Analisis Dampak Penggunaan E-Commerce Pada Aspek Pemasaran ...
Aspek Pemasaran
-
Upload
asep-rizal -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of Aspek Pemasaran
1.4.1 Aspek Pemasaran
Perusahaan melakukan studi atas tiga kegiatan besar, yaitu :
1. Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya
2. Kajian untuk mengetahui hal-hal utama dari konsumen potensial, seperti perihal
sikap, perilaku serta kepuasan mereka atas produk-produk sejenis.
3. Menentukan strategi, kebijakan dan program pemasaran.
Manajemen Pemasaran
1) Analisis Persaingan
Agar dapat menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif, studi kelayakan
bisnis perlu juga mencermati produk, harga, saluran distribusi maupun promosi yang
dilakukan oleh para pesaing yang terdekat.
Mengidentifikasi Pesaing.
Langkah-langkah dalam menganalisis pesaing :
o Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama di pasar
o Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama
o Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama
o Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama
Menentukan sasaran pesaing. Dengan mengetahui sasaran pesaing beserta
penekanannya dapat menunjukkan apakah mereka puas dengan situasinya
sekarang serta bagaimana kemungkinan reaksinya atas berbagai tindakan
kompetitif
Mengidentifikasi Strategi Pesaing
Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing. Dimana perusahaan melakukan riset
pemasaran terhadap pelanggan, pemasok maupun dealer, selanjtnya data itu
dianalisis untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk menilai pesaing.
Mengestimasi pola reaksi pesaing
Memilih pesaing
2) Bauran Pemasaran Produk Barang
Kebijakan produk. Produk barang tidak hanya memperhatikan penampilan,
tetapi juga hendaknya berupa produk yang simple, aman, tidak mahal,
sederhana dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusinya.
Kebijakan harga . Sebelum menetapkan harga harus dipahami hubungan
antara harga dan permintaan terhadap produk tersebut baik untuk jenis pasar
yang berbeda maupun persepsi konsumennya lalu dianalisis dengan metode
yang sesuai.
Kebijakan distribusi. Dalam hal kebijakan distribusi, desain saluran perlu
ditetapkan. Mendesain system saluran perlu analisis kebutuhan layanan
konsumen, penetapan sasaran dan kendala-kendalan saluran,
pengidentifikasian alternative saluran yang utama serta mengavuasinya.
Kebijakan Promosi. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu
strategi yang terdiri atas 4 komponen utama yaitu periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan perorangan.
3) Bauran Pemasaran Produk Jasa
Orang adalah semua partisipan yang memainkan sebagian penyajian jasa
yaitu peran selama proses dan konsumsi jasa berlangsung dalamm waktu
riil jasa, oleh karenanya dapat mempengaruhi persepsi pembeli
Bukti fisik adalah suatu lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan
dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi dan setiap komponen
tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.
Proses jasa itu sendiri dimana mencerminkan bagaimana semua elemen
bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan
konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen.
1.4.2 Aspek Manajemen
1.4.2.1. Perencanaan
Pendekatan Dalam Membuat Rencana
Proses pembuatan satu rencana dapat dilakukan dengan beberapa alternatif pendekatan . Berikut
ini adalah 4 macam pendekatan utama dalam pembuatan satu perencanaan.
Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down). Perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan oleh
pimpinan organisasi dan unit dibawahnya yang melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan.
Pendekatan Bawah Atas (Bottom-Up). Perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan dengan
cara pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi.
Pendekatan Campuran.Dengan pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk perencanaan
organisasi secara garis besar sedankan perencanaannya detailnya diserahkan kepada kreativitas
unit perusahaan di bawahnya dengan tetap mematuhi aturan yang ada.
Pendekatan Kelompok. Dengan pendekatan ini, perencanaan dibuat oleh sekelompok tenaga ahli
dalam perusahaan. Oleh karena itu di dalam perusahaan dibentuk semacam biro atau bagian
khusus seperti Biro Perencanaan.
Fungsi Perencanaan dan Rencana
Pada bagian ini akan dipaparkan enam fungsi utama rencana atau perencanaan manajemen satu
organisasi
Penerjemah Kebijakan Umum. Kebijakan umum perusahaan ditetapkan oleh manajemen
puncak yang bersifat umum Diana untuk melaksanakannya diperlukan satu tahapan untuk
menerjemahkannya secara lebih konkret, jelas, komprehensif, dan bertahap melalui proses
perencanaan.
Berupa Pikiran yang Bersifat Ramalan. Perencanaan berhubungan dengan perkiraan-perkiraan
ke masa depan bukan ke masa lalu.
Berfungsi Ekonomi. Oleh karena kemampuan sumber daya yang tersedia sangat terbatas, maka
penggunaan sumber daya itu hendaklah direncanakan melalui perhitungan yang matang agar
dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Memastikan satu Kegiatan. Agar pencapaian tujuan dapat dilaksanakan dengan baik oleh setiap
orang dalam organisasi maka perlu disusun satu rencana yang mengatur hak dan kewajiban, tugas
dan tanggung jawab, serta wewenang mereka.
Alat Koordinasi. Koordinasi merupakan kegiatan penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen
dalam mencapai tujuan perusahaan. Agar koordinasi dapat berjalan lancar maka salah satu alat
yang dapat membantu kegiatan ini adalah rencana kerja.
Macam – macam Perencanaan.
Proses perencanaan untuk menghasilkan satu rencana / rencana-rencana dapat dilihat dari
beberapa sisi penting, antara lain yaitu dari sisi jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi
tingkatan manajemen, yaitu dari sisi strategis dan operasional.
Sisi Jangka Waktu
Perencanaan Jangka Panjang. Perencanaan semacam ini menjangkau waktu sekitar 20-30 tahun
ke depan dan rencana-rencananya masih berbentuk garis-garis besar yang bersifat sangat strategis
dan umum.
Perencanaan Jangka Pendek. Perencanaan jenis ini biasanya akan menjangkau waktu paling
lama satu tahun. Bahkan perencanaan ini dapat dibuat dalam jangka waktu bulanan, kwartalan,
atau tengah tahun. Perencanaan ini lebih bersifat konkret dan lebih rinci, lebih terukur dan lebih
jelas sasaran yang harus dicapai.
1.4.2.2. Pengorganisasian (Organizing)
Langkah Pengorganisasian
Secara garis besar langkah-langkah melakukan proses pengorganisaiaan adalah sebagai berikut :
Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan visi dan
misinya.
Membagi beban kerja ke dalam aktivitas yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh
seseorang atau oleh sekelompok orang.
Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara logis dan efisien
Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam satu
kesatuan yang harmonis.
Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi
dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktivitas kerja, serta
memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas tersebut sampai batas-batas tertentu. Ada
empat elemen dalam struktur yaitu :
Spesialisasi aktivitas, mengacu pada spesifikasi tua- tugas perseorangan atau
kelompok dalam organisasi dan penyatuan tugas tersebut ke dalam unit kerja.
Standarisasi aktivitas, merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menu
kelayakdugaan aktivitasnya
Koordinasi aktivitas, adalah prosedur dalam memandang fungsi – fungsi sub – unit
dalam organisasi
Besar unit kerja, berhubungan dengan jumlah pegawai yang berada dalam satu
kelompok kerja.
Bentuk Organisasi
Organisasi Garis. Bentuk ini merupakan organisasi yang paling sederhana. Cirinya: jumlah
karyawan sedikit, organisasi relatif kecil, karyawan saling mengenal secara akrab, spesialisasi
kerja masih relatif rendah
Organisasi Fungsional. Ciri struktur organisasi fungsional adalah bahwa setiap atasan
mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan yang ada
sepanjang perintah itu masih ada hubungannya dengan fungsi yang dimiliki atasan.
Organisasi Garis dan Staf. Jika satu organisasi telah berkembang semakin besar, mungkin
sekali akan timbul berbagai kesulitan bagi seorang pemimpin untuk mengambil keputusan,
sehingga ia merasa perlu meminta bantuan kepada orang lain yang merasa lebih mampu.
Organisasi Gabungan. Organisasi ini merupakan bentuk dari kombinasi struktur organisasi
yang telah disebutkan sebelumnya.
Organisasi Matriks. . Dalam organisasi matriks, orang bawahan mempunyai lebih dari satu,
misalnya dua orang atasan, sehingga mereka di bawah dua jalur wenang / dengan kata lain
mempunyai dua rantai perintah, yang satu vertikal dan yang satu horizontal yang berasal dari
perintah pimpinan proyek.
1.4.2.3. Penggerakan (Actuating)
Fungsi Penggerakan
Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut
Melakukan daya tolak pada seseorang (orang-orang)
Membuat seseorang (orang-orang) suka mengerjakan tugas dengan lebih baik
Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan organisasi
tempat mereka belanja
Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang (orang-orang)
terhadap Tuhannya, negara, dan masyarakat
1.4.2.4. Pengendalian (Controlling)
1). Fungsi Pengendalian :
• Mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan
• Memperbaiki kesalahan yang telah terjadi
• Mendinamisasikan organisasi
• Mempertebal rasa tanggung jawab
2). Jenis Pengendalian :
• Metode Pengendalian Pendahuluan. Memerlukan berbagai standar kualitas dan
kuantitas yang layak dari berbagai masukan (input)
• Metode Pengendalian Bersamaan. Memerlukan standar perilaku, kegiatan dan
pelaksanaan dari kegiatan secara layak.
• Metode Pengendalian Umpan Balik. Memerlukan standar kuantitas dan kualitas yang
layak dari keluaran (output)
1.4.3. Aspek Teknik dan Teknologi
Masalah Manajemen Operasional
Suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi,
staffing, koordinasi, pengarahan dan pengawasan terhadap operasi perusahaan.
Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan, yaitu :
1) Masalah penentuan posisi perusahaan
Bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
dapat dijalankan secara ekonomis, efektif dan efisien.
2) Masalah desain
Mencakup perancangan fasilitas operasi yang akan digunakan.
3) Masalah operasional
Timbul pada saat proses produksi sudah berjalan.
Masalah Proses Produksi Dan Operasi
1) Kelompok Masalah Posisi Perusahaan
Pemilihan Strategi Perusahaan
Suatu produksi akan dimulai dengan suatu penelitian. Kemudian akan
ditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif untuk dibuat.
Selanjutnya, dari alternatif produk-produk ini akan dikaji pula kaitannya
dengan aspek-aspek yang lain.
Pemilihan dan perencanaan produk
o Penentuan ide produk dan seleksi
Terdapat berbagai aspek yang dapat mendorong terciptanya ide produk.
Selanjutnya, seleksi ide produk dilakukan atas berbagai kriteria. Misalnya
atas masukan dari penelitian pasar.
o Pembuatan desain produk awal
Dalam membuat desain awal harus diperhatikan manfaat produk yang akan
dibuat, fungsi barang, desain, seni dan estetika.
o Pembuatan prototip dan pengujian
Prototip adalah produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum
produk dibuat secara besar-besaran. Kemudian, prototip ini diuji apakah
sudah dapat diimplementasikan atau belum. Jika belum, masih dapat
diperbaiki dan diuji kembali.
o Implementasi
Tahap ini menilai apakah produk yang sudah mulai diproduksi dan
ditawarkan di pasar memiliki masa depan yang baik.
Perencanaan kualitas
o Produk berupa barang
1. Performance, berkaitan dengan aspek fungsional.
2. Features, aspek performansi yang berguna menambah fungsi dasar.
3. Reliability, berkaitan dengan kemungkinan barang menjalankan
fungsinya.
4. Conformance, berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi.
5. Durability, refleksi umur ekonomis.
6. Serviceability, berkaitan dengan kecepatan, kemudahan dalam member
pelayanan perbaikan.
7. Aesthetics, sifat subyektif mengenai nilai estetika berkaitan dengan
pertimbangan pribadi.
8. Fit and Finish, sifat subyektif berkaitan dengan perasaan pelanggan.
o Produk Jasa/Servis
1. Reliability, kemampuan member pelayanan sesuai yang dijanjikan.
2. Responsiveness, kesigapan karyawan membantu pelanggan.
3. Assurance, kemampuan karyawan dalam member pelayanan.
4. Emphaty, perhatian dari perusahaan ke pelanggan.
5. Tangibles, penampilan fasilitas fisik.
2) Kelompok Masalah Desain
Pemilihan teknologi
Pilihan teknologi semakin berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Hendaknya, kemajuan teknologi membawa efisiensi yang tinggi pada proses
produksi.
Perencanaan kapasitas pabrik
Kapasitas adalah suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk
berproduksi dalam waktu tertentu.
Perencanaan letak pabrik
o Perusahaan manufaktur
1. Letak konsumen/pasar.
2. Letak bahan baku.
3. Sumber tenaga kerja.
4. Sumber daya alam.
5. Transportasi.
6. Fasilitas untuk pabrik.
7. Lingkungan masyarakat sekitar.
8. Peraturan Pemerintah.
o Perusahaan jasa
Mudah dan dapat diakses konsumen, tempat parker memadai, dapat
diekspansi, lingkungan yang mendukung usaha dan izin lokasi dari pihak
berwenang.
Perencanaan tataletak pabrik
Tataletak disebut juga tataruang, artinya penempatan fasilitas-fasilitas yang
dipakai di dalam pabrik. Letak fasilitas-fasilitas tersebut harus dikaji agar
proses produksi dapat dijalankan secara efektif dan efisien.
3) Kelompok Masalah Operasional
Perencanaan jumlah produksi
Faktor utama yang mempengaruhi perencanaan jumlah produksi :
o Permintaan.
o Kapasitas pabrik.
o Suplai bahan baku.
o Modal kerja.
o Peraturan pemerintah.
Manajemen persediaan
Persediaan barang biasanya digunakan untuk mengantisipasi permintaan
konsumen yang meningkat secara tajam atau untuk mensuplai kekurangan
bahan baku.
Pengawasan kualitas produk
Untuk memahami kualitas, dapat digunakan trilogi manajerial yang meliputi :
o Perencanaan kualitas.
o Pengendalian kualitas.
o Perbaikan kualitas.
1.4.4 Aspek Hukum
Aspek hukum menkajii tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Berikut ini disajikan jenis data, sumber data dan cara memperoleh data dan cara menganalisis data yang terkait dengan aspek hukum
1. Jenis data dan sumber dataJenis data yang diperlukan secara umum yaitu data kuantitatif yang mencakup tentang bentuk badan usaha, ijin usaha dan ijin lokasi pendirian proyek atau bisnis.Semua ini dapat diperoleh dari sumber ekstern seperti notaries, pemda, departemen terkait maupun pemerintah setempat.2. Cara memperoleh dan menganalisis dataUntuk memperoleh gambaran kelengkapan data dasar dan data yang harus dipenuhi tentang ijin usaha dan ijin lokasi pendirian dapat digali dengan teknik wawancara dan dokumentasi.
Kelengkapan atas data ijin usaha, meliputi:a. Akte pendirian usaha dari notaris setempat apakah berbentuk badan usaha PT, CV, perseorangan, dll.
b. NPWP (nomer pokok wajib pajak)c. Surat tanda daftar perusahaand. Surat ijin tempat usaha yang dilakukan oleh pemda setempate. Surat rekomendasi dari kadin setempatf. Surat tanda rekanan dari pemda setempatg. SIUP setempath. Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh kanwil departemen penerangan
Sementara itu kelengkapan data ijin lokasi pendirian,meliputi:a. Sertifikat (akte tanah)b. Bukti pembayaran PBB yang terakhirc. Rekomendasi dari RT/RW,d. Rekomendasi dari kecamatan dane. KTP dari pemrakersa proyek atau bisnis
Setelah kelengkapan data tersebut terpenuhi, selanjutnya dilakukan penganalisisan. Teknik analisis yang digunakan untuk menilai apakah proyek atau bisnis yang akan didirikan layak dari aspek hukum adalah teknik kualitatif (judgement). Dalam teknik ini tolak ukurnya adalah kelengkapan dari data yang disyaratkan oleh aparat pemerintah dan diterbitkannya surat-surat ijin tersebut.
1.4.5 Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik
Aspek Ekonomi
Data makroekonomi banyak yang dapat dijadikan sebagai indikator ekonomi
yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangaka studi kelayakan bisnis
antara lain PDB (Produk Domestik Bruto),investasi,inflasi,kurs valuta asing,kredit
perbankan,anggaran pemerintah,penegluaran pembangunan,perdaganagan luar negeri
dan neraca pembayaran.
Pengaruh data makroekonomi suatu daerah atau negara secara langsung atau
tidak langsung adalah nyata pada rencana bisnis,apalagi bisnis dengan skala yang
relatif besar.
Fakta makroekonomi digunakan sebagai input dalam studi kelayakan
bisnis,dan kajian imbal-baliknya,yaitu bahwa bisnis yang direncanakan hendaknya
bermanfaat bagi pihak lain.
Aspek-aspek manfaat bisnis bagi pihak lain dapat dilihat dari beberapa sisi,antara lain:
1) Sisi rencana pembangunan nasional
Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
Kegiatan usaha yang dilakukan sebaiknya mempekerjakan tenaga kerja
lokal dan mempertimbangkan penggunaan mesin.
Menggunakan sumber daya lokal
Menghasilkan dan menghemat devisa
Menumbuhkan industri lain
Dengan adanya proyek bisnis yang baru,diharapkan tumbuh industri lain
baik yang sejenis atau industri pendukung lainnya yang mendukung usaha
tersebut.
Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan
kemampuan
Menambah pendapatan nasional
2) Sisi distribusi nilai tambah
Maksudnya adalah agar nilai proyek memiliki nilai tambah. Dengan adanya
nilai tambah,berarti bisnis yang dijalankan perusahaan meningkatkan
kesejahteraan berbagai pihak.
3) Sisi nilai investasi per tenaga kerja
Proyek bisnis tersebut mampu meningkatkan kesempatan kerja dan
meningkatkan nilai investasi.
4) Hambatan di bidang ekonomi
Beberapa hambatan dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam melakukan
kegiatan ekonominya,antara lain:
Iklim tropis
Produktivitas rendah
Kapital sedikit
Nilai perdagangan luar negeri yang rendah
Besarnya pengangguran
Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan
Tekanan penduduk yang berat
Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah
5) Dukungan pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa negara.
Untuk mencapai hal ini,pemerintah melakukan proteksi perdagangan yang
berarti memberikan insentif perdagangann baik berupa proteksi maupun
bantuan.
Instrumen kebijakan proteksi perdagangan dapatt digolongkan sebagai berikut:
Kebijakan perdagangan luar negeri
Kebijakan perdagangan dalam negeri
Kebijakan produksi
Aspek Sosial
Dalam melaksanakan bisnisnya,perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial dan
perusahaan semestinya menjadi lembaga sosial yang peduli terhadap lingkungan
eksternal dan internal perusahaan.
Adapun tanggung jawab sosial perusahaan,antara lain:
1) Perubahan sebagai lembaga sosial
2) Perubahan kondisi sosial yang kompleks
3) Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik
Manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat,seperti:
membuka lapangan kerja
melaksanakan teknologi
meningkatkan mutu hidup
pengaruh positif
Aspek Politik
Dalam menganalisis kelayakan bisnis,hendaknya aspek politik perlu dikaji untuk
memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis dibangun dan diimplementasikan
tidak akan sangat mengganggu sehingga kajiannya menjadi layak.
Situasi politik dapat diketahui melalui berita. Ada dua jenis situasi politik yang dapat
mempengaruhi studi kelayakan bisnis,yakni:
1) Good news
Adalah berita-berita yang dapat diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor
atau kondisi suatu negara atau wilayah yang berhubungan engan dunia
investasi,yang dinilai mendukung dan memiliki potensi mendatangkan
keuntungan bagi dunia investasi. Contohnya adalah pemerintahan yang bersih
(clean government), kepastian hukum dan tegaknya keadilan (law enforcement).
2) Bad news
Adalah berita tentang berbagai faktor atau kondisi suatu negara atau wilayah yang
berhubungan dengan dunia investasi yang dinilai tidak mendukung dan memiliki
potensi mendatangkan kerugian bagi dunia investasi. Contohnya adalah krisis
multidimensi yang melanda negara Indonesia.
Informasi yang dapat diperoleh dari hasil studi aspek ekonomi,sosial,dan politik
terhadap studi kelayakan bisnis, antara lain:
Bagaimana kondisi ekonomi serta peran pemerintah dapat menunjang rencana
bisnis,selain bagaimana peran bisnis setelah diimplementasikan dapat sedikit –
banyak mendukung pemerintah untuk memajukan ekonomi masyarakat.
Bagaimana kondisi sosial akan saling mempengaruhi rencana bisnis
Bagaimana aspek politik akan berpengaruh pada rencana bisnis
1.4.6 Aspek Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan di mana bisnis
perusahaan berada.
Menurut Michael E.Porter dalam konsep Competitive Strategy yang menganalisis
persaingan bisnis, terdapat lima aspek utama dalam lingkungan industri yang
mempengaruhi studi kelayakan bisnis, disebut Lima Kekuatan Bersaing.
Menurut R.E.Freeman, ada enam aspek lingkungan industri yang mempengaruhi studi
kelayakan bisnis, antara lain:
1) Ancaman masuk pendatang baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah
implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah,
perenutan pangsa pasar dan sumber daya produksi yang terbatas.
2) Persaingan sesama perusahaan dalam industri
Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kenerja
perusahaan.
3) Ancaman dari produk pengganti yang dapat mengurangi pendapatan karena
adanya produk substitusi yang lebih murah atau kualitasnya sama ataupun lebih
tinggi.
4) Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers)
Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk melakukan perubahan, inovasi,
peningkatan mutu dan pelayanan untuk menjamin kompetitor produk tersebut.
5) Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers)
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikan harga
atau mengurangi kualitas produk atau servis.
6) Pengaruh kekuatan stakeholders lainnya
Kekuatan yang dimaksud di sini adalah kekuatan di luar perusahaan yang
mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung kepada perusahaan,
misalnya pemerintah, lingkungan masyarakat, serikat pekerja, kreditor, pemasok,
asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai kepetingan lai, dan pemegang
saham.
Informasi yang dapat diperoleh dari hasil studi aspek lingkungan industri terhadap
studi kelayakan bisnis,antara lain:
1) Bagaimana situasi dan kondisi ancaman masuk bagi pendatang baru, perlu
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan untuk masuk ke suatu bidang
industri
2) Bagaimana situasi persaingan sesama perusahaan di dalam industrinya. Hal ini
dibutuhkan dalam rangka menyusun kekuatan untuk dapat masuk ke suatu
bidang industri
3) Ancaman dari produk pengganti yang dapat memberikan dampak buruk bagi
suatu industri
4) Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers) yang dapat mempengaruhi seluruh
perusahaan dalam industrinya
5) Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers) dalam rangka mempenagruhi
ketersediaan bahan baku industri.
6) Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya yang dapat mempenagruhi
keberlangsungan sebuah industri
1.4.7 Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan muara dari semua aspek sebab keuangan implikasi dari seluruh program proyek yang harus diperhitungkan. Berbagai hal yang menyangkut keuangan perlu dibahas mulai dari awal perencanaan, periode persiapan, pelaksanaan pembangunan proyek dan periode operasi ketika usaha berjalan. Kita bedakan periode tersebut menjadi dua yaitu Periode Persiapan dan Periode Operasi.
Implikasi keuangan periode persiapan akan terkafer dalam kebutuhan dana investasi, sedangkan dalam masa operasi tercermin pada proyeksi rugi-laba, proyeksi neraca, proyeksi arus kas dan proyeksi kemampuan melunasi pinjaman serta tingkat pengembalian. Untuk lebih jelasnya kita bahas aspek keuangan meliputi hal sebagai berikut :
A. Biaya Pra-operasi
Dalam membangun sebuah usaha perlu diawali dengan pembuatan gagasan, penelitian tentang produk, pasar dan aspek-aspek lain yang dipertimbangkan untuk diambil sebuah keputusan. Guna keperluan tersebut mempunyai konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan kita sebut biaya pra-operasi. Penggunaan biaya tersebut keperluan penelitian, perencanaan, studi kelayakan, perancangan (design), biaya konsultan dan biaya pemasaran sebelum produk siap diluncurkan ke pasar. Biaya-biaya tersebut sudah harus dikeluarkan sebelum diambil keputusan untuk melaksanakan proyek yang dikelompokkan sebagai sunk cost atau investasi yang nilainya tetap dan telah dikeluarkan semuanya tidak mempunyai sisa. Biaya tersebut dikeluarkan baik usaha tersebut jadi dijalankan atau batal. Sun cost tidak dimasukkan dalam perhitungan NPV karena biaya tersebut diluar perhitungan studi kelayakan usaha.
B. Rencana Kebutuhan InvestasiRencana kebutuhan investasi bisa diperhitungkan diawal perencanaan usaha
yang meliputi seluruh pengeluaran pembangunan proyek dengan dikelompokkan sebagai berikut :1. Biaya pembangunan Fisik (Harta Tetap)Biaya pembangunan fisik adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan sarana dan prasarana seluruh kebutuhan proyek yang meliputi pembelian tanah, pembangunan gedung, pembelian mesin-mesin, alat kantor, furnitur dan kendaraan.2. Biaya-biaya Trial RunTrial Run adalah uji coba kelancaran operasi seluruh unit produksi hingga terwujudnya sebuah produk yang akan dipasarkan. Kegiatan tersebut membutuhkan waktu tertentu yang membutuhkan biaya antara lain beli bahan baku, bahan bantu lainnya, honor tenaga kerja, beli bahan bakar dan lain-lain sehingga tampak kegiatan pabrik beroperasi sepenuhnya. Produk yang dihasilkan bukan untuk dijual secara profit akan tetapi untuk keperluan evaluasi mutu, perbaikan design dan promosi awal. Apabila produk sudah dapat dijual maka pendapatannya masuk pada perhitungan biaya trial run. Sisa produk yang dihasilkan dalam trial run dapat dijadikan persediaan awal barang jadi pada awal periode operasi. Biaya trial run bisa dimasukkan sebagai harta tak berwujud akan disusutkan dalam waktu tertentu.3. Modal KerjaYang dimaksud modal kerja adalah dana yang dibutuhkan untuk operasi perusahaan sehari-hari dalam membuat produk yang meliputi kebutuhan dana yang tertanam lancar dalam bentuk piutang usaha, persediaan bahan baku, bahan dalam proses, barang jadi, bahan bakar dan bahan bantu produksi lainnya. Termasuk sejumlah kas minimum untuk kebutuhan tak terduga atau transaksi.
C. Sumber DanaSumber dana yang digunakan untuk belanja usaha bisa berasal modal sendiri dan pinjaman bank.1. Modal SendiriYang dimaksud modal sendiri adalah modal yang dimiliki oleh pemegang saham, yang dinyatakan dalam akte pendirian perusahaan. Umumnya jumlah dana yang tercantum dalam akte pendirian tersebut masih jauh dari cukup untuk antisipasi kebutuhan dana investasi keseluruhan. 2. PinjamanGuna penguatan kebutuhan modalkerja dan membeli harta tetap dibutuhkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Ketentuan besaran pinjaman, periode penarikan, cicilan, tingkat bunga, jatuh tempo pelunasan dan biaya administrasi lainya dicantumkan dalam perjanjian kontrakkredit yang disepakati antara pihak perusahaan dan bank.
D. Proyeksi Harga Pokok Produksi/ PenjualanProyeksi harga pokokpenjualan harus didukung oleh volume proyeksi dan volume penjualan. Biaya produksi per unit adalah total biaya produksi dibagi dengan volume produksi. Sedangkan harga pokok penjualan per unit adalah total harga pokok penjualan dibagi dengan volume penjualan.
E. Proyeksi Rugi-LabaProyeksi rugi-laba adalah gambaran keuntungan operesasi usaha beberapa tahun kedepan. Untuk membuat proyeksi rugi-laba harus dihitung terlebih dahulu proyeksi nilai penjualan, biaya produksi dan biaya operasi. Biaya operasi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional kantor dan pemasaran produk. Biaya-biaya produksi dan operasi dapat pula dikelompokkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
F. Proyeksi Arus KasProyeksi arus kas bergna untuk penyusunan proyeksi neraca. Arus kas merupakan catatan atas penerimaan (arus kas masuk) dan pengeluaran (arus kas keluar) kas dalam satu periode. Sedangkan selisih antara keduanya (masuk dan keluar) disebut arus kas bersih.