Aspek Etik Transplantasi

download Aspek Etik Transplantasi

of 4

Transcript of Aspek Etik Transplantasi

Aspek Etik TransplantasiTransplantasi merupakan upaya terakhir untuk menolong seorang pasien dengan kegagalan fungsi salahh satu organ tubuhnya. Dari segi etik kedokteran, tindakan ini wajib dilakukan bila ada indikasi, berlandaskan beberapa pasal dalam KODEKI, yaitu :Pasal 2Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi.Pasal 7dSetiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi hidup insani.Pasal 10Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.Bertitik tolak dari pasal-pasal tersebut diatas, para dokter harus mengusai, mengembangkan, dan memanfaatkan iptek transplantasi untuk kemashlahatan pasien dan keluarganya. Pasal-pasal tentang transplantasi dalam PP nomor 18 tahun 1981, pada hakikatnya telah mencakup aspek etik sebagai berikut :Pasal 1c. Alat tubuh manusia adalah kumpulan jaringan-jaringan tubuh yang dibentuk oleh beberapa jenis sel dan mempunyai bentuk serta faal (fungsi) tertentu untuk tubuh tersebutd. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan faal(fungsi) yang smam dan tertentu.e. Transplantasi adalah rangkaian tindakan kedokteran untuk pemindahan dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain dalam rangka pengobatan untuk menggantikan alat dan atau jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. f. Donor adalah ornag yang mneyumbangkan alat atau jaringan tubuhnya kepada oranglain untuk keperluan kesehatan. g. Meninggal dunia adalah keadaan insani yang diyakini oleh ahli kedokteran yang berwenang bahwa fungsi otak, pernapasan, dan atau denyut jantung seseorang telah berhenti. Pasal 10Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a dan huruf b, yaitu harus dengan persetujuan tertulis penderita dan atau keluarganya yang terdekat setelah penderita meninggal dunia.Pasal 2 huruf a : dengan persetujuan tertulis penderita dan atau keluarganya yang terdekat setelah penderita meninggal dunia, apabila sebab kematiannya belum dapat ditentukan dengan pastiPasal 2 huruf b : tanpa persetujuan penderita atau keluarganya yang terdekat, apabila diduga menderita penyakit yang dapat membahayakan orang lain atau masyarakat sekitarnya.Pasal 111. Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia hanya boleh dilakukan oleh dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.2. Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia tidak boleh dilakukan oleh dokter yang merawat atau mengobati donor yang bersangkutan.Pasal 12Dalam rangka transpalntasi, penentuan saat mati ditentukan oleh 2 (dua) orang dokter yang tidak ada sangkut paut medik dengan dokter yang melakukan transplantasi.Pasal 13Persetujuan tertulis sebagaiman dimaksud dalam pasal 2 huruf a, pasal 14 dan pasal 15 dibuat di atas kertas berneterai dengan 2 (dua) orang saksi.Pasal 14Pengambilan alat dan atau jaringan tubuh manusia untuk keperluan transplantasi atau Bank Mata dari korban kecelakaan yang meninggal dunia, dilakukan dengan persetujuan tertulis keluarga yang terdekat.Pasal 151. Sebelum persetujuan tentang transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia diberikan oleh donor hidup, calon donor yang bersangkutan terlebih dahulu diberi tahu oleh dokter yang merawatnya, termasuk dokter konsultan mengenai operasi, akibat-akibatnya, dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.2. Dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus yakin benar, bahwa calon donor yang bersangkutan telah menyadari sepenuhnya arti dari pemberitahuan tersebutPasal 16Donor atau keluarga donor yang meninggal dunia tidak berhak atas kompensasi material apapun sebagai imbalan transplantasiDalam UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, dicantumkan beberapa pasal tentang transplantsasi sebagai berikut :Pasal 331. Dalam penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan transplantasi organ dan atau jaringan tubuh, tranfusi darah, implan obat dan atau alat kesehatan, serta bedah plastik dan rekonstruksi.2. Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh serta transfusi darah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk tujuan komersial.Pasal 341. Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan di sarana kesehatan tertentu.2. Pengambilan organ dan atau jaringan seorang donor harus memperhatikan kesehatan donor yang bersangkutan dan ada persetujuan ahli waris atau keluarganya.3. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan transplantasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.