Askep Keperawatan Keluarga Dengan Asma Bronchitis
-
Upload
dinny-kurniasih -
Category
Documents
-
view
397 -
download
7
description
Transcript of Askep Keperawatan Keluarga Dengan Asma Bronchitis
Asuhan Keperawatan Keluarga
1 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktek Keperawatan Komunitas bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat dengan menekankan pada peningkatan peran serta masyarakat
dalam melakukan upaya pencegahan, peningkatkan dan mempertahankan kesehatan.
Salah satu sasaran Praktek Keperawatan Komunitas adalah keluarga sehingga dikenal
dengan sebutan asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga. Hal ini karena keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat itu sendiri. Namun kenyataan menunjukkan
bahwa penerapan konsep asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga sampai dengan saat
ini belum dilaksanakan dengan baik oleh perawat Puskesmas.
Menurut Salvicion G. Bailon & Arracelis Maglaya, Perawat Kesehatan Keluarga,
1978), selama ini perawat kesehatan diakui dan dihormati sebagai anggota tim Kesehatan
karena sifat-sifat pribadi dan kemampuannya sebagai individu bukan karena kemampuan
profesionalitasnya sebagai perawat. Hal ini disebabkan karena kurang pengetahuan atau
ketidakmampuan perawat untuk menegaskan perannya, tidak ada polahan yang sama
dalam keperawatan dan tidak ada kesepakatan perawat tentang peranan sebenarnya dari
perawat. Tentu dalam hal ini termasuk juga perawat kesehatan masyarakat dalam kondisi
seperti ini, praktek keperawatan kesehatan masyarakat seperti tidak nampak untuk
dinikmati oleh masyarakat dari perawat sebagai sebuah profesi, oleh karena itu kehadiran
perawat dalam tim kesehatan hanyalah sebagai pelengkap belaka terutama sebagai
pembantunya dokter.
Jenjang pendidikan keperawatan di Indonesia yang beraneka ragam tanpa adanya
batasan yang jelas akan peran dan fungsi masing-masing semakin mempersulit praktek
Keperawatan Komunitas. Belum adanya standart praktek Keperawatan Komunitas yang
diakui berdasarkan kesepakatan masyarakat Keperawatan Indonesia mengakibatkan
praktek Keperawatan Komunitas menjadi kabur. Termasuk belum adanya jenjang
spesialisasi perawat Komunitas mengakibatkan persepsi konsep Keperawatan Komunitas
ditafsir secara sendiri-sendiri oleh perawat dan tidak adanya figur narasumber yang bisa
didengar dan dipanuti berdasarkan tingkat kepahaman. Konsep Keperawatn Komunitas
yang ada saat ini masih merupakan adopsi dari konsep-konsep luar negeri yang belum
tentu cocok dengan karakteristik masyarakat Indonesia.
Berdasarkan berbagai uraian yang telah dipaparkan di atas maka tantangan perawat
kesehatan masyarakat begitu berat untuk dipecahkan. Namun Keperawatan Nasioanal
Indonesia sebagai sebuah profesi yang diakui berdasarkan hasil Lokakarya Keperawatan
Nasional tahun 1985 dituntut mampu memecahkan berbagai persoalan tersebut sebagai
konsekwensi profesi masyarakat Keperawatan yang tergabung dalam wadah PPNI harus
mampu merumuskan bersama akan peran, fungsi dan standart praktek Keperawatan
Komunitas. Perlu dirujuk kembali berdasarkan ketentuan WHO (Salvicion G. Bailon &
Arracelis Maglaya, 1978) dimana untuk mencapai sasaran kesehatan masyarakat Perawat
Kesehatan harus mendapat tanggungjawab yang lebih luas dalam hal diagnostik dan
penggobatan.
Asuhan Keperawatan Keluarga
2 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas dan bagaimana
upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan
pada aspek peran serta masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, peningkatan dan
mempetahankan status kesehatan sebagai tujuan praktek Keperawatan Komunitas perlu
dilakukan berbagai studi dalam Kontes Keperawatan Komunitas. Namun karena dibatasi
oleh waktu dan biaya maka penulisan ini hanya didasarkan pada studi Kasus Perawatan
Kesehatan Keluarga dengan fokus pengalaman belajar yang ditekankan pada aspek
Metode Proses Keperawatan yang meliputi :
1. Bagaimana melakukan pengkajian keperawatan kesehatan keluarga ?
2. Bagaimana menetapkan diagnose keperawatan kesehatan keluarga ?
3. Bagaimana menetapkan perencanaan keperawatan kesehatan keluarga ?
4. Bagaimana melaksanakan perawatan kesehatan keluarga ?
5. Bagaimana melaksanakan evaluasi perawatan kesehatan keluarga ?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Untuk mempelajari penerapan asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga
secara komperehensif dengan menggunakan Metode Proses Keperawatan.
2. Tujuan Khusus :
a. Agar mampu menerapkan pengkajian keperawatan kesehatan keluarga.
b. Agar mampu menegakkan diagnose keperawatan kesehatan keluarga.
c. Agar mampu membuat perencanaan keperawatan kesehatan keluarga.
d. Agar mampu menginplementasikan keperawatan kesehatan keluarga.
e. Agar mampu melakukan evaluasi keperawatan kesehatan keluarga.
Asuhan Keperawatan Keluarga
3 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN KELUARGA
I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga :Thamrin Sadu
2. Umur : 72 tahun
3. Alamat dan Telepon : Mahawu lingk.VI Manado
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : -
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
6. Komposisi Keluarga :
N
O
NAMA J
K
HUB.KELG
DG KK
UMU
R
(thn)
PENDIDI
KAN
STATUS
KESEHAT
AN
PEKERJAAN
1 Hadija
Lasantu
P istri 57 SD sehat IRT
2 Hartati Sadu p anak 35 SMP sehat IRT
3 Imran Sadu L anak 23 SMP sehat -
4 Fitriani Sadu p anak 21 SMA sehat Karyawan toko
5 Avero Sompi L Menantu 39 SMA sehat Dagang
6 Sultan Sompi L Cucu 8 SD sehat -
7 Farel Sompi L Cucu 3 - Sakit -
7. Tipe keluarga
Keluarga ini terdiri dari bpk.Thamrin,istrinya,3 orang anaknya,1 menantu
dan dua orang cucu laki laki (tipe keluarga extended)
8. Suku bangsa
Bapak dan ibu Thamrin keduanya berasal dari Gorontalo.
9. Agama
Bpk.Thamrin dan anggota keluarga lain menganut agama islam
10.Status sosial ekonomi keluarga
penghasilan dari keluarga berasal dari bpk.Avero (anak Mantu) ± Rp
1.500.000/bulan dan ibu wati ± Rp 250.000 /bln dari hasil jualan nasi
kuning.dan dari anak gadisnya yang bekerja disebuah toko roti Rp
1.300.000.
11.Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga biasanya menonton tv bersama,pergi ke pantai,ke mall,pergi
kerumah sanak sauadara dan mendengarkan musik.
Asuhan Keperawatan Keluarga
4 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
12.Genogram :
3
57
35
21
8
39
31
3
3
23
72
Asuhan Keperawatan Keluarga
5 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
Keterangan genogram :
: Laki-laki
: Meninggal
: Wanita
: Sakit
: Tinggal serumah
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga ini berada pada tahap perkembangan dengan anak balita,sekolah
dan dewasa muda.
2. Tahap perkembangan keluraga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan yang belum terpenuhi dikeluarga ini.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
a. Ibu Thamrin : Riwayat Gout astritis sejak 7 tahun lalu
b. Ibu Wati : Mempunyai riwayat Asma bronchitis sejak
umur 2 tahun,serangan terakhir bulan januari
2012
c. Sultan : Riwayat demam Thypoid tahun 2011
d. Farel : Asma bronchitis
III. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Luas rumah 8(p)x7(l)m2 terdiri dari 3 kamar tidur,kamar mandi dan WC
1(digabung),terdapat 1 ruang tamu,1 ruang keluarga dan sekaligus ruang
makan,terdapat 1 dapur,didepan kamar mandi terdapat bak besar untuk
penampungan air,dan didepannya lagi terdapat ruang terbuka yang biasa
digunakan keluarga untuk mandi.tipe rumah semi permanen,terdapat
jendela 3 jendela diruang tamu yang menghadap ke utara,dikamar depan
juga terdapat jendela yang menghadap utara,diruang keluarga menghadap
timur dan jendela dikamar belakang yang menghadap ke selatan.secara
umum walaupun terdapat banyak jendela tetapi ventilasi dan pencahayaan
masih kurang,melihat posisi rumah yang saling berdehimpitan dengan
dinding rumeh tetangga.mempunyai listrik sendiri.atap terbuat dari seng
tanpa plafon.barang barang diletakan tidak teratur.lantai rumah diplester
kasar.pada WC terdapat septik tank.sumber air minum menggunakan air
isi ulang.dan air bersih yang digunakan untuk mandi mencuci,memasak dll
Asuhan Keperawatan Keluarga
6 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
berasal dari sumur bor. Kebiasaan memasak menggunakan komfor dan
kayu bakar.
2. Denah rumah
Keterangan :
: Jendela
: Pintu masuk/Keluar
: Tempat penampungan air
: Lubang pembuangan air limbah
: Saluran pembuangan air limbah ( SPAL )
3. Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Keluarga pak Thamrin bertetangga dengan keluarga wiraswasta.
Sebagian tetangga beragama Islam dari suku Gorontalo dan sebagian lahi
dari suku Minahasa asli yang taat beribadah dan saling toleransi atas umat
beragama kebiasaan kerja bakti dilakukan bersama 2 minggu sekali.
Hubungan dengan tetangga dilakukan sepanjang tegur sapa biasa. Kunjung
Kamar tidur
Kamar tidur KM DAPUR
Ruang tamu
Ruang
Keluarga
Kamar
tidur
timur
utara
barat
selatan
Asuhan Keperawatan Keluarga
7 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
mengunjung dilakukan bila hari raya Agama.dan bila ada tetangga yang
sakit biasanya dibantu untuk dibawa ke dokter
4. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal. Bapak dan Ibu
Thamrin kebanyakan berada di rumah. Anak-anak bapak Thamrin setiap
hari pergi berkeja,kecuali Wati biasanya Pergi ke pasar setelah
mengantarkan anak-anak nya(cucu bpk.Thamrin) ke sekolah.dan bila ada
kesempatan ibu Thamrin pergi berkunjung kerumah keluarganya di
Gorontalo.
5. Perkumpulan keluarga dan interksi dengan masyarakat
Keluarga biasanya melayat tetangga yang meninggal dunia,menghadiri
pesta pernikahan,Ulang tahun,mengikuti majelis ta‟lim setiap hari jum‟at
sore di Mesjid .
6. Sitem pendukung keluarga
Keluarga bapak Thamrin sehat-sehat saja .hanya cucunya yang berumur 3
tahun yang sedang sakit.Selama ini yang aktif merawat keluarga adalah
ibu Wati(anak 1) . Jarak rumah degan Puskesmas(fasilitas kesehatan) ±
200 m tetapi keluarga lebih memilih berobat ke dr.praktek yang jaraknya ±
100 m.selain jarak keluarga juga memilih ke dr.karena pelayanannya
cepat.bapak dan ibu Tidak memiliki tabungan khusus yang digunakan
sewaktu-waktu.biaya berobat biasanya dibantu oleh keluarga.
IV. STRUKTUR KELUARGA
1. Struktur keluarga
Pak Thamrin dan ibu mengatakan dirinya sudah tua Oleh karena itu tidak
mempunyai peran khusus untuk merubah perilaku orang lain di
masyarakat. Kecuali terhadap anak-anak yang sering diingatkan untuk
menjaga pergaulan yang baik agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang
merusak citra keluarga
2. Nilai atau norma keluarga
Keluarga memandang sakit disebabkan oleh penyakit bukan karena magic
dan lainnya.
3. Pola komunikasi keluarga
Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dilakukan musywarah untuk
menyelesaikannya.
Asuhan Keperawatan Keluarga
8 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afeksi
Sikap saling menghormati antaranggota keluarga masih tetap diajarkan
oleh keluarga.seperti bersikap sopan terhadap yang lebih tua dan
melindungi yang adik.
2. Fungsi sosial
Menurut keluarga, kehidupan mereka tidak lepas dari corak lingkungan
agamis muslim yang taat pada aturan ibadah dan aktivitas keagamaan.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga selalu mengajarkan perilaku sehat seperti mandi 2x sehari dan
mencuci tangan sebelum makan.keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan,serta keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
sesuai anjuran dokter.memlihara liingkungan rumah yang bersih.
4. Fungsi reproduksi
ibu wati mengatakan tidak ingin punya anak lagi.
5. Fungsi ekonomi
Bpk.Thamrin dan ibu sudah tidak bekerja lagi dan tidak punya penghasilan
apa-apa.yang mencari nafkah dikeluarga ini hanya anak-anaknya.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
1. Stresor jangka pendek dan panjang
Pada bulan januari asma ibu wati kambuh tapi tidak dirawat dirumah sakit
hanya pergi berobat ke dokter.
2. Kemampuan keluarga berspon terhadap stresor
Bila ada anggota keluarga yang menunjukan gejala sakit biasanya anggota
kelarga melakukan musyawarah untuk perawatannya.dan bpk.Thamrin dan
ibu berharap anak-anaknya untuk bekerja dengan giat sehingga dapat
membantu keluarga.
3. Strategi koping yang digunakan
Bpk.Thamrin selalu berdiskusi untuk memecahkan problem keluarga
dengan anak-anaknya dan kadang-kadang melibatkan anak mantunya
Avero .selain itu bpk.Thamrin dan anggota keluarga yang lain selalu
berdoa dan berusaha untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi,baik
masalah finansial,ekonomi,kesehatan dan sosial
4. Strategi adaptasi disfungsional.
Pada keluarga bpk.Thamrin anak gadisnya yang ke lima biasanya sering
pulang malam,hal itu dilakukan karena ia bekerja disebuah toko roti.yang
memerlukan tenaganya sampai pukul 21.30.kadang anggota keluarga lain
merasa khawatir,mengingat ia adalah seorang gadis dan jarak tempat ia
bekerja dengan rumah lumayan jauh.tapi keluarga percaya pada anak
gadisnya bahwa ia tidak akan terpengaruh dengan pergaulan bebas.
Asuhan Keperawatan Keluarga
9 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
VII. PEMERIKSAA INDIVIDU TIAP KELUARGA
Farel Sompi
Umur : 3 tahun
Jk : laki-laki
Berat badan = 12 Kg, N = 96x/m , SB = 37’2 ºC , R= 36 x/m
Sesak nafas,Imunisasi lengkap,
VIII. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap mendapatkan bantuan kesehatan seperti Jaminan Kesehatan
Masyarakat Miskin ( keluarga Miskin ), dan berharap agar petugas kesehatan
sering mengadakan kunjungan seperti ini tiap bulan atau minimal pertiga
bulan,
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
I. ANALISA DATA
No D a t a Masalah Etiologi
1.
DS :
- Ny.w : “saya kurang
mengerti tentang
pencegahan kekambuhan
asma bronchitis,padahal
saya sudah sering
mengalaminya”
- Ny.H : “Keluarga kami
kurang memahami kalau
asma bronchitis
merupakan penyakit
keturunan “
- Ny.H : Keluarga
mengatakan tidak
mengerti mengenai
lingkungan yang sehat
yang dapat menyebabkan
kambuhnya asma
bronchitis.
DO :
- Lantai rumah sebagian
tanah dan sebagian cor
kasar, dan kotor.
- Lantai rumah hanya
disapu, jarang dipel,
kebiasaan keluarga ke luar
masuk rumah tanpa
Resiko tinggi
serangan berulang
Lingkungan yang
tidak adequat
Asuhan Keperawatan Keluarga
10 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
melepas alas kaki
sehingga banyak
debu/tanah bertebaran
- Kurang cahaya matahari
yang masuk kerumah
(kamar tidur dan ruang
tamu) ,karena rumah yang
saling berhimpitan dengan
tetangga lain.
- Kebiasaan memasak
mengunakan kayu bakar
sehingga banyak asap
dalam rumah.
- Ventilasi jendela yang
terbuka tanpa kaca,
mengakibatkan banyak
debu yang dapat masuk ke
rumah.
2 DS :
- Ny. W : “sejak beberapa
bulan lalu klien F sering
sesak nafas”.
- Ny.W : “klien F sudah
dibawa ke dokter.tapi
masih sering sesak,apa
mungkin karena keturunan
? karena kata ibu ,saya
juga mengidap asma
bronchitis sejak umur 2
thn".
- Ny.H : “keluarga kami
bahwa farel sering sakit,
tapi kami tidak tahu jenis
penyakit, penyebab,
pencegahan, perawatan
dan pengobatannya,
kadang kami
menganggapnya hanya flu
dan batuk biasa saja”.
- Ny.W : “ saya belum
tahu akibat yang terjadi,
bila penyakit anak saya
tidak diobati “.
DO :
- Keluarga tidak bisa
Kurang
pengetahuan
Kurang informasi
dan keterbatasan
kemampuan
mencerap informasi
Asuhan Keperawatan Keluarga
11 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
menjawab pertanyaan
tentang pengertian
penyakit, pencegahan,
perawatan dan pengobatan
asma bronchitis.
- Pendidikan ny.W SMP
,Ny.H dan Bpk. T SD
- Setelah dijelaskan tentang
pengertian penyakit, cara
pencegahan dan
pengobatannya, ny.W
belum bisa menjawab
pertanyaan sederhana
perawat.
3 DS :
- Ny.W : „saya sering lupa
memberi minum obat anak
saya,apalagi bila sudah
sibuk masak dan jualan”
- Ny.W : “apabila panasnya
turun dan batuknya mulai
berangsur sembuh , saya
sudah tidak memberinya
obat lagi,kalo batuk lagi
baru di berikan obat
sisanya”
- Ny.W : “saya tidak tahu
kalau obat antibiotik harus
diminum sampai habis.
DO :
- Pemeriksaan fisik :. Nafas
agak sesak ,batuk
beringus.
- Banyak obat sisa dari
kunjungan ke dokter yang
tidak habis di minum.
- lantai ruang tamu dari
beton cor kasar,sisanya
terbuat dari tanah
keadaannya kotor.
- Jendela ruang tamu dan
ruang keluarga hanya
tertutup tirai belum
dipasang kaca,sehingga
debu dan udara dingin di
malam hari dapat masuk
melalui jendela tersebut.
Resiko kerusakan
penatalaksanaan
program terapi di
rumah
Kurang informasi
Asuhan Keperawatan Keluarga
12 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
2. Diagnosa
3. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan
1. Resiko tinggi
serangan
berulang Asma
bronchitis b/d
lingkungan yang
tidak adequat.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan,keadaan
penyakit Farel tidak
bertambah berat.dengan
kriteria hasil:
Keluarga mengerti
tentang lingkungan
dan kriteia rumah
sehat.
Keluarga mengerti
tentang faktor faktor
yang dapat
memperberat
serangan asma
bronchitis.
Kaji persepsi kelurga
tentang lingkungan
sehat.
Jelaskan tentang
kriteria rumah sehat
Jelaskan tentang
keadaan lingkungan
yang dapat
menimbulkan
serangan berulang.
Jelaskan tentang
pengaruh lingkungan
terhadap kesehatan.
2. Kurang
pengetahuan b/d
kurang informasi
dan keterbatasan
kemampuan
mencerap
informasi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan,keluarga dan
anggota keluarga
pengetahuannya meningkat
dan mampu mencerap
informasi dengan baik
Dengan kriteria hasil:
Meningkatnya
Kaji pegetahuan
keluarga tentang asma
bronchitis.
Jelaskan tentang asma
bronchitis
Jelaskan tentang
penyebab asma
bronchitis
NO Diagnosa
1 Resiko Tinggi serangan berulang berhubungan dengan lingkungan yang tidak
adekuat
2 Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi dan keterbatasan
kemampuan mencerap informasi
3 Resiko kerusakan penatalaksanaan program terapi dirumah berhubungan dengan
kurangnya informasi dan pengetahuan keluarga tentang asma bronchitis.
Asuhan Keperawatan Keluarga
13 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
pengetahuan keluarga
Kelurga mampu
menjelaskan kembali
penyebab dan gejala
asma.
Jelaskan tentang gejala
bronchitis.
3. Resiko kerusakan
penatalaksanaan
program terapi di
rumah b/d
kurang
pengetahuan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan,keluarga mampu
melaksanakan program terapi
dirumah dengan baik
Dengan kriteria hasil:
Keluarga mengerti
pentingnya program
terapi dirumah.
Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang
tersedia di masyarakat.
Kaji pengetahuan
keluarga tentang
manfaat fasilitas
kesehatan yang ada di
masyarakat.
Jelaskan kepada
keluarga tentang
manfaat fasilitas
kesehatan yang ada di
masyarakat.
Jelaskan pentingnya
pelaksanaan program
terapi dirumah.
Jelaskan tentang
dampak kerusakan
program terapi
dirumah.
Kolaborasi:
Rujuk klien ke fasilitas
pelayanan kesehatan
terdekat.
Asuhan Keperawatan Keluarga
14 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
4. Implementasi
No.tanggal &
Waktu
No.diagnosa implementasi
1) Tgl 5 Maret 2012
14.00 Wita
Resiko tinggi serangan
berulang b/d
lingkungan yang tidak
adequat
mengkaji persepsi
keluarga tentang
lingkungan yang sehat.
Menjelaskan kepada
keluarga tentang
lingkungan yang sehat
Menjelaskan kepada
keluarga tentang
keadaan lingkungan
yang dapat
menimbulkan
serangan berulang.
Menjelaskan kepada
keluarga tentang
pengaruh lingkungan
terhadap kesehatan.
2) Tgl 5 Maret 2012
15.30 Wita
Kurang pengetahuan
b/d kurang informasi
dan keterbatasan
kemampuan mencerap
informasi
Mengkaji pegetahuan
keluarga tentang asma
bronchitis.
Menjelaskan kepada
keluarga tentang asma
bronchitis
Menjelaskan kepada
keluarga tentang
penyebab asma
bronchitis
Menjelaskan kepada
keluarga tentang gejala
bronchitis
3) Tgl 5 Maret 2012
17.00 Wita
Resiko kerusakan
penatalaksanaan
program terapi di
rumah b/d kurang
pengetahuan
mengkaji pengetahuan
keluarga tentang
manfaat fasilitas
kesehatan yang ada di
masyarakat.
menjelaskan kepada
keluarga tentang
manfaat fasilitas
kesehatan yang ada di
Asuhan Keperawatan Keluarga
15 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
masyarakat.
Menjelaskan kepada
keluarga pentingnya
pelaksanaan program
terapi dirumah.
Menjelaskan kepada
keluarga tentang
dampak kerusakan
program terapi
dirumah.
5. Evaluasi
No.tanggal &
Waktu
No.diagnosa implementasi
4) Tgl 5 Maret 2012
14.00 Wita
Resiko tinggi serangan
berulang b/d
lingkungan yang tidak
adequat
mengkaji persepsi
keluarga tentang
lingkungan yang sehat.
Menjelaskan kepada
keluarga tentang
lingkungan yang sehat
Menjelaskan kepada
keluarga tentang
keadaan lingkungan
yang dapat
menimbulkan
serangan berulang.
Menjelaskan kepada
keluarga tentang
pengaruh lingkungan
terhadap kesehatan.
5) Tgl 5 Maret 2012
15.30 Wita
Kurang pengetahuan
b/d kurang informasi
dan keterbatasan
kemampuan mencerap
informasi
Mengkaji pegetahuan
keluarga tentang asma
bronchitis.
Menjelaskan kepada
keluarga tentang asma
bronchitis
Menjelaskan kepada
keluarga tentang
penyebab asma
bronchitis
Menjelaskan kepada
Asuhan Keperawatan Keluarga
16 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
keluarga tentang gejala
bronchitis
6) Tgl 5 Maret 2012
17.00 Wita
Resiko kerusakan
penatalaksanaan
program terapi di
rumah b/d kurang
pengetahuan
mengkaji pengetahuan
keluarga tentang
manfaat fasilitas
kesehatan yang ada di
masyarakat.
menjelaskan kepada
keluarga tentang
manfaat fasilitas
kesehatan yang ada di
masyarakat.
Menjelaskan kepada
keluarga pentingnya
pelaksanaan program
terapi dirumah.
Menjelaskan kepada
keluarga tentang
dampak kerusakan
program terapi
dirumah.
Asuhan Keperawatan Keluarga
17 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keluarga adalah unit terkecil di masyarakat yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan tiap anggota keluarga mempunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.Dalam keluarga terdapat suatu
struktur keluarga yang dapat menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan
fungsi keluarga dimasyarakat sekitarnya,yang nantinya akan dikaji oleh perawat
dalam pemberian asuhan keperawatan.
Sebagai sebuah sistem,lingkungan sekitar dan tingkat pengetahuan anggota
berhubungan dan ketergantungan,jadi keluarga dapat menghasilkan suatu perilaku
sehat yang mempengaruhi komunitasnya.
Melalui asuhan keperawatan keluarga perawat dapat memberikan pelayanan
yang efektif dan optimal,dimana perawat dapat mengenal masalah kesehatan
keluarga, bmemutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga,melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada anggota
keluarga yang sakit,memelihara dan modifikasi lingkungan sehingga dapat
meningkatkan kesehatan keluarga, memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk peroleh
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga.
Asuhan Keperawatan Keluarga
18 SALNI SAHARMAN - SRI M BUHANG / PSIK FK UNSRAT
DAFTAR PUSTAKA
1. Brooker Christin , Edisi 31,Tahun 2001 ,kamus Saku Keperawtan, Penerbit buku
kedokteran EGC .Jakarta
2. Carpenito juall Lyanda, Edisi 6, Tahun 2000 ,Diagnosa keperawatan ; Aplikasi Pada
Praktik Klinis , Penerbit buku kedokteran EGC .Jakarta.
3. Suprajitno,S.kp , ,Asuhan keperawatan Keluarga,Penerbit buku kedokteran EGC
.Jakarta
4. Wilkinson M judith,Edisi 7, 2007, Buku Saku Diagnostik Keperawatan , Penerbit
buku kedokteran EGC .Jakarta