aspek SDM
Transcript of aspek SDM
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
A. Profil PT. Ginaya Sentosa
PT. Ginaya Sentosa didirikan pada tahun 2012 dan hanya waktu 2 tahun diharapkan
menjadi perusahaan yang maju, mandiri dan menjadi perusahaan Komisioner terkemuka di
Indonesia. Jika kebanyakan minimarket memiliki value harga murah dan menyediakan
beragam produk, maka Ginaya Sentosa memaksimalkan kepuasan pelanggan dengan
mengutamakan kecepatan layanan, kebersihan dan kerapihan store, keramahan pelayan serta
suasana store yang menyenangkan.
Pelanggannya juga berbeda. Minimarket biasanya didatangi oleh ibu rumah tangga
middle low untuk belanja keperluan seminggu, namun Ginaya Sentosa didatangi juga oleh
karyawan dan mahasiswa middle up untuk berbelanja kebutuhan saat itu. Karena fungsi dan
pelanggan yang berbeda, pada umumnya desain toko juga berbeda.
Ginaya Sentosa memiliki desain modern yang atraktif dengan pewarnaan ruangan dan
cahaya yang diatur dan pengaturan rak dengan tinggi yang cukup agar terkesan luas,
sementara minimarket dengan desain standard. Pada intinya, kenyamanan di Ginaya Sentosa
menjadi faktor utama.
Strategi pengembangan bisnis Ginaya Sentosa mengadopsi Konsep store 2000 yang
dicanangkan Couche tard, yakni memberikan pengalaman berbelanja yang mengesankan
kepada customer. Rencana pertumbuhan Ginaya Sentosa juga makin agresif, dengan
menambah store 20-30 store setiap tahun dan mulai merambah kota ke kota-kota besar di
Indonesia yaitu Bali, Jogjakarta, dan Bandung.
Dalam rencana pertumbuhan tersebut, pembangunan brand menjadi bagian utama
yang harus dilakukan untuk meningkatkan brand equity di mata customer, partner, karyawan
maupun share holder. Dengan sendirinya orientasi kerja di perusahaan ini mengalami
perubahan.
Page | 1Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
B. Visi dan Misi Perusahaan
Visi :
Menjadi ahli dalam bisnis minimarket di Indonesia dengan mengutamakan kepuasan
pelanggan dan pengembangan jaringan yang didukung oleh sistem dan organisasi yang
tangguh.
Misi :
a. Menciptakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan melalui pemilihan produk,
kegiatan promosi yang kreatif serta menciptakan lingkungan berbelanja yang nyaman
dan aman.
b. Secara terus menerus menambah jaringan toko melalui metode yang terstruktur dan
menggali semua potensi yang mungkin untuk menjamin pertumbuhan yang sehat.
c. Menciptakan proses kerja yang terintegrasi diantara fungsi-fungsi dalam organisasi
dan secara terus menerus meningkatkan kapabilitas SDM.
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Page | 2Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
Dewan Komisaris
Komite Audit
Direktur
Corporate Audit Corporate Legal
Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer SDM Manajer Keuangan
Karyawan
Staff Operasi Staff SDM Staff Keuangan Staff Pemasaran
BAB II
JOB DESCRIPTIONS DAN JOB SPECIFICATIONS
A. Job Descriptions
1. Dewan Komisaris
Tugas dan Wewenang :
Melakukan pengawasan atas jalanya dan memberikan nasihat kepada direktur.
Dalam melakukkan tugas dewan direksi pada kepentingan perusahan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan perusahaan.
Kewengan khusus dewan komisaris bahwa dewan komisaris dapat diamatkan dalam
anggaran dasar untuk melaksanakkan tugas-tugas tertentu direktur.
Membuat risalah rapat dewan komisaris dan meyimpan salinan rapat.
Melaporkan kepada perusahaan kepada kepemilikan pengawasan yang telah
dilakukkan.
Memberikan laporan tentang tugas-tugas pengawasan yang telah dilakukkan.
Kewajiban :
Membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinan rapat
Melaporkan kepada PT mengenai kepemilikan saham dan/atau keluarga atas saham
PT dan saham di PT lainnya
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan
Mengawasi direktur
2. Komite Audit
Melakukan penelaan terhadap informasi keuangan yang diterbitkan.
Penelaan atas ketaatan perusahaan terhadap undang-undang dibidang pasar modal dan
dibidang lain yang relevan.
Melakukkan penelaan terhadap indepedensi dan objektivitas akutan public.
Penelaan terhadap kecukupan pemeriksaan yang dilakukkan oleh public untuk
memastikan semua resiko yang penting telah dipertimbangkan.
Melakkukan juga terdapat pengaduan yang terdapat yang berkaitan dengan
perusahaan.
Page | 3Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
3. Direktur
Tugas dan Wewenang :
Memipin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.
Memilih,menetapkan,mengawasi tugas-tugas dari karyawan dan kepala
bagian(manajer).
Meyetujui anggaran tahunan perusahan
Tanggung Jawab :
Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak
menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar,
kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang
Perseroan Terbatas. Atas kerugian PT, direktur akan dimintakan
pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana.
Apabila kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan
kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan
yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian PT.
4. Corporate Audit.
Meyediakan deteksi,invertigasi dan pengalaman forensic akutansi dan keahlian untuk
program monitoring.
Mengembangkan dan menetapkan prosedur investigasi dengan tren yang tidak bias
atau pola dan anomaly untuk disposisi.
Berinteraksi dengan manajer senior.
Mendokumentasi kertas dan hasil audit & kelibatan konsultan.
5. Corporate Legal
Mengurusi urusan rups dan perubahan anggaran.
Mereview usulan pembuatan/perubahan sop.
Mengawal ketentuan dan peraturan baru.
6. Operasi
Mengawasi kegiatan operasi
Mengawasi keberadaan serta kondisi mesin dan peralatan.
Membuat produk yang dipesan.Page | 4
Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
Membuat keputusan harian sehubung dengan kegiatan di Alfamart.
7. Staff Operasi
Membantu dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Koordinator Operasi
bertanggung jawab kepada Koordinator Operasi.
8. Direktur Pemasaran
Bertanggung jawab terhadap bagian pemasaran.
Bertanggung jawab terhadap peroleh hasil penjual dan pengguna dan promosi.
Sebagai kordinator manajer produk dan manger penjualan.
Membuat laporan pemasaran kepada direksi.
9. Staff Pemasaran
Membantu dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Koordinator Marketing
Membuat dan menyiapkan proposal dan profile Perusahaan guna mendukung kegiatan
pemasaran
menjalin dan menjaga hubungan baik dengan klien-klien Perusahaan
menerima dan memfasilitasi permintaan-permintaan konsumen terhadap informasi
mengenai produk jasa Perusahaan
menerima keluhan konsumen serta memberikan alternatif-alternatif solusi
penyelesaian masalahnya
berkoordinasi dengan bagian-bagian lain dalam Perusahaan dalam hal pelayanan
pelanggan
menyusun dan memberikan laporan kegiatan pada Koordinator Marketing secara
berkala
bertanggung jawab kepada Koordinator Marketing.
10. Manajer Keuangan
Membuat ,memeriksa dan mengarsip faktur,nota supplier,laporan AP/AR untuk
memastikan status utang piutang.
Membuat ,mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim
kepada pellanggan dengan benar dan tepat waktu.
Menerima memeriksa tagihan dr vendor dan membuat rekapanya untuk memastikan
pembayaran terkirim tepat waktu.Page | 5
Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
11. Staff Keuangan
Membantu dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Koordinator Keuangan
Bertanggung jawab kepada Koordinator keuangan.
12. Manajer SDM
Memperbaiki dan memperhatikan mutu karyawan.
Meyediakan tenaga yang ahli dan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
13. Staff SDM
Membantu dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Koordinator SDM
Bertanggung jawab kepada Koordinator SDM.
14. Karyawan
Melayani konsumen
Menata produk .
Menjaga kebersihan produk dan pajangan.
Menjalankan semua program promosi perusahaan.
B. Job Specification
Kriteria yang harus dipenuhi oleh setiap jabatan adalah sebagai berikut :
1. Direktur
Usia minimal : 30
Pendidikan minimal : S2 Jurusan Manajemen, Akuntansi, Keuangan
Pengalaman kerja : 3 tahun sebagai Manajer
Keahlian khusus : Komunikasi, presentasi, marketing, keuangan,
leadership, bisnis development
Karakteristik : Berwawasan luas, jujur, bijaksana, disiplin.
2. Manajer
Usia Minimal : 24
Pendidikan minimal : S1 Jurusan Manajemen, Akuntansi
Pengalaman kerja : 3 tahun bekerja di perusahaan
Keahlian khusus : Percaya diri, inisiatif, bertanggung jawabPage | 6
Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
Karakteristik : Berwawasan luas, jujur, bijaksana, disiplin.
3. Staff
Usia Minimal : 20
Pendidikan minimal : S1
Pengalaman kerja : tidak diutamakan
Keahlian khusus : jujur, tekun, disiplin, bertanggung jawab, ramah.
4. Karyawan
Usia Minimal : 20
Pendidikan minimal : SMU sederajat
Pengalaman kerja : tidak diutamakan
Keahlian khusus : jujur, tekun, disiplin, bertanggung jawab, ramah.
Page | 7Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
BAB III
SISTEM REQRUITMENT DAN PROSES PENEMPATAN KERJA
A. Tahap Reqruitment
Terdapat beberapa tahap perekrutan karyawan yang terdiri antara lain mengenai tahap
- tahap yaitu :
1. Interview kuatifikasi Pelamar
Pada tahap interview ini yang yang diikuti adalah tingkat pengadaan penggolongan,
pekerjaan kantor lama waktu kerja dalam pekerjaan yang ada hubungannya dengan pekerjaan
seseorang. tujuan dari langkah ini adalah menghilangkan calon – calon yang tidak memenuhi
syarat minimum.
2. Melaksanakan Interview Pendahuluan
Dalam perusahaan besar biasanya di lakukan oleh menejer personalia yang memerlukan
waktu 5 menit untuk pekerjaan yang tingkatnya rendah dan 30 sampai 45 menit untuk
pekerjaan yang lebih tinggi tingkatnya.
3. Melaksanakan Tes
Biasanya yang di pakai dalam bentuk tes yang terstandarisasi karyawannya tergantung
padapekerjaan yang akan di isi, misalnya pelamar untuk pekerjaan yang lebih tinggi
tingkatnya dan di adakan tes karyawan mereka yang gagal mencapai skor yang telah di
tetapkan dalam pensesian dari proses seleksi berikutnya.
4. Melaksanakan Interview untuk seleksi
Pelamar melakukan interview oleh orang–orang pegawai baru akan bekerja misalnya
pergerakan langsung tes tingkat rendah interview hanya dilakukan oleh supervisior langsung.
Sedangkan pekerjaan untuk tingkat lebih tinggi beberapa anggota bagian melakukan cara
pelamar dalam jangka waktu sehari atau 2 hari.
5. Melihat Referensi
Hal ini dilakukan untuk melihat kebenaran dari daftar riwayat hidup. singkat atau latar
belakang pendidikanya kepada berkas masukan pelamar.
6. Melakukan Penawaran KerjaPage | 8
Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
Menejemen personalia membantu dalam interprestasi dari skor tes dan interview dan
membuat rekomendasi, akan tetapi yang menentukan dalam Keputusan terakhir adalah
manajemen line. penawaran kerja kepada yang lulus tes ini biasanya berbentuk tertulis
dengan macam–macam kondisi seperti tanggal dimulainya kerja, gaji bulanan, dan jaminan
kesejahteraan.
7. Melaksanakan Tes Fisik
Banyak organisasi mengadakan tes fisik dalam proses seleksi yang mereka adakan tes ini
biasanya dilakukan untuk calon karyawan yang pekerjaannya berat.
B. Sumber Reqruitment
Ada beberapa sumer – sumber pelamar antara lain :
1. Dari dalam organisasi atau dari perusahaan sendiri.
Manajemen personalia mengadakan interview lamaran dari seluruh pegawai yang
berminat dan mengadakan interview pendahuluan dengan mereka yang memenuhi job
spesifikasi. Daftar riwayat hidup mana yang terbaik dikirim ke manajer dimana ada
lowongan.
2. Dari Pelamar yang tidak mengajukan lamaran
Biasanya dalam rekrut, mereka diminta suntuk mengisi surat lamaran yang kemudian
disimpan dan baru diambil apabila ada lowongan pekerjaan.
3. Teman – teman pegawai
Perusahaan yang mengambil kebijikan ini dengan asumsi bahwa pegawai dan temanya
akan lebih banyak ketentuan informaso dari pada antara petugas rekrut dengan pelamar pada
proses rekrut dan akibatnya pelamar akan lebih banyak mengenal pekerjaan dan organisasi.
Kecil kemungkinan untuk menerima pekerjaan yang kurang cocok dengan pegawai sendiri.
4. Melalui adpertensi
Rekrut ini dilakukan dengan melalui media cetak maupun elektronik, dengan
mencantumkan spesifikasi pekerjaan.
5. Melalui kampus
Page | 9Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
Perguruan tinggi merupakan sumber dari pelamar yang baik untuk tenaga–tenaga tehnik,
profesional dan posisi untuk dilatih untuk menduduki jabatan manajmen didalam perusahaan
sebagai macam ukuran.
6. Agen–agen pekerjaan
Agen–agen pekerjaan adalah organisasi swasta atau pemerintah yang menyediakan
pelamar–pelamar pekerjaan untuk kebutuhan perusahaan.
7. Agen–agen Penempatan
Pelamar pekerjaan merupakan klien utama dari agen–agen penempatan yang memusatkan
diri pada menaksirkan kualifikasi kerja klien dan menempatkannya didalam suatu tempat
kerja.
8. Perusahaan Penelitian
Klien dan perusahaan peneliti adalah pembeli kerja bukan pelamar kerja organisasi
meminta tolong kepada perusahaan penelitian untuk mencari pelamar yang memiliki
kualifikasi tinggi dalam pad\sar tenaga kerja yang sempit, sebagai konsekuensinya maka
perusahaan ini berhubungan banyak dengna para eksekutif manajer dan pelamar – pelamar
profesional.
C. Proses Penempatan Kerja
Penempatan kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada karyawan
yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta
mampu mempertanggung jawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung jawab.
Faktor yang harus dipertimbangkan ketika penempatan kerja diantaranya adalah :
1. Pendidikan
2. Usia
3. Keterampilan Kerja
4. Pengalaman kerja
Page | 10Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
Prinsip-prinsip yag harus diperhatikan dalam penempatan karyawan yaitu:
1. Prinsip kemanusiaan.
Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang mempunyai
persamaan harga diri, kemauan, keinginan, cita-cita, dan kemampuan harus di hargai
posisinya sebagai manusia yang layak tidak di anggap mesin.
2. Prinsip Demokrasi.
Prinsip ini menunjukan adanya saling menghormati, saling menghargai, dan
saling mengisi dalam melakasanakan pekerjaan.
3. Prinsip the right man on the right place.
Prinsip ini penting di laksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap orang
dalam setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap orang dalam organisasi
yang berarti bahwa penempatan setiap orang dalam organisasi perlu didasarkan pada
kemampuan, keahlian, pengalaman, serta pendidikan yang di miliki oleh orang yang
bersangkutan.
4. Prinsip equal pay for equal work.
Pemberian balas jasa terhadap karyawan baru didasarkan atas hasil prestasi kerja
yang di dapat oleh pegawai yang bersangkutan.
5. Prinsip Kesatuan Arah.
Prinsip ini di terapkan dalam perusahaan terhadap setiap karyawan yang bekerja
agar dapat melaksanakan tugas-tugas, di butuhkan kesatuan arah, kesatuan
pelaksanaan tugas sejalan dengan program dan rencana yang di gariskan.
6. Prinsip Kesatuan Tujuan.
Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah artinya arah yang
dilaksanakan karyawan harus di fokuskan pada tujuan yang di capai.
7. Prisip Kesatuan Komando.
Karyawan yang bekerja selalu di pengaruhi adanya komando yang di berikan
sehingga setiap karyawan hanya mempunyai satu orang atasan.
8. Prinsip Efisiensi dan Produktifitas Kerja.
Prinsip ini merupakan kunci ke arah tujuan perusahaan karena efisiensi dan
produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Page | 11Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
BAB IV
SISTEM KOMPENSASI DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA
A. Sistem Kompensasi
Kompensasi adalah merupakan kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga atau jasa
yang telah diberikan oleh tenaga kerja, atau Kompensasi merupakan jumlah paket yang
ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya.
Dilihat dari cara pemberiannya, kompensasi dibagi menjadi kompensasi langsung dan
kompensasi tidak langsung.
1. Kompensasi langsung merupakan kompensasi manajemen seperti upah, gaji dan
insentif.
No Jabatan Gaji
1. Direktur 5-7 juta perbulan
2. Manajer 3-4 juta perbulan
3. Staff 2-3 juta perbulan
4. Karyawan 1-2 juta perbulan
2. Kompensasi tidak langsung dapat berupa tunjangan atau jaminan keamanan dan
kesehatan.
No Jabatan Tunjangan
1. Direktur
Jamsostek, THR2. Manajer
3. Staff
4. Karyawan
B. Penilaian Prestasi Kerja
Ada berbagai metode menilain prestasi kerja karyawan, yang kami gunakan adalah :
1. Metode peristiwa kritis. Metode peristiwa krisis (critical incident method) merupakan
metode penilaianyang berdasarkan pada catatan- catatan penilai yang menggambarkan
Page | 12Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
perilaku karyawan sangat baik atau sangat jelek dalam kaitannya dengan pelaksanaan
kerja.
2. Metode peninjauan lapangan. Wakil ahli departemen personalia turun ke lapangan
dan membantu para penyelia dalam penilaian mereka. Spesialais personalia
mendapatkan informasi khusus dari atasan langsung tentang prestasi kerja karyawan
kemudian ahli itu mempersiapkan evaluasi atas dasar informasi tersebut . Evaluasi
dikirim kepada penyelia untuk review, perubahan, persetujuan dan pembahasan
dengan karyawan yang dinilai.
3. Metode evaluasi kelompok. Metode penilaian kelompok berguna untuk pengambilan
keputusan kenaikan upah, promosi dan berbagai bentuk penghargaan organisasional
karena dapat menghasilkan ranking karyawan dari yang terbaik sampai yang terjelek.
C. Proses Evaluasi
Evaluasi bisa memberikan umpan balik kepada perusahaan. Berikut beberapa cara
yang kami gunakan dalam mengevaluasi :
1. Tell and sell Approroach. Mereview prestasi kerja karyawan dan mencoba untuk
meyakinkan karyawan untuk berprestasi lebih baik.
2. Tell and listen Approroach. Memungkinkan karaywan untuk menjelaskan berbagai
alasan, latar belakang dan perasaan defensif mengenai prestasi pekerjaan.
3. Problem solving approroach. Mengidentifikasi masalah-masalah yang menggangu
prestasi kerja karyawan kemudian melalui latihan, konselling, upaya-upaya dilakukan
untuk memecahkan penyimpangan – penyimpangan.
Page | 13Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
BAB V
SISTEM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
A. Metode Latihan dan Pengembangan On The Job
Metode on the job, antaralain antara lain, yaitu
1. Coaching dimana atasan memberikan bimbingan dan pengarahan langsung kepada
bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan rutin mereka.
2. Planned Progression, Yaitu pemindahan karyawan dalam saluran – saluran yang telah
ditetapkan melalui tingkatan – tingkatan orang yang berbeda.
3. Penugasan Sederhana, Dimana bawahan ditempatkan pada posisi – posisi manajemen
tertentu untuk jangka waktu tertentu pula.
4. Rotasi jabatan, Yakni pemindahan karyawan melalui jabatan – jabatan yang berbeda –
beda.
5. Sistem penilaian prestasi formal.
B. Metode Latihan dan Pengembangan Off The Job
Metode off the job, antara lain yaitu,:
1. Program pengembangan Eksekutif, dimana para manajer berpartisipasi dalam
program – program yang dibuka untuk umum melalui penggunann analisis
kasus,simulasi dan metode pengajaran lainnya.
2. Latihan Laboratorium, Dimana seorang belajar menjadi lebih sensitive terhadap orang
lain, lingkungan dan sekitarnya.
3. Pengembangan Organisasi, Menenkankan pada perubahan, pertumbuhan dan
pengembangan organisasi secara menyeluruh
Page | 14Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
BAB VI
SISTEM SEPARATION
A. Sistem PHK
PHK adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara karyawan dan perusahaan. Apabila kita
mendengar istilah PHK, yang biasa terlintas adalah pemecatan sepihak oleh pihak perusahaan
karena kesalahan karyawan. Karenanya, selama ini singkatan PHK memiliki konotasi negatif.
Padahal, kalau kita tilik definisi di atas yang diambil dari UU No. 13/2003 tentang
Ketenagakerjaan, dijelaskan PHK dapat terjadi karena bermacam sebab. Intinya tidak persis
sama dengan pengertian dipecat.
Pemutusan hubungan kerja bisa dilakukan apabila :
1. Kemauan karyawan,
2. Kemauan perusahaan, atau
3. Kemauan kedua belah pihak.
4. Ketidakjujuran,
5. Ketidakmampuan bekerja,
6. Malas,
7. Pemabok,
8. Ketidakpatuhan,
9. Kemangkiran, dan ketidakdisiplinan,
10. Usia lanjut,
11. Sakit-sakitan terus menerus,
12. Kemunduran perusahaan,
B. Sistem Demosi
Demosi terjadi jika seorang karyawan dipindahkan dari suatu jabatan ke jabatan lain
yang pembayaran, tanggung jawab, tingkat jabatannya lebih rendah. Demosi umumnya
mempunayi efek positif yang sangat kecil bagi individu ataupun bagi perusahaan. Umumnya
demosi banyak berkaitan dengan masalah disiplin kerja.
Seorang karyawan di demosi, karena kinerjanya sangat rendah atau tingkat absensinya
terlalu banyak. Satu akibat dari demosi adalah demotivated. Kadang kala demosi digunakan
sebagai suatu cara halus untuk memecat pegawai, dengan harapan pegawai tersebut mau
mengundurkan diri.Page | 15
Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
C. Sistem Mutasi
Transfer dan demosi adalah dua kegiatan utama penempatan karyawan lainnya yang
ada pada perusahaan. Transfer terjadi jika seorang pegawai di pindahkan dari suatu jabatan ke
jabatan lainnya, yang pembayaran, tanggung jawab serta tingkat/jenjang jabatannya sama
atau relative sama.
Melalui transfer, perusahaan dapat memperbaiki cara pemanfaatan pegawai. Transfer
bahkan dapat mempunyai manfaaat bagi pegawai yang di transfer. Pengalaman yang lebih
luas lagi menunjukkan bahwa transferr menyediakan seseorang dengan keterampilan-
keterampilan baru dan suatu prospektif lain yang membuatnya menjadi calon untuk dapat di
promosikan.
Transfer juga dapat memperbaiki tingkat motivasi dan kepuasan kerja, khususnya jika
pegawai menemukan sedikit tantangan pada jabatan lamanya. Posisi baru, meskipun bukan
suatu promosi, bisa menawarkan tantangan-tantangan baru (baik dari segi teknis maupun
hubungan antar pribadi).
Page | 16Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=phk++adalah&source=web&cd=3&cad=
JOB DESCRIPTION KEPALA TOKO MINIMARKET - Blog Top Sites
www.blogtopsites.com
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=tugas+karyawan+alfamart&source=web&
referensiilmumanajemen.blogspot.com
www.alfamartku.com
usahasuksesmandiri.blogspot.com
Page | 17Studi Kelayakan BisnisAspek Manajemen dan SDM