asma 3

9
 KLASIFIKASI ASMA John Elfran Sihombing 0818011070 Pembimbing: dr. Ronald David Martua Nababan S!.PD

description

kedokteran

Transcript of asma 3

Slide 1

KLASIFIKASI ASMAJohn Elfran Sihombing0818011070

Pembimbing:dr. Ronald David Martua Nababan, Sp.PD

Tabel 1. Levels Of Asthma Control Assessment of current clinical control (preferably over 4 weeks)CharacteristicControlled(All of following)Partly Controlled(Any messure present) UncontrolledDaytime symptomsNone (twice or less/week)More than twice/weekThree or more features of partly controlled asthmaLimitation of activitiesNoneAnyNocturnal symptoms/awakeningNoneAnyNeed for reliever/rescue treatmentNone (twice or less/week)More than twice/weekLung fucntion (PEF or FEV1)Normal 2x/bulan Gejala nokturnal > 1x dalam semingguGejala asma nokturnal sering terjadiFEV1 80% predicted atau PEF 80% nilai terbaik individuVariabilitas PEF atau FEV1 < 20%FEV1 80% predicted atau PEF 80% nilai terbaik individuVariabilitas PEF atau FEV1 < 20 30%FEV1 60 80% predicted atau PEF 60 80 % nilai terbaik individuVariabilitas PEF atau FEV1 > 30%FEV1 60% predicted atau PEF 60% nilai terbaik individuVariabilitas PEF atau FEV1 > 30%

Tabel 3. Penilaian derajat serangan (eksaserbasi) asma Menurut GINA 2006Parameter klinis, fungsi paru, LaboratoriumRinganSedangBeratTanpa ancaman henti napasAncaman henti napasSesak (breathless)berjalanberbicaraIstirahatposisiBisa berbaringLebih suka dudukDuduk bertopang lenganbicaraKalimatPenggal kalimatKata-katakesadaranMungkin irritableBiasanya irritableBiasanya irritableKebingungansianosisTidak adaTidak adaAda NyataMengiSedang, sering hanya pada akhir ekspirasiNyaring, sepanjang ekspirasi inspirasiSangat nyaring, terdengar tanpa stetoskop sepanjang ekspirasi dan inspirasiSulit/tidak terdengarPenggunaan otot bantu respiratorikBiasanya tidakBiasanya yaYa Gerakan paradoks torako-abdominalRetraksi Dangkal, retraksi interkostalSedang, ditambah retraksi suprasternalDalam, ditambah napas cuping hidungDangkal/hilangFrekuensi napasTakipnea TakipneaTakipneaBradipneaFrekuensi nadiNormal TakikardiTakikardiBradikardiPulsus paradoksus (pemeriksaannya tidak praktis)Tidak ada< 10 mmHgAda 10 20 mmHgAda > 20 mmHgTidak ada, tanda kelelahan otot napasPEFR atau FEV1 (% nilai prediksi/ % nilai terbaik)Pra-bronkodilatorPasca-bronkodilator> 60%> 80%40 60%60 80%< 40%< 60%Respons < 2 jamSaO2 %> 95%91 95% 90%PaO2Normal (biasanya tidak perlu diperiksa)> 60 mmHg< 60 mmHgPaCO2< 45 mmHg< 45 mmHg> 45 mmHg

Tatalaksana di Unit Gawat DaruratSerangan Asma Ringan- Sekali nebulisasi respons baik (complete response) derajat serangan ringan observasi 1 2 jam, respons bertahan dipulangkan- bekali pasien dgn obat -agonis (hirupan atau oral) yang diberikan tiap 4 6 jam- jika pencetus serangan adalah infeksi virus, tambahkan steroid oral jangka pendek (3 5 hari)- pasien dianjurkan kontrol ke poli dlm waktu 24 48 jam utk re-evaluasi tatalaksana- jika setelah observasi 2 jam gejala timbul kembali pasien diperlakukan sebagai serangan asma sedang

2. Serangan Asma Sedang- 2 kali nebulisasi respons parsial (incomplete response) derajat serangan sedang- bila curiga serangan asma sedang, inhalasi langsung dgn 2-agonis & ipratropium bromide (antikolinergik) + berikan kortikosteroid sistemik (oral) metilprednisolon 0,5 1 mg/kgBB/hari selama 3 5 hari observasi & tangani di ruang rawat sehari (RRS)- utk persiapan darurat pasien yg diobservasi langsung dipasangi jalur parenteral sejak di UGD

Serangan Asma Berat- 3 kali nebulisasi berturut-turut tidak menunjukkan respons (poor response)- diduga serangan asma berat, langsung nebulisasi dgn 2-agonis & antikolinergik, oksiden 2 4 liter/menit diberikan sejak awal, kemudian infus & dilakukan foto toraks

* terdapat gejala & tanda ancaman henti napas langsung rawat ICU*

DAFTAR PUSTAKAGINA, 2011. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. Available from www.ginasthma.org

GINA, 2006. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. National Institute of Health.

TERIMA KASIH