Aspek Hukum

12
Nama : Herry Setiawan NIM : 1204101010050 Aspek Hukum dan Adm. Proyek Konstruksi SOAL Tugas (1) 1. Ada 4 (empat) Metode/Sistem penyelenggaraan proyek (project delivery system) yaitu Design-Bid-Build (DBB), Design-Build (DB), CM Agency dan CM @Risk. Uraikan perbedaan dan / atau kelebihan serta kekurangan antara Metode Design-Bid-Build (DBB) dan DB (Design-Build). 2. Pemerintah dalam melakukan pembangunan memerlukan Pengadaan Barang/Jasa. Uraikan pengertian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 3. Barang/Jasa yang di adakan pemerintah untuk pembangunan ada 4 kategori. Jelaskan. 4. Untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa pemerintah membentuk organisasi pengadaan barang/jasa. Jelaskan struktur organisasi pengadaan barang/jasa pemerintah. 5. Jelaskan representatif owner (bertindak atas nama pemerintah) yang berkedudukan sebagai PA, KPA, PPK, ULP, Pejabat Pengadaan Barang/Jasa, dan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. 6. Ada 7 prinsip pengadaan barang/jasa. Jelaskan. 7. Untuk menilai kompetensi kualifikasi calon penyedia jasa konsultansi dan pekerjaan konstruksi dapat dilakukan secara Prakualifikasi dan Pascakualifikasi. Uraikan Perbedaannya.

description

Aspek Hukum

Transcript of Aspek Hukum

Nama : Herry SetiawanNIM : 1204101010050Aspek Hukum dan Adm. Proyek Konstruksi

SOAL Tugas (1)1. Ada 4 (empat) Metode/Sistem penyelenggaraan proyek (project delivery system) yaitu Design-Bid-Build (DBB), Design-Build (DB), CM Agency dan CM @Risk. Uraikan perbedaan dan / atau kelebihan serta kekurangan antara Metode Design-Bid-Build (DBB) dan DB (Design-Build).

2. Pemerintah dalam melakukan pembangunan memerlukan Pengadaan Barang/Jasa. Uraikan pengertian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

3. Barang/Jasa yang di adakan pemerintah untuk pembangunan ada 4 kategori. Jelaskan.

4. Untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa pemerintah membentuk organisasi pengadaan barang/jasa. Jelaskan struktur organisasi pengadaan barang/jasa pemerintah.

5. Jelaskan representatif owner (bertindak atas nama pemerintah) yang berkedudukan sebagai PA, KPA, PPK, ULP, Pejabat Pengadaan Barang/Jasa, dan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

6. Ada 7 prinsip pengadaan barang/jasa. Jelaskan.

7. Untuk menilai kompetensi kualifikasi calon penyedia jasa konsultansi dan pekerjaan konstruksi dapat dilakukan secara Prakualifikasi dan Pascakualifikasi. Uraikan Perbedaannya.

8. Untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan/disain konstruksi, Pemerintah memerlukan Penyedia jasa konsultansi. Uraikan :a. Metode Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansib. Metode Penyampaian Dokumen Penawaran Penyedia Jasa Konsultansic. Metode Evaluasi Dokumen Penawaran Penyedia Jasa Konsultansi

9. Untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan fisik konstruksi, Pemerintah memerlukan Penyedia jasa pekerjaan konstruksi. Uraikan :d. Metode Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksie. Metode Penyampaian Dokumen Penawaran Penyedia Pekerjaan Konstruksif. Metode Evaluasi Dokumen Penawaran Penyedia Pekerjaan Konstruksi

10. Sejak tahun 2014 pemerintah mewajibkan pengadaan barang/jasa dilakukan secara elektronik (Electronic Procurement). Jelaskan pengertian, tujuan, manfaat dan prosesnya.

11. Uraikan yang dimaksud E-Tendering dan E-Purchasing.

Jawaban 1.

2. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah merupakan kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa.

3.Barang/Jasa yang di adakan pemerintah untuk pembangunan : Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah piker (brainware). Jasa Lainnya adalah jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang mengutamakan keterampilan (skillware) dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan dan/atau penyediaan jasa selain Jasa Konsultansi, pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan pengadaan Barang.

4. Organisasi Pengadaan Barang/Jasa untuk Pengadaan melalui Penyedia Barang/Jasa terdiri atas:a. PA/KPAb. PPKc. ULP/Pejabat Pengadaand. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

5. Pengguna Anggaran (PA) adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi Pengguna APBN/APBD. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. Unit Layanan Pengadaan (ULP) adalah unit organisasi Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada. Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk melaksanakan Pengadaan Langsung. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.

6. Prinsip pengadaan barang/jasa : Efisien Efektif Transparan Terbuka Bersaing Adil/Tidak Diskriminatif Akuntabel

7. Kualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia Barang/Jasa.Kualifikasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu prakualifikasi atau pascakualifikasi.1. Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran. Prakualifikasi dilaksanakan untuk Pengadaan sebagai berikut :a. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansib. Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bersifat kompleks melalui Pelelangan Umumc. Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang menggunakan Metode Penunjukan Langsung, kecuali untuk penanganan daruratd. Pemilihan Penyedia melalui Pengadaan Langsung.Proses penilaian kualifikasi untuk Penunjukan Langsung dalam penanganan darurat dilakukan bersamaan dengan pemasukan Dokumen Penawaran.Proses prakualifikasi menghasilkan:a. daftar calon Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnyab. daftar pendek calon Penyedia Jasa Konsultansi.Dalam proses prakualifikasi, Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan segera membuka dan mengevaluasi Dokumen Kualifikasi paling lama 2 (dua) hari kerja setelah diterima.2. Pascakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah pemasukan penawaran. Pascakualifikasi dilaksanakan untuk Pengadaan sebagai berikut :a. Pelelangan Umum, kecuali Pelelangan Umum untuk Pekerjaan Kompleksb. Pelelangan Sederhana/Pemilihan Langsungc. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan.

8.a) Metode Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi :1. Seleksi Umum adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa Konsultansi yang memenuhi syarat.2. Seleksi Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).3. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa karena keadaan darurat atau keadaan khusus tertentu.4. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/Penunjukan Langsung. Nilai proyek maksimal Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).5. Sayembara adalah metode pemilihan Penyedia Jasa yang memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.b) Metode pemasukan Dokumen Penawaran terdiri atas : Metode satu sampul digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang sederhana, dimana evaluasi teknis tidak dipengaruhi oleh harga dan memiliki karakteristik sebagai berikut:a. Pekerjaan yang bersifat sederhana dengan standar harga yang telah ditetapkan Pemerintahb. Pengadaan Jasa Konsultansi dengan KAK yang sederhanac. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifikasi teknis atau volumenya dapat dinyatakan secara jelas dalam Dokumen Pengadaan.Metode satu sampul digunakan dalam Penunjukan Langsung/Pengadaan Langsung/Kontes/Sayembara. Metode dua sampul digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa dimana evaluasi teknis dipengaruhi oleh penawaran harga, dan digunakan untuk:a. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang menggunakan evaluasisistem nilai atau sistem biaya selama umur ekonomis.b. Pengadaan Jasa Konsultansi yang memiliki karakteristik sebagai berikut:1) dibutuhkan penilaian yang terpisah antara persyaratan teknis dengan harga penawaran, agar penilaian harga tidak mempengaruhi penilaian teknis2) pekerjaan bersifat kompleks sehingga diperlukan evaluasi teknis yang lebih mendalam. Metode dua tahap digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memiliki karakteristik sebagai berikut:a. Pekerjaan bersifat kompleksb. memenuhi kriteria kinerja tertentu dari keseluruha sistem, termasuk pertimbangan kemudahan atau efisiensi pengoperasian dan pemeliharan peralatannyac. mempunyai beberapa alternatif penggunaan system dan desain penerapan teknologi yang berbedad. membutuhkan waktu evaluasi teknis yang lamae. membutuhkan penyetaraan teknis.

c) Metode evaluasi penawaran dalam pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dapat dilakukan dengan menggunakan: Metode evaluasi berdasarkan kualitas, digunakan untuk pekerjaan yang :a. mengutamakan kualitas penawaran teknis sebagai faktor yang menentukan terhadap hasil/manfaat (outcome) secara keseluruhanb. lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan dalam KAK. Metode evaluasi berdasarkan kualitas dan biaya, digunakan untuk pekerjaan yang :a. lingkup, keluaran (output), waktu penugasan, dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik dalam KAKb. besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah jelas, dan tepat Metode evaluasi berdasarkan Pagu Anggaran, digunakan untuk pekerjaan :a. sudah ada aturan yang mengatur (standar)b. dapat dirinci dengan tepatc. anggarannya tidak melampaui pagu tertentu Metode evaluasi berdasarkan biaya terendah, digunakan untuk pekerjaan yang bersifat sederhana dan standar.

9.a) Metode Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi :1. Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi syarat.2. Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.3. Pemilihan langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Pekerjaan konstruksinya tidak kompleks.4. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan konstruksinya khusus atau proyek yang dilaksanakan karena keadaan tertentu, seperti bencana alam, pertahanan Negara, maupun pekerjaan spesifik.5. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/Penunjukan Langsung. Nilai maksmal proyek tersebut Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dengan menggunakan teknologi sederhana.b) Metode pemasukan Dokumen Penawaran terdiri atas : Metode satu sampul digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang sederhana, dimana evaluasi teknis tidak dipengaruhi oleh harga dan memiliki karakteristik sebagai berikut:a. Pekerjaan yang bersifat sederhana dengan standar harga yang telah ditetapkan Pemerintahb. Pengadaan Jasa Konsultansi dengan KAK yang sederhanac. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifikasi teknis atau volumenya dapat dinyatakan secara jelas dalam Dokumen Pengadaan.Metode satu sampul digunakan dalam Penunjukan Langsung/Pengadaan Langsung/Kontes/Sayembara. Metode dua sampul digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa dimana evaluasi teknis dipengaruhi oleh penawaran harga, dan digunakan untuk:a. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang menggunakan evaluasisistem nilai atau sistem biaya selama umur ekonomis.b. Pengadaan Jasa Konsultansi yang memiliki karakteristik sebagai berikut:1) dibutuhkan penilaian yang terpisah antara persyaratan teknis dengan harga penawaran, agar penilaian harga tidak mempengaruhi penilaian teknis2) pekerjaan bersifat kompleks sehingga diperlukan evaluasi teknis yang lebih mendalam. Metode dua tahap digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memiliki karakteristik sebagai berikut:a. Pekerjaan bersifat kompleksb. memenuhi kriteria kinerja tertentu dari keseluruha sistem, termasuk pertimbangan kemudahan atau efisiensi pengoperasian dan pemeliharan peralatannyac. mempunyai beberapa alternatif penggunaan system dan desain penerapan teknologi yang berbedad. membutuhkan waktu evaluasi teknis yang lamae. membutuhkan penyetaraan teknis.

c) Metode evaluasi penawaran dalam pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya terdiri atas: Metode evaluasi penawaran untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya pada prinsipnya menggunakan penilaian sistem gugur. Evaluasi sistem nilai digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memperhitungkan keunggulan teknis sepadan dengan harga, mengingat penawaran harga sangat dipengaruhi oleh kualitas teknis. Evaluasi sistem penilaian biaya selama umur ekonomis digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memperhitungkan faktor-faktor umur ekonomis, harga, biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan jangka waktu operasi tertentu.

10.Pengadaan secara elektronik (e-Procurement) adalah Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik dilakukan dengan cara e-tendering atau e-purchasing. Tujuan e-Procurement : Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat Memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan Mendukung proses monitoring dan audit Memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time Manfaat e-Procurement :Bagi ULP / PP :1. Mendapatkan penawaran yang lebih banyak 2. Mempermudah proses administrasi 3. Mempermudah pertanggungjawaban proses pengadaan Bagi Penyedia :1. Menciptakan persaingan usaha yang sehat 2. Memperluas peluang usaha 3. Membuka kesempatan pelaku usaha mengikuti lelang 4. Mengurangi biaya transportasi untuk mengikuti lelang Bagi Masyarakat :Memberikan kesempatan masyarakat luas untuk mengetahui proses pengadaan

11.E-Tendering dan E-Purchasinga. E-Tendering merupakan tata cara pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang dilakukan secara elektronik, dengan menggunakan SPSE (Sistem Pengadaan Secara Elektronik) melalui unit LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik), dimulai dari pengumuman lelang, sampai pegumuman penetapan pemenang. b. E-Purchasing merupakan tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem katalog elektronik (e-Katalog).