Askep Tumor Otak

15
BAB I KONSEP DASAR 1. Pengertian Tumor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas yang tumbuh di otak, meningen dan tengkorak. 2. Etiologi a. Riwayat trauma kepala b. Faktor genetik c. Paparan bahan kimia yang bersifat carsinogenik d. Virus tertentu 3. Patofisiologi Tumor otak terjadi karena adanya proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal secara sangat cepat pada daerah central nervous system (CNS). Sel ini akan terus berkembang mendesak jaringan otak yang sehat di sekitarnya, mengakibatkan terjadi gangguan neurologis (gangguan fokal akibat tumor dan peningkatan tekanan intrakranial). 4. Klasifikasi 1

Transcript of Askep Tumor Otak

Page 1: Askep Tumor Otak

BAB I

KONSEP DASAR

1. Pengertian

Tumor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas

yang tumbuh di otak, meningen dan tengkorak.

2. Etiologi

a. Riwayat trauma kepala

b. Faktor genetik

c. Paparan bahan kimia yang bersifat carsinogenik

d. Virus tertentu

3. Patofisiologi

Tumor otak terjadi karena adanya proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal

secara sangat cepat pada daerah central nervous system (CNS). Sel ini akan terus

berkembang mendesak jaringan otak yang sehat di sekitarnya, mengakibatkan terjadi

gangguan neurologis (gangguan fokal akibat tumor dan peningkatan tekanan

intrakranial).

4. Klasifikasi

a. Berdasarkan jenis tumor

1. Jinak

a. Acoustic neuroma

b. Meningioma

1

Page 2: Askep Tumor Otak

c. Pituitary adenoma

d. Astrocytoma (grade I)

2. Malignant

a. Astrocytoma (grade 2,3,4)

b. Oligodendroglioma

c. Apendymoma

b. Berdasarkan lokasi

1. Tumor intradural

a. Cleurofibroma

b. Meningioma

c. Apendymoma

d. Astrocytoma

e. Oligodendroglioma

f. Hemangioblastoma

2. Tumor ekstradural

5. Manifestasi Klinis

a. Nyeri kepala

b. Nausea

c. Papiledema

2

Page 3: Askep Tumor Otak

6. Pemeriksaan Diagnostik

a. CT scan.

b. Electroencephalogram

c. - ray paru dan organ lain umtuk mencari adanya metastase.

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Aktivitas/istirahat

Gejala : Kelemahan/keletihan, perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan

tidur pada malam hari di pengaruhi oleh faktor-faktor misalnya: nyeri

2. Integritas ego

Gejala : Factor stress dan cara mengatasi stress (misalnya merokok, minum

alcohol,menunda pencari pengobatan).

3

Page 4: Askep Tumor Otak

Menyangkal diagnose, perasaan tidak berdaya,putus asa,tidak

mampu,tidak bermakna,rasa bersala,kehilangan control dan depresi.

Tanda : Menyangkal,menarik diri,dan marah.

3. Eliminasi

Gejala : Perubahan pada pola defekasi dan perubahan eliminasi urin

Tanda : Perubahan pada bising usus,distensi abdomen.

4. Makanan/cairan

Gejala : Kebiasan diet buruk(misal:rendah serat,tinggi lemak,aditif,bahan

pengawet).

Anoreksia, mual/muntah

Intoleransi makan

Perubahan pada berat badan: penurunan berat badan hebat,kurangnya

masa otot.

Tanda : Perubahan pada kelembaban/turgor kulit;edema

5. Neurosensori

Gejala : Pusing,sakit kepala.

6. Nyeri/kenyamanan

Gejala : Nyeri,derajat berfariasi missal ketidak nyamanan ringan sampai nyeri

berat(dihubungkan dengan proses penyakit).

7. Keamanan

4

Page 5: Askep Tumor Otak

Gejala : Pemajanan pada kimia toksik,karsinogen

Tanda : Peningkatan TIK .

8. Interaksi social

Gejala : Ketidak adekuatan/kelemahan pada system pendukung

Masalah tentang fungsi/tanggung jawab peran.

9. Penyuluhan pembelajaran

Gejala : Riwayat kanker pada keluarga

Penyakit metastatic: Sisi tambahan yang terlibat: bila ada riwayat alami dari penyakit.

Riwayat pengobatan : Pengobatan sebelumnya untuk tempat kanker dan pengobatan

yang diberikan.

Pertimbangan rencana pengulangan: memerlukan bantuan dalam keluarga, obat-

obatan/pengobatan, keperawatan kanker, belanja makanan dan persiapan, perawatan

diri.

5

Page 6: Askep Tumor Otak

B. PENYIMPANGAN KDM

Faktor genetic

Abnormal sel pada

CNS

Berkembang dan

mendesak jaringan

otak

Tumbuh dan menyebar

dalam jaringan

Kompresi

Riwayat trauma kepala

Bahan kimia

Lesi pada otak

Penekanan pembuluh

darah dan saraf otak

Gangguan aliran dara ke

otak

Perfusi darah ke otak tidak

Virus

Iritasi pada pusat vegal di

medulla

Perubahan

Mual/muntah

Hilangnya ion hydrogen dan kalium dalam

lambung

Penurunan klorida dan

kalium dalam darah

Alkalosis

Kelmahan fisik

Perubahan status

kesehatan

Pola coping mal adaptif

Informasi tidak adekuat

Kurang

6

Page 7: Askep Tumor Otak

dan infiltrasi jaringan

Neoplasma Merangsang pengeluaran

mediator kimia

(bradikinin, histamine

dan

Melalui spinothalamus dihantarkan ke thalamus

(cortex serebri)

Nyeri di persepsikan

Nyeri

adekuat

Iskemik dalam jaringan

Gangguan nerologis

Kerusakan motorik

Ganggua pada nervus cranial V, IX, X, XII

Kelemahan pada otot

mengunyah, menelan, serta

penurunsan sensasi

mengecap

Intake kurang

Nutrisi kurang dari kebutuhan

perfusi jaringan otak

Kerusakan neuron

muscular

Kehilangan ontrol tonus

otot oral/facial

Gangguan komunikasi

verbal

metabolic

Dehidrasi

Kehilangan cairan dan elektrolit

Devisit volume cairan

pengetahuan

C. Diagnosa Keperawatan

a. Perubahan perfusi jaringan otak b/d kerusakan sirkulasi akibat penekanan oleh

tumor.

b. Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial.

c. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b/d

ketidakmampuan mengenal informasi.

7

Page 8: Askep Tumor Otak

D. Rencana Tindakan Keperawatan

1. Perubahan perfusi jaringan otak b/d kerusakan sirkulasi akibat penekanan oleh

tumor.

Kriteria hasil: Tingkat kesadaran stabil atau ada perbaikan, tidak adan tanda –

tanda peningaktan TIK.

INTERVENSI RASIONAL

1. Pantau status neurologis secara

teratur dan bandingkan dengan

nilai standar.

2. Pantau tanda vital tiap 4 jam.

3. Pertahankan posisi netral atau

posisi tengah, tinggikan kepala

200-300.

4. Pantau ketat pemasukan dan

pengeluaran cairan, turgor kulit

dan keadaan membran mukosa.

5. Bantu pasien untuk

menghindari/membatasi batuk,

muntah, pengeluaran feses

yang dipaksakan/mengejan.

6. Perhatikan adanya gelisah yang

meningkat, peningkatan

keluhan dan tingkah laku yang

tidak sesuai lainnya.

1. Mengkaji adanya perubahan pada

tingkat kesadran dan potensial

peningaktan TIK dan bermanfaat

dalam menentukan okasi,

perluasan dan perkembangan

kerusakan SSP.

2. Normalnya autoregulasi

mempertahankan aliran darah ke

otak yang stabil. Kehilanagn

autoregulasi dapat mengikuti

kerusakan vaskularisasi serebral

lokal dan menyeluruh.

3. Kepala yang miring pada salah

satu sisi menekan vena jugularis

dan menghambat aliran darah vena

yang selanjutnya akan

meningkatkan TIK.

4. Bermanfaat sebagai indikator dari

cairan total tubuh yang terintegrasi

dengan perfusi jaringan.

5. Aktivitas ini akan meningkatkan

8

Page 9: Askep Tumor Otak

tekanan intra toraks dan intra

abdomen yang dapat meningkatkan

TIK.

6. Petunjuk non verbal ini

mengindikasikan adanya

penekanan TIK atau mennadakan

adanya nyeri ketika pasien tidak

dapat mengungkapkan keluhannya

secara verbal.

2. Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial

Kriteria hasil: Klien melaporkan nyeri berkurang/terkontrol, klien menunjukkan

perilaku untuk mengurangi kekambuhan.

INTERVENSI RASIONAL

1. Teliti keluhan nyeri: intensitas,

karakteristik, lokasi, lamanya,

faktor yang memperburuk dan

meredakan.

2. Observasi adanya tanda-tanda

nyeri non verbal seperti

ekspresi wajah, gelisah,

menangis/meringis, perubahan

tanda vital.

3. Instruksikan pasien/keluarga

untuk melaporkan nyeri

dengan segera jika nyeri

timbul.

1. Nyeri merupakan pengalaman

subjektif dan harus dijelaskan oleh

pasien. Identifikasi karakteristik

nyeri dan faktor yang berhubungan

merupakan suatu hal yang amat

penting untuk memilih intervensi

yang cocok dan untuk

mengevaluasi keefektifan dari

terapi yang diberikan.

2. Merupakan indikator/derajat nyeri

yang tidak langsung yang dialami.

3. Pengenalan segera meningkatkan

intervensi dini dan dapat

mengurangi beratnya serangan.

9

Page 10: Askep Tumor Otak

4. Berikan kompres dingin pada

kepala.

4. Meningkatkan rasa nyaman dengan

menurunkan vasodilatasi.

3. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b/d

ketidakmampuan mengenal informasi.

Kriteria hasil: Klien/keluarga mengungkapkan pemahaman tentang kondisi dan

pengobatan, memulai perubahan perilaku yang tepat.

INTERVENSI RASIONAL

1. Diskusikan etiologi individual

dari sakit kepala bila diketahui.

2. Bantu pasien dalam

mengidentifikasikan

kemungkinan faktor

predisposisi.

3. Diskusikan mengenai

pentingnya posisi/letak tubuh

yang normal.

4. Diskusikan tentang obat dan

efek sampingnya.

1. Mempengaruhi pemilihan terhadap

penanganan dan berkembnag ke

arah proses penyembuhan.

2. Menghindari/membatasi faktor-

faktor yang sering kali dapat

mencegah berulangnya serangan.

3. Menurunkan regangan pada otot

daerah leher dan lengan dan dapat

menghilangkan ketegangan dari

tubuh dengan sangat berarti.

4. Pasien mungkin menjadi sangat

ketergantungan terhadap obat dan

tidak mengenali bentuk terapi yang

lain.

10

Page 11: Askep Tumor Otak

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan adanya makalah yang merangkum, menjelaskan tentang proses terjadinya

“KANKER OTAK”, para pembaca dapat mengetahui bagaimana dan mengapa kanker

otak tersebut dapat terjadi, serta penatalaksaan, pengobatan, agar masyarakat dapat

berwaspada terhadap semua penyakit yang menular maupuan yang tidak menular agar

kita dapat membangun masyarakat dengan kehidupan yang berwawasan pendidikan

kesehatan.

B. Saran

Dengan terselesainya makalah ini maka penulis masih mengharapkan kritik dan

saran semua pihak terutama para pembaca, karena penulis menyadari bahwa apa yang

dibuat ini jauh dari kesempurnaan sehingga di harapkan perhatian, kritik dan saran masih

sangat dibutuhkan pada makalah ini, demi tercapainya kesuksesan di masa depan.

11

Page 12: Askep Tumor Otak

DAFTAR PUSTAKA

Arthur C. Guyton and John E. Hall ( 1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta

Carolyn M. Hudak, Barbara M. Gallo (1996), Keperawatan Kritis; Pedekatan Holistik Volume II, Penerbit

Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler (2000), Rencana Asuhan

Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3, Peneribit

Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Tambahan dari warnet http://askep.com/download.html

12