Askep luka bakar.pptx
-
Upload
trisna-wati -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Askep luka bakar.pptx
Askep luka bakar
Lina Rahmawati
Definisi
• Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam. Luka bakar yang luas mempengaruhi metabolisme dan fungsi setiap sel tubuh, semua sistem dapat terganggu, terutama sistem kardiovaskuler.
• Combustio/burn
Mekanisme injury
• Luka bakar thermal (panas) disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan api, cairan panas atau objek-objek panas lainnya
• Luka bakar chemical (kimia) disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa kuat. Konsentrasi zat kimia, lamanya kontak dan banyaknya jaringan yang terpapar menentukan luasnya injuri karena zat kimia ini. Luka
• Luka bakar electric (listrik) disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi listrik yang dihantarkan melalui tubuh.
• Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau dari sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran.
Efek patofisiologi luka bakar • Kulit : luas, & ukuran luka bakar. Respon tubuh,luka
bakar luas 25 % dapat mempengaruhi sistemik semakin luas semakin berpengaruh pada kardiovaskular
• Kardiovaskular : tubuh melepaskan substansi vasoaktif (katekolamin, histamin, serotonin, leukotrin, & prostaglandin), jaringan injury, meningkatkan permeabilitas membran kapiler, plasma merembes ke dalam jaringan, injury panas mengenai pembuluh darah, membran sel, sodium masuk dan potasium keluar dari sel, tingginya tekanan osmotik, meningkatnya tekana intra sel dan interstitial
Lanjutan patofisiologi• Kekurangan cairan IV• Luka bakar luas menyebabkan edema, penurunan
sirkulasi volume, denyut jantung meningkat sebagai respon pengeluaran zat vasoaktif, hipovolemia, turunnya CO,
• Normalnya pengeluaran cairan 350 ml, LB maka tjd evaporasi 4-20 x lebih besar (dewasa
• Penurunan perfusi jaringan• Syock hipovolemik• Hematokrit meningkat (perdarahan)• kematian
• 18-36 jam setelah LB permeabilitas kapiler menurun
• 2-3 minggu CO kembali normal• Hipermetabolik 24 jam set LB• Hematokrit meningkat kemudian menurun set
3-4 hari• Tubuh mereabsorpsi edema 2-3 minggu
Sistem gastriontestinal
• Kekurangan darah• Menurunnya GFR• Oliguria• Aliran darah menuju usus kurang• Ileus intestinal• Disfungsi gastrointestinal apabila LB > 25%
Sistem Imun
• Depresi sistem imun• Lymfosit aktifitasnya menurun• Produksi imunoglobulin menurun• Gangguan fungsi netrofil & makrofag• Infeksi• Sepsis• LB luas
Sistem respiratori
• Hipertensi arteri pulmoner• Menurunnya kadar O2 arteri• Menghisap asap /smoke inhalation : wajah,
pembengkakan oroparingeal, nasoparing, agitasi, kecemasan, takipneu, stridor, wheezing, suara serak, carbon dalam sputum,
• Keraconan CO : mengikat O2 200 kali lebih besar dari oksigen, hipoksia jar, monitor COHb
Faktor yang mempengaruhi berat ringannya LB
• Kedalaman : superfisial (derajat I)• Superfisial, kedalaman parsial (partial
thickness)• Dalam-kedalaman partial (deep partial
thickness)• Kedalaman penuh (full thickness)• subdermal
Luas luka bakar
Lokasi LB
• Kepala, leher, : komplikasi pulmoner• Lengan & kaki menyebabkan gangguan
pererakah : terapi fisik• Perineal : kontaminasi urin & feses• Thoraks : tidak adekuatnya ekspansi dinsing
dada, & insufisiensi pulmoner
Mekanisme injury
• Elektrik : luka area tersengat & lamanya kontak
• Cardiac arrest, VF, fraktur tulang vetebra dll• Keracunan zat bahaya pada anak & lansia
Manajemen LB• Fisik, psikososial• Fase emergensi : resusitasi : perbaikan sirkulasi tjd 48-72
jam• Perawatan sebelum d rumah /pre hospital : memindahkan,
menghindarkan klien dari sumber penyebab : padamkan pakaian terbakar, hilangkan zat kimia penyebab LB, siram dgn air sebanyak-banyaknya, matikan listrik,
• Kaji ABC• Kaji trauma yg lain, pertahankan panas tubuh, IV• Bawa segera ke RS
UGD
• Ringan : pertimbangan klien pulang : mempu merawat diri sendiri, managemen nyeri, anti tetanus, perawatan luka awal, penkes
• Perawatan luka awal : cleansing, debridemen (membuang jar mati), krim antimikroba, balut steril, penkes balutan di rumah, tanda infeksi, ROM
LB berat
• Resusitasi cairan• Kateter : pantau setiap jam• NGT : > 20-25% emesis, mencegah resiko
aspirasi, ileus, pemberian cairan oral• Vital sign monitor• Reevaluasi jalan nafas, sirkulasi & trauma lain :
ETT• LB luas canul vena sentral
Lab
• BUN• Kreatinin• Elektrolit serum• Hct• AGD : • COHb• X ray• EKG : VF
Managemen nyeri
• Narkotik IV• Morfin• Percuma IM, IC tidak ada efek
Perawatan Luka
• Fase akut : isolasi u/ mencegah kontaminasi• Perawat : masker, penutup kepala, kaki,
pakaian• Tidak ada pengunjung• Hidroterapi : soram dengan air showe u/
mengeluarkan sodium di kulit (fase akut), luka dibersihkan perlahan, apabila hemodinamik tidak stabil tidak bileh hidroterapi
Debridemen mekanik
• gunting dan forcep untuk memotong dan mengangkat eschar.
• Penggantian balutan merupakan cara lain yang juga efektif
• balutan basah ke kering (wet-to-dry) dan pembalutan kering kepada balutan kering (wet-to-wet).
Debridemen pembedahan
• eksisi jaringan devitalis (mati). • tangential exccision adalah dengan mencukur
atau menyayat lapisan eschar yang sangat tipis sampai terlihat jaringan yang masih hidup.
• fascial excision adalah mengangkat jaringan luka dan lemak sampai fascia. Tehnik ini seringkali digunakan untuk LB yang sangat dalam.
Balutan
• obat antimikroba 1-2 klai set pembersihan• Luka terbuka obat diulang setiap 12 jam• Luka tertutup : banyak eksudat, dalam, • Terapi fisik : exercise, pembidaian, penkes• Psikososial