMA UTERIDI RSU

ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

xi + 93 halaman + 13 lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Mioma uteri termasuk dalam neoplasma jinak ginekologi

asimptomatik tersering dengan insiden satu dari empat wanita selama masa

reproduksi aktif. di Jawa Tengah dilakukannya histerektomi yaitu sekitar 600.000

kasus setiap tahun, sedangkan miomektomi hanya sekitar 37.000 kasus setiap

tahun. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis di RSU AssalamGemolong

Sragen pada bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Oktober2015 didapatkan

120 kasusgangguan reproduksi yang meliputi PUD sebanyak 39 (32,5%),

Amenorea sebanyak 31 (25,8%), Mioma uteri sebayak 20 (17%), Menoragia

sebanyak 15 (12,5%), Disminorea sebanyak 15 (12,5%). Berdasarkan penanganan

mioma uteri sebanyak 15 Orang dengan operasi histerektomi sedangkan

laparaskopi sebanyak 5 Orang. Post histerektomy memerlukan asuhan yang

intensif yaitu nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan sistem syaraf

sekunder.

Tujuan Studi Kasus :Melaksanakan asuhan kebidanan gangguan reproduksipost

histerektomi dengan indikasi mioma uteri di RSU Assalam Gemolongdengan

pendekatan 7 langkah Varney.

Metodologi Penelitian :Jenis studi kasus yang digunakan pada penggambilan

data ini yaitu deskriptifyang berlokasi di RSU Assalam Gemolong Sragen dengan

menggunakan format asuhan kebidanan 7 langkah Varney dengan pengumpulan

data menggunakan data primer dan data sekunder.

Hasil Studi Kasus : Pada kasus Ny. W dengan post histerektomi dengan indikasi

mioma uteri setelah dilakukan asuhan selama 8 hari yaitu mengobservasi KU,

TTV, luka bekas operasi, tetesan infus, jumlah urine, memberitahu ibu puasa

sampai flatus, memberi dukungan moril, memberi terapi. Didapatkan hasil

sebelum pulang keadaan ibu baik, tidak ada perdarahan, tidak ada pus, tidak ada

bau pada luka jahitan post histerektomi dan pada waktu kontrol ibu mengatakan

sudah mampu melakukan kegiatan kecil seperti menyapu dan memasak.

Kesimpulan : Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan menggunakan

Manajemen 7 langkah Varney pada Ny. W umur 41 tahun P1A0post histerektomi

dengan indikasi mioma uteri di RSU Assalam Gemolong Sragen diperoleh bahwa

terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yaitu pada keluhan utama.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, gangguan reproduksi, post histerektomi,

mioma uteri

Kepustakaan : 27 literatur (tahun 2005 s/d 2015 )

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

vii

MOTTO

1. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (ash-sharh : 6)

2. Allah selalu mengiringi hambanya yang mau berusaha.

3. Hargailah dan hormatilah kedua orang tuamu.

4. Jadikanlah penyesalan sebagai kunci dalam memperbaiki diri sendiri.

5. Awali setiap langkah, pekerjaan dan semua kegiatanmu dengan do’a dan

niat yang ikhlas.

6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang

terbaik.

7. Hargailah orang lain jika ingin dihargai.

PERSEMBAHAN

Dengan ketulusan hati, Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan Rahmat dan KaruniaNya sehingga

terwujud Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Ibu dan Ayah tercinta yang selalu dihati, terimakasih atas do’a yang

mengiringi langkahku, dukungan dan kasih sayangnya selama ini.

3. Kakak ku tersayang (Rizky Mulya Sutanto) yang selalu memberi

dukungan dan semangat.

4. Adik-adik sepupuku tersayang terimakasih semangat dari kalian.

5. Eyangku tersayang dan seluruh saudara dan krabat terimakasih atas do’a

dari kalian selama ini.

6. Dosen pembimbing KTI tersayang (ibu Ika Budi Wijayanti. SST. M. Sc)

terimakasih waktu dan bimbingan dari ibu sehingga KTI saya dapat selesai

dengan baik, terimakasih semangatnya bunda dosen.

7. Teman-temanku tersayang (Laila, estrilia, viena, sulani, maisah, atu dyan)

terimakasih selama ini selalu bersamaku dan ada untuku, aku mencintai

kalian.

8. Teman-temanku satu angkatan, selalu semangat.

9. Almamaterku tercinta

10. Dan semua pihak yang membantu saya menyelesaikan tugas ini.

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

viii

CURICULUM VITAE

Nama : YULIA NURANISA

Tempat / tanggal lahir : Tegal Ombo, 07 Juli 1995

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Dusun II, RT/RW 008/003, Desa Tegal Ombo,

Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur,

Lampung.

Riwayat Pendidikan

SD Negeri 2 Tegal Ombo, Lampung Timur LULUS TAHUN 2007

SMP Negeri 1 Purbolinggo, Lampung Timur LULUS TAHUN 2010

SMA Negeri 1 Purbolinggo, Lampung Timur LULUS TAHUN 2013

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada ANGKATAN TAHUN 2013/2014

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

INTISARI ....................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

CURICULUM VITAE .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ....................................................................... 3

C. Tujuan Studi Kasus ........................................................................ 3

D. ManfaatStudi Kasus ....................................................................... 5

E. Keaslian Studi Kasus ..................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis .................................................................................. 9

1. Kesehatan Reproduksi .............................................................. 9

2. Mioma Uteri ............................................................................. 12

3. Post Histerektomi ..................................................................... 21

B. Teori Manajemen Kebidanan ......................................................... 22

C. Landasan Hukum ........................................................................... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus ........................................................................... 42

B. Lokasi Studi Kasus ......................................................................... 42

C. Subjek Studi Kasus ........................................................................ 42

D. Waktu Studi Kasus ......................................................................... 43

E. Instrumen Studi Kasus ................................................................... 43

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

x

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 43

G. Alat-alat yang dibutuhkan .............................................................. 46

H. Jadwal Penelitian ............................................................................ 47

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ............................................................................... 48

B. Pembahasan .................................................................................. 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 90

B. Saran .................................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. JadwalPenelitian

Lampiran 2. SuratPermohonanIjinStudiPendahuluan

Lampiran 3. SuratBalasanIjinStudiPendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Surat PermohonanmenjadiResponden

Lampiran 7. SuratPersetujuanResponden (Informed Concent)

Lampiran 8. Lembar Pedoman Wawancara (Format ASKEB)

Lampiran 9. LembarObservasi

Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 11. Leaflet

Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus

Lampiran 13. LembarKonsultasi Proposal KaryaTulisIlmiah

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi adalah sebagai hasil akhir keadaan sehat

sejahtera secara fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit

atau kecacatan dalam segala hal yang terkait dengan sistem, fungsi serta

proses reproduksi. Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah kesejahteraan

fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau

kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,

fungsi serta prosesnya (Yanti, 2011).

Mioma uteri merupakan tumor jinak padat dari otot polos uterus,

dikenal juga dengan istilah mioma atau leiomioma, ditemukan sekurang-

kurangnya pada 20-25% wanita diatas usia 35 tahun. Laporan lain dari suatu

studi melalui pemeriksaan post mortem jenazah wanita, menunjukkan angka

kejadian yang lebih tinggi yaitu mencapai lebih dari 50%. Diperkirakan

20-50% dari tumor ini menyebabkan gejala klinik terutama perdarahan

menstruasi yang berlebih, infertilitas, abortus berulang dan nyeri akibat

proses penekanan massa. Rasa nyeri kadang-kadang merupakan salah satu

indikasi dilakukan tindakan operatif.Pengobatan standar untuk mioma uteri

dengan gejala klinik pada umumnya adalah terapi operatif, dapat berupa

histerektomi atau miomektomi baik menggunakan metode laparatomi

maupun laparaskopi. Tindakan miomektomi terutama dilakukan pada wanita

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

2

yang ingin mempertahankan fertilitasnya. Sampai saat ini mioma uteri juga

merupakan indikasi tersering operasi besar pada wanita pre menopause dan

oleh karena itu membawa dampak yang cukup besar bagi masalah

pembiayaan kesehatan (Djuwantono dkk, 2011).

Bidan dapat memperkirakan kemungkinan mioma uteri dengan

meperhatikan gejala klinis yaitu terdapat perdarahan menstruasi yang tidak

normal, terdapat gangguan berkemih atau defekasi, dan terasa nyeri terutama

saat menstruasi. Pada pemeriksaan dalam, bidan dapat menjumpai teraba

tumor padat pada abdomen bagian bawah dan pergerakan tumor terbatas, dan

bidan dapat meraba tumor berasal dari rahim dan pergerakan tumor dapat

terbatas atau bebas (Manuaba, 2010).

Kasus mioma uteri di Jawa Tengah dilakukannya histerektomi yaitu

sekitar 600.000 kasus setiap tahun, sedangkan miomektomi hanya sekitar

37.000 kasus setiap tahun (Laurensia, 2012). Berdasarkan Profil Kesehatan

Jawa Tengah Tahun 2013 menyatakan bahwa mioma uteri menempati urutan

kedua penyakit tidak menular setelah kanker payudara. Mioma uteri termasuk

dalam neoplasma jinak ginekologi asimptomatik tersering dengan insiden

satu dari empat wanita selama masa reproduksi aktif (Profil Jawa Tengah,

2013).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis di RSU Assalam

Gemolong Sragen pada bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Oktober

2015 didapatkan 120 kasusgangguan reproduksi yang meliputi PUD sebanyak

39 (32,5%), Amenorea sebanyak 31 (25,8%), Mioma uteri sebanyak 20

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

3

(17%), Menoragia sebanyak 15 (12,5%), Disminorea sebanyak 15 (12,5%).

Berdasarkan penanganan mioma uteri sebanyak 15 Orang dengan operasi

histerektomi sedangkan laparaskopi sebanyak 5 Orang.

Berdasarkan data tersebut kasus mioma uteri merupakan penyakit

yang wajib di waspadai.Bila mioma uteri terjadi secara kronis maka dapat

terjadi anemia defisiensi besi dan bila berlangsung lama dan dalam jumlah

yang besar sulit untuk dikoreksi.Post histerektomi memerlukan asuhan yang

intensif yaitu nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan sistem

syaraf sekunder, sehingga penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan

judul “Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. W umur 41 tahun

P1.A..0 denganPost HisterektomiAtas Indikasi Mioma Uteri di RSU Assalam

GemolongSragen”.

B. Perumusan Masalah

“Bagaimana memberikan asuhan kebidanan gangguan reproduksi

pada Ny.W umur 41 tahun P1A0post histerektomi dengan indikasi mioma

uteri di RSU Assalam Gemolong sragen dengan menggunakan pendekatan

manajemen kebidanan 7 langkah varney ?”

C. Tujuan studi kasus

1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan kebidanan gangguan reproduksipost

histerektomi dengan indikasi mioma uteri di RSU Assalam

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

4

Gemolongdengan pendekatan 7 langkah Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu

1) Melaksanakan pengkajian secara menyeluruh pada Ny.W umur

41 tahun P1A0post histerektomi dengan indikasi mioma uteri di

RSU Assalam Gemolong sragen.

2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan,

masalah, kebutuhan pada Ny.W umur 41 tahun P1A0post

histerektomi dengan indikasi mioma uteri di RSU Assalam

Gemolong sragen.

3) Mendiagnosa potensial yang dapat teradi pada Ny.W umur 41

tahun P1A0post histerektomi dengan indikasi mioma uteri di

RSU Assalam Gemolong sragen.

4) Menemukan dan melakukan antisipasi atau tindakan segera pada

Ny.W umur 41 tahun P1A0post histerektomi dengan indikasi

mioma uteridi RSU Assalam Gemolong sragen.

5) Merencanakan tindakan menyeluruh sesuai dengan kondisi pada

Ny.W umur 41 tahun P1A0post histerektomi dengan indikasi

miomauteri di RSU Assalam Gemolong sragen.

6) Melaksanakan asuhan kebidanan yang telah diberikan pada

Ny.W umur 41 tahun P1A0post histerektomi dengan indikasi

mioma uteri di RSU Assalam Gemolong sragen.

7) Mengevaluasi terhadap tindakan kebidanan pada Ny.W umur 41

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

5

tahun P1A0post histerektomi atas indikasi mioma uteri di RSU

Assalam Gemolong sragen.

b. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan praktek

pada kasus gangguan reproduksi post histerektomi dengan indikasi

mioma uteri secara nyata di RSU Assalam Gemolong sragen.

D. Manfaat studi kasus

1. Bagi penulis

Dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman

penulis dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus gangguan

reproduksipost histerektomi dengan indikasi mioma uteri.

2. Bagi profesi

Dapat memberi masukan dan sebagai bahan pertimbangan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan bagi tenaga kesehatan lainnya dalam

melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus gangguan reproduksipost

histerektomi dengan indikasi mioma uteri.

3. Bagi Rumah Sakit (RS)

Memberikan gambaran data sebagai bahan evaluasi bagi pihak rumah

sakit untuk melihat sejauh mana penatalaksanaan perawatan pada kasus

gangguan reproduksipost histerektomi dengan indikasi mioma uteri dan

sebagai bahan evaluasi bagi pihak rumah sakit agar setiap perawatan

yang diberikan dapat sesuai dengan standar yang berlaku.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

6

4. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai sumber bacaan atau referensi untuk

menaikkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya pada kasus

gangguan reproduksipost histerektomi dengan indikasi mioma uteri.

E. Keaslian Studi Kasus

Asuhan kebidanan pada kasus gangguan reproduksipost histerektomi

dengan indikasi mioma uteri sudah pernah dilakukan oleh :

1. Laurensia L (2012), STIKes Kusuma Husada Surakarta, dengan judul

”Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi pada Ny.N Post

HisterektomyDengan Indikasi Mioma Uteri di RSUD Moewardi

Surakarta Tahun 2012. Jenis studi kasus menggunakan metode deskriptif.

Data sebelum didapat subjektif Ibu mengatakan mengeluh nyeri pada

abdomen saat menstruasi, perdarahan yang banyak, badan terasa lemas,

cepat lelah, kepala pusing dan merasakan sesak nafas. Ibu mengatakan

nyeri pada bekas operasi histerektomy, Ibu mengatakan sudah flatus jam

05.00 WIB dan minumsedikit jam 06.30 WIB, Ibu mengatakan takut

karena terpasang DowerCateter, Ibu mengatakan obatnya sudah

diberikan. Asuhan yang diberikanmengobservasi keadaan umum, TTV

dan perdarahan, melakukan kolaborasi dengan dokter untuk melakukan

tindakan kolaborasi, menganjurkan ibu untuk berpuasa sebelum

dilakukan tindakan histerektomi, memberitahu ibu bahwa tindakan

histerektomy akan dilakukan pukul 15.00 WIB, mengobservasi dower

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

7

kateter tiap 2 jam, Berkolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian

terapi injeksi Cefotaxim : 1 gr / 8 jam, Metronidazol: 500 mg / 8 jam,

Torasic: 1 amp / 8 jam, Injeksi Ketorolac : 1 amp / 8 jam. setelah

dilakukan asuhandidapatkan data subyektif ibu mengatakan keadaannya

sudah membaik dan tidak ada keluhan. Obyektif Keadaan umum : Baik,

Konjungtiva : Merah muda, Tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg, S :

36,5oC, N : 88 x/menit R : 24 x/menit, Keadaan luka jahitan : Bersih dan

kering.

2. Purwati N. H, (2012), STIKes Kusuma Husada Surakarta, dengan judul

“Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi pada Ny. S Post

Histerektomy Atas Indikasi Mioma Uteri di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan bentuk laporan studi kasus

dengan menggunakan metode deskriptif. Data sebelum didapat subjektif

Pada saat posthisterektomy biasanya pasien mengeluhkan adanya nyeri

pada daerah lukabekas jahitan. Ibu mengatakan masih merasa nyeri pada

luka bekas operasi, Keluarga ibu mengatakan ibu sudah flatus kemarin

pukul 18.00. Asuhan yang diberikan yaitu mengobservasi KU, TTV, luka

bekas operasi, tetesan infus, jumlah urine, memberitahu ibu puasa sampai

flatus, memberi dukungan moril, memberi terapi didapatkan hasil

sebelum pulang keadaan ibu baik, tidak ada perdarahan, tidak ada pus,

tidak berbau pada luka jahitan post histerektomi dan pada waktu kontrol

ibu mengatakan sudah mampu melakukan kegiatan kecil seperti menyapu

dan memasak. Setelahdilakukan asuhan Hasil studi kasus didapatkan

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

8

subyektif ibu mengatakan keadaannya sudah membaik dan tidak ada.

Obyektif Keadaan umum : baik, konjungtiva : Merah muda, Tanda-tanda

vital : TD : 110/80 mmHg, S : 36,5°C, N : 88 x/menit R : 24 x/menit,

keadaan luka jahitan bersih dan kering.

3. Rina Novita Sari (2004), dengan judul “Asuhan kebidanan pada

gangguan sistem reproduksi dengan mioma uteri pre dan post

histerektomi di RSUD Wonogiri”. Kesimpulan : Asuhan kebidanan

diberikan pada Ny. S denga mioma adalah kuretase dan operasi

histerektomi sudah berhasil. Post kuretase pasien di beri infus

metronidasol 40 tetes per menit, obat oral berupa asam asetat. Post

histerektomi pasien dianjurkan terapi radiasi sebanyak 2 kali kemudian

diberikan obat oral berupa kaditik 3 x 25 mg, metrotrexat 3 x 250 mg,

magestrol asetat 3 x 250 mg, hasil asuhan yang diberikan selama 12 hari

telah berhasil didapatkan keadaan ibu sudah baik, ibu diperbolehkan

pulang, maka N. S dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan

menganjurkan untuk kontrol ulang 2 hari dari Rumah Sakit.

Persamaan studi kasus ini dengan keaslian terletak pada jenis studi kasus,

teknik pengumpulan data dan hasil evaluasi pasien.Sedangkan perbedaan

terletak pada waktu, tempat, subjek dan lama asuhan yang diberikan.

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Kesehatan Reproduksi

a. Pengertian

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan

sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi,

peran dan sistem reproduksi (Irianto, 2015).

Kesehatan reproduksi adalah sebagai hasil akhir keadaan sehat

sejahtera secara fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya bebas dari

penyakit atau kecacatan dalam segala hal yang terkait dengan sistem,

fungsi serta proses reproduksi (Yanti, 2011).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial

secara utuh dalam segala hal dan tidak hanya bebas dari penyakit

atau kecacatan yang berkaitan dengan fungsi, peran dan sistem

reproduksi.

b. Macam-macam Gangguan Reproduksi

Menurut Irianto (2015) dan Varney (2007), macam-macam

gangguan reproduksi antara lain:

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

10

1) Gangguan Menstruasi (haid)

Menurut Purwoastuti dan Walyani, 2015), beberapa gangguan

menstruasi yang paling sering muncul, yaitu:

a) Hiperminorea

Perdarahan haid yang banyak dan lebih lama dari normal,

yaitu 6-7 hari dan ganti pembalut 5-6 kali perhari.

b) Hipomenorea

Perdarahan haid yang lebih pendek atau lebih kurang dari

biasa, sebab kelaina terletak pada konstitusi penderita,

pada uterus (misal: sesudah operasi miom).

c) Polimenorea

Ketika seorang wanita mengalami siklus menstruasi yang

lebih sering. Wanita dengan polimenorea akan mengalami

menstruasi hingga dua kali atau lebih dalam sebulan dengan

pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang relatif yang

sama atau lebih banyak dari biasanya.

d) Oligomenorea

Suatu keadaan di mana siklus menstruasi memanjang lebih

dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama.

e) Amenorea

Keadaan tidak terjadinya menstruasi pada seorang wanita.

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

11

f) Dismenore

Nyeri pada daerah panggul akibat menstruasi dan produksi

zat prostaglandin (Proverawati dan Misaroh, 2009).

g) Metrorrhagia

Perdarahan yang tidak teratur dan tidak menurut siklus,

perdarahan ireguler yang terjadi diantara 2 waktu

menstruasi (Proverawati dan Misaroh, 2009).

2) Nyeri abdomen dan panggul

Jenis nyeri abdomen dan panggul menurut Varney (2007),

meliputi:

a) Nyeri akut

Kemampuan untuk mengenali dan menangani nyeri

adomen akut secara akurat merupakan keahlian yang

penting dalam perwatan kesehatan wanita.

b) Nyeri kronis

Wanita yang mengalami nyeri panggul kronis adalah orang

yang sering kali mengunjungi pemberi layanan kesehatan

dalam jangka waktu yang lama.

c) Inkontinesia Urine

Pengeluaran urine secara tidak sadar merupakan kondisi

yang membuat stres dan yang tidak dilaporkan karena

berbagai alasan, seperti rasa malu, pengingkaran dan

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

12

adanya anggapan bahwa satu-satunya penanganan adalah

pembedahan.

d) Endometriosis

Jaringan endometrium yang semestinya berada dilapisan

paling dalam rahim (lapisan endometrium) terletak dan

tumbuh ditempat lain (Purwoastuti dan Walyani, 2015).

e) Tumor jinak vagina

Tumor jinak vagina merupakan kelainan pada vagina yang

jarang terjadi kecuali infeksi dan sisa pertumbuhan

(Manuaba, 2009).

f) Mioma uteri

Tumor (tumor jinak) atau pembesaran jaringan otot yang

ada dirahim (Purwoastuti dan Walyani, 2015).

2. Mioma Uteri

a. Pengertian

Mioma uteri merupakan tumor jinak padat dari otot polos uterus,

dikenal juga dengan istilah mioma atau leiomioma, ditemukan

sekurang-kurangnya pada 20-25 % wanita diatas usia 35 tahun

(Djuwantono dkk, 2011).

Menurut Proverawati dan Misaroh (2009), mioma uteri adalah

neoplasma jinak yang berasal dari lapisan otot uterus dan jaringan

ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan juga dikenal

istilah fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid.

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

13

Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus

dan jaringan ikat yang menumpungnya (Purwoastuti dan Walyani,

2015).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa mioma

uteri adalah neoplasma jinak atau tumor jinak padat yang berasal

dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpungnya, dikenal juga

dengan istilah mioma atau leiomioma.

b. Etiologi

Penyebab dari mioma uteri belum diketahui secara pasti.

Namun diduga ada beberapa faktor yang berhubungan dengan

pertumbuhan mioma uteri, antara lain faktor hormonal yaitu

adanya hormon estrogen dan progesteron berperan dalam

perkembangan mioma uteri (Proverawati dan Misaroh, 2009).

c. Tanda dan gejala

Menurut Proverawati dan Misaroh (2009), keluhan yang

dirasakan penderita mioma uteri sebagai keluhan utama pada

umumnya adalah:

1) Perdarahan abnormal

Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah

hipermenore, menoragi dan dapat juga terjadi metroragi. Hal

ini sering menyebabkan penderita juga mengalami anemia dari

perdarahan yang terus-menerus.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

14

2) Nyeri

Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapidapat

ditimbulkan karena gangguan sirkulasi darah pada sarang

mioma. Pada pengeluaran mioma submukosum yang akan

dilahirkan, juga pertumbuhannya yang mempersempit kanalis

servikalis dapat menyebabkan dismenore. Selain itu penyebab

timbulnya nyeri pada kasus mioma uteri adalah karena proses

degenerasi ganas. Penekanan pada visera oleh ukuran mioma

uteri yang membesar juga bisa menimbulkan keluhan nyeri.

Dengan bertambahnya ukuran dan proses inflamasi juga

menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada regio pelvis.

3) Efek penekanan

Penekanan oleh mioma uteri pada vesika urinaria

menimbulkan keluhan-keluhan pada traktus urinarius, seperti

perubahan frekuensi miksi sampai dengan keluhan retensio

urine serta konstipasi dan tenesmia akibat menekan rektum.

d. Klasifikasi

Menurut Djuwantono dkk (2011), mioma uteri diklasifikasikan

berdasarkan lokasi terjadinya diuterus, antara lain:

1) Mioma submukosa

Mioma submukosa didefinisikan mioma mencapai atau

mengganggu ruang endometrium. Mioma yang tumbuh kearah

kavum uteri dan menonjol dalam kavum uteri (Padila, 2015).

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

15

2) Mioma intramural

Mioma intramural didefinisikan sebagai mioma yang hanya

tumbuh pada miometrium dan tidak mengganggu jaringan

endometrium atau serosa dari uterus.

3) Mioma subserosa

Mioma subserosa yaitu mioma yang tumbuh kearah luar dan

menonjol pada permukaan uterus (Padila, 2015). Mioma

subserosa dapat diklasifikasikan lagi menjadi bertangkai dan

tidak bertangkai (Djuwantono dkk, 2011).

e. Komplikasi

Menurut Hestiantorodkk (2015), mioma uteri juga dapat

mengganggu terjadinya konsepsi alami atau menurunkan hasil

terapi infertilitas atau meningkatkan kejadian keguguran berulang

serta risiko kehamilan lainnya. Hal ini disebabkan dengan

menutupnya kanalis servikalis atau tuba falopi secara mekanik.

Menurut Manuaba (2010), beberapa pengaruh mioma uteri

pada kehamilan antara lain :

1) Infertilitas bila menutup lumen tuba faloppii

2) Mengganggu tumbuh kembang hasil konsepsi yang telah

berimplantasi (terjadi abortus, persalinan prematur) karena

terjadi gangguan vaskularisasi sehingga plasenta tidak mampu

memberi nutrisi yang cukup.

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

16

3) Saat in partu dapat terjadi insersio uteri primer atau sekunder.

Persalinan meperlukan intervensi medis.

4) Saat post partum dapat terjadi atonia disertai perdarahan

banyak. Retensio plasenta meperlukan tindakan tambahan.

5) Karena perdarahan post partum, secara tidak langsung mioma

uteri memudahkan terjadinya infeksi.

6) Involusi uterus mungkin lambat.

7) Segera setelah post partum, akumulasi darah yang tidak dapat

menyebabkan terjadinya red degenration merah pada mioma.

8) Red degeneration menimbulkan akut abdomen dan meperlukan

operasi dan bila perlu histerektomi.

Menurut Purwoastuti dan Walyani (2015), jenis mioma uteri

yang mempengaruhi proses persalinan terutama jenis intramural

dan submukosum.

Menurut Padila (2015), mioma uteri dapat berdampak pada:

1) Pertumbuhan leimiosarkoma

Mioma dicurigai sebagai sarcoma bila selama beberapa tahun

tidak membesar dan menjadi besar apabila sesudah menopause.

2) Torsi (putaran tangkai)

Ada kalanya tangkai pada mioma uteri subserosum mengalami

putaran. Kalau proses ini terjadi mendadak, tumor akan

mengalami gangguan sirkulasi akut dengan nekrosis jaringan

dan akan tampak gambaran klinik dari abdomen akut.

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

17

3) Nekrosis dan Infeksi

Pada mioma subserosa yang menjadi polip, ujung tumor

kadang-kadang dapat melalui kanalis servikalis dan dilahirkan

dari vagina, dalam ini kemungkinan gangguan situasi dengan

akibat nekrosis dan infeksi sekunder.

f. Pemeriksaan Penunjang

Menurut Hestiantorodkk (2015), diagnosa mioma uteri dapat

ditegakkan dengan pemeriksaan ultrasonografi (transvaginal,

transrektal dan abdominal) atau Magnetic Resonance Imaging

(MRI).

g. Penatalaksanaan

1) Terapi medisinal (hormonal)

Menurut Djuwantono, dkk (2011), apabila sekresi estrogen

dapat dikurangi maka pertumbuhan mioma uteri dapat dihambat

atau dikurangi, bahkan dapat mengecilkan massa mioma.

sehingga sampai saat ini preparat yang dapat menekan kadar

estrogen banyak digunakan untuk terapi medikamentosa mioma

uteri.

2) Terapi pembedahan

Menurut Djuwantono, dkk (2011) indikasi tindakan bedah

yang dilakukan untuk mengangkat jaringan mioma uteri,yaitu:

mempertahankan bahkan meningkatkan potensi reproduktif bagi

wanita yang ingin punya anak, menimbulkan rasa nyeri,

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

18

perdarahan uterus abnormal, menyebabkan infertilitas,

mengganggu pertumbuhan janin apabila terjadi kehamilan

Tindakan pembedahan yang dilakukan yaitu :

a) Miomektomi

Miomektomi merupakan tindakan bedah yang dilakukan

untuk mengangkat jaringan mioma tanpa mengangkat

keseluruhan uterus. Tujuan operasi miomektomi adalah

untuk mempertahankan bahkan meningtkatkan potensi

reproduksi bagi wanita yang ingin mempunyai anak.

(1) Laparatomi

Miomektomi dilakukan apabila ukuran mioma uteri

lebih dari 5 cm, walaupun beberapa ahli ada yang

mengambil batasan bila ukuran lebih dari 10 cm. Insisi

abdomen dapat dilakukan secara transversal atau

mediani inferior. Penggunaan tali karet (rubber

tourniquets) dapat dipasang didaerah servik sebelum

dan selama operasi, efektif untuk mengurangi

perdarahan terutama pada mioma yang ukurannya

besar. Tujuannya untuk menghambat perdarahan dari

cabang arteri uterinya.

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

19

(2) Laparaskopi

Penempatan trokar optis diletakkan pada umbilikus

atau 10 cm lebih tinggi pada midline atau pada titik

palmer sesuai besar dan bentuk massa tumor. Trokar

instrumen dapat dipasang 2-3 jalur masuk diletakkan

pada abdomen bagian bawah sesuai kebutuhan. Tangkai

dari mioma dikoagulasi dengan forsep bipolar dan

dipotong dengan gunting laparoskopik atau diresseksi

setelah peletakan loop atau staplerr. Penjahitan tidak

selalu diperlukan pada mioma yang bertangkai.

(3) Histeroskopi

Bagi wanita yang memiliki gejala leiomioma

submukosa, operasi histeroskopi pada tumor jenis ini

dapat menunjukkan beberapa gejala pada kasus yang

umum. Orang yang dimungkinkan mengidap penyakit

ini diantaranya adalah wanita yang mengalami

perdarahan yang tidak wajar atau wanita dengan

masalah kesuburan. Sel-sel tumor yang akan dioperasi

harus merupakan submukosa atau intramural dengan

komponen submukosa pedunkulata dapat muncul

seperti polip (Schorge, 2008).

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

20

b) Histerektomy

Menurut Schorge (2008), histerektomy adalah salah satu

dari frekuensi yang seringkali menampilkan cara

genekologi. Ada 3cara yaitu :

(1) Abdominal

Di United States kebanyakan uterus telah diangkat

melalui insisi abdominal. Salah satu dari 2 garis potong

atau insisi vertical mungkin telah terpilih tergantung

pada pengaturan klinikal abdominal, histerektomy

memperkenankan kemampuan yang terbaik untuk

memanipulasi organ pelvik.

(2) Vaginal

Cara ini dipilih oleh ahli bedah jika organ panggul

kecil, perlengkatan yang luas tidak diantisipasi, tidak

ada patologi adneksa yang signifikan diharapkan

dan beberapa derajat prolaps organ panggul hadir.

Keuntungannya pemulihan lebih cepat dan mengurangi

biaya dari rumah sakit dan nyeri pasca operasi.

(3) Laparoskopi

Cara ini dipilih untuk wanita dengan organ panggul

kecil, perlengketan yang luas tidak diharapkan, rahim

kecil dan ahli bedah yang keras kepala dalam teknik

laparoskopi.Meskipun pasien sembuh, tinggal dirumah

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

21

sakit dan skor nyeri pasca operasi sebanding dengan

orang-orang dari histerektomi vaginal.

3. Post Histerektomi

Menurut Widiarti (2008), pada post histerektomi pasien mengeluh

nyeri pada saat buang air besar, nyeri abdomen akut, kelelahan,

hipertensi, penurunan berat badan, adanya perdarahan, pengeluaran

secret melalui vagina. Pemenuhan nutrisi dilakukan dengan penambahan

cairan melalui IV line.

Data psikologis pasien post histerektomi yaitu merasa

ketergantungan sehingga mengubah perannya sebagai ibu dan istri, sedih,

merasa dirinya tidak berguna lagi dan hanya akan menyusahkan orang

lain. Keadaan umum pasien lemah, kesadaran composmentis dan

mengalami peningkatan tekanan darah. Terdapat luka oprasi pada

abdomen, perdarahan pervaginam, dan dilakukan pemeriksaan penunjang

menggunakan pemeriksaan ultrasound untuk menentukan lokasi dan

luasnya hematom.

Masalah yang akan dihadapi pasien adalah cemas dan nyeri pada

luka operasi. Pasien diberikan konseling kebutuhan nutrisi dan perawatan

luka jahitan.

Masalah potensial yang mungkin terjadi pada post histerektomi

adalah perdarahan, demam dan infeksi, dan dilakukan tindakan segera

dengan mengobservasi perdarahan pada luka operasi.

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

22

Asuhan kebidanan yang diberikan pada pasien dengan kasus post

histerektomi atas indikasi mioma uteri antara lain:

a. Membimbing pasien untuk melakukan mobilisasi secara bertahap

b. Memberikan diet makanan yang kaya akan nutrisi

c. Memberikan terapi berupa antibiotika dan anti inflamasi

(metronidazol, amoxcillin, dll), analgesic anti nyeri (pethidin,

ibuprofen, morjin), vitamin ( Vit A, B1, zat besi) untuk mempercepat

dan proses penyembuhan, pencegahan infeksi menghindari

komplikasi lainnya.

d. Melakukan observasi pada pasien (tanda-tanda vital, keluhan

subjektif, perdarahan pervaginam, perdarahan luka operasi,

pengeluaran drain jika ada, eliminasi, kebersihan diri dan genetalia,

keadaan luka adanya infeksi.

e. Melakukan perawatan luka

f. Melakukan pengangkatan jahitan

g. Memberikan konseling tentang kebutuhan nutrisi, kebersihan diri,

cara minum obat, control pada hari yang ditentukan, jika ada keluhan

atau terjadi perdarahan pada luka segera menghubungi tenaga medis.

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian Teori Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan

dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

23

dari pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi (Ambarwati dan Wulandari, 2010 ).

2. Proses Manajemen Kebidanan

Proses manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan

masalah yang memperkenalkan sebuah metode atau pemikiran dan

tindakan-tindakan dengan urutan yang logis sehingga pelayanan

komperhensif dan aman dapat tercapai. Selain itu metode ini memberikan

pengertian untuk menyatukan pengetahuan dan penilaian yang terpisah-

pisah menjadi satu kesatuan yang berarti (Ambarwati dan Wulandari,

2010 ). Tujuh langkah proses manajemen kebidanan, yaitu :

a. Langkah I : Pengkajian

Pengkajian adalah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan

untuk mengevaluasi keadaan pasien. Merupakan langkah pertama

untuk mengumpulkan semua informasi yang akurat dari

semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien

(Ambarwati dkk, 2010).

1) Data Subjektif

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), data

subjektif adalah data yang mencakup identitas pasien, keluhan

utama, riwayat haid, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan,

persalinan dan nifas, riwayat KB, riwayat kesehatan,pola

pemenuhan kebutuhan sehari-hari, data psikososial.

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

24

a) Identitas Pasien

(1) Nama Pasien

Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan

sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan

pelayanan .

(2) Umur Pasien

Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko

seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum

matang, mental dan psikisnya belum siap. Pada kasus

post histerektomiatas indikasi mioma uteri sering

terjadi pada wanita usia diatas 35 tahun (Djuwantono

dkk, 2011).

(3) Agama Pasien

Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk

membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa.

(4) Pendidikan Pasien

Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya,

sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai

dengan pendidikannya.

(5) Suku/bangsa Pasien

Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-

hari.

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

25

(6) Pekerjaan Pasien

Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat

sosial ekonominya, karena ini juga mempengaruhi

dalam gizi pasien tersebut.

(7) Alamat Pasien

Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila

diperlukan.

b) Keluhan Utama

Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang

berkaitan dengan Mioma Uteri (Ambarwati dan Wulandari,

2010). Pada kasus post histerektomiatas indikasi mioma

uteri pasien mengeluh nyeri pada saat buang air besar, nyeri

abdomen akut, kelelahan, hipertensi, penurunan berat

badan, adanya perdarahan, pengeluaran secret melalui

vagina (Widiarti, 2008).

c) Riwayat Haid

Dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai

gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya

(Sulistyawati dan Nugraheny, 2013). Beberapa data yang

harus yang kita peroleh dari riwayat menstruasi antara lain :

(1) Menarche

Menarche adalah usia pertama kali mengalami

menstruasi.

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

26

(2) Siklus

Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang

dialami dengan menstruasi berikutnya dalam hitungan

hari, biasanya sekitar 23-32 hari.

(3) Volume

Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi

yang dikeluarkan kadang kita akan kesulitan untuk

mendapatkan data yang valid.

(4) Keluhan

Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang

dirasakan ketika mengalami menstruasi misalnya sakit

yang sangat, pusing sampai pingsan, atau jumlah darah

yang banyak.

d) Riwayat Perkawinan

Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status

menikah syah atau tidak, karena bila melahirkan tanpa

setatus yang jelas akan berkaitan dengan psikologisnya

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

e) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas

Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus,

jumlah anak, cara persalinan yang lalu, penolong

persalinan, keadaan nifas yang lalu (Ambarwati dan

Wulandari, 2010).

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

27

f) Riwayat KB

Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB

dengan kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan

selama menggunakan kontasepsi serta rencana KB

(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada kasus

post histerektomiatas indikasi mioma uteri pada

wanita diatas 35 tahun dan menyebabkan infertilitas

(Hestiantoro dkk, 2015).

g) Riwayat Kesehatan

(1) Riwayat kesehatan yang lalu

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya riwayat atau penyakit akut, kronis

seperti: Jantung, DM, Hipertensi, Asma

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(2) Riwayat kesehatan sekarang

Data-data ini diperlukan untuk mengetahui

kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada saat

ini yang ada hubungannya dengan Mioma Uteri

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(3) Riwayat kesehatan keluarga

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan

terhadap kesehatan pasien, yaitu apabila ada penyakit

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

28

keluarga yang menyertainya (Ambarwati dan

Wulandari, 2010).

h) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

(1) Nutrisi

Menggambarkan tentang pola makan dan minum,

frekuensi, banyaknya, jenis makan, makanan pantangan

(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada kasus post

histerektomi mioma uteri dilakukan penambahan cairan

melalui IV line (Widiarti, 2008).

(2) Eliminasi

Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan

buang air besar meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi

dan bau serta kebiasaan buang air kecil meliputi

frekuensi, warna, jumlah (Ambarwati dan Wulandari,

2010).

(3) Istirahat

Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa

jam pasien tidur, kebisaan sebelum tidur misalnya

membaca, mendengarkan musik, kebiasaan

mengkonsumsi obat tidur, kebiasaan tidur siang,

penggunaan waktu luang (Ambarwati dan Wulandari,

2010).

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

29

(4) Personal hygiene

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga

kebersihan tubuh terutama pada daerah genetalia

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(5) Aktivitas

Menggambarkan pola aktivitas pasien sehari-hari

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

i) Data Psikososial

Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga (Ambarwati dan

Wulandari, 2010). Pada kasus post histerektomiatas indikasi

mioma uteri pasien akan merasa ketergantungan sehingga

mengubah perannya sebagai ibu dan istri, sedih, merasa

dirinya tidak berguna lagi dan hanya akan menyusahkan

orang lain (Widiarti, 2008).

2) Data Objektif

Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk menegakan

diagnosis (Sulistawati dan Nugraheny, 2013).Langkah-langkah

pemeriksaan menurut Sulistyawati dan Nugraheny, (2013)

antara lain :

a) Status generalis

(1) Keadaan umum

Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien

secara keseluruhan. Hasil pengamatan yang dilaporkan

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

30

kriterianya adalah baik atau lemah (Astuti, 2012). Pada

kasus post histerektomiatas indikasi mioma uteri

keadaan pasien lemah (Widiarti, 2008).

(2) Kesadaran

Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan

respon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan

(Astuti 2012). Pada kasus post histerektomiatas indikasi

mioma uterikesadaran pasien composmentis (Widiarti,

2008).

(3) Tanda vital

(a) Tekanan darah

Tekanan darah normal, sistolik antara 110 sampai

140 mmHg dan diastolik antara 70 sampai 90

mmHg (Astuti, 2012). Pada kasus post

histerektomiatas indikasi mioma uteri mengalami

peningkatan tekanan darah (Widiarti, 2008).

(b) Nadi

Pemeriksaan nadi dilakukan dengan meraba pulsasi

pada arteri, frekuensi nadi normal 60-100kali/menit

(Astuti, 2012).

(c) Pernapasan

Frekuensi pernapasan normal 16-24 kali/menit

(Astuti, 2012).

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

31

(d) Suhu

Dalam keadaan normal suhu badan berkisar 36,5-

37,20C (Astuti, 2012).

(e) Berat badan

Untuk mengetahui kenaikan atau penurunan berat

badan yang mendadak (Astuti, 2012).

(f) Tinggi badan

Untuk mengetahui ukuran panggul sempit atau

tidak (Astuti, 2012).

b) Pemeriksaan Sistematis

(1) Kepala

(a) Muka

Meliputi pemeriksaan oedema keadaan muka

(Astuti, 2012).

(b) Mata

Meliputi pemeriksaan: conjungtiva, sclera dan

oedema (Astuti, 2012).

(c) Telinga

Meliputi pemeriksaan: tanda infeksi, serumen dan

kesimetrisan (Astuti, 2012).

(d) Hidung

Meliputi pemeriksaan: secret dan polip

(Astuti, 2012).

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

32

(e) Mulut, gigi dan gusi

Meliputi pemeriksaan: keadaan bibir, stomatitis,

karies dan lidah (Astuti, 2012).

(2) Leher

Meliputi pemeriksaan pembesaran kelenjar limfe,

pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena

jugularis atau tumor (Astuti, 2012).

(3) Dada dan axilla

Meliputi pemeriksaan: simetris, pembesaran, areola,

putting, kolostrum, tumor, pembesaran kelenjar limfe

ketiak, massa dan nyeri tekan (Astuti, 2012).

(4) Abdomen

Untuk mengetahui luka bekas operasi dan pembesaran

perut (Astuti, 2012). Pada kasus post histerektomiatas

indikasi mioma uteri terdapat luka operasi

(Widiarti, 2008).

(5) Pemeriksaan Anogenital

Vulva vagina

Untuk mengetahui adanya varises, luka, kemerahan,

pengeluaran pervaginam, kelenjar bartholini

(bengkak, massa) (Astuti, 2012). Pada kasus

post histerektomiatas indikasi mioma uteri terdapat

perdarahan pervaginam (Widiarti, 2008).

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

33

(6) Anus

Untuk mengetahui adanya haemoroid (Astuti, 2012).

(7) Ekstremitas

Untuk mengetahui adanya oedema, varices, kuku jari

dan reflek patella (Astuti, 2012).

c) Pemeriksaan Penunjang

Data penunjang dilakukan sebagai pendukung diagnose,

apabila diperlukan misalnya pemeriksaan laboratorium

(Varney, 2007). Pada kasus post histerektomiatas indikasi

mioma uteri dilakukan pemeriksaan Ultrasounddigunakan

untuk menentukan lokasi dan luasnya hematom

(Siswanto, 2008).

b. Langkah II : Interpretasi Data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis, masalah,

dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas

data-data yang telah dikumpulkan (Sulistyawati dan Nugraheny,

2013).

1) Diagnosa Kebidanan

Diagnosa dapat ditegakkan yang berkaitan dengan Para,

Abortus, Anak hidup, umur ibu, dan keadaan ibu (Ambarwati

dan Wulandari, 2010). Pada kasus diagnosa Kebidanan yang

ditegakkan adalah : Ny. X umur X tahun PXAX post histerektomi

atas indikasi mioma uteri.

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

34

Data dasar meliputi :

Data Subjektif

Menurut Widiarti, (2008), data subjektif meliputi:

a) Ibu mengatakan sudah dilakukan operasi pengangkatan

rahim

b) Ibu mengatakan nyeri pada bekas luka

Data Obyektif

a) Keadaan umum pasien pada kasus post histerektomiatas

indikasi mioma uteri adalah lemah

b) Kesadaran pasien pada kasus post histerektomiatas indikasi

mioma uteri adalah composmentis

c) Vital sign

Tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi mengalami

peningkatan

2) Masalah

Permasalahan yang muncul berdasarkan pernyataan pasien

(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada post histerektomi atas

indikasimioma uteri masalah yang dihadapi pasien yaitu cemas

dengan kondisinya saat ini dan nyeri pada luka bekas

operasi(Widiarti, 2008).

3) Kebutuhan

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

35

Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien

berdasarkan keadaan dan masalahnya (Sulistyawati dan

Nugraheny, 2013).Pada kasus post histerektomi atas indikasi

mioma uteri kebutuhan yang diberikan yaitu dukungan moril

dan kebutuhan konseling seperti: kebutuhan nutrisi dan

perawatan luka (Widiarti, 2008).

c. Langkah III : Diagnosa Potensial

Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin

akan terjadi. Pada langkah ini diidentifikasikan masalah atau

diagnosa potensial berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa, hal

ini membutuhkan antisipasi, pencegahan, bila memungkinkan

menunggu mengamati dan bersiap-siap apabila hal tersebut benar-

benar terjadi (Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada kasus post

histerektomi atas indikasi mioma uteri yang dapat terjadi perdarahan,

demam dan infeksi (Siswanto, 2008).

d. Langkah IV: Tindakan Segera / Antisipasi Masalah

Dalam penatalaksanaannya terkadang bidan dihadapkan pada

beberapa situasi yang meperlukan penanganan segera (emergensi) di

mana bidan harus segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan

pasien, namun kadang juga berada pada situasi pasien yang

meperlukan tindakan segera sementara menunggu intruksi dokter,

atau bahkan mungkin juga situasi pasien yang meperlukan konsultasi

dengan tim kesehatan lain (Sulisyawati dan Nugraheny, 2013). Pada

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

36

kasus pots histerektomi atas indikasi mioma uteri perawatan luka,

observasi perdarahan pada luka operasi (Widiarti, 2008).

e. Langkah V : Perencanaan

Langkah-langkah ini ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya

yang merupakan lanjutan dari masalah atau diagnosa yang telah

diidentifikasi atau di antisipasi. Rencana asuhan yang menyeluruh

tidak hanya meliputi apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau

dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga berkaitan dengan

kerangka pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu apa yang

akan teradi berikutnya (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

Menurut Widiarti (2008), perawatan post histerektomi yaitu:

1) Tempatkan pasien pada posisi sesuai pada saat pembiusan

2) Lakukan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital

(tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu).

3) Pertahankan program terapi IV line

4) Pertahankan dower catheter

5) Lakukan observasi keseimbangan cairan

6) Lakukan observasi keluhan subjektif, perdarahan pervaginam,

luka operasi dan produksi drainase (jika ada)

7) Bimbing pasien untuk mobilisasi bertahap

8) Berikan antibiotika dan anti inflamasi (metronidazol,

amoxcillin, dll), analgesic anti nyeri (pethidin, ibuprofen,

morjin), vitamin ( Vit A, B1, zat besi) untuk mempercepat dan

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

37

proses penyembuhan, pencegahan infeksi menghindari

komplikasi lainnya.

9) Melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar HB dan

hematokrit. Apakah ibu mengalami Hb rendah maka segera

dibutuhkan transfusi darah.

f. Langkah VI : Pelaksanaan

Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan penyuluhan

pada klien dan keluarga (Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada

kasus post histerektomi atas indikasi mioma uteri pelaksanaan

dilakukan sesua dengan perencanaan yang telah dibuat.

1) Menempatkan pasien pada posisi sesuai pada saat pembiusan

2) Melakukan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital

(tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu).

3) Mempertahankan program terapi IV line

4) Mempertahankan dower catheter

5) Melakukan observasi keseimbangan cairan

6) Melakukan observasi keluhan subjektif, perdarahan pervaginam,

luka operasi dan produksi drainase (jika ada)

7) Membimbing pasien untuk mobilisasi bertahap

8) Memberikan antibiotikadan anti inflamasi (metronidazol,

amoxcillin, dll), analgesic anti nyeri (pethidin, ibuprofen,

morjin), vitamin ( Vit A, B1, zat besi) untuk mempercepat dan

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

38

proses penyembuhan, pencegahan infeksi menghindari

komplikasi lainnya.

9) Melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar HB dan

hematokrit. Apakah ibu mengalami Hb rendah maka segera

dibutuhkan transfusi darah.

g. Langkah VII : Evaluasi

Langkah ini merupakan langkah terahkir guna mengevaluasi

keefektifan dari asuhan yang diberikan, ulangi kembali proses

manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah

dilaksanakan tapi belum efektif atau merencanakan kembali yang

belum terlaksana (Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada kasus post

histerektomi atas indikasi mioma uteri yang diharapkan adalah

keadaan umum ibu baik,tidak terjadi perdarahan dan tidak terjadi

infeksi pada bekas operasi. Dan pemenuhan kebutuhan benar-benar

telah terpenuhi sesuai dengan diagnosa/masalah (Walyani, 2015).

3. Data Perkembangan SOAP

Menurut (Walyani, 2015) metode SOAP merupakan singkatan dari :

S : Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian pengumpulan data klien melalui

anamnesa sebagai langkah I Varney.

1) Ibu mengatakan sudah dilakukan operasi pengangkatan rahim

2) Ibu mengatakan nyeri pada bekas luka

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

39

(Widiarti, 2008).

O : Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien, hasil

laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus

untuk mendukung asuhan kebidanan langkah I Varney.

1) Keadaan umum pasien pada kasus post histerektomiatas indikasi

mioma uteri adalah lemah

2) Kesadaran pasien pada kasus post histerektomiatas indikasi mioma

uteri adalah composmentis

3) Vital sign

Tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi mengalami peningkatan

(Widiarti, 2008).

A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data

subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi:

a. Diagnosa Kebidanan

Ny. X umur... tahun P... A... post histerektomi atas indikasi mioma

uteri.

b. Masalah

Pasien cemas dengan kondisinya saat ini dan nyeri pada luka bekas

operasi (Widiarti, 2008).

c. Kebutuhan

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

40

Dukungan moril dan kebutuhan konseling seperti kebutuhan nutrisi

dan perawatan luka (Widiarti, 2008).

d. Antisipasi diagnosa atau masalah potensial

e. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi atau

kolaborasi, langkah Varney yang ke 2, 3, 4.

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan pelaksanaan dan

evaluasi berdasarkan assesment sebagai langkah 5, 6, 7 Varney.

1) Tempatkan pasien pada posisi sesuai pada saat pembiusan

2) Lakukan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital (tekanan

darah, nadi, respirasi dan suhu).

3) Pertahankan program terapi IV line dan dower catheter

4) Lakukan observasi keseimbangan cairan, keluhan subjektif,

perdarahan pervaginam, luka operasi dan produksi drainase (jika

ada) dan bimbing pasien untuk mobilisasi secara bertahap serta

berikan antibiotika dan anti inflamasi (metronidazol, amoxcillin, dll),

analgesic anti nyeri (pethidin, ibuprofen, morjin), vitamin ( Vit A,

B1, zat besi) untuk mempercepat dan proses penyembuhan,

pencegahan infeksi menghindari komplikasi lainnya.

5) Melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar HB dan

hematokrit. Apakah ibu mengalami Hb rendah maka segera

dibutuhkan transfusi darah (Widiarti, 2008)

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

41

Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perencanaan. dengan hasil

evaluasi keadaan umum ibu baik, tidak terjadi perdarahan dan

inveksi pada bekas operasi (Walyani, 2015).

C. Landasan Hukum

Kewenangan bidan yang sesuai dengan kompetensi bidan di Indonesia

dalam kasus gangguan sistem reproduksi dengan indikasi mioma uteri, diatur

dalam keputusan Mentri KesehatanRepublik Indonesia Nomor

1464/MENKES/PER/X/2010.

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi

Karya tulis ilmiah ini merupakan studi kasus dengan menggunakan

metode deskriptif yaitu pengumpulan data sebanyak-banyaknya mengenai

faktor-faktor yang merupakan pendukung terhadap kualitas belajar-mengajar,

kemudian menganalisis faktor-faktor tersebut untuk dicari peranannya

terhadap prestasi ilmu kimia (Arikunto, 2013).

Studi kasus ini menggambarkan asuhan kebidanan pada Ny.W post

histerektomi dengan indikasi mioma uteri di RSU Assalam Gemolong Sragen.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi merupakan tempat pengambilan kasus dilaksanakan

(Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilakukan di RSU Assalam Gemolong

Sragen.

C. Subjek Studi Kasus

Subjek studi kasus adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh

peneliti menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti (Arikunto, 2013).

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

43

Subjek dalam studi kasus ini adalah Ny.W post histerektomi dengan indikasi

mioma uteri di RSU Assalam Gemolong Sragen.

D. Waktu Studi Kasus

Suatu peneliti seringkali memerlukan waktu yang lebih lama dari

yang telah ditentukan, untuk memperkirakan waktu yang ditentukan

(Nursalam, 2013). Studi kasus ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen studi kasus adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus ini penulis menggunakan

format asuhan kebidanan ibu gangguan reproduksi dengan pendekatan

manajemen 7 langkah Varney.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada klien adalah dengan cara mengambil

data primer dan data sekunder :

1. Data primer

Data primer diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan

mengenakan alat pengukuran atau alat pengambil data, langsung pada

subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono, 2011).

Menurut (Priharjo, 2007) data primer diperoleh dengan cara :

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

44

a. Pemeriksaan fisik

1) Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi dengan menggunakan

mata. Dalam kasus ini inspeksi dilakukan secara berurutan

dimulai dari kepala sampai kaki khususnya dilakukan pada perut

yaitu luka bekas operasi apakah ada tanda-tanda infeksi

(Nursalam, 2010).

2) Palpasi

Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau

rabaan, metode ini dikerjakan untuk mendeterminasi ciri-ciri

jaringan atau organ. Pada kasus ini tidak dilakukan palpasi

dikarenakan masih ada luka jahitan bila dilakukan palpasi bisa

mengakibatkan terbukanya jahitan.

3) Auskultasi

Auskultasi merupakan metode pengkajian yang

menggunakan stetoskop untuk memperjelas pendengaran. Pada

pengambilan kasus ini penulis melakukan pemeriksaan

auskultasi untuk mendeteksi tekanan darah.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian

(responden) (Notoatmodjo, 2012). Pelaksanaan wawancara ini

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

45

dilakukan pada ibu gangguan reproduksi Ny.W umur 41 tahun

P1A0post histerektomi dengan indikasi mioma uteri, keluarga dan

tenaga kesehatan.

c. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan

mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden

penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti

(Hidayat, 2014). Dalam observasi menggunakan format asuhan

kebidanan gangguan reproduksi untuk mengetahui antara lain

keadaan umum ibu, kesadaran, tanda-tanda vital. Pada kasus post

histerektomy dilakukan observasi cairan urine (input-output),

medikasi luka bekas operasi.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitinya. Biasanya berupa

data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Saryono, 2011).

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2013).

Dalam kasus ini dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data

yang diambil dari catatan dan setatus pasien dari rekam medik pasien

umum di RSU Assalam Gemolong Sragen.

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

46

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan kegiatan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari landasan teoritis dari

permasalahan penelitian (Hidayat, 2014). Studi kasus gangguan

reproduksi post histerektomi dengan indikasi mioma uteri, penulis

menggunakan sumber buku dari tahun 2005-2015.

G. Alat-alat yang dibutuhkan

Dalam melaksanakan studi kasus penulis menggunakan alat-alat sebagai

berikut :

1. Alat dan bahan dalam pengambilan data (wawancara) :

a. format pengkajian pada ibu gangguan reproduksi.

b. Buku tulis dan alat tulis

2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi

a. Spigmomanometer

b. Stetoskop

c. Termometer

d. Alat pengukur waktu

e. Handscoon steril

f. Kassa steril

g. Larutan betadine

h. Larutan NaCl

i. Gunting plester

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

47

j. Bak instrumen

k. Gelas ukur (untuk mengetahui hasil pengeluaran urine berapa ml)

l. Kateter

m. Bengkok

n. Alkohol 70%

o. Pinset anatomis dan cirugis

p. Kom

q. Plastik sampah

r. Plaster / hipavik

3. Alat dan bahan dalam pendokumentasian

a. Status atau catatan pasien

b. Rekam medik

c. Alat tulis

H. Jadwal Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal studi kasus, sampai dengan penulisan laporan studi kasus,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2012). Jadwal penelitian ini terlampir.

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

48

48

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjaun Kasus

Ruang : Azahra

Tanggal masuk : 21 Januari 2016

No Register : 068841

I. Pengkajian

Tanggal : 26 Januari 2016 pukul : 13.00 WIB

a. Identitas Pasien Identitas Suami

1) Nama : Ny.W Nama : Tn.S

2) Umur : 41 Tahun Umur : 45 Tahun

3) Agama : Islam Agama : Islam

4) Suku Bangsa :Jawa/Indonesia Suku Bangsa :Jawa/Indonesia

5) Pendidikan : SD Pendidikan : SD

6) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

7) Alamat : Jeponan 04/01 manggung ngemplak, Boyolali

b. Anamnesa (Data Subjektif)

Tanggal : 26 Januari 2016 Pukul : 13.00 WIB

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

49

1) Keluhan utama: Ibu mengatakan masih lemas dan terasa nyeri pada

luka jahitan setelah menjalani operasi pengangkatan rahim tanggal 26

Januari 2016 pukul 09.45 WIB.

2) Riwayat menstruasi

a) Menarche : ibu mengatakan haid pertama umur 14

tahun

b) Siklus : ibu mengatakan siklusnya haid 28 hari

c) Keluhan : ibu mengatakan kadang-kadang

mengalamimenstruasi diluar siklus haid.

d) Lamanya :ibu mengatakan lamanya haid 6-7 hari.

e) Banyaknya : ibu mengatakan ganti pembalut 3-4 kali

perhari

f) Teratur / tidak teratur : ibu mengatakan haidnya tidak teratur

setiap bulannya.

g) Sifat darah : ibu mengatakan sifat darah encer,

berwarna merah, kadang juga bercak

h) Dismenorhoe : ibu mengatakan kadang nyeri saat haid

3) Riwayat Perkawinan

a) Status perkawinan : sah kawin : 1 kali

b) Kawin/ menikah :umur 30 tahun, dengan suami umur 35tahun

Lamanya : 15 tahun, anak 1 orang

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

50

4) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Tabel 4.1 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas

No Tgl/thn

Partus

Tempat

Partus

Umur

Khmln

(bulan)

Jenis

Partus Penolong

Anak Nifas Keadaan

Anak

Sekarang JENIS

( P /L)

BB

(gram)

PB

(cm) Kead Laktasi

1. 26-06-2009 RS 39 mgg SC Dokter P 2000 46 Baik 2 thn Hidup

5) Riwayat Keluarga Berencana

a) Metode yang pernah dipakai: ibu mengatakan belum pernah

menggunakan KB Apapun.

b) Keluhan selama pemakaian kontrasepsi : ibu mengatakan tidak ada

keluhan karna ibu belum pernah menggunakan KB apapun.

6) Riwayat penyakit

a) Riwayat penyakit sekarang : ibu mengatakan setelah

operasimerasakan nyeri pada luka

jahitan dan ibu merasa takut

untukbergerak.

b) Riwayat penyakit sistemik

(1) Jantung : ibu mengatakan tidak pernah merasakan

nyeridada pada bagian kiri dan tidak

mudah lelah saataktivitas.

(2) Ginjal :ibu mengatakan tidak pernah merasa sakit

padapinggang kanan/kiri dan tidak sakit

saat BAK

(3) Asma : ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas

(4) TBC : ibu mengatakan tidak pernah batuk

berkepanjangan lebih dari 2 minggu

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

51

(5) Hepatitis : ibu mengatakan tidak pernah berwarna

kuning pada mata, kulit, kuku dan tidak

pernah BAK seperti air teh

(6) DM : ibu mengatakan tidak pernah merasa lapar

dan haus serta tidak pernah sering BAK

pada malam hari

(7) Hipertensi : ibu mengatakan tidak pernah memiliki

riwayat tekanan darah lebih dari 140/90

mmHg

(8) Epilepsi : ibu mengatakan tidak pernah kejang

disertai keluar busa dari mulutnya

(9) Lain – lain : ibu mengatakan tidak memiliki penyakit

lain seperti HIV/AIDS.

c) Riwayat penyakit keluarga : ibu mengatakan baik

darikeluarganya maupun keluarga

suaminya tidak memiliki

riwayatpenyakit menurun dan

menular.

d) Riwayat keturunan kembar : ibu mengatakan baik

darikeluarganya maupun keluarga

suaminya tidak memiliki

riwayatketurunan kembar.

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

52

e) Riwayat operasi :ibu mengatakan pernah melakukan

operasi SC.

7) Pola kebiasaan sehari-hari :

a) Pola nutrisi

(1) Sebelum masuk rumah sakit

(a) Ibu mengatakan makan 2-3 kali sehari porsi satu piring

sayur, lauk dan sedikit buah

(b) Ibu mengatakan minum 6-7 kali sehari air putih dan

kadang minum susu.

(2) Setelah operasi

Ibu mengatakan masih berpuasa.

b) Pola eliminasi

(1) Sebelum masuk rumah sakit

(a) Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak,

warna kuning kecoklatan dan berbau khas.

(b) Ibu mengatakan BAK 5-6 kali sehari, konsistensi cair,

warna kuning jernih dan berbau khas.

(2) Sesudah operasi

(a) Ibu mengatakan sesudah operasi belum BAB

(b) Ibu mengatakan BAK terpasang dower cateter,

pengeluaran ± 50 cc pada jam 09.50 WIB konsistensi

cair, warna kuning jernih, bau khas.

c) Pola istirahat

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

53

(1) Sebelum masuk rumah sakit

Ibu mengatakan tidur malam 6-7 jam, siang 1-2 jam.

(2) Sesudah operasi ibu mengatakan tidur siang ± 2 jam

daripost histerektomi pukul 10.00 WIB sampai pukul

12.00WIB.

d) Personal hygiene

(1) Sebelum masuk rumah sakit

Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali

sehari, ganti pakaian 2 kali sehari, ganti pembalut selama

perdarahan 2 kali sehari.

(2) Sesudah operasi

Ibu mengatakan belum mandi tetapi menyuruh keluarga

untuk menyibin.

e) Pola aktivitas

(1) Sebelum operasi

Ibu mengatakan seorang ibu rumah tangga.

(2) Setelah operasi

Ibu mengatakan belum bisa melakukan aktivitas apapun dan

hanya tiduran di tempat tidur.

f) Pola seksual

Ibu mengatakan sebelum masuk rumah sakit ibu melakukan

hubungan seksual 2-3 kali seminggu dan terasa nyeri pada saat

melakukan hubungan seksual.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

54

g) Data Psikologis

Ibu mengatakan cemas dan tidak nyaman dengan keadaannya

sekarang ini.

C. Pemeriksaan Fisik ( Data Objektif )

1) Status generalis

a) Keadaan Umum : lemah

b) Kesadaran :composmentis

c) TTV : TD : 150/75 mmHg

N : 68 x/menit

S : 36,6 0C

R : 2O x/menit

d) TB : 155 cm

e) BB : 50 kg

2) Pemeriksaan Sistematis

a) Kepala

(1) Rambut :bersih, hitam, tidak rontok

(2) Muka : pucat, bersih, tidak oedema

(3) Mata :

(a) Oedema : tidak oedema

(b) Conjungtiva : berwarna merah muda

(c) Sklera : berwarna putih

(4) Hidung :bersih, tidak ada secret, tidak ada

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

55

Benjolan, terpasang O2 3 liter

(5) Telinga : bersih tidak ada serumen

(6) Mulut / gigi / gusi:bersih, tidak caries, gusi tidak berdarah

b) Leher

(1) Kelenjar Gondok : tidak ada

(2) Tumor : tidak ada

(3) Pembesaran Kelenjar Limfe : tidak ada

c) Dada dan Axilla

(1) Mammae

(a) Membesar : normal

(b) Tumor : tidak ada benjolan

(c) Simetris : simetris kanan dan kiri

(d) Puting susu : menonjol

(e) Kolostrum : tidak ada

(2) Axilla

(a) Benjolan : tidak ada benjolan

(b) Nyeri : tidak ada nyeri tekan

d) Abdomen

(1) Pembesaran hati :tidak ada pembesaran

(2) Benjolan / Tumor : tidak ada benjolan

(3) Nyeri tekan : ada nyeri tekan

(4) Luka bekas operasi : ada luka bekas operasi post

histerektomitertutup kassa steril

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

56

e) Anogenital

(1) Vulva Vagina

(a) Varices : tidak ada varices

(b) Luka :tidak ada luka

(c) Pembengkakan : tidak ada pembengkakan

(d) Kemerahan : tidak ada kemerahan

(e) Nyeri : tidak ada nyeri tekan

(f) Pengeluaran pervaginam :

(1) Keputihan : tidak ada

(2) Keluhan lain : bercak darah berwarna merah segar

(g) Uretra : terpasangdower cateterpengeluaran

urine 50 cc.

(2) Inspeculo

i. Servik/portio : tidak dilakukan

(3) Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan

(4) Anus

(a) Haemorhoid : tidak ada

(b) Lain – lain : tidak ada

f) Ekstremitas

(1) Atas :simetris, tidak ada varices, tidak oedema, pada

tangan sebelah kiri terpasang infus RL 20 tetes per

menit.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

57

(2) Bawah :

(a) Varices : tidak ada varices

(b) Oedema : tidak ada oedema

(c) Reflek Patella : tidak dilakukan

(d) Kuku : bersih

3) Pemeriksaan Penunjang

a) Pada tanggal 21 Januari 2016 pukul 10.20 WIB Ny. W melakukan

pemeriksaan laboratorium dengan hasil :

Hb : 11,0 gr % (12,0-15,6 gr %)

Hematocrit : 35 % (33-45 %)

Leukosit : 14,34 ribu/ul (4,5-11,0 ribu/ul)

Trombosit : 272 ribu/ul (150-450 ribu/ul)

Eritrosit : 4,48 juta/ul (4,10-5,10 juta/ul)

Gol. Darah : A

GDS : 123 mg/dl (40-140 gr/dl)

b) Pada tanggal 21 Januari 2016 pukul 09.00 WIB Ny. W melakukan

pemeriksaan penunjang lain yaitu USG denga hasil :

USG ukuran mioma sebesar ± 13x9x5 cm

2. Interpretasi Data

Tanggal : 26 Januari 2016 Pukul : 13.10 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

Ny. W umur 41 tahun P1A0dengan Post Histerektomi atas indikasi

Mioma Uteridan hipertensi.

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

58

Data Dasar :

DS :

a) Ibu mengatakan terasa nyeri pada luka bekas operasi pengangkatan

rahim tanggal 26 januari 2016 pukul 09.45 WIB.

b) Ibu mengatakan takut menggerakan tubuhnya karna takut terasa nyeri

pada luka jahitan bekas operasi, mual, pusing, dan hanya tiduran dan

belum bisa melakukan aktivitas apapun.

c) Ibu mengatakan masih puasa, tidak makan dan minum apapun karna

belum kentut.

d) Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya.

DO :

1) Keadaan umum : lemah

2) Kesadaran : composmentis

3) TTV : TD : 150/75 mmHg

N : 68 x/menit

S : 36,60 C

R : 20 x/menit

4) Hidung : terpasang oksigen 3 liter / menit

5) Abdomen : ada bekas operasi histerektomi yang tertutup

kassa steril

6) Ekstremitas : terpasang infus RL 20 tetes per menit pada tangan

sebelah kiri

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

59

7) Vulva : terpasang dower cateterpengeluaran 50 cc,

pengeluaran pervaginam berupa bercak darah

berwarna merah segar.

8) Pemeriksaan Penunjang

a) Pada tanggal 21 Januari 2016 pukul 10.20 WIB Ny. W melakukan

pemeriksaan laboratorium dengan hasil :

Hb : 11,0 gr % (12,0-15,6 gr %)

Hematocrit : 35 % (33-45 %)

Leukosit : 14,34 ribu/ul (4,5-11,0 ribu/ul)

Trombosit : 272 ribu/ul (150-450 ribu/ul)

Eritrosit : 4,48 juta/ul (4,10-5,10 juta/ul)

Gol. Darah : A

GDS : 123 mg/dl (40-140 gr/dl)

b) Pada tanggal 21 Januari 2016 pukul 09.00 WIB Ny. W melakukan

pemeriksaan penunjang lain yaitu USG denga hasil :

USG ukuran mioma sebesar ± 13x9x5 cm

b. Masalah

Ibu mengatakan merasa cemas terhadap luka bekas operasi.

c. Kebutuhan

Beri dukungan moril dan kebutuhan konseling seperti kebutuhan nutrisi

dan perawatan luka.

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

60

1. Diagnosa Potensial

Potensial terjadinya syok post operasi histerektomi dan infeksi sehubungan

adanya luka jahitan post histerektomi.

2. Tindakan Segera

Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk terapi post histerektomi, yaitu :

a. Infus : RL 20 tetes per menit

b. Injeksi xarox : 1 gr/12 jam

c. Injeksi gentamycin : 1 amp/12 jam

d. Injeksi Vit. C : 1 amp/12 jam

e. Injeksi kalnex : 1 amp/12 jam

f. Membuka perban luka pada hari ke-3 dan dibersihkan dengan cairan

antiseptik diberi supratul dan diganti perban.

3. Rencana Tindakan

Tanggal : 26 Januari 2016 pukul : 13.15 WIB

1. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital setiap 8 jam.

2. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga ibu.

3. Observasi oksigen dan tetesan infus.

4. Observasi dower cateter setiap 4 jam dan BAB.

5. Beri dukungan moril pada ibu dan keluarga.

6. Latih ibu mobilisasi dini miring kekanan dan kekiri.

7. Beritahu ibu diperbolehkan minum air putih dan diperingatkan pada ibu

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

61

boleh makan-makanan lembut setelah flatus/kentut.

8. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat :

a. Infus : RL 20 tetes per menit

b. Injeksi xarox : 1 gr/12 jam

c. Injeksi gentamycin : 1 amp/12 jam

d. Injeksi Vit. C : 1 amp/12 jam

e. Injeksi kalnex : 1 amp/12 jam

4. Implementasi/ Pelaksanaan

Tanggal : 26 Januari 2016 pukul : 13.20 WIB

1. Pukul 13.30 WIB memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan

keluarga.

2. Pukul 13.35 WIB mengobservasi tetesan infus dan oksigen.

3. Pukul 13.35 WIB memberi dukungan moril kepada ibu dan keluarga

pasien.

4. Pukul 13.40 WIB melatih ibu mobilisasi dini miring kekanan dan kekiri

untuk mempercepat proses penyembuhan.

5. Pukul 13.50 WIB mengobservasi dower cateter dengan pengeluaran

urine ± 50 cc dan ibu belum BAB.

6. Pukul 14.00 WIB memberitahu ibu bahwa ibu diperbolehkan minum air

putih dan teh manis jika tidak pusing, serta memperingatkan ibu boleh

makan apabila sudah kentut.

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

62

7. Pukul 21.45 WIB memberi terapi obat kepada pasien sesuai advis

dokter berupa :

a. Injeksi sharox : 1 gr/12 jam

b. Injeksi gentamycin : 1 amp/12 jam

c. Injeksi Vit. C : 1 amp/12 jam

d. Injeksi kalnex : 1 amp/12 jam

5. Evaluasi

Tanggal : 26 Januari 2016 pukul : 21.45 WIB

1. Ibu dan keluarga sudah mengerti keadaan ibu.

2. Ibu belum berani mobilisasi dini miring kekanan dan kekiri karna masih

nyeri pada luka bekas operasi.

3. Infus RL terpasang tetesan 20 tpm.

4. Ibu sudah minum air putih.

5. Oksigen terpasang 3 liter/menit dengan hasil pasien bisa bernafas lega.

6. Dower cateter terpasang dan pengeluaran urine sebanyak ± 50 cc,

konsistensi cair, warna kuning jernih dan belum BAB

7. Terapi obat sudah diberikan.

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

63

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 27 Januari 2016 pukul : 08.00 WIB

S :

1. Ibu mengatakan masih merasa nyeri pada luka bekas operasi.

2. Keluarga ibu mengatakan ibu sudah kentut jam 05.00 WIB dan

minum air putih dan teh jam 06.30 WIB, ibu mengatakan belum

makan apapun.

3. Ibu mengatakan belum berani miring kanan-kiri dan belum bisa

melakukan aktivitas apapun.

3. Ibu mengatakan sudah bisa tidur pada malam hari tetapi belum

nyenyak.

4. Ibu mengatakan belum BAB

O :

1. Keadaan umum : sedang

2. Kesadaran : composmentis

3. TTV : TD : 150/75 mmHg

N : 64 x/menit

S : 35,50 C

R : 20 x/menit

4. Mata : konjungtiva pucat, sklera berwarna putih

5. Hidung : terpasang O2 3 liter permenit

6. Abdomen : keadaan luka tertutup kassa steril

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

64

7. Ekstremitas : atas simetris, tidak ada oedema pada tangan

kiri terpasang infus RL20 tetes permenit

8. DC terpasang : pengeluaran urine ±450 cc, konsistensi cair,

warna kuning jernih.

A :

Ny. W umur 41 tahun P1A0 dengan Post Histerektomi atas indikasi

Mioma Uteri dan hipertensi dalam perawatan hari ke-2.

P :

Tanggal : 27 Januari 2016 pukul : 08.05 WIB

1. Pukul 08.25 WIB menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan

nutrisi dalam tubuhnya berupa bubur lunak, telur ayam, sayur

bayam, susu 1 gelas dan satu gelas teh anget.

2. Pukul 08.30 WIB menganjurkan ibu banyak minum 8-9 gelas

sehari untuk mencegah dehidrasi.

3. Pukul 09.45 WIB memberikan terapi sesuai advis dokter SpOG

a. Injeksi Sharox : 1 gr/12 jam

b. Injeksi Gentamicyn : 1 amp/12jam

c. Injeksi Vit C : 1 amp/12 jam

d. Injeksi Kalnek : 1 amp/12 jam

4. Pukul 10.35 WIB melepas oksigen.

5. Pukul 10.35 WIB melatih ibu untuk mobilisasi dini miring kekanan

dan kekiri.

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

65

6. Pukul 12.20 WIB mengobservasi tetesan infus RL dan jumlah

pengeluaran urine dalam dower cateter dan observasi BAB.

7. Pukul 14.00 WIB melakukan pengambilan darah ditangan kanan

untuk pemeriksaan laboratorium.

8. Pukul 21.45 WIB melanjutkan terapi obat sesuai advis dokter

a. Injeksi Sharox : 1 gr/12 jam

b. Injeksi Gentamicyn : 1 amp/12jam

c. Injeksi Vit C : 1 amp/12 jam

d. Injeksi Kalnek : 1 amp/12 jam

EVALUASI

Tanggal : 27 Januari 2016 pukul : 21.45 WIB

1. Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD : 130/80 mmHg

N : 83 x/menit

S : 360 C

R : 20 x/menit

2. Infus RL terpasang 20 tetes permenit dan jumlah pengeluaran

urine dalam DC ± 200 cc dan ibu belum BAB.

3. Ibu sudah memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh berupa bubur

lunak, telur ayam, sayur bayam, susu 1 gelas dan 1 gelas teh

hangat.

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

66

4. Ibu sudah minum air putih 8-9 gelas hari ini.

5. Oksigen telah dilepas pukul 10.35 WIB

6. Ibu belum berani melakukan mobilisai dini, hanya mampu

menggerakan pergelangan kaki dan tangan.

7. Ibu sudah diambil darah sebanyak 3 cc dan sudah diantar ke

laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.

8. Terapi obat sudah diberikan sesuai dengan advis dokter.

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

67

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 28 Januari 2016 pukul : 08.00 WIB

S :

1. Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas operasi mulai berkurang.

2. Ibu mengatakan sudah mencoba miring kekanan dan kekiri.

3. Ibu mengatakan sudah makan dan minum yang disediakan dari

rumah sakit dengan satu porsi bubur nasi, satu mangkuk sayur

bayam, 1 telur, 1 pisang, 1 gelas air putih.

4. Ibu mengatakan sudah tidur dengan nyenyak dimalam hari.

5. Ibu mengatakan belum BAB

6. Ibu mengatakan kemarin darahnya diambil sedikit ditangan kanan

untuk pemeriksaan laboratorium.

O :

1. Keadaan umum : sedang

2. Kesadaran : composmentis

3. TTV : TD: 120/90 mmHg

N : 80 x/menit

S : 36,50 C

R : 20 x/menit

4. Mata : conjungtiva pucat, sklera putih

5. Abdomen : keadaan luka masih tertutup kassa steril

6. Eleminasi :BAK terpasang DC pengeluaran urine ±300

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

68

konsistensi cair, warna kuning jernih.

7. Ekstremitas :simetris, tidak ada oedema, pada tangan

sebelah kiri terpasang infus RL 20 tetes

permenit.

8. Anogenital :pengeluaran pervaginam berupa bercak darah

terpasang dower cateter.

9. Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 27 Januari 2016

jam 20.00 WIB.

Hemoglobin : 11,1 gram %

Hematocrit : 34 %

Leukosit : 14,1 ribu/ul

Trombosit : 209 ribu/ul

Gol. Darah : A

GDS : 123 mg/dl

A :

Ny. W umur 41 tahun P1A0dengan Post Histerektomi atas indikasi

Mioma Uteridalam perawatan hari ke-3.

P :

Tanggal : 28 Januari 2016 pukul : 08.00 WIB

1. Pukul 08. 10 WIB Melatih ibu untuk mobilisasi dini dengan cara

miring kekiri dan kekanan.

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

69

2. Pukul 08.15 WIB Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan

nutrisi ibu dengan makanan lunak berupa bubur nasi, telur, tahu,

tempe, sayur bayam.

3. Pukul 09.45 WIB Memberikan terapi sesuai advis dokter SpOG

a. Injeksi Sharox : 1 gr / 12 jam

b. Injeksi Gentamicin : 1 amp / 12 jam

c. Injeksi Vit. C : 1 amp / 12 jam

d. Injeksi Kalnex : 1 amp / 12 jam

4. Pukul 08.20 WIB Melakukan medikasi luka jahitan Post

Histerektomidengan ganti balutan kassa steril baru.

5. Pukul 12.05 WIB Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda

vital.

6. Pukul 12.05 WIB Mengobservasi tetesan infus RL 20 tetes

permenit dan observasi dower cateter serta Bab.

7. Pukul 14.00 WIB Melakukan pengambilan darah di tangan kanan

ibu untuk pemeriksaan laboratorium

8. Pukul 21.45 WIB Memberi terapi obat sesuai advis dokter

a. Injeksi Sharox : 1 gr / 12 jam

b. Injeksi Gentamicin : 1 amp / 12 jam

c. Injeksi Vit. C : 1 amp / 12 jam

d. Injeksi Kalnex : 1 amp / 12 jam

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

70

EVALUASI

Tanggal : 28 Januari 2016 pukul : 21.45 WIB

1. Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD: 110/70 mmHg

N : 84 x/menit

S : 36,20 C

R : 2O x/ menit

2. Ibu sudah makan ( 1 piring bubur nasi, 1 mangkuk sayur

bayam,1telur, 1 buah pisang, 1 gelas air putih) jam 11. 45 WIB.

3. Ibu sudah mau miring kekanan dan kekiri.

4. Medikasi sudah dilakukan, keadaan luka mulai kering, tidak

berbau dan tidak ada pus.

5. Ibu sudah diambil darahnya sebanyak 2 cc ditangan kanan untuk

pemeriksaan laboratorium.

6. Dower cateter sudah diobservasi dengan pengeluaran urine ± 200

cc dan ibu belum BAB.

7. Ibu telah mendapatkan injeksi sesuai dengan advis dokter.

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

71

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 29 Januari 2016 pukul : 08.00 WIB

S :

1. Ibu mengatakan keadaanya sudah mulai membaik.

2. Ibu mengatakan sudah tidur nyenyak pada siang hari maupun malam

hari.

3. Ibu mengatakan tidak pantang makanan apapun dan telah makan

makanan dari RS (makanan lunak, bubur nasi, sayur, lauk).

4. Ibu mengatakan masih terasa nyeri luka jahitan.

5. Ibu mengatakan yakin bahwa penyakitnya akan sembuh.

6. Ibu mengatakan sudah BAB 1x pukul 05.30 WIB.

7. Ibu mengatakan kemarin siang telah diambil darahnya ditangan

sebelah kanan untuk pemeriksaan laboratorium.

O :

1. Keadaan umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. TTV : TD : 120/90 mmHg

N : 80 x/ menit

S : 36,50 C

R : 20 x/ menit

4. Conjungtiva : merah muda

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

72

5. Eleminasi : BAK dower cateter ± 300 cc warna kuning

jernih

6. Pemeriksaan laboratorium tanggal 28 Januari 2016 pukul 19.00

WIB : Hb 12 gram %.

7. Abdomen : keadaan luka tertutup kassa steril

8. Ekstremitas atas simetris, tidak ada oedema, pada tangan sebelah

kiri terpasang infus RL 20 tetes permenit.

A :

Ny. W umur 41 tahun P1A0dengan Post Histerektomi dengan indikasi

Mioma Uteridalam perawatan hari ke-4.

P :

Tanggal : 29 Januari 2016 pukul : 08.00 WIB

1. Pukul 08.05 WIB Memberikan obat sesuai advis dokter yaitu :

a. Cefadroxil (500 mg ) 10 tablet : 2x1 tablet

b. Ferobion (250 mg ) 10 tablet : 1x1 tablet

c. Vit. C (200 mg ) : 1x1 tablet

d. Asam mefenamat (250 mg ) : 3x1 tablet

2. Pukul 08.10 WIB Memberikansupport dan menjelaskan pada ibu

bahwa kondisinya terus membaik.

3. Pukul 08.15 WIB Melatih ibu untuk mulai belajar duduk.

4. Pukul 08.45 WIB Melepas dower cateterdan observasi BAB warna

kubing konsistensi lembek.

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

73

5. Pukul 09.00 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi nutrisi

tubuhnya dengan bubur nasi, sayur, lauk-pauk, dan buah-buahan.

6. Pukul 12.10 WIB Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda

vital.

7. Pukul 12.10 WIB Mengobservasi tetesan infus RL 20 tetes

permenit.

EVALUASI

Tanggal : 29 Januari 2016 pukul : 16.00 WIB

1. Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD : 100/70 mmHg

N : 84 x/ menit

S : 36,20 C

R : 20 x/ menit

2. Terpasang infus RL 20 tetes permenit.

3. Ibu sudah belajar duduk

4. Ibu mengatakan sudah mengerti tentang keadaannya.

5. Dower cateter sudah dilepas, ibu sudah BAB dan tidak ada

keluhan.

6. Ibu sudah makan ( 1 piring nasi porsi sedang, 1 mangkuk sayur

bayam, tempe,telur, 1 buah pisang, 1 gelas susu ).

7. Ibu sudah minum obat sesuai dengan advis dokter

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

74

a. Cefadroxil (500 mg), ferobion (250 mg), Vit. C (200 mg),

asam mefenamat (250 mg) pada pukul 08.00 WIB.

b. Cefadroxil (500 mg), asam mefenamat (250 mg ) pada pukul

16.00 WIB.

c. Asam mefenamat (250 mg) pada pukul 24.00 WIB, minta

keluarga untuk memberikannya.

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

75

DATA PERKEMBANGAN IV

Tanggal : 30 Januari 2016 pukul : 08.00 WIB

S :

1. Ibu merasa keadaannya mulai membaik dan dapat tidur dengan

nyenyak.

2. Ibu mengatakan sudah makan makanan dari RS berupa bubur nasi,

semangkuk sayur asam, telur rebus, sari kacang hijau dan 1 buah

pisang.

3. Ibu mengatakan nafsu makan sudah membaik.

4. Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan sudah membaik.

5. Ibu mengatakan sudah bisa duduk.

6. Ibu mengatakan BAB 1x/ hari dan BAK di kamar mandi serta tidak

ada keluhan.

O :

2. Keadaan umum : baik

3. Kesadaran : composmentis

4. TTV : TD : 120/80 mmHg

N : 84 x/ menit

S : 36,5 0C

R : 20 x/ menit

5. Conjungtiva : merah muda

6. Abdomen : keadaan luka jahitan tertutup kassa steril

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

76

7. Vulva : dower cateter telah dilepas

8. Terpasang infus RL 20 tetes permenit

A :

Ny. W umur 41 tahun P1A0tahun dengan Post Histerektomi dengan

indikasi Mioma Uteri dalam perawatan hari ke-5.

P :

Tanggal : 30 Januari 2016 pukul : 08.10 WIB

1. Pukul 08.15 WIB Melanjutkan terapi dokter dan menganjurkan ibu

minum obat sesuai anjuran

a. Cefadroxil (500 mg ) 10 tablet :2x1 tablet

b. Ferobion (250 mg ) 10 tablet : 1x1 tablet

c. Vit. C (200 mg ) : 1x1 tablet

d. Asam mefenamat (250 mg ) : 3x1 tablet

2. Pukul 08.25 WIB Melepas infus dan observasi BAB.

3. Pukul 08.25 WIB Memberikan support dan menjelaskan pada ibu

bahwa kondisinya terus membaik.

4. Pukul 08.30 WIB Melatih ibu untuk belajar berjalan.

5. Pukul 08.45 WIB Menganjurkan ibu makan makanan yang

berprotein tinggi seperti ikan, daging ayam maupun sapi, telur,

tempe, tahu dan tidak berpantang makanan apapun untuk

penyembuhan luka.

6. Pukul 10.10 WIB Melakukan medikasi pada luka jahitan Post

Histerektomi.

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

77

7. Pukul 12.10 WIB Mengobservasi KU dan VS.

EVALUASI

Tanggal : 30 Januari 2016 pukul : 16.00 WIB

1. Keadaan umum : baik

2. TTV : TD: 120/80 mmHg

N : 84 x menit

S : 370 C

R : 20 x/ menit

3. Medikasi telah dilakukan keadaan luka baik, sudah kering, tidak

ada pus.

4. Ibu mengatakan sudah mengerti tentang keadaannya yang terus

membaik dan ibu merasa senang.

5. Infus telah dilepas jam 08.25 WIB dan ibu BAB tanpa ada keluhan.

6. Ibu mulai belajar berjalan sedikit demi sedikit.

7. Ibu makan makanan berprotein tinggi seperti telur dan daging ayam

8. Ibu telah minum obat sesuai dengan aturan agar lekas sembuh

a. Cefadroxil (500 mg), ferobion (250 mg), Vit. C (200 mg), asam

mefenamat (250 mg) pada pukul 08.00 WIB.

b. Cefadroxil (500 mg), asam mefenamat (250 mg ) pada pukul

16.00 WIB.

c. Asam mefenamat (250 mg) pada pukul 24.00 WIB, minta

keluarga untuk memberikannya.

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

78

DATA PERKEMBANGAN V

Tanggal : 31 Januari 2016 pukul : 08.00 WIB.

S :

1. Ibu mengatakan keadaan mulai membaik dan bisa tidur

2. Ibu mengatakan sudah bisa duduk dan mulai berjalan sekitar tempat

tidur

3. Ibu mengatakan sudah makan nasi, sayur asam, daging ayam dan

segelas teh hangat.

4. Ibu mengatakan ingin pulang.

O :

1. Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

S : 360 C

R : 20 x/menit

2. Konjungtiva : merah muda

3. Abdomen : keadaan luka tertutup kassa steril

A :

Ny. W umur 41 tahun P1A0dengan Post Histerektomi atas indikasi

Mioma Uteri dalam perawatan hari ke-6.

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

79

P :

Tanggal : 30 Januari 2016 pukul : 08.00 WIB.

1. Pukul 08.45 WIB Melakukan medikasi luka jahitan

2. Pukul 08.55 WIB Memberitahu ibu tentang keadaan lukanya sudah

mulai membaik.

3. Pukul 08.55 WIB Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan

lukanya agar tidak terjadi infeksi dengan cara luka jahitan jangan

terkena air.

4. Pukul 09.00 WIB Menganjurkan ibu tetap makan makanan yang

bergizi, tinggi protein dan tinggi kalori agar kondisi ibu cepat pulih

kembali dan luka jahitan cepat sembuh.

5. Pukul 09.10 WIB Mempersiapkan kebutuhan untuk pulang dengan

memberikan terapi obat berupa

a. Cefadroxil (500 mg ) 10 tablet :2x1 tablet

b. Ferobion (250 mg ) 10 tablet : 1x1 tablet

c. Vit. C (200 mg ) : 1x1 tablet

d. Asam mefenamat (250 mg ) : 3x1 tablet

Memberitahu ibu untuk menghabiskan obat yang diberikan

sebelumnya kemudian melanjutkan obat yang diberikan sampai habis

dan menjelaskan pada ibu untuk minum obat sesuai dosis yang telah

diberikan.

5. Pukul 09.10 WIB Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 3 hari lagi ke

poliklinik RSU Assalam Gemolong.

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

80

EVALUASI

Tanggal : 31 Januari 2016 pukul : 10.00 WIB.

1. Keadaan luka kering menutup, tidak infeksi, tidak ada pus

2. Ibu sudah tau tentang keadaannya

3. Ibu mengatakan akan menjaga kebersihan lukanya agar tidak terjadi

infeksi

4. Ibu bersedia menghabiskan obat yang telah diberikan sesuai anjuran

5. Ibu bersedia makan makanan yang bergizi sesuai dengan aturan

6. Ibu bersedia untuk kontrol ulang ke poliklinik RSU Assalam

Gemolong

7. Pasien pulang pada pukul 13.00 WIB.

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

81

DATA PERKEMBANGAN VI

( WAKTU KONTROL )

Tanggal : 3 Februari 2016 pukul : 08.30 WIB.

S :

1. Ibu mengatakan ingin kontrol ulang

2. Ibu mengatakan sudah makan makanan yang bergizi dan tidak ada

pantangan makanan selama dirumah

3. Ibu mengatakan luka bekas jahitan operasi sudah tidak nyeri

4. Ibu mengatakan sudah mampu melakukan pekerjaan rumah seperti

menyapu dan memasak

O :

1. Keadaan umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. TTV : TD :110/90 mmHg

N : 80 x/ menit

S : 360 C

R : 20 x/ menit

4. Abdomen : keadaan luka jahitan tertutup kassa steril

A :

Ny. W umur 41 tahun P1A0dengan Post Histerektomi dengan indikasi

Mioma Uteri hari ke-8.

Page 93: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

82

P :

Tanggal : 3 Februari 2016 pukul : 08.40 WIB.

1. Pukul 08.45 WIB Mendampingi dokter melakukan Heating up Post

Histerektomi

2. Pukul 09.00 WIB Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan

keluarga bahwa keadaaan luka ibu sudah kering.

3. Pukul 10.25 WIB Melanjutkan terapi obat sesuai advis dokter yaitu

a. Cefadroxil (500 mg ) 10 tablet : 2x1 tablet

b. Ferobion (250 mg ) 10 tablet : 1x1 tablet

c. Vit. C (200 mg ) : 1x1 tablet

d. Asam mefenamat (250 mg ) : 3x1 tablet

4. Pukul 10.35 WIB Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang jika ada

keluhan.

EVALUASI

Tanggal : 3 Februari 2016 pukul : 09.00 WIB.

1. Heating up Post Histerektomi sudah dilakukan dan jahitan sudah

terlepas semua dan keadaan luka sudah kering dan tidak ada tanda-

tanda infeksi.

2. Ibu dan keluarga sudah mengerti hasil pemeriksaan bahwa keadaan

luka ibu sudah kering

3. Ibu bersedia kontrol jika ada keluhan.

Page 94: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

83

B. PEMBAHASAN KASUS

Pembahasan merupakan bagian dari karya tulis yang membahas

kesenjangan antara teori yang didapat dengan praktek langsung dilapangan

selama melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. W post histerektomi

dengan indikasi mioma uteri.

Kesenjangan-kesenjangan yang ditemukan juga memerlukan

pemecahan masalah, dengan melaksanakan asuhan kebidanan sebagai salah

satu cara yang dilakukan oleh bidan dalam mengenai masalah kebidanan.

Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan ternyataditemukan

perbedaan nyata dari segi keluhan utama yang timbul pada tinjauan pustaka

dan kasus. Sehingga dapat diuraikan pembahasan dengan menggunakan

manajemen kebidanan 7 langkah varney yang dirumuskan sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pada kasus Ny. W P1A0 umur 41 tahun post histerektomi dengan

indikasi mioma uteri sedang dalam pengkajian dilakukan dengan

pengumpulan data subjektif dan objektif.

Data Subjektif pada kasus keluhan utama ibu mengatakan masih

lemas dan terasa nyeri pada luka jahitan setelah menjalani operasi

pengangkatan rahim tanggal 26 januari 2016 pukul 09.45 WIB. Riwayat

haid ibu mengatakan tidak teratur setiap bulan dan ibu mengatakan

kadang nyeri saat haid serta ibu merasa nyeri saat berhubungan seksual.

Data Objektif status generalis, keadaan umum : lemah, kesadaran :

composmentis, Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 140/85 mmHg, Suhu

Page 95: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

84

: 36,60 C, Nadi : 68x/ menit, Respirasi : 20x/ menit, hidung terpasang O2

3 liter/ menit, ekstremitas sebelah kiri terpasang infus RL 20 tetes

permenit, abdomen terdapat luka jahitan post histerektomi tertutup kassa

steril.

Menurut (Widiarti, 2008), keluhan utama pada post histerektomi

dengan indikasi mioma uteri pasien mengeluh nyeri pada saat buang air

besar, nyeri abdomen akut, kelelahan, hipertensi, penurunan berat badan,

adanya perdarahan, pengeluaran secret melalui vagina. Pada saat post

histerektomi biasanya pasien mengeluh adanya nyeri pada daerah luka

bekas jahitan.

Menurut (Widiarti, 2008), keadaan umum biasanya keadaan

umum pasien post histerektomi dengan indikasi mioma uteri lemah.

Kesadaran pasien : kesadaran pasien post histerektomi dengan indikasi

mioma uteri composmentis, Tekanan darah mengalami peningkatan

karna hipertensi dan kecemasan yang dialami ibu dapat menjadi faktor

predisposisi. Menurut (Astuti, 2012), Batas normal tekanan darah sistolik

110 sampai 140 mmHg dan diastolik antara 70 sampai 90 mmHg. Nadi :

68 x/ menit, Suhu : 36,60 C, Respirasi : 20x/ menit, terpasang dower

cateter dan pengeluaran urine ± 50 cc.

Dari pengkajian diatas didapatkan bahwa ditemukan kesenjangan

antara kasus dan teori yaitu pada keluhan utama menurut teori (Widiarti,

2008), pasien post histerektomi atas indikasi mioma uteri mengeluh nyeri

pada saat buang air besar, nyeri abdomen akut, kelelahan, hipertensi,

Page 96: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

85

penurunan berat badan, adanya perdarahan, pengeluaran secret melalui

vagina. Sedangkan pada kasus di lahan ibu mengeluh lemas dan terasa

nyeri pada luka jahitan setelah menjalani operasi pengangkatan rahim,

ibu tidak mengeluh nyeri saat buang air besar dan penurunan berat badan

dikarenakan tepatnya penanganan dan observasi serta pemenuhan nutrisi

pasien terpenuhi dengan baik.

2. Interpretasi data

Pada interpretasi data ini setelah diperoleh data dari ibu, maka

didapatkan diagnosa Ny. W P1A0 umur 41 tahun dengan post

histerektomi dengan indikasi mioma uteri. Masalah yang muncul yaitu

perasaan cemas terhadap luka bekas operasi, sehingga ibu diberikan

dukungan moril dan kebutuhan konseling seperti kebutuhan nutrisi dan

perawatan luka.

Pada teori menurut (Widiarti, 2008), masalah pasca operasi yang

muncul pada masa ini adalah cemas dengan kondisinya dan nyeri pada

luka bekas operasi, dan penanganannya yaitu dukungan moril dan

kebutuhan konseling seperti kebutuhan nutrisi dan perawatan luka, jadi

pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek.

3. Diagnosa potensial

Pada kasus Ny. W P1A0 umur 41 tahun dengan post histerektomi

dengan indikasi mioma uteri tidak ditemukan diagnosa potensial, karena

tepatnya penanganan dan observasi post histerektomi.

Page 97: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

86

Sedangkan menurut (Siswanto, 2008), pada kasus post

histerektomi dengan indikasi mioma uteri yang dapat teradi antara lain :

perdarahan, deman dan infeksi.

Pada langkah ini diagnosa potensial pada kasus ini tidak muncul

karna tepatnya penanganan.

4. Antisipasi

Antisipasi Pada Ny. W P1A0 umur 41 tahun dengan post

histerektomi dengan indikasi mioma uteri tidak dilakukan karna tepatnya

penanganan dan observasi post histerektomi.

Menurut (Widiarti, 2008) post histerektomi dengan indikasi

mioma uteri melakuka perawatan luka dan observasi perdarahan pada

luka operasi.

Antisipasi atau tindakan segera pada kasus ini sudah dilakukan,

sehingga kondisi ibu membaik tanpa ada komplikasi, jadi pada langkah

ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.

5. Perencanaan

Pada kasus Ny. W P1A0 umur 41 tahun dengan post histerektomi

dengan indikasi mioma uteri, penulis membuat perencanaan sebagai

berikut : observasi keadaan umum ibu, observasi oksigen dan tetesan

infus, observasi dower cateter,lakukan pemeriksaan Hb setelah

sadar,berikan dukungan moril, dan terapi sesuai advis dokter berupa

injeksi xarox 1 gr/ 12 jam, injeksi gentamycin 1 amp/12 jam, ijeksi Vit C

1 amp/ 12 jam, injeksi kalnex 1 amp/ 12 jam, cefadroxil (500 mg) 10

tablet : 2x1 tablet, ferobion (250 mg) 10 tablet : 1x1 tablet, Vit. C (200

Page 98: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

87

mg ) : 1x1 tablet, asam mefenamat (250 mg) : 3x1 tablet, anjurkan

mobilisasi dini, serta anjuran pemenuhan nutrisi tubuh yang menunjang

proses penyembuhan luka post histerektomi.

Penatalaksanaan ibu post histerektomi atas indikasi mioma uteri menurut

Widiarti 2008, terdiri atas :

a. Tempatkanpasienpadaposisisesuaipadasaatpembiusan

b. Lakukanobservasikeadaanumumdantanda-tanda vital (tekanandarah,

nadi, respirasidansuhu).

c. Pertahankan program terapi IV line

d. Pertahankandower catheter

e. Lakukanobservasikeseimbangancairan

f. Lakukanobservasikeluhansubjektif, perdarahanpervaginam,

lukaoperasidanproduksidrainase (jikaada)

g. Bimbingpasienuntukmobilisasibertahap

h. Berikanantibiotikadan anti inflamasi (metronidazol, amoxcillin, dll),

analgesic anti nyeri (pethidin, ibuprofen, morjin), vitamin ( Vit A,

B1, zat besi) untuk mempercepat dan proses penyembuhan,

pencegahan infeksi menghindari komplikasi lainnya.

i. Melakukanpemeriksaandarahuntukmengetahuikadar Hb

danhematokrit.

ApakahibumengalamiHbrendahmakasegeradibutuhkantransfusi

darah.

Page 99: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

88

Sehingga rencana pada kasus Ny. W post histerektomi dengan

indikasi mioma uteri tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

praktek dilapangan.

6. Pelaksanaan

Pelaksanaan pada kasus ini telah dilakukan berdasarkan

perencanaan yang telah disusun oleh penulis. Dalam teori menurut

(Widiarti, 2008), pelaksanaan asuhan kebidanan pada post histerektomi

atas indikasi mioma uteri telah dilakukan sesuai dengan perencanaan

yang telah dibuat sesuai rencana tindakan, sehingga tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktek lahan.

7. Evaluasi

Pada kasus Ny. W P1A0 umur 41 tahun dengan post histerektomi

dengan indikasi mioma uteri telah dilakukan asuhan kebidanan selama 8

hari dengan kontrol ulang ke RSU Assalam Gemolong satu kali, sebelum

pulang keadaan ibu baik, tidak ada perdarahan, tidak ada pus, tidak ada

bau pada luka jahitanpost histerektomi dan ibu mengatakan sudah mampu

melakukan kegiatan kecil seperti berdiri dan berjalan. Keadaan umum :

baik, kesadaran : composmentis, tanda-tanda vital : dalam batas normal,

pada saat kontrol telah dilakukan heating up post histerektomi dan luka

kering tidak ada tanda-tanda infeksi.

Menurut Walyani (2015), pada kasus post histerektomi dengan

indikasi mioma uteri yang diharapkan adalah keadaan umum ibu baik,

tidak terjadi perdarahan dan tidak terjadi infeksi pada bekas operasi, dan

Page 100: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

89

pemenuhan kebutuhan benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan

diagnosa/ masalah.

Page 101: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

90

BAB V

PENUTUP

Pada tahap ahir pembuatan laporan karya tulis ilmiah tentang asuhan

kebidanan pada Ny. W dengan post histerektomi dengan indikasi mioma uteri di

RSU Assalam Gemolong, penulis dapat menuliskan kesimpulan dan beberapa

saran untuk lebih meningkatkan asuhan kebidanan, khususnya pada ibu dengan

post histerektomidengan indikasi mioma uteri antara lain :

A. KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan dengan menggunakan

manajemen 7 langkah varney pada ibu dengan post histerektomi dengan

indikasi mioma uteri, maka penulis dapat membuat kesimpulansebagai

berikut :

1. Dalam melakukan pengkajian terhadap Ny. W dengan post histerektomi

dengan indikasi mioma uteri dilaksanakan dengan pengumpulan data

subjektif pada kasus keluhan utama ibu mengatakan masih lemas dan

terasa nyeri pada luka jahitan setelah menjalani operasi pengangkatan

rahim tanggal 26 januari 2016 pukul 09.45 WIB, sedangkan data objektif

didapatkan dari pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan umum : lemah,

kesadaran : composmentis, Tekanan darah : 140/85 mmHg, Suhu : 36,60 C,

Nadi : 68x/ menit, Respirasi : 20x/ menit, hidung terpasang O2 3 liter/

menit, ekstremitas sebelah kiri terpasang infus RL 20 tetes permenit,

abdomen terdapat luka jahitan post histerektomi tertutup kassa steril.

Page 102: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

91

2. Interpretasi data dilakukan dengan pengumpulan data secara teliti dan

akurat, sehingga didapat diagnosa yaitu Ny. W umur 41 tahun

P1A0dengan post histerektomi dengan indikasi mioma uteriyang disertai

masalah yaitu perasaan cemas terhadap luka bekas operasi, kebutuhan

yaitu ibu diberikan dukungan moril dan kebutuhan konseling seperti

kebutuhan nutrisi dan perawatan luka.

3. Diagnosa potensial tidak ada.

4. Antisipasi pada Ny. W P1A0 umur 41 tahun dengan post histerektomi

dengan indikasi mioma uteri tidak dilakukan karna tepatnya penanganan

dan obsevasi post histerektomi.

5. Rencana tindakan pada kasus Ny. W post histerektomi dengan indikasi

mioma uteri, penulis membuat perencanaan sebagai berikut : observasi

keadaan umum ibu, observasi oksigen dan tetesan infus, observasi dower

cateter,lakukan pemeriksaan HB setelah sadar,berikan dukungan moril,

dan terapi sesuai advis dokter berupa injeksi xarox 1 gr/ 12 jam, injeksi

gentamycin 1 amp/12 jam, ijeksi Vit C 1 amp/ 12 jam, injeksi kalnex 1

amp/ 12 jam, cefadroxil (500 mg) 10 tablet : 2x1 tablet, ferobion (250

mg) 10 tablet : 1x1 tablet, Vit. C (200 mg ) : 1x1 tablet, asam mefenamat

(250 mg) : 3x1 tablet, anjurkan mobilisasi dini, serta anjuran pemenuhan

nutrisi tubuh yang menunjang proses penyembuhan luka post

histerektomi.

6. Pelaksanaan pada Ny. W dengan post histerektomi dengan indikasi

mioma uteri sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan.

Page 103: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

92

7. Evaluasi pada kasus Ny. W post histerektomi dengan indikasi mioma

uteri telah dilakukan asuhan kebidanan selama 8 hari dengan kontrol

ulang ke RSU Assalam Gemolong satu kali, sebelum pulang keadaan ibu

baik, tidak ada perdarahan, tidak ada pus, tidak ada bau pada luka jahitan

post histerektomi dan ibu mengatakan sudah mampu melakukan kegiatan

kecil seperti berdiri dan berjalan. Keadaan umum : baik, kesadaran :

composmentis, tanda-tanda vital : dalam batas normal, pada saat kontrol

telah dilakukan heating up post histerektomi dan luka kering tidak ada

tanda-tanda infeksi.

8. Dalam kasus ini terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek yaitu

pada keluhan utama pasien.

B. SARAN

1. Bidan

Dalam setiap penanganan pasien sebaiknya selalu menerapkan

konsep asuhan kebidanan dengan menggunakan pendekatan manajemen

kebidanan sesuai aturan dan kondisi pasien.

2. Institusi

a. Bagi rumah sakit

Diharapkan meningkatkan pemberian asuhan kebidanan

melalui pendekatan manajemen kebidanan secara komperhensif

khususnya pada ibu dengan post histerektomi dengan indikasi mioma

Page 104: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

93

uteri, tepat dan profesional untuk meningkatkan mutu pelayanan

sehingga pasien merasa puas, nyaman dan aman.

b. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan menambah buku atau referensi di perpustakaan

seperti buku gangguan sistem reproduksi, buku tentang mioma uteri

dan penangannannya.

3. Bagi Ibu

Ibu diharapkan untuk lebih aktif dan kritis dalam mencari

informasi terhadap kesehatannya agar terdeteksi lebih dini bila terjadi

kegawatan dan mampu memberikan pertolongan pertama serta cepat

mengambil keputusan untuk mencari pertolongan pertama pada tempat

pelayanan kesehatan.

Page 105: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

Lampiran 8

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E. R. dan Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta :

Nuha Medika.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT

RINEKA CIPTA.

Astuti, H. P. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan).Yogyakarta :

Rohima Press.

Djuwantono, T. Hanom, H, S. Nanang, W, A. 2011. Bandung Controversies And

Consensus In Obstetrics & Gynecology. Jakarta : Sagung Seto.

Hestiantoro, A dkk.2015.

BagaimanaMenanganiKasusEndokrinologidanInfertilitasPadaPraktek

Sehari-hari.Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

Hidayat, A. A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta Selatan : Salemba Medika.

Irianto, K. 2015. Kesehatan Reproduksi (Reproductive Health) Teori dan

Praktikum .Bandung : Alfabeta.

Laurensia, L. 2012. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. N Post

Histerektomi Dengan Indikasi Mioma Uteri di RSUD Moewardi

Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Manuaba, I. B. G. 2009.MemahamiKesehatanReproduksiWanita.Jakarta : EGC.

Manuaba, I. B. G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta :

EGC.

MENKES. 2010. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1464/MENKES/PER/X/2010. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT RINEKA

CIPTA.

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta Selatan :

Salemba Medika.

Padila. 2015. Asuhan Keperawatan Maternitas II. Yogyakarta : Nuha Medika.

Page 106: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.W … · niat yang ikhlas. 6. Percayalah bahwa diri kita sendiri mampu berusaha dan menjadi yang terbaik. 7. Hargailah orang lain jika

Lampiran 8

Priharjo, R. 2007. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC.

Proverawati, A dan Misaroh, S. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh

Makna. Yogyakarta : Nuha Medika.

Purwati, N. H. 2012. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. N Post

Histerektomi Dengan Indikasi Mioma Uteri di RSUD Moewardi

Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Purwoastuti, E dan Walyani, S. E. 2015. Ilmu Obstetri dan Ginekologi Sosial Bagi

Kebidanan.Yogyakarta : Pustaka baru press.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : MITRA

CENDIKIA Press.

Schorge, J. O dkk. 2008. Willams Gynecology. China : The McGraw-Hill

Companies.

Siswanto, B. 2008. Manual Histerektomi. Jakarta : EGC.

Sulistyawati, A dan Nugraheny, E. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.

Jakarta : Salemba Medika.

Sulistyawati, A. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :

Salemba Medika.

Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume 1. Jakarta : EGC

Walyani, E. S. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka

baru press.

Widiarti. 2008. Manual Histerktomi. Jakarta : EGC.

Yanti, 2011. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi (Untuk Mahasiswa Kebidanan.

Yogyakarta : Pustaka Rihama.