ASKEP HALUSINASI
-
Upload
adi-suherman -
Category
Documents
-
view
19 -
download
0
description
Transcript of ASKEP HALUSINASI
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA Tn. M DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI :
HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG HUDOWO RSJD AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) KENDAL
2012
A. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. M
Umur : 23 tahun
Alamat : Ds.mentosari Rt/Rw. 02/01 Gringsing Batang
Pendidikan Terahir : SMP
Agama : Islam
No. CM : 090857
Informan : Tn. M
Tanggal masuk : 24 April 2013
Tanggal pengkajian :
B. Identitas Penanggung Jawab
Inisial : Tn. W
Umur :
Alamat : Ds.mentosari Rt/Rw. 02/01 Gringsing Batang
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Hubungan dg klien : Ayah
C. ALASAN MASUK
Keluarga klien mengatakan sebelum dibawa ke RSJ, sejak satu minggu
sebelumndi bawa ke RSJ klien nampak binggung, marah tanpa sebab, mondar-
mandir dan sulit tidur. Dan ahirnya klien dibawa ke RSJ oleh ayah
kandungnya karena nampak binggung, marah tanpa sebab, mondar-mandir
dan sulit tidur sering mondar-mandir.
Masalah Keperawatan :
D. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
Belum Pernah.
Klien mengatakan belum pernah opname sebelumnya, dan baru kali inii di
opname di RSJ.
2. Aniaya fisik
Klien tidak pernah mengalami ataupun melakukan penganiayaan fisik
kepada siapapun
3. Aniaya seksual
Klien tidak pernah mengalami ataupun melakukan penganiayaan seksual
4. Kekerasan dalam keluarga
Klien tidak pernah mengalami ataupun melakukan tindak kekerasan dalam
keluarga, hanya saja setiap marah klien sering merusak barang.
5. Tindakan kriminal
Klien tidak pernah melakukan tindakan kriminal seperti mencuri,
membunuh orang, dll
Masalah keperawatan : resiko mencederai diri sendiri dan orang lain
6. Ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
Masalah Keperawatan :
7. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenagkan
Klien mengatakan sejak 6 bulan masuk RSJ ibunya meninggal, sejak itu
saya bingung, engak bias tidur, sedih, malas keluar rumah karena sudah
tidak punya ibu.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
E. FISIK
Tanda vital : TD : 110/80 mmHg
N : 90x/mnt
Ukuran : TB : 170 cm BB : 60 Kg
Keluhan fisik : Tidak ada
Jelaskan : Tidak ada gangguan fisik yang terjadi pada klien
Masalah Keperawatan :
F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ket :
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien
: Tinggal serumah
Jelaskan : Keluarga klien tidak ada yang mengalami sakit sama
seperti klien
Masalah keperawatan :-
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya, klien
mengatakan tidak ada anggota badan yang tidak dia sukai
b. Identitas
Klien mengatakan dia adalah seorang laki-laki berusia 23 tahun, kliaen
adalah anak no dua dari empat bersaudara.
c. Peran
Klien mengatakan kadang membantu orangtuanya dirumah, sedangkan
ketika dikampus dia belajar seperti mahasiswa pada umumnya.
d. Ideal diri
Klien berharap bisa sembuh dan lekas pulang dari RSJ kemudian bisa
lekas bekerja.
e. Harga diri
Klien mengatakan minder dan malu karena tidak bisa bekerja dan
menghasilkan uang sendiri.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Ayah dan Keluarga
Klien mengatakan dirumah dekat dengan ayahnya dan disini dekat
dekat dengan temanya bernama wawan.
b. Peran serta dalam kegiatan/masyarakat
Klien mengatakan saya malas dengan orang lain, klien banyak diam,
menyediri didalam rumah.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak senang bergaul dengan orang lain karena malu
dan minder kalu ingin berkumpul dan mengobrol dengan orang lain
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama islam
b. Kegiatan ibadah : Klien jarang melakukam kegiatan ibadah
seperti shalat 5 waktu
Masalah Keperawatan : Tidak ada
G. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien secara menyeluruh rapi, bersih. Penggunaan pakaian
sesuai. Selama di RS klien setiap hari mau gosok gigi setiap pagi sesudah
makan, klien juga mau keramas dua kali dalam satu minggu serta klien
setiap hari ganti baju dengan yang bersih dan menggunakan seragam yang
disediakan rumah sakit.
Masalah Keperawatan :
2. Pembicaraan
Saat dilakukan pengkajian klien nampak bicara kacau dengan nada tinggi.
Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang
Lain dan Lingkungan
3. Aktifitas motorik
Klien tampak lesu, kadang terlihat gelisah mondar mandir.
Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang
Lain dan Lingkungan
4. Alam perasaan
Klien mengatakan saat mendengar bisikan yang isinya seseorang yang
sedang membicarakan dirinya, klien, klien Nampak bingung dan merasa
ketakutan.
Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang
Lain dan Lingkungan
5. Afek
Saat dilakukan pengkajian afek Nampak emosi yang labil, mudah
tersingung dan mudah marah saat mendengar bisikan.
Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang
Lain dan Lingkungan
6. Interaksi selama wawancara
Klien Nampak menengok kekanan dan kekiri seperti memperhatikan
sesuatu, saat wawancara klien Nampak curiga.
Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang
Lain dan Lingkungan
7. Persepsi
Klien mengatakan sering mendengar bisikanyang isinya seseorang yang
sedang membicarakan dirinya pada pagi, siang dan malam hari, terutama
pada malam hari saat mau tidur. Klien kadang Nampak bingung dan bicara
sendiri serta nampak ketakutan.
8. Proses pikir
Pembicaraan klien dapat dimengerti perawat. Selama berinteraksi dengan
perawat, klien berbicara dan menjawab pertanyaan dengan lancar dan
tidak berbelit-belit.
9. Isi pikir
Saat dilakukan pengkajian, klien tidak mengalami gangguan isi pikir.
Klien mengatakan sebagai manusia biasa.
10. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien : komposmentis, klien dapat berorientasi tempat,
waktu dan orang secara tepat. Klien mengetahui sekarang berada di RSJD
Aminogondo Hutomo Semarang, klien bingung dan disorientasi terhadap
hari, klien dapat membedakan pagi, siang dan malam, klien dapat
mengenali orang lain yang sudah dikenalnya.
11. Memori
Klien tidak dapat mengingat kejadian yang sudah lama berlalu seperti
dirinya dapat mengingat tanggal kelahirannya. Klien juga mampu
mengingat kejadian jangka pendek seperti siapa yang mengantar dirinya ke
RSJ. Disamping itu klien dapat mengingat kejadian saat ini seperti tadi
pagi makan dengan lauk tempe dan ayam goreng.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi klien kurang. Klien tidak dapat menjawab pertanyaan
perawat, dapat mengulang kembali apa yang telah dibicarakan dengan
perawat. Klien tidak dapat berhitung angka – angka dengan penambahan
dan pengurangan, seperti 10 + 5 – 5 = 10
13. Kemampuan penilaian
Pasien dapat mengambil keputusan sederhana dengan bantuan, dimana
saat diajukan dua pilihan berbincang di teras atau diruang makan klien
dapat menentukan pilihan berbincang di teras.
14. Daya tilik diri
Klien mengatakan alasannya ia dibawa ke rumah sakit karena ia
mengalami stres akibat ditinggal pacarnya menikah dengan orang
lain,kemudian klien juga sering mendengar suara-suara (halusinasi) dan
klien dapat mengetahui bahwa ia bisa pulang bila sudah tidak stres dan
tidak mendengar halusinasi lagi. Klien menyadari bahwa dirinya sakit.
H. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Klien makan 3 kali sehari dengan menu yang di sediakan dari rumah sakit,
saat makan klien habis 1 porsi, klien makan dengan menggunakan sendok.
Klien mampu membereskan peralatan makan sendiri setelah selesai
makan.
2. BAB/BAK
Klien mampu melakukan BAB dan BAK sendiri di kamar mandi. Klien
juga dapat membersihkan diri setelah BAB dan BAK.
3. Mandi
Tubuh klien cukup bersih, tidak bau. Selama di rumah sakit, klien mandi 2
kali sehari tanpa bantuan, menggosok gigi 1 kali sehari, klien pernah
keramas.
4. Barpakaian/berhias
Klien mampu mengenakan pakaian sendiri secara tepat, penggunaan
pakaian sesuai dan rapi.
5. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan bisa tidur dengan lelap baik siang maupun malam hari.
Klien juga mengatakan terkadang tidak bisa tidur malam karena merasa
mendengar suara-suara.
6. Penggunaan obat
Klien mengikuti perawatan dan pengobatan sesuai yang dianjurkan
perawat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit akan selalu kontrol dan
minum obat secara teratur agar penyakitnya tidak kambuh lagi.
I. MEKANISME KOPING
Jika ada masalah klien kadang – kadang menceritakan kepada keluarganya,
namun kadang hanya memikirkannya sendiri. Keluarga mengatakan setelah
klien mengalami pengalaman tidak menyenangkan dengan pacarnya, klien jadi
sering menyendiri, melamun, berdiam diri dikamar dan marah-marah tidak
jelas.
J. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien tidak mengalami masalah dengan dukungan dari berbagai pihak
kelompok yang mengenalnya
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien lebih suka menyendiri didalam kamar dari pada berkumpul dan
berinteraksi dengan orang lain
3. Masalah dengan pendidikan
Sebelum sakit klien adalah seorang mahasiswa disalah satu perguruan
tinggi di Semarang, akan tetapi karena klien mengalami gangguan jiwa
kuliahnya berhenti.
4. Masalah dengan pekerjaan
Klien belum mempunyai pekerjaan yang mampu untuk memenuhi seluruh
kebutuhan hidupnya
5. Masalah dengan perumahan
Klien tidak ada masalah dengan lingkungan rumah disekitar rumahnya
6. Masalah ekonomi
Klien tidak mengalami masalah ekonomi dalam keluarganya
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien tidak pernah mengalami masalah dengan pelayanan kesehatan yang
menanganinya selama klien sakit
8. Masalah lainnya : Tidak ada
Masalah keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri
K. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Klien tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya secara detail dn
benar, klien juga tidak mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
penyakit yang dideritanya, cara menanganinya dengan benar dan obat-obat
yang harus diminum ketika sakit.
L. ASPEK MEDIS
Diagnosa medik : Skizofrenia tidak terinci
Terapi medik : Inj. Diazepam 10 mg
Kalxetin 1x20 mg
Risperidan 2x2 m
M. ANALISA DATA
Nama : Tn. M Ruang : 5 (Hendro Tenoyo)
No. CM : 090857
No Data Fokus Masalah
1. S : Klien mengatakan pernah marah-marah dan membanting barang-barang sewaktu masih di rumah
O : -
Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan (resiko bunuh diri)
2. S :Klien mengatakan “saya sering mendengar suara-suara, suaranya macam-macam, suara itu muncul kadang-kadang siang, kadang-kadang malam, kadang saya melihat bayangan setan”
O : Klien banyak diam, sering terlihat melamun seperti memperhatikan atau mendengarkan sesuatu, kadang-kadang senyum sendiri, Klien tampak bingung.
Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran dan penglihatan
3. S :Klien mengatakan lebih suka dikamar, males ngobrol dengan orang lain
O : Pandangan mata tampak kosong, Interaksi kurang, Klien lebih sering menyendiri dikamar, Klien tampak bingung, Posisi tidur menekur
Isolasi sosial : menarik diri
N. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Risiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran dan Penglihatan
O. POHON MASALAH
Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Core Problem
Isolasi sosial : menarik diri
P. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain, lingkungan berhubungan
dengan halusinasi penglihatan dan pendengaran
2. Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran dan penglihatan
berhubungan dengan Isolasi sosial : menarik diri
Perubahan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran
Q. RENCANA TINDAKAN
Initial : Tn. M Ruang : 5 (Hendro Tenoyo)
Umur : No. CM : 090857
TGLDIAGNOSA
KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TUJUAN KRITERIA EVALUASI RENCANA TINDAKAN RASIONAL
Resiko
mencederai diri,
orang lain, dan
lingkungan
berhubungan
dengan
perubahan
persepsi sensori :
halusinasi
TUM :
Klien tidak
mencederai diri,
orang lain, dan
lingkungan
TUK :
1. Klien dapat
membina huungan
saling percaya.
1.1. Ekspresi wajah
bersahabat,
menunjukkan rasa
senang, ada kontak
mata, mau berjabat
tangan, mau
menyebutkan nama,
mau menjawab salam,
1.1.1.Bina hubungan saling
percaya dengan
menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik :
a. Sapa klien dengan ramah
baik verbal maupun non
verbal
b. Perkenalkan diri dengan
Hubungan saling
percaya merupakan
dasar untuk kelancaran
hubungan interaksi
selanjtnya.
mau duduk
berdampingan dengan
perawat, mau
mengutarakan
masalah yang dihadapi
sopan
c. Tanyakan nama lengkap
klien dan nama panggilan
yang disukai
d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Tunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
2. Klien dapat
mengenal
halusinasinya
2.1. Klien dapat
menyebutkan waktu,
isi, frekuensi
timbulnya halusinasi.
2.2. Klien dapat
mengungkapkan
2.1.1.Adakan kontak sering dan
singkat secara bertahap.
2.1.2.Observasi tingkah laku klien
terkait dengan
Kontak sering dan
singkat selain upaya
membina hubungan
saling percaya, juga
dapat memutuskan
hallusinasi.
perasaan terhadap
halusinasinya.
halusinasinya: bicara dan
tertawa tanpa stimulus
memandang ke kiri/ke
kanan/ kedepan seolah-olah
ada teman bicara
2.1.3.Bantu klien mengenal
halusinasinya
a. Jika menemukan klien
yang sedang halusinasi,
tanyakan apakah ada
suara yang didengar
b. Jika klien menjawab :
ada, lanjutkan : apa yang
dia katakan
c. Katakan bahwa perawat
percaya klien mendengar
suara itu, namun perawat
sendiri tidak
mendengarnya (dengan
Mengenal perilaku pada
saat hallusinasi timbul,
memudahkan perawat
dalam melakukan
hallusinasi.
Mrngenal hallusinasi
memungkinkan klien
untuk menghindarkan
factor pencetus
timbulnya hallusinasi.
nada bersahabat tanpa
menuduh/menghakimi)
d. Katakan bahwa klien lain
juga ada seperti dia
e. Katakan bahwa perawat
akan membantu dia
2.1.4.Diskusikan dengan klien :
a. Situasi yang
menimbulkan/tidak
menimbulkan halusinasi
b. Waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi
(pagi, siang, sore, malam)
2.1.5.Diskusikan dengan klien apa
yang dirasakan jika terjadi
halusinasi (marah, takut,
sedih, senang) beri
kesempatan klien
mengungkapkan
Dengan mengetahui
waktu, isi, frekuensi
munculnya hallusinasi
dapat mempermudah
perasaannya tindakan keperawatan
yang akan dilakukan
perawat.
Untuk mengidentifikasi
pengaruh pengaruh
hallusinasi pada klien.
3. Klien dapat
mengontrol
halusinasinya
3.1. Klien dapat
menyebutkan tindakan
yang biasanya
dilakukan untuk
mengendalikan
halusinasinya
3.2. Klien dpat
menyebutkan cara
baru
3.1.1. Identifikasi bersama klien
cara tindakan yang
dilakukan jika terjadi
halusinasi ( tidur, marah,
menyibukkan diri dll)
3.1.2.Diskusikan manfaat cara
yang digunakan klien, jika
bermanfaat ber pujian
3.1.3.Diskusikan cara baru untuk
memutus/mengontrol
Upaya untuk
memutuskan siklus
hallusinasi sehingga
hallusinasi tidak
berlanjut.
Reinforcement positif
dapat meningkatkan
harga diri klien.
Memberikan alternative
pilihan bagi klien untuk
3.3. Klien dapat memilih
cara mengatasi
halusinasi seperti yang
telah didiskusikan
dengan klien
3.4. Klien dapat
melaksanakan cara
yang telah dipilih
untuk mengendalikan
halusinasi
3.5. Klien dapat mengikuti
terapi aktivitas
kelompok
timbulnya halusinasi:
a. Katakan “ saya tidak mau
dengar”
b. Menemui orang lain
c. Membuat jadwal kegiatan
sehari-hari
d. Meminta
keluarga/teman/perawat
untuk menyapa jika klien
tampak bicara sendiri
3.1.4.Bantu klien memilih dan
melatih cara memutus
halusinasinya secara
bertahap
3.1.5.Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang telah
dilatih, evaluasi hasilnya
dan beri pujian jika berhasil
3.1.6.Anjukan klien mengikuti
mengontrol hallusinasi.
Memotivasi dapat
meningkatkan
keinginan klien untuk
mencoba memilih salah
satu cara
mengendalikan
hallusinasi dan dapat
meningkatkan harga
diri klien.
Member kesempatan
kepada klien untuk
mencoba cara yang
telah dipilih.
Stimulasi persepsi
dapat mengurangi
perubahan interprestasi
realitas klien akibat
hallusinasi.
therapi aktivitas kelompok,
orientasi realita, aticulasi
persepsi
4. Klien dapat
dukungan dari
keluarga dalam
mengontrol
halusinasinya
4.1. Klien dapat membina
hubungan saling
percaya dengan
perawat
4.2. Keluarga dapat
menyebutkan
pengertian, tanda dan
tindakan untuk
mengendalikan
halusinasi
4.1.1.Anjurkan klien untuk
memberitahu keluarga jika
mengalami halusinasi
4.1.2.Diskusikan dengan keluarga
(pada saat berkunjung/pada
saat kunjungan rumah):
a. Gejala halusinasi yang
dialami klien
b. Cara yang dapat
dilakukan klien dan
keuarga untuk memutus
halusinasi
c. Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi
dirumah, diberi kegiatan,
jangan biarkan sendiri,
Untuk mendapatkan
bantuan keluarga
mengontrol hallusinasi.
Untuk mengetahui
pengetahuan keluarga
dan meningkatkan
kemampuan
pengetahuan tentang
hallusinasi.
makan bersama,
bepergian bersama
4.1.3.Beri informasi waktu follow
up atau kenapa perlu
mendapat bantuan :
hausinasi tidak terkontrol,
dan resiko mencederai diri
atau orang lain
5. Klien
memanfaatkan
obat dengan baik
5.1.1. Klien dapat
menyebutkan manfaat,
dosis dan efek
samping obat
5.1.2. Klien dapat
mendemonstrasikan
penggunaan obat
dengan benar
5.1.3. Klien dapat
5.1.1.Diskusikan dengan klien dan
keluarga tentang dosis,
frekuensi dan manfaat
minum obat
5.1.2.Anjurkan klien meminta
sendiri obat pada perawat
dan merasakan manfaatnya
5.1.3.Anjurkan klien bicara
dengan dokter tentang
manfaat dan efek samping
minum obat yang dirasakan
Dengan menyebutkan
dosis, frekuensi dan
manfaat obat
diharapkan klien
melaksanakan program
pengobatan.
Menilai kemampuan
klien dalam
perngobatanya sendiri.
Dengan mengetahui
efek samping obat klien
informasi tentang efek
dan efek samping obat
5.1.4. Klien dapat
memahami akibat
berhentinya obat tanpa
konsultasi
5.1.5. Klien dapat
menyebutkan prinsip 5
benar penggunaan
obat
5.1.4.Diskusikan akibat berhenti
obat-obat tanpa konsultasi
5.1.5.Bantu klien menggunakan
obat dengan prinsip 6 benar.
akan tahu apa yang
harus dilakukan setelah
minum obat.
Program pengobatan
dapat berjalan sesuai
rencana.
Dengan mengetahui
prinsip penggunaan
obat, maka kemandirian
klien untuk pengobatan
dapat ditingkatkan
secara bertahap.
R. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Initial : Tn. M Bangsal : 5 (Hendro Tenoyo)
Umur : No. CM : 090857
HARI/HARI/TGL No. DPNo. DP IMPLEMENTASI EVALUASI
Selasa/20/11/1210:30 WIB
DP IDP I 1. SP 1a. Membina hubungan saling percayab. Mengajak klien berkenalanc. Menjelaskan tujuan pertemuand. Menjelaskan tentang penyebab klien
dibawa dan dirawat di rumah sakite. Mengidentifikasi jenis halusinasi
klienf. Mengidentifikasi isi halusinasi klieng. Mengidentifikasi waktu halusinasi
klienh. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
klieni. Mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan halusinasij. Mengidentifikasi respons klien
terhadap halusinasik. Mengajarkan klien cara mengontrol
halusinasi dengan cara mengahardikl. Menganjurkan klien memasukkan
cara menghardik halusinasi dalam
S :
-- “Nama saya “Nama saya MM””-- “M“Masas perawat ya” perawat ya”
“Saya sudah 2 minggu disini - “Iya, saya mendengar suara-suara“ - “Suaranya dari mana-mana mas, kadang
perempuan kadang laki-laki”- “Suaranya macam-macam, perintah-perintah,
nyuruh saya macam-macam” - “Sering, 5 kali sampai 10 kali, lamanya paling
1-2 menit”- “Saya sering mendengar suara itu kalau pas lagi
sendirian kok mas”- “Saya dengarkan saja suara itu”- “Iya mas, saya mau diajari”- “Saya mau latihan sehari 2x setelah makan pagi
dan makan siang”
O :
jadwal kegiatan harian - Kontak mata klien cukup dengan perawat- Klien mau duduk berdampingan dengan
perawat- Klien sering terlihat bingung-- Klien kooperatif saat interaksi
A : Masalah teratasi
P :
- Perawat : - Lanjutkan ke SP 2
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien, melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal harian
- Klien : - Motivasi pada klien untuk mengungkapkan
perasaanya terhadap halusinasi yang dirasakannya
- Motivasi klien untuk menyampaikan pada perawat ketika halusinasinya muncul.
Rabu
21/11/1
08.30
DP IDP I SP 2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
3. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal harian
S :
- “Tadi malem ga bisa tidur”- “…denger suara-suara, merintah-merintah”- “saya lawan, nggak saya turuti”- “saya males hari ini”- “bingung mas, dengar suara terus”- “saya pengen sembuh”- “nggak pengen dengar suara lagi”- “ iya saya bersedia dilatih dengan cara lain”
O :
- Kontak mata klien cukup dengan perawat- Klien mau duduk berdampingan dengan
perawat-- Klien kooperatif saat interaksi-- Klien bercerita-- Klien masih tampak bingung-- Klien tampak sering melamunA :
- SP 2 belum optimal- Klien belum adekuat dalam mengontrol
halusinasinya
P :
- Perawat :
- Optimalkan SP 2Review cara mengontrol halusinasinya
- Klien : - Motivasi klien untuk mengaplikasikan cara
mengontrol halusinasi dengan ; Menghardik suara yang didengar, mendatangi perawat dan berkomunikasi dengan perawat, beraktivitas ringan, minum obat secara teratur, jika halusinasi tersebut muncul
- Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaaanya setelah menggunakan cara/metode yang telah diajarkan untuk mengontrol halusinasi
Jum’at
23/10/06
10.00
DP 1DP 1 SP 2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Mengevaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinasinya (dengan cara menghardik dan bercakap-cakap)
3. Mereview cara mengontrol halusinasi (dengan cara menghardik)
4. Memotivasi klien untuk terus menggunakan cara yang telah diajarkan
5. Memotivasi klien untuk mengungkapkan pada perawat bila menemui kesulitan
S :
- “saya masih dengar suara, saya ngga mau turuti suara itu”
- “saya ingin pulang”- “saya ingat, caranya menghardik, atau
aktivitas”- “saya suka bingung, saya males, pengen tidur
aja”
O :
- Klien tampak mengantuk- Klien masih tampak bingung- Kontak mata klien cukup dengan perawat- Klien mau duduk dengan perawat-- Klien kooperatif saat interaksiA :
- SP 2 masih belum optimal Klien belum adekuat dalam mengontrol halusinasinya
P :
- Perawat : - Optimalkan SP 2, evaluasi kemampuan
klien mengontrol halusinasinya- Lanjut SP 3
- Klien : - Motivasi klien untuk mengaplikasikan cara
yang lain dalam mengontrol halusinasinya- Motivasi klien untuk mengungkapkan
perasaanya dalam mengontrol halusinasi pada perawat
Sabtu
13/10/06
09.30
DP 1DP 1 SP 3
1. Mengevaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinasinya
2. Mengajarkan Klien untuk mengontrol
S :
- “suaranya masih ada, tapi sudah berkurang”- “saya usir, saya lawan suara itu”- “udah ngga terlalu bingung lagi”
halusinasi dengan cara beraktivitas dan interaksi dengan perawat
3. Motivasi klien untuk terus menggunakan cara yang telah diajarkan
- “saya masih males, rasanya ngantuk”- “saya ingin pulang, biar cepat kumpul keluarga”O :
- Klien terlihat lebih segar dari hari sebelumnya- Klien tampak mengantuk- Klien masih tampak bingung- Kontak mata klien cukup dengan perawat- Klien mau duduk dengan perawat-- Klien kooperatif saat interaksiA :
- SP 3 belum optimalPertahankan intervensi
P :
- Perawat : - Optimalkan SP 3 :- Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan
mengkonsumsi obat teratur
- Klien : - Motivasi mengenali obat yang biasa diminum- Motivasi minum obat secara teratur
Sabtu 14/10/06
09.30
DP 1DP 1 SP 4, 5
1. Mengevaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinasinya, dengan cara
S :
- “suaranya masih ada, tapi dah berkurang”- “saya ingin ketemu keluarga”
menghardik, aktivitas, interaksi2. Mengajarkan Klien untuk mengontrol
halusinasi dengan obat3. Motivasi klien untuk terus menggunakan
cara yang telah diajarkan4. Mendiskusikan kondisi dan permasalahan
klien dengan keluargab. cara yang dapat dilakukan klien dan
keuarga untuk memutus halusinasic. cara merawat anggota keluarga yang
halusinasi dirumah, diberi kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, bepergian bersama
- “rasanya lebih baik dibandingkan kemaren”- “Saya minum obat tiap hari, ngga kenal
obatnya”- Keluarga mengatakan dirumah klien tinggal
dengan kedua orangtuanya saja, bapak klien keras dan otoriter. tidak ada yang memperhatikan klien dirumah
O :
- Klien terlihat lebih segar - Klien tampak mengantuk- Klien masih tampak bingung- Kontak mata klien cukup dengan perawat- Klien mau duduk dengan perawat-- Klien kooperatif saat interaksi
A :
- SP 4 belum optimalPertahankan dan optimalkan intervensi
- SP 5 belum optimalBerikan penkes bila keluarga menemui klien
P :
- Perawat : - Lanjutkan SP 4:- Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan
penggunaan obat”- Klien :
- Motivasi mengenali obat yang biasa diminum- Motivasi minum obat secara teratur