Aspek mobilitas gsm

13
ASPEK ASPEK MOBILITAS GSM MOBILITAS GSM

Transcript of Aspek mobilitas gsm

Page 1: Aspek mobilitas gsm

ASPEK ASPEK MOBILITAS GSMMOBILITAS GSM

Page 2: Aspek mobilitas gsm

Mobility ManagementMobility Management

• Mobility Management adalah suatu prosedur yang harus dilakukan oleh sistem GSM (MS dan Network GSM) jika MS melakukan :

Perpindahan antar sel

Perpindahan antar Location Area

Perpindahan antar MSC

Perpindahan antar Operator (International Roaming)

Baik dalam kondisi MS idle maupun busy.

Page 3: Aspek mobilitas gsm

• LOCATION UPDATING

Prosedur bagi MS untuk melaporkan lokasi dimana MS berada.• IMSI ATTACH/DETACH

Prosedur untuk memberikan tanda bahwa MS dlm posisi mati atau hidup.

• HANDOVER

Prosedur yg harus dilakukan jika MS dlm kondisi terpakai (sibuk) dan bergerak menuju sel lain, location area lain atau MSC lain.

• ROAMING

Prosedur yang harus dilakukan jika MS berada di Network operator lain yang mempunyai Roaming Agreement.

Prosedur-2 Mobility ManagementProsedur-2 Mobility Management

Page 4: Aspek mobilitas gsm

Location UpdatingLocation Updating

Pada saat MS dimatikan

MS tidak menjawab panggilan dari network “PAGING MES-SAGES” , sehingga tidak ada kontak antara MS dengan network. Dengan demikian Network tidak memperoleh informasi mengenai lokasi keberadaan MS.

Page 5: Aspek mobilitas gsm

Pada saat Power MS dihidupkan atau “MS attached”

Dibedakan menjadi dua kondisi :

- MS sibuk (dibahas pada call setup)

- MS Idle

MS IDLE :MS IDLE :

Ketika bergerak dalam area pelayanan, MS selalu mencari sel terbaik untuk mendapatkan “paging messages”. Keputusan diambil sendiri oleh MS dengan jalan membandingkan dengan kualitas sel yg berdekatan (tetangga). Jika kualitas sel tetangga lebih baik maka MS akan pindah sel dan jika sel baru mempunyai Location Area yg berlainan maka MS harus melakukan Location Update.

Location Updating (cont.)Location Updating (cont.)

Page 6: Aspek mobilitas gsm

Kasus Trafik Saat MS Idle ModeKasus Trafik Saat MS Idle Mode

1. Pergantian sel dalam 1 (satu) LA.

2. a. Location updating type normal dlm

MSC/VLR sama (LA1 ke LA2).

b. Location updating tipe normal, MSC/

VLR baru (LA1 ke LA3).

3. IMSI detach.

4. Location updating tipe periodic IMSI Attach.

5. Location updating tipe periodic registra

tion.

6. Implicit detach.

2a

1

LA1

LA2 LA3

2b

1

MS Off

3

6

5

MSC/VLR ALA1+LA2

MSC/VLR BLA3

Page 7: Aspek mobilitas gsm

Location Updating Type NormalLocation Updating Type Normal

1. Ms memonitor BCCH dalam sel baru utk mendapatkan LAI dibandingkan dengan LAI lama jika berbeda dilakukan location updating dg prosedur sbb :

2. MS melakukan koneksi dg jaringan GSM melalui SDCCH. Proses authentikasi

dilakukan jika perlu dibantu HLR apabila MS tidak dikenali oleh MSC/VLR.

3. MS mengirimkan “location updating request ke sistem, jika proses Au thentikasi berhasil maka LA tersimpan di dalam MSC/VLR dan HLR.

4. Location updating telah diakui oleh sistem, BTS dan MS diminta untuk melepas kanal signalling.

1234

234

BSC MSC

Page 8: Aspek mobilitas gsm

MS Turn Off atau MS DetachedMS Turn Off atau MS Detached

Fungsi : menghindari pendudukan signalling channel yg sia-sia.

• Prosedur ini memungkinkan MS memberi tahu ke Network GSM bahwa MS akan dimatikan.

• MS/VLR akan memberikan tanda IMSI flag detached bagi MS terkait.

• HLR tidak diberi informasi, sehingga data MS di HLR tidak berubah.

• Tidak ada pesan yg dikirim balik ke MS

BSC MSCBTS

IMSI DETACHEDIMSI terdaftar sbg DETACHED

Page 9: Aspek mobilitas gsm

Location Upadating Type PeriodicLocation Upadating Type Periodic

MS secara periodic dipaksa melakukan registrasi (contoh tiap 30 menit) untuk mengantisipasi kejadian-kejadian sbb :

• Pesan IMSI Detach tidak sampai ke Network karena kualitas link radio jelek.• MS masuk ke blank spot area, kemudian MS dimatikan.• Terjadi gangguan di VLR yang menyebabkan data pelanggan di VLR terhapus.

Jika dlm periode waktu tersebut MS tidak melapor maka MS akan ditandai sebagai “Detached” di VLR.

IMSI DETACHED

IMSI terdaftar sbg ATTACHED

Kualitas Link Jelek

Network gagal men-decode permintaan IMSI Detached

BSC MSC

Page 10: Aspek mobilitas gsm

Handover Dalam Satu BSCHandover Dalam Satu BSC

1. BSC minta BTS baru untuk mengaktifkan TCH.

2. BSC mengirimkan pesan ke MS lewat BTS lama ttg frekuensi dan timeslot yg dialokasikan.

3. MS men-tune ke frekuensi baru, dan mengirimkan HO Acces Burst pd time slot yg benar.

4. Saat BTS baru mendeteksi adanya HO burst, BTS baru segera menigirimkan informasi ttg timing advance dan daya output yg digunakan.

5. MS mengirimkan pesan “HO Complete” ke BSC via BTS baru.

6. BSC minta BTS lama untuk melepas TCH lama.

BSC

BTS lama

BTS baru

22

6

1

5

5

4

3

Page 11: Aspek mobilitas gsm

Handover Dalam Satu MSCHandover Dalam Satu MSC

1. BSC lama mengirim pesan HO request ke MSC bersama-sama dengan identitas target sel.

2. MSC meneruskan pesan tsb ke BSC baru.

3. BSC baru meminta BTS baru utk mengaktifkan TCH.

4. BSC baru mengirimkan pesan ke MS lewat MSC,BSC lama,BTS lama yg berisi informasi ttg frekuensi dan time slot yg dialokasikan oleh BTS baru.

5. MS men-tune ke frekuensi baru dan mengirim HO Acces Burst pada time slot yg benar.

6. Saat BTS baru mendeteksi adanya HO burst, kemudian mengirimkan informasi ttg timing advance dan Daya Output yang digunakan.

7. MS mengirim pesan HO Complete ke BSC lama via BTS baru,BSC baru dan MSC.

8. BSC baru meminta BSC lama, utk melepas TCH lama via MSC.

9. BSC lama meminta BTS lama utk melepas TCH lama.

BSClama

BTS lama

BTS baruBSCbaru

MSC

2

94

7

1

4

7

8

2

8

4

7

7 6 5

3

7

Page 12: Aspek mobilitas gsm

HO yang dikendalikan oleh 2 MSCHO yang dikendalikan oleh 2 MSC

1. BSC lama mengirim pesan HO request ke MSC lama (MSCA) bersama dg identitas target sel.

2. MSC-A minta bantuan MSC-B untuk melaksanakan HO.

3. MSC-B mengalokasikan HO number utk meneruskan panggilan. Selanjutnya HO request dikirim ke BSC baru.

4. BSC baru minta BTS baru mengaktifkan TCH.

5. MSC-B menerima informasi dan menerus-kannya ke MSC-A bersama dg HO number.

6. Link set-up tsb dimungkinkan lewat PSTN.

7. MSC-A mengirim pesan ke MS yg berisi informasi ttg frek dan time slot yang dialokasikan.

8. MS men-tune ke frek. Baru dan mengirimkan HO Acces burst pada time slot yg benar.

9. BTS baru mengirim timing advance dan daya output yg digunakan.

10. MS mengirim pesan HO complete ke BSC lama via BTS baru, BSC baru & MSC baru.

11. BSC baru minta BSC lama melepas TCH.

12. BSC lama minta BTS lama melepas TCH lama.

BSClama

BTS lama

BTS baruBSCbaru

MSCA

7

10 9 8

MSCB

4

10

5

3

5 210 6

1

7

PSTN

Page 13: Aspek mobilitas gsm

International RoamingInternational Roaming

MS dapat melakukan International Roaming di Operator lain yang sudah mengadakan Perjanjian Roaming (Roaming MOU) dengan Operator dimana MS tersebut terdaftar.

1. MS Operator A berada di dlm Network Operator B. Pada waktu MS melakukan Location Update, Network B akan meminta bantuan Network A untuk melakukan proses authentifikasi data MS A di Network A.

2. Setelah proses Authentifikasi selesai Network A akan mengirimkan informasi bahwa MS A benar-benar plg Operator A dan diijinkan melakukan Roaming di Network B, Operator A juga mengirimkan data-data MS A untuk disimpan di VLR Operator B.

3. Proses Mobility managemen di Network B berjalan seperti penjelasan sebelumnya.

BSCMSC/VLR

BSCMSC

B

HLR/AUC

HLR/AUC

B (D2 JERMAN)

A (TELKOMSEL IND)

Signalling channel

1

1 2