Askep RB

11
ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian 1) Pengkajian yang penting untuk retinoblastoma Sejak kapan sakit mata dirasakan? Penting untuk mengetahui perkembangan penyakitnya, dan sejauhmana perhatian klien dan keluarganya terhadap masalah yang dialami, karena retinoblastoma mempunyai prognosis baik bila ditemukan dini. 2) Riwayat trauma sebelum atau sesudah ada keluhan Trauma dapat memberikan kerusakan pada seluruh lapis kelopak ataupun bola mata. Trauma sebelumnya dapat juga memberikan kelainan pada mata tersebut sebelum meminta pertolongan. 3) Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama sebelumnya. Retinoblastoma bersifat herediter yang diwariskan melalui kromosom, protein yang selamat memiliki kemungkinan 50 % menurunkan anak dengan retinoblastoma. 4) Apakah pasien merasakan adanya perubahan dalam matanya. Retinoblastoma dapat menyebabkan bola mata menjadi besar. 5) Apakah ada keluhan lain yang menyertai Keluhan sakit kepala merupakan keluhan paling sering diberikan oleh penderita. Adanya keluhan pada organ lain juga bisa diakibatkan oleh tumor yang bermetastase. 6) Penyakit mata sebelumnya Kadang-kadang dengan mengetahui riwayat penyakit mata sebelumnya akan dapat menerangkan tambahan gejala-gejala penyakit yang dikeluhkan penderita. 7) Penyakit lain yang sedang diderita Bila sedang menderita penyakit lain dengan keadaan yang buruk, dapat pula memperburuk keadaan klien.

description

asuhan keperawatan Retinoblastoma

Transcript of Askep RB

Page 1: Askep RB

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1) Pengkajian yang penting untuk retinoblastoma

Sejak kapan sakit mata dirasakan?

Penting untuk mengetahui perkembangan penyakitnya, dan sejauhmana

perhatian klien dan keluarganya terhadap masalah yang dialami, karena

retinoblastoma mempunyai prognosis baik bila ditemukan dini.

2) Riwayat trauma sebelum atau sesudah ada keluhan

Trauma dapat memberikan kerusakan pada seluruh lapis kelopak ataupun bola

mata.  Trauma  sebelumnya  dapat  juga  memberikan  kelainan  pada  mata

tersebut sebelum meminta pertolongan.

3) Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama sebelumnya.

Retinoblastoma  bersifat  herediter  yang  diwariskan  melalui  kromosom,

protein yang  selamat  memiliki  kemungkinan  50  %  menurunkan  anak

dengan retinoblastoma.

4) Apakah pasien merasakan adanya perubahan dalam matanya. Retinoblastoma

dapat menyebabkan bola mata menjadi besar.

5) Apakah ada keluhan lain yang menyertai

Keluhan  sakit  kepala  merupakan  keluhan  paling  sering  diberikan  oleh

penderita. Adanya keluhan pada organ lain juga bisa diakibatkan oleh tumor

yang bermetastase.

6) Penyakit mata sebelumnya

Kadang-kadang  dengan  mengetahui  riwayat  penyakit  mata  sebelumnya

akan dapat  menerangkan  tambahan  gejala-gejala  penyakit  yang  dikeluhkan

penderita.

7) Penyakit lain yang sedang diderita

Bila sedang menderita penyakit lain dengan keadaan yang buruk, dapat pula

memperburuk keadaan klien.

8) Usia penderita

Dikenal    beberapa   jenis    penyakit   yang    terjadi   pada   usia    tertentu.

Retinoblastoma  umumnya  ditemukan  pada  anak-anak,  terutama  pada  usia

di bawah 5 tahun.

9) Riwayat Psikologi

Page 2: Askep RB

Reaksi pasien dana keluarganya terhadap gangguan penglihatan yang dialami

pasien: cemas, takut, gelisah, sering menangis, sering bertanya.

10) Mekanisme koping

11) Pemeriksaan Fisik Umum

Diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya keadaan umum yang dapat

merupakan penyebab penyakit mata yang sedang diderita.

12) Pemeriksaan Khusus Mata

a. Pemeriksaan tajam penglihatan

Pada retinoblastoma, tumor dapat menyebar luas di dalam bola mata

sehingga dapat  merusak  semua  organ  di  mata  yang  menyebabkan tajam

penglihatan sangat menurun.

b. Pemeriksaan gerakan bola mata

Pembesaran tumor dalam rongga mata akan menekan saraf dan bahkan

dapat merusak saraf tersebut dan apabila mengenai saraf III, IV, dan VI maka

akan menyebabkan mata juling.

c. Pemeriksaan susunan mata luar dan lakrimal

Pemeriksaan dimulai dari kelopak mata, sistem lakrimal, konjungtiva,

kornea, bilik mata depan, iris, lensa dan pupil.

Pada retinoblastoma didapatkan:

Leukokoria, Yaitu reflek pupil yang berwarna putih.

Hipopion, Yaitu terdapatnya nanah di bilik mata depan.

Hifema, Yaitu terdapatnya darah di bilik mata depan

Uveitis, Yaitu terdapatnya darah di bilik mata depan

d. Pemeriksaan Pupil

Leukokoria (refleks pupil yang berwarna putih) merupakan keluhan dan

gejala yang  paling sering ditemukan pada penderita dengan retinoblastoma.

Page 3: Askep RB

e. Pemeriksaan funduskopi

Menggunakan  oftalmoskopi  untuk  pemeriksaan  media,  papil  saraf optik,

dan retina. Refleksi tak ada (atau gelap) akibat perdarahan yang banyak

dalam badan kaca.

f. Pemeriksaan tekanan bola mata

Pertumbuhan tumor ke dalam bola mata menyebabkan tekanan bola mata

meningkat.

B. Pengelompokan Data

1. Data Subjektif

Biasanya pasien dengan retino blastoma akan:

Mengeluh nyeri pada mata

Sulit melihat dengan jelas

Mengeluh sakit kepala

Merasa takut

Merasa malu

2. Data Objektif

Mata juling (strabismus)

Mata merah

Bola mata besar

Aktivitas kurang

Tekanan bola mata meningkat

Gelisah

Refleks pupil berwarna putih (leukokoria)

Tajam penglihatan menurun

Sering menangis

Ekspresi meringis

Tak akurat mengikuti instruksi

Keluarga nampak murung

Keluarga nampak gelisah

Page 4: Askep RB

C. Diagnosa

1. Gangguan persepsi sensori : visual b/d gangguan penerimaan sensori

2. Nyeri b/d proses penyakit, inflamasi

3. Resiko cedera b/d keterbatasan lapang pandang

4. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d status

hipermetabolik

5. Ansietas b/d perubahan status kesehatan

6. Gangguan citra diri b/d kecacatan bedah

7. Risiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan pembatasan

aktivitas.

D. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

1. Gangguan persepsi sensori : visual b/d gangguan penerimaan sensori

Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan.

Mengidentifikasi/ memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan.

Pastikan derajat/tipe kehilangan penglihatan.

Dorong mengekspresikan perasaan tentang kehilangan/kemumgkinan kehilangan penglihatan.

Tunjukan pemberian tetes mata, contoh menghitung tetesan, mengikuti jadwal, tidak salah dosis.

Lakukan tindakan untuk membantu pasien menangni keterbatasan penglihatan , contoh kurangi kekacauan, perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam.

Kolaborasi : Siapkan intervensi bedah sesuai indikasi: enuklasi.

Pelaksanaan krioterapi,

Mempengaruhi harapan masa depan pasien dan pilihan intervensi.

Sementara intervensi dini mencegah kebutaan, pasien menghadapi kemungkinan atau mengalami kehilangan penglihatan.

Mengontrol TIO, mencegah kehilangan penglihatan lanjut.

Menurunkan bahaya keamanan sehubungan dengan perubahan lapang pandang/kehilangan penglihatan dan akomodasi pupil terhadap sinar lingkungan.

Pengangkatan bola mata, dilakukan apabila tumor sudah mencapai seluruh vitreous dan visus nol, dilakukan untuk mencegah tumor bermetastasis lebih jauh.

Dilakukan apabila

Page 5: Askep RB

fotokoagulasi laser, atau kombinasi sitostatik.

tumor masih intraokuler, untuk mencegah pertumbuhan tumor akan mempertahankan visus.

2. Nyeri b/d proses penyakit, inflamasi

Melaporkan kehilangan nyeri

Tentukan riwayat nyeri mis : lokasi nyeri, frekuensi, durasi dan intensitas (skala 0-10).

Evaluasi / sadari terapi tertentu mis : pembedahan, radiasi, kemoterapi.

Berikan tindakan kenyamanan dasar dan aktivitas hiburan.

Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (mis : teknik relaksasi, visualisasi) tertawa, music, sentuhan terapeutik.

Kolaborasi : berikan analgesic sesuai indikasi

Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan keefektivan intervensi.

Ketidaknyamanan rentang luas adalah umum (mis : nyeri insisi).

Meningkatkan relaksasi dan membantu menfokuskan kembali perhatian.

Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan rasa control.

Nyeri adalah komplikasi sering dari kanker, meskipun respon individual bebeda.

3. Resiko cedera b/d keterbatasan lapang pandang

Menyatakan pemahaman factor yang terlibat dalam kemungkinan cedera.

Mengubah lingkungan sesuai indikasi untuk meningkatkan keamanan

Batasi aktivitas seperti menggerakkan kepala tiba-tiba, menggaruk mata, membungkuk.

Anjurkan keluarga memberikan mainan yang aman (tidak pecah), dan pertahankan pagar tempat tidur.

Arahkan semua alat mainan yang dibutuhkan klien pada tempat.

Pemberian analgesik, misalnya: acetaminophen

Menurunkan stress pada area operasi atau menurunkan tekanan intraokuler.

Menurunkan resiko memecahkan mainan dan jatuh dari tempat tidur.

Memfokuskan lapang pandang dan mencegah cedera pada saat berusaha untuk menjangkau mainan.

Digunakan untuk mengatasi ketidaknyamanan, meningkatkan istirahat/mencegah gelisah.

Page 6: Askep RB

(tyenol), empirin dengan kodein.

4. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik

Mendemostrasikan berat badan stabil.

Bebas tanda malnutrisi

Pantau masukan makanan setiap hari.

Ukur tinggi, berat badan dan ketebalan lipatan kulit trisep.

Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient, dengan masukan cairan adekuat.

Identifikasi pasien yang mengalami mual/muntah yang diantisipasi.

Dorang komunikasi terbuka mengenai masalah anoreksia

Mengidentifikasi kekuatan/defisiensi nutrisi.

Membantu dalam identifikasi malnutrisi protein-kalori, khususnya bila berat badan dan pengukuran antropometrik.

Kebutuhan jaringan metabolic ditingkatkan begitu juga cairan.

Mual muntah psikogenik terjadi sebelum kemoterapi mulai secara umum tidak berespon terhadap obat antiemetic.

Sering sebagai sumber distress emosi, khususnya untuk orang terdekat yang menginginkan untuk memberi makan pasien dengan sering. Bila pasien menolak, orang terdekat dapat merasakan ditolak/frustasi

5. Ansietas b/d perubahan status kesehatan

Ansietas menurun sampai pada tingkat yang dapat diatasi.

Menggunakan sumber secara efektif

Kaji tingkat ansietas, derajat pengalaman nyeri dan pengetahuan kondisi saat ini.

Dorong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan.

Berikan informasi yang akurat dan jujur.

Mempengaruhi persepsi pasien terhadap ancaman diri, dapat mempengaruhi upaya medic untuk mengontrol TIO.

Memberikan kesempatan pasien untuk menerima situasi nyata.

Menurunkan ansietas sehubungan dengan ketidaktahuan/harapan yang akan datang

6. Gangguan harga diri b/d kecacatan bedah

Mengungkapkan pemahaman mekanisme koping untuk

Dikskusikan dengan pasien/orang terdekat/orang tua bagaimana

Membantu memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah.

Membantu

Page 7: Askep RB

menghadapi masalah secara efektif

diagnosis dan pengobatan yang mempengaruhi kehidupan pribadi pasien/rumah dan akivitas bermain.

Evaluasi struktur yang ada dan digunakan oleh pasien/orang terdekat.

Berikan dukungan emosi untuk pasien/orang terdekat selama tes diagnostic dan fase pengobatan.

Gunakan sentuhan selam interaksi. Bila dapat diterima pada pasien dan mempertahankan kontak mata

merencanakan perawatan saat di Rumah Sakit serta setelah pulang.

Meskipun beberapa pasien beradaptasi diri dengan efek kanker atau efek samping terapi;banyak memerlukan dukungan tambahan selama periode ini.

Pastikan individualitas dan penerimaan penting dalam menurunkan perasaan pasien tentang ketidakamanan dan keraguan diri

7. Risiko keterlambatan perkembangan

Proses perkembangan klien berjalan dengan normal.

Berikan  kesempatan anak mengambil keputusan dan melibatkan orang tua dalam perencanaan kegiatan.

Melibatkan orang tua berperan aktif dalam perawatan anak

Lakukan pendekatan melalui metode permainan.

Buat jadwal untuk prosedur terapi dan latihan.

Upaya meningkatkan pola pikir klien

Orang tua berperan penting dalam tumbuh kembang anak

Cara paling mudah dan efektif untuk anak-anak