Askep Rhinitis Dan Sinusitis
-
Upload
defi-sinta-twin -
Category
Documents
-
view
207 -
download
8
Transcript of Askep Rhinitis Dan Sinusitis
Askep Pada Penyakit Sal. Pernafasan Atas
RHINITIS
DEFINISI • Rhinitis adh suatu inflamasi
(peradangan) pada membran mukosa di hidung. (Dipiro, 2005 )• Rhinitis adh peradangan selaput
lendir hidung. ( Dorland, 2002 )
KLASIFIKASI
MENURUT SIFAT• Rhinitis akut (coryza, commond cold)
merupakan peradangan membran mukosa hidung dan sinus-sinus aksesoris yg disebabkan oleh suatu virus dan bakteri. Penyakit ini dapat mengenai hampir setiap orang pada suatu waktu dan sering kali terjadi pada musim dingin dg insidensi tertinggi pada awal musim hujan dan musim semi
• Rhinitis kronis adh suatu peradangan kronis pada membran mukosa yg disebabkan oleh infeksi yg berulang, karena alergi, atau karena rinitis vasomotor
BERDASARKAN PENYEBAB
• RHINITIS ALERGI• RHINITIS NON ALERGI
RHINITIS ALERGI
DEFINISI• Rinitis alergi adh penyakit umum yg paling
banyak di derita oleh perempuan dan laki-laki yg berusia 30 tahunan. Merupakan inflamasi mukosa saluran hidung yg disebabkan oleh alergi terhadap partikel, seperti: debu, asap, serbuk/tepung sari yg ada di udara.
• Meskipun bukan penyakit berbahaya yg mematikan, rinitis alergi harus dianggap penyakit yg serius karena karena dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Tak hanya aktivitas sehari-hari yg menjadi terganggu, biaya yg akan dikeluarkan untuk mengobatinya pun akan semakin mahal apabila penyakit ini tidak segera diatasi karena telah menjadi kronis.
• Rhinitis alergi adh istilah umum yg digunakan untuk menunjukkan setiap reaksi alergi mukosa hidung, dapat terjadi bertahun-tahun atau musiman. (Dorland,2002 )
Etiologi• Rhinitis alergi adh penyakit peradangan yg
diawali oleh dua tahap sensitisasi yg diikuti oleh reaksi alergi. Rx alergi terdiri dari 2 fase yaitu :– Immediate Phase Allergic Reaction, B’langsung
sejak kontak dg allergen hingga 1 jam setelahnya– Late Phase Allergic Reaction, Rx yg berlangsung
pada 2 – 4 jam dg puncak 6-8 jam stlh pemaparan & dapat b’langsung hingga 24 jam.
B’dasarkan cara masuknya allergen dibagi atas :
• Alergen Inhalan, yg masuk bersama dg udara pernafasan, misalnya debu rumah, tungau, serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur
• Alergen Ingestan, yg masuk ke saluran cerna, berupa makanan, misalnya susu, telur, coklat, ikan dan udang
• Alergen Injektan, yg masuk melalui suntikan atau tusukan, misalnya penisilin atau sengatan lebah• Alergen Kontaktan, yg masuk melalui
kontak dg kulit atau jaringan mukosa, misalnya bahan kosmetik atau perhiasan
Manifestasi Klinis • Bersin berulang-ulang, terutama
setelah bangun tidur pada pagi hari (umumnya bersin lebih dari 6 kali). • Hidung tersumbat
• Hidung meler. Cairan yg keluar dari hidung meler yg disebabkan alergi biasanya bening dan encer, tetapi dapat menjadi kental dan putih keruh atau kekuning-kuningan jika berkembang menjadi infeksi hidung atau infeksi sinus.
• Hidung gatal dan juga sering disertai gatal pada mata, telinga dan tenggorok.
• Badan menjadi lemah dan tak bersemangat
Patofisiologi • Tepung sari yg dihirup, spora jamur, dan
antigen hewan di endapkan pada mukosa hidung. Alergen yg larut dalam air berdifusi ke dalam epitel, dan pada individu individu yg kecenderungan atopik secara genetik, memulai produksi imunoglobulin lokal (Ig ) E.
• Pelepasan mediator sel mast yg baru, dan selanjutnya, penarikan neutrofil, eosinofil, basofil, serta limfosit bertanggung jawab atas terjadinya reaksi awal dan reaksi fase lambat terhadap alergen hirupan.
• Reaksi ini menghasilkan mukus, edema, radang, gatal, dan vasodilatasi. Peradangan yg lambat dapat turut serta menyebabkan hiperresponsivitas hidung terhadap rangsangan nonspesifik suatu pengaruh persiapan. (Behrman, 2000).
Macam Rinitis alergi b’das waktu
• Rinitis alergi musiman (Hay Fever)• Rinitis alergi yg terjadi terus menerus
(perennial)
Rinitis alergi musiman (Hay Fever)
• Biasanya terjadi pada musim semi. Umumnya disebabkan kontak dg allergen dari luar rumah, seperti benang sari dari tumbuhan yg menggunakan angin untuk penyerbukannya, debu dan polusi udara atau asap
• Gejala:–Hidung, langit-langit mulut,
tenggorokan bagian belakang dan mata terasa gatal, baik secara tiba-tiba maupun secara berangsur-angsur.–Biasanya akan diikuti dg mata berair,
bersin-bersin dan hidung meler.
–Beberapa penderita mengeluh sakit kepala, batuk dan mengi (bengek); menjadi mudah tersinggung dan deperesi; kehilangan nafsu makan dan mengalami gangguan tidur.– Terjadi peradangan pada kelopak mata
bagian dalam dan pada bagian putih mata (konjungtivitis). – Lapisan hidung membengkak dan berwarna
merah kebiruan, menyebabkan hidung meler dan hidung tersumbat
Pengobatan• Pengobatan awal : antihistamin• Pemberian antihistamin kadang disertai dg
dekongestan (misalnya pseudoephedrine atau fenilpropanolaminn) untuk melegakan hidung tersumbat
• Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang
• Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala, maka diberikan obat semprot kortikosteroid
Rinitis alergi yg tjd terus menerus (perennial)
• Disebabkan bukan karena musim tertentu (serangan yg terjadi sepanjang masa (tahunan)) diakibatkan karena kontak dg allergen yg sering berada di rumah misalnya kutu debu rumah, bulu binatang peliharaan serta bau-bauan yg menyengat
Gejala• Hidung, langit-langit mulut, tenggorokan bagian
belakang dan mata terasa gatal, baik secara tiba-tiba maupun secara berangsur-angsur.
• Biasanya akan diikuti dg mata berair, bersin-bersin dan hidung meler.
• Beberapa penderita mengeluh sakit kepala, batuk dan mengi (bengek); menjadi mudah tersinggung dan deperesi; kehilangan nafsu makan dan mengalami gangguan tidur.
• Jarang terjadi konjungtivitis. • Lapisan hidung membengkak dan berwarna
merah kebiruan, menyebabkan hidung meler dan hidung tersumbat.
• Hidung tersumbat bisa menyebabkan terjadinya penyumbatan tuba eustakius di telinga, sehingga terjadi gangguan pendengaran, terutama pada anak-anak.
• Bisa timbul komplikasi berupa sinusitis (infeksi sinus) dan polip hidung.
Pengobatan• Obat dasar Sama dg rinitis musiman (anti
histamin, dekongestan, kromolin, kortikosteroid)
• Obat tetes atau obat semprot hidung yg mengandung dekongestan dan bisa diperoleh tanpa resep dokter, sebaiknya digunakan tidak terlalu lama karena bisa memperburuk atau memperpanjang peradangan hidung.
• Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membuang polip atau pengobatan terhadap infeksi sinus
Rhinitis Non Alergi
Pengertian
• Rhinitis non allergi disebabkan oleh : infeksi saluran napas (rhinitis viral dan rhinitis bakterial, masuknya benda asing kedalam hidung, deformitas struktural, neoplasma, dan massa, penggunaan kronik dekongestan nasal, penggunaan kontrasepsi oral, kokain dan anti hipertensif.
Gejala
• Kongesti nasal• Rabas nasal (purulent dg rhinitis
bakterialis)• Gatal pada nasal• Bersin-bersin• Sakit kepala
Terapi Medik• Pemberian antihistamin• Dekongestan• Kortikosteroid topikal• Natrium kromolin
Berdasarkan penyebabnya, rhinitis non alergi di golongkan sbb :
• Rinitis vasomotor• Rinitis Medikamentosa• Rhinitis Atrofi
Rinitis vasomotorPengertian• Rhinitis vasomotor adalah terdapatnya
gangguan fisiologik lapisan mukosa hidung yg disebabkan oleh bertambahnya aktivitas parasimpatis). Rinitis vasomotor mempunyai gejala yg mirip dg rinitis alergi sehingga sulit untuk dibedakan.
• Etiologi : Blm diket, diduga akibat g3 keseimbangan vasomotor. Yg dipengaruhi b’bagai hal :
• Obat-obatan yg menekan dan m’hambat kerja saraf simpatis, seperti: ergotamin, klorpromazin, obat antihipertensi, & obat vasokontriktor lokal.
• Faktor fisik, seperti iritasi asap rokok, udara dingin, kelembapan udara yg tinggi, dan bau yg merangsang
• Faktor endokrin, seperti : kehamilan, pubertas, dan hipotiroidisme
• Faktor psikis, seperti : cemas dan tegang
Manifestasi klinis• Hidung tersumbat, bergantian kiri dan kana,
tergantung pada posisi pasien. • Terdapat rinorea yg mukus atau serosa, kadang
agak banyak. • Jarang disertai bersin, dan tidak disertai gatal di
mata. • Gejala memburuk pada pagi hari waktu bangun
tidur karena perubahan suhu yg ekstrim, udara lembab, juga karena asap rokok dan sebagainya
Patofisiologi• Rangsangan saraf parasimpatis akan
menyebabkan terlepasnya asetilkolin, sehingga terjadi dilatasi pembuluh darah dalm konka serta meningkatkan permiabilitas kapiler dan sekresi kelenjar, sedangkan rangsangan sraaf simpatis mengakibatkan sebaliknya.( kapita)
Penatalaksanaan : Secara umum t’bagi atas :• Menghindari penyebab• Pengobatan simtomatis, dg obat dekongestan
oral dan kortikosteroid topikal• Operasi, dg bedah beku, elektrokauter, atau
konkotomi konka inferior• Neurektomi nervus vidianus sebagai saraf
otonom mukosa hidung, jika cara-cara di atas tidak berhasil. Operasinya tidak mudah dan komplikasinya cukup berat.
Rinitis MedikamentosaPengertian• Rhinitis medikamentosa adalah suatu kelainan
hidung berupa gangguan respon normal vasomotor sebagai akibat pemakaian vasokonstriktor topical (obat tetes hidung atau obat semprot hidung) dalam waktu lama dan berlebihan, sehingga menyebabkan sumbatan hidung yg menetap. Dapat dikatakan hal ini disebabkan oleh pemakaian obat yg berlebihan (Drug Abuse).
Gejala dan Tanda• Penderita mengeluh hidungnya
tersumbat terus menerus dan berair. Pada pemeriksaan konka dg secret hidung yg berlebihan. Apabila diuji dg adrenalin, edema konka tidak berkurang.
Terapi• Hentikan pemakaian obat tetes dan sempror
hidung.• Untuk mengatasi sunbatan berulang, beri
kortikosteroit secara penurunan bertahab dg menurunkan dosis 5 mg setiap hari.(misalnya hari 1: 40 mg, hari 2: 35 mg dan seterusnya).
• Obat dekongestan oral (biasanya mengandung pseudoefredin). Apabila dg cara ini tak ada perbaikan setelah 3 minggu pasien dirujuk ke dokter THT
Rhinitis Atrofi
Pengertian• Rhinitis Atrofi adalah satu penyakit infeksi
hidung kronik dg tanda adanya atrofi progesif tulang dan mukosa konka. Secara klinis, mukosa hidung menghasilkan secret kental dan cepat mongering, sehingga terbentuk krusta berbau busuk. Sering mengenai masyarakat dg tingkat social ekonomi lemah dan lingkungan buruk. Lebih sering mengenai wanita, terutama pada usia pubertas
Etiologi• Belum jelas, beberapa hal yg dianggap
sebagai penyebabnya seperti infeksi oleh kuman spesifik, yaitu spesies Klebsiella, yg sering Klebsiella ozanae, kemudian stafilokok, sreptokok, Pseudomonas aeruginosa, defisiensi Fe, defisiensi vitamin A, sinusitis kronik, kelainan hormonal, dan penyakit kolagen. Mungkin berhubungan dg trauma atau terapi radiasi
Manifestasi klinis• Keluhan subyektif yg sering ditemukan pada
pasien biasanya nafas berbau (sementara pasien sendiri menderita anosmia), ingus kental hijau, krusta hijau, gangguan penciuman, sakit kepala, dan hidung tersumbat.
• Pada pemeriksaan THT ditemukan rongga hidung sangat lapang, konka inferior dan media hipotrofi atau atrofi secret purulen hijau dan krusta berwarna hijau
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PATHWAY ??
PENGKAJIAN ???
DX KEPERAWATAN??
INTERVENSI ??
IMPLEMENTASI??
EVALUASI??