ASKEP HALUSINASI

45
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. M DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG HUDOWO RSJD AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Disusun Oleh : PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

description

halusinasi dalam penglihatan

Transcript of ASKEP HALUSINASI

Page 1: ASKEP HALUSINASI

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn. M DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI :

HALUSINASI PENDENGARAN

DI RUANG HUDOWO RSJD AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) KENDAL

2012

Page 2: ASKEP HALUSINASI

A. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn. M

Umur : 23 tahun

Alamat : Ds.mentosari Rt/Rw. 02/01 Gringsing Batang

Pendidikan Terahir : SMP

Agama : Islam

No. CM : 090857

Informan : Tn. M

Tanggal masuk : 24 April 2013

Tanggal pengkajian :

B. Identitas Penanggung Jawab

Inisial : Tn. W

Umur :

Alamat : Ds.mentosari Rt/Rw. 02/01 Gringsing Batang

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SD

Hubungan dg klien : Ayah

C. ALASAN MASUK

Keluarga klien mengatakan sebelum dibawa ke RSJ, sejak satu minggu

sebelumndi bawa ke RSJ klien nampak binggung, marah tanpa sebab, mondar-

mandir dan sulit tidur. Dan ahirnya klien dibawa ke RSJ oleh ayah

Page 3: ASKEP HALUSINASI

kandungnya karena nampak binggung, marah tanpa sebab, mondar-mandir

dan sulit tidur sering mondar-mandir.

Masalah Keperawatan :

D. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?

Belum Pernah.

Klien mengatakan belum pernah opname sebelumnya, dan baru kali inii di

opname di RSJ.

2. Aniaya fisik

Klien tidak pernah mengalami ataupun melakukan penganiayaan fisik

kepada siapapun

3. Aniaya seksual

Klien tidak pernah mengalami ataupun melakukan penganiayaan seksual

4. Kekerasan dalam keluarga

Klien tidak pernah mengalami ataupun melakukan tindak kekerasan dalam

keluarga, hanya saja setiap marah klien sering merusak barang.

5. Tindakan kriminal

Klien tidak pernah melakukan tindakan kriminal seperti mencuri,

membunuh orang, dll

Masalah keperawatan : resiko mencederai diri sendiri dan orang lain

6. Ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?

Anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa

Masalah Keperawatan :

Page 4: ASKEP HALUSINASI

7. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenagkan

Klien mengatakan sejak 6 bulan masuk RSJ ibunya meninggal, sejak itu

saya bingung, engak bias tidur, sedih, malas keluar rumah karena sudah

tidak punya ibu.

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

E. FISIK

Tanda vital : TD : 110/80 mmHg

N : 90x/mnt

Ukuran : TB : 170 cm BB : 60 Kg

Keluhan fisik : Tidak ada

Jelaskan : Tidak ada gangguan fisik yang terjadi pada klien

Masalah Keperawatan :

F. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Page 5: ASKEP HALUSINASI

Ket :

: Perempuan

: Laki-laki

: Klien

: Tinggal serumah

Jelaskan : Keluarga klien tidak ada yang mengalami sakit sama

seperti klien

Masalah keperawatan :-

2. Konsep diri

a. Gambaran diri

Klien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya, klien

mengatakan tidak ada anggota badan yang tidak dia sukai

b. Identitas

Klien mengatakan dia adalah seorang laki-laki berusia 23 tahun, kliaen

adalah anak no dua dari empat bersaudara.

c. Peran

Klien mengatakan kadang membantu orangtuanya dirumah, sedangkan

ketika dikampus dia belajar seperti mahasiswa pada umumnya.

d. Ideal diri

Klien berharap bisa sembuh dan lekas pulang dari RSJ kemudian bisa

lekas bekerja.

e. Harga diri

Page 6: ASKEP HALUSINASI

Klien mengatakan minder dan malu karena tidak bisa bekerja dan

menghasilkan uang sendiri.

3. Hubungan sosial

a. Orang yang berarti

Ayah dan Keluarga

Klien mengatakan dirumah dekat dengan ayahnya dan disini dekat

dekat dengan temanya bernama wawan.

b. Peran serta dalam kegiatan/masyarakat

Klien mengatakan saya malas dengan orang lain, klien banyak diam,

menyediri didalam rumah.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan tidak senang bergaul dengan orang lain karena malu

dan minder kalu ingin berkumpul dan mengobrol dengan orang lain

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama islam

b. Kegiatan ibadah : Klien jarang melakukam kegiatan ibadah

seperti shalat 5 waktu

Masalah Keperawatan : Tidak ada

G. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Penampilan klien secara menyeluruh rapi, bersih. Penggunaan pakaian

sesuai. Selama di RS klien setiap hari mau gosok gigi setiap pagi sesudah

Page 7: ASKEP HALUSINASI

makan, klien juga mau keramas dua kali dalam satu minggu serta klien

setiap hari ganti baju dengan yang bersih dan menggunakan seragam yang

disediakan rumah sakit.

Masalah Keperawatan :

2. Pembicaraan

Saat dilakukan pengkajian klien nampak bicara kacau dengan nada tinggi.

Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang

Lain dan Lingkungan

3. Aktifitas motorik

Klien tampak lesu, kadang terlihat gelisah mondar mandir.

Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang

Lain dan Lingkungan

4. Alam perasaan

Klien mengatakan saat mendengar bisikan yang isinya seseorang yang

sedang membicarakan dirinya, klien, klien Nampak bingung dan merasa

ketakutan.

Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang

Lain dan Lingkungan

5. Afek

Saat dilakukan pengkajian afek Nampak emosi yang labil, mudah

tersingung dan mudah marah saat mendengar bisikan.

Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang

Lain dan Lingkungan

Page 8: ASKEP HALUSINASI

6. Interaksi selama wawancara

Klien Nampak menengok kekanan dan kekiri seperti memperhatikan

sesuatu, saat wawancara klien Nampak curiga.

Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang

Lain dan Lingkungan

7. Persepsi

Klien mengatakan sering mendengar bisikanyang isinya seseorang yang

sedang membicarakan dirinya pada pagi, siang dan malam hari, terutama

pada malam hari saat mau tidur. Klien kadang Nampak bingung dan bicara

sendiri serta nampak ketakutan.

8. Proses pikir

Pembicaraan klien dapat dimengerti perawat. Selama berinteraksi dengan

perawat, klien berbicara dan menjawab pertanyaan dengan lancar dan

tidak berbelit-belit.

9. Isi pikir

Saat dilakukan pengkajian, klien tidak mengalami gangguan isi pikir.

Klien mengatakan sebagai manusia biasa.

10. Tingkat kesadaran

Tingkat kesadaran klien : komposmentis, klien dapat berorientasi tempat,

waktu dan orang secara tepat. Klien mengetahui sekarang berada di RSJD

Aminogondo Hutomo Semarang, klien bingung dan disorientasi terhadap

hari, klien dapat membedakan pagi, siang dan malam, klien dapat

mengenali orang lain yang sudah dikenalnya.

Page 9: ASKEP HALUSINASI

11. Memori

Klien tidak dapat mengingat kejadian yang sudah lama berlalu seperti

dirinya dapat mengingat tanggal kelahirannya. Klien juga mampu

mengingat kejadian jangka pendek seperti siapa yang mengantar dirinya ke

RSJ. Disamping itu klien dapat mengingat kejadian saat ini seperti tadi

pagi makan dengan lauk tempe dan ayam goreng.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Tingkat konsentrasi klien kurang. Klien tidak dapat menjawab pertanyaan

perawat, dapat mengulang kembali apa yang telah dibicarakan dengan

perawat. Klien tidak dapat berhitung angka – angka dengan penambahan

dan pengurangan, seperti 10 + 5 – 5 = 10

13. Kemampuan penilaian

Pasien dapat mengambil keputusan sederhana dengan bantuan, dimana

saat diajukan dua pilihan berbincang di teras atau diruang makan klien

dapat menentukan pilihan berbincang di teras.

14. Daya tilik diri

Klien mengatakan alasannya ia dibawa ke rumah sakit karena ia

mengalami stres akibat ditinggal pacarnya menikah dengan orang

lain,kemudian klien juga sering mendengar suara-suara (halusinasi) dan

klien dapat mengetahui bahwa ia bisa pulang bila sudah tidak stres dan

tidak mendengar halusinasi lagi. Klien menyadari bahwa dirinya sakit.

H. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Page 10: ASKEP HALUSINASI

Klien makan 3 kali sehari dengan menu yang di sediakan dari rumah sakit,

saat makan klien habis 1 porsi, klien makan dengan menggunakan sendok.

Klien mampu membereskan peralatan makan sendiri setelah selesai

makan.

2. BAB/BAK

Klien mampu melakukan BAB dan BAK sendiri di kamar mandi. Klien

juga dapat membersihkan diri setelah BAB dan BAK.

3. Mandi

Tubuh klien cukup bersih, tidak bau. Selama di rumah sakit, klien mandi 2

kali sehari tanpa bantuan, menggosok gigi 1 kali sehari, klien pernah

keramas.

4. Barpakaian/berhias

Klien mampu mengenakan pakaian sendiri secara tepat, penggunaan

pakaian sesuai dan rapi.

5. Istirahat dan tidur

Klien mengatakan bisa tidur dengan lelap baik siang maupun malam hari.

Klien juga mengatakan terkadang tidak bisa tidur malam karena merasa

mendengar suara-suara.

6. Penggunaan obat

Klien mengikuti perawatan dan pengobatan sesuai yang dianjurkan

perawat.

7. Pemeliharaan kesehatan

Page 11: ASKEP HALUSINASI

Klien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit akan selalu kontrol dan

minum obat secara teratur agar penyakitnya tidak kambuh lagi.

I. MEKANISME KOPING

Jika ada masalah klien kadang – kadang menceritakan kepada keluarganya,

namun kadang hanya memikirkannya sendiri. Keluarga mengatakan setelah

klien mengalami pengalaman tidak menyenangkan dengan pacarnya, klien jadi

sering menyendiri, melamun, berdiam diri dikamar dan marah-marah tidak

jelas.

J. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

1. Masalah dengan dukungan kelompok

Klien tidak mengalami masalah dengan dukungan dari berbagai pihak

kelompok yang mengenalnya

2. Masalah berhubungan dengan lingkungan

Klien lebih suka menyendiri didalam kamar dari pada berkumpul dan

berinteraksi dengan orang lain

3. Masalah dengan pendidikan

Sebelum sakit klien adalah seorang mahasiswa disalah satu perguruan

tinggi di Semarang, akan tetapi karena klien mengalami gangguan jiwa

kuliahnya berhenti.

Page 12: ASKEP HALUSINASI

4. Masalah dengan pekerjaan

Klien belum mempunyai pekerjaan yang mampu untuk memenuhi seluruh

kebutuhan hidupnya

5. Masalah dengan perumahan

Klien tidak ada masalah dengan lingkungan rumah disekitar rumahnya

6. Masalah ekonomi

Klien tidak mengalami masalah ekonomi dalam keluarganya

7. Masalah dengan pelayanan kesehatan

Klien tidak pernah mengalami masalah dengan pelayanan kesehatan yang

menanganinya selama klien sakit

8. Masalah lainnya : Tidak ada

Masalah keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri

K. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

Klien tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya secara detail dn

benar, klien juga tidak mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

penyakit yang dideritanya, cara menanganinya dengan benar dan obat-obat

yang harus diminum ketika sakit.

L. ASPEK MEDIS

Diagnosa medik : Skizofrenia tidak terinci

Terapi medik : Inj. Diazepam 10 mg

Kalxetin 1x20 mg

Risperidan 2x2 m

Page 13: ASKEP HALUSINASI

M. ANALISA DATA

Nama : Tn. M Ruang : 5 (Hendro Tenoyo)

No. CM : 090857

No Data Fokus Masalah

1. S : Klien mengatakan pernah marah-marah dan membanting barang-barang sewaktu masih di rumah

O : -

Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan (resiko bunuh diri)

2. S :Klien mengatakan “saya sering mendengar suara-suara, suaranya macam-macam, suara itu muncul kadang-kadang siang, kadang-kadang malam, kadang saya melihat bayangan setan”

O : Klien banyak diam, sering terlihat melamun seperti memperhatikan atau mendengarkan sesuatu, kadang-kadang senyum sendiri, Klien tampak bingung.

Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran dan penglihatan

3. S :Klien mengatakan lebih suka dikamar, males ngobrol dengan orang lain

O : Pandangan mata tampak kosong, Interaksi kurang, Klien lebih sering menyendiri dikamar, Klien tampak bingung, Posisi tidur menekur

Isolasi sosial : menarik diri

N. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

Page 14: ASKEP HALUSINASI

1. Risiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan

2. Isolasi sosial : menarik diri

3. Perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran dan Penglihatan

O. POHON MASALAH

Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

Core Problem

Isolasi sosial : menarik diri

P. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain, lingkungan berhubungan

dengan halusinasi penglihatan dan pendengaran

2. Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran dan penglihatan

berhubungan dengan Isolasi sosial : menarik diri

Perubahan persepsi sensori :

halusinasi pendengaran

Page 15: ASKEP HALUSINASI
Page 16: ASKEP HALUSINASI

Q. RENCANA TINDAKAN

Initial : Tn. M Ruang : 5 (Hendro Tenoyo)

Umur : No. CM : 090857

TGLDIAGNOSA

KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

TUJUAN KRITERIA EVALUASI RENCANA TINDAKAN RASIONAL

Resiko

mencederai diri,

orang lain, dan

lingkungan

berhubungan

dengan

perubahan

persepsi sensori :

halusinasi

TUM :

Klien tidak

mencederai diri,

orang lain, dan

lingkungan

TUK :

1. Klien dapat

membina huungan

saling percaya.

1.1. Ekspresi wajah

bersahabat,

menunjukkan rasa

senang, ada kontak

mata, mau berjabat

tangan, mau

menyebutkan nama,

mau menjawab salam,

1.1.1.Bina hubungan saling

percaya dengan

menggunakan prinsip

komunikasi terapeutik :

a. Sapa klien dengan ramah

baik verbal maupun non

verbal

b. Perkenalkan diri dengan

Hubungan saling

percaya merupakan

dasar untuk kelancaran

hubungan interaksi

selanjtnya.

Page 17: ASKEP HALUSINASI

mau duduk

berdampingan dengan

perawat, mau

mengutarakan

masalah yang dihadapi

sopan

c. Tanyakan nama lengkap

klien dan nama panggilan

yang disukai

d. Jelaskan tujuan

pertemuan

e. Tunjukkan sikap empati

dan menerima klien apa

adanya

2. Klien dapat

mengenal

halusinasinya

2.1. Klien dapat

menyebutkan waktu,

isi, frekuensi

timbulnya halusinasi.

2.2. Klien dapat

mengungkapkan

2.1.1.Adakan kontak sering dan

singkat secara bertahap.

2.1.2.Observasi tingkah laku klien

terkait dengan

Kontak sering dan

singkat selain upaya

membina hubungan

saling percaya, juga

dapat memutuskan

hallusinasi.

Page 18: ASKEP HALUSINASI

perasaan terhadap

halusinasinya.

halusinasinya: bicara dan

tertawa tanpa stimulus

memandang ke kiri/ke

kanan/ kedepan seolah-olah

ada teman bicara

2.1.3.Bantu klien mengenal

halusinasinya

a. Jika menemukan klien

yang sedang halusinasi,

tanyakan apakah ada

suara yang didengar

b. Jika klien menjawab :

ada, lanjutkan : apa yang

dia katakan

c. Katakan bahwa perawat

percaya klien mendengar

suara itu, namun perawat

sendiri tidak

mendengarnya (dengan

Mengenal perilaku pada

saat hallusinasi timbul,

memudahkan perawat

dalam melakukan

hallusinasi.

Mrngenal hallusinasi

memungkinkan klien

untuk menghindarkan

factor pencetus

timbulnya hallusinasi.

Page 19: ASKEP HALUSINASI

nada bersahabat tanpa

menuduh/menghakimi)

d. Katakan bahwa klien lain

juga ada seperti dia

e. Katakan bahwa perawat

akan membantu dia

2.1.4.Diskusikan dengan klien :

a. Situasi yang

menimbulkan/tidak

menimbulkan halusinasi

b. Waktu dan frekuensi

terjadinya halusinasi

(pagi, siang, sore, malam)

2.1.5.Diskusikan dengan klien apa

yang dirasakan jika terjadi

halusinasi (marah, takut,

sedih, senang) beri

kesempatan klien

mengungkapkan

Dengan mengetahui

waktu, isi, frekuensi

munculnya hallusinasi

dapat mempermudah

Page 20: ASKEP HALUSINASI

perasaannya tindakan keperawatan

yang akan dilakukan

perawat.

Untuk mengidentifikasi

pengaruh pengaruh

hallusinasi pada klien.

3. Klien dapat

mengontrol

halusinasinya

3.1. Klien dapat

menyebutkan tindakan

yang biasanya

dilakukan untuk

mengendalikan

halusinasinya

3.2. Klien dpat

menyebutkan cara

baru

3.1.1. Identifikasi bersama klien

cara tindakan yang

dilakukan jika terjadi

halusinasi ( tidur, marah,

menyibukkan diri dll)

3.1.2.Diskusikan manfaat cara

yang digunakan klien, jika

bermanfaat ber pujian

3.1.3.Diskusikan cara baru untuk

memutus/mengontrol

Upaya untuk

memutuskan siklus

hallusinasi sehingga

hallusinasi tidak

berlanjut.

Reinforcement positif

dapat meningkatkan

harga diri klien.

Memberikan alternative

pilihan bagi klien untuk

Page 21: ASKEP HALUSINASI

3.3. Klien dapat memilih

cara mengatasi

halusinasi seperti yang

telah didiskusikan

dengan klien

3.4. Klien dapat

melaksanakan cara

yang telah dipilih

untuk mengendalikan

halusinasi

3.5. Klien dapat mengikuti

terapi aktivitas

kelompok

timbulnya halusinasi:

a. Katakan “ saya tidak mau

dengar”

b. Menemui orang lain

c. Membuat jadwal kegiatan

sehari-hari

d. Meminta

keluarga/teman/perawat

untuk menyapa jika klien

tampak bicara sendiri

3.1.4.Bantu klien memilih dan

melatih cara memutus

halusinasinya secara

bertahap

3.1.5.Beri kesempatan untuk

melakukan cara yang telah

dilatih, evaluasi hasilnya

dan beri pujian jika berhasil

3.1.6.Anjukan klien mengikuti

mengontrol hallusinasi.

Memotivasi dapat

meningkatkan

keinginan klien untuk

mencoba memilih salah

satu cara

mengendalikan

hallusinasi dan dapat

meningkatkan harga

diri klien.

Member kesempatan

kepada klien untuk

mencoba cara yang

telah dipilih.

Stimulasi persepsi

dapat mengurangi

perubahan interprestasi

realitas klien akibat

hallusinasi.

Page 22: ASKEP HALUSINASI

therapi aktivitas kelompok,

orientasi realita, aticulasi

persepsi

4. Klien dapat

dukungan dari

keluarga dalam

mengontrol

halusinasinya

4.1. Klien dapat membina

hubungan saling

percaya dengan

perawat

4.2. Keluarga dapat

menyebutkan

pengertian, tanda dan

tindakan untuk

mengendalikan

halusinasi

4.1.1.Anjurkan klien untuk

memberitahu keluarga jika

mengalami halusinasi

4.1.2.Diskusikan dengan keluarga

(pada saat berkunjung/pada

saat kunjungan rumah):

a. Gejala halusinasi yang

dialami klien

b. Cara yang dapat

dilakukan klien dan

keuarga untuk memutus

halusinasi

c. Cara merawat anggota

keluarga yang halusinasi

dirumah, diberi kegiatan,

jangan biarkan sendiri,

Untuk mendapatkan

bantuan keluarga

mengontrol hallusinasi.

Untuk mengetahui

pengetahuan keluarga

dan meningkatkan

kemampuan

pengetahuan tentang

hallusinasi.

Page 23: ASKEP HALUSINASI

makan bersama,

bepergian bersama

4.1.3.Beri informasi waktu follow

up atau kenapa perlu

mendapat bantuan :

hausinasi tidak terkontrol,

dan resiko mencederai diri

atau orang lain

5. Klien

memanfaatkan

obat dengan baik

5.1.1. Klien dapat

menyebutkan manfaat,

dosis dan efek

samping obat

5.1.2. Klien dapat

mendemonstrasikan

penggunaan obat

dengan benar

5.1.3. Klien dapat

5.1.1.Diskusikan dengan klien dan

keluarga tentang dosis,

frekuensi dan manfaat

minum obat

5.1.2.Anjurkan klien meminta

sendiri obat pada perawat

dan merasakan manfaatnya

5.1.3.Anjurkan klien bicara

dengan dokter tentang

manfaat dan efek samping

minum obat yang dirasakan

Dengan menyebutkan

dosis, frekuensi dan

manfaat obat

diharapkan klien

melaksanakan program

pengobatan.

Menilai kemampuan

klien dalam

perngobatanya sendiri.

Dengan mengetahui

efek samping obat klien

Page 24: ASKEP HALUSINASI

informasi tentang efek

dan efek samping obat

5.1.4. Klien dapat

memahami akibat

berhentinya obat tanpa

konsultasi

5.1.5. Klien dapat

menyebutkan prinsip 5

benar penggunaan

obat

5.1.4.Diskusikan akibat berhenti

obat-obat tanpa konsultasi

5.1.5.Bantu klien menggunakan

obat dengan prinsip 6 benar.

akan tahu apa yang

harus dilakukan setelah

minum obat.

Program pengobatan

dapat berjalan sesuai

rencana.

Dengan mengetahui

prinsip penggunaan

obat, maka kemandirian

klien untuk pengobatan

dapat ditingkatkan

secara bertahap.

Page 25: ASKEP HALUSINASI

R. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Initial : Tn. M Bangsal : 5 (Hendro Tenoyo)

Umur : No. CM : 090857

HARI/HARI/TGL No. DPNo. DP IMPLEMENTASI EVALUASI

Selasa/20/11/1210:30 WIB

DP IDP I 1. SP 1a. Membina hubungan saling percayab. Mengajak klien berkenalanc. Menjelaskan tujuan pertemuand. Menjelaskan tentang penyebab klien

dibawa dan dirawat di rumah sakite. Mengidentifikasi jenis halusinasi

klienf. Mengidentifikasi isi halusinasi klieng. Mengidentifikasi waktu halusinasi

klienh. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi

klieni. Mengidentifikasi situasi yang

menimbulkan halusinasij. Mengidentifikasi respons klien

terhadap halusinasik. Mengajarkan klien cara mengontrol

halusinasi dengan cara mengahardikl. Menganjurkan klien memasukkan

cara menghardik halusinasi dalam

S :

-- “Nama saya “Nama saya MM””-- “M“Masas perawat ya” perawat ya”

“Saya sudah 2 minggu disini - “Iya, saya mendengar suara-suara“ - “Suaranya dari mana-mana mas, kadang

perempuan kadang laki-laki”- “Suaranya macam-macam, perintah-perintah,

nyuruh saya macam-macam” - “Sering, 5 kali sampai 10 kali, lamanya paling

1-2 menit”- “Saya sering mendengar suara itu kalau pas lagi

sendirian kok mas”- “Saya dengarkan saja suara itu”- “Iya mas, saya mau diajari”- “Saya mau latihan sehari 2x setelah makan pagi

dan makan siang”

O :

Page 26: ASKEP HALUSINASI

jadwal kegiatan harian - Kontak mata klien cukup dengan perawat- Klien mau duduk berdampingan dengan

perawat- Klien sering terlihat bingung-- Klien kooperatif saat interaksi

A : Masalah teratasi

P :

- Perawat : - Lanjutkan ke SP 2

Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien, melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal harian

- Klien : - Motivasi pada klien untuk mengungkapkan

perasaanya terhadap halusinasi yang dirasakannya

- Motivasi klien untuk menyampaikan pada perawat ketika halusinasinya muncul.

Page 27: ASKEP HALUSINASI

Rabu

21/11/1

08.30

DP IDP I SP 2

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

2. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain

3. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal harian

S :

- “Tadi malem ga bisa tidur”- “…denger suara-suara, merintah-merintah”- “saya lawan, nggak saya turuti”- “saya males hari ini”- “bingung mas, dengar suara terus”- “saya pengen sembuh”- “nggak pengen dengar suara lagi”- “ iya saya bersedia dilatih dengan cara lain”

O :

- Kontak mata klien cukup dengan perawat- Klien mau duduk berdampingan dengan

perawat-- Klien kooperatif saat interaksi-- Klien bercerita-- Klien masih tampak bingung-- Klien tampak sering melamunA :

- SP 2 belum optimal- Klien belum adekuat dalam mengontrol

halusinasinya

P :

- Perawat :

Page 28: ASKEP HALUSINASI

- Optimalkan SP 2Review cara mengontrol halusinasinya

- Klien : - Motivasi klien untuk mengaplikasikan cara

mengontrol halusinasi dengan ; Menghardik suara yang didengar, mendatangi perawat dan berkomunikasi dengan perawat, beraktivitas ringan, minum obat secara teratur, jika halusinasi tersebut muncul

- Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaaanya setelah menggunakan cara/metode yang telah diajarkan untuk mengontrol halusinasi

Jum’at

23/10/06

10.00

DP 1DP 1 SP 2

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

2. Mengevaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinasinya (dengan cara menghardik dan bercakap-cakap)

3. Mereview cara mengontrol halusinasi (dengan cara menghardik)

4. Memotivasi klien untuk terus menggunakan cara yang telah diajarkan

5. Memotivasi klien untuk mengungkapkan pada perawat bila menemui kesulitan

S :

- “saya masih dengar suara, saya ngga mau turuti suara itu”

- “saya ingin pulang”- “saya ingat, caranya menghardik, atau

aktivitas”- “saya suka bingung, saya males, pengen tidur

aja”

O :

Page 29: ASKEP HALUSINASI

- Klien tampak mengantuk- Klien masih tampak bingung- Kontak mata klien cukup dengan perawat- Klien mau duduk dengan perawat-- Klien kooperatif saat interaksiA :

- SP 2 masih belum optimal Klien belum adekuat dalam mengontrol halusinasinya

P :

- Perawat : - Optimalkan SP 2, evaluasi kemampuan

klien mengontrol halusinasinya- Lanjut SP 3

- Klien : - Motivasi klien untuk mengaplikasikan cara

yang lain dalam mengontrol halusinasinya- Motivasi klien untuk mengungkapkan

perasaanya dalam mengontrol halusinasi pada perawat

Sabtu

13/10/06

09.30

DP 1DP 1 SP 3

1. Mengevaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinasinya

2. Mengajarkan Klien untuk mengontrol

S :

- “suaranya masih ada, tapi sudah berkurang”- “saya usir, saya lawan suara itu”- “udah ngga terlalu bingung lagi”

Page 30: ASKEP HALUSINASI

halusinasi dengan cara beraktivitas dan interaksi dengan perawat

3. Motivasi klien untuk terus menggunakan cara yang telah diajarkan

- “saya masih males, rasanya ngantuk”- “saya ingin pulang, biar cepat kumpul keluarga”O :

- Klien terlihat lebih segar dari hari sebelumnya- Klien tampak mengantuk- Klien masih tampak bingung- Kontak mata klien cukup dengan perawat- Klien mau duduk dengan perawat-- Klien kooperatif saat interaksiA :

- SP 3 belum optimalPertahankan intervensi

P :

- Perawat : - Optimalkan SP 3 :- Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan

mengkonsumsi obat teratur

- Klien : - Motivasi mengenali obat yang biasa diminum- Motivasi minum obat secara teratur

Sabtu 14/10/06

09.30

DP 1DP 1 SP 4, 5

1. Mengevaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinasinya, dengan cara

S :

- “suaranya masih ada, tapi dah berkurang”- “saya ingin ketemu keluarga”

Page 31: ASKEP HALUSINASI

menghardik, aktivitas, interaksi2. Mengajarkan Klien untuk mengontrol

halusinasi dengan obat3. Motivasi klien untuk terus menggunakan

cara yang telah diajarkan4. Mendiskusikan kondisi dan permasalahan

klien dengan keluargab. cara yang dapat dilakukan klien dan

keuarga untuk memutus halusinasic. cara merawat anggota keluarga yang

halusinasi dirumah, diberi kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, bepergian bersama

- “rasanya lebih baik dibandingkan kemaren”- “Saya minum obat tiap hari, ngga kenal

obatnya”- Keluarga mengatakan dirumah klien tinggal

dengan kedua orangtuanya saja, bapak klien keras dan otoriter. tidak ada yang memperhatikan klien dirumah

O :

- Klien terlihat lebih segar - Klien tampak mengantuk- Klien masih tampak bingung- Kontak mata klien cukup dengan perawat- Klien mau duduk dengan perawat-- Klien kooperatif saat interaksi

A :

- SP 4 belum optimalPertahankan dan optimalkan intervensi

- SP 5 belum optimalBerikan penkes bila keluarga menemui klien

P :

Page 32: ASKEP HALUSINASI

- Perawat : - Lanjutkan SP 4:- Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan

penggunaan obat”- Klien :

- Motivasi mengenali obat yang biasa diminum- Motivasi minum obat secara teratur