Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

download Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

of 61

Transcript of Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    1/61

    Aspek Etik dan Medikolegal

    Sexualitasdan

    Reproduksi

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    2/61

    MASALAH KESEHATAN

    REPRODUKSI

    ABORTUS?????

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    3/61

    HUBUNGAN REPRO BIO & ASPEK SOS

    MASALAHREPRO

    BIOLOGIK

    MASALAHSOSIAL

    COITUS

    PRANIKAH

    KEHAMILAN PRANIKAH

    ABORTUS DAN AKIBATNYA

    KEMANDULAN

    KEHIDUPAN KELUARGA

    KEGAGALAN PENDIDIKAN

    PERUBAHAN BUDAYA

    TERJANGKIT PENYAKIT

    TERKAIT

    KUALITAS MASYARAKAT

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    4/61

    OTAK & KELENJAR HYPOPISIS

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    5/61

    PRIA & ORGAN REPRODUKSINYA

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    6/61

    WANITA DAN ORGAN REPRODUKSINYA

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    7/61

    MENGAPA REMAJA?

    PENDUDUK DUNIA:

    JUMLAH 6.400.000.000 ORANG

    REMAJA KURANG LEBIH 1.000.000.000

    TUMBUH 77.000.000 Per Tahun (1,2%)

    INDONESIA:

    PENDUDUK 220.000.000 (3% GLOBAL)

    REMAJA 42.000.000 JIWA

    TUMBUH 3.200.000 Per Tahun (1,38%)

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    8/61

    Berapa Jumlah Remaja

    Usia 15-24 tahun di Indonesia?

    29,6

    42,2 42,5 41,4

    19,7 19,917

    15,8

    0

    510

    15

    20

    2530

    35

    40

    45

    1980 2000 2015 2020

    Juta Jiwa

    Persen

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    9/61

    REMAJA STATUS TELAH MENIKAH (%)

    1,1

    16

    8,3

    44,3

    4,7

    30,2

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    45

    Laki-laki Peremp Total

    15-19 tahun

    20-24 tahun

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    10/61

    ISU POKOK DALAM KRR

    1. Perilaku Seksualitas tak terkendali

    (Unwanted pregnancy)

    2. Resiko tinggi pada PMS danHIV/AIDS

    3. Ketergantungan zat adiktif (NAPZA),

    termasuk nikotin

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    11/61

    MASALAH UTAMA REMAJA

    DORONGAN

    ALAMIAH PENGETAHUAN

    LIBIDO

    KEINGIN

    TAHUAN

    WAWASAN

    DASAR

    PERSEPSI

    PENDIDIKAN

    KONDISI KELUARGASARANA OLAHRAGA

    EKONOMI

    BUDAYA

    KEPUTUSAN POLITIK

    KONDISI

    LINGKUNGAN

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    12/61

    Persentase Penduduk Usia 15-24

    (Belum Menikah) yang pernah melakukan

    hubungan seksual ( > 1 kali )

    5

    1

    0

    12

    3

    4

    5

    6

    Laki-laki Perempuan

    Sumber: Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) 2003

    Perilaku Berisiko Di Kalangan Remaja

    Sekitar 6 persen

    memakai kondom saat

    pertama kali

    berhubungan seks

    Sekitar 13 persen

    memakai kondom saat

    terakhir kali

    berhubungan seks

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    13/61

    Remaja Usia 10-19 dan 15-24 tahun

    Mengaku Pernah Berhubungan Seksual (%)

    5,5

    11

    14,7

    30

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Usia 10-19 Th Usia 15-24 Th

    12 Kota

    Medan

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    14/61

    PASANGAN KENCAN REMAJA USIA 15-

    24 THN YG PERNAH HUBUNGAN SEKS

    (%)

    6,8 10

    18,4

    45,5

    0

    510

    15

    20

    25

    3035

    40

    45

    50

    Teman

    Sekolah

    Bukan Teman

    Sekolah

    12 Kota

    Medan

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    15/61

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    16/61

    Empat Pilar Safe Motherhood

    EQUITY UNTUK PEREMPUAN

    PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

    Asuhan Maternal Dasar

    SAFE MOTHERHOOD

    KB Asuhan

    Antenatal

    Persalinan

    Bersih dan

    aman

    Asuhan

    obstetri

    esensial

    6

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    17/61

    Angka Kematian Ibu di Indonesia307/100.000 kh (estimasi Bulin/th = 5 juta)

    Pesawat Boeing JumboJet

    Seluruh Penumpang

    BUMIL ( 352 Jiwa )

    Kematian ibu =18.000/ tahun

    Kematian ibu = 1500/ bulan

    Kematian ibu = 352/ minggu

    Kematian ibu = 2 / jam

    Kematian ibu = 50/ hari

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    18/61

    Global Causes of MaternalMortality

    24,8

    14,9

    12,96,912,9

    7,9

    19,8

    Hemorrhage 24.8%

    Infection 14.9%

    Eclampsia 12.9%

    Obstructed Labor6.9%Unsafe Abortion

    12.9%Other Direct Causes7.9%Indirect Causes19.8%

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    19/61

    Sex tidak terkendali

    Kehamilan yang tidak diinginkanUNWANTED PREGNANCY

    UPAYA

    ABORTUS

    PROVOKATUS

    KRIMINALIS

    SAVE

    UNSAVE

    KEMATIAN

    KESAKITAN

    MASALAH HUKUMAGAMA

    SOSIAL

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    20/61

    ABORTUS

    SPONTAN

    KRIMINALTERAPI

    PROVOKATUS

    HUKUM

    SULIT DIBUKTIKAN

    PELAKU KORBAN

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    21/61

    Perlindungan maternal

    Di Indonesia 1 juta aborsi tidak aman/tahun

    300 juta pasangan usia subur, tanpa alat

    kontrasepsi,berisiko untuk kehamilan yang tidak diingini

    (W.Fert.Survey,1987)

    15 juta remaja mengalami kehamilan diluar nikah dan60% berakhir dengan abortus (WHO)

    20 juta kasus abortus tak aman / tahun

    80.000 kematian maternal / tahun akibat abortus tak

    aman (dengan risiko) Satu dari 8 kematian maternal, diakibatkan oleh abortus

    berisiko (15%)

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    22/61

    Kematian Maternal

    Kematian ibu hamil karena aborsi demikian

    tinggi terutama yang dilakukan oleh yang

    tidak mempunyai kompetensi ------

    dibanyak negara memperlonggar indikasiyang dilakukan oleh yang berkompetensi

    disarana tertentu.

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    23/61

    Indonesia

    1. UU R.I. No.23 Tahun 1992 tentang

    Kesehatan.

    2. Amandemen RUU pengganti UU

    Kesehatan.

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    24/61

    Prokreasi

    Seluruh proses yang membawa kehidupan baruke dunia

    Lingkaran kehidupan

    Al Quran:

    dan diantara tanda-tanda kekuasaanya diciptakan-Nyauntukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya

    kamu mendapat ketenangan hati dan dijadikannya kasihsayang diantara kamu. Sesungguhnya yang demikianmenjadi tanda-tanda Kekuasaan-Nya bagi orang-orangyang berfikir (ar-Rum : 21)

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    25/61

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    26/61

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    27/61

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    28/61

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    29/61

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    30/61

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    31/61

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    32/61

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    33/61

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    34/61

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    35/61

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    36/61

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    37/61

    PROSES YANG BERKESINAMBUNGAN

    SAMPAI PERSALINAN

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    38/61

    Azas dasar profesi dokter

    1.Memberi manfaat (Benefence)

    2. Tidak mencederai (non maleficence,

    primum non nocere)

    3. Adil (Justice)

    4. Otonom (Autonom)

    5. Kerahasiaan (confidensiality)

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    39/61

    Yang diharapkan dari dokter

    Kemurnian niat

    Kesungguhan kerja

    Kerendahan hati Kesungguhan kerja

    Integrasi ilmiah

    Moral yang baik

    S h Hi k

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    40/61

    Sumpah Hippokrates

    (460-377SM)

    I will never give a deadly drugs to anybody

    if asked for it, nor will I make a suggestionto this effect. Similarly I will not give to

    woman an abortive remedy.

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    41/61

    Deklarasi Geneva (1948)

    Lafal Sumpah Dokter (The World Medical

    Association)

    Saya akan menghormati setiap hidup insani

    dari saat pembuahan, sekalipun diancam saya

    tidak akan mempergunakan pengetahuan

    kedokteran saya untuk sesuatu yangbertentangan dengan perikemanusiaan

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    42/61

    Lafal Sumpah Dokter Indonesia (1960)

    Saya akan menghormati setiap hidupinsani mulai dari saat pembuahan.

    KODEKI (kewajiban terhadap pasien):

    Setiap dokter harus senantiasa mengingat

    akan kewajibannya melindungi hidupinsani

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    43/61

    APAKAH

    ANDA

    MEMIKIRKAN

    KEPENTINGAN

    SAYA?

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    44/61

    Kapan kehidupan dimulai ?

    Dr. C. Tietze (Population council):

    1. Apakah dari suatu fertilisasi sebuah zygote,

    embryo, fetus merupakan manusia dengan

    hak pelindungan.?

    2. Kalau perlindungan itu dimiliki oleh embryo,

    fetus in utero, kapan hak tersebut dimulai?

    Saat nidasi ?,akhir trmester I ?, sudah ada

    gerakan ?, viabilitas ?, saat dilahirkan ?

    Kapan kehidupan dimulai ?

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    45/61

    3. Apakah wanita hamil mempunyai hak untuk

    mengadakan terminasi kehamilannya, ataumembiarkan kehamilannya diakhiri?

    4. Bila dimiliki, sejauh manakah hak itu? Saatimplantasi ?, akhir semester I ?, ada gerakan

    fetus ?, sudah viable?, saat dilahirkan ?

    5. Dan seterusnya.

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    46/61

    FIGO

    Persatuan Obsgyn sedunia (1985)

    Kehidupan dimulai sejak terjadinya nidasi

    (implantasi)

    KB alat, obat KB, kontrasepsi darurat

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    47/61

    Pengeluaran hasil konsepsi

    1. Abortus, dibawah 20 minggu

    2. Partus immaturus, lahir sebelum 28

    minggu (fetus)

    3. Partus prematurus, dibawah 2500 gr

    4. Partus maturus, 37-40 minggu

    5. Partus serotinus

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    48/61

    Menurut hukum

    Menghentikan kehamilan atau mematikan

    janin sebelum waktunya lahir.KUHP pasal 346, 347, 348

    menyebabkan gugur atau matikandungannya..

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    49/61

    KUHP pasal 299

    1. Barangsiapa dengan sengaja

    mengobati seorang perempuan atau

    mengerjakan suatu perbuatan terhadap

    seorang perempuan, dengan memberi

    tahukan atau menimbulkan harapan

    bahwa karena itu dapat gugurkandungannya, dihukum penjara.

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    50/61

    Undang-Undang Kesehatan

    R.I. No.23 / 1992

    Bab Kedua : Kesehatan keluarga

    Pasal 14 : kesehatan istri meliputi kesehatanpada masa prakehamilan, kehamilan,

    persalinan, pasca persalinan dan masa nifas di

    luar kehamilan, dan persalinan

    Pasal 15 : Ayat 1 . Dalam keadaan darurat

    sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu

    hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan

    tindakan medis tertentu

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    51/61

    Penjelasan Pasal 15 ayat 1 :

    Tindakan medis dalam bentuk pengguguran

    kandungan dengan alasan apapun, dilarang

    karena bertentangan dengan norma hukum,

    norma agama, norma kesusilaan, dan norma

    kesopanan. Namun dalam keadaan darurat

    sebagai upaya menyelamatkan jiwa ibu dan atau

    janin yang dikandungnya dapat diambil

    tindakan medis tertentu

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    52/61

    Pasal 15 ayat (2)Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud

    dalam ayat (1) hanya dilakukan

    a. Berdasarkan indikasi medis yangmengharuskan diambilnya tindakan tersebut

    b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

    keahlian dan kewenangan untuk itu dandilakukan sesuai dengan tanggung jawabprofesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli

    c. Dengan persetujuan ibu hamil ybs. atau suami

    atau keluarganyad. Pada sarana kesehatan tertentu

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    53/61

    Penjelasan Pasal 15 ayat (2)

    Butir a.Indikasi medis adalah suatu kondisi yangbenar-benar mengharuskan diambiltindakan medis tertentu, sebab tanpa

    tindakan medis tertentu itu, ibu hamil danatau janinnya terancam bahaya maut

    Butir b.

    Tenaga kesehatan yang dapat melakukan

    tindakan medis tertentu adalah tenaga yangmemiliki keahlian dan kewenangan untukmelakukannya yaitu seorang dokter ahlikebidanan dan penyakit kandungan

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    54/61

    Penjelasan Pasal 15 ayat (2)

    Butir c.

    Hak utama untuk memberikan persetujuan ada

    pada ibu hamil yang bersangkutan kecuali

    dalam keadaan tidak sadar atau tidak dapatmemberikan persetujuannya, dapat diminta dari

    suami atau keluarganya

    Butir d.Sarana kesehatan tertentu adalah sarana

    kesehatan yang memiliki tenaga dan peralatan

    yang memadai untuk tindakan tersebut dan

    telah ditunjuk oleh Pemerintah

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    55/61

    Pasal 15 ayat (3)

    Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakanmedis tertentu sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkandengan Peraturan pemerintah

    Penjelasan ayat (3):Dalam peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan dari pasalini dijabarkan antara lain mengenai keadaan darurat dalammenyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, tenaga

    kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan,bentuk persetujuan, dan sarana kesehatan yang ditunjuk

    Pern ataan Majelis majelis

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    56/61

    Pernyataan Majelis-majelis

    keagamaan tentang aborsi

    a. Semua agama menjunjung tinggikehidupan sejak pembuahan yaitubertemunya sel telur dan sperma

    b. dan seterusnyaMenentukan sikap :

    a. Menolak dengan tegas praktek aborsi

    dan upaya-upaya legalisasi aborsib. dan seterusnya

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    57/61

    Amandemen RUU Kesehatan

    Pasal 60 dan 61 menjelaskan bahwa kesehatanreproduksi merupakan keadaan sehat secarafisik, mental, dan sosial yang berkaitan dengansistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-

    laki dan perempuan. Kesehatan reproduksi tidakterbatas pada saat hamil dan melahirkan,melainkan juga sebelum dan sesudahmelahirkan, masa pertumbuhan hingga dewasa,

    kesehatan seksual dan kesehatan reproduksisetelah melewati masa subur.

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    58/61

    .

    Pasal 63.

    Pemerintah wajib melindungi perempuan dari

    praktik penghentian kehamilan dengan paksaan

    dan tanpa persetujuan perempuanbersangkutan, yang dilakukan tenaga yang tidak

    profesional, dilakukan tanpa mengikuti standar

    profesi dan pelayanan yang berlaku,

    diskriminatif, atau lebih mengutamakan imbalanmateri daripada keselamatan pr ybs

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    59/61

    .

    Penghentian kehamilan bermutu, aman

    dan bertanggung jawab dilakukan atas

    indikasi kegawatan medis yang ditentukan

    tenaga kesehatan berwenang dan diaturdalam undang-undang tersendiri.

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    60/61

    Dilema Abadi

    Pro dan kontra terus berlanjut Pro-life dan pro-choice

    KB

    Perluasan indikasi Meningkatnya masalah-masalah sosial

    kemasyarakatan yang berkaitan denganreproduksi manusia.

    Mencegah morbiditas dan mortalitas akibatproses reproduksi.

  • 8/13/2019 Aspek Etik Dan Medikolegal Sexualitas Dan Reproduksi

    61/61