Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

35
SATUAN ACARA PENYULUHAN “PERAWATAN NIFAS” DI RUANG CENDRAWASIH RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA OLEH : KELOMPOK 1E : Ana Megitati Efika Wenny Muhammad Junaid

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERAWATAN NIFAS”

DI RUANG CENDRAWASIH RSUD Dr. SOETOMO

SURABAYA

OLEH :

KELOMPOK 1E :

Ana Megitati

Efika Wenny

Muhammad Junaid

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2012

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

PROFESI PROGRAM BXIII

KEPERAWATAN MATERNITAS

MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DI RUANG CENDRAWASIH RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

Tanggal 22 Juni 2012

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Bidang studi : Ilmu Keperawatan Maternitas

Topik : Perawatan Nifas

Sasaran : Pasien dan keluarga di Ruang Cendrawasih RSUD Dr. Soetomo

Tempat : Ruang PKMRS Cendrawasih RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Hari/Tanggal : Jumat, 29 Juni 2012

Waktu : 09.00-09:45 WIB (45 menit)

I. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum :

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang Perawatan Nifas selama 45 menit,

diharapkan pasien dan keluarga di Ruang Cendrawasih RSUD. Dr. Soetomo

Surabaya dapat mengerti dan memahami tentang Perawatan Nifas

2. Tujuan Instruksional Khusus:

Setelah dilakukan penyuluhan, pasien dan keluarga di Ruang Cendrawasih RSUD

Dr. Soetomo Surabaya diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian masa nifas

2. Menjelaskan tujuan perawatan nifas

3. Menjelaskan tanda-tanda bahaya masa nifas

4. Menjelaskan perawatan masa nifas

5. Menjelaskan cara menyusui bayi

II. Materi

1. Pengertian masa nifas

2. Tujuan perawatan nifas

3. Tanda-tanda bahaya masa nifas

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

4. Perawatan masa nifas

5. Cara menyusui bayi

III. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi / tanya jawab

IV. Media

LCD dengan Powerpoint

Leaflet

V. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta Penanggung

Jawab

1. Pembukaan

5 menit

Mengucapkan

salam.

Memperkenalkan

diri

Menjelaskan

tujuan dari penyuluhan

Kontrak waktu

Menjelaskan

mekanisme kegiatan

Menjawab

salam

Men

dengarkan

Me

mperhatikan

Me

mperhatikan

Moderator

2. Pelaksanaan

20 menit

Menggali pengetahuan dan

pengalaman peserta

Menjelaskan tentang

pengertian perawatan nifas

Menjelaskan tujuan

perawatan nifas

Menjelaskan tanda-tanda

bahaya masa nifas

Menjelaskan tentang

Memperhatikan

Me

mperhatikan

Me

mperhatikan

Me

Penyaji

Moderator

Fasilitator

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

perawatan nifas

Menjelaskan cara

menyusui bayi

mperhatikan

Me

mperhatikan

Bert

anya

3. Evaluasi

13 menit

Evaluasi materi

Menanyakan

kepada peserta tentang

materi yang telah diberikan

Men

jawab

pertanyaan

Moderator

4. Penutup

2 menit

Membacakan

kesimpulan

Mengucapkan

terima kasih atas peran serta

peserta.

Mengucapkan

salam penutup

Membagi leaflet

Men

dengarkan

Men

jawab salam

Moderator

VI. Setting Tempat

Moderator Pembicara

Fasilitator Peserta Fasilitator

Fasilitator

Observer

Layar

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

VII. Pembagian Tugas

1. Moderator

Membuka acara penyuluhan

Membacakan susunan acara

Mengendalikan acara sesuai dengan jadwal

2. Pembicara

Menyajikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan peserta

3. Observer

Mengevaluasi pelaksanaan penyuluhan (peran panitia, proses, hasil)

Membuat laporan pelaksanaan penyuluhan.

VIII. Pengorganisasian

Pembimbing Akademik : Esty Yunitasari, S.Kp., M.Kes.

Pembimbing Klinik : Harjini, Amd. Keb

Pelaksanaan :

a. Moderator : Efika Weny

b. Pembicara : Ana Megitati

c. Observer : Muhammad Junaid

IX. Evaluasi

a. Evalusi Struktur

Pasien dan keluarga yang sedang dirawat di Ruang Cendrawasih RSUD Dr.

Soetomo

Penyelenggaraan penyuluhan di Ruang Cendrawasih RSUD Dr. Soetomo

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa S1

Keperawatan Unair dengan perawat Ruang Cendrawasih RSUD Dr. Soetomo

b. Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan

Peserta mengikuti penyuluhan sampai selesai

Peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan penyuluhan

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

Kegiatan perencanaan dan pengorganisasian sesuai dengan job description.

c. Evaluasi Hasil

Peserta mengetahui tentang pengertian, tujuan, tanda bahaya, perawatan

masa nifas, dan cara menyusui bayi serta dapat menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh moderator.

Antisipasi Masalah

Apabila keluarga tidak aktif dalam kegiatan (tidak ada pertanyaan) maka

panitia dapat menstimulasi dengan berdialog dengan audience tentang

pengalaman keluarga

Apabila pertanyaan yang sekiranya tidak dapat dijawab oleh penyaji

hendaknya dilakukan konfirmasi kepada pembimbing klinik atau pembimbing

akademik yang saat itu mendampingi

Bila pertanyaan diluar pokok bahasan saat itu maka jawaban diberikan hanya

sebatas kemampuan panitia dan pertanyaan audience diarahkan ke pokok

bahasan.

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

MATERI PENYULUHAN

“PERAWATAN NIFAS”

1. Pengertian

Masa nifas adalah periode setelah kelahiran bayi dan plasenta sekitar 6-8

minggu post partum. Selama masa nifas, seluruh organ secara fisiologis kembali lagi

pada keadaan sebelum hamil.

2. Tujuan Perawatan Nifas

Tujuan perawatan masa nifas :

1. Memulihkan kesehatan umum penderita

a. Menyediakan makanan sesuai kebutuhan

b. Mengatasi anemia

c. Mencegah infeksi dengan memperhatikan kebersihan dan sterilisasi

d. Mengembalikan kesehatan urnum dengan pergerakan otot untuk memperlancar

peredaran darah

2. Mempertahankan kesehatan psikologis

a. Mencegah infeksi dan komplikasi

b. Memperlancar pembentukan air susu ibu (ASI)

c. Mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas

selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi dapat mengalami

pertumbuhan dan perkembangan yang normal

3. Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas

Tanda-tanda bahaya yang sering terjadi pada masa nifas adalah sebagai berikut :

a. Perdarahan lewat jalan lahir

Adanya plasenta yang tertinggal di dalam rahim

b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir.

Hal ini merupakan salah satu tanda infeksi

c. Demam

Merupakan salah satu tanda infeksi.

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

d. Bengkak di muka, tangan, atau kaki disertai sakit kepala atau kejang

Merupakan gejala awal dari preeklampsia post partum.

e. Nyeri atau panas di daerah tungkai

Gejala-gejalanya adalah rasa sakit yang sangat parah, merah, lunak dan atau

pembengkakan pada kaki.

f. Payudara bengkak berwarna kemerahan dan sakit.

Hal ini dapat meningkatkan mordibitas ibu serta kesulitan dalam menyusui ini

dikarenakan adanya infeksi pada parenkim kelenjar mamaria (mastitis)

g. Putting lecet

Akibat isapan bayi yang terlalu kuat dan biasanya ibu tidak mengganti sisi

pengisapan pada payudaranya atau monoton pada salah satu sisi saja dapat

mengakibatkan nutrisi yang diterima bayi sedikit.

h. Ibu mengalami depresi (antara lain menangis tanpa sebab dan tidak peduli pada

bayinya).

Akan menggangu perawatan yang optimal terhadap bayi.

4. Perawatan Masa Nifas

Tindakan yang baik untuk perawatan masa nifas normal pada ibu, yaitu:

1. Kebersihan Diri

a. Anjurkan kebersihan seluruh

tubuh

b. Mengajarkan ibu bagaimana

membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia

mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu dari

depan ke belakang baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus.

Nasehatkan ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil atau

besar.

c. Sarankan ibu untuk mengganti

pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan

ulang jika telah dicuci dengan baik, dan dikeringkan di bawah matahari atau

disetrika.

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

d. Sarankan ibu untuk mencuci

tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah

kelaminnya.

e. Jika ibu mempunyai luka

episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh

daerah luka.  

2. Istirahat

a. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan

b. Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa secara

perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.

c. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :

1. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi

2. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan

3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya

sendiri.

3. Senam Nifas

a. Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali

normal. Ibu akan merasakan lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya

menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.

b. Jelaskan bahwa latihan-latihan tertentu beberapa menit setiap hari dapat

membantu mempercepat mengembalikan otot-otot perut dasar panggul kembali

normal, seperti :

1) Tidur telentang dengan lengan di samping, menarik otot perut selagi

menarik nafas, tahan nafas ke dalam dan angkat dagu ke dada, tahan satu

hitungan sampai lima. Rileks dan ulangi 10 kali.

2) Untuk memperkuat otot vagina, berdiri dengan tungkai dirapatkan.

Kencangkan otot-otot pantat dan dan panggul tahan sampai 5 kali hitungan.

Kendurkan dan ulangi latihan sebsnyak 5 kali.

3) Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap

minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6

setelah persalinan ibu harus mengerjakan latihan sebanyak 30 kali. 

4. Gizi

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

Ibu menyusui harus :

a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari

b. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin

yang cukup

c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali

menyusui)

d. Tablet zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40

hari pasca bersalin

e. Minum kapsul vit. A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada

bayinya melalui ASInya.

f. Diet harus sangat mendapat perhatian dalam masa nifas karena makanan yang

baik mempercepat penyembuhan ibu, Selain itu makanan ibu sangat

mempengaruhi susunan air susu

5. Perawatan Payudara

a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering

b. Mengenakan BH yang menyokong payudara

c. Apabila puting susu lecet oleskan colostrums atau ASI yang keluar pada sekitar

puting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusu tetap dilakukan dari putting

susu yang tidak lecet.

d. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan

dan diminumkan dengan sendok.

e. Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan:

1) Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat

selama 5 menit.

2) Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau gunakan sisir untuk

mengurut payudara dengan arah “Z” menuju puting.

3) Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu

menjadi lunak.

4) Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap seluruh

ASI keluarkan dengan tangan.

5) Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.

6) Payudara dikeringkan.

Page 11: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

6. Laktasi

Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam

kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu, melainkan

kolostrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat aerola mammae.

Kolostrum adalah cairan berwarna kuning tua  seperti jeruk nipis yang

disekresi  payudara pada awal masa nifas

Kolostrum lebih banyak mengandung protein dan mineral tapi lebih   sedikit

mengandung gula dan lemak daripada ASI

Cairan kolostrum terdiri dari albumin, yang membeku kalau dipanaskan.

Kolostrum mengandung euglobulin yang mengandung antibodi sehingga

menambah kekebalan tubuh bayi.

7. Keluarga Berencana

Masa postpartum merupakan saat yang paling baik untuk menawarkan

kontrasepsi karena pada masa ini pasangan suami istri mempunyai motivasi tinggi

untuk menunda kehamilan. Pil dapat mempengaruhi sekresi air susu, biasanya

ditawarkan IUD, injeksi atau sterilisasi.

Mengapa ibu perlu ikut KB ?

Agar ibu tidak cepat hamil lagi (minimal 2 tahun)

Agar ibu punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga.

8. Seksualitas Pasca Persalinan

Setelah persalinan, waktu serta perhatian ibu banyak tersita untuk mengurus

bayinya.

Bila terdapat cedera perineum akibat persalinan, maka vagina dan perineum

akan mengalami ketegangan selama beberapa minggu.

Gairah seksual seringkali mengalami penurunan.

Pada beberapa ibu yang memberikan ASI dapat terjadi penurunan libido dan

menderita kekeringan pada vagina.

Hubungan seksual bukan merupakan satu-satunya cara untuk memperoleh

kenikmatan seksual dan wanita tersebut masih dapat menerima rangsangan

seksual dalam bentuk sentuhan atau rangsangan lain yang tak jarang berlanjut

Page 12: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

dengan hubungan seksual intercourse dan dapat menyebabkan terjadinya

orgasmus pada wanita.

Konsultasi dan advis dari dokter kadang diperlukan bila terdapat penurunan

gairah seksual pasca persalinan yang terlalu berat.

9. Perawatan Bayi Baru Lahir

a. ASI (Air Susu Ibu) yang tidak keluar pada hari pertama dianggap masih normal.

Benar. Pada dua tiga hari pertama, produksi ASI masih sangat sedikit. Hal ini

sesuai dengan keadaan si bayi, dimana masih banyak terdapat cairan dalam

tubuh bayi sehingga bayi tidak banyak membutuhkan ASI atau PASI dalam dua

tiga hari pertama. Anda tidak perlu memberikan si kecil susu formula lantaran

kuatir si kecil akan kehausan karena tidak mendapatkan ASI.

b. ASI sebaiknya diberikan segera setelah lahir.

Dewasa ini, para dokter ahli kebidanan menganjurkan agar bayi yang baru lahir

segera disusui. Hal ini bernilai positif karena kondisi ini adalah kontak kulit

pertama bayi dengan ibunda tercinta. Sebuah kegiatan yang menciptakan ikatan

batin yang tak ternilai. Bayi baru lahir bayi sudah dapat menangis dan bernapas

dengan baik serta tubuhnya sudah dibersihkan dari darah dan lendir) diletakkan

di dada ibu. Ajaibnya, meski bayi belum dapat melihat dengan sempurna, ia

akan akan merangkak mencari puting ibunya dan akan mulai menyusu. Susui

sedari awal bayi Anda dalam 30 menit setelah lahir. Kegiatan pengenalan awal

dalam menyusui ini dikenal dengan istilah breast crawl atau dikenal juga dengan

Inisiasi Menyusui Dini. Pemberian ASI dini ini akan merangsang keluarnya ASI

selanjutnya.

c. ASI adalah makanan yang terbaik bagi bayi.

ASI memang terbukti paling unggul dan merupakan makanan terbaik bagi bayi.

Apa pasal? ASI adalah anugerah terindah dari Tuhan untuk bayi. Anda akan

tercengang karena begitu banyak kandungan gizi di dalam ASI. Apa saja yang

manfaat ASI? Pertama, ASI mengandung semua kebutuhan gizi yang diperlukan

bayi. Kedua, ASI mengandung zat gizi yang mudah dicerna bayi. Ketiga,

produksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Kemudian, yang keempat, ASI

mengandung berbagai zat anti sehingga bayi tidak mudah terkena infeksi.

Page 13: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

Manfaat kelima adalah ASI tidak mengandung kuman. Keenam, ASI selalu

segar dan tidak pernah basi serta bisa diberikan kapan saja dan dimana saja.

Ketujuh, ASI dapat mencegah alergi. Dan kedelapan, yang merupakan bagian

terpenting, ASI akan mempererat hubungan batin antara Anda dan dirinya.

Masih adakah alasan kita untuk tidak memberikan ASI untuk si kecil?

Berikanlah ASI secara eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan.

d. Menyusui pun ada ilmunya.

Cara menyusui yang benar dapat dilakukan dengan cara-cara berikut. Letakkan

wajah bayi menghadap ke payudara Anda dengan cara menyangga kepala bayi

dengan satu tangan. Posisi ini akan membuat kepala bayi lebih tinggi daripada

dada dan perutnya (seperti posisi setengah duduk). Dekaplah bayi Anda dengan

lembut sehingga perutnya akan bersentuhan dengan perut Anda. Dengan tangan

Anda yang lain, sanggalah payudara agar mudah dicapai oleh mulut bayi.

Pastikan puting payudara dan bagian sekitar areola (bagian berwarna hitam yang

mengelilingi puting payudara Anda) masuk ke dalam  mulut bayi. Biarkan ia

mengisap sampai kenyang dan penting pula, biasakan ia mengisap dari kedua

payudara Anda.

e. Pemberian ASI sebaiknya tidak boleh diselingi dengan susu formula.

Perlu dicatat bahwa bila tidak ada hal-hal yang menghalangi ibu memberikan

ASI pada bayi seperti kondisi ibu yang sakit berat, atau bila mendapat sedang

dalam tahap pengobatan dengan obat yang dapat dikeluarkan bersama ASI dan

dapat membahayakan kesehatan bayi atau bila ASI tidak dapat keluar sama

sekali, maka pemberian susu formula mendapat tempat.

Sebaliknya, bila ASI diselingi dengan pemberian PASI (Pengganti ASI,

misalnya susu formula) padahal ibu tidak ada halangan memberikan ASI, akan

memberikan dampak yang tidak baik. Produksi ASI akan berkurang karena tidak

selalu dikosongkan melalui rangsangan hisapan bayi. Segala kebaikan dan

manfaat ASI tentunya tidak akan diperoleh oleh bayi. Selain itu, bayi akan mulai

belajar minum dengan dot, yang bagi si kecil, kegiatan ini lebih menyenangkan

karena ia tidak perlu bersusah payah mengisap namun pancaran susu cukup

banyak.

f. Bayi tampak kuning pada minggu pertama masih dianggap normal.

Page 14: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

Kuning pada bayi, atau istilah medisnya adalah ikterus, boleh jadi hal yang

normal dan bisa juga sebaliknya. Pada sebagian besar bayi, kondisi ini masih

normal. Kuning pada bayi biasanya muncul pada hari ketiga setelah lahir,

terlihat samar-samar Warna kuning ini disebabkan adanya kadar bilirubin –

suatu zat hasil pengolahan sel darah merah – yang meninggi di dalam darah. Bila

diperiksa, kadarnya mencapai 5 mg per 100 cc darah atau lebih. Normalnya,

kadarnya kurang dari 1 mg per 100 cc darah. Warna kuning ini harus

menghilang setelah minggu kedua. Jadi, bila kuning muncul sedari hari pertama

atau kuningnya tidak menghilang setelah 10 hingga 14 hari, sebaiknya perlu

diperiksa dengan teliti. Kadar bilirubin yang terlampau tinggi, pada bayi baru

lahir, dapat membahayakan bayi karena dapat merusak otak.

g. Bayi yang kuning tidak perlu dijemur dibawah sinar matahari.

Sebenarnya tidak perlu menjemur bayi kuning di bawah sinar matahari karena

memang tidak ada manfaatnya. Kuning pada bayi akan menghilang dengan

sendirinya pada minggu kedua. Namun bukan berarti hal ini dilarang. Silahkan

lakukan bila hal ini dapat memberikan efek psikologis pada Anda dengan

catatan, jangan terlalu lama. Lakukan selama kurang lebih 15menit dibawah

sinar matahari pagi tatkala matahari belum terlalu tinggi.

h. Tali pusat butuh perawatan yang tepat.

Tali pusat bayi bukan hiasan semata. Perawatan perlu dilakukan agar tidak

terjadi infeksi sebelum talipusat lepas dengan sendirinya (istilahnya disebut

dengan puput). Prinsipnya adalah menjaga puntung talipusat supaya tetap bersih

dan kering hingga dapat lepas dengan sendirinya. Anda tidak perlu mengoleskan

apapun pada puntung. Bila keadaannya tetap kering, Anda dapat membersihkan

setiap selesai mandi atau buang air dengan menggunakan cotton bud (pembersih

liang telinga) yang diolesi alkohol 70%. Sebaiknya tidak menggunakan

antiseptik karena kandungan yodium di dalamnya dapat mengganggu

pertumbuhan kelenjar gondoknya. Bila menggunakan popok, lipat popok

dibawah pusat, tidak membalut talipusat. Hal ini dimaksudkan agar ketika si

kecil buang air kecil, talipusat tidak basah terkena air kencing. Talipusat

umumnya lepas dalam waktu 5 hari hingga 7 hari meski kadang ada yang sampai

dua minggu.

Page 15: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

i. Cara bijak memandikan bayi.

Sebenarnya, bayi tidak perlu dimandikan (yakni dengan mencelupkan ke dalam

bak mandinya) dalam 1 – 2 minggu pertama. Namun bayi harus tetap

dibersihkan dan dikeringkan setiap kali pipis atau buang air besar. Kalau

puntung talipusat belum puput, bayi cukup dibersihkan dengan lap saja karena

puntung talipusat yang basah, cenderung menimbulkan infeksi. Gunakan air

hangat-hangat kuku. Bukalah pakaiannya dan segera selimuti dengan handuk.

Buka daerah tubuh bayi yang akan dilap saja agar bayi tidak kedinginan. Untuk

wajah, tidak perlu menggunakan sabun. Gunakan sabun untuk mengelap bagian

tubuh lainnya. Jangan lupa bersihkan juga daerah selangkangannya.

Kalaupun Anda lebih memilih untuk memandikannya, tidak mengapa. Yang

penting, tahu caranya. Bila talipusat belum puput, Anda dapat menyelupkan ke

dalam bak mandi kecil khusus si kecil. bayi boleh dimandikan di dalam bak

mandi kecil. Gunakan air hangat-hangat kuku. Masukkan bayi secara perlahan-

lahan. Mula-mula, basuhlan wajah, bagian kepala, kemudian seluruh tubuhnya

tanpa menggunakan sabun. Lalu basuh kembali tubuh dan bagian lainnya dengan

sabun, kemudian dibilas. Bila talipusat belum puput, segera keringkan

talipusatnya seusai mandi dan olesi dengan alkohol 70%.

j. Napas bayi berbunyi grok-grok tidak selalu berarti pilek.

Pada bayi hingga usia beberapa bulan, rongga hidungnya masih sempit terutama

saat pagi hari atau udara dingin. Alhasil, napasnya menjadi berbunyi grok-grok.

Jadi, bukan berarti pilek. Tidak perlu diobati karena akan hilang dengan

sendirinya dalam beberapa minggu.

Penyebab lainnya, adalah adanya peningkatan produksi lendir yang biasanya

dialami bayi dengan bakat alergi atau bila ada infeksi misalnya influensa. Jadi,

yang perlu dicermati adalah apakah bayi ada alergi atau infeksi yang biasanya

ditandai dengan adanya demam.

k. Keluarnya bercak darah dari kemaluan dapat terjadi pada bayi perempuan.

Bercak darah kadang disertai lendir dari liang kemaluan bayi perempuan seperti

menstruasi memang dapat terjadi. Hal ini disebabkan masih adanya pengaruh

hormon estrogen ibu yang banyak diproduksi oleh ibu semasa bayi dalam

kandungan. Hormon estrogen ini mempengaruhi kelenjar pada rahim bayi

Page 16: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

perempuan. Tidak perlu dikuatirkan dan hal ini tidak membutuhkan pengobatan

karena akan hilang dengan sendirinya seiring dengan penurunan kadar hormon

estrogen pada bayi.

l. Pemakaian gurita atau bedong pada bayi tidak dianjurkan.

Sejatinya, bayi dipakaikan gurita dengan tujuan untuk menghangatkan bayi dan

mencegah pusar bodong. Hal ini tidak dianjurkan karena memang tidak

beralasan. Pemakaian gurita, apalagi bila dipakaikan terlalu ketat, dapat menekan

dinding perut bayi sehingga tidak dapat secara bebas mengembang sewaktu

bernapas. Alhasil, gurita akan menghalangi pernapasan bayi. Selain itu, gurita

yang terlalu ketat juga akan menekan dinding perut sehingga dapat menyebabkan

bayi lebih mudah muntah ataupun gumoh.

Sedangkan pemakaian bedong biasanya dengan tujuan mencegah kaki bayi

bengkok. Hal ini juga tidak ada pembenarannya. Pembedongan bayi, sebenarnya

lebih tepat bila ditujukan agar bayi merasa hangat dan tidur dengan tenang,

namun dengan catatan, kenakan bedong dengan longgar. Yang sering terjadi

adalah bayi dibedong terlalu rapat dan kuat. Padahal ini tidak boleh karena dapat

mengganggu peredaran darah, menghambat pernapasan, dan juga dapat

mengganggu perkembangan gerakan (motorik) bayi karena tangan dan kakinya

tidak dapat bergerak dengan leluasa.

m. Makanan tambahan selain ASI tidak dianjurkan diberikan sebelum usia 6 bulan.

Makanan tambahan baru boleh diberikan setelah bayi berusia 6 bulan. Sampai

usia 6 bulan, sebenarnya ASI saja sudah cukup memenuhi semua kebutuhan

nutrisi bayi. Kondisi ini juga berlaku untuk yang mendapatkan susu formula

(karena tidak bisa mendapatkan ASI), makanan tambahan tetap diberikan pada

usia 6 bulan. Memberikan makanan tambahan sebelum usia 6 bulan

memberikan risiko tersedak yang lebih besar dan lebih mudah terjadi alergi.

Kematangan saluran cerna bayi umumnya terjadi pada usia 4 hingga 6 bulan

termasuk kematangan mekanisme menelan.

Sejenak, kalau kita mencermati, sebelum usia 6 bulan, bayi akan menunjukkan

penolakan terhadap makanan bila Anda suapi. Bayi akan melakukan refleks

mendorong dengan lidahnya semua benda padat yang masuk mulutnya, kecuali

Page 17: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

puting susu atau dot yang sudah dikenal sebelumnya. Refleks ini akan

menghilang sendirinya saat usia 6 bulan. Artinya, secara alami, bayi memang

tidak perlu diberikan makanan tambahan selain ASI.

n. Madu tidak boleh diberikan pada bayi kurang dari 1 tahun.

Hal ini disebabkan karena madu merupakan tempat yang baik untuk kuman

yang disebut Clostridium botulinum tumbuh. Kuman ini menyebabkan

keracunan makanan yang disebut botulisme. Gejalanya dapat bervariasi mulai

dari ringan hingga dapat menyebabkan kematian. Sembelit yang

berkepanjangan, kelemahan pada lengan dan tungkai, lemah saat menangis dan

mengisap susu, adalah gejala yang sering terjadi.

o. Bayi akan tampak sering tertidur.

Tidak perlu terlalu kuatir. Pada bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi lebih

banyak menghabiskan waktunya dengan tidur. Ia biasanya hanya bangun

bilamana lapar atau ada hal yang membuatnya tidak nyaman misalnya basah

karena buang air kecil atau buang air besar. Bayi baru lahir memang belum

mengenal perbedaan siang dan malam. Anda pun tidak perlu kuatir karena bayi

tidur sesuai dengan kebutuhannya. Rata-rata, bayi baru lahir tidur 16 jam sehari.

Kemudian hingga usia 6 bulan, kebutuhan tidurnya mulai bervariasi antara 10

hingga 18 jam sehari. Namun, bila si kecil sudah tidur lebih dari dua jam, tidak

ada salahnya Anda bangunkan untuk diberikan ASI.

p. Amati jumlah biji kemaluan bayi lelaki Anda.

Pada sebagian bayi yang lahir cukup bulan, satu atau kedua testis (buah

zakarnya) belum teraba pada kantung kemaluan. Secara medis, istilahnya disebut

kriptorkismus. Keadaan ini paling sering terjadi pada bayi yang lahir prematur.

Makin prematur bayi dilahirkan, makin sering pula dijumpai. Biasanya, sekitar

66% kasus kriptorkismus akan mengalami penurunan testis sebelum usia 6

bulan. Setelah usia ini, biasanya testis tidak akan turun sendiri sehingga

memerlukan pengobatan. Jika masih tidak turun hingga usia 2 tahun, tindakan

bedah sebaiknya dilakukan. Sebaiknya, diskusikan dengan dokter Anda untuk

merencanakan pengobatan yang tepat dan terbaik. Jangan pernah melakukan

tindakan sendiri seperti memijat atau berusaha mencari letak testis.

Page 18: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

q. Mata bayi tampak selalu berair meski tidak sedang menangis.

Memang benar, mata bayi tampak berair. Hal ini masih normal,dan ini terjadi

karena saluran air matanya yang belum berfungsi sempurna. Hal ini membuat

kotoran mata yang seharusnya terbuang mengikuti saluran air mata menjadi

sedikit menumpuk dan terjadi belekan. Keadaan ini akan hilang dengan

sendirinya meski membutuhkan waktu yang bervariasi hingga berbulan-bulan.

Ada kalanya, orangtua, dianjurkan melakukan pijatan lembut pada sudut mata di

dekat pangkal hidung untuk membantu melancarkan aliran. Namun, bila terlihat

berlebihan, bahkan kotoran matanya banyak dan lengket, sebaiknya Anda perlu

berkonsultasi ke dokter.

r. Bayi dapat menangis tiba-tiba karena kolik.

Kolik adalah nyeri perut yang munculnya hilang timbul. Biasanya terjadi pada

bayi lelaki, gemuk, usia berkisar 2-6 bulan. Gejalanya bayi tiba-tiba menangis,

rewel, bahkan tangisannya melengking sehingga membuat orangtuanya panik.

Padahal sebelumnya, si kecil tampak sehat saja. Bujuk rayu orangtua untuk

mendiamkan tangisan seringkali tidak berhasil, malahan justru orangtuanya yang

menjadi gelisah. Bayi terus menangis dan menangis bahkan kadang wajahnya

dapat memerah. Namun, setelah serangan kolik ini selesai, bayi pun akan diam

dengan sendirinya dan akhirnya tidur seolah tidak terjadi apa-apa.

Kuncinya di sini adalah orangtua harus tetap tenang. Tidak usahlah

menggendong bayi hilir mudik berlebihan untuk menenangkan, apalagi bila ikut-

ikutan menangis atau bahkan marah. Boleh saja menggendong, namun lakukan

dengan lembut. Bila memang benar serangan kolik, maka ini akan berhenti

dengan sendirinya dan bayi akan tertidur karena kelelahan.

s. Bayi sebaiknya tidak ditidurkan dalam keadaan tengkurap.

Di negara kita, kebanyakan bayi ditidurkan dalam posisi yang alami yakni

terlentang. Dulu, kerap dianjurkan agar bayi ditidurkan dalam posisi tengkurap

atau telungkup. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari bahaya tersedak atau

aspirasi, yakni istilah untuk masuknya makanan ke dalam saluran pernapasan

saat bayi gumoh atau muntah. Padahal, yang dapat terjadi justru sindrom

kematian mendadak pada bayi yang ditidurkan telungkup. Lain hal bila bayi

sudah dapat tengkurap dengan sendirinya, biarkan ia mencari sendiri posisi

Page 19: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

tidurnya yang nyaman. Jadi dianjurkan, sebelum bayi berusia 4 bulan, sebaiknya

tidak menidurkan bayi dalam posisi telungkup atau tengkurap.

t. Jangan lupa berikan imunisasi untuk bayi Anda.

Imunisasi diperlukan untuk memberikan perlindungan bagi bayi Anda dari

penyakit infeksi. Sebaiknya, Anda memastikan bayi Anda telah diimunisasi,

bahkan semenjak baru dilahirkan. Bayi yang baru lahir perlu mendapat imunisasi

BCG, polio, dan hepatitis B. Ikuti program imunisasi yang diwajibkan

pemerintah kita antara lain: vaksin BCG, polio, hepatitis B, DTP dan campak,

yang bisa diperoleh gratis di puskesmas atau posyandu. Dan program imunisasi

yang dianjurkan seperti Hib, MMR, Tifoid, Hepatitis A, Varisela, IPD

(pneumokokus) dan influensa, penting juga Anda ikuti. Hanya saja, untuk

program imunisasi yang dianjurkan ini, Anda harus menyediakan dana sendiri

karena tidak bisa didapatkan secara gratis.

Page 20: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

Daftar Pustaka

1. Markum AH, dkk, 1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

2. Sastroasmoro S, 2007, Membina tumbuh kembang bayi dan balita. Jakarta: Badan

Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.

3. Sigit IP, 2004, Bahan bacaan manajemen laktasi. Jakarta: Perkumpulan

Perinatologi Indonesia.

4. Staa Karel A & Meiliasari M, 2005, Menjadi dokter anak di rumah. Jakarta: Puspa

Swara.

5. Satgas Imunisasi, 2007, Jadwal imunisasi anak Indonesia.

Page 21: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

CHECK LIST OBESERVASI

Ruang : Ruang Cendrawasih

Topic penyuluhan : Perawatan Nifas

Hari/ tanggal : Jumat, 29 juni 2011

Waktu : 09.00- 09.30 WIB

Tempat : Bangsal Ruang Cendrawasih

struktur √ Proses √ Hasil √

1.Persiapan

1)Flip chart

2)Tempat PKRS

3)Kontrak 1hari

sebelum

PKRS

4)Leaflet

2. Perencanaan

1) Acara

penyuluhan

berlangsung

di Ruang

cendrawasih

RSUD

Dr.Soetomo.

2) Acara

berlangsung

selama 30

menit.

3) Metode yang

digunakan

adalah

ceramah

1. Pembukaan

1) Mengucapkan salam dan

mempersiapkan diri

2) Melakukan kontrak waktu

3) Menyebutkan maksud dan

tujuan kegiatan penyuluhan

2. Isi

1) Menggali pengetahuan dan

pengalaman keluarga

2) Menyampaikan materi oleh

penyaji

3) Memberikan kesempatan

pada keluarga untuk

bertanya tentang materi

yang diberikan

4) Memberikan jawaban dan

penjelasan dari pertanyaan

yang diajukan oleh penyaji

dan fasilitator

3. Pengorganisasian

1) Moderator

Mengorganisasi acara

1. Penyuluhan diikuti

oleh minimal 75%

dari jumlah pasien

dan keluarga yang

dirawat di Ruang

Cendrawasih

RSUD

Dr.soetomo.

2. Peserta

penyuluhan dapat

menjawab

pertanyaan

mengenai

pengertian, tujuan,

tenda-tanda

bahaya nifas,

perubahan

fisiologis dan

perawatan masa

nifas

3. Peserta dapat

memahami dan

Page 22: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

penyuluhan

Membuka acara

Mengendalikan keadaan

jika ada pertanyaan yang

melenceng

2) Penyaji

Menyajikan materi

Menjawab pertanyaan

3) Fasilitator

Memfasilitasi keluarga

jika ada pertanyaan

Menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh

keluarga

4) Observer

Mengobservasi jalannya

penyuluhan serta job

description masing-

masing

5) Peserta

Mengajukan pertanyaan

Memperhatikan materi

yang disampaikan

Memperhatikan jawaban

yang diberikan

melakukan

perawaan masa

nifas

Pertanyaan

Page 23: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2

DAFTAR HADIR PESERTA KEGIATAN PKRS RUANG CENDRAWASIH

RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Topik : Perawatan Nifas

Tempat : Ruang Cendrawasih RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Hari/Tanggal : Jum’at, 29-06-2012

Waktu : 09.00 - selesai

No Nama Tanda Tangan1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.

Page 24: Satuan Acara Penyuluhan Rb 2