Askep Pasien Gangguan Konsep

download Askep Pasien Gangguan Konsep

of 4

description

askep konsep diri

Transcript of Askep Pasien Gangguan Konsep

Askep Pasien gangguan konsepdiriAsuhan keperawatanpada pasien dengan gangguan konsep diri1.Pengkajian Komponen konsep diri: Citra diri, tanyakan tentang: Persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai dan tidak disukai. Identitas diri, tanyakan tentang:1. Status dan posisi klien sebelum dirawat2. Kepuasan klien thd status dan posisinya (sekolah, tempat kerja, kelompok).3. Kepuasan klien sbg laki-laki/ perempuan. Peran diri, tanyakan tentang:1. Peran/ tugas yang diemban dalam keluarga/ kelompok/ masyarakat.2. Kemampuan klien dalam melaksanakan tugas/ peran tersebut. Ideal Diri, tanyakan tentang:1. Harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas/ peran.2. Harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempat kerja, masyarakat). Harga Diri, tanyakan tentang:1. Hubungan klien dg orang lain sesuai dengan kondisi citra diri, identitas diri, ideal diri, peran diri.2. Penilaian/ penghargaan orang lain terhadap diri dan kehidupannya.2.Kaji Faktor predisposisigangguan konsep diri: Faktor predisposisi gangguan harga diri.1. orang tua yg kasar thd anak2. orang tua yg membenci & tdk menerima3. harapan orang tua yg tdk realistis4. anak yg tdk menerima kasih sayang5. tergantung pd orang lainPola asuh yang salah: terlalu dilarang, terlalu dikontrol, terlalu dituruti, terlalu dituntut dan tdk konsisten.6. Persaingan saudara-saudara7. Kesalahan & kegagalan yg berulang8. Tdk mampu mencapai standar yg ditentukan. Faktor predisposisi gangguan peran:1. Transisi peran yg sering terjadi pd proses perkembangan & keadaan sehat sakit2. Ketergantungan peran, ketika individu menghadapi 2 peran yg bertentangan secara terus menerus.3. Keraguan peran, ketika individu kurang pengetahuannya ttg harapan peran yg spesifik & bingung ttg tingkah laku peran yg sesuai.4. Peran yg terlalu banyak Faktor predisposisi gangguan identitas diri:1. orang tua yg selalu curiga pd anak2. kontrol orang tua yg ketat pd remaja3. tekanan teman sebaya4. Perubahan struktur sosial Faktor predisposisi gangguan citra diri:1. Kerusakan/ kehilangan bagian tubuh (anatomi dan fisiologi).2. Perubahan ukuran, bentuk dan penampilan tubuh (akibat pertumbuhan- perkembangan & penyakit).3. Proses patologik penyakit & dampaknya thd strukur dan fungsi tubuh.4. Prosedur pengobatan spt: radiasi, kemoterapi, transplantasi.3.Kaji Faktor presipitasigangguan konsep diriTrauma emosi: penganiayaan fisik, seksual, psikologi pd masa anak-anak, merasa terancam kehisupannya, menyaksikan kejadian berupa kejahatan. Ketegangan peran Perkembangan transisi Situasi transisi peran Transisi peran sehat-sakit Faktor psikologis faktor sosiologis Faktor fisiologis Persepsi klien terhadap ancaman4.Kaji PerubahanPerilakuObservasi perilaku/ penampilan klien : kebersihan, dandanan, pakaian dll kemudian diskusikan dtg klien untuk mendapatkan pandangan diri klien.Dg bertanya: Apakah ideal diri anda? Apakah penampilan sesuai dg ideal diri anda? Apakah pencapaian ideal diri memberi kepuasan Apakah klien menghargai kemampuannya? Apakah klien menganggap kelemahan sbg kekurangan jawaban dpt dibandingkan dg hasil observasi.Perilaku berhubungan dg HDR: Mengejek & mengkritik diri sendiri Merendahkan/ mengurangi martabat Rasa bersalah & kawatir Manifestasi fisik Menunda keputusan Gangguan berhubungan Merusak diri Merusak/ melukai orang lainPerilaku berhubungan dengan identitas diri kabur Kode moral tdk dilakukan Kontradiksi dg ciri kepribadiannya Eksploitasi hubungan interpersonal Perasaan kososng Perasaan ttg diri yg berfluktuasi Kacau identitas seksual Kecemasan yg tinggi Ideal diri tdk realistis Tdk mampu berempati pada orang lain Tdk ada/ kurang ciri keaslian diri Kecintaan pada diri yang patologis Masalah dalam hubungan intimPerilaku berhubungan dg depersonalisasi. Afekstif Persepsi Kognitif Perilakubaca lagi teori terdahulu.!!5.Kaji mekanisme kopingyg digunakan:1. Kaji koping jangka pendek2. Kaji koping jangka panjangbaca lagi teori terdahulu.!!Masalah keperawatan yg Mungkin Muncul1. Gangguan harga diri (HDR): situasional/ kronis2. Gangguan citra tubuh3. Ideal diri tidak realistis4. Gangguan identitas personal5. Perubahan penampilan peran6. Ketidakberdayaan7. Keputusasaan8. Isolasi sosial: menaik diri9. Risiko perilaku kekerasanDIAGNOSA KEPERAWATAN1. Gangguan konsep diri: gambaran diri b.d perubahan fisik/ kehilangan bagian tubuh.2. Gangguan konsep diri: harga diri b.d harapan diri yang tidak relaistis3. Gangguan konsep diri: identitas diri b.d harapan orang tua yang tidak relaistis4. Gangguan konsep diri: peran diri b.d menerima peran dan pekerjaan baru dimayrakat.Contoh diagnosa keperawatan:Gangguan citra tubuh b.d post oprasi mastectomiDefinisi : Konfusi pada gambaran mental fisik dari diri seseorangNOC: Gambaran diri meningkat Seimbang/ kongruen antara bentuk tubuh, harapan dan penampilan Gambaran diri sesuai Bersedia menyentuh bagian tubuhnya Puas dengan penampilan tubuh Puas dengan fungsi tubuh Bisa menyesuaikan diri dengan bentuk tubuhnya Bisa menyesuikan diri denganstatus kesehatannyaNIC: Kaji penerimaan pasien akan tubuhnya Identifikasi strategi koping pasien Bimbing pasien untuk mencari penyebab perubahan tubuh Bantu pasien untuk menerima kenyataan Dampingi pasien dengan memberikan dukungan psikologis secara pribadi Dampingi pasien dengan melibatkan kelompok/ group Fasilitasi kontak dengan orang lain yang memiliki kasus serupa Jelaskan pada pasien tentang pentingnya gambaran diri yang baik Kolaborasi dengan tim medis lain ( misal: fisioterapis) untuk memaksimalkan fungsi tubuhnya.PERENCANAAN KEPERAWATANMeningkatkan gambaran diri pasien, dg cara:1. Menciptakan hubungan saling percaya dg cara mendorong pasien untuk membicarakan perasaan ttg dirinya.2. Meningkatak interaksi sosial dg cara membantu pasien untuk menerima pertolongan dr orang lain, mendorong pasien untuk melakukan aktivitas sosial, menerima keadaan dirinya dll3. Bila terjadi perubahan/ kehilangan fungsi tubuh, berikan pemahaman ttg arti kehilangan, mendorong pasien untuk bereaksi thd kehilangan dan menggali alternatif yg nyata guna membantu mngatasi.Meningkatkan harga diri pasien dg cara:1. Membantu pasien untuk mengurangi ketergantungan dg bersikap mendukung dan menerima.2. Memberi kesadaran pasien akan pentingnya keinginan atau semangat hidup yg tinggi3. Meningkatkan sensitifitas pasien thd dirinya dg memberi perhatian, membangun harga diri dg memberi umpan balik positif atas penyelesaian yg dicapai, menghargai privacy dan mendorong pasien untuk melakukan latihan yg membangkitkan harga dirinya.4. Membantu pasien mengekspresikan pikiran dan perasaan dg mendorong untuk mengungkapkan perasaan baik positif maupun negatif.5. Memberi kesempatan untuk melakukan aktifitas sosial yg positif. Mendorong pasien untuk berhubungan dg teman,kerabat dekat dan terlibat aktifitas sosial. Jangan biarkan pasien mengisolasi diri.6. Memberi kesempatan mengembangkan ketrampilan sosial & vokasional dg mendorong sikap optimis dan berpartisipasi dlm segala aktifitas.Memperbaiki identitas diri pasien, dg cara:1. Mengenal diri sendiri sbg bagian dari tubuh dan terpisah dg orang lain.2. Mengakui seksualitasnya sendiri3. Memandang berbagaiaspek dlm dirinya sbg suatu kesatuan4. Menilai diri sendiri sesuai dg penialain di masyarakat5. Meningkatakan atau memperbaiki peran pasien, dengan cara:6. Membantu meningkatkan kejelasan perilakudan pengetahuan yg sesuai dg perannya.7. Mempertahankan konsistensi thd peran yg dilakukan8. Menyesuaikan antara peran yang diemban9. Menyelaraskan antara budaya dan harapan terhadap perilaku peran.EvaluasiEvaluasi terhadap masalah konsep diri secara umum dapat dinilai dari kemampuan untuk menerima diri, menghargai diri, melakukan peran yang sesuai, mampu menunjukkan identitas diri.