aspek Kehalalan Produk

16
Kehalalan Produk Kelompok 7 : Dwi Ismayati 12023234 Windi Nurcahyati 12023235 Dewi Sekar Arum K 12023242 Herzan Marjawan 12023244 Anes Auliya 12023252 Anggun Supraba Dewi 12023254

description

beberapa aspek dalam kehalalan produk pangan

Transcript of aspek Kehalalan Produk

Page 1: aspek Kehalalan Produk

Kehalalan ProdukKelompok 7 :Dwi Ismayati 12023234Windi Nurcahyati 12023235Dewi Sekar Arum K 12023242Herzan Marjawan 12023244Anes Auliya 12023252Anggun Supraba Dewi 12023254

Page 2: aspek Kehalalan Produk

Segala sesuatu pada dasarnya diperbolehkan, kecuali yang secara jelas dilarang oleh Al-Qur’an dan Hadist

Alasan mendasar diharamkannya segala sesuatu adalah timbulnya keburukan dan bahaya.

Apapun yang membawa produk non-halal tidak diperbolehkan

Niat yang baik tidak dapat membenarkan yang haram

Prinsip – Prinsip Produk Halal

Page 3: aspek Kehalalan Produk

Makanan halal adalah: makanan yang baik yangdibolehkan memakannya menurut ajaran Islam , yaitu sesuai dalam Al - Qur’an dan Al - hadits.

Makanan yang baik adalah : segala makanan yang dapat membawa kesehatan bagi tubuh, dapatmenimbulkan nafsu makan dan tidak ada larangan dalam Al Qur’anmaupun hadits

KONSEP ISLAM TENTANG MAKANAN HALAL

Page 4: aspek Kehalalan Produk

Menurut Qaradhawi (2007, 31), halal sebagaimana “hadits” yang diriwayatkan dari Salman Al Farisi ketika ditanya mengenai lemak binatang, keju dan bulu binatang. Rasululllah Saw menjawab: “Yang halal adalah apa yang Allah halalkan dalam kitabNya dan yang haram adalah yang Allah larang.  Dan termasuk apabila Dia diam berarti dibolehkan sebagai bentuk kasih-sayang-Nya” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Page 5: aspek Kehalalan Produk

Prinsip yang ditetapkan Islam: pada asalnya segalasesuatu yang diciptakan Allah itu halal. Tidak ada yang haram, kecuali jika ada nash (dalil) yang shahih (tidak cacat periwayatannya) dan sharih (jelas maknanya) yang mengharamkannya.

Sebagaimana dalam sebuah kaidah fikih :

تحريمه على الدليل يدل حتى اإلباحة األشياء فى األصلArtinya : Pada asalnya, segala sesuatu itu mubah (boleh) sebelum adadalil yang mengharamkannya.”8

Dasar Hukum Makanan Halal

Page 6: aspek Kehalalan Produk

Produk adalah barang dan/atau jasa yang terkait dengan makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat.

Produk Halal adalah Produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam.

Proses Produk Halal adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan Produk mencakup penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian Produk.

UU RI nomor 33 tahun 2014

Ketentuan Umum Produk Halal

Page 7: aspek Kehalalan Produk

Panduan Halal adalah pedoman perusahaan dalammelaksanakan kegiatan untuk menjamin produksi halal. Panduan Halal yang disusun perusahaan mencakup : 1. Pengertian halal dan haram 2. Dasar Al Qur’an dan Fatwa MUI 3. Pohon keputusan untuk indentifikasi titik kritis

keharaman bahan dan proses produksi 4. Tabel hasil identifikasi titik kritis keharaman bahan dan tindakan pencegahannya 5. Tabel hasil identifikasi titik kritis peluang kontaminasi

proses produksi dari bahan haram/najis dan tindakan pencegahannya 6. Publikasi LPPOM MUI (Jurnal Halal LPPOM MUI dan website www.halalmui.org).

Panduan Halal

Page 8: aspek Kehalalan Produk

Makanan atau produk apapun yang tidak halal dilarang secara absolut untuk orang Islam, kecuali di bawah kondisi darurat

Komponen non-halal

Page 9: aspek Kehalalan Produk

Kategori makanan halal

Syarat-Syarat dan Kriteria Halal Menurut Islam

halal secara dzatiyah (subtansi barangnya)

halal dalam mendapatkannya

Bukan terdiri dari atau mengandung bagian

atau benda dari binatangyang dilarang oleh ajaran

Islam

benar dalam mencari dan memperolehnya

Page 10: aspek Kehalalan Produk

Daging yang berasal dari hewan halal dapat menjadi tidak halal jika disembelih tanpa mengikuti aturan syariat Islam. Hal-hal yang menjadi titik kritis proses penyembelihan adalah sebagai berikut :

a. Penyembelih (harus seorang muslim yang taat dan melaksanakan syariat Islam sehari-hari).

b. Pemingsanan (tidak menyebabkan hewan mati sebelum disembelih).

c. Peralatan/pisau (harus tajam)d. Proses pasca penyembelihan (hewan harus benar-benar mati

sebelum proses selanjutnya dan darah harus keluar secara tuntas). Untuk daging impor perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini:1. Harus dilengkapi dengan sertifikat halal dari lembaga yang diakui LP POM MUI. 2. Harus dilengkapi dengan dokumen pengapalan dan dokumen lainnya (kesehatan, dan sebagainya).

Daging

Page 11: aspek Kehalalan Produk

Bahan turunan hewani berstatus halal dan suci jika berasal dari hewan halal yang disembelih sesuai dengan syariat Islam, bukan berasal dari darah dan tidak bercampur dengan bahan haram atau najis.

Produk susu, turunan susu dan hasil

sampingnya yang diproses menggunakan enzim (contoh: keju, whey, laktosa, kasein/kaseinat) hukumnya halal dikonsumsi

Susu

Page 12: aspek Kehalalan Produk

Firman Allah yang menjelaskantentang hasil laut, antara lain :

* ي,ا ط0ر. ما* ل0ح3 ن3ه6 م. ل.ت0أ3ك6ل6وا3 ر0 ال3ب0ح3 ر0 Aخ س0 الAذ.ي و0 و0ه6

“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan dari padanya daging yang segar (ikan) “

(QS. An-Nahl : 14).

ة. يAار0 Aل.لس و0 لAك6م3 * ت0اعا م0 ه6 و0ط0ع0ام6 ر. ال3ب0ح3 ي3د6 ص0 ل0ك6م3 Aل أ6ح. 

“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal dari) laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan

bagi orang-orang yang dalam perjalanan “ (QS. Al-Maidah : 96).

Ikan dan Produk Laut

Page 13: aspek Kehalalan Produk

  Pada dasarnya, ikan hukumnya halal. Hanya saja,

penanganan dan pengolahan ikan wajib memperhatikan aspek keamanan dan standar kesehatan bagi manusia (thayyib).

Penggunaan formalin dan bahan bahayalainnya dalam penanganan dan pengolahan ikan yang membahayakan kesehatan dan jiwa hukumnya haram.

Memproduksi dan memperdagangkan ikan dan produk perikanan yang menggunakan formalin dan bahan berbahayalainnya yang membahayakan kesehatan dan jiwahukumnya haram.

Ketentuan hukum sebagaimana angka 2 dan 3 ini juga berlaku bagi produk pangan lainnya.

Ketentuan Hukum

Page 14: aspek Kehalalan Produk

Sanitasi adalah perilaku hidup bersih dan higiene Sanitasi dalam kehalalan contohnya pada proses

penyembelihan Penerapan higiene dan sanitasi pada proses

penyembelihan meliputi lokasi bangunan, kandang, peralatan penyembelihan ( pisau, talenan, alas,meja dan kemasan ), proses pnyembelihan dan pekerja proses penyembelihan ( sehat, menggunakan pakaian yang bersih dan mampu menerapkan higiene dan sanitasi

Sanitasi

Page 15: aspek Kehalalan Produk

Bangkai Darah Babi dan seluruh

derivatnya

Hewan yang disembelih tidak menyebut nama

Allah dan ditujukan untuk

berhala

Hewan yang disembelih yang darahnya tidak keluar secara

sempurna

Semua jenis yang

memabukkan

Burung bertaring dan ganas. Ex: burung hantu

Hewan darat seperti katak

dan ular

Komponen non-halal

Che Man, dkk., 2010

Page 16: aspek Kehalalan Produk

Secara Umum Prosedur Sertifikasi Halal

Pengajuan sertifikasi:pendaftaran baru, pengembangan produk/fasilitas, perpanjangan

Pengisian data pendaftaran : status

sertifikasi (baru/pengembangan/perpanjangan), data Sertifikat

halal, status SJH (jika ada), kelompok produk.

Membayar biaya pendaftaran dan biaya akad sertifikasi

halal.

pemeriksaan kecukupan dokumen ----- Penerbitan Sertifikat Halal.

Pengisian dokumen yang dipersyaratkan dalam proses pendaftaran

sesuai status pendaftaran