Askep Lansia

9
 ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA A. Pe ng er ti an Asuhan keperawatan lanjut usia adalah suatu rangkaian kegiatan dari proses kep erawatan yang dit ujukan pad a lansia . Ad apun tujuan dar i pember ian asuhan keperawatan : 1) Agar lansia dapa t mel aku kan kegi atan seha ri-h ari secar a mandir i dgn upaya promosi, preventif, rehabilitatif. ) !emper taha nka n kese hat an serta kemampuan dengan jalan per awa tan dan pencegahan. ") !emba ntu mempertah ankan se rta membesarka n semang at hidu p lansi a. #) !enol ong d an mera wat lan sia yang mende rita peny akit te rtentu. $) !e mb antu la ns ia me nghada pi ke ma tian dengan damai da n da lam lingkungan yang nyaman. %) !eningkatkan kem ampuan perawat dalam mela kukan proses keperawatan. 1. Pengkajian &engk ajian adalah langk ah pertama pada proses keper awatan, yang melipu ti  pengumpulan data, analisis data, dan menghasilkan diagnosis keperawatan. 'ujuan pengkajian: a. !enen tukan kemampuan klien untu k mem elihara diri sendir i  b. !elengkapi dasar rencana perawatan individu c. !embantu mengh indarkan bentu k da n p enand aan k lien d. !ember i waktu pa da kl ien u ntu k men jawab. 1. 1 Fi si k &engkajian fisik ( biologis dilakukan dengan cara wawancara, pemeriksaan fisi k dan pemerik saan pen unj ang yang dip erlu kan. iwayat kes eha tan lansia dikaji dengan menanyakan tentang: 1) &an dan gan lan sia tentang keseh ata nny a ) *eg iata n yan g mampu di lakuka n lans ia ") *ekua tan fisik lansia : ke kuata n otot, s endi, p engli hatan, p enden garan #) *eb iasa an lansi a mera wat diri se ndi ri $) *ebia saan mak an, min um, isti rahat ( tid ur, buan g air besar ( k ecil %) *eb iasa an gera k ba dan ( ol ahra ga +) &erub ahan-p eruba han fun gsi tub uh y ang sang at berma kna dira sakan ) *eb iasa an lansi a dal am memel iha ra kesehatan dan kebiasaan minum obat ) !as alah -ma sala h seks ual yang di rasa kan

description

Askep Lansia

Transcript of Askep Lansia

ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA

A. PengertianAsuhan keperawatan lanjut usia adalah suatu rangkaian kegiatan dari proses keperawatan yang ditujukan pada lansia. Adapun tujuan dari pemberian asuhan keperawatan :1) Agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dgn upaya promosi, preventif, rehabilitatif.2) Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dengan jalan perawatan dan pencegahan.3) Membantu mempertahankan serta membesarkan semangat hidup lansia.4) Menolong dan merawat lansia yang menderita penyakit tertentu.5) Membantu lansia menghadapi kematian dengan damai dan dalam lingkungan yang nyaman.6) Meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan proses keperawatan.

1. PengkajianPengkajian adalah langkah pertama pada proses keperawatan, yang meliputi pengumpulan data, analisis data, dan menghasilkan diagnosis keperawatan. Tujuan pengkajian:a. Menentukan kemampuan klien untuk memelihara diri sendirib. Melengkapi dasar rencana perawatan individuc. Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien d. Memberi waktu pada klien untuk menjawab.

1.1 FisikPengkajian fisik / biologis dilakukan dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Riwayat kesehatan lansia dikaji dengan menanyakan tentang:1) Pandangan lansia tentang kesehatannya2) Kegiatan yang mampu dilakukan lansia 3) Kekuatan fisik lansia : kekuatan otot, sendi, penglihatan, pendengaran4) Kebiasaan lansia merawat diri sendiri5) Kebiasaan makan, minum, istirahat / tidur, buang air besar / kecil6) Kebiasaan gerak badan / olahraga7) Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan8) Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat9) Masalah-masalah seksual yang dirasakan Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.

1.2 PsikologisPemeriksaaan psikologis dilakukan saat berkomunikasi dengan lansia untuk melihat fungsi kognitif termasuk daya ingat, proses berfikir, dan juga perlu dikaji alam perasaan, orientasi terhadap realitas dan kemampuan lansia dalam penyelesaian masalahnya.Perubahan yang umum terjadi antara lain : daya ingat yang menurun. Proses fikir yang lambat dan adanya perasaan sedih serta merasa kurang diperhatikan. Hal-hal yang perlu dikaji pada lansia meliputi :1) Apakah mengenal masalah-masalah utamanya2) Apakah optimis memandang sesuatu dalam kehidupan 3) Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan 4) Apakah merasa dirinya dibutuhkan atau tidak 5) Bagaimana mengatasi masalah atau stress yang dialami 6) Apakah mudah untuk menyesuaikan diri7) Apakah lansia sering mengalami kegagalan 8) Apa harapan sekarang dan yang akan datang.

1.3 Sosial EkonomiPenilaian sosial dilihat dari bagaimana lansia membina keakraban dengan teman sebaya maupun dengan lingkungannya dan bagaimana keterlibatan lansia dalam organisasi social.Status ekonomi juga turut mempengaruhi yaitu dari penghasilan yang mereka peroleh. Perasaan sejahtera dalam kaitannya dengan social ekonomi, hal inipun terkait dengan harga dirinya. Lansia yang mempunyai penghasilan tentu merasa dirinya berharga karena masih mampu menghasilkan sesuatu untuk dirinya sendiri dan orang lain. Hal-hal yang perlu dikaji antara lain : 1) Apa saja kesibukan lansia 2) Dari mana saja sumber keuangannya 3) Dengan siapa ia tinggal 4) Kegiatan organisasi social apa yang diikuti lansia5) Bagaimana pandangan lansia berhubungan dengan orang lain diluar rumah6) Siapa saja yang biasa mengunjunginya7) Seberapa besar ketergantungannya8) Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas yg ada

1.4 SpiritualPenilaian spiritual terkait dengan keyakinan agama yang dimiliki manusia dan sejauhmana keyakinan tersebut dapat menjalankan ibadahnya dengan baik, keyakinan tersebut benar-benar diresapi dalam kehidupan sehari-hari ia akan lebih mudah menyesuaikan diri terhadap proses penuaan.Yang perlu dikaji pada lansia :1) Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya2) Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan, misalnya penyantunan anak yatim atau fakir miskin dan lain-lain3) Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah, apakah dengan berdoa jika menghadapi masalah4) Apakah lansia terlihat sabar dan tawakalDari hasil pengkajian atau data-data yang diperoleh dari pertanyaan diatas dapat dianalisa/disimpulkan, dirumuskan masalah atau diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada lansia.

2. Diagnosa KeperawatanBeberapa masalah keperawatan yang umum ditemukan pada lansia antara lain:1) Fisik / biologi a. Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pemasukan makanan yang tidak adekuatb. Gangguan persepsi berhubungan dengan gangguan pendengaran / penglihatanc. Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan penurunan minat dalam merawat dirid. Resiko cedera fisik : jatuh berhubungan dengan penyesuaian terhadap penurunan fungsi tubuh tidak adekuate. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan pola makan yang tidak efektif f. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan atau nyerig. Gangguan pola napas berhubungan dengan penyempitan jalan napas atau adanya sekret pada jalan napash. Gangguan mobilisasi berhubungan dengan kekakuan sendi dan lain-lain2) Psikologis - sosiala. Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak mampub. Isolasi sosial berhubungan dengan perasaan curiga c. Depresi berhubungan dengan isolasi sosiald. Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolake. Koping yang tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan mengungkapkan perasaan secara tepat f. Cemas berhubungan dengan sumber keuangan terbatas.3) Spiritual a. Reaksi berkabung atau berduka berhubungan dengan ditinggal pasanganb. Penolakan terhadap proses penuaan berhubungan dengan ketidaksiapan menghadapi kematianc. Marah terhadap Tuhan berhubungan dengan kegagalan yang dialamid. Perasaan tidak tenang berhubungan dengan ketidakmampuan melakukan ibadah secara tepat.

3. IntervensiSesuai dengan permasalahan yang dialami lansia disusun perencanaan dengan tujuan agar lansia / keluarga dan tenaga kesehatan terutama perawat baik yang melakukan perawatan di rumah maupun dipanti dapat membantu lansia, sehingga dapat berfungsi seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik, psikologis dan sosial dengan tidak tergantung pada orang lain.Tujuan tindakan keperawatan pada lansia diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar antara lain :1) Pemenuhan kebutuhan nutrisi 2) Meningkatnya keamanan dan keselamatan3) Memelihara kebersihan diri4) Memelihara keseimbangan istirahat/tidur5) Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi yang efektif6) Menjaga mobilitas aman

3.1 Tindakan Keperawatan 1) Pemenuhan Kebutuhan NutrisiPeran pemenuhan gizi pada lansia adalah untuk mempertahankan kesehatan dan kebugaran dan memperlambat timbulnya penyakit degeneratif seperti kerapuhan tulang (osteoporosis) dan penyakit yang terjadi pada lansia sehingga dapat menjamin hari tua yang sehat dan tetap aktif. Gangguan nutrisi pada lansia dapat disebabkan oleh factor fisik, psikologi dan sosial.Penurunan alat penciuman dan pengecapan, pengunyahan kurang sempurna dan rasa kurang nyaman saat makan karena gigi geligi kurang lengkap, rasa penuh diperut dan sukar buang air besar karena melemahnya otot lambung dan usus akan menyebabkan nafsu makan lansia kurang.Perubahan peran karena tugas-tugas perkembangan pada lansia menyebabkan timbulnya kecemasan dan putus asa, dapat menyebabkan lansia menolak makan atau makan berlebihan.Seringkali keluarga/lingkungan sangat melindungi lansia, tidak memberi kesempatan untuk menentukan keinginan lansia, hal inipun menyebabkan ia menolak makan atau makan berlebihan.Rencana makanan untuk lansia:a. Berikan makanan porsi kecil tapi sering b. Banyak minum dan kurangi makan Dapat meringankan pekerjaan ginjal & dapat memperlancar pengeluaran sisa makanan Hindari makanan yang terlalu asinc. Beri makanan yg mengandung serat,agar buang air besar menjadi mudah dan teraturd. Batasi pemberian mkanan yang mengandung tinggi kalori agar badan dalam keadaan seimbang seperti: gula, makanan manis, minyak, makanan berlemak.e. Membatasi minum kopi dan teh, bila perlu diencerkan untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan.2) Meningkatkan Keamanan dan Keselamatan LansiaKecelakaaan sering terjadi pada lansia antara lain: jatuh, kecelakaan lalu lintas dan kebakaran. Hal ini berkaitan dengan proses penuaan dimana fleksibilitas dari kaki mulai berkurang, ditandai dengan timbulnya masalah mobilisasi akibat nyeri, pada sendi-sendi. Situasi tersebut menyebabkan Usila tidak mampu menyanggah tubuhnya dengan baik.Selain itu penurunan fungsi pengindaraan dan pendengaran menyebabkan lansia tidak dapat mengamati situasi sekitarnya, sehingga sering terjadi bahaya kecelakaan lalu lintas dan luka bakar.Selanjutnya, kecelakaan / jatuh dapat pula akibat lingkungan yang tidak tepat untuk lansia, misalnya pencahayaan yang kurang, lantai yang licin atau tidak rata, tangga yang tidak diberi tanda pengaman, kursi atau tempat tidur yang mudah bergerak.Untuk mencegah resiko kecelakaan diatas, beberapa tindakan yang harus dilakukan antara lain:a. Klien/lansia Biarkan lansia menggunakan alat bantu untuk meningkatkan keselamatan. Latih lansia untuk pindah dari tempat tidur ke kursi Biasakan menggunakan pengaman tempat tidur jika tidur Jika klien mengalami masalah fisik, misalnya rematik, gangguan persyarafan, latih klien untuk berjalan dan latih klien menggunakan alat Bantu berjalan Bantu klien berjalan ke kamar mandi, terutama untuk lansia yang menggunakan obat penenang atau diuretika Menggunakian kacamata jika berjalan atau melakukan sesuatu Usahakan ada yang menemani jika bepergian.b. Lingkungan Tempatkan klien diruangan khusus dekat ke kantor sehingga mudah di observasi apabila lansia dirawat diruang perawatan lansia Letakkan bel di bawah bantal dan ajarkan cara menggunakannya Gunakan tempat tidur yang tidak terlalu tinggi Letakkan meja kecil dekat tempat tidur agar lansia mudah menempatkan alat-alat yang selalu digunakan Upayakan lantai bersih, rata, tidak licin dan basah Kunci semua peralatan yang menggunakan roda untuk lansia yang menggunakan Pasang pegangan dikamar mandi Hindari lampu yang redup dan menyilaukan Sebaiknya gunakan lampu 70 atau 100 watt Jika pindah dari ruangan terang ke gelap ajarkan klie lansia untuk memejamkan mata sesaat Gunakan sandal atau sepatu yang beralas karet3) Memelihara Kebersihan Diri Akibat proses penuaan, sebagian lansia mengalami kemunduran / motivasi untuk melakukan perawatan diri secara teratur. Kadang kala kurangnya perawatan diri pada lansia akibat penurunan daya ingat, sehingga tidak dapat melakukan upaya kebersihan diri secara tepat dan teratur. Hal ini juga berkaitan dengan kebiasaan lansia pada usia muda. Jika usila tersebut pada saat mudanya orangnya rapi, tentu ia akan tetap melakukan aktivitas perawatan diri dengan baik, perawatan diri yang kurang dapat pula akibat dari kelemahan atau ketidakmampuan fisik lansia. Akibat dari proses penuaan kelenjar keringat berkurang seringkali kulit lansia bersisik dan kering. Upaya yang dilakukan untuk kebersihan diri antara lain:a. Mengingatkan atau membantu lansia untuk melakukan upaya kebersihan diri misalnya, cuci rambut, sikat gigi, ganti pakaian.b. Menganjurkan lansia untuk menggunakan sabun lunak yang mengandung miyak atau berikan skin lotion c. Mengingatkan / membantu lansia untuk membersihkan lubang telinga, mata, dan gunting kuku4) Memelihara Keseimbangan Istrahat dan Tidurpada umunya lansia mengalami gangguan tidur, upaya yang dapat dilakukan antara lain:a. Menyediakan tempat atau waktu tidur yang nyamanb. Mengatur lingkungan yang cukup, pentilasi bebas dari bau-bauan c. Melatih lansia melakukan latihan fisik ringan untuk melancarkan sirkulasi darah dan melenturkan otot-otot. Latihan fisik ini dapat dilakukan sesuai hobby, misalnya berkebun, berjalan santai.d. Memberikan minuman hangat sebelum tidur misalnya, susu hangat.5) Meningkatkan Hubungan InterpersonalMasalah yang umum ditemukan pada lansia yaitu daya ingat yang menurun, pikun, depresi, lekas marah dan mudah tersinggung, curiga. Hal ini disebabkan karena hubungan inter personal yang tidak adekuat.Upaya yang dilakukan antara lain:a. Berkomunikasi sebaiknya lakukan kontak mata b. Memberikan stimulus / mengingatkan lansia terhadap kegiatan yang akan dilakukanc. Menyediakan waktu untuk berbincang-bincang dengan lansiad. Memberikan lansia kesempatan untuk mengekspresikan / terhadap respon verbal dan non verbal lansia e. Melibatkan lansia untuk keperluan tertentu sesuai dengan kemampuan lansia f. Menghargai pendapat lansia6) Menjaga Mobilitas amanUpaya yang dilakukan antara lain:a. Anjurkan klien lansia agar tidak bergerak mendadak, berdiri, dan hiperekstensi leher lama.b. Anjurkan klien lansia berdiri perlahan.c. Sediakan alat bantu yang mudah dijangkau oleh klien.

4. PelaksanaanSemua tindakan yang telah direncanakan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan lansia.Hal-hal yang perlu diperhatikan: 1) Berbicara dengan lembut dan sopan 2) Memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dilakukan berulan kali, jika perlu dengan gambar3) Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya

5. EvaluasiSetiap tindakan yang telah dilakukan perlu dievaluasi / dinilai baik verbal maupun non verbal untuk mengetahui sejauh mana lansia atau keluarga mampu melakukan apa yang telah dianjurkan.

Referensi

Nugroho, Wahjudi. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Jakarta : EGC.