Askep Perawatan Luka Basah

17
askep perawatan luka basah Rabu, 06 Juli 2011 ASKEP PERAWATAN LUKA Pengertian Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit (Taylor, 1997). Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995). Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan (R. Sjamsu Hidayat, 1997). Luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi, superficial atau dalam.(Menurut Koiner dan Taylan). Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul: 1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ 2. Respon stres simpatis 3. Perdarahan dan pembekuan darah 4. Kontaminasi bakteri 5. Kematian sel 2.1Kulit Kulit adalah salah satu indera peraba pada tubuh manusia

description

cara perawatan luka basah

Transcript of Askep Perawatan Luka Basah

Page 1: Askep Perawatan Luka Basah

askep perawatan luka basah

Rabu, 06 Juli 2011

ASKEP PERAWATAN LUKA

   Pengertian Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit (Taylor, 1997). Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995).Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan (R. Sjamsu Hidayat, 1997).Luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi, superficial atau dalam.(Menurut Koiner dan Taylan).Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul:1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ2. Respon stres simpatis3. Perdarahan dan pembekuan darah4. Kontaminasi bakteri5. Kematian sel2.1KulitKulit adalah salah satu indera peraba pada tubuh manusia

2.2Tulang

Page 2: Askep Perawatan Luka Basah

2.3Fungsi Kulita.Sebagai pelindung tubuh atau protektor.Kulit merupakan benteng pertahanan pertama dari berbagai ancaman yang datang dari luar, seperti: bakteri, Sel-sel langerhans bagian dari sistem kekebalan tubuh.b.Sebagai alat pengeluaran sekresi.Minyak yang dihasilkan kelenjar minyak dikeluarkan melalui kulit. Kandungan urea hasil metabolisme tubuh sebagian dikeluarkan melalui kulit (yaitu dengan berkeringat).c.Sebagai thermoregulator atau pengatur suhu tubuh.Dalam kulit juga terdapat syaraf-syaraf yang jika terstimulasi akan diteruskan ke otak sehingga dapat memberikan sensasi panas, dingin, tekanan, getaran, rasa sakit. Kulit juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan air dan lemak, sekaligus mensintesa vitamin D, dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet.d.Menyimpan kelebihan lemak2.4Klasifikasi LukaTindakan Terhadap Luka1.Luka disengaja (Intentional Traumatis)2.Luka tidak disengaja (Unintentional Traumatis)Integritas Luka

Page 3: Askep Perawatan Luka Basah

1.Luka tertutup2.Luka terbukaMekanisme Luka1.Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)2.Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.3.Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.4.Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.5.Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.6.Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.7.Luka Bakar (Combustio) adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam.2.5 Tipe Luka2.5.1 AberasiAberasi adalah luka dimana lapisan terluar dari kulit tergores. Luka tersebut akan sangat nyeri dan mempunyai resiko tinggi terhadap infeksi, karena benda asing dapat masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam dan dalam jaringan subkutan. Perdarahan biasanya sedikit.2.5.2Punktur (Luka Tusuk)Luka tusuk merupakan cedera penetrasi. Penyebabnya berkisar dari paku sampai pisau atau peluru. Walaupun perdarahan nyata seringkali sedikit, kerusakan jaringan internal dan perdarahan dapat sangat meluas dan mempunyai resiko tinggi terhadap infeksi sehubungan adanya benda asing pada tubuh.2.5.3 AvulsiAvulsi terjadi sebagai akibat jaringan tubuh tersobek. Avulsi seringkali dihubungkan dengan perdarahan yang hebat. Kulit kepala dapat tersobek dari tengkorak pada cedera degloving. Cedera dramatis seringkali dapat diperbaiki dengan scar-scar kecil. Apabila semua bagian tubuh seperti telinga, jari tangan tangan, jari kaki, mengalaqmi sobekan maka pasien harus dikirim ke rumah sakit dengan segera untuk memungkinkan perbaikan (penyambungan kembali).2.5.4 Insisi (Luka sayatan)Insisi adalah terpotong dengan kedalaman yang bervariasi. Hal ini seringkali menimbulkan perdarahan hebat dan kemungkinan bisa terdapat kerusakan pada struktur dibawahnya sedemikian rupa, seperti saraf, otot atau tendon. Luka-luka ini harus dilindungi utuk menghambat terjadinya infeksi, bersamaan dengan pengontrolan perdarahan.2.5.5 LaserasiLaserasi adalah luka bergerigi yang tidak teratur. Serigkali meliputi kerusakan jaringan yang berat. Luka-luka ini seringkali menyebabkan perdarahan yang serius dan kemudian pasien akan mengalami syok hipovolemik.Penolong pertama harus mempertimbangkan kondisi luka yang terjadi sepeti perlukaan itu dapat merupakan akibat cedera oleh dirinya sendiri.2.6DekubitusUlkus Dekubitus (Luka akibat penekanan, Ulkus kulit, Bedsores) adalah kerusakan kulit yang terjadi akibat kekurangan aliran darah dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang

Page 4: Askep Perawatan Luka Basah

menonjol, dimana kulit tersebut mendapatkan tekanan dari tempat tidur, kursi roda, gips, pembidaian atau benda keras lainnya dalam jangka panjang.PenyebabBerkurangnya aliran darah ke kulit adalah tekanan. Jika tekanan menyebabkan terputusnya aliran darah, maka kulit yang mengalami kekurangan oksigen pada mulanya akan tampak merah dan meradang lalu membentuk luka terbuka (ulkus).Tanda dan Gejala, stadium dan komplikasi1. Stadium Satua. Adanya perubahan dari kulit yang dapat diobservasi. Apabila dibandingkan dengan kulit yang normal, maka akan tampak salah satu tanda sebagai berikut: perubahan temperatur kulit (lebih dingin atau lebih hangat)b. perubahan konsistensi jaringan (lebih keras atau lunak)c. perubahan sensasi ( gatal atau nyeri)d. Pada orang yang berkulit putih, luka mungkin kelihatan sebagai kemerahan yang menetap. Sedangkan pada yang berkulit gelap, luka akan kelihatan sebagai warna merah yang menetap, biru atau ungu.2. Stadium DuaHilangnya sebagian lapisan kulit yaitu epidermis atau dermis, atau keduanya. Cirinya adalah lukanya superficial, abrasi, melempuh, atau membentuk lubang yang dangkal.3. Stadium TigaHilangnya lapisan kulit secara lengkap, meliputi kerusakan atau nekrosis dari jaringn subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai pada fascia. Luka terlihat seperti lubang yang dalam4. Stadium EmpatHilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan kerusakan yang luas, nekrosis jaringan, kerusakan pada otot, tulang atau tendon. Adanya lubang yang dalam serta saluran sinus juga termasuk dalam stadium IV dari luka tekan.Resiko tinggi terjadinya ulkus dekubitus ditemukan pada:1.Orang-orang yang tidak dapat bergerak (misalnya lumpuh, lemah)2.Orang-orang yang tidak mampu merasakan nyeri, kerusakan saraf (misalnya akibat cedera, stroke, diabetes) dan koma bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk merasakan nyeri.3.Orang-orang yang mengalami kekurangan gizi (malnutrisi) tidak memiliki lapisan lemak sebagai pelindung4.Gesekan dan kerusakan lainnya pada lapisan kulit paling luar bisa menyebabkan terbentuknya ulkus.PengobatanUlkus biasanya membaik dengan sendirinya setelah tekanan dihilangkan. Menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi protein dan kalori tambahan bisa mempercepat penyembuhan.mencegah terbentuknya ulkus bisa dilakukan beberapa tindakan berikut: Merubah posisi pasien yang tidak dapat bergerak sendiri, minimal setiap 2 jam sekali untuk mengurangi tekanan Melindungi bagian tubuh yang tulangnya menonjol dengan bahan-bahan yang lembut (misalnya bantal, bantalan busa) Mengkonsumsi makanan sehat dengan zat gizi yang seimbang Menjaga kebersihan kulit dan mengusahakan agar kulit tetap kering.2.7Penyembuhan LukaTubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi dan memulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah ke daerah yang rusak, membersihkan sel dan benda asing dan perkembangan awal seluler bagian dari proses penyembuhan. Proses penyembuhan terjadi

Page 5: Askep Perawatan Luka Basah

secara normal tanpa bantuan, walaupun beberapa bahan perawatan dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan. Sebagai contoh, melindungi area yang luka bebas dari kotoran dengan menjaga kebersihan membantu untuk meningkatkan penyembuhan jaringan (Taylor, 1997).Prinsip Penyembuhan Luka menurut Taylor (1997) yaitu:1.Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang,2.Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap dijaga,3.Respon tubuh secara sistemik pada trauma,4.Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka,5.Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis pertama untuk mempertahankan diri dari mikroorganisme, dan6.Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari benda asing tubuh termasuk bakteri.2.8 Tahap Penyembuhan LukaPenyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan jaringan hal ini juga berhubungan dengan regenerasi jaringan. Fase penyembuhan luka digambarkan seperti yang terjadi pada luka pembedahan (Kozier,1995).Menurut Kozier, 19952.8.1 HemostasisHemostasisDefinisi :Hemostasis merupakan proses kesimbangan tubuh yang menyatukan beberapa faktor, terbaru sebanyak lima faktor, antara lain: pembuluh darah, trombosit, faktor koagulasi, sistem fibrinolitik, dan faktor inhibisi.Hemostasis bertujuan :untuk menjaga agar darah tetap cair di dalam arteri dan vena, mencegah kehilangan darah karena luka, memperbaiki aliran darah selama proses penyembuhan luka. Hemostasis juga bertujuan untuk menghentikan dan mengontrol perdarahan dari pembuluh darah yang terluka.Hemostasis terdiri dari 3 tahap:1. Hemostasis primer.Jika terjadi desquamasi dan luka kecil pada pembuluh darah,. Hemostasis primer ini melibatkan tunika intima pembuluh darah dan trombosit. Luka akan menginduksi terjadinya vasokonstriksi dan sumbat trombosit. Hemostasis primer ini bersifat cepat dan tidak tahan lama. Karena itu, jika hemostasis primer belum cukup untuk mengkompensasi luka.2. Hemostasis Sekunder.Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah atau jaringan lain, vasokonstriksi dan sumbat trombosit belum cukup untuk mengkompensasi luka ini. Maka, terjadilah hemostasis sekunder yang melibatkan trombosit dan faktor koagulasi. Hemostasis sekunder ini mencakup pembentukan jaring-jaring fibrin. dan bersifat delayed dan long-term response. Kalau proses ini sudah cukup untuk menutup luka, maka proses berlanjut ke hemostasis tersier.3. Hemostasis Tersier.Hemostasis tersier ini bertujuan untuk mengontrol agar aktivitas koagulasi tidak berlebihan. Hemostasis tersier melibatkan sistem fibrinolisis.2.8.2 InflamatoryFase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir 3 – 4 hari. Dua proses utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan pagositosis. Hemostasis (penghentian perdarahan) akibat fase konstriksi pembuluh darah besar di daerah luka, retraksi pembuluh darah, endapan fibrin (menghubungkan jaringan) dan pembentukan bekuan darah di daerah luka. Bekuan darah

Page 6: Askep Perawatan Luka Basah

dibentuk oleh platelet yang menyiapkan matrik fibrin yang menjadi kerangka bagi pengambilan sel. Scab (keropeng) juga dibentuk dipermukaan luka. Bekuan dan jaringan mati, scab membantu hemostasis dan mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme. Dibawah scab epithelial sel berpindah dari luka ke tepi. Epitelial sel membantu sebagai barier antara tubuh dengan lingkungan dan mencegah masuknya mikroorganisme.Fase inflamatori juga memerlukan pembuluh darah dan respon seluler digunakan untuk mengangkat benda-benda asing dan jaringan mati. Suplai darah yang meningkat ke jaringan membawa bahan-bahan dan nutrisi yang diperlukan pada proses penyembuhan. Pada akhirnya daerah luka tampak merah dan sedikit bengkak.Selama sel berpindah lekosit (terutama neutropil) berpindah ke daerah interstitial. Tempat ini ditempati oleh makrofag yang keluar dari monosit selama lebih kurang 24 jam setelah cidera/luka. Makrofag ini menelan mikroorganisme dan sel debris melalui proses yang disebut pagositosis. Makrofag juga mengeluarkan faktor angiogenesis (AGF) yang merangsang pembentukan ujung epitel diakhir pembuluh darah. Makrofag dan AGF bersama-sama mempercepat proses penyembuhan. Respon inflamatori ini sangat penting bagi proses penyembuhan.2.8.3 ProliferatifFase kedua ini berlangsung dari hari ke-3 atau 4 sampai hari ke-21 setelah pembedahan. Fibroblast (menghubungkan sel-sel jaringan) yang berpindah ke daerah luka mulai 24 jam pertama setelah pembedahan. Diawali dengan mensintesis kolagen dan substansi dasar yang disebut proteoglikan kira-kira 5 hari setelah terjadi luka. Kolagen adalah substansi protein yang menambah tegangan permukaan dari luka. Jumlah kolagen yang meningkat menambah kekuatan permukaan luka sehingga kecil kemungkinan luka terbuka. Selama waktu itu sebuah lapisan penyembuhan nampak dibawah garis irisan luka.Kapilarisasi tumbuh melintasi luka, meningkatkan aliran darah yang memberikan oksigen dan nutrisi yang diperlukan bagi penyembuhan. Fibroblast berpindah dari pembuluh darah ke luka membawa fibrin. Seiring perkembangan kapilarisasi jaringan perlahan berwarna merah. Jaringan ini disebut granulasi jaringan yang lunak dan mudah pecah.2.8.4 MaturasiFase maturasi dimulai hari ke-21 dan berakhir 1-2 tahun setelah pembedahan. Fibroblast terus mensintesis kolagen. Kolagen menjalin dirinya, menyatukan dalam struktur yang lebih kuat. Bekas luka menjadi kecil, kehilangan elastisitas dan meninggalkan garis putih.2.9 Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka1.UsiaAnak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua. Orang tua lebih sering terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati dapat mengganggu sintesis dari faktor pembekuan darah.2.NutrisiPenyembuhan menempatkan penambahan pemakaian pada tubuh. Klien memerlukan diit kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral seperti Fe, Zn. Klien kurang nutrisi memerlukan waktu untuk memperbaiki status nutrisi mereka setelah pembedahan jika mungkin. Klien yang gemuk meningkatkan resiko infeksi luka dan penyembuhan lama karena supply darah jaringan adipose tidak adekuat.3.InfeksiInfeksi luka menghambat penyembuhan. Bakteri sumber penyebab infeksi.4.Sirkulasi (hipovolemia) dan OksigenasiSejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Adanya sejumlah besar lemak subkutan dan jaringan lemak (yang memiliki sedikit pembuluh darah). Pada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah dapat terganggu pada orang

Page 7: Askep Perawatan Luka Basah

dewasa dan pada orang yang menderita gangguan pembuluh darah perifer, hipertensi atau diabetes millitus. Oksigenasi jaringan menurun pada orang yang menderita anemia atau gangguan pernapasan kronik pada perokok. Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.5.HematomaHematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan luka.6.Benda asingBenda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah (“Pus”).7.IskemiaIskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.8.DiabetesHambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah, nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi penurunan protein-kalori tubuh.9.Keadaan LukaKeadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan dan efektifitas penyembuhan luka. Beberapa luka dapat gagal untuk menyatu.10.ObatObat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparin dan anti neoplasmik mempengaruhi penyembuhan luka. Penggunaan antibiotik yang lama dapat membuat seseorang rentan terhadap infeksi luka.Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap cedera.Antikoagulan : mengakibatkan perdarahanAntibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah luka pembedahan tertutup, tidak akan efektif akibat koagulasi intravaskular.2.10 Komplikasi Penyembuhan LukaKomplikasi penyembuhan luka meliputi infeksi, perdarahan, dehiscence dan eviscerasi.1.InfeksiInvasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama pembedahan atau setelah pembedahan. Gejala dari infeksi sering muncul dalam 2 – 7 hari setelah pembedahan. Gejalanya berupa infeksi termasuk adanya purulent, peningkatan drainase, nyeri, kemerahan dan bengkak di sekeliling luka, peningkatan suhu, dan peningkatan jumlah sel darah putih.2.PerdarahanPerdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit membeku pada garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing (seperti drain). Hipovolemia mungkin tidak cepat ada tanda. Sehingga balutan (dan luka di bawah balutan) jika mungkin harus sering dilihat selama 48 jam pertama setelah pembedahan dan tiap 8 jam setelah itu.Jika perdarahan berlebihan terjadi, penambahan tekanan balutan luka steril mungkin diperlukan. Pemberian cairan dan intervensi pembedahan mungkin diperlukan.3.Dehiscence dan Eviscerasi

Page 8: Askep Perawatan Luka Basah

Dehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yang paling serius. Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total. Eviscerasi adalah keluarnya pembuluh melalui daerah irisan. Sejumlah faktor meliputi, kegemukan, kurang nutrisi, multiple trauma, gagal untuk menyatu, batuk yang berlebihan, muntah, dan dehidrasi, mempertinggi resiko klien mengalami dehiscence luka. Dehiscence luka dapat terjadi 4 – 5 hari setelah operasi sebelum kollagen meluas di daerah luka. Ketika dehiscence dan eviscerasi terjadi luka harus segera ditutup dengan balutan steril yang lebar, kompres dengan normal saline. Klien disiapkan untuk segera dilakukan perbaikan pada daerah2.11Pengaruh PsikologiDepresi.Reaksi frustrasi yang membuat kita murung berlanjut, sedih, hilang gairah hidup, dan tidak berdaya berhadapan dengan keadaan penyakit dengan luka yang sudah lama dan sukar untuk disembuhkan.apati.Kekesalan yang ditunjukkan dengan bersikap masa bodoh, acuh tak acuh, putus asa, tidak peduli lagi akan kehidupan dan kesembuhan lukanya.AgresiMemberikan perlawanan kepada semua yang ada disekelilingnya setiap orang memberikan semangat hidup dan menasehatinya.Rasa ketakutan terhadap dirinya, dan kehilangan akan semua yang ada disampingnya.2.12KOMPLIKASI DARI LUKAa. Hematoma (Hemorrhage)Perawat harus mengetahui lokasi insisi pada pasien, sehingga balutan dapat diinspeksi terhadap perdarahan dalam interval 24 jam pertama setelah pembedahan.b. Infeksi (Wounds Sepsis)Merupakan infeksi luka yang sering timbul akibat infeksi nosokomial di rumah sakit. Proses peradangan biasanya muncul dalam 36 – 48 jam, denyut nadi dan temperatur tubuh pasien biasanya meningkat, sel darah putih meningkat, luka biasanya menjadi bengkak, hangat dan nyeri.Jenis infeksi yang mungkin timbul antara lain :· Cellulitis merupakan infeksi bakteri pada jaringan· Abses, merupakan infeksi bakteri terlokalisasi yang ditandai oleh : terkumpulnya pus (bakteri, jaringan nekrotik, Sel Darah Putih).· Lymphangitis, yaitu infeksi lanjutan dari selulitis atau abses yang menuju ke sistem limphatik. Hal ini dapat diatasi dengan istirahat dan antibiotik.c. Dehiscence dan EviscerasiDehiscence adalah rusaknya luka bedahEviscerasi merupakan keluarnya isi dari dalam lukad. KeloidMerupakan jaringan ikat yang tumbuh secara berlebihan. Keloid ini biasanya muncul tidak terduga dan tidak pada setiap orang.ASUHAN KEPERAWATAN PADA LUKAPengkajian LukaA.    Kondisi luka1.Warna dasar luka         Slough (yellow)         Necrotic tissue (black)         Infected tissue (green)         Granulating tissue (red)         Epithelialising (pink)

Page 9: Askep Perawatan Luka Basah

2.Lokasi ukuran dan kedalaman luka3.Eksudat dan bau4.Tanda-tanda infeksi5.Keadaan kulit sekitar luka : warna dan kelembaban6.Hasil pemeriksaan laboratorium yang mendukungB.    Status nutrisi klien : BMI, kadar albuminC.   Status vascular : Hb, TcO2D.   Status imunitas: terapi kortikosteroid atau obat-obatan immunosupresan yang lainE.    Penyakit yang mendasari : diabetes atau kelainan vaskularisasi lainnyaPerencanaanA.   Pemilihan Balutan LukaBalutan luka (wound dressings) secara khusus telah mengalami perkembangan yang sangat pesat selama hampir dua dekade ini. Revolusi dalam perawatan luka ini dimulai dengan adanya hasil penelitian yang dilakukan oleh Professor G.D Winter pada tahun 1962 yang dipublikasikan dalam jurnal Nature tentang keadaan lingkungan yang optimal untuk penyembuhan luka. Menurut Gitarja (2002), adapun alasan dari teori perawatan luka dengan suasana lembab ini antara lain:1.        Mempercepat fibrinolisisFibrin yang terbentuk pada luka kronis dapat dihilangkan lebih cepat oleh netrofil dan sel endotel dalam suasana lembab.2.        Mempercepat angiogenesisDalam keadaan hipoksia pada perawatan luka tertutup akan merangsang lebih pembentukan pembuluh darah dengan lebih cepat.3.        Menurunkan resiko infeksiKejadian infeksi ternyata relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan perawatan kering.4.        Mempercepat pembentukan Growth factorGrowth factor berperan pada proses penyembuhan luka untuk membentuk stratum corneum dan angiogenesis, dimana produksi komponen tersebut lebih cepat terbentuk dalam lingkungan yang lembab.5.        Mempercepat terjadinya pembentukan sel aktif.Pada keadaan lembab, invasi netrofil yang diikuti oleh makrofag, monosit dan limfosit ke daerah luka berfungsi lebih dini.Pada dasarnya prinsip pemilihan balutan yang akan digunakan untuk membalut luka harus memenuhi kaidah-kaidah berikut ini:1.    Kapasitas balutan untuk dapat menyerap cairan yang dikeluarkan oleh luka (absorbing)2.    Kemampuan balutan untuk mengangkat jaringan nekrotik dan mengurangi resiko terjadinya kontaminasi mikroorganisme (non viable tissue removal)3.    Meningkatkan kemampuan rehidrasi luka (wound rehydration)4.    Melindungi dari kehilangan panas tubuh akibat penguapan5.    Kemampuan atau potensi sebagai sarana pengangkut atau pendistribusian antibiotic ke seluruh bagian luka (Hartmann, 1999; Ovington, 1999)Dasar pemilihan terapi harus berdasarkan pada :         Apakah suplai telah tersedia?         Bagaimana cara memilih terapi yang tepat?         Bagaimana dengan keterlibatan pasien untuk memilih?         Bagaimana dengan pertimbangan biaya?         Apakah sesuai dengan SOP yang berlaku?         Bagaimana cara mengevaluasi?B.   Jenis-jenis balutan dan terapi alternative lainnya1.        Film Dressing

Page 10: Askep Perawatan Luka Basah

         Semi-permeable primary atau secondary dressings         Clear polyurethane yang disertai perekat adhesive         Conformable, anti robek atau tergores         Tidak menyerap eksudat         Indikasi : luka dgn epitelisasi, low exudate, luka insisi         Kontraindikasi : luka terinfeksi, eksudat banyak         Contoh: Tegaderm, Op-site, Mefilm2.        Hydrocolloid         Pectin, gelatin, carboxymethylcellulose dan elastomers         Support autolysis untuk mengangkat jaringan nekrotik atau slough         Occlusive –> hypoxic environment untuk mensupport angiogenesis         Waterproof         Indikasi : luka dengan epitelisasi, eksudat minimal         Kontraindikasi : luka yang terinfeksi atau luka grade III-IV         Contoh: Duoderm extra thin, Hydrocoll, Comfeel3.        Alginate         Terbuat dari rumput laut         Membentuk gel diatas permukaan luka         Mudah diangkat dan dibersihkan         Bisa menyebabkan nyeri         Membantu untuk mengangkat jaringan mati         Tersedia dalam bentuk lembaran dan pita         Indikasi : luka dengan eksudat sedang s.d berat         Kontraindikasi : luka dengan jaringan nekrotik dan kering         Contoh : Kaltostat, Sorbalgon, Sorbsan4.        Foam Dressings         Polyurethane         Non-adherent wound contact layer         Highly absorptive         Semi-permeable         Jenis bervariasi         Adhesive dan non-adhesive         Indikasi : eksudat sedang s.d berat         Kontraindikasi : luka dengan eksudat minimal, jaringan nekrotik hitam         Contoh : Cutinova, Lyofoam, Tielle, Allevyn, Versiva5.        Terapi alternatif         Zinc Oxide (ZnO cream)         Madu (Honey)         Sugar paste (gula)         Larvae therapy/Maggot Therapy         Vacuum Assisted Closure         Hyperbaric OxygenImplementasiA.    Luka dengan eksudat & jaringan nekrotik (sloughy wound)         Bertujuan untuk melunakkan dan mengangkat jaringan mati (slough tissue)         Sel-sel mati terakumulasi dalam eksudat         Untuk merangsang granulasi         Mengkaji kedalaman luka dan jumlah eksudat         Balutan yang dipakai antara lain: hydrogels, hydrocolloids, alginates dan hydrofibre dressings

Page 11: Askep Perawatan Luka Basah

B.    Luka Nekrotik         Bertujuan untuk melunakan dan mengangkat jaringan nekrotik (eschar)         Berikan lingkungan yg kondusif u/autolisis         Kaji kedalaman luka dan jumlah eksudat         Hydrogels, hydrocolloid dressingsC.   Luka terinfeksi         Bertujuan untuk mengurangi eksudat, bau dan mempercepat penyembuhan luka         Identifikasi tanda-tanda klinis dari infeksi pada luka         Wound culture – systemic antibiotics         Kontrol eksudat dan bau         Ganti balutan tiap hari         Hydrogel, hydrofibre, alginate, metronidazole gel (0,75%), carbon dressings, silver dressingsD.   Luka Granulasi         Bertujuan untuk meningkatkan proses granulasi, melindungi jaringan yang baru, jaga kelembaban luka         Kaji kedalaman luka dan jumlah eksudat         Moist wound surface – non-adherent dressing         Treatment overgranulasi         Hydrocolloids, foams, alginatesE.    Luka epitelisasi         Bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk “re-surfacing”         Transparent films, hydrocolloids         Balutan tidak terlalu sering digantiF.    Balutan kombinasiTujuanTindakanRehidrasiHydrogel + filmatau hanya hydrocolloidDebridement (deslough)Hydrogel + film/foamAtau hanya hydrocolloidAtau alginate + film/foamAtau hydrofibre + film/foamManage eksudat sedangs.d beratExtra absorbent foamAtau extra absorbent alginate + foamAtau hydrofibre + foamAtau cavity filler plus foamEvaluasi dan Monitoring Luka         Dimensi luka : size, depth, length, width         Photography         Wound assessment charts         Frekuensi pengkajian         Plan of careDokumentasi Perawatan Luka-          Potential masalah-          Komunikasi yang adekuat

Page 12: Askep Perawatan Luka Basah

-          Continuity of care-          Mengkaji perkembangan terapi atau masalah lain yang timbul-          Harus bersifat faktual, tidak subjektif-          Wound assessmen

Tulisan ini juga berkaitan dengan Askep DM Diposkan oleh lisaherawati di 22.37 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Beranda Langganan: Entri (Atom)

Pengikut