Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan...

64
i Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT dan atas karunia serta ridho-Nya, sehingga dapat disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang merupakan dokumen laporan dalam mengukur capaian kinerja yang merupakan tindak lanjut dari Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara (PERMENPAN) Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi dasar penyusunan LKIP serta PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan peraturan di atas bahwa setiap satuan kerja diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah atau disingkat LKIP. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 ini disajikan dalam 4 (empat) Bab. Dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) baik ditinjau dari cara penyusunan, penyajian hasil kinerja dan sasaran kinerja kami rasakan masih belum cukup sempurna, oleh karena itu masukan dan saran dari pihak yang terkait yang sifatnya membangun untuk menjadi bahan perhatian pertimbangan dalam perbaikan di masa yang akan datang, sehingga kami dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas penyusunan ini. Semoga penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten menjadi cermin bagi kami untuk mengevaluasi kinerja Badan Penghuubung Daerah selama satu tahun, sehingga pelaksanaan kinerja ke depan agar lebih baik, produktif, efektif dan efisien, (good governance) baik dari aspek keuangan maupun pelaksanaan kinerja yang optimal. Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, Pebruari 2019 Plt. KEPALA BADAN PENGHUBUNG DAERAH PROVINSI BANTEN Ir. TRIASGANI PURBASARI, MM Pembina (IV/a) NIP.19631124 200112 2 001

Transcript of Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan...

Page 1: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

i

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT dan atas karunia serta ridho-Nya,

sehingga dapat disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang merupakan

dokumen laporan dalam mengukur capaian kinerja yang merupakan tindak lanjut

dari Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara (PERMENPAN)

Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan

Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi dasar penyusunan LKIP

serta PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah. Berdasarkan peraturan di atas bahwa setiap satuan kerja diwajibkan

untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah atau disingkat LKIP.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 ini disajikan dalam 4 (empat) Bab.

Dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) baik ditinjau dari

cara penyusunan, penyajian hasil kinerja dan sasaran kinerja kami rasakan masih

belum cukup sempurna, oleh karena itu masukan dan saran dari pihak yang terkait

yang sifatnya membangun untuk menjadi bahan perhatian pertimbangan dalam

perbaikan di masa yang akan datang, sehingga kami dapat memperbaiki dan

meningkatkan kualitas penyusunan ini.

Semoga penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Penghubung

Daerah Provinsi Banten menjadi cermin bagi kami untuk mengevaluasi kinerja Badan

Penghuubung Daerah selama satu tahun, sehingga pelaksanaan kinerja ke depan

agar lebih baik, produktif, efektif dan efisien, (good governance) baik dari aspek

keuangan maupun pelaksanaan kinerja yang optimal.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, Pebruari 2019

Plt. KEPALA BADAN PENGHUBUNG DAERAH

PROVINSI BANTEN

Ir. TRIASGANI PURBASARI, MM

Pembina (IV/a)

NIP.19631124 200112 2 001

Page 2: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Penghubung Daerah Provinsi

Banten Tahun 2019 merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari

pelaksanaan Rencana Strategis Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Tahun

2017- 2022.

Penyusunan LKIP Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Tahun 2019 pada

hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan

mengenai akuntabilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2019.

Dalam upaya merealisasikan good governance, Badan Penghubung Daerah Provinsi

Banten telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan. Dalam rangka

mencapai tujuan dan sasaran dan mewujudkan visi dan misi yang telah dituangkan

dalam Rencana Strategis Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Periode Tahun

2017-2022, maka Badan Penghubung Daerah telah melaksanakan 2 (dua) program

dalam periode tahun 2017-2022.

Visi Banten : Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul

Karimah. Badan Penghubung Daeah membuat perencanaan strategis yang berorientasi

pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun yang dituangkan dalam

dokumen Rencana Strategis (Renstra) 2017 – 2022. Didalam Visi tersebut dijabarkan ke

dalam Misi yang terkait dengan Badan Penghubung Daerah yaitu : Menciptakan Tata

Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)

VISI: Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul Karimah

Misi: Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Terwujudnya

kelembagaan

Pemerintah

Daerah

yang

berakhlakul

karimah dengan

Tercapainya

Penyelenggaraan

Pemerintahan

Yang

Akuntabel, Efektif

dan

Efisien

Meningkatkan

pelayanan

public yang

dilakukan

setiap

perangkat

daerah

Melakukan standarisasi

bisnis proses pada setiap

perangkat daerah dan

mendetailkannya pada

standard operasional dan

prosedur (SOP)

pelayanan, serta meminta

Page 3: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

iii

efektif,

efesien,

transparan,

akuntabel, dan

sumber

daya apartur

yang

berintegritas,

berkompetensi

dan

melayani

masyarakat

Terwujudnya

Kompetensi

Aparatur

yang melayani

langsung

kepada

masyarakat

respon angket langsung

untuk menuju pelayanan

prima

Pelayanan Publik

Yang berkualitas

Meningkatkan

Fasilitasi,

Koordinasi

pelaksanaan

urusan

pemerintahan

Sertifikas

Peningkatan Koordinasi, mediasi dan

fasilitasi pelaksanaan urusan

pemerintahan

Pada Tahun 2019 Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten melaksanakan 2 (dua)

Program yaitu :

1). Program Tata Kelola Pemerintahan

2) Program Pembangunan Kemitraan

Dengan Indikator Kinerja:

NO

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

SAT

TARGET

1 2 3 4 5

1 Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel

Capian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten

Nilai 70.0

2 Pelayanan Publik Yang

berkualitas

Capaian Pelayanan Publik % 100.0

Dari jumlah target tahun 2019 Badan Penghubung Daerah telah merealisasikan dari

target tersebut dengan realisasi fisik yaitu sebesar 100 %. dengan 2 (dua) Program

yang di laksanakan yaitu Belanja Langsung 11 (sebelas) Kegiatan dengan 44 (empat

puluh empat ) tolok ukur serta Belanja Tidak Langsung dengan rincian sebagai

berikut yaitu :

1) Belanja Tidak Langsung

2) Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset

Page 4: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

iv

3) Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

4) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor

5) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

6) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran

7) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur dianggarakan

8) Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi kedalam dan keluar Daerah

9) Kegiatan Penyediaan Data Sektoral.

10) Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Masyarakat

11) Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

12) Kegiatan Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan.

Page 5: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................1

1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................ 6

1.3 Kelembagaan ................................................................................................6

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................23

2.1 Visi ................................................................................................23

2.2 Misi ........................................................................…………... 24

2.3 Tujuan ................................................................................................25

2.4 Sasaran Strategis ................................................................... 27

2.5 Penatapan Kinerja .................................................................. 31

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 32

3.1 Pengukuran Indikator Kinerja ................................................................32

3.2 Analisis Capaian Kinerja ................................................................38

3.3 Akuntabilitas Keuangan .......................................................... 54

BAB IV PENUTUP ................................................................................................60

Page 6: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 1

1.1. LATAR BELAKANG

Lahirnya Provinsi Banten berawal terbitnya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000

tentang Pembentukan Provinsi Banten, Undang-undang ini pula yang melatar

belakangi lahirnya Kantor Penghubung Provinsi Banten yang sebelumnya telah terbit

Kepmendagri Nomor 24 Tahun 1993 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja

Kantor Penghubung Pemerintah Daerah dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor

22 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri

Nomor 24 Tahun 1993.

Kemudian terbentuklah Kantor Penghubung dengan Perda Nomor 34 Tahun 2002

Tentang Pembentukan dan Susunan, Organisasi dan Tata Kerja Kantor Penghubung

Provinsi Banten dan Pergub Nomor 34 Tahun 2002 tentang Uraian Tugas dan Tata

Kerja Kantor Penghubung Provinsi Banten. Selanjutnya dirubah dengan Peraturan

Daerah dan Peraturan Gubernur dengan peraturan sebagai berikut :

Kemudian dirubah dengan Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur Nomor :

BAB I

PENDAHULUAN BaB

1

Page 7: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 2

Selanjutnya dirubah berdasarkan Undang-undang 23 Tahun 2014 dengan

turunannya sebagai berikut :

Badan Penghubung Daerah merupakan unsur penunjang yaitu untuk menunjang

koordinasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan dan pembangunan dengan

Pemerintah Pusat dibentuk dengan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18

Tahun 2016 yang tidak dilakukan Pemetaan dan skoring besaran kelembagaan,

Page 8: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 3

sehingga tidak memiliki tipologi. Badan Penghubung Daerah adalah lembaga yang

berkedudukan di Jakarta (Ibukota Negara) dengan posisi yang sangat strategis

sebagai penyangga ibukota disamping sebagai etalase dan show windowsnya juga

sebagai duta Banten di Jakarta .

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 dan Peraturan

Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 tersebut Badan Penghubung Daerah melaksanakan

tugas yaitu Membantu Gubernur melaksanakan koordinasi pelaksanaan urusan

pemerintahan dan pembangunan dengan pemerintah pusat dan membantu

Gubernur dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dibidang

hubungan antarlemaga.

Pada saat ini Badan Penghubung Daerah Pemerintah Provinsi Banten merupakan

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setingkat Eselon III tetapi peranan yang

dilakukan adalah setingkat Eselon II dengan beban tugas dan tanggung jawab yang

cukup besar, hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas kegiatan rutin dan pelaksanaan

program serta pelayanan, baik bersifat fungsional maupun sektoral dari tugas

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dilaksanakan.

Pada Tahun 2019 Badan Penghubung melaksanakan 2 Indikator Kinerja Program

yaitu :

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

SAT

TARGET

1 2 3 4 5

1 Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel

Capian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten

Nilai 70.

2 Pelayanan Publik Yang berkualitas Capaian Pelayanan Publik % 100

Dari 2 (dua) Indikator Kinerja Program tersebut sasaran yang dicapai yaitu

Tercapainya kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitasi dan Pelayanan

Publik yang berkualitas.

Dalam usaha untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan

bersih dari KKN, maka bedasarkan TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang

Page 9: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 4

Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari KKN, pemerintah Indonesia

telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN dan Inpres Nomor 7 Tahun

1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Inpres ini kemudian

diperkuat dengan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan

Korupsi yang intinya adalah mewajibkan instansi pemerintah untuk melaksanakan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban

instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Berdasarkan PP

Nomor 29 Tahun 2014, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (sistem

AKIP) merupakan rangkaian sistematik dari prosedur, penyeleggara, peralatan, dan

elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai

dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintah. Sistem AKIP

terdiri dari komponen-komponen yang merupakan satu kesatuan yaitu perencanaan

strategis, perencanaan kinerja, pengukuran dan evaluasi kinerja, serta pelaporan

kinerja. Lkip Badan Penghubung Daerah Tahun 2018, Penyusunan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKIP) yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Apartur Negara (PERMENPAN) Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah

menjadi dasar penyusunan LKIP selama ini. Pada tahun 2018, telah disahkan

PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah. Berdasarkan peraturan di atas, setiap satuan kerja diwajibkan

menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah atau disingkat LKIP. LKIP adalah

bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakankepada

setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang

diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan

evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap

pengukuran kinerja. Badan Penghubung Daerah adalah sebagai Wakil Pemerintah

Provinsi Banten untuk penunjang koordinasi pemerintahan dan pembangunan

dengan pemerintah pusat berkewajiban pula untuk menyusun laporan tersebut.

Page 10: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 5

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penyusunan LKIP yaitu untuk memenuhi kewajiban amanat Instruksi

Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(AKIP) dan melaksanakan Peraturan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara

(PERMENPAN) Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian

Kinerja serta PermenPAN RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintahsedangkan Tujuan Tersusunnya Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKIP) Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Tahun 2018. LKIP

tersebut adalah untuk memberikan gambaran capaian kinerja kegiatan Badan

Penghubung Daerah Provinsi Banten setiap akhir kegiatan serta permasalahan yang

dihadapi dengan harapan dapat menjadi bahan pengukuran tingkat keberhasilan

kinerja dan untuk mengetahui capaian kinerja sebagai berikut :

1). Kegiatan yang telah dilaksanakan;

2). Perkembangan kegiatan yang telah dilaksanakan berikut hasil

pengolahan dan evaluasi;

3). Sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya;

4). Tertibnya pengadministrasian hasil kegiatan;

5). Sebagai bukti laporan program dan hasil kegiatan kepada publik.

1.3 KELEMBAGAAN

a. Struktur Organisasi

Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten,Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun

2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten 2016 dan Peraturan Gubernur Provinsi

Banten Nomor 38 Tahun 2016 tentang Uraian tugas jabatan pimpinan tinggi,

administrator dan pengawas perangkat daerah, lampiran V point F terdiri dari:

1) Kepala Badan;

2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha;

3) Kepala Sub Bidang Fasilitasi Penyelanggaran Pemerintah Daerah;

4) Kepala Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat;

Page 11: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 6

5) Kepala Sub Bidang Fasilitasi Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan.

Dengan digambarkan struktur organisasi Badan Penghubung Daerah Provinsi

Banten secara diagramatis sebagai berikut:

Gambar 1.1

Struktur Organisasi Badan Daerah Banten

Setingkat Eselon III a

1.1. KEPALA BADAN

Kepala Sub Bidang

Fasilitasi Pelayanan

Masyarakat

Kepala Sub Bagian Tata

Usaha

Kepala Sub Bidang Fasilitasi

Promosi, Investasi dan

Hubungan Kelembagaan.

Kepala Sub Bidang

Fasilitasi Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah

Page 12: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 7

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Badan Penghubung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129 huruf f Peraturan

Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 merupakan unsur penunjang Urusan Pemerintahan

Daerah. Badan Penghubung dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui

Sekretaris Daerah.

Badan Penghubung mempunyai tugas membantu gubernur melaksanakan

koordinasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan dan pembangunan dengan

Pemerintah Pusat dan membantu Gubernur dalam melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan antar lembaga.

Badan Penghubung dalam melaksanakan tugas pokok menyelenggarakan fungsi dan

kewenangan :

1) Pelaksanaan koordinasi, mediasi dan fasilitasi antara Pemerintah Daerah

dengan Pemerintah Pusat, Lembaga-lembaga Pusat, Perwakilan Pemerintah

Daerah, Perwakilan Negara Sahabat dan Pihak Swasta;

2) Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan bidang tugasnya;

3) Pembinaan masyarakat daerah Provinsi Banten di Jakarta;

4) Pengumpulan data dan informasi serta kegiatan promosi Pemerintah Daerah;

5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas dan

fungsinya.TUGAS

POKOK DAN FUNGSI

Terkait dengan Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 tentang perangkat

daerah bahwa berdasarkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2017

bahwa uraian tugas Badan Penghubung adalah sebagai berikut :

Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Badan Penghubung Daerah mempunyai

rincian tugas sebagai berikut :

1) Merumuskan program kerja di lingkungan Badan Penghubung Daerah

berdasarkan rencana strategis Badan Penghubung Daerah sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

Page 13: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 8

2) Mengoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Penghubung

Daerah sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan kebijakan pimpinan

agar target kerja tercapai sesuai rencana;

3) Membina bawahan di lingkungan Badan Penghubung Daerah dengan cara

mengadakan rapat/pertemuan dan bimbingan secara berkala agar diperoleh

kinerja yang diharapkan;

4) Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Badan Penghubung

Daerah sesuai dengan tugas, tanggung jawab, permasalahan dan hambatan

serta ketentuan yang berlaku untuk ketepatan dan kelancaran pelaksanaan

tugas;

5) Merumuskan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan, dan

mengevaluasi penyusunan program dan kegiatan sesuai dengan bidang

tugasnya;

6) Merumuskan dan mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan Fasilitasi

Pelayanan dan Pembinaan Masyarakat Banten di Jabodetabek dan Mahasiswa

Banten di luar Provinsi Banten, Data dan Informasi, Promosi, Investasi dan

Hubungan Kelembagaan;

7) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi ketatausahaan umum dan rumah

tangga;

8) Menyelenggarakan Pengelolaan Anjungan Daerah Banten di Taman Mini

Indonesia Indah;

9) Menyelenggarakan Pengelolaan Wisma Banten di Jakarta;

10) Menyelenggarakan koordinasi kegiatan antara Pemerintah Daerah dengan

Pemerintah Pusat, Lembaga-lembaga Pusat, Perwakilan Pemerintah Daerah,

Perwakilan Negara Sahabat dan Pihak Swasta;

11) Merumuskan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi

dalam pelaksanaan tugas;

12) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Badan Penghubung

Daerah dengan cara membandingkan rencana dengan kegiatan yang telah

dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan rencana yang akan data;

Page 14: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 9

13) Menyusun laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Penghubung

Daerah sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai akuntabilitas

kinerja Badan Penghubung Daerah; dan

14) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun

tertulis.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Badan Penghubung dalam melaksanakan pengelolaan dan pelayanan

administrasi Badan Penghubung Daerah.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

1) Merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan program

kerja Badan Penghubung Daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bagian

Tata Usaha;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata

Usaha sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar

pekerjaan berjalan tertib dan lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha

sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari

kesalahan;

5) Menyusun bahan penyusunan kebijakan dan penyusunan petunjuk teknis

pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian,

perlengkapan, inventarisasi aset, rumah tangga dan kearsipan lingkup

badan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

6) Melaksanakan administrasi penatausahaan keuangan, kepegawaian

perlengkapan, rumah tangga, kearsipan dan inventarisasi aset di lingkup

Badan Penghubung Daerah;

Page 15: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 10

7) Melaksanakan pengelolaan sistem informasi administrasi penatausahaan

keuangan, kepegawaian, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, dan

inventarisasi aset badan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

8) Menyusun rencana kerja, perjanjian kinerja, bahan rencana strategis

Badan Penghubung Daerah, bahan rencana pembangunan jangka

menengah daerah lingkup Badan Penghubung Daerah;

9) Menyusun laporan akuntabilitas, laporan keuangan, bahan laporan

penyelenggaraan pemerintahan daerah, bahan laporan keterangan

pertanggungjawaban, laporan fisik, dan keuangan;

10) Menyelenggarakan penatausahaan data dan informasi, serta kehumasan

Badan Penghubung Daerah;

11) Melaksanakan pengelolaan akuntansi dan pajak keuangan lingkup Badan

Penghubung Daerah;

12) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan

kegiatan lingkup Badan Penghubung Daerah;

13) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha

dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka

perbaikan kinerja di masa mendatang;

14) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha

sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas

kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan

15) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

Page 16: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 11

Kepala Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah :

a. Kepala Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah mempunyai

tugas pokok membantu Kepala Badan Penghubung Daerah dalam penyusunan

bahan perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan, pengawasan,

koordinasi serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Sub Bidang

Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

Kepala Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah mempunyai

rincian tugas sebagai berikut :

1) Merencanakan kegiatan Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah berdasarkan Program Kerja Badan Penghubung Daerah sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bidang Fasilitasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bidang

Fasilitasi Penyelengaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan prosedur dan

peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;

5) Menyusun bahan rumusan petunjuk teknis pelaksanaan tugas Sub Bidang

Fasilitasi Penyelengaraan Pemerintah Daerah dengan menguraikan pokok-

pokok petunjuk prosedur dan hubungan kerja sebagai pedoman

pelaksanaan;

6) Melaksanakan fasilitasi Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekretaris Daerah

di luar daerah Provinsi Banten serta melaksanakan fasilitasi apabila diminta

oleh DPRD Provinsi, Bupati, Walikota, DPRD Kabupaten/Kota, Perangkat

Daerah Provinsi Banten di Jakarta;

7) Melaksanakan fasilitasi Kementerian/lembaga ke Banten;

Page 17: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 12

8) Mengoordinasikan kegiatan kedinasan Gubernur, Wakil Gubernur, dan

Sekretaris Daerah;

9) Melaksanakan pelayanan dan pengelolaan Wisma Banten di Jakarta;

10) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dengan cara mengidentifikasi

hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

11) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi

Penyelengaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan prosedur dan peraturan

yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan

mendatang;

12) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

Kepala Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat

a. Kepala Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Badan Penghubung Daerah dalam penyusunan bahan

perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan, pengawasan, koordinasi

serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Sub Bidang Fasilitasi

Pelayanan Masyarakat.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

Kepala Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat mempunyai rincian tugas

sebagai berikut :

1) Merencanakan kegiatan Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat

berdasarkan Program Kerja Badan Penghubung Daerah sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bidang

Fasilitasi Pelayanan Masyarakat;

Page 18: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 13

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bidang

Fasilitasi Pelayanan Masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi

Pelayanan Masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku agar terhindar dari kesalahan;

5) Menginventarisasi, mensistematisasikan, menganalisis dan menyajikan

data dan informasi masyarakat Banten se– Jabodetabek dan Mahasiswa

Banten di luar Provinsi Banten;

6) Melaksanakan Fasilitasi pelayanan masyarakat Banten di Jabodetabek;

7) Melaksanakan pembinaan terhadap mahasiswa asal Banten di luar

daerah Provinsi Banten;

8) Melaksanakan fasilitasi rapat pertemuan mahasiwa Banten di luar daerah

Provinsi Banten;

9) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi

Pelayanan Masyarakat dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada

dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

10) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi

Pelayanan Masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang;

dan

11) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

Kepala Sub Bidang Fasilitasi Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan :

a. Kepala Sub Bidang Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan mempunyai

tugas pokok membantu Kepala Badan Penghubung Daerah dalam penyusunan

bahan perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan, pengawasan,

koordinasi serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Sub Bidang

Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan.

Page 19: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 14

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Sub

Bidang Fasilitasi Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan mempunyai

rincian tugas sebagai berikut :

1) Merencanakan kegiatan Sub Bidang Fasilitasi Promosi, Investasi dan

Hubungan Kelembagaan berdasarkan Program Kerja Badan Penghubung

Daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bidang

Fasilitasi Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bidang

Fasilitasi Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan sesuai dengan

tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib

dan lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi

Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan sesuai dengan prosedur

dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;

5) Menyusun bahan petunjuk teknis pelaksanaan tugas Sub Bidang

Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan dengan menguraikan

pokok-pokok petunjuk prosedur dan hubungan kerja sebagai pedoman

pelaksanaannya;

6) Mengoordinasikan, menginformasikan dan mengolah data tentang

promosi, Investasi, Kelembagaan dan informasi daerah;

7) Menyusun dan mengoordinasikan pelaksanaan pertemuan-pertemuan

para calon investor baik dalam maupun luar negeri;

8) Melaksanakan pengelolaan Anjungan Daerah Banten di Taman Mini

Indonesia Indah;

9) Memberikan layanan informasi dalam aspek ekonomi, pembangunan

sosial, budaya dan pariwisata melalui media cetak dan elektronik;

Page 20: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 15

10) Melaksanakan koordinasi promosi potensi daerah dengan Perangkat

Daerah terkait, dalam event pameran nasional yang dilaksanakan di luar

daerah Provinsi Banten;

11) Melaksanakan dan mengembangkan teknologi informasi (website) dan

data base jaringan lingkup Badan Penghubung Daerah;

12) Melaksanakan fasilitasi pelestarian seni budaya Banten di Anjungan

Daerah Banten Taman Mini Indonesian Indah;

13) Melaksanakan koordinasi fasilitasi promosi kebudayaan dan kesenian

Banten yang diselenggarakan di luar daerah Provinsi Banten;

14) Mengoordinasikan kegiatan hubungan antar Lembaga Pemerintah,

Kementerian/Lembaga, dan Swasta maupun lembaga masyarakat;

15) Melaksanakan koordinasi kerjasama pembangunan daerah dengan

Lembaga Pemerintah Provinsi, Kementerian/Lembaga, dan Swasta

maupun lembaga masyarakat;

16) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

1.2. TUGAS POKOK DAN

b. Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, hingga tahun 2019, Badan Penghubung

Daerah Provinsi Banten didukung oleh 47 orang pegawai yang terdiri dari 25 orang

berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), dan 22 orang Tenaga Kerja Sementara (TKS).

Dari 25 orang pegawai yang berstatus ASN terdistribusi dalam 2 orang pegawai

dengan golongan ruang IV, 19 orang pegawai dengan golongan ruang III, serta 4

orang pegawai dengan golongan ruang II.

Berdasarkan jumlah jabatan struktural, hingga tahun 2018 dari 5 eselon yang

tersedia belum terisi sepenuhnya, dimana hal ini mencerminkan tugas-tugas pada

satuan organisasi telah terdistribusi secara optimal. Hingga tahun 2018, Kepala Sub

Bagian/Sub Bidang membawahi 10 pelaksana yang berstatus ASN, Sub Bidang

Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dengan 4 (empat) orang staf

berstatus ASN, Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat 3 (tiga) orang staf

berstatus ASN dan Sub Bidang Fasilitasi Promosi 4 (empat) orang berstatus ASN,

kondisi tersebut dirasakan kurang mendukung pencapaian efektifitas terhadap

pelaksanaan tugas pada tataran eselon IV, khususnya bila dikaitkan dengan beban

Page 21: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 16

tugas yang ada maupun kebutuhan dan keanekaragaman koordinasi, kerjasama dan

pembinaan lembaga dan aktifitas promosi daerah yang perlu difasilitasi dan

diselenggarakan setiap tahunnya.

Tabel 1.2

Jumlah dan Distribusi Pegawai Badan Penghubung

Daerah Provinsi Banten Menurut Golongan Ruang Tahun 2019

NO. GOLONGAN RUANG JUMLAH PEGAWAI

KET (Orang)

1 2 3 4

1 IV/E -

2 IV/D -

3 IV/C -

4 IV/B -

5 IV/A 2

6 III/D 5

7 III/C 2

8 III/B 7

9 III/A 5

10 II/D 2

11 II/C 1

12 II/B 1

13 II/A -

14 I/D -

15 I/C -

16 I/B -

17 I/A -

JUMLAH 25

Dengan keterbatasan jumlah pegawai di lingkungan Badan Penghubung, masih

perlunya pengembangan Sumber daya untuk mendukung kinerja teknis Badan

Penghubung sehingga diperlukan tantangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di

masa mendatang, dengan demikian dibutuhkannya peningkatan kompetensi

pegawai untuk mendukung peranan Badan Penghubung yang begitu komplek, baik

melalui peningkatan status pendidikan maupun keahlian fungsional, sedangkan pada

Page 22: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 17

bidang kesekertariatan diperlukan juga peningkatan kemampuan perencanaan

pembangunan, keuangan, kepegawaian, manajerial dan komunikasi.

Pada tahun 2019 Jumlah dan Distribusi Pegawai Badan Penghubung Daerah

menurut tingkat pendidikan :

Tabel 1.3

Jumlah dan Distribusi Pegawai Badan Penghubung

Provinsi Banten Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2019

NO.

TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL

JUMLAH

PEGAWAI

(Orang)

KET

1 2 3 4

1 DOKTORAL (S3) -

2 MAGISTER (S2) 5

3 SARJANA (S1) 14

4 DIPLOMA/AKADEMI (DIII) 2

5 SMU/SMK 4

6 SMP -

7 SD -

JUMLAH 25

c. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana merupakan salah satu faktor yang menjamin kelancaran dan

keberhasilan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Penghubung Daerah Provinsi

Banten. Keberadaan kantor dan Wisma Banten berlokasi di Jalan Tebet Timur Raya

No. 51 Jakarta Selatan, sedangkan Anjungan Daerah berlokasi di Taman Mini

Indonesia Indah. Kedudukan dan kondisi kantor tersebut dirasakan sangat penting

sebagai front office, sebagai Duta Banten di Jakarta, etalase, show windows Banten

di Jakarta, keberadaan tersebut secara rasional dapat berpengaruh terhadap

pencitraan Pemerintah Provinsi Banten di Jakarta sebagai pusat Ibu Kota Negara .

Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten adalah wakil Banten di Jakarta

diperlukan kerjasama stakeholders/lembaga Pemerintah Daerah Provinsi,

Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat dan Pihak Swasta.

Page 23: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 18

Keberadaan kantor saat ini, terdiri dari ruang utama yang meliputi ruang kerja 1

(satu) Sub Bag Tata Usaha, 3 Sub Bidang, Ruang Rapat, Media Center, Loby, 2 toilet,

7 Kamar Wisma lantai 2, Ruang Makan Besement, Toilet, Pantry, Ruang Pimpinan,

Mushola, Teras, Gudang, pos satpam, taman, dan termasuk tempat parkir roda 2

(dua) dan Roda 4 (empat) yang memuat 12 (dua belas) kendaraan. Disamping itu,

dalam rangka penyelenggaraan pelayanan, tersedia perpustakaan mini serta

perangkat audiovisual (TV, VCD, in focus, handy came, dan wireless tape).

Sebagai daya dukung kelancaran pelaksanaan tugas aparatur, sarana penunjang

operasionalnya juga perlu diperhatikan, hal ini dianggap penting karena kelancaran

dan efesiensi penyelenggaraan tugas dan fungsi yang mencakup administrasi,

kearsipan, perencanaan maupun pelayanan sangat membutuhkan dukungan

perangkat komputer, baik yang bersifat hardware maupun software. Di samping itu

terdapat pula harapan untuk mengembangkan sistem komputerisasi dalam

penyelenggaraan berbagai pelayanan pada Badan Penghubung Daerah Pemerintah

Daerah Provinsi Banten di masa mendatang.

Berdasarkan kondisi saat ini, jumlah perangkat komputer dan laptop yang tersedia

kurang maksimal untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, dimana bila

dibandingkan dengan jumlah pegawai ASN yang berjumlah 25 orang. Dari jumlah

sarana yang ada, hampir rata-rata kondisinya sudah kurang baik (rusak), termasuk

kondisi printer.

Selanjutnya dalam mendukung kebutuhan mobilisasi dalam penyelenggaraan tugas

dan fungsi Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten dan pelayanan fasilitasi

pimpinan, hingga tahun 2019 tersedia sebanyak 9 (sembilan) unit kendaraan roda

dua (sepeda motor) dan 6 (enam) unit kendaraan roda empat (Innova, Toyota

Kijang, Avanza, Xenia, Toyota Hi Ace). Keberadaan kendaraan roda empat, dalam

masa-masa tertentu dirasakan kurang mencukupi.

Adapun daftar dan kondisi sarana Kendaraan Dinas aparatur di Badan Penghubung

Daerah Provinsi Banten hingga Tahun Anggaran 2019 adalah sebagai berikut :

Page 24: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 19

Tabel 1.4

Daftar Kendaraan Roda 2 Sarana dan Prasarana

Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten

NO NAMA/JENIS BARANG JUMLAH KONDISI KET

1. Kendaraan Roda 2 Honda

Supra

1 Baik Tahun

2003

2 Kendaraan Roda 2 Honda NF

125 TD

3 Baik Tahun

2007

3 Kendaraan Roda 2 Honda Vario 1 Baik Tahun

2009

4. Kendaraan Roda 2 Honda

Mega Pro

1 Baik Tahun

2009

5. Kendaraan Roda 2 Honda

EF02N 12M2 A/T

3 Baik Tahun

2015

Tabel 1.5

Daftar Kendaraan Roda 4 Sarana dan Prasarana

Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten

NO NAMA/JENIS BARANG JUMLAH KONDISI KET

1. Kendaraan Roda 4 Toyota Kijang

Super KF 83 Long

1 Rusak

Berat

Tahun

2003

2. Kendaraan Roda 4 Toyota Kijang

Inova Type E

1 Baik Tahun

2008

3. Kendaraan Roda 4 Toyota Avanza

Type E

1 Baik Tahun

2008

4. Kendaraan Roda 4 Daihatsu Xenia

Type R

1 Baik Tahun

2013

5. Kendaraan Roda 4 Toyota Hi Ace 1 Baik Tahun

2014

6. Kendaraan Roda 4 Toyota Kijang

Inova Type G A/T

1 Baik Tahun

2016

Page 25: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 20

d. Keuangan

Pada Tahun anggaran 2019 Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Target

retribusi Badan Penghubung Provinsi Banten tahun 2019 sebesar Rp. 113.000.000,-,.

dengan berupa retribusi dari sewa kamar wisma dan Ruang Rapat. Target retribusi

Wisma Banten tahun 2019 adalah sebesar Rp. 113.000.000,- Jumlah realisasi

pendapatan sd semester II Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. 91.750.000,- atau

81,19% dari target retribusi yang direncanakan dalam APBD Tahun 2019.

Anggaran Belanja Tahun 2019 sebesar Rp. 11.195.354.000,-. Anggaran Belanja

terbagi dua yaitu Belanja Tidak Langsung (BTL) dan Belanja Langsung (BL). Belanja

Langsung (BL) terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa serta Belanja

Modal. Anggaran Belanja Tidak Langsung (BTL) Tahun 2019 sebesar Rp.

6.127.000.000,-. Anggaran Belanja Langsung (BL) Tahun 2019 sebesar Rp.

5.068.354.000,-. Belanja Langsung (BL) terdiri dari Belanja pegawai, belanja barang

dan jasa serta belanja modal. Anggaran belanja pegawai pada Belanja Langsung (BL)

Tahun 2019 sebesar Rp. 119.600.000,-, anggaran belanja barang dan jasa sebesar

Rp. 4.785.102.500,- dan anggaran belanja modal sebesar Rp. 163.651.500,-.

Realisasi Belanja Semester II Tahun 2019 sebesar Rp. 10.315.478.647,- atau 92,14%.

Realisasi Belanja terdiri dari realisasi Belanja Tidak Langsung (BTL) dan realisasi

Belanja Langsung (BL). Realisasi Belanja Tidak Langsung (BTL) Semester II Tahun

2019 sebesar Rp 5.653.568.711,- atau 92,27%. Realisasi Belanja Langsung sd

Semester II Tahun 2019 sebesar Rp. 4.661.909.856,- atau 91,98%. Realisasi Belanja

Langsung semester II Tahun 2019 terdiri dari Belanja Pegawai sebesar 119.600.000,-

atau 100,00%; realisasi belanja barang dan jasa sebesar Rp. 4.385.625.656,- atau

91,65%; sedangkan realisasi belanja modal sebesar Rp. 156.684.200,- atau 95,74%.

Realisasi anggaran dapat dilihar pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Permendagri

13 (terdapat pada lampiran LRA).

Page 26: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 23

2.1. Perencanaan

Bertolak pada Visi Banten : Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera

dan Berakhlakul Karimah. Badan Penghubung Daerah membuat perencanaan

strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun

yang dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) 2017 – 2022. Didalam

Visi tersebut dijabarkan ke dalam Misi yang terkait dengan Badan Penghubung

Daerah yaitu : Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)

Kemudian misi tersebut dijabarkan dalam tujuan yang akan dicapai yaitu

Terwujudnya kelembagaan Pemerintah Daerah yang berakhlakul karimah dengan efektif,

efesien, transparan, akuntabel, dan sumber daya apartur yang berintegritas, sedangkan

sasarannya adalah Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Akuntabel, Efektif dan

Efisien

VISI: Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul Karimah

Misi: Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Terwujudnya

kelembagaan

Pemerintah

Daerah

yang

berakhlakul

karimah

dengan efektif,

efesien,

transparan,

akuntabel, dan

Tercapainya

Penyelenggaraan

Pemerintahan

Yang

Akuntabel, Efektif

dan

Efisien

Meningkatkan

pelayanan

public yang

dilakukan

setiap

perangkat

daerah

yang melayani

langsung

kepada

masyarakat

Melakukan standarisasi

bisnis proses pada setiap

perangkat daerah dan

mendetailkannya pada

standard operasional dan

prosedur (SOP)

pelayanan, serta meminta

respon angket langsung

untuk menuju pelayanan

prima

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN

KINERJA

BaB

2

Page 27: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 24

sumber

daya apartur

yang

berintegritas,

berkompetensi

dan

melayani

masyarakat

Terwujudnya

Kompetensi

Aparatur

Pelayanan Publik

Yang berkualitas

Meningkatkan

Fasilitasi,

Koordinasi

pelaksanaan

urusan

pemerintahan

Sertifikas

Peningkatan Koordinasi, mediasi

dan fasilitasi pelaksanaan urusan

pemerintahan

Sebagai tolok ukur tingkat keberhasilan atau capaian program dan kegiatan Badan

Penghubung telah dirumuskan ke dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu:

1) Nilai IKM

2) Capaian Pelayanan Publik

NO OPD

IKU (eselon II)

dan OUTCOME

(eselon III)

Definisi Operasional Rumus Perhitungan

1 Badan

Penghu

bung

Indikator Kinerja Utama (esselon III)

1. Nilai IKM Untuk memudahkan interpretasi

terhadap penilaian IKM yaitu

antara 25 - 100 maka hasil

penilaian tersebut diatas

dikonversikan dengan nilai dasar

25

IKM

=

IKM Unit Pelayanan x 25

Nilai

Pers

epsi

Nilai Interval

IKM

Nilai

Interval

Konvers

i IKM

Mutu

Pelaya

nan

Kinerja

Unit

Pelayana

n

1 1,00 – 1,75 25 –

43,75

D Tidak

Baik

2 1,76 – 2,50 43,76 –

62,50

C Kurang

Baik

3 2,51 – 3,25 62,51 –

81,25

B Baik

4 3,26 – 4,00 81,26 -

100

A Sangat

Baik

2. Capaian

pelayanan publik

Kepuasaan pelayanan

badan penghubung Sbg wakil dari

pemerintah daerah terhadap

lembaga dan masyarakat,

1) Indikator : jml lembaga yang dilayani dibagi

jml lembaga :

= %

Page 28: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 25

NO OPD

IKU (eselon II)

dan OUTCOME

(eselon III)

Definisi Operasional Rumus Perhitungan

2) Capaian Masyarakat yang dilayani (Orang)

Nilai

Perseps

i

Jumlah

Masyarakat

yang dilayani

(Orang)

Mutu

Pelaya

nan

Kinerja Unit

Pelayanan

1 >1000 A Sangat Baik

2 501-999 B Baik

3 <500 C Cukup

Indikator Kinerja Program (esselon IV)

1. Cakupan

koordinasi

Badan

Penghubung

Terhadap

Mitra Strategis

Prosentase Koordinasi Badan

Penghubung terhadap K/L,

Kedutaan Besar, OPD, Badan

Penghubung Perwakilan dan

Swasta

Jumlah yang dikoordinasikan :

Jumlah Persentase

=

%

Page 29: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 26

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Badan Penghubung Periode Tahun 2017 – 2022 :

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

Satuan TARGET KINERJA SASARAN TAHUN KE

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 8 9

1

Terwujudnya kelembagaan

Pemerintah Daerah yang

berakhlakul karimah dengan

efektif, efesien, transparan,

akuntabel, dan sumber daya

apartur yang berintegritas,

berkompetensi dan melayani

masyaraka

Tercapainya

Penyelenggaraan

Pemerintahan

Yang Akuntabel,

Efektif dan

Efisien

Capaian Laporan Kinerja

Pemerintah Provinsi

Banten Nilai 60 70 75 80 88 90

Pelayanan Publik Yang

berkualitas

Capaian Pelayanan

Publik % 100 100 100 100 100 100

Page 30: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 27

TARGET DAN REALISASI ANGGARAN DAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM SASARAN

URAIAN PAGU ANGGARAN/TARGET

BELANJA TIDAK LANGSUNG (BTL) Rp. Rp. 6.127.000.000,

BELANJA LANGSUNG (BL) Rp. Rp. 5.136.000.000,

BTL + BL Rp. 11,195,354,000.00

RETRIBUSI (WISMA) Rp. 113.000.000,-

SILPA ANGGARAN KEGIATAN Rp. 11,195,354,000.00

Page 31: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 28

Program Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan (Nilai

Skala)

3,31

Sasaran

Capaian Laporan Kinerja Pemerintaha Provinsi Banten

BB

Program Pembangunan Kemitraan (Capaian Pelayanan

Publik)

100

Page 32: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi
Page 33: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 30

2.2. Perjanjian Kinerja

Sebagai langkah awal, untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, disusun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2018 oleh masing masing Subbid eselon III dan

IV dilingkungan Badan Penghubung Daerah yang selanjutnya ditetapkan ke

dalam Perjanjian Kinerja (PK) masing-masing adalah sebagai berikut :

Perjanjian Kinerja Kepala Badan Eselon III

NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET 1 Program Tata

Kelola

Pemerintahan Nilai IKM skala 3.30

Capaian Laporan Kinerja Pemerintah

Provinsi Banten Nilai BB

2 Program

Pembangunan

Kemitraan Cakupan koordinasi Badan Penghubung

Terhadap Mitra Strategis % 100.0

Perjanjian Kinerja subbid Eselon IV :

Program Pembangunan Kemitraan :

1. Subbid Pelayanan Masyarakat

NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

1 Pelayanan Masyarakat

Pelayanan terhadap masyarakat Banten di Jakarta

Orang 150.0

2 Sarasehan Masyarakat Banten di Jakarta Keg 1.0

3 Fasilitasi pembinaan masyarakat Asal Banten Keg 4.0

4

Rakor mahasiswa asal Banten Keg 1.0

2. Subbid Penyelenggaraan Pemda :

NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

1 Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Fasilitasi Pimpinan, pejabat Pemda, pusat dan bulan 12.0

tamu dalam rangka Koordinasi, Raker dan

Kunker

2 Fasilitasi Pimpinan, pejabat Pemda, pusat dan kali 2.0 tamu pada Event Nasional, Internasional dan

Kegiatan MPU, APPSI serta lainnya

3

Rakor Tim Fasilitasi Pimpinan Kabupaten Kota kali 1.0

se Provinsi Banten

4

Rakor Tim Fasilitasi Pimpinan Badan kali 1.0

Penghubung Daerah se Indonesia di Jakarta

Page 34: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 31

5

Layanan Wisma dan Pengelolaan Wisma kali 1.0

3. Subbid Promosi, Investasi dan hubla :

NO

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET

1 2 3 4 5

1 Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan

Fasilitasi Pentas Seni Budaya Banten di Event 2.0

Jabodetabek

2 Partisipasi Dalam Rangka HUT Banten Event 1.0

3 Fasilitasi Pentas Seni dan Promosi di Event Event 2.0 Nasional & Regional

4 Pengelolaan Media Informasi dan Publikasi Kegiatan 2.0 Badan Penghubung Provinsi Banten

5 Partisipasi Anjungan Banten pada Kegiatan di Kegiatan 4.0 TMII

6 Bulan Promosi 8 Kabupaten/Kota di TMII Kegiatan 1.0

7 Fasilitasi Pelestarian Seni Budaya Banten di Kegiatan 1.0 Anjungan Banten TMII

8 Penunjang Kegiatan Kantor dan Anjungan Kegiatan 1.0

4. Subag Tata Usaha :

NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

1 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset

Penyusunan Dokumen Laporan Keuangan Dokumen 17.0

2 Penyusunan Dokumen Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) Aparat Pengawas Instansi Pemerintah (APIP)

Dokumen 2.0

3 Penyusunan Dokumen Laporan Pajak Dokumen 3.0

4 Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Penyusunan Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan

Dokumen 3.0

5 Penyusunan Perencanaan Program

dan Kegiatan Dokumen 9.0

6 Penyusunan Laporan Evaluasi dan Pengendalian

Dokumen 5.0

7 Pengadaan Sarana Prasarana Kantor

Pengadaan Sarana dan Prasarana Perelengkapan dan Peralatan Kantor

Tahun 1.0

8 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

Pemeliharaan Gedung dan Halaman Kantor dan Anjungan Banten

Tahun 1.0

9 Pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional Tahun 1.0

10

Pemeliharaan Inventaris Kantor Tahun 1.0

11 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran

Operasional kantor Tidak tetap Tahun 1.0

Page 35: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 32

12 Penyediaan Barang Habis Pakai Tahun 1.0

13 Penyediaan Bahan Cetak Tahun 1.0

14

Penyediaan Makan dan Minum Kantor Tahun 1.0

15 Penyediaan Promosi dan Publikasi Tahun 1.0

16 Penyediaan Operasional Jasa Kantor Tahun 1.0

17 Penyediaan BBM Tahun 1.0

18 Peningkatan Kapasitas Aparatur

Fasilitasi Administrasi Kepegawaian dokumen 3.0

19 Peningkatan Kompetensi Aparatur kegiatan 1.0

20 Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah

Koordinasi dan Konsultasi kedalam Daerah Tahun 1.0

21

Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah Tahun 1.0

22 Penyediaan Data Pembangunan Sektoral

Penyusunan Profil Kinerja Program Perangkat Dokumen 2.0

Daerah

23

Pembuatan Visualisasi Peragkat Daerah Dokumen 1.0

24 Penyusunan Statistik Sektoral dan Informasi Dokumen 2.0 Geospasial Tematik

25 Pengelolaan PPID Tahun 1.0

26 Peyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 1.0

Page 36: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2019 Hal 19

Page 37: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 30

3.1 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA

Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten dalam mengukur capaian kinerja pada

Tahun 2019 dengan cara membandingkan antara realisasi capaian target indicator

kinerja dengan target indicator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dengan

perjanjian kinerja Tahun 2019.

Indikator Kinerja Utama Badan Penghubung Daerah :

NO OPD

IKU (eselon II)

dan OUTCOME

(eselon III)

Definisi Operasional Rumus Perhitungan

1 Badan

Penghu

bung

Indikator Kinerja Utama (esselon III)

1. Nilai IKM Untuk memudahkan interpretasi

terhadap penilaian IKM yaitu

antara 25 - 100 maka hasil

penilaian tersebut diatas

dikonversikan dengan nilai dasar

25

IKM

=����� ��� �� ��� �� ��� � ��

����� � �� ��� ��� � ����� ���������

IKM Unit Pelayanan x 25

Nilai

Pers

epsi

Nilai Interval

IKM

Nilai

Interval

Konvers

i IKM

Mutu

Pelaya

nan

Kinerja

Unit

Pelayana

n

1 1,00 – 1,75 25 –

43,75

D Tidak

Baik

2 1,76 – 2,50 43,76 –

62,50

C Kurang

Baik

3 2,51 – 3,25 62,51 –

81,25

B Baik

4 3,26 – 4,00 81,26 -

100

A Sangat

Baik

2. Capaian

pelayanan publik

Kepuasaan pelayanan

badan penghubung Sbg wakil dari

pemerintah daerah terhadap

lembaga dan masyarakat,

1) Indikator : jml lembaga yang dilayani dibagi

jml lembaga :

=� ������� ��� �����

� �������� 100%

2) Capaian Masyarakat yang dilayani (Orang)

Nilai

Perseps

i

Jumlah

Masyarakat

yang dilayani

(Orang)

Mutu

Pelaya

nan

Kinerja Unit

Pelayanan

1 >1000 A Sangat Baik

2 501-999 B Baik

3 <500 C Cukup

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA BAB 3

Page 38: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 31

Perjanjian Kinerja Kepala Badan Eselon III

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

SAT

TARGET

1 2 3 4 5

1 Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel

Capian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten

Nilai 75

2 Pelayanan Publik Yang berkualitas Capaian Pelayanan Publik % 100

3.2 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Penghubung Tahun 2019 dilakukan

dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing

indikator kinerja sasaran. Pengukuran kinerja digunakan untuk penilaian atas

keberhasilan, kegagalan pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan sesuai dengan

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi

Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten, karena itu dengan segala kemampuan

daya dan upaya Kantor berusaha untuk melaksanakan pengukuran dan evaluasi

yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran pengukuran

kinerja, evaluasi kinerja kegiatan, evaluasi kinerja program dan evaluasi kinerja

kebijaksanaan .

Badan Penghubung adalah termasuk Badan Daerah, yang mempunyai tugas

membantu gubernur untuk melaksanakan fungsi sebagai penunjang Urusan

Pemerintahan (Kongkuren) yang menjadi kewenangan daerah, menurut Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 yaitu sebanyak 32 urusan yaitu wajib dan pilihan,

dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2018 tentang

Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat. Untuk

melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana Undang Undang Nomor 23 Tahun

2014 diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016.

Page 39: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 32

Untuk memudahkan rentang kendali dan menunjang koordinasi pelaksanaan Urusan

Pemerintahan dan pembangunan dengan Pemerintah Pusat, Badan Penghubung

bertugas membantu dalam memudahkan berkomunikasi dan memudahkan

administrasi antara daerah dengan pusat.

Badan Penghubung adalah termasuk Badan Daerah yang merupakan unsur

penunjang. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dengan

demikian Badan Penghubung Daerah tidak termasuk Urusan Wajib ataupun urusan

pilihan. Sebagaimana Misi 1 dalam RPJMD yaitu Menciptakan tata kelola

pemerintahan yang baik (Good Governance). Badan Penghubung diwajibkan ikut

serta dalam mendukung dan mensukseskan melalui program daerah dengan

melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Penghubung

Daerah dalam kurun waktu 5 tahun.

Pada tahun 2019 Program Tata Kelola Pemerintahan dengan target IKM yaitu skala

3,30 dengan realisasi 3,30 dengan capaian sebesar 100 % yaitu tercapainya Laporan

Kinerja Pemerintah Provinsi Banten dari target tahun 2019 yaitu B oleh Kemenpan

RB. Sehingga Tercapainya sasaaran kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang

berkualitas sedangkan pada Indikator sasaran Pelayanan Publik yang berkualitas

yang diampuh oleh Badan Penghubung dengan Realisasi Fisk sebesar 100 % dari

target 97,31 % pada tahun 2019 dengan definisi operasional yaitu :

Target Realisasi Tahun 2019 :

- Jumlah Badan Penghubung Provinsi = 33 Badan Penghubung se Indonesia

- Jumlah Staekholder OPD terkait

Kinerja

= 5 OPD yaitu : Dinas PM PTSP, Dinas

Pariwisata, Dinas Indag, Biro ARTP

Dinas Pemuda dan Olah Raga

- Kementerian K/L = 6 Kementerian dan lembaga

Realisasi Tahun 2019 :

- Jumlah Badan Penghubung Provinsi = 33 Badan Penghubung se Indonesia

- Jumlah Staekholder OPD terkait

Kinerja

= 5 OPD yaitu : Dinas PM PTSP, Dinas

Pariwisata, Dinas Indag, Biro ARTP,

Dinas Pemuda dan Olah Raga

Page 40: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 33

- Kementerian K/L = 8 KL : Kemendagri, Bappenas,

Kemenpan RB, KPK, Kemenaker,

DPR RI, DPD RI, Setneg RI, Kemenkeu

Pada Tahun 2019 Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten telah

menyelenggarakan urusan penunjang yaitu support bagi kegiatan OPD Provinsi

Banten dan Kabupaten/Kota di Ibukota Negara (Pusat Pemerintahan) yaitu di

Jakarta dan Jabodetabek.

Tahun 2019 Badan Penghubung Daerah mendapatkan alokasi Anggaran kegiatan

murni sebesar Rp. 5,136,000,000.00 sedangkan pada alokasi kegiatan perubahan

Tahun 2019 sebesar Rp. 5,068,354,000.00 dengan dua program yaitu :

(1) Program Pembangunan Kemitraan dan

(2) Tata Kelola Pemerintahan.

NO PROGRAM /

KEGIATAN

TARGET ANGGARAN SISA

ANGGARAN RENCANA REALIASAI

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

2,156,463,000.00 1,971,780,298.00

184,682,702.00

2 Program Pembangunan

Kemitraan 2,911,891,000.00 2,690,128,658.00

221,762,342.00

Untuk melaksanakan Fungsi penunjang, Badan Penghubung melaksanakan 2 (dua)

Indikator Kinerja dengan dengan 2 (dua) program dengan prioritas urusan

penunjang Kantor yaitu Capaian Pelayanan Publik dengan startegi Meningkatkan

Fasilitasi, Koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan dengan strategi tersebut

arah kebijakan yang dilakukan oleh Badan Penghubung dengan Peningkatan

Koordinasi, mediasi dan fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan sehingga dapat

tercapai Pelayanan Publik pada Tahun 2019 dalam tabel 4.1 yaitu :

NO PROGRAM /

KEGIATAN

TARGET KINERJA HASIL

PELAKSANA

AN BADAN

PENGHUBU

NG

INDIKATOR

KINERJA

PROGRAM RPJMD

TARGET

2019

REALIAS

AI 2019

(1) (2) (3) (4) (5)

Page 41: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 34

1 Program Tata

Kelola

Pemerintahan

Nilai IKM (satuan

Skala)

3.30 3,30 97,46

Capaian Laporan

Kinerja Pemerintah

Provinsi Banten

BB

2 Program

Pembangunan

Kemitraan

Capaian Pelayanan

Publik

100 97,31 97,31

Program Tata Kelola Pemerintahan :

1. Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset

Kegiatan penyusunan laporan kinerja keuangan dan neraca aset Pada Tahun

2019 dengan Target Kinerja pada Tolok Ukur sebagai berikut :

Penyusunan Dokumen Laporan Keuangan Target 17 Dokumen

Penyusunan Dokumen Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) Aparat

Pengawas Instansi Pemerintah (APIP) Target 2 Dokumen

Penyusunan Dokumen Pajak 3 Dokumen

Dari Realisasi fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100 %,.

2. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Kegiatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan Tahun 2019 dengan Target Pada

Tolok Ukur Kinerja sebagai berikut :

Penyusunan Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Target 3 Dokumen

dengan realisasi 3 Dokumen yaitu : LKPJ, LPPD dan LKPj

Penyusunan Perencanaan Program dan Kegiatan Target 9 Dokumen yaitu :

Perkin, Renja (2 Dok), RKA, RKAP, DPA, DPAP,Forum Renja

Penyusunan Laporan Evaluasi dan Pelaporan Target 5 Dokumen yaitu :

Lapbul Progres Fisik, Lapbul SAKIP, Barjas, Tepra, Triwulan

Dari Realisasi Fisik Kegiatan tersebut telah mencapai 100 %

3. Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan

Kegiatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan Tahun 2019 dengan Target Pada

Tolok Ukur Kinerja sebagai berikut :

Penyusunan Profil Kinerja Program Perangkat Daerah Target 2 Dokumen

Pembuatan Visualisasi Perangkat Daerah Target 1 Dokumen

Penyusunan Statistik Sektoral dan Informasi Geopasial Tematik 2 Dokumen

Page 42: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 35

Pengelolaan PPID Target 1 Tahun

Penyusunan Indek Kepuasan Masyarakat 1 Tahun

Dengan Fisik Kegiatan sebesar 100 %

4. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor

Kegiatan pengadaan sarana dan Pada Tahun 2019 dengan Target Kinera yaitu

: Pengadaan Pompa Air 600 Watt 1 paket, Lemari Es Type Comp 1 unit, Kursi

Kerja Staf 5 unit, Televisi 32 dan 43 Inci, Braket Standing 1 unit, Sound System 1

paket, Proyektor 3.200 im, Printer Laserjet M201N, Printer L4485, Hardisk

Eksternal 4 TB, Webcame Pro Stream, Camera CCTV Wireless 1 Paket, Secara

fisik, kegiatan tersebut telah mencapai 100%.

5. Pengadaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada Tahun 2019

dengan Target Kinerja yaitu : Pemeliharaan Gedung dan Halaman Kantor dan

Anjungan Banten Target 1 Tahun yaitu : Pemeliharaan Gedung pada Badan

Penghubung Daerah Provinsi Banten 1 Paket, emeliharaan Instalasi Air yaitu

Sedot WC 1 paket/tahun, Mesin Air 1 unit/tahun, Pemeliharaan Inventaris

Kantor yaitu : AC Split 23 unit, AC Standing 3 unit, Printer 11 unit, Laptop 11 unit,

Personal Computer 11 unit, Mesin listrik/Genset 1 unit, Water heater 1 unit

Secara fisik, kegiatan tersebut telah mencapai 100%.

6. Peningkatan Kapasitas Aparatur

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur P Pada Tahun 2019 dengan Target

Kinerja yaitu :

Fasilitasi Administrasi Kepegawaian Target 3 dokumen

Peningkatan Kompetensi Aparatur Target 1

Dari 2 (dua) Tolok Ukur tersebut untuk pengiriman sudah sesuai target capaian.

Page 43: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 36

Penguatan Kelembagan Badan Penghubung

7. Rapat Koordinasi Ke Dalam dan Keluar Daerah

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur P Pada Tahun 2019 dengan Target

Kinerja yaitu :

Koordinasi dan Konsultasi Kedalam Daerah Target 3 dokumen

Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Target 1 dokumen

Dari 2 (dua) Tolok Ukur tersebut untuk pengiriman sudah sesuai target capaian

Adapun pencapaian Indikator Badan Penghubung sehingga Sasaran Tercapainya

Penyelenggaraan Pemerintahan YangAkuntabel, Efektif dan Efisien dan Capaian

Pelayanan Publik dapat tercapai.

Program Pembangunan Kemitraan

Pada tahun 2019 Program Pembangunan Kemitraan diampuh oleh 3 Subbid yaitu :

1. Subbid Fasilitasi Penyelenggaraan Pemda dengan Kegiatan Penyelenggaraan

Pemda dengan target Tolok Ukur Kinerja Pada Tahun 2019 yaitu :

Fasilitasi Pimpinan, Pejabat Pemda, Pusat dan Tamu dalam rangka

koordinasi, Raker dan Kunker target 12 bulan

Fasilitasi Pimpinan, Pejabat Pemda, Pusat dan Tamu pada Event Nasional,

Internasional dan Kegiatan MPU, APPSI serta lainnya 2 kali

Layanan Wisma dan Pengelolaan Wisma

Rakor Tim Fasilitasi Pimpinan Badan Penghubung Daerah se Indonesia di

Jakarta

Rakor Tim Pimpinan Kabupaten/Kota se Provinsi Banten

Dengan target Capaian Pelayanan Publik 100 % sedangkan realisasi kegiatan

pada tahun 2019 sebesar dengan Hasil Cakupan Koordinasi Badan Penghubung

terhadap Mitra Strategis target 100 % .

Dengan Hasil Kegiatan :

1. Layanan Pimpinan

Page 44: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 37

2. Rapat Koordinasi Tim Fasilitasi Pimpinan Kabupaten/Kota se Provinsi Banten

tanggal 20 Maret 2019

Page 45: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 38

Page 46: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 39

2. Subbid Fasilitasi Layanan Mayarakat dengan Kegiatan Layanan Masyarakat :

Fasilitasi Pembinaan Masyarakat Asal Banten target 4 Kegiatan

Pelayanan terhadap masyarakat Banten di Jakarta target 1 Kegiatan

Rakor Mahasiswa Asal Banten target 1 Kegiatan

Sarasehan Masyarakat Banten di Jakarta target 1 Kegiatan

Dengan target Capaian Pelayanan Publik 100 % sedangkan realisasi kegiatan

pada tahun 2019 sebesar dengan Hasil Cakupan Koordinasi Badan Penghubung

terhadap Mitra Strategis target 100 % .

Dengan Hasil Kegiatan :

1. Rakor Mahasiswa Asal Banten dan Seminar Nasional Kebantenan di

Auditorium Sumardi IPB Bogor tanggal, 28 Pebruari 2019

2. Kerjasama Promosi dengan Mahasiswa yaitu Pentas Seni Budaya di luar

daerah di Monumen Serangan Umum tanggal 11 Oktober 2019 di Jogjakarta;

3. Sarasehan Masyarakat Banten di Jakarta tanggal 24 Oktober 2019.

4. Subbid Fasilitasi Promosi, Investasi dan Hubungan Antar Lembaga dengan

Kegiatan Promosi, Investasi dan Hubungan Antar Lembaga dengan target Tolok

Ukur Kinerja Pada Tahun 2019 yaitu :

Bulan Promosi 8 Kabpaten/Kota di TMII target 1 Kegiatan

Fasilitasi Pentas Seni Budaya Banten di Jabodetabek Target 2 Event

Fasilitasi Pelestarian Seni Budaya Banten di Anjungan Banten TMII Target 1

Kegiatan

Fasilitasi Pentas Seni dan Promosi di Event Nasional & Regional 2 Event

Partisipasi Anjungan pada Kegiatan di TMII Target 4 Kegiatan

Partisipasi dalam Rangka HUT Banten Target 1 Event

Pengelolaan Media Informasi dan Publikasi Badan Penghubung Target 2

Kegiatan

Page 47: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 40

Kegiatan Penunjang Anjungan Banten Target 1 Kegiatan

Pada Tahun 2019 Capaian realisasi kegiatan 100 %

Dengan Hasil Kegiatan :

1. Festival Kuliner Khas Daerah dan Pameran Expo Nusantara

2. Pentas Seni di Jabodetabek : pada Event Gebyar Wisata dan Budaya 3.Nusantara

(GWBN) di Jakarta Convention Center (JCC) Tanggal 22 sd 30 Juni 2019.

4. Pentas Seni diluar daerah di Bali tanggal 18 Oktober 2019;

5. Rangkaian Perayaan HUT Banten ke-19 di Panggung Candi Bentar Taman Mini

“Indonesia Indah” (TMII), pada Sabtu malam (09 Oktober 2019) :

Mengundang dengan menghadirkan beberapa perusahaan asing dan tamu

undangan yaitu : 14 Duta Besar/perwakilan negara sahabat yang hadir antara

lain :

Afghanistan,

Venezuela,

Belarus,

Irak,

Maroko,

Guinea Bessau,

Belanda,

Bosnia,

Korea Selatan,

Serbia,

Palestina,

Suriname,

Ukraina dan

Etiopia s

Serta perusahaan dari China PT CNTIC (China National Trading Internasional

Corporation) dan PT. Citec Engineering Indonesia (Sinoma internasional)

Page 48: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 41

Page 49: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 42

Capaian Kinerja Program Kegiatan dan Sasaran :

Secara umum pelaksanaan program dan kegiatan pada Badan Penghubung

Daerah Provinsi Banten tahun 2019 terlaksana dengan baik, dengan rata-rata

pencapaian indicator kinerja 100 %. Capaian kinerja masing-masing program adalah

sebagai berikut :

URAIAN PAGU

ANGGARAN/TARGET

REALISASI

ANGGARAN

(Rp)/FISIK

BELANJA TIDAK

LANGSUNG (BTL) Rp.

Rp. 6.127.000.000, Rp. 5.653.568.711,-

(92,27 %)

BELANJA LANGSUNG

(BL) Rp.

Rp. 5.136.000.000, 4.661.908.956,-

(90,77%)

BTL + BL Rp. 11,195,354,000.00 Rp. 10.315.477.667,-

(92,14%)

RETRIBUSI (WISMA) Rp. 113.000.000,- Rp. 91.750.000,-

(81,19 %)

SILPA ANGGARAN

KEGIATAN

Rp. 11,195,354,000.00 Rp. 879.876.333,-

(7,86 %)

Page 50: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 43

Program Peningkatan Tata

Kelola Pemerintahan (Nilai

Skala)

3,31 3,31

Sasaran

Capaian Laporan Kinerja

Pemerintaha Provinsi

Banten

BB

Program Pembangunan

Kemitraan (Capaian

Pelayanan Publik)

100 % 97.31%

Capaian Program

1. Manfaat fasilitasi/Pembuka yang dilakukan oleh Badan Penghubung

terhadap Kedutaan Besar :

Terselenggaranya kegiatan yang dimanfaatkan oleh Dinas Penanaman

Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu : yaitu dengan mengundang Duta

Besar/ Perwakilan negara Sahabat dan para pengusaha untuk makan

malam bersama Sekaligus Ekspos Peluang investasi melalui pemutaran

Video dan dialog Interaktif yang digelar di Balai Panjang Museum

Indonesia TMII.

Memfasilitasi Komisi I DPRD Provinsi Banten sehingga terselenggaranya

pertemuan dengan ke Kedutaan Tunisia

2. Membuka Kerjasama dengan Angkasa Pura II terkait Promosi dan Informasi

Berupa : Fasilitasi Media Promosi Photo booth dan Media Promosi Lainnya di

Bandara Sokarno Hatta dengan di Tindak lanjuti oleh Kepala Dinas Pariwisata

untuk sarana dan media promosi untuk Banten yaitu OPD Provinsi Banten dan

Kabupaten/Kota

3. Terbentuknya Tim Promosi Provinsi Banten

4. Website Badan Penghubung Sebagai Media Informasi Provinsi Banten di Ibu

Kota Negara

5. Mensponsori Kegiatan Publikasi Informasi Provinsi Banten melalui Booklet

yaitu kios informasi di Bandara Soekarno Hatta.

Page 51: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 44

Dalam setiap pelaksanaan kegiatan, tidak terlepas dari Permasalahan, hambatan

ataupun kendala. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan

kegiatan tahun 2019 adalah sebagai berikut :

1. Belum terbangunnya jaringan Promosi dan Informasi dengan berbagai pihak

yang lebih sinergis, berkesinambungan dan saling menguntungkan, sehingga

capaian kegiatan belum maksimal

2. Belum adanya Kepala Badan sehingga berdampak pada kinerja kurang

maksimal dan realiasi anggaran

3. Pada Acara Forum Renja Badan Penghubung Daerah belum sesuai keinginan

yang direncanakan, karena peserta yang hadir yaitu Stakeholder dan OPD

lainnya belum semuanya hadir sehingga terkait dengan pembahasan Rencana

Kerja dalam kaitan Suport kinerja Badan Penghubung terhadap OPD Provinsi

Banten, Kabupaten/Kota di Ibu Kota Negara (Pusat Pemerintahan) belum

maksimal, permasalahan ini disebabkan karena khususnya OPD Provinsi Banten

belum memahami manfaat dan fungsi Badan Penghubung Daerah di Ibukota

Negara

4. Belum memiliki Database tentang Industri Besar dan Kecil, UMKM, Produk

Unggulan, Data Investasi sehingga support informasi terhadap Instansi Teknsi

yaitu : OPD Stakeholder, Kabupaten/Kota dan Kementerian Lembaga

mengalami kesulitan;

5. Belum terbina dan belum diberdayakannya komunitas masyarakat Banten oleh

Badan Penghubung yang ada di Jakarta dan Tidak adanya data komunitas atau

database masyarakat Banten di Jakarta (masyarakat asal Banten dan

mahasiswa asal banten di luar wilayah provinsi banten) akibatnya pelaksanaan

pelayanan masyrakat tidak maksimal;

6. Strategi Promosi belum maksimal dilakukan di tahun 2019 dikarenakan Fungsi

dari Badan Penghubung Daerah yang belum dipahami dan dimaksimalkan oleh

stakeholder (OPD Provinsi, OPD Kabupaten/Kota, kementerian dan Lembaga

serta Swasta ataupun paguyuban)

7. Kurang bersinergi dengan OPD ataupun Kab/Kota dalam melakukan kegiatan

seperti Pameran produk unggulan, promosi bersama , baik membuat event

sendiri ataupun mengikuti event yang sudah ada seperti PRJ dan lainnya

sehingga promosi atau pun pameran pelaksanaannya efec dan sasaranya

kurang dirasakan

8. Promosi produk unggulan belum maksimal, baru berjalan promosi budaya dan

kesenian hal ini dikarenakan belum sinerginya program, kegiatan dan

kebijakan dengan dinas terkait baik Dinas INDAG, Dinas Koperasi dan UMKM,

ataupun DPMPTSP. Sementara untuk Promosi budaya dan Pariwisata sudah

Page 52: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 45

bersinergi dengan Dinas Pariwisata baik dengan Dinas Pariwisata Provinsi

ataupun Kabupaten/Kota.

9. Belum maksimalnya kunjungan ke Kementerian, Lembaga dan Swasta;

10. Terbatasnya akses untuk masuk ke kedutaan-kedutaan.

11. Kurangnya tenaga terampil Bahasa asing.

12. Melakukan join promosi dengan Angkasa Pura II agar dapat berpromosi di

Bandara Soekarno Hatta ataupun bandara lainnya.

13. Permintaan masyarakat dan arahan Bapak Sekda, Wisma Banten untuk

menjadi rumah singgah sekitar 30% dari jumlah kamar yang ada.

14. Kurangnya mengenalkan Produk Potensi Unggulan Terhadap calon Investor.

15. Kurangnya Suport Informasi terhadap Kementerian dan OPD Provinsi Banten

dan Kabupaten/Kota.

16. Kurangnya Suport Urusan Pemerintahan dan Pembangunan di Ibukota Negara

terhadap OPD Provinsi, Kabupaten/Kota.

17. Belum tersedianya data secara lengkap jenis dan jumlah Paguyuban Warga

Banten di Jabodetabek;

18. Belum ada data base investor/pengusaha dalam dan luar negeri;

19. Belum adanya legalitas untuk mencantumkan produk kesenian dan produk

unggulan Banten yang dapat mencerminkan Jatidiri Provinsi Banten

20. Kurangan maksimalnya jaringan kerja antara Badan Penghubung dengan

Kabupaten/Kota

21. Belum tersusunnya kinerja secara menyeluruh yang menerapkan Standar

Operasional Prosedur

22. (SOP ) pelayanan

23. Belum terbangunnya jaringan promosi dengan berbagai pihak yang lebih

sinergis, kontinyu dan saling menguntungkan.

24. Belum terbangunnya jaringan promosi dengan berbagai pihak yang lebih

sinergis, kontinyu dan saling menguntungkan.

Page 53: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 46

Prestasi dan Penghargaan Tahun 2019

Anjungan Daerah Banten meraih Juara 3 pada Lomba keindahan kebersihan

lingkungan & kesehatan wilayah provinsi anjungan termuda dalam rangka HUT

ke-43 Taman Mini "Indonesia Indah".

Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten meraih juara favorit 1 Lomba

Kreasi Marandang di "Festival Nusantara Marandang" yang digelar oleh

Pemprov Sumatera Barat di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu 2 Desember

2018.

Penghargaan dari Komisi Informasi Provinsi Banten yaitu Badan Penghubung

Daerah Provinsi Banten

Dari Target Capaian 100 % dengan realisasi 97,31 % bahwa dalam Analsis Capaian

Kinerja Tahun 2019 pada Kegiatan Pelayanan Masyarakat Perlu dilakukan

penggabungan dengan kegiatan Penyelenggaran Pemerintah agar sasaran kegiatan

lebih maksimal dengan Output dan Outcam yang lebih terarah sehingga akan terjadi

sinkronisasi dan selaras dengan peranan masing masing yaitu pelayanan publik

terhadap pimpinan dan masyarakat, hal ini untuk lebih memudahkan dalam

pengukuran kinerja dan Untuk mengoptimalkan serta mengefektifkan dalam

Pencapaian Sasaran (Keselarasan RPJMD , RENSTRA, dan RENJA). Kegiatan

Pelayanan Masyarakat agar lebih menyentuh dan menguatkan terhadap

masayarakat di Ibu Kota Negara, bukan melaksanakan indicator sasaran output

Page 54: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 47

Rakoor ataupun seminar sebagaimana hasil evaluasi dari Bappeda atas evaluasi LKIP

oleh KemenpanRB. Kegiatan Penyelenggaraan Pemda yaitu pelayanan pimpinan

dilakukan mengacu pada PP 18 Tahun 2016 yaitu untuk menunjang koordinasi

urusan pemerintah daerah dan pembangunan dengan pemerintah pusat di Ibukota

Negara bukan di luar Provinsi Banten dan DKI Jakarta. Sedangkan kegiatan Promosi,

Investasi dan Hubungan Kelembagaan dilaksanakan mengacu bada PP 18 Tahun

2016 serta harus melaksanakan fungsi Badan yaitu fungsi penunjang. Pada kegiatan

tersebut perlu dilakukan perubahan nomen klatur kegiatan dan perlu dilakukan

pemisahan agar lebih seimbang pembagian tugas dan peranan sehingga masing

masing subid kaya fungsi dan peranan. Dari pelaksanaan Kinerja pada tahan 2018

yang dapat di informasikan adalah sebagai berikut :

Kegiatan Pelayanan Masyarakat dengan Program Pembangunan Kemitraan masih

terdapat Indikator Kinerja Kegiatan dalam tiga tahun berjalan yang termuat dalam

Renstra belum dilaksanakan dalam pelaksanaan yaitu Penyediaan Data Base

Masyarakat Banten di Jakarta dan Pelayanan terhadap masayarakat Banten di

Jakarta karna pelaksanaan anggaran belum mencukupi untuk dilaksanakan dalam 3

tahun berjalan.

Pada Indikator kegiatan Saresehan ke depan akan dilaksanakan 2 tahun satu kali

untuk itu perencanaan pada Renstra sudah dilakukan Revisi kegiatan, sedangkan

untuk memaksimalkan kegiatan perlu kirannya Uraian tugas yang ada untuk di revisi

yaitu Peraturan Gubernur tentang SOTK dan Uraian Tugas,

Fasilitasi Pembinaan Mahasiswa Asal Banten dilakukan dilaksanakan untuk

meningkatkan peran serta mahasiswa didalam pembangunan mengembangkan

kreatifitas Mahasiswa untuk mendukukung keikutsertaan Mahasiswa dalam

pembangunan Provinsi Banten dan kerjasama dalam tampilan, dalam

mempromosikan dan mengenalkan budaya dan potensi produk unggulan sdmber

daya alam. Pada tahun 2018 Badan penghbung melakukan kerjasama dengan

mahasiswa dalam tampilan Keluarga Mahasiswa Banten - Bogor (KMB Bogor)

bekerjasama dengan Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten menyelenggarakan

Page 55: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 48

3.3. AKUNTABILAS KEUANGAN

Secara umum pada akuntabilas Badan Penghubung Daerah tidak terdapat hambatan

dan kendala yang sifatnya strategis sehingga dapat berpengaruh secara signifikan

terhadap pencapaian target realisasi s.d Semester II Tahun Anggaran 2019 yang

telah ditetapkan. Berikut ini rekapitulasi realisasi kegiatan sampai dengan s.d

Semester II Tahun Anggaran 2019 :

1. Belanja Tidak Langsung dianggarkan sebesar Rp. 6.127.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 5.653.568.711,- atau 92,27%. Hambatan dan kendala : Secara

umum anggaran Belanja Tidak Langsung (BTL) terealisasi lebih dari 90%.

Anggaran yang tidak terserap sebesar Rp. 473.431.289,- berasal kekosongan dari

pejabat kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten. Kekosongan jabatan

pimpinan kepala Badan Penghubung yang selama ini dijabat rangkap oleh

Kasubag Tata Usaha menyebabkan Tunjangan Kinerja Kasubag Tata Usaha tidak

terserap. Tidak terserap anggaran Belanja Tidak Langsung (BTL) juga karena satu

orang staf pindah ke Kemenpora, Tidak terserapnya tambahan penghasilan

penatausahaan keuangan daerah (Pembantu Bendahara), Tambahan

Penghasilan berdasarkan obyektif Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, sisa

Pembulatan Gaji dan sisa Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja.

2. Kegiata Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset dianggarkan

sebesar Rp. 23.440.000,- terealisasi sebesar Rp. 19.833.000,- atau 84,61%.

Hambatan dan kendala : Secara umum anggaran Kegiatan Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan Neraca Aset terealisasi sebesar 84,61% tidak ada

hambatan dan kendala yang berarti. Sisa anggaran sebesar Rp. 3.607.000,-

berasal dari sisa anggaran belanja narasumber yaitu anggaran esselon III menjadi

esselon IV. Sisa anggaran juga berasal dari sisa belanja penggandaan.

3. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dianggarkan sebesar Rp.

35.607.000,- terealisasi sebesar Rp. 34.539.000,- atau 97,00%.Kegiatan

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan terealisasi sebesar 97,00% tidak ada

hambatan dan kendala yang berarti. Sisa anggaran sebesar Rp. 1.068.000,-

berasal dari sisa anggaran uang saku tolok ukur Penyusunan Perencanaan

Program dan kegiatan Tahunan.

4. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor dianggarakan

sebesar Rp. 163.651.500,- terealisasi sebesar Rp. 156.684.200,- atau 95,74%.

Page 56: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 49

5. Secara umum anggaran Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor

terealisasi sebesar 95,74%, tidak ada hambatan dan kendala yang berarti. Sisa

anggaran sebesar Rp. 6.967.300,- berasal dari efisiensi sisa kontrak kegiatan.

6. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor dianggarkan sebesar

Rp. 449.444.000,- terealisasi sebesar Rp. 408.909.779,- atau 90,98%. Hambatan

dan kendala : Secara umum tidak ada kendala dan hambatan dalam kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor karena dapat terealisasi sebesar

90,98%. Sisa anggaran sebesar 40.534.221,- karena adanya sisa belanja premi

asuransi, efisiensi kontrak, sisa belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)

dan sisa belanja pemeliharaan instalasi air dimana digunakan sesuai kebutuhan.

7. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran dianggarkan sebesar

Rp.1.512.032.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.396.317,- atau 92,35%. Hambatan

dan kendala : Secara umum tidak ada kendala dan hambatan dalam kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran karena dapat terealisasi sebesar

92,35%. Sisa anggaran sebesar Rp. 115.714.737,- berasal dari anggaran premi

asuransi kesehatan untuk tenaga kerja lapangan/honorer dimana anggaran

tersebut tidak bisa terserap karena kurang anggaran tersebut pada setiap

bulannya. Selain itu untuk belanja jasa tenaga kerja lapangan/honorer (anggaran

honorarium) tidak terserap 100% karena ada 2 tenaga honorer yang

mengundurkan diri sebanyak 2 orang pada pertengahan tahun. Sisa anggaran

kegiatan juga dari sisa belanja listrik dan Belanja Telepon/Faksimili/Internet.

8. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur dianggarakan sebesar Rp.

34.889.000,- terealisasi sebesar Rp. 21.888.800,- atau 62,74%. Hambatan dan

kendala : Secara umum tidak ada kendala dan hambatan yang berarti dalam

pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, meskipun realisasi

kegiatan sebesar 62,74%. Terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 13.000.200,- yaitu

berasal dari belanja pengiriman kursus-kursus singkat/pelatihan yang tidak

terserap dan sisa belanja jasa narasumber. Untuk belanja pengiriman kursus-

kursus singkat/pelatihan yang tidak terserap karena adanya arahan dari

Inspektorat untuk tidak digunakan anggaran tersebut di luar jadwal ROK dan

adanya perubahan jadwal pengiriman kursus-kursus tersebut. Sisa anggaran

tersebut juga berasal dari sisa belanja jasa narasumber yang seharusnya

narasumber esselon III menjadi esselon IV.

Page 57: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 50

9. Kegiatan Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah dianggarkan sebesar Rp.

558.037.500,- terealisasi sebesar Rp 518.116.616,- atau 92,85%. Hambatan

dan kendala : Secara umum tidak ada kendala dan hambatan yang berarti dalam

pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah. Terdapat

sisa anggaran sebesar Rp. 39.920.884,- , sisa anggaran tersebut berasal dari

anggaran perjalanan dinas luar daerah. Realisasi Kegiatan Rapat Koordinasi

Kedalam dan Keluar Daerah berdasarkan undangan yang ada.

10. Kegiatan Penyediaan Data Pembangunan Sektoral dianggarkan sebesar Rp.

134.790.000,- terealisasi sebesar Rp. 133.840.000,- atau 99,30%. Secara umum

tidak ada kendala dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral. Sisa anggaran sebesar Rp. 950.000,- berasal dari sisa

efisiensi kontrak.

11. Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dianggarakan sebesar Rp.

440.690.000,- terealisasi sebesar Rp. 385.183.906,- atau 87,40%. Hambatan dan

kendala : Secara umum tidak ada kendala dan hambatan yang berarti dalam

pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Sisa

anggaran sebesar Rp. 55.506.094,- berasal dari sisa perjalanan dinas dari tolok

ukur Fasilitasi Pimpinan, pejabat Pemda, pusat dan tamu dalam rangka

Koordinasi, Raker dan Kunker terutama pada bulan 55.506.094,00)Januari s.d

Maret 2019.

12. Kegiatan Pelayanan Masyarakat dianggarkan sebesar Rp. 347.396.000,-

terealisasi sebesar Rp. 302.944.550,- atau 87,20%.

13. Hambatan dan kendala :

14. Secara umum tidak ada kendala dan hambatan yang berarti dalam pelaksanaan

kegiatan Pelayanan Masyarakat. Sisa anggaran sebesar Rp. 44.451.000,- berasal

dari efisiensi makanan dan minuman belanja perjalanan dinas pada pelaksanaan

kegiatan. Belanja perjalanan dinas berasal dari tiket pesawat yang tidak

digunakan Fasilitasi Pembinaan Mahasiswa asal Banten ke Provinsi Lampung.

Pada pelaksanaan Sarasehan Masyarakat Banten di Jakarta tidak digunakan

belanja sewa tenda karena adanya fasilitas gedung dari BKKBN Jakarta.

15. Kegiatan Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan dianggarkan sebesar Rp

1.368.377.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.283.652.742,- atau 93,81%. Hambatan

dan kendala : Secara umum tidak ada kendala dan hambatan yang berarti dalam

Page 58: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 51

pelaksanaan kegiatan Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan. Sisa

anggaran sebesar Rp. 84.724.258,- berasal dari tolok ukur Fasilitasi Pentas seni

dan promosi di event nasional dan regional yaitu belanja perjalanan dinas

berupa tiket pesawat sesuai penggunaan dan pemakaian pada saat acara. Sisa

anggaran kegiatan juga berasal efisiensi kontrak dan tidak terserapnya honor

penjaga bandara.

Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah Badan Penghubung Provinsi Banten

s.d Semester II Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. 91.750.000,- atau 81,19% dari

target yang direncanakan dalam Anggaran Pendapatan sebesar Rp. 113.000.000,-.

Pendapatan Asli Daerah Badan Penghubung Provinsi Banten berdasarkan objek

pendapatan yaitu Pendapatan Retribusi Daerah yang berasal dari Wisma Banten

dengan keterangan sebagai berikut :

Rekening Pendapatan Retribusi Daerah menampung sumber pendapatan berasal

dari retribusi daerah sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28

Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah

Provinsi Banten Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah.

Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah s.d Semester II Tahun Anggaran 2019 sebesar

Rp. 91.750.000,- atau 81,19% dari target sebesar Rp. 113.000.000. Pendapatan

Retribusi Daerah Badan Penghubung Provinsi Banten berasal dari Retribusi Daerah

berupa sewa kamar penginapan dan sewa ruang rapat.

Hambatan dan Kendala : Tidak tercapainya target Pendapatan Badan Penghubung

Daerah Provinsi Banten antara lain :

Wisma belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh ASN di lingkungan Pemerintah

Provinsi Banten dan masyarakat Banten yang berkegiatan di Jakarta;

Kenaikan harga tiket pesawat mengakibatkan instansi yang biasa menyewa

mengalihkan kegiatannya ke daerah masing-masing;

Fasilitas wisma terbatas dan belum tersedia sarapan pagi;

Jumlah kamar wisma terbatas mengakibatkan pengunjung rombongan tidak

dapat tertampung;

Banyak hotel budget di sekitar Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten

sehingga menimbulkan persaingan;

Banyak instansi mengurangi aktivitas kegiatannya yang memanfaatkan wisma

Banten pada bulan Ramadhan dan setelah libur Idul Fitri;

Belum semua masyarakat Banten mengetahui keberadaan wisma Banten di

Jakarta.

Page 59: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 52

A. Kesimpulan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Penghubung Daerah Provinsi

Banten Tahun 2019 menyajikan tingkat capaian keberhasilan maupun

kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh Badan Penghubung Daerah

Provinsi Banten pada Tahun Anggaran 2019. Berbagai capaian strategis

tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), analisis

kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. Adapun beberapa kesimpulan yang

dapat diuraikan, sebagai berikut :

1. Capaian indikator kinerja Tahun 2019 pada Sasaran Strategis 1,

Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel, Efektif, dan

efisien merupakan capaian periode 1 Tahun 2019 sebesar target 3,30

dengan realisasi 3,30 atau 100 % at;

2. Capaian indikator kinerja Tahun 2019 pada Sasaran Strategis 2,

Meningkatnya Kepuasan Pelayanan Publik Badan Penghubung merupakan

capaian periode 1 Tahun 2019 denga 100 % dengan realisasi 97,31 %

pada capaian program.

3. Dari 2 (dua) sasaran dan 2 (dua) program dengan pagu anggaran kegiatan

sebesar Rp. 5.136.000.000 terrealisasi anggaran sebesar Rp.

4.661.908.956,- ,- dengan persentase 90,77 %. Dengan rincian sebagai

berikut :

URAIAN PAGU

ANGGARAN/TARGET

REALISASI

ANGGARAN

(Rp)/FISIK

BELANJA TIDAK

LANGSUNG (BTL)

Rp.

Rp. 6.127.000.000, Rp. 5.653.568.711,-

(92,27 %)

BELANJA

LANGSUNG (BL) Rp.

Rp. 5.136.000.000, 4.661.908.956,-

(90,77%)

BAB IV

PENUTUP BaB

4

Page 60: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 53

BTL + BL Rp. 11,195,354,000.00 Rp. 10.315.477.667,-

(92,14%)

RETRIBUSI (WISMA) Rp. 113.000.000,- Rp. 91.750.000,-

(81,19 %)

SILPA ANGGARAN

KEGIATAN

Rp. 11,195,354,000.00 Rp. 879.876.333,-

(7,86 %)

B. Permasalahan dan Kendala

1. Belum terbangunnya jaringan Promosi dan Informasi dengan berbagai

pihak yang lebih sinergis, berkesinambungan dan saling menguntungkan,

sehingga capaian kegiatan belum maksimal

2. Belum adanya Kepala Badan sehingga berdampak pada kinerja kurang

maksimal dan realiasi anggaran

3. Pada Acara Forum Renja Badan Penghubung Daerah belum sesuai

keinginan yang direncanakan, karena peserta yang hadir yaitu

Stakeholder dan OPD lainnya belum semuanya hadir sehingga terkait

dengan pembahasan Rencana Kerja dalam kaitan Suport kinerja Badan

Penghubung terhadap OPD Provinsi Banten, Kabupaten/Kota di Ibu Kota

Negara (Pusat Pemerintahan) belum maksimal, permasalahan ini

disebabkan karena khususnya OPD Provinsi Banten belum memahami

manfaat dan fungsi Badan Penghubung Daerah di Ibukota Negara

4. Belum memiliki Database tentang Industri Besar dan Kecil, UMKM,

Produk Unggulan, Data Investasi sehingga support informasi terhadap

Instansi Teknsi yaitu : OPD Stakeholder, Kabupaten/Kota dan

Kementerian Lembaga mengalami kesulitan;

5. Belum terbina dan belum diberdayakannya komunitas masyarakat Banten

oleh Badan Penghubung yang ada di Jakarta dan Tidak adanya data

komunitas atau database masyarakat Banten di Jakarta (masyarakat asal

Banten dan mahasiswa asal banten di luar wilayah provinsi banten)

akibatnya pelaksanaan pelayanan masyrakat tidak maksimal;

6. Strategi Promosi belum maksimal dilakukan di tahun 2019 dikarenakan

Fungsi dari Badan Penghubung Daerah yang belum dipahami dan

dimaksimalkan oleh stakeholder (OPD Provinsi, OPD Kabupaten/Kota,

kementerian dan Lembaga serta Swasta ataupun paguyuban)

7. Kurang bersinergi dengan OPD ataupun Kab/Kota dalam melakukan

kegiatan seperti Pameran produk unggulan, promosi bersama , baik

membuat event sendiri ataupun mengikuti event yang sudah ada seperti

PRJ dan lainnya sehingga promosi atau pun pameran pelaksanaannya efek

dan sasaranya kurang dirasakan

Page 61: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 54

8. Promosi produk unggulan belum maksimal, baru berjalan promosi

budaya dan kesenian hal ini dikarenakan belum sinerginya program,

kegiatan dan kebijakan dengan dinas terkait baik Dinas INDAG, Dinas

Koperasi dan UMKM, ataupun DPMPTSP. Sementara untuk Promosi

budaya dan Pariwisata sudah bersinergi dengan Dinas Pariwisata baik

dengan Dinas Pariwisata Provinsi ataupun Kabupaten/Kota.

9. Belum maksimalnya kunjungan ke Kementerian, Lembaga dan Swasta;

10. Terbatasnya akses untuk masuk ke kedutaan-kedutaan.

11. Kurangnya tenaga terampil Bahasa asing.

12. Melakukan join promosi dengan Angkasa Pura II agar dapat berpromosi

di Bandara Soekarno Hatta ataupun bandara lainnya.

13. Permintaan masyarakat dan arahan Bapak Sekda, Wisma Banten untuk

menjadi rumah singgah sekitar 30% dari jumlah kamar yang ada.

14. Kurangnya mengenalkan Produk Potensi Unggulan Terhadap calon

Investor.

15. Kurangnya Suport Informasi terhadap Kementerian dan OPD Provinsi

Banten dan Kabupaten/Kota.

16. Kurangnya Suport Urusan Pemerintahan dan Pembangunan di Ibukota

Negara terhadap OPD Provinsi, Kabupaten/Kota.

17. Belum tersedianya data secara lengkap jenis dan jumlah Paguyuban

Warga Banten di Jabodetabek;

18. Belum ada data base investor/pengusaha dalam dan luar negeri;

19. Belum adanya legalitas untuk mencantumkan produk kesenian dan

produk unggulan Banten yang dapat mencerminkan Jatidiri Provinsi

Banten

20. Kurangan maksimalnya jaringan kerja antara Badan Penghubung dengan

Kabupaten/Kota

21. Belum tersusunnya kinerja secara menyeluruh yang menerapkan

Standar Operasional Prosedur

22. (SOP ) pelayanan

23. Belum terbangunnya jaringan promosi dengan berbagai pihak yang lebih

sinergis, kontinyu dan saling menguntungkan.

Page 62: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 55

24. Belum terbangunnya jaringan promosi dengan berbagai pihak yang lebih

sinergis, kontinyu dan saling menguntungkan.

C. Rekomendasi

1. Akan membuat Jaringan kerja di Ibukota Nagara dan Daerah yaitu Provinsi

Banten, Kabupaten/Kota dan Badan Penghubung Daerah se-Indonesia

2. Agar dapat segera di lakukan pengisian untuk Kepala Badan Definitif.

3. Badan Penghubung Daerah akan berusaha kembali untuk melaksanakan Forum

Renja yang mengundang Stakeholder dan OPD lainnya dalam membahas

perencanaan kinerja yang beririsan ataupun memerlukan suport/dukungan

kinerja Badan Penghubung di Ibukota Negara (Pusat Pemerintahan) dalam hal

pemerintahan dan pembangunan dan Diperlukan aturan yang mengatur

tentang pemanfaatan dan fungsi Badan Penghubung serta perhatian dari

pimpinan

4. Akan membuat Database tentang Industri Besar dan Kecil,UMKM, Produk

Unggulan, Data Investasi Tahun 2020 sedang dimulai Road show ke

KabupatenKota untuk mempersiapkan data;

5. Akan memetakan dan sebaran data informasi sebagai bahan pendukung data

sektoral komunitas masyarakat Banten di Ibukota Negara dan Tahun 2020

sudah di rencanakan kegiatan penyusunan database masyarakat adal banten di

jakarta Sebagai bahan pembuatan kebijakan pada kegiatan pelayanan

masyarakat agar setiap program lebih tepat sasaran dan sesuai dgn tujuan yg

ingin di capai;

6. Sosialisasi akan dilakukan terus oleh Badan Penghubung ke seluruh OPD

Provinsi dan OPD Kabupaten/Kota agar dapat memahami dan memanfaatkan

keberadaan dari Badan Penghubung.

7. Akan bersinergi dengan OPD ataupun Kab/Kota dalam melakukan kegiatan

seperti Pameran produk unggulan, promosi bersama , baik membuat event

sendiri ataupun mengikuti event yang sudah ada seperti PRJ.

8. Promosi produk unggulan akan dimaksimalkan, serta akan disinergikan dengan

program kegiatan antara Badan Penghubung Daerah dengan Dinas INDAG,

Dinas Koperasi dan UMKM, ataupun DPMPTSP. Sedangkan untukPromosi

Page 63: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 56

Budaya dan Pariwisata sudah bersinergi dengan Dinas Pariwisata baik dengan

Dinas Pariwisata Provinsi ataupun Kabupaten/Kota.

9. Mulai menginventarisir Kementerian dan Lembaga yang akan dikunjungi yaitu

terkait dengan pembangunan Banten Kementerian dan Lembaga yang akan di

follow up tahun 2020 yaitu: Bapenas, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, BKPM, Deplu, Kementerian

Perindustrian dan Perdagangan, Kementerian Pekerjaan Umum, Desa

Tertinggal.

10. Akan menguatkan kerjasama dengan Kedutaan Besar serta membuat kegiatan

yang akan melibatkan/mengundang duta besar ataupun investor

11. Merekrut tenaga ahli bahasa asing untuk Tahun 2020

12. Berkordinasi dengan Kabupaten/ Kota yang belum melakukan promosi dengan

Angkasa Pura II target dalam Tahun 2020 yaitu Kabupaten Pandeglang dan

Kota Tangerang.

13. Akan menjadi rumah singgah masyarakat Banten dan Rumah Singgah dalam

rangka dinas artinya Badan Penghubung akan membantu masyarakat Banten

dan membantu Penyelenggaran Pemda dalam rangka dinas di Ibukota negara

yang memerlukan bantuan penginapan dan bantuan lainnya yang termasuk

dalam tugas dan pokok serta unsur-unsur kewenangan Badan Penghubung.

14. Akan melaksanakan kegiatan Guide Wisata dan Investasi terhadap Kedutaan

Besar dan Investor.

15. Akan menguatkan Fungsi Informasi sebagai Pusat Informasi Banten di Ibu Kota

Negara (Pusat Pemerintahan) artinya Badan Penghubung menjadi

tempat/Media Informasi berfungsi sebagai penyerap Informasi di Pusat,

Daerah dengan mempublikasikan. Dengan melakukan kerjasama Jaringan

Komunikasi dan Informasi terhadap Kementerian, Lembaga, Swasta dan

Kedutaan,

16. Akan Mensupport, memfasilitasi dan membantu dalam melakukan

administrasi dengan Pemerintah Pusat, Kedutaan, Swasta dan lainnya artinya

Badan Penghubung Daerah akan membantu dan memfasilitasi dalam

dukungan admintrasi, koordinasi, mediasi/pendampingan di Jakarta. Fasilitasi

ditindaklanjuti oleh Badan Penghubung (terkait dengan kinerjanya)

Page 64: Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan telah menjadi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Hal 57

17. Kedepan akan diupayakan data secara lengkap jenis dan jumlah Paguyuban

Warga Banten di Jabodetabek

18. Akanditingkatkan jaringan kerja antara Badan Penghubung dengan

Kabupaten/ Kota. Kedepan akan diupayakan data base investor/pengusaha

dalam dan luar negeri; Keterbukaan Informasi Pada Tahun 2019 Peringkat 9

dalam kategori Cukup Informatif

19. Akan diupayakan dan berkoordinasi dengan mitra OPD yang menangani

produk kesenian dan unggulan

20. Badan Penghubung harus menyusun SOP semua Kinerja

21. Perlu membangun jaringan promosi dengan berbagai pihak yang lebih

sinergis, kontinyu dan saling menguntungkan.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penghubung

Daerah Tahun 2019 disusun, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan/evaluasi

untuk kegiatan/ kinerja yang akan datang. Sekian dan terima kasih.

Jakarta, Pebruari 2020

Plt. KEPALA BADAN PENGHUBUNG DAERAH

PROVINSI BANTEN

Ir. TRIASGANI PURBASARI, MM

Pembina (IV/a)

NIP.19631124 200112 2 001