Asosiasi Endus Terjadi Perang Tarif INDUSTRI...

1

Transcript of Asosiasi Endus Terjadi Perang Tarif INDUSTRI...

Page 1: Asosiasi Endus Terjadi Perang Tarif INDUSTRI …bigcms.bisnis.com/file-data/1/1439/06771b9c_Des15...tarif premi asuransi kendaraan bermotor, perusahaan asuransi memang berlomba-lomba

21Selasa, 22 Maret 2016 A S U R A N S I & P E M B I A Y A A N

JAKARTA — Penge-lola modal ventura mem-per kirakan sepanjang 2016 model penyertaan sa ham akan semakin di-andalkan.

Rimawan Yasin, Di rek-tur Utama PT Ven tura Giant Asia, me nga ta-kan revitalisasi yang di-la kukan Otoritas Jasa Ke uangan (OJK) mem-buat perusahaan modal ven tura (PMV) lebih gen-car melakukan pe nyer-taan saham.

Selain semakin ba-nyaknya perusahaan pe mula yang potensial, stra tegi itu juga ditunjang dengan semakin tingginya kepercayaan masyara-kat kepada pembiayaan mo dal ventura.

Kendati demikian, pe-ningkatan penyertaan diprediksi tidak akan lang sung dilakukan da lam jumlah besar.

“Peningkatan pe nyer taan tidak langsung me ningkat [dalam jumlah maksimal]. Dalam atur an peralihan, PMV da pat memenuhi secara bertahap,” kata Rimawan, Senin (21/3).

Dia menuturkan untuk sampai tahap penyertaan langsung dalam jumlah besar, PMV harus terlebih dahulu melakukan pem-binaan agar siap berdam-pingan berbagi kepemi-likan. Namun, proses ini cukup sulit dilakukan.

Pasalnya, banyak pemi-lik yang enggan melepas sebagian sahamnya ke pada PMV. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan ialah kepemilikan PMV hanya bersifat sementara dengan periode kepemilik-an dibatasi aturan.

Menurutnya, para pe-ngelola PMV juga harus memahami siklus bis-nis pasangan usahanya. De ngan memahami siklus

itu, maka antara pemi-lik dan pemodal dapat saling mendukung dalam pengembangan usaha.

Hira Laksamana, Chief Financial Officer PT Man-diri Capital Indonesia, me ngatakan saat ini eko-sistem perusahaan pe-mula di Indonesia te lah tumbuh pesat.

Dia menilai perusaha-an modal ventura tidak akan kesulitan mencari perusahaan yang dapat menjadi mitra.

“Bahkan sebagian ter-ma suk dalam kategori uni-corn company,” kata nya.

Anak usaha Bank Man-diri ini telah menyiapkan modal awal Rp500 miliar untuk menjaring para peng usaha pemula. Se lain mengandalkan prog ram Wirausaha Man diri, perusahaan ju ga akan menjaring pe-bisnis pemula dari pusat inkubasi bisnis dan per-usahaan teknologi baik di pasar lokal maupun internasional.

Berdasarkan statistik OJK, sepanjang 2015, pe nyertaan saham oleh PMV mengalami siklus naik dan turun. Setelah me nutup 2014 dengan aset penyertaan saham Rp1,29 triliun, pengelola modal ventura kehilang-an sebagaian dana kelo-laan pada 2015. Hingga Agustus 2015, penyertaan saham oleh PMV hanya tinggal Rp955 miliar atau susut lebih dari 35%.

Pada akhir 2015 sta-tistik OJK mencatat pe-nyertaan saham kembali meningkat menjadi Rp1,33 triliun. Adapun aset industri tercatat relatif stagnan, yakni dari Rp8,99 triliun pada akhir 2014, menjadi Rp8,98 triliun pada akhir tahun lalu. (Anggara Pernando)

JAKARTA — PT Asu-ran si Takaful Keluarga akan memperluas jalur dis tribusi untuk mencapai tar get pertumbuhan premi sebesar 40% menjadi Rp540 miliar pada tahun ini.

Presiden Direktur Asu-ransi Takaful Keluar-ga (Takaful Keluarga Life) Ronny A. Iskandar menyatakan untuk men-capai target pertumbuhan premi sebesar 40%, per-usahaan akan mengop-timalkan jalur distribusi yang ada serta menambah jalur distribusi baru.

Dia menuturkan se la-ma ini pemasaran produk asuransi dilakukan me-lalui tiga jalur yaitu ke-agenan, bancassurance, dan corporate channel.

“Baru-baru ini kami mulai melakukan pe ma-saran produk asuransi melalui telemarketing dan responsnya cu kup lumayan. Kami op timistis target 40% bisa terpenuhi,” kata Ronny, Senin (21/3).

Dia mengungkapkan produk asuransi yang di tawarkan kepada kon-su men melalui jalur dis-tribusi telemarketing ialah Hospitality Cash Plan. Menurutnya, jum-lah tenaga pemasaran me -lalui telemarketing ma sih sedikit. Na mun, jum-lahnya akan di tingkatkan untuk me nyesuaikan de-ngan minat pasar.

Selain menambah jalur distribusi telemarketing, Ronny menyatakan perusa haan juga berencana menambah jumlah agen. Hingga akhir tahun lalu jumlah agen perusahaan te lah mencapai 1.800 agen, sedangkan pada ta hun ini jumah agen di prediksi bertambah men-jadi 2.800 agen.

Menurutnya, pe nam-bahan jumlah agen di-lakukan lantaran jalur distribusi tersebut me-nyumbang kontribusi se kitar 60% dari total pre mi, sedangkan 40% sisanya berasal dari jalur

bancassurance, dan cor-porate channel.

“Agen sangat ber pe ran penting dalam me ning-katkan penetrasi asu ransi ke masyarakat. Apa lagi, tingkat ke sa daran masya-rakat ter hadap pentingnya asu ransi masih rendah. Di butuhkan keberadaan agen yang bisa mela ku-kan pemasaran seka li gus so sialisasi ke ma syarakat,” ujarnya.

Adapun mengenai ja lur distribusi bancas-surance, dia menyatakan perusahaan telah men-jalin kemitraan dengan lebih dari 50 bank sya-riah. Menurutnya, ta hun ini Takaful belum me-miliki rencana untuk menambah jumlah mitra bank karena pendapatan premi dari jalur distribusi tersebut justru menurun. Pada tahun lalu kon tribusi dari bancassurance turun dari 30% menjadi 15%.

“Produk yang dijual melalui bancassurance itu kebanyakan credit life. Jadi, kalau bank syariah kinerjanya turun maka pemasaran produk kami akan terpengaruh.”

Berdasarkan data yang dipublikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun lalu total kontri-busi bruto dari asuransi jiwa syariah tercatat men-capai Rp8,81 triliun, atau meningkat dibandingkan dengan capaian 2014.

Deputi Komisioner Peng-awas Industri Ke uangan Non Bank I OJK Edy Setiadi menyatakan un tuk mendorong pe ning katan penetrasi asu ransi syariah, OJK bersama industri keuangan syariah telah meluncurkan working group Sinergi Komunikasi dan Pemasaran Bersama Keuangan Syariah.

Working group itu me rupakan program kerja sama antara bank dan asuransi dalam me-masarkan produk dan jasa keuangan syariah. (Fitri Sartina Dewi)

JAKARTA — Asosiasi Asuransi Syariah Indo-ne sia menyatakan minat perusahaan asuransi kon -vensional untuk me ngem-bangkan bisnis syariah cukup tinggi baik melalui pendirian unit usaha sya-riah maupun spin off.

Plt Ketua Umum Aso-siasi Asuransi Syariah Indo nesia (AASI) Taufik Marjuniadi optimistis hal tersebut dapat me macu pangsa pasar industri asu-ransi syariah.

Dia optimistis mar ket share asuransi syariah dari sisi aset dan investasi meningkat dari sebelum-nya 5,43% menjadi 6% pada tahun ini.

“Upaya edukasi, pe-ngembangan produk, dan saluran distribusi ju ga mampu mendorong per-tumbuhan market share

asuransi syariah,” ujar Taufik, Senin (21/3).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya me-nya takan PT FWD Life Indonesia dan PT Asuransi Ekspor Indo ne sia (Persero) atau ASEI telah meng-ajukan izin pendirian unit usaha syariah (UUS).

Pada tahun ini OJK juga telah resmi menerima pengajuan izin pemisah-an UUS atau spin off dari tiga perusahaan asuransi yaitu PT Asuransi Jiwa Manulife (Manulife), PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo, dan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

OJK menyatakan in-dustri asuransi berkontri-busi cukup besar pada peningkatan market share IKNB syariah. (Fitri

Sartina Dewi)

Anggara [email protected]

Yasril Y. Rasyid, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), me-ngatakan telah mendapat informasi ada-nya tarif di luar kewajaran yang dilakukan perusahaan asuransi. Pihaknya telah mem beri peringatan kepada anggota untuk patuh dan tidak merusak harga.

“Kami sudah sampaikan kepada ang-gota dalam Rapat Umum Anggota bahwa akan ada guidance yang akan dikeluarkan oleh AAUI sebagai pelengkap surat edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang tarif asuransi harta benda dan asuransi kenda-raan bermotor,” ujarnya, Senin (21/3).

Adanya aturan internal, kata Yasril, mem buat setiap penyimpangan yang dila-kukan anggota AAUI bakal diselesaikan melalui keputusan dewan kehormatan. “Hal ini merupakan respons dari AAUI dalam menegakan disiplin para anggota,” katanya.

Dalam catatan Bisnis, perang tarif mulai dikeluhkan sejak pertama kali ketentuan OJK tersebut ditetapkan. Sejumlah pelaku industri asuransi mengeluh karena Surat Edaran (SE) OJK No 21/SEOJK.05/2015 tentang Tarif Premi Lini Usaha Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan Ber motor hanya dipatuhi sebagian per-usa haan, sedangkan pelaku lainnya me-lakukan modifikasi dan justru merusak mekanisme pasar.

Ade Zulfikar, Direktur Teknik Asuransi Jasa Tania, mengatakan untuk memas-tikan ada tidaknya perang tarif di pasar, pihaknya meminta asosiasi melakukan penelitian lebih lanjut sehingga meng-hasilkan bukti yang lebih konkret. Dia menjelaskan surat edaran OJK terkait de ngan besaran tarif dan diskon sudah sangat konkret.

“Perlu saya tegaskan, Jastan sangat tunduk pada aturan OJK. Kami semuanya sesuai aturan,” katanya.

Menurut Ade, sebelum OJK mengatur tarif premi asuransi kendaraan bermotor, perusahaan asuransi memang berlomba-lomba memenuhi permintaan mitra yang menyebabkan terjadinya diskon di luar kewajaran bisnis.

Sementara untuk tarif properti, Ade mengatakan saat ini terjadi kecenderungan baru. Meski belum terlihat jelas, katanya, saat ini banyak pemasar yang mengajukan engineering fee. Dia mengatakan secara bisnis pihaknya tengah mempelajari apa-kah permintaan tenaga pemasar di luar komisi ini merupakan bagian dari komisi atau bukan.

Dumoly F. Pardede, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK, mengatakan sejauh ini tidak ada pengaduan ke otoritas terjadinya

perang tarif untuk premi asuransi ken-da raan maupun asuransi harta benda. Dia mengatakan industri tidak dibenarkan menabrak batas bawah premi dengan cara-cara modifikasi. “Saya akan cek ke tim monitor tarif,” katanya.

KESEIMBANGANBenny Hapsoro, Direktur Utama PT

Sedana Pasifik Servistama (Sedana), me-nuturkan sejak OJK mengatur besaran biaya akuisisi untuk produk properti dan kendaraan, pasar mencari titik ke se-imbangan baru. Menurutnya, ketentuan tarif yang ditetapkan OJK hanya bertahan beberapa bulan awal.

Dia menuturkan konsumen yang ke-beratan dengan tarif premi perusahaan asuransi berdasarkan SE biasanya me-minta diskon atau mengancam pindah ke perusahaan asuransi lain yang sanggup memenuhi permintaan. Dia menyatakan saat ini biaya akuisisi kendaraan yang ditetapkan oleh OJK sebesar 25%, telah kembali menjadi 40%—50%.

"Selama kontrol lemah pasar mencari keseimbangan baru. Kemampuan konsu-men ada atau tidak? Maka akhirnya tarif diskon-diskon juga," katanya.

Dia menuturkan dengan surat edaran baru OJK ini, persaingan tidak sehat justru semakin dilegalkan. Dalam poin VII surat edaran tentang biaya akusisi dijelaskan

perusahaan dapat memberikan bagian dari tarif premi atau kontribusi berupa biaya akuisisi dalam bentuk komisi, diskon, maupun bentuk lainnya. Bagian itu dapat diberikan kepada perusahaan pialang asuransi, agen asuransi, maupun pihak ketiga lainnya yang terkait dengan per-olehan bisnis asuransi, termasuk kepada tertanggung atau pemegang polis.

Pemberian kepada pihak ketiga ini, kata Benny, membuat pasar asuransi saat ini semakin ketat. "Izin pemberian komisi kepada pihak ketiga ini sekaligus tidak men-junjung prinsip good corporate governance."

Dia menuturkan kebijakan yang dike-luarkan OJK sering tidak memberi ruang yang cukup bagi industri penunjang asu-ransi seperti pialang. Padahal, kata Benny, para pialang merupakan sumber pencari 25%—30% premi industri.

"OJK setiap pertemuan mengatakan me-reka memberikan kesempatan yang sama pada seluruh pelaku industri, tetapi aturan yang diterbitkan sekarang tidak memberi cukup ruang [agar dapat bertahan]," ujar-nya.

Dia mengatakan di Indonesia para peng guna asuransi sangat sensitif dengan harga. Dia mengharapkan OJK segera me nutup celah tidak sehat ini, serta mela-kukan kajian ulang terhadap besaran tarif akuisisi yang pantas untuk kembali men-stabilkan pasar.

�INDUSTRI ASURANSI UMUM

Asosiasi Endus Terjadi Perang Tarif

�AAUI menyatakan telah menerima informasi adanya perang tarif.

�OJK diminta segera menu-tup celah tidak sehat terse-but, serta melakukan kajian ulang terhadap besaran tarif akuisisi.

JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia bakal membentuk aturan internal agar perang tarif

tidak semakin berkembang di industri. Asosiasi mene-

gaskan bakal memberi sanksi bagi anggotanya yang memasang tarif di

luar ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

�MODAL VENTURA

Penyertaan Saham Bakal Marak

�PEROLEHAN PREMI

Takaful Life IncarRp540 Miliar �ASURANSI SYARIAH

Spin Off Diminati

KinerjaAsuransi Umum Per Januari 2016(dalam juta rupiah)

Jumlah Premi Bruto5.620.822Pendapatan Underwriting 2.750.759Klaim Bruto2.562.164Jumlah Beban Usaha� 725.340Laba (Rugi) Usaha Asuransi776.162Hasil (Beban) Lain25.902

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 802.065Pajak Penghasilan�104.014Laba Setelah Pajak698.050Pendapatan Komprehensif Lain (51.457)Total Laba (Rugi) Komprehensif 646.593

Sumber: diolah dari berbagai sumber BISNIS/TRI UTOMO

djoko
Typewriter
djoko
Typewriter
Bisnis Indonesia, 22 Maret 2016