aspek Kehalalan Produk
-
Upload
anggun-supraba-dewii -
Category
Documents
-
view
218 -
download
2
description
Transcript of aspek Kehalalan Produk
Kehalalan ProdukKelompok 7 :Dwi Ismayati 12023234Windi Nurcahyati 12023235Dewi Sekar Arum K 12023242Herzan Marjawan 12023244Anes Auliya 12023252Anggun Supraba Dewi 12023254
Segala sesuatu pada dasarnya diperbolehkan, kecuali yang secara jelas dilarang oleh Al-Qur’an dan Hadist
Alasan mendasar diharamkannya segala sesuatu adalah timbulnya keburukan dan bahaya.
Apapun yang membawa produk non-halal tidak diperbolehkan
Niat yang baik tidak dapat membenarkan yang haram
Prinsip – Prinsip Produk Halal
Makanan halal adalah: makanan yang baik yangdibolehkan memakannya menurut ajaran Islam , yaitu sesuai dalam Al - Qur’an dan Al - hadits.
Makanan yang baik adalah : segala makanan yang dapat membawa kesehatan bagi tubuh, dapatmenimbulkan nafsu makan dan tidak ada larangan dalam Al Qur’anmaupun hadits
KONSEP ISLAM TENTANG MAKANAN HALAL
Menurut Qaradhawi (2007, 31), halal sebagaimana “hadits” yang diriwayatkan dari Salman Al Farisi ketika ditanya mengenai lemak binatang, keju dan bulu binatang. Rasululllah Saw menjawab: “Yang halal adalah apa yang Allah halalkan dalam kitabNya dan yang haram adalah yang Allah larang. Dan termasuk apabila Dia diam berarti dibolehkan sebagai bentuk kasih-sayang-Nya” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Prinsip yang ditetapkan Islam: pada asalnya segalasesuatu yang diciptakan Allah itu halal. Tidak ada yang haram, kecuali jika ada nash (dalil) yang shahih (tidak cacat periwayatannya) dan sharih (jelas maknanya) yang mengharamkannya.
Sebagaimana dalam sebuah kaidah fikih :
تحريمه على الدليل يدل حتى اإلباحة األشياء فى األصلArtinya : Pada asalnya, segala sesuatu itu mubah (boleh) sebelum adadalil yang mengharamkannya.”8
Dasar Hukum Makanan Halal
Produk adalah barang dan/atau jasa yang terkait dengan makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat.
Produk Halal adalah Produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam.
Proses Produk Halal adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan Produk mencakup penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian Produk.
UU RI nomor 33 tahun 2014
Ketentuan Umum Produk Halal
Panduan Halal adalah pedoman perusahaan dalammelaksanakan kegiatan untuk menjamin produksi halal. Panduan Halal yang disusun perusahaan mencakup : 1. Pengertian halal dan haram 2. Dasar Al Qur’an dan Fatwa MUI 3. Pohon keputusan untuk indentifikasi titik kritis
keharaman bahan dan proses produksi 4. Tabel hasil identifikasi titik kritis keharaman bahan dan tindakan pencegahannya 5. Tabel hasil identifikasi titik kritis peluang kontaminasi
proses produksi dari bahan haram/najis dan tindakan pencegahannya 6. Publikasi LPPOM MUI (Jurnal Halal LPPOM MUI dan website www.halalmui.org).
Panduan Halal
Makanan atau produk apapun yang tidak halal dilarang secara absolut untuk orang Islam, kecuali di bawah kondisi darurat
Komponen non-halal
Kategori makanan halal
Syarat-Syarat dan Kriteria Halal Menurut Islam
halal secara dzatiyah (subtansi barangnya)
halal dalam mendapatkannya
Bukan terdiri dari atau mengandung bagian
atau benda dari binatangyang dilarang oleh ajaran
Islam
benar dalam mencari dan memperolehnya
Daging yang berasal dari hewan halal dapat menjadi tidak halal jika disembelih tanpa mengikuti aturan syariat Islam. Hal-hal yang menjadi titik kritis proses penyembelihan adalah sebagai berikut :
a. Penyembelih (harus seorang muslim yang taat dan melaksanakan syariat Islam sehari-hari).
b. Pemingsanan (tidak menyebabkan hewan mati sebelum disembelih).
c. Peralatan/pisau (harus tajam)d. Proses pasca penyembelihan (hewan harus benar-benar mati
sebelum proses selanjutnya dan darah harus keluar secara tuntas). Untuk daging impor perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini:1. Harus dilengkapi dengan sertifikat halal dari lembaga yang diakui LP POM MUI. 2. Harus dilengkapi dengan dokumen pengapalan dan dokumen lainnya (kesehatan, dan sebagainya).
Daging
Bahan turunan hewani berstatus halal dan suci jika berasal dari hewan halal yang disembelih sesuai dengan syariat Islam, bukan berasal dari darah dan tidak bercampur dengan bahan haram atau najis.
Produk susu, turunan susu dan hasil
sampingnya yang diproses menggunakan enzim (contoh: keju, whey, laktosa, kasein/kaseinat) hukumnya halal dikonsumsi
Susu
Firman Allah yang menjelaskantentang hasil laut, antara lain :
* ي,ا ط0ر. ما* ل0ح3 ن3ه6 م. ل.ت0أ3ك6ل6وا3 ر0 ال3ب0ح3 ر0 Aخ س0 الAذ.ي و0 و0ه6
“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan dari padanya daging yang segar (ikan) “
(QS. An-Nahl : 14).
ة. يAار0 Aل.لس و0 لAك6م3 * ت0اعا م0 ه6 و0ط0ع0ام6 ر. ال3ب0ح3 ي3د6 ص0 ل0ك6م3 Aل أ6ح.
“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal dari) laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan
bagi orang-orang yang dalam perjalanan “ (QS. Al-Maidah : 96).
Ikan dan Produk Laut
Pada dasarnya, ikan hukumnya halal. Hanya saja,
penanganan dan pengolahan ikan wajib memperhatikan aspek keamanan dan standar kesehatan bagi manusia (thayyib).
Penggunaan formalin dan bahan bahayalainnya dalam penanganan dan pengolahan ikan yang membahayakan kesehatan dan jiwa hukumnya haram.
Memproduksi dan memperdagangkan ikan dan produk perikanan yang menggunakan formalin dan bahan berbahayalainnya yang membahayakan kesehatan dan jiwahukumnya haram.
Ketentuan hukum sebagaimana angka 2 dan 3 ini juga berlaku bagi produk pangan lainnya.
Ketentuan Hukum
Sanitasi adalah perilaku hidup bersih dan higiene Sanitasi dalam kehalalan contohnya pada proses
penyembelihan Penerapan higiene dan sanitasi pada proses
penyembelihan meliputi lokasi bangunan, kandang, peralatan penyembelihan ( pisau, talenan, alas,meja dan kemasan ), proses pnyembelihan dan pekerja proses penyembelihan ( sehat, menggunakan pakaian yang bersih dan mampu menerapkan higiene dan sanitasi
Sanitasi
Bangkai Darah Babi dan seluruh
derivatnya
Hewan yang disembelih tidak menyebut nama
Allah dan ditujukan untuk
berhala
Hewan yang disembelih yang darahnya tidak keluar secara
sempurna
Semua jenis yang
memabukkan
Burung bertaring dan ganas. Ex: burung hantu
Hewan darat seperti katak
dan ular
Komponen non-halal
Che Man, dkk., 2010
Secara Umum Prosedur Sertifikasi Halal
Pengajuan sertifikasi:pendaftaran baru, pengembangan produk/fasilitas, perpanjangan
Pengisian data pendaftaran : status
sertifikasi (baru/pengembangan/perpanjangan), data Sertifikat
halal, status SJH (jika ada), kelompok produk.
Membayar biaya pendaftaran dan biaya akad sertifikasi
halal.
pemeriksaan kecukupan dokumen ----- Penerbitan Sertifikat Halal.
Pengisian dokumen yang dipersyaratkan dalam proses pendaftaran
sesuai status pendaftaran