Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

23
1. Hukum adalah suatu ketentuan atau aturan yang bersifat memaksa dan akan di-kenai sanksi bagi yang melanggar, yang berada pada suatu wilayah/daerah/ Negara yang telah menjadi kesepakatan bersama dari seluruh unsur yang ada diwilayah/daerah/Negara tersebut. Hukum adalah sekumpulan peraturan yang berisi perintah dan larangan yang dibuat oleh pihak yang berwenang sehingga dapat di-paksakan, pemberlakuannya berfungsi untuk mengatur masyarakat demi tercip-tanya ketertiban disertai dengan sanksi bagi pelanggarnya. Hukum merupakan si-stem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. Dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan mas-yarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hu-bungan sosial antar masyarakat maupun antar pemerintah. Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa continental/lama, khususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Be-landa. Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau Syari'at Islam lebih banyak terutama dalam bi-dang perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat yang dalam perundang- undangan merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara. Unsur-unsur hukum terdiri dari unsur idiil dan riil. Dikatakan unsur idiil, karena hal tersebut terletak dalam bidang yang sangat abstrak yang tidak da-pat diraba dengan panca indera, 1

description

 

Transcript of Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

Page 1: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

1.  Hukum adalah suatu ketentuan atau aturan yang bersifat memaksa

dan akan di-kenai sanksi bagi yang melanggar, yang berada pada suatu

wilayah/daerah/ Negara yang telah menjadi kesepakatan bersama dari

seluruh unsur yang ada diwilayah/daerah/Negara tersebut. Hukum adalah

sekumpulan peraturan yang berisi perintah dan larangan yang dibuat oleh

pihak yang berwenang sehingga dapat di-paksakan, pemberlakuannya

berfungsi untuk mengatur masyarakat demi tercip-tanya ketertiban

disertai dengan sanksi bagi pelanggarnya. Hukum merupakan si-stem

yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan

kelembagaan. Dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang

politik, ekonomi dan mas-yarakat dalam berbagai cara dan bertindak,

sebagai perantara utama dalam hu-bungan sosial antar masyarakat

maupun antar pemerintah. Hukum di Indonesia merupakan campuran dari

sistem hukum Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar

sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana, berbasis pada hukum

Eropa continental/lama, khususnya dari Belanda karena aspek sejarah

masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan

Hindia Be-landa. Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat

Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau Syari'at Islam lebih

banyak terutama dalam bi-dang perkawinan, kekeluargaan dan warisan.

Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat yang dalam

perundang-undangan merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat

dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara.

Unsur-unsur hukum terdiri dari unsur idiil dan riil. Dikatakan unsur idiil,

karena hal tersebut terletak dalam bidang yang sangat abstrak yang tidak

da-pat diraba dengan panca indera, namun kehadirannya dapat dirasakan.

Unsur ini terdapat dalam diri setiap pribadi manusia, yang terdiri dari

Unsur cipta yang ha-rus diasah yang dilandasi logika dari berbagai aspek

kognitif sehingga unsur ini menghasilkan ilmu tentang pengertian. Unsur

kar-sa, harus diasah, yang dilan-dasi etika dan beraspek konatif. Unsur

rasa,harus diasih, yang dilandasi estetika dan beraspek afektif. Sedangkan

unsur riil ter-diri dari manusia, alam dan kebu-dayaan yang akan

melahirkan ilmu tentang kenyataan. Unsur ini mencakup aspek

eksternsosial dalam pergaulan hidup dalam masyarakat. Sumber hukum

1

Page 2: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

yaitu segala sesuatu yang berupa tulisan, dokumen, naskah, dan

sebagainya yang  di-pergunakan oleh suatu bangsa sebagai pedoman

hidupnya pada masa tertentu. C.S.T. Kansil menyebutkan bahwa yang

dimaksud dengan sumber hukum ialah, segala apa saja yang

menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat

memaksa, yakni aturan-aturan apabila dilanggar mengakibatkan sanksi

yang tegas dan nyata. Maksud dengan segala apa saja, adalah faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya hukum. Sedang faktor-faktor

yang merupakan sumber kekuatan berlakunya hukum secara formal ialah,

dari mana hukum itu dapat ditemukan, dari mana asal mulanya hukum,

dimana hukum dapat dicari atau dimana hakim dapat menemukan hukum

sebagai dasar dari putusannya. Menurut Achmad Ali sumber hukum

adalah tempat di mana kita dapat menemu-kan hukum. Namun perlu

diketahui pula bahwa adakalanya sumber hukum juga sekaligus

merupakan hukum, contohnya putusan hakim. Pada umumnya sumber

hukum dibedakan menjadi 2, yaitu sumber hukum formal dan sumber

hukum material. Menurut Sudikno Mertokusumo, Sumber Hukum Materiil

adalah tempat dari mana materiil itu diambil. Sumber hukum materiil ini

merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum, misalnya

hubungan sosial, hubungan kekuatan politik, situasi sosial ekonomis,

tradisi (pandangan keagamaan, kesusilaan), hasil penelitian ilmiah

(kriminologi, lalulintas), perkembangan internasional, keadaan geografis,

dan lain-lain. Sumber Hukum Formal, merupakan tempat atau sumber dari

mana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Hal ini berkaitan

deng-an bentuk atau cara yang men-yebabkan peraturan hukum formal

berlaku. Sum-ber hukum formal yang diakui secara umum ialah UU,

perjanjian antar Negara, yurisprudensi dan kebiasaan. Sumber-sumber

hukum formal membentuk pan-dangan-pandangan hukum menjadi

aturan-aturan hukum, membentuk hukum sebagai kekuasaan yang

mengikat. Jadi, sumber hukum formal ini merupakan sebab dari

berlakunya aturan-aturan hukum. Berikut yang termasuk sumber-sumber

hukum adalah Undang-Undang, Kebiasaan, Traktat atau perjanjian inter-

nasional, Yurispudensi, dan doktrin. Jenis-jenis hukum pada umumnya

adalah hukum perdata, hukum publik, hukum pidana, hukum acara,

2

Page 3: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

hukum tata negara, dan hukum internasional. Hukum perdata disebut pula

hukum privat sebagai la-wan dari hukum publik. Jika hukum publik

mengatur hal-hal yang berkaitan de-ngan negara serta kepentingan umum

seperti politik dan pemilu (hukum tata ne-gara), kegiatan pemerintahan

sehari-hari (hukum administrasi atau tata usaha ne-gara), kejahatan

(hukum pidana), maka hukum perdata mengatur hubungan an-tara

penduduk atau warga negara sehari-hari, seperti kedewasaan seseorang,

per-kawinan, perceraian, kematian, pewarisan, harta ben-da, kegiatan

usaha dan tin-dakan-tindakan yang bersifat perdata lainnya. Hukum

Perdata meliputi antara lain hukum keluarga, hukum harta benda, hukum

perikatan, dan hukum waris. Se-mentara itu hukum publik adalah hukum

yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan tentang masyarakat

dan menjadi hukum perlindungan publik, mi-salnya hukum administrasi

dan tata usaha negara, hukum pidana, dan hukum tata negara. Hukum

pidana adalah hukum yang mengatur perbuatan-perbuatan yang dilarang

oleh undang-undang dan berakibat diterapkannya hukuman bagi barang

siapa yang mela-kukannya dan memenuhi unsur-unsur perbuatan yang

disebutkan dalam undang-undang pidana. Seperti perbuatan yang

dilarang dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-Undang

Korupsi, Undang-Undang HAM dan sebagainya. Dalam hukum pidana

dikenal 2 jenis perbuatan yaitu keja-hatan dan pelanggaran, kejahatan

ialah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan undang-undang

tetapi juga bertentangan dengan nilai moral, nilai agama dan rasa

keadilan masyarakat, contohnya mencuri, membunuh, berzina, memper-

kosa dan sebagainya. Sedangkan pelanggaran ialah perbuatan yang

hanya dilara-ng oleh undang-undang, seperti tidak pakai helm, tidak

menggunakan sabuk pe-ngaman dalam berkendaraan, dan sebagainya.

Hukum acara adalah ketentuan yang mengatur bagaimana cara agar

hukum (materiil) itu terwujud atau dapat di-terapkan/dilaksanakan kepada

subyek yang memenuhi perbuatannya . Tanpa hukum acara maka tidak

ada manfaat hukum materiil. Untuk menegakkan ke-tentuan hukum

pidana diperlukan hukum acara pidana, untuk hukum perdata maka ada

hukum acara perdata. Hukum acara ini harus dikuasai para praktisi

hukum, polisi, jaksa, pengacara, hakim. Contoh hukum acara yaitu bentuk-

3

Page 4: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

bentuk surat di bidang kepengacaraan perdata. Hukum Tata Negara

adalah hu-kum yang mengatur tentang negara, yaitu antara lain dasar

pendirian, struktur kelembagaan, pembentukan lembaga-lembaga negara,

hubungan hukum (hak dan kewajiban) antar lembaga negara, wilayah dan

warga negara. Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur tentang

hubungan hukum antar negara satu deng-an negara lain secara

internasional Universa, yang mengandung dua pengertian dalam arti

sempit dan luas. Dalam arti sempit meliputi : Hukum publik internasi-onal.

Dalam arti luas meliputi : Hukum publik internasional dan hukum perdata

internasional.contohnya adalah hukum perdagangan antar negara.

2.  Hukum perjanjian dalam pasal 1313 KUH Perdata yang berisikan

pengertian bah-wa perjanjian adalah suatu perbuatan di mana satu orang

atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih. Perjanjian

disebut juga dengan persetuju-an karena di dalamnya terdapat

persetujuan kedua belah pihak atau lebih untuk melakukan sesuatu. Di

dalam perjanjian harus terdapat interaksi aktif yang ber-sifat timbal balik

di kedua belah pihak untuk melaksanakan hak dan kewajiban masing-

masing. Untuk itu secara sederhana perjanjian dapat dirumuskan sebagai

sebuah perbuatan dimana kedua belah pihak sepa-kat untuk saling

mengikatkan diri satu sama lain. Menurut Pasal 1320 KUH Perdata

perjanjian harus memenuhi 4 syarat agar dapat memiliki kekuatan hukum

dan mengikat para pihak yang me-mbuatnya. Hal tersebut adalah: (1)

Adanya kesepakatan untuk mengikatkan diri, bahwa semua pihak

menyetujui materi yang diperjanjikan, tidak ada paksaan atau di bawah

tekanan, (2) Para pihak mampu membuat suatu perjanjian, kata mampu

maksudnya adalah bahwa para pihak telah dewasa, tidak dibawah

pengawasan karena perilaku yang tidak stabil dan bukan orang yang

dalam undang-undang dilarang membuat perjanjian, (3) Ada hal yang

diperjanjikan, dalam hal ini mak-sudnya adalah perjanjian menyangkut

hal/objek yang jelas (4) Dilakukan atas se-bab yang halal/iktikad baik

bukan untuk sebuah kejahatan. Dua hal yang per-tama disebut sebagai

syarat subyektif dan dua hal yang terakhir disebut syarat ob-yektif. Suatu

perjanjian yang mengandung cacat pada syarat subyektif akan me-miliki

konsekuensi untuk dapat dibatalkan. Dengan demikian selama perjanjian

4

Page 5: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

yang mengandung cacat subyektif ini belum dibatalkan, maka ia tetap

mengikat para pihak layaknya perjanjian yang sah. Sedangkan perjanjian

yang memiliki ca-cat pada syarat obyektif, maka secara tegas dinyatakan

batal demi hukum. Akibat timbulnya perjanjian tersebut, maka para pihak

terikat didalamnya dituntut un-tuk melaksanakannya dengan baik seperti

dalam  undang-undang Pasal 1338 KUH Perdata, yaitu: (1) perjanjian yang

dibuat oleh para pihak secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi

mereka yang membuatnya. (2) perjanjian yang telah dibuat tidak dapat

ditarik kembali kecuali adanya kesepakatan dari para pihak atau karena

adanya alasan yang dibenarkan oleh undang-undang. (3) Perjanjian harus

dilaksanakan dengan iktikat baik. Selanjutnya adalah tentang pelaksanaan

perjanjian itu sendiri. Menurut KUH Perdata, bila salah satu pihak tidak

menjalan-kan atau tidak memenuhi kewajiban sebagaimana yang tertuang

dalam perjanjian atau pun telah memenuhi kewajibannya namun tidak

sebagaimana yang ditentu-kan, maka perbuatannya tersebut

dikategorikan sebagai wanprestasi. Dalam prak-teknya untuk menyatakan

seseorang telah melanggar perjanjian dan dianggap me-lakukan

wanprestasi, ia harus diberi surat peringatan terlebih dahulu (somasi).

Surat somasi tersebut harus menyatakan dengan jelas bahwa satu pihak

telah me-langgar ketentuan perjanjian. Disebutkan pula dalam somasi

tersebut tentang upaya hukum yang akan diambil jika pihak pelanggar

tetap tidak mematuhi soma-si yang dilayangkan. Somasi yang tidak

diindahkan biasanya akan diikuti dengan somasi berikutnya (kedua) dan

bila hal tersebut tetap diabaikan, maka pihak yang dirugikan dapat

langsung melakukan lang-kah-langkah hukum misalnya berupa pengajuan

gugatan kepada pengadilan yang berwenang atau pengadilan yang di-

tunjuk/ditentukan dalam perjanjian. Mengenai hal ini Pasal 1238 KUHP

men-yebutkan: “debitur dinyatakan lalai dengan surat perintah, atau

dengan akta se-jenis itu, atau berdasarkan kekuatan dari perikatan

sendiri, yaitu bila perikatan ini mengakibatkan debitur harus dianggap lalai

dengan lewatnya waktu yang di-tentukan.” Sebagai konsekuensi atas

perbuatannya, maka pihak yang telah mela-kukan wanprestasi harus

memberikan ganti rugi meliputi biaya-biaya yang telah dikeluarkan

berkenaan dengan pelaksanaan perjanjian, kerugian yang timbul aki-bat

5

Page 6: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

perbuatan wanprestsi tersebut serta bunganya. Selanjutnya ditegaskan

kem-bali oleh Pasal 1244 KUHP bahwa debitur harus dihukum untuk

mengganti biaya, kerugian dan bunga, bila ia tidak dapat membuktikan

bahwa tidak dilaksanakan-nya perikatan itu atau tidak tepatnya waktu

dalam melaksanakan perikatan itu di-sebabkan oleh suatu hal yang tak

terduga, walaupun tidak ada itikad buruk pada-nya. Berbeda halnya jika

terjadi dalam keadaan memaksa atau hal-hal yang secara kebetulan satu

pihak tidak dapat memenuhi kewajiban-nya, maka keharusan un-tuk

mengganti segala biaya, kerugian dan bunga tidak perlu dilakukan.

Hubungan antara hukum perjanjian dengan hukum perikatan adalah

sangat erat kaitan-nya, perjanjian secara umum adalah su-atu peristiwa

dimana seorang berjanji ke-pada seorang lainnya atau dimana dua orang

itu saling berjanji untuk melaksana-kan sesuatu hal. Dari peristiwa itulah

maka timbul suatu hubungan antara dua orang tersebut yang dinamakan

perikatan. Dalam bentuknya, perjanjian merupa-kan suatu rangkaian

perkataan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang diucapkan

atau ditulis. Sedangkan definisi dari perikatan adalah suatu per-hubungan

hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang

satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan pihak yang

lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan. Perikatan adalah suatu

pengertian yang abstrak, sedangkan perjanjian adalah suatu hal yang

konkret atau suatu peristi-wa. Perikatan lahir karena suatu persetujuan

atau karena undang-undang. Per-setujuan itu tidak dapat ditarik kembali

selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan

yang ditentukan oleh undang-undang. Sebagai contohnya yaitu A

membuat perjanjian untuk meminjamkan motor ke-pada B de-ngan syarat

B membayar biaya sewa kepada A, dari perjanjian itu, muncul hak dan

kewajiban. A memiliki hak untuk mendapatkan uang sewa motor dari

pihak B, sedangkan B berkewajiban untuk melunasi uang sewa dan

mengembalikan motor tersebut sesuai perjanjian kepada A. dari contoh

ter-sebut dapat diketahui bahwa Perjanjiannya adalah A dengan B,

sedangkan perikatannya adalah hak dan kewa-jiban yang timbul antara A

dan B setelah terjadi perjanjian tersebut.

6

Page 7: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

3.      Tidak. Karena Pengusaha adalah orang yang menjalankan perusahaan

atau menyuruh menjalankan perusahaan. Menjalankan perusahaan

artinya mengelola sendiri perusahaannya, baik dilakukan sendiri maupun

dengan bantuan pekerja, Contoh pengusaha dan pimpinan perusahaan

dengan orang yang sama adalah PT. BABA RAFI yang dimiliki oleh Hendi

Septiono yang berbisnis kuliner Kebab Turki, Paramizzu dan sebagainya.

Di sisi lain dia juga sebagai pimpinan perusahaan yang mengendalikan

356 outlet di seluruh Indonesia melalui kantor pusat Surabaya..

Sedangkan pemimpin perusahaan adalah orang yang diberi kuasa oleh

pengusaha untuk menjalankan perusahaan atas nama pengusaha.

Pemimpin perusahaan berfungsi sebagai wakil pengusaha dan berkuasa

dalam segala hal yang berkenaan dengan pengelolaan perusahaan yang

dipimpinnya. Pemimpin perusahaan adalah pemegang kuasa tertinggi

dalam menjalankan perusahaan. Dia bertangguang jawab penuh

mengenai kemjuan dan kemunduran perusahaan.

4.  Hubungan kerja adalah merupakan suatu hubungan yang timbul akibat

adanya perjajnjian atau interaksi antar pihak yang membutuhkan dalam

dunia kerja. Ada dua macam hubungan kerja yaitu hubungan kerja internal

dan hubungan kerja eksternal. Hubungan kerja internal adalah hubungan

yang terjadi di dalam per-usahaan itu sendiri. Sedangkan hubungan kerja

eksternal yaitu hubungan ke luar perusahaan itu sendiri. Bagian

terpenting dari hubungan kerja tersebut adalah sifat, karakter maupun

jenis hubungan kerja. Pembagian jenis hubungan kerja ini bisa bersifat

fungsional, instruksional, koordinasi, informasi, konsultaasi, kemitra-

anmaupun rekomendasi. Dalam hubungan kerja internal terkait pula

dengan hak dan kewajiban pekerja dan peng-usaha, hal ini disebabkan

keduanya terikat per-janjian yang menyebabkan timbulnya hubungan

kerja. Hubungan perusahaan se-cara internal salah satunya meliputi

tenaga kerja atau sumber daya manusia yang terbagi dalam bidang

keuangan, pemasaran, HRD, operasioanal, dan sebagainya. Seperti

hubungan tenaga kerja (pegawai) yang secara umum terbagi menjadi tiga,

antara lain: hubungan vertikal (pimpinan dengan bawahan). Hubungan

horisontal (bawah-an dengan bawahan). Hubungan diagonal (bawahan

dengan manager). Se-dangkan hubungan perusahaan secara eksternal

7

Page 8: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

meliputi perusahaan dengan pe-merintah (seperti legalitas perusahaan,

pajak, otonomi daerah, dan sebagai-nya). Hubungan lainnya yaitu

perusahaan dengan perusahaan, seperti per-usahaan mie (mie sedap atau

sarimi) dengan perusahaan tepung terigu PT. BOGASARI.

 5. Antar PT (NV) dengan PT (persero) yang GO PUBLIK tidaklah sama, PT

merupakan badan usaha yang permodalannya sepenuhnya

swasta/pribadi. Sedangkan persero sebagian besar modalnya dimiliki oleh

pemerintah. Selain itu, PT jika merujuk dari namanya merupakan badan

usaha yang memiliki jumlah tanggung jawab yang ter-batas dari jumlah

nominal saham. Dalam pasal 1 bu-tir (1) UUPT disebutkan bah-wa

perseroan/PT adalah badan hukum yang didi-rikan berdasarkan perjanjian,

melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi

dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-

undang serta peraturan pelaksanaannya. Perseroan harus didirikan

dengan akta otentik sesuai ketentuan pasal 7 ayat (1) UUPT yaitu

pendirian perseroan harus dibuat dengan akta otentik di muka notaris

mengingat perseroan termasuk badan hukum. Me-nurut organ perseroan

adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi, dan komisaris.

RUPS adalah organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam

perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan

kepada direksi atau komi-saris. Sedangkan persero merupakan badan

usaha dimana per-modalannya sebagian besar berasal dari pemerintah

dan modal swasta dibatasi. Modal yang berasal dari swasta dibatasi

hingga maksimal 49% dan sebesar 51% adalah milik Negara dari

kekayaan negara yang dipisahkan, selain itu pendirian persero harus

diusulkan oleh menteri kepada presiden, pendirian dilakukan oleh menteri

dengan memperhatikan perundang-undangan, menteri yang ditunjuk me-

miliki kuasa sebagai pemegang saham milik pemerintah, dan pegawainya

bersta-tus pegawai negeri. Fungsi RUPS dalam persero pemerintah ialah

memegang se-gala wewenang yang ada dalam perusahaan tersebut.

RUPS juga berwenang untuk mengganti komisaris dan direksi. Direksi

persero adalah orang yang bertanggung jawab atas pengurus-an persero

baik didalam maupun di-luar pengadilan. Peng-angkatan dan

pemberhentian dilakukan oleh RUPS. Komisaris adalah organ per-sero

8

Page 9: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

yang bertugas dalam pengawasan kinerja persero itu, dan melaporkannya

pada RUPS. Untuk perusahaan yang GO PUBLIK merupakan perusahaan

yang menjual sahamnya ke masyarakat, seperti yang dilakukan oleh

Pertamina, man-faat yang dapat diperoleh dari Go Publik antar lain

mendapat tambahan modal dari masyarakat, risiko ditanggung bersama

dengan investor, perusahaan menjadi lebih bonafit, karena sebelum go

public, perusahaan harus menjalani proses yang ketat terlebih dahulu, dan

perusaha-an go public akan mendapatkan potongan PPh sebesar 5%.

6.  Ditinjau dari segi hukum bisnis, arti penting dari nama perusahaan adalah

sangat penting. Nama perusahaan dari aspek hukum bisnis di Indonesia

memiliki arti penting sebab dengan nama perusahaan itu suatu

perusahaan bisa melakukan hubungan hukum dengan pihak lain serta bisa

melakukan kewajiban hukumnya, seperti memperoleh perizinan pendirian

usaha, pendaftaran perusahaan, pemba-yaran pajak, dan pembayaran

utang. Selain itu nama perusahaan itu akan men-jadi identitas khusus atau

sebutan bagi perusahaan berangkutan, sehingga untuk berbagai

keperluan hukum dan bisnis akan me-mpermudah proses pengurusan-nya,

contoh: PT Garudafood Tbk., PT Dua kelinci Tbk., dan lain sebagainya.

Merk dagang adalah istilah, nama, sebutan, atau ciri khas suatu barang

dagangan yang membedakan dengan barang-barang lain (meskipun

sejenis). Dalam Pasal 1 ayat 2 UU Merek tahun 2001 disebutkan, “Merek

dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan

oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan

hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya”.

Contoh Ardath, Mlindjo dll. Logo dagang, Logo mempunyai fungsi identitas

yang membedakan sebuah sebuah produk dengan produk lainnya.

Kesemuanya itu tak lepas dari hakikat logo itu sendiri, sebagai sebuah

karya seni rupa. Selain sebagai karya seni rupa, logo itu sendiri sebagai

symbol dari merek atau perusahaan. Contoh Logo Milik PT Garudafood

dengan gambar burung garuda. logo dagang merupakan suatu bentuk

gambar atau sekedar sket-sa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti

dari perusahaan, daerah, perkum-pulan, produk, negara, dan hal-hal

lainnya yang dianggap me-mbutuhkan hal yang singkat dan mudah

diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya. Logo menjadi “wakil”

9

Page 10: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

perusahaan dalam otak masyarakat. Ketika masyarakat dihadap-kan pada

suatu bentuk grafis tertentu sebagai sebuah stimulus, otak akan mem-beri

makna melalui asosiasi dengan atribut-atribut tertentu. Inilah yang

memben-tuk citra (image), jika logo itu merupakan wakil sebuah

perusahaan. Itulah yang disebut corporate image. Corporate identity

adalah sesuatu yang disodorkan oleh perusahaan, dan corporate image

adalah persepsi khalayak terhadap identitas yang disodorkan. Logo

diharapkan menjadi jendela untuk masuk ke dalam per-sepsi masyarakat

dan pada kondisi tertentu dapat digunakan untuk mengubah citra suatu

perusahaan.

7.  Dalam mendirikan perusahaan kadangkala perusahaan merasa kesulitan

dalam pembiayaan financial sehingga harus melakukan pinjaman kepada

lembaga kredi-tur semacam bank. Bank selaku kreditur sebelum

memberikan pinjaman harus mendapatkan informasi yang akurat seperti

karakter calon peminjam, pengaruh kondisi ekonomi saat itu dengan

pendapatan calon debitur, jaminan yang ditawar-kan dan lain sebagainya.

Setelah bank menyatakan calon debitur lulus seleksi ter-sebut, bank

memberikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon debitur, ada-pun

syarat dan prosedur pengajuan kredit ke bank yang dilakukan perusahaan

antara lain: (1) Fotocopy identitas diri dari para pengurus perusahaan

(direktur & komisaris), (2) Fotocopy NPWP (Nomor Pokok wajib pajak), (3)

Fotocopy SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan ), (4) Fotocopy Akte

Pendirian Perusahaan dari Notaris, (5) Fotocopy TDP (Tanda Daftar

Perusahaan), ini digunakan oleh bank untuk meme-riksa keabsahan/

legalitas antara apa yang tercantum di akte pendirian dengan bidang

usahanya, segala surat perizinannya dan kewajiban pajaknya terhadap ne-

gara. Selanjutnya (6) Fotocopy rekening giro atau buku tabungan di bank

mana-pun selama 6 s/d 3 bulan terakhir. (7) Data keuangan lainnya,

seperti neraca ke-uangan, laporan rugi laba, catatan penjualan &

pembelian harian, dan data pem-bukuan lainnya, ini digunakan Bank

untuk melakukan berbagai analisa keuangan terhadap calon debiturnya.

Kesanggupan debitur dalam membayar kembali huta-ngnya akan

dianalisa dari berbagai sisi, seperti: kesanggupan dalam membayar ke-

mbali hutang jangka pendeknya, kemampuan dan efektivitas manajemen

10

Page 11: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya, kemampuan dalam

mencetak laba, dan sebagainya. Untuk Kredit Usaha dan Kredit Serba

Guna, jaminan yang dimin-ta biasanya bervariasi seperti tanah, rumah

tinggal, ruko, apartemen, kendaraan, pabrik dan lain-lain. Untuk menilai

apakah jaminan yang diajukan layak untuk di-jaminkan maka Bank akan

menilai kembali jaminan yang diajukan, biasanya Bank memiliki tim

penilai sendiri dalam menilai jaminan tersebut, walaupun ter-kadang bank

juga sesekali memakai tim penilai jaminan dari luar.

8.  Pembukuan perusahaan erat kaitannya dengan sistem akuntansi, sistem

akuntan-si adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan

informasi keuang-an yang disediakan bagi perusahaan atau suatu

organisasi bisnis. pembukuan perusahaan mengatur dan mengendalikan

mayoritas aspek keuangan yang men-jelaskan alokasi dana, seperti

keuangan bahan baku, tenaga kerja, proses produk-si, harga pokok

produksi, harga pokok penjualan, aktiva, pasiva dan lain-lainnya. Hal itu

berfungsi untuk mengelola, menciptakan, dan memutuskan kebijakan dari

informasi-informasi yang didapat melalui pembu-kuan. Secara hukum

bisnis hal ini dilakukan untuk menghindarkan pencuci-an uang, korupsi,

dan hal-hal yang bersifat kriminal.  Sistem akuntansi terdiri atas dokumen

bukti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan dan prosedur yang

digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta

melaporkan hasilnya. Pembukuan yang diwajibkan ada-lah pembukuan

yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum

dan dilaporkan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, Peng-

ertian pembukuan sesuai dengan penjelasan pasal 16 UU 39/2007 tentang

Cukai berbunyi "Suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur

untuk mengum-pulkan data dan informasi yang meliputi dan

mempengaruhi keadaan harta, huta-ng, modal dan pendapatan, dan biaya

yang secara khusus menggambarkan jum-lah harga perolehan dan

penyerahan barang atau jasa yang kemudian diikhtisar-kan dalam laporan

keuangan”. Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap

perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui

kondisi ke-uangan perusahaan tersebut, dimana kondisi keuangan suatu

perusahaan tercer-min dalam laporan keuangannya. Pembukuan berguna

11

Page 12: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

sebagai alat kontrol, yaitu untuk mengetahui dan mengatur pemasukan

serta biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Pembukuan perusahaan

dalam hukum bisnis di Indonesia memiliki arti yang penting. Pembukuan

perusahaan ber-fungsi sebagai pencatat kekayaan, kewajiban, modal, dan

segala sesuatu men-yangkut laporan keuangan perusaha-an. Maka

pembukuan perusahaan ini me-mungkinkan perusahaan untuk menge-

tahui tingkat ketercapaian dan kebijakan yang hendak diambil.

Pembukuan per-usahaan juga memungkinkan penyelesaian urusan

administrasi perusahaan ter-kait secara tertib dan rapi. Selain itu biasanya

nilai dari laporan pembukuan per-usahaan ini nantinya juga

mempengaruhi pada pemenuhan kewajibannya dalam pembayaran pajak

pada negara. Manfaat pembukuan yang berikutnya berkaitan erat dengan

urusan perpajakan, tanpa pembukuan, penghitungan pajak akan sangat

sulit dilakukan. Pembukuan laporan keuangan juga sangat diperlukan ke-

tika mengajukan kredit kepada bank.

9. Tidak. Karena, Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun

penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya,

maupun memberikan ijin untuk dengan tidak mengurangi pembatasan –

pembatasan menurut peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi, drama, serta karya tulis lainnya,

film, karya-karya koreografis (tari, balet, dan sebagainya), komposisi

musik, rekaman suara, lukisan, ga-mbar, patung, foto, perangkat lunak

komputer, siaran radio dan televisi, dan desain industri.. Untuk melindungi

pencipta, pencipta harus mendaftarkan ciptaannya kepada lembaga cipta

yang diatur dalam UU nomor 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta. Sedangkan

hak paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada

Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama

waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau

memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

Ciptaan yang dapat dipatenkan ada tiga yaitu proses, mesin, barang. Hak

paten dilindungi dalam UU nomor 14 tahun 2001. Ketidaksamaan antara

hak cipta dan hak paten adalah pada ciptaannya hak cipta pada karya

sastra, seni dan sains. Sedangkan untuk hak paten pada karya proses,

mesin, barang.

12

Page 13: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

10. Sistem kredit adalah pembayaran atau transaksi antara pembeli dan

pelanggan dalam perdagangan namun pembeli belum dapat

membayarkan tagihan dari pembelian tersebut dan membayar pada jatuh

tempo yang telah ditetapkan. Meskipun pembeli belum dapat membayar

hak barang sudah pindah pada pembeli meskipun belum dilunasi atau

belum jatuh tempo. Contoh pembelian partai barang elekronik oleh CV.

Malino pada CV. Molina. Sedangkan sistem sewa beli adalah transaksi

antara pedagang dan pembeli namun pembeli menyewa dengan

membayar pada jatuh tempo yang ditetapkjan dan dalam kurung waktu

yang telah disepakati dan jika pembeli dapat melunasi pada jatuh tempo

dalam kurung waktu yang telah disepakati maka barang menjadi milik

pembeli. Tetapi apabila pembeli tidak dapat melunasi pada waktu yang

telah disepakati maka barang diambil oleh penjual. Contoh pembelian

sepeda motor, mobil rrumah dll.

11. Hukum positif adalah kumpulan asas dan kaidah hukum tertulis yang

pada saat ini sedang berlaku dan mengikat secara umum atau khusus dan

ditegakkan oleh atau melalui pemerintah atau pengadilan dalam negara

Indonesia. Pengertian huk-um positif diperluas bukan saja yang sedang

berlaku sekarang, melainkan terma-suk juga hukum yang pernah berlaku

dimasa lalu. Hukum yang pernah berlaku adalah juga hukum yang berlaku

pada waktu dan tempat tertentu. Hukum mate-riil, yaitu segala kaidah

yang menjadi patokan manusia untuk bersikap tindak, misalnya tidak

boleh membunuh, harus melunasi hutang dan lain sebagainya.

Dalam dunia hukum, subyek hukum dapat diartikan sebagai pembawa

hak, yakni manusia dan badan hukum. (1) Manusia, menurut hukum, tiap-

tiap seorang ma-nusia sudah menjadi subyek hukum secara kodrati atau

secara alami. Anak-anak serta balita pun sudah dianggap sebagai subyek

hukum. Manusia dianggap seba-gai hak mulai ia dilahirkan sampai dengan

ia meninggal dunia. Bahkan bayi yang masih berada dalam kandungan

pun bisa dianggap sebagai subyek hukum bila terdapat urusan atau

kepentingan yang menghendakinya. Namun, ada beberapa golongan yang

oleh hukum dipandang sebagai subyek hukum yang "tidak cakap" hukum.

Maka dalam melakukan perbuatan-perbuatan hukum mereka harus di-

wakili atau dibantu oleh orang lain. (2) Badan Hukum adalah suatu badan

13

Page 14: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

yang terdiri dari kumpulan orang yang diberi status "person" oleh hukum

sehingga me-mpunyai hak dan kewajiban. Badan hukum dapat

menjalankan perbuatan hukum sebagai pembawa hak manusia. Seperti

melakukan perjanjian, mempunyai keka-yaan yang terlepas dari para

anggotanya dan sebagainya. Perbedaan badan hukum dengan manusia

sebagai pembawa hak adalah badan hukum tidak dapat melaku-kan

perkawinan, tidak dapat diberi hukuman penjara, tetapi badan hukum

dimu-ngkinkan dapat dibubarkan. Obyek Hukum ialah segala sesuatu yang

dapat men-jadi hak dari subyek hukum. Atau segala sesuatu yang dapat

menjadi obyek suatu perhubungan hukum. Obyek hukum dapat pula

disebut sebagai benda. Merujuk pada KUHPerdata, benda adalah tiap-tiap

barang atau tiap-tiap hak yang dapat di-kuasai oleh hak milik. Benda itu

sendiri dibagi menjadi: (1) Berwujud/Konkrit (2) Tidak Berwujud/Abstrak

contoh gas, pulsa dsb. Ciri-ciri hukum antara lain: ter-dapat perintah

ataupun larangan dan perintah atau larangan tersebut harus dipa-tuhi

oleh setiap orang. Tiap-tiap orang harus bertindak demikian untuk

menjaga ketertiban dalam bermasyarakat. Oleh karena itu, hukum

meliputi berbagai per-aturan yang menentukan dan mengatur hubungan

antara orang yang satu dengan orang yang lain yang dapat disebut juga

kaedah hukum yakni peraturan-peratur-an kemasyarakatan. Telah

dideskripsikan bahwa agar terciptanya tata tertib dalam kehidupan

bermasyarakat, maka haruslah peraturan-peraturan itu dipatuhi oleh tiap-

tiap orang. Tetapi karena pada zaman dahulu pun sudah banyak yang ti-

dak mau mematuhi hukum, maka hukum harus mempunyai suatu sifat

yang me-maksa. Dengan demikian, hukum itu mempunyai sifat mengatur

dan memaksa. Hukum itu mengatur tingkah laku manusia dalam

bermasyarakat. Hukum itu juga dapat memaksa tiap-tiap orang untuk

mematuhi tata tertib atau peraturan dalam kema-syarakatan. Sehingga

bila terdapat orang yang melanggarnya dapat dikenakan sanksi yang

tegas terhadap siapapun yang tidak menaatinya. Akuisisi adalah

pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham

atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada.

Kelebihan Akui- adalah sebagai berikut: (a) Akuisisi Saham tidak

memerlukan rapat pemegang sa-ham dan suara pemegang saham

14

Page 15: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm,

mereka dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepa-da pihak

Bidding firm. (b) Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat

berurusan langsung dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli

dengan me-lakukan tender offer sehingga tidak diperlukan persetujuan

manajemen perusaha-an. (c) Karena tidak memerlukan persetujuan

manajemen dan komisaris perusa-haan, akuisisi saham dapat digunakan

untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat (hostile

takeover). (d) Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi

tidak memerlukan mayoritas suara pemegang saham seperti pada akuisisi

saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang saham minoritas jika

mereka tidak menyetujui akuisisi (Harianto dan Sudomo, 2001).

Kekurangan Akui- sebagai berikut: (a) Jika cukup banyak pemegang saham

minoritas yang tidak me-nyetujui pengambilalihan tersebut, maka akuisisi

akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan

paling sedikit dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar

akuisisi terjadi. (b) Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham

yang dibeli maka terjadi merger. (c) Pada dasarnya pembelian setiap aset

dalam akui-sisi aset harus secara hukum dibalik nama sehingga me-

nimbulkan biaya legal yang tinggi. (Harianto dan Sudomo, 2001). Divestasi

adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau

barang, dives-tasi dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki

oleh perusaha-an.Divestasi merupakan kebalikan dari investasi pada aset

yang baru. “Privatisasi (Menurut UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN)

adalah penjualan saham Per-sero (Perusahaan Perseroan), baik sebagian

maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan

kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar ma-nfaat bagi negara dan

masyarakat, serta memperluas saham oleh masyarakat”. Pri-vatisasi

dilakukan pada umumnya didasarkan kepada berbagai pertimbangan an-

tara lain sebagai berikut: (1) Mengurangi beban keuangan pemerintah,

sekaligus membantu sumber pendanaan pemerintah (divestasi).

(2) Meningkatkan efisiensi pengelolaan perusahaan. (3) Meningkatkan

profesionalitas pengelolaan perusaha-an. (4) Mengurangi campur tangan

birokrasi/pemerintah terhadap pengelolaan perusahaan. (5) Mendukung

15

Page 16: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

pengembangan pasar modal dalam negeri. (6) Sebagai flag-carrier

(pembawa bendera) dalam mengarungi pasar global. Likuiditas adalah

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Pengerti-an lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk

memenuhi kewajib-an atau utang yang segera harus dibayar dengan harta

lancarnya. Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki

fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-

aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak

untuk menerima sebagaian pendapatan tetap/ de-viden dari perusahaan

serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan.

Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil

bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang

dimiliki-nya berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin

banyak prosentase sa-ham yang dimiliki maka semakin besar hak suara

yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan. Saham Preferen

adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak

pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen

lebih dulu dan memiliki hak suara lebih dibanding pemeg-ang saham biasa

seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran ma-najemen

akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran

dividen preferen agar tidak lengser.

12. Tidak sama. Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/1/PBI/ tahun 2009

tentang Bank Umum, pada pasal 5 dijelaskan bahwa modal disetor untuk

bank ditetapkan paling kurang Rp 3 triliun. Syarat untuk mendirikan Bank

Umum: (a) Warga nega-ra Indonesia dan atau badan hukum Indonesia. (b)

Warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia dengan warga

asing. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 11 3/ PBI /2009 tentang Bank

Umum Syariah menyebutkan, kalau mau men-dirikan bank umum syariah

modal minimumnya harus Rp1 triliun.  Beberapa per-syaratan pendirian

Bank Umum Syariah antara lain: (1) Kepemilikan dapat dimiliki oleh pihak

domestik atau pihak asing. (2) Berbadan hukum Indonesia, dan harus

dimiliki se-dikitnya oleh dua pihak yang terdiri dari warga negara

Indonesia (WNI) atau ba-dan hukum Indonesia (BHI), atau warga Negara

asing/badan hukum asing dengan WNI/BHI secara kemitraan. (3) Modal

16

Page 17: Aspek hukum ekonomi bisnis (done)

disetor minimum Rp. 1 triliun (seta-ra dengan US$ 110 juta). (4) Bank

didirikan dengan izin/persetujuan Bank Indo-nesia (BI) melalui proses

persetujuan izin prinsip dan izin usaha. Persyaratan un-tuk mendirikan BPR

yang modal disetornya berkisar antara Rp 500 juta sampai Rp 5 miliar.

13. Tidak. Karena Pengertian arbitase adalah penyelesaian suatu perselisihan

atau perkara oleh seorang atau beberapa orang yang sama – sama

ditunjuk sebagai penengah atau wasit oleh para pihak yang bersengketa

dengan tidak diselesaikan lewat pengadilan. Jadi, pengadilan arbitase

adalah penyelesaian perkara tanpa melalui pengadilan tetapi diselesaikan

secara kekeluargaan dengan menunjuk arbiter sebagai penengahnya atau

hakimnya dan didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara

tertulis oleh para pihak yang bersengketa. Pengadilan arbitase hanya

menyelesaikan sengketa dibidang komersial. Contohnya sengketa tentang

sah tidaknya jual beli, asuransi, pengangkutan, perbankan dan lain – lain.

Berikut adalah beberapa perbedaan antara arbitrase dengan pengadilan:

(1) persidangan pengadilan berlangsung terbuka untuk umum, se-

dangkan persidangan arbitrase bersifat tertutup. (2) tuntutan perkara ke

arbitrase hanya bisa dilangsungkan jika para pihak yang bersengketa

terikat dengan perjan-jian arbitrase, sedangkan tuntutan perkara ke

pengadilan bisa diajukan oleh si-apapun. (3) proses beracara di pengadilan

sangat formal, sangat kaku, sedangkan proses beracara di arbitrase tidak

terlalu formal, tidak terlalu kaku. (4) arbiter di-pilih berdasarkan

keahliannya, sedangkan hakim pada umumnya adalah genera-lis. (5)

putusan arbitrase adalah final dan mengikat, tidak dapat diajukan banding

atau upaya hukum apa-pun, sedangkan putusan pengadilan bisa diajukan

banding, kasasi dan bahkan peninjauan kembali.

14. Tidak Identik, karena Lisensi mempunyai wewenang untuk menjual dan

mem-produksi sedangkan Franchise hanya mempunyai wewenang untuk

menjual saja ti-dak memproduksi. Contoh lisensi Coca Cola dan MC Donald

sedangkan Franchise Indomart, Alfamart dll.

17