Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup...

14
i Jl.Kaliurang Km.7 Gg. Jurugsari IV, No. 19, Sleman Yogyakarta Tel : 0274 885247 Fax. 0274 885423 www.pustekli.org Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera, Pada kesempatan penerbitan buletin proyek PUSTEKLIM fase IV edisi 002 ini, kami menyampaikan perkembangan dan kemajuan proyek PUSTEKLIM “Penyebarluasan IPAL Komunal Berbasis Masyarakat yang Ditingkatkan Secara Intensif di Indonesia” tahun pertama dari tiga tahun durasi proyek. Di tahun pertama ini (2017), tampak jelas sekali bahwa masyarakat Indonesia antusias dalam menyambut “cakrawala baru” dalam penyebarluasan IPAL komunal yang ditingkatkan. Yakni, minat masyarakat terhadap peningkatan kualitas IPAL komunal untuk menghasilkan air olahan yang berkualitas sangat tinggi. Selain itu, masyarakat menginginkan sistim pengolahan air limbah domestik ini harus pula berkelanjutan, dan dapat terus memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan di masa mendatang. PUSTEKLIM sebagai lembaga swadaya masyarakat berusaha mendukung masyarakat supaya keinginan mereka dapat diwujudkan dengan cara memperkenalkan dan membantu pembangunan sistim IPAL Komunal berkualitas seperti kombinasi proses anaerobik dan aerobik yang menggunakan RBC Lattice Tiga Dimensi, sebagai salah satu pilihan. Kita pasti setuju bahwa pihak yang paling berperan besar dalam usaha pencapaian kemajuan sanitasi di Indonesia tentu saja adalah masyarakat Indonesia sendiri yang difasilitasi oleh pemerintah melalui kementrian pekerjaan umum, maupun pemerintah daerah dan perangkat daerah terkait, mulai dari RT, RW, Kelurahan, Desa dan seterusnya. Dengan melihat antusiasme yang begitu baik di tahun pertama ini, diharapkan proyek ini terus berkembang dan berlanjut di tahun tahun berikutnya, sehingga terus membawa perubahan yang positif terhadap kemajuan kondisi sanitasi dan lingkungan hidup di negara kita. Semoga dengan berlanjutnya proyek ini di tahun 2018 dan 2019, secara bersama sama akan membawa kondisi sanitasi di negara kita semakin baik dan semakin mencapai target yang sudah dicanangkan sebelumnya. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Yogyakarta, 12 Pebruari 2018 (Redaksi:Juni Rachmadansyah)

Transcript of Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup...

Page 1: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

i

Jl.Kaliurang Km.7 Gg. Jurugsari IV, No. 19, Sleman Yogyakarta

Tel : 0274 – 885247 Fax. 0274 – 885423

www.pustekli.org

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam Sejahtera,

Pada kesempatan penerbitan buletin proyek PUSTEKLIM fase IV edisi 002 ini, kami menyampaikan perkembangan dan kemajuan proyek PUSTEKLIM “Penyebarluasan IPAL Komunal Berbasis Masyarakat yang Ditingkatkan Secara Intensif di Indonesia” tahun pertama dari tiga tahun durasi proyek. Di tahun pertama ini (2017), tampak jelas sekali bahwa masyarakat Indonesia antusias dalam menyambut “cakrawala baru” dalam penyebarluasan IPAL komunal yang ditingkatkan. Yakni, minat masyarakat terhadap peningkatan kualitas IPAL komunal untuk menghasilkan air olahan yang berkualitas sangat tinggi. Selain itu, masyarakat menginginkan sistim pengolahan air limbah domestik ini harus pula berkelanjutan, dan dapat terus memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan di masa mendatang.

PUSTEKLIM sebagai lembaga swadaya masyarakat berusaha mendukung masyarakat supaya keinginan mereka dapat diwujudkan dengan cara memperkenalkan dan membantu pembangunan sistim IPAL Komunal berkualitas seperti kombinasi proses anaerobik dan aerobik yang menggunakan RBC Lattice Tiga Dimensi, sebagai salah satu pilihan. Kita pasti setuju bahwa pihak yang paling berperan besar dalam usaha pencapaian kemajuan sanitasi di Indonesia tentu saja adalah masyarakat Indonesia sendiri yang difasilitasi oleh pemerintah melalui kementrian pekerjaan umum, maupun pemerintah daerah dan perangkat daerah terkait, mulai dari RT, RW, Kelurahan, Desa dan seterusnya. Dengan melihat antusiasme yang begitu baik di tahun pertama ini, diharapkan proyek ini terus berkembang dan berlanjut di tahun – tahun berikutnya, sehingga terus membawa perubahan yang positif terhadap kemajuan kondisi sanitasi dan lingkungan hidup di negara kita.

Semoga dengan berlanjutnya proyek ini di tahun 2018 dan 2019, secara bersama – sama akan membawa kondisi sanitasi di negara kita semakin baik dan semakin mencapai target yang sudah dicanangkan sebelumnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, 12 Pebruari 2018 (Redaksi:Juni Rachmadansyah)

Page 2: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

Pelatihan Bulan Juli 2017

elatihan perancangan sistem IPAL Komunal berbasis masyarakat untuk program PUSTEKLIM

fase IV tahun pertama (2017) dilaksanakan dua kali di Yogyakarta, yang pertama pada

tanggal 25 dan 26 Juli sedangkan pelatihan kedua tanggal 17 dan 18 Oktober. Pelatihan ini

mengundang peserta dari kalangan pemerintah daerah terutama Dinas Pekerjaan Umum

dan Dinas Lingkungan Hidup, Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) serta dari kalangan masyarakat

umum, perangkat desa, maupun kelompok swadaya masyarakat.

Dalam kegiatan pelatihan ini, disampaikan berbagai materi yang berkaitan dengan

perancangan dan pembangunan IPAL komunal berbasis masyarakat yang ditingkatkan dengan tujuan

mengejar pemenuhan baku mutu air limbah yang dikeluarkan kementrian lingkungan hidup dan

kehutanan pada 2016. Adapun materi – materi yang disampaikan yaitu prosedur perancangan IPAL

komunal, prosedur perancangan sistim perpipaan, dan pengenalan karakteristik dan parameter –

parameter kualitas air limbah domestik.

Para peserta pelatihan mengikuti dengan sangat antusias kegiatan ini dan dapat menyerap

materi dengan sangat baik dan menggunakan materi tersebut untuk memecahkan persoalan ujian

yaitu mendesain sendiri sistem IPAL komunal domestik, dan selanjutnya hasil kegiatan tersebut

dipresentasikan di hari kedua pelatihan. Jumlah peserta pelatihan bulan Juli mencapai 25 peserta .

Dalam kegiatan pelatihan ini, disampaikan beberapa hal yang harus dibenahi atau diperbaiki

dari segi teknis maupun non-teknis dalam usaha penyediaan fasilitas IPAL komunal bagi masyarakat.

Dalam salah satu kesempatan diskusi, beberapa peserta berdebat mengenai bagaimana supaya

aliran air limbah di dalam pipa dapat berjalan lancar, salah satu peserta bercerita bahwa untuk

melancarkan aliran air limbah di dalam pipa di IPAL komunal di salah satu komunitas, masyarakat

disana diminta mengguyur air buangan dari air bekas wudhu di Masjid secara bersama – sama setiap

hari jumat bulan tertentu. Tentu saja jika dipandang dari sisi teknis hal ini cukup menggelikan,

namun, ide dan kesediaan masyarakat untuk bersama – sama mengguyurkan air buangan

untuk membantu melancarkan jaringan perpipaan IPAL itu adalah bukti nyata semangat

masyarakat untuk menjaga dan merawat IPAL komunal yang mereka miliki.

P

Page 3: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

PUSTEKLIM kemudian memberikan penjelasan teknis bagaimana caranya agar aliran air

dalam pipa lancar, maka perancangannya harus memenuhi beberapa kriteria, salah satunya

kemiringan perpipaan tersebut minimal 1%.

Dalam paparan yang disampaikan para pemateri, disampaikan pula kaidah – kaidah

perancangan IPAL komunal domestik. Misalnya perhitungan ukuran atau dimensi bak IPAL proses

anaerobik yang berkaitan langsung dengan lamanya waktu reaksi biokimia yang terjadi di dalam IPAL

(HRT, Hydrolic Rettention Time), sehingga terjadi penguraian zat pencemar. Peserta pelatihan

diberikan pula pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya pengolahan aerobik dalam

memenuhi baku mutu air limbah tahun 2016, dan bagaimana pengolahan aerobik tersebut

dapat mengurangi resiko penyebaran penyakit oleh mikroba patogen.

Pipa Air Limbah Dirancang Dengan Kondisi Lurus dengan Kemiringan 1/100

Page 4: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

Pelatihan Bulan Oktober 2017

asih di Yogyakarta, pelatihan teknologi tepat guna IPAL Komunal (domestik)

yang kedua tahun 2017, diadakan bulan Oktober. Dihadiri sebanyak 32 peserta.

Sama seperti pada bulan Juli, dalam pelatihan ini juga disampaikan materi –

materi perancangan sistem IPAL, baik bak atau reaktor IPAL, maupun jaringan

perpipaannya.

Menjadi kebiasaan, jika mengadakan pelatihan di Yogyakarta, PUSTEKLIM mengadakan

kunjungan lapangan ke IPAL komunal yang dekat dengan lokasi diadakannya pelatihan, yaitu

kampung Karangwaru di mana pengoperasian IPAL Komunal dimulai pada Pebruari 2013. Kondisi

IPAL karangwaru memang layak dijadikan contoh pengelolaan sarana IPAL komunal, karena

teknologi yang digunakan menerapkan sistem yang direkomendasikan PUSTEKLIM, yaitu anaerobik-

aerobik yang menggunakan RBC Lattice Tiga-Dimensi sebagai proses aerobik. Para peserta sama-

sama menyaksikan kinerja sistem ini yang menghasilkan efluen (air olahan) yang berkualitas.

M

Page 5: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

embangunan model sistem IPAL komunal PUSTEKLIM dengan teknologi kombinasi

anaerobik dan aerobik (RBC Lattice Tiga-Dimensi, untuk selanjutnya disebut sebagai

“RBC Lattice 3D”) dalam proyek fase IV telah sukses mencapai target pembangunan

13 unit di 12 titik. IPAL yang dibangun sebagian besar adalah renovasi IPAL komunal

yang sebelumnya sudah ada, dan bekerja dengan teknologi anaerobik saja. Pada awalnya, rencana

pembangunan adalah sebanyak 15 unit pemasangan sistem aerobik (RBC Latitice 3D), namun

dikurangi menjadi 13 karena adanya masukan dari masyarakat yang meinginkan agar mesin RBC

Lattice 3D tersebut sudah siap digunakan, artinya sudah termasuk dengan bak tempat RBC tersebut

dipasang dan bak sedimentasi akhir. Oleh sebab itu, PUSTEKLIM kemudian mengambil kebijakan

menggunakan alokasi dana untuk dua unit RBC digunakan sebagai dana untuk pembangunan bak-

bak tersebut bagi mesin RBC yang lainnya.

Dengan adanya bantuan dari PUSTEKLIM dalam merenovasi IPAL komunal yang sudah ada

sebelumnya tersebut, warga masyarakat yang selama ini telah berharap datangnya perbaikan

kondisi IPAL dengan teknologi aerobik menyambut gembira bantuan yang diberikan PUSTEKLIM.

Sebagaimana terungkap selama ini, kondisi IPAL komunal yang hanya bekerja secara anaerobik saja

masih kurang memuaskan masyarakat. Memang kita maklumi proses anaerobik biaya

pengoperasiannya rendah, namun kita harus ingat, masyarakat kita lebih mengutamakan kondisi

sanitasi dan lingkungan hidup yang baik walau dikenakan biaya pengoperasian dan perawatan

sebesar 200 – 600 Rp. Per KK per hari. Untuk tahun 2017 ini, IPAL Komunal yang telah dibangun atau

direnovasi dalam proyek PUSTEKLIM Fase IV adalah sebagai berikut:

1. Pondok (Padukuhan Pondok, Kecamatan Condong Catur, Kabupaten Sleman Yogyakarta)

Pada tahun 2012, masyarakat Pondok telah memulai mengoperasikan IPAL Komunal dengan

sistem konvensional, yaitu proses anaerobik saja. Namun, karena air olahannya bau dan kotor, maka

masyarakat setempat bersemangat untuk melakukan renovasi IPAL mereka dan mulai

mengumpulkan dana dari penduduk untuk renovasi. Waktu mereka berkunjung ke PUSTEKLIM dan

mengusulkan kerjasama untuk renovasi, PUSTEKLIM menyambut usulannya dengan baik. Sesudah

diadakan MoU, RBC disediakan oleh PUSTEKLIM, sedangkan bak RBC dan bak sedimentasi akhir

dibangun oleh masyarakat sendiri. IPAL yang telah direnovasikan mulai dijalankan pada 29

September 2017 dan terus dioperasikan oleh masyarakat sendiri secara swadaya dengan iuran

Rp.15.000 per KK per bulan. Selama ini sejumlah 70 KK dilayani dengan sistim ini.

P

Page 6: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

Bpk. Eko, Pengurus IPAL Pondok

Condong Catur DIY

Bpk. Tanaka Bersama Ketua Pengurus IPAL Pondok

Bpk. Puput

2. Jongkang (Padukuhan Jongkang, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman Yogyakarta)

Pemasangan sistem aerobik pada IPAL yang sudah ada di daerah Jongkang (renovasi IPAL

Existing) agak berbeda dari yang lainnya, hal ini karena untuk Jongkang, IPAL tersebut dirancang

untuk melayani 400 KK, sehingga untuk kapasitas yang cukup besar tersebut, dibutuhkan alat RBC

pada sistem pengolahan aerobik-nya sebanyak dua unit. Saat ini, IPAL Jongkang siap beroperasi,

hanya saja masih menunggu petugas PLN melakukan pemasangan listrik.

3. Wonosobo

Di daerah Wonosobo terdapat dua tempat yang membangun IPAL baru dan berkeinginan

memasang sistem tambahan (sistem aerobik) RBC Lattice 3D dari PUSTEKLIM yaitu Padukuhan

Sitiung RT 07/RW 02, dan Desa Sambek RT 01/RW03. Dinas PUPR kota Wonosobo bidang cipta karya

seksi air bersih dan penyehatan lingkungan, bekerja sama dengan PUSTEKLIM akhirnya berhasil

IPAL Komunal Padukuhan Jongkang, setelah ditambah

RBC (yang ada atapnya)

RBC IPAL Jongkang dua unit

Page 7: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

memfasilitasi dan mewujudkan keinginan masyarakat tersebut. Kedua IPAL ini sudah beroperasi dan

telah melayani masyarakat di sana.

Di daerah Sitiung, titik lokasi IPAL cukup menantang, karena berada di lereng yang cukup

curam. Mendatangkan alat berat dapat mengganggu jalan yang merupakan satu – satu nya akses

masyarakat dari dan ke perkampungan tempat mereka tinggal. Alat RBC sendiri bukan benda yang

relatif ringan dan bisa dibawa dengan mudah, sehingga proses pemasangan cukup berat dan

mengharuskan para teknisi PUSTEKLIM dibantu TFL dan masyarakat, serta tidak ketinggalan staf dari

kantor DPU – pun ikut turun tangan mengerahkan tenaga untuk mengangkut dan memasang alat

tersebut secara manual.

Lain lagi lokasi Sambek, posisi IPAL berada di belakang pondok pesantren, dan lokasinya

cukup mudah. Namun, terjadi kekeliruan dalam pemahaman mengenai proses aerobik

menggunakan RBC. Alat RBC tersebut harus mulai berputar jika air limbah sudah masuk ke bak RBC

tersebut. Dengan berputarnya mesin RBC, maka mikroba aerob bermunculan dan menempel pada

media RBC, dan mikroba tersebut akan menyerap, meguraikan dan menhilangkan senyewa-senyewa

polutan yang berada dalam air limbah.

Kabid Cipta Karya DPUPR, Bpk. Wahyudi (Paling Kiri),

Kasi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan, Ibu VH

(kedua dari kiri), dan staf Pusteklim

Foto bersama di atas IPAL Sitiung

Page 8: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

Selain itu, karena RBC bekerja membutuhkan udara, maka udara yang ada di dalam bak

harus bisa bergerak, bukan udara yang stagnan atau diam dan tidak dapat bertukar. Oleh karenanya,

penutup bak harus ada jendela agar udara lebih leluasa keluar dan masuk, bukan tutup yang rapat

dengan hanya akses udara yang kecil, apalagi jika bak RBC tersebut freeboard-nya dalam (di dalam

tanah). Hal yang lain yang harus diingat adalah karena RBC tersebut memiliki bagian mekanis yang

harus dirawat misalnya motor dan gearbox yang harus dilumasi dan rantai serta bearing (lagher)

yang harus diberi vaselin setiap beberapa bulan sekali, maka tutup RBC harus dibuat sedemikian

supaya dapat mengakses bagian – bagian mekanis tersebut untuk perawatan.

Mas Bowo TFL bidang Sosial

Keluraha Sitiung

Mas Eki TFL Bidang Teknis

Kelurahan Sitiung

4. Pekalongan

Daerah pekalongan, berada di desa Kalijambe, kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan.

Proyek renovasi IPAL ini juga cukup menantang, karena lokasi IPAL berada di lahan yang datar.

Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL

dibuang dengan pompa ke sawah. Namun demikian, karena permukaan tanah relatif datar, maka

kadangkala jika sedang turun hujan deras, maka air olahan yang dipompa ke sawah, kembali lagi ke

poisi IPAL, dan menggenangi atau masuk ke IPAL. Oleh sebab itu, pada kasus IPAL Kalijambe ini,

kondisinya cukup sulit. Namun demikian, mesin RBC sebagai bagian aerobik dari sistem pengolahan

sudah dipasang, dan sudah beroperasi. Saat ini untuk membantu mengatasi masalah pembuangan

efluen, disiapkan pompa cadangan yang relatif besar yang mampu membuang air olahan cukup jauh

Page 9: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

dengan debit yang besar. Kepala Desa, Bapak Nurbagyo mengatakan ada bedanya kualitas air olahan

yang singnifikan sebelum dan sesudah tambahan RBC.

5. Semarang

Di Semarang, yaitu di daerah Ngijo, Gunung Pati, PUSTEKLIM juga melakukan Renovai IPAL

Komunal yang existing di sana. Karena IPAL yang melayani 40 KK itu berbau, sehingga datanglah

permohonan dari masyarakat kepada PUSTEKLIM supaya melakukan renovasi. Pada saat ini proses

renovasi telah selesai, hanya saja masih belum beroperasi karena menunggu pemasangan litrik dari

PLN yang cukup memakan waktu.

6. Pati

Di kabupaten Pati, terdapat dua titik renovasi IPAL. Yaitu Mojomulyo, kecamatan Tambak

Romo dan desa Sumur di kecamatan Cluwak, kabupaten Pati. Mesin RBC semuanya sudah dipasang

di sana, lagi lagi tinggal menunggu PLN pasang listriknya.

7. Kebumen

IPAL Kebumen berada di Kelurahan Panjer, tepatnya di belakang SDN. 06 Panjer, jalan

Cendrawasih Kebumen. Sistem IPAL ini awalnya dirancang untuk melayani 80 KK. Masyarakat di

Kelurahan Panjer siap menerima dan mengelola tambahan sistem aerobik untuk IPAL ini, sehingga

ikut dalam program fase IV pusteklim tahun pertama ini.

Page 10: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

Bak RBC (Aerobik) pada IPAL Panjer

Kebumen Jawa Tengah

Dr. Tanaka dari PUSTEKLIM (kiri) bersama

Ketua KSM Panjer Bpk. Sukirno

8. Pasuruan

Di daerah Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Pasuruan IPAL baru sedang dibagun dengan

menambahkan sistem pengolahan aerobik (RBC Lattice 3D) dilakukan di dua titik, yaitu di desa

Sumber Dawesari, dan desa Ngerong. Pemasangan mesin RBC dijadwalkan selesai pertengahan

bulan Februari 2018.

(Juni Rachmadansyah)

ebagai acara puncak dari kegiatan tahun pertama proyek, PUSTEKLIM telah

menyelenggarakan seminar internasional Indonesia dan Jepang pada tgl 16-17 Januari

2018. Seminar tersebut mengambil tema “Cakrawala Baru IPAL Komunal - menuju sarana S

Page 11: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

yang lebih berkualitas dan berkelanjutan-“. Dalam seminar ini dibahas gambaran umum dan

kemajuan perbaikan kondisi sanitasi dan pencegahan pencemaran air di Indonesia, serta berbagai

opsi teknologi yang berkualitas, selanjutnya didiskusikan arah dan tindakan berikutnya.

Seminar dihadiri oleh sekitar 100 orang peserta dari seluruh Indonesia dengan latar belakang

beragam: Pemerintah, praktisi, akademisi dan umum. Narasumber seminar berasal kementerian

PUPR, KLHK, universitas dan LSM.

Sederet nama besar yang kompeten di bidang pengolahan air limbah hadir sebagai

narasumber dari Indonesia maupun Jepang. Berikut nara sumber dan materi yang dipresentasikan:

Seminar dibuka oleh Ibu Karyanti Pratiwi, ST., MT. Mewakili Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Cipta Karya Propinsi DIY.

Peserta seminar datang dari berbagai ragam bidang yang semuanya concern pada masalah

sanitasi dan lingkungan, lebih spesifik lagi pada IPAL komunal domestik. Dari kalangan Pemerintah

hadir instansi PUPR dan Badan Lingkungan Hidup, Satker PLPBM dari berbagai kota kabupaten di

Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.

Dari kalangan akademik ada perwakilan universitas-universitas yang mempunyai program

studi terkait lingkungan dan teknologi untuk sanitasi. Beberapa di antaranya : UGM (Departemen

Geografi Lingkungan, Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah), ITS (Teknik Lingkungan, Biologi), UII

(Teknik Lingkungan), Universitas Proklamasi (Teknik Lingkungan), STTL Yogyakarta (Teknik

Lingkungan), Institut Sains & Teknologi ‘AKPRIND’ Yogyakarta (Teknik Kimia dan Teknik Lingkungan).

Dengan adanya narasumber yang kompeten dan partisipan yang relevan dan concern,

diharapkan ajang seminar ini menjadi ajang pertukaran informasi yang bisa diimplementasikan

secara nyata.

Tidak hanya paparan materi di ruang kelas, seminar ini juga mengajak peserta berkunjung ke

ipal komunal Karangwaru untuk melihat contoh nyata ipal komunal tepat guna yang efisien dan

efluennya memenuhi standar baku mutu.

Berbagi ilmu, berbagi solusi. Paparan pertama dari Ir. Noor Rachmaniah (Kasubdit

Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik KLHK) menjelaskan tentang kebijakan-kebijakan

Pemerintah dan upaya pengendalian pencemaran air limbah domestic, dasar hukum, instrument dan

Page 12: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

strateginya. Salah satunya adalah regulasi Permen LHK tahun 2016 tentang standar baku mutu air

limbah.

Paparan kedua dari Ir.Suharsono Adi Broto, ST.MM (Kasubdit Pengelolaan Air Limbah,

Direktorat PPLP, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR) berisi poin-poin antara lain sbb: Rencana

Pembangunan Jangka Menengan Nasional 2016 -2019 untuk mendukung target Universal

Akses, Pembagian tugas antar Pusat dan Daerah, pendanaan untuk pembangunan sanitasi,

dan tantangan ke depan.

Paparan selanjutnya disampaikan oleh DR. Nao Tanaka (Direktur Eksekutif APEX) tentang

IPAL Komunal yang ditingkatkan dengan Kombinasi Proses Anaerobik dan Aerobik (RBC –LTD)

Dari paparan yang disampaikan oleh pemateri dan dari hasil diskusi selama seminar, kami

merangkum catatan singkat yang intinya ada kebutuhan akan IPAL komunal yang efisien terutama

untuk lahan sempit di daerah padat, memenuhi standar baku mutu, perawatan mudah dan

terjangkau oleh masyarakat. Hal ini sejalan dengan IPAL komunal yang dikembangkan oleh

Pusteklim.

(Yuni Supriyati)

Page 13: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

ada tgl.11-13 Desember 2017, telah diselenggarakan tiga conferensi secara berturut –

turut di Yangon, Myanmer, yang berkaitan masalah air dan sanitasi: (1) The 3rd Asia-

Pacific Water Summit pada tgl.11-12 Desember, (2)5th International Workshop on

Decentralized Domestic Wastewater Treatment in Asia pada tgl.12 Desember (3)

Preparation workshops on the Asia Wastewater Management Partneship (AWaP) pada 13

Desember.

PUSTEKLIM diundang untuk hadir dan melakukan presentasi pada (1) dan (2) di atas, maka

co-direktur PUSTEKLIM (Nao Tanaka) melakukan presentasi dengan judul “Development and

Diffusion of Enhanced Communal Waste Water Treatment System with Innovative Appropriate

Technologies – Based on Practice in Indonesia –“. Dalam presentasi tersebut, diperkenalkan sistem

IPAL komunal PUSTEKLIM: kombinasi proses anaerobik dan proses aerobik, di mana dipakai RBC

Lattice Tiga-Dimensi sebagai proses aerobik.

Untuk (2) 5th International Workshop on Decentralized Domestic Wastewater Treatment in

Asia yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang dan Yangon City Development

Committee, dihadiri 60-70 peserta dari berbagai sektor, terutama sektor pemerintahan dari negara-

negara Asia (Majoritas: Myanmar dan Jepang). Nara-sumber dari berbagai negara – Myanmar,

Vietnam, Malaysia, Thailand, Indonesia, India dan Jepang - memaparkan kondisi sanitasi dan

pengolahan air limbah domestik, kebijakan, peraturan, teknologi yang diterapkan di masing-masing

negara.

Secara umum, kondisi sanitasi dan pengolahan air limbah di negara-negara Asia masih dalam

kondisi sangat memprihatinkan. Karena sudah dicanangkan dalam SDGs (Sustainable Development

Goals) bahwa “by 2030, halving the proportion of untreated water”, pemerintah negara-negara Asia

menjadi antusias untuk mengembangkan dan menyebarluaskan instalasi pengolahan air limbah, di

mana sistem desentralisasi seperti IPAL komunal diharapkan memagang peranan yang sangat

penting dan signifikan. Akan tetapi, saya merasa: jika tidak dipilih teknologi tepat guna, IPAL tersebut

tidak akan berfungsi dengan baik dan tidak berkelanjutan.

Ada berbagai jenis teknologi yang dipresentasikan dalam seminar baik proses anaerobik

maupun aerobik. Untuk proses aerobik, karena lumpur aktif membutuhkan energi besar dan

pengoperasiannya tidak begitu mudah, dianggap tidak sesuai untuk IPAL komunal skala kecil. Kontak

aerasi membutuhkan energi lebih besar lagi dari lumpur aktif walaupun pengoperasianya lebih

P

Page 14: Assalamu’alaikum Wa “Penyebarluasan IPAL nsif di Indonesia” · Pembuangan air olahan cukup sulit, harus menggunakan pompa. Air olahan yang dihasilkan IPAL dibuang dengan pompa

gampang. Constructed wet land tidak membutuhkan energi tetapi butuh lahan luas. Maka, impresi

saya dari konferensi tersebut: RBC terutama yang efisien seperti Lattice Tiga-Dimensi adalah salah

satu opsi proses aerobik yang kuat dan berpotensial.

Ada presentasi juga dari beberapa perusahaan Jepang yang merekomendasikan Johkaso,

tetapi impresi saya: dari segi biaya investasi awal, biaya listrik dan juga dari segi perawatan, masih

ada tantangan yang harus diatasi untuk teknologi tersebut supaya diterima masyarakat di Asia.

Salah satu faktor yang penting supaya teknologi IPAL komunal menjadi tepat guna adalah

“local production”. Jika sarana IPAL komunal bisa difabrikasikan/disediakan secara lokal, akan

menghemat biaya, menambah kesempatan kerja, meningkatkan HRD setempat, juga jika rusak pun

bisa diperbaiki secara lokal, maka meningkatkan sustainability – nya.

(Dr.Nao Tanaka. Direktur Eksektif APEX/Co-Direktur PUSTEKLI

5th International Workshop on Decentralized Domestic Wastewater Treatment