ASKEP Halusinasi Liz
Transcript of ASKEP Halusinasi Liz
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN.S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG ANYELIR RSJ Dr. RADJIMAN WIDIODININGRAT
A. PENGKAJIAN
Tgl MRS : 27 Agustus 2012
Tgl pengkajian : 28 Agustus 2012
No. RM : 090676
I. Identitas klien
Inisial : Nn “S”
Umur : 31 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Belum kawin
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Desa kumbang 2 Kab. Pasuruan
Imforman : Klien, status & perawat ruangan
Diagnosa : F.23 (gangguan Psikotik Akut)
II. Alasan masuk
- Menurut klien
Klien mengatakan “aku bingung, pusing, suka keluar ke
tegalan, diam di kamar
- Menurut status
Klien bingung tidak tidur ± 2 mingggu
III. Factor presipitasi
Klien bingung, susah tidur ± 2 minggu sering mendengar
suara seperti orang menangis, tertawa, pikiran tidak
tenang, cemas, kadang ada suara memanggil-manggil, tidur
malam sering terbangun, tidak bekerja selama 2 minggu,
makan mandi malas merasa lelah, sehingga oleh keluarga
dibawa ke RSJ
IV. Factor predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
Klien mulai sakit 2 minggu yang lal berobat ke RSJ
dengan rawat jalan tidak berhasil karena telat obat
satu hari, klien kambuh 3 hari yang lalu dengan gejala
merasa ketakutan, merasa mendengar suara bayi menangis,
bicara ngelantur, mondar-mandir dan lebih banyak
melamun
2. Pengobatan sebelumnya
Tidak berhasil, setelah dari RSJ Menur pasien tidak
control
3. Aniaya fisik
Klien mengatakan tidak pernah mengalami tindakan aniaya
fisik, seksual, kekerasan dalam keluarga dan tindak
kriminal baik sebagai pelaku, korban maupun saksi
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Klien mengatakan “bapakku yang pernah sakit kayak aku”
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan “pernah di tinggal ibu meninggal
perasaan sedih sekali”
Masalah Keperawatan :
- Respon pasca trauma
- Regimen terapi inefektif
V. Fisik (28 Agustus 2012)
1. Tanda vital
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 114x/menit
Suhu : 36,5º C
Respirasi : 24x/menit
2. Atropometri
TB : 156 cm BB: 40 kg
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan pusing dan merasa lemas
Masalah keperawatan :
VI. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
/ : Laki-laki/ hidup
: laki-laki/ (meninggal)
: klien
..... : tinggal serumah
: garis keturunan
Penjelasan : klien mengatakan anak terakhir dari 8
bersaudara, klien belum menikah, yang mengambil
keputusan dalam keluarga adalah ayah klien, pola
komunikasi tertutup karena klien takut bicara dengan
kakak dan ayahnya di rumah
2. Konsep diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya
b. Identitas diri
Menurut klien, klien bernama Nn. S dan berumur 31
tahun
c. Peran
Peran klien dirumah adalah melakukan pekerjaan rumah
seperti mencuci tetapi sekarang setelah tinggal di
RSJ klien sebagai pasien
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan keluarga
segera menjemputnya, klien ingin berkeluarga dan
pengen punya anak
e. Harga diri
Klien mengatakan teman-temanya baik terhadap klien
dan sering keluar jalan-jalan
Masalah keperawatan :
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti
Dirumah : klien mengatakan orang yang paling berarti
adalah “bapak dan calon suami”
Di RSJ : klien mengatakan tidak ada teman yang dekat
dengan klien
b. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Di rumah: klien mengatakan takut berinteraksi dan
bicara dengan ayah dan kakaknya
Di RSJ : klien mengatakan malas berhubungan dengan
teman-temanya
Masalah keperawatan : isolasi social: menarik diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan percaya tentang adanya tuhan yang
maha esa
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan ketika dirumah rajin sholat 5 waktu
tapi semenjak sakit klien jarang sholat
Masalah keperawatan
VII. Satatus mental
a. Penampilan
Penampilan rapi, cara berpakakian sesuai, baju tidak
rapi, rambut hitam, gigi kuning, kulit kering, tidak
memakai sandal.
Masalah keperawatan : deficit perawatan diri
b. Pembicaraan
Nada bicara pelan dan lambat volume lembut bicara
sedikit dan tidak mampu memulai pembicaraan
Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi
c. Aktifitas motorik
Klien lesu, banyak berdiam diri, banyak duduk dan
berbaring ditempat tidur, aktivitas bila disuruh
Masalah keperawatan : deficit aktifitas
d. Alam perasaan (Emosi)
Klien mengatakan “aku sedih, aku mau pulang”
Masalah keperawatan : gangguan proses pikir
e. Afek
Saat klien diajak bicara dan bergurau ekspresi klien
datar
Masalah keperawatan : gangguan proses piker
f. Interaksi selama wawancara
Kontak mata kurang, ekspresi datar, kurang kooperatif
Masalah keperawatan : isolasi sosial
g. Persepsi
Klien bicara sendiri, senyum-senyum sendiri, klien
mengatakan mendengar suara-suara yang menyuruhnya
keluar, diam dan tetap tinggal dikamar suara itu
terdengar pada siang dan malam hari dengan frekuensi
serimgrespon pasien merasa ketakutan
Masalah keperawatan : perubahan sensori persepsi:
Halusinasi pendengaran
gangguan pesepsi sensori : halusinasi pendengaran
h. Proses pikir
a. Arus pikir :
Saat berinteraksi klien menjawab pertanyaan perawat
kemudian tiba-tiba terhenti, menoleh ke kanan dan
kiri tanpa adanya stimulus dari luar (Blocking)
b. Isi pikir :
Pikiran isolasi, klien tidak mau bergaul dengan
teman-temanya klien malas memulai pembicaraan
c. Bentuk pikir
Autistic: dimana klien memiliki preokupasi (selalu
hidup dalam dunianya sendiri) mengakibatkan klien
menarik diri dari dunia luar
Masalah keperawatan: Gangguan proses pikir
i. Tingkat kesadaran
a. Kualitas
Kesadaran klien berubah, klien tidak mampu mengadakan
realita dengan orang lain, klien banyak menyendiri
b. Kuantitas
Kesadaran : compos mentis
Orientasi :
- Waktu: mbak masih ingat kapan dibawa kesini?
Kemarin sore
- tempat: sekarang mbak ada dimana? Di RSJ Lawang
- orang: mbak masih ingat nama saya? Lis
Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir
j. Memori
1. Jangka panjang : klien tidak dapat mengingat kapan
Indonesia merdeka yaitu 17 Agustus 1945
2. Jangka pendek
Klien dapat mngingat siapa yang membawa ke RSJ yaitu
kakaknya
3. Saat ini
Klien mengingat kejadian pada saat dia makan tadi
siang
Masalah keperawatan :
k. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Saat diajak berbincang-bincang klien mudah dialihkan dan
tidak mampu konsentrasi, klien mampu berhitung terbukti
saat ditanya, 1+1= 2 3+2=5, 5+5 =10
Masalah keperawatan :
l. Kemampuan penilaian
Klien memiliki penilaian yang baik terbukti saat
ditanya” kalau Nn. S bangun tidur Nn. S maunya mandi
atau makan dulu, klien menjawab mandi dulu biar segar
Masalah keperawatan
m. Daya tilik diri
Klien tidak merasa sakit terbukti saat klien berkata “
saya mau pulang, saya tidak apa-apa
Masalah keperawatan : gangguan proses pikir
VIII. Kebutuhan pasien pulang
a. Makan
Pada saat jam makan klien mau diajak ke meja makan,
klien mau makan dan minum obat
b. Bab/Bak
Klien BAB/BAK di toilet dan biasa dicuci habis BAB?BAK
c. Mandi
Klien mandi dikamar mandi tanpa bantuan orang lain
tetapi dimotivasi oleh perawat
d. Berpakaian/berhias
Klien mengganti baju sendiri tanpa bantuan dan mulai
berhias sendiri
e. Istirahat tidur
Selama diri klien tampak kurang istirahat hanya
terbaring di tempat tidur, tetapi malam hari klien
mengatakan bisa tidur
f. Penggunaan obat
Pada jadwal minum obat, klien mau minum obat terbukti
klien meminta obatnya dan langsung diminum.
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mau mengikuti terapi yang diberikan pihak RSJ
h. Aktivitas didalam rumah
- Klien mengatakan dirumah klien menyiapkan makanan,
menyapu, mencuci pakaian
i. Aktivitas diluar rumah
Klien mengatakan selama dirawat di RSJ klien jarang
keluar hanya duduk saja dikamar
IX. Mekanisme koping
Klien hanya berdiam diri dan klien takut berbicara
dengan orang lain dan meceritakan masalah yang
dialaminya
Masalah Keperawatan: koping individu inefektif
X. Masalah psiko sosial dan lingkungan
a. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan keluarga dan
masyarakat sekitar rumahnya
b. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan tidak tidak suka berada dilingkungannya
sekarang, klien suka dirumahnya
c. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan tidak tamat SD dan tidak mengikuti
pendidikan karena tidak ada biaya
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan dulu bekerja sebagai petani
e. Masalah dengan ekonomi
Klien mengatakan jarang punya uang paling dikasih bapak
2000 rupiah saja
f. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien dirawat di RSJ lawang
Masalah keperawatan :
XI. Kurang pengetahuan tentang
a. klien mengatakan tidak mengerti dan mengetahui tentang
penyakit jiwa dan factor predisposisi
Masalah keperawatan : deficit pengetahuan tentang proses
penyakit
XII. Aspek medik
a. Diagnose medik : F 23 (gangguan psikotik akut
b. Terapi medis
- Tab Risperidone 2 mg : 1-0-1
- Tab Merlopam 2 mg : 0-0-1
XIII. Pohon masalah
Ketakutan
PSP : halusinasi
Deficit perawatan Isolasi social
diri
GPP: koping individu inefektif
XIV. Prioritas masalah
a. Perubahan persepsi sensori : halusinasi
b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Ganggua konsep diri : harga diri rendah
d. Koping mekanisme individu inefektif
e. Deficit perawatan diri
f. Kurang pengetahuan
XV. Analisa data
No. Data-data Masalah keperawatan
1. Ds :
Klien mengatakan mendengar suara-suara
yang menyuruhnya keluar dan menyuruh diam
di kamarmuncul pada siang dan malam hari.
Do :
Kontak mata kurang, tampak ketakutan,
saat ditanya lebih banyak diam tiba-tiba
menoleh kekanan/kiri saat diajak bicara,
tampak bingung
Gangguan persepsi
sensori: Halusinasi
2. Ds :
Klien mengatakan tidak pernah
menceritakan masalahnya kepada orang
lain, klien takut bicara dengan bapak dan
kakaknya
Koping individu
inefektif
B. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl Dx Kep Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Perubahan persepsi sensori : halusinasi
TUM: klien dapat mengontrol halusinasi
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x interaki masing-masing 15 menit klien dapat menunjukkan : Ekspresi wajah bersahabat, menunjukan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, menjawab salam, duduk berdampingan dengan perawat, dan mau mengutarakan masalah yang dihadapinya.
Bina Hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
Sapa klien dengnramah baik verbal maupun non verbal
Perkenalkan diri dengan sopan
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
Jelaskan tujuan pertemuan
Tunjukan sikap empati dan memerima klien apa danya
Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
Hubungan saling
percaya merupakan
awal dari hubungan
perawat dan klien
sehingga klien
terbuka kepada
perawat.
TUK 2
Klien dapat
mengenal
halusinasinya
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 3x interaki
masing-masing 15
1. Adakan kontak yang
sering dan singkat
dengan klien secara
- Kontak yang sering
dapat meningkatkan
kepercayaan klien
dan mendekatkan
menit klien
dapat :Klien
menyebutkan waktu,
isi, frekuensi ,
situasi dan kondisi
yang menimbulkan
halusinasi
bertahap
2. Observasi tingkah
laku klien terkait
dengan halusinasinya
3. Bantu klien mengenal
halusinasinya
4. Diskusikan dengan
klien waktu dan
frekuensi terjadinya
halusinasi
5. Diskusikan dengan
klien apa yang
dirasakan jika
terjadi halusinasi
klien dengan
perawat
- dengan
mengobservasi dapat
melihat prilaku
klien yang
berhubungan dengan
halusinasinya.
- Untuk memudahkan
memutuskan
halusinansinya
serta mengetahui
intensitas
halusinasi yang
terjadi pada klien
- mengetahui perasaan
yang timbul akibat
halusinasi.
TUK 3
Klien dapat
mengontrol
halusinasinya
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 3x interaki
masing-masing 15
menit:
Klien dapat
menyebutkan
1. Identifikasi bersama
klien tindakan yang
dilakukan jika
terjadi halusinasi
2. Diskusikan manfaat
dan cara yang
digunakan klien dan
- Mengetahui
mekanisme koping
dari klien akan
hal-hal yang
positif yang perlu
dilakukan dan dapat
mengurangi stimulus
yang bisa
dilakukan
untuk
mengendalikan
halusinasi
Klien dapat
memilih cara
mengendalikan
halusinasi
berikan pujian
3. Bantu klien memilih
dan melatih cara
memutus halusinasinya
secara bertahap
internal sehingga
tidak terjadi
halusinasi.
- Memudahkan klien
memutuskan
halusinasi, melatih
klien beradaptasi
dengan lingkungan.
TUK 4
Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya
Setelah 3x pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat
1. buat kontrak waktu dengan keluarga untuk melakukan pertemuan
2. diskusikan dengan keluarga ;
- pengertian halusinasi
- tanda dan gejala halusinasi
- proses terjadinya halusinasi
- cara yang dapat dilakukan oleh klien dan keluarga untuk memutuskan halusinasi
- cara merawat keluarga yang berhalusinasi
- Dasar untuk Membuat hubungan terapeutik
- Keluarga dapat mengenal dan membantu klien dalam mengontrol halusinasinya
dirumah (beri kegiatan, jangan dibiarkan sendiri, makan bersama, serta memantau obat-obatan dan cara emberiannya untuk mengatasi halusinasi
TUK 5
Klien dapat
memanfaatkan
obat dengan
baik
Klien dapat
mendemonstrasi
kan obat
dengan benar
Klien memahami
akibat
berhenti minum
obat
1. Diskusikan dengan
klien tentang
manfaat minum obat
dan kerugian tidak
minum obat, nama
obat, warna obat,
dosis, cara, efek
terapi, dan efek
samping
2. pantau klien saat
menggunakan obat
3. beri pujian jika
klien menggunakan
obat dengan benar
4. Diskusikan dengan
klien akibat
berhenti minum
obat tanpa
- Memudahkan pemahaman dalam menyukseskan program pengobatan yang optimal bagi klien
- Tidak terjadi hal yang tidak diharapkan akibat pengobatan yang tidak optimal
- Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi untuk menyukseskan program pengobatan
- Klien akan lebih aktif menjalankan program pengobatan
- Tidak terjadi hal yang tidak
konsultasi dokter
5. anjurkan klien
untuk konsultasi
kepada
dokter/perawat
jika terjadi hal-
hal yang tidak
diinginkan
diharapkan akibat pengobatan yang tidak optimal
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
NO HARI/ WAKTU TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI PARAF
TANGGAL
1 Selasa,
28-8-12
SP 1 P
1. mengidentifikasi jenis halusinasi
pasien
2. mengidentifikasi isi halusinasi
pasien
3. mengidentifikasi waktu halusinasi
pasien
4. mengidentifikasi frekuensi
halusinasi pasien
5. mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan halusianasi
6. mengidentifikasi respons pasien
terhadap halusinasi
7. mengajarkan pasien menghardik
halusinasi
8. menganjurkan pasien memasukkan cara
menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian
S:
“pagi, wa’alaikumsalam, sutras,
sutras saja, baik, gak tahu,
lupa, 2 hari“.
“Tidak, ya, ya, gak tahu, ya,
ya, setuju, gak tahu, ya“.
“Aku tidak bisa tidur, ya..
seorang tapi gak jelas
ngomongnya apa, gak tahu, gak
tahu tapi kemarin aku dengar
juga, malam, gak tahu aku, ya
sendiri”.
“Gak tahu, tapi aku turuti saja,
gak tahu lupa, gak tahu, oo
ya halusinasi, ya halusinasi
namanya, ya”.
“ya, ya, saya gak mau dengar
kamu.. kamu palsu, saya gak
mau dengar kamu..
pergi..pergi kamu palsu,
pergi..pergi saya gak mau
dengar kamu..kamu palsu,
pergi..saya gak mau
dengar..kamu orang palsu,
pergi aku gak mau
dengar..kamu suara palsu”.
“senang enak dah baikan, ya, ya,
ya”.
“ya, setuju, gak tahu aku, ya,
bisa, gak tahu, ya, setuju,
ya”.
O:
Klien menjawab salam dan
selamat pagi
Klien berkenalan
Klien berjabat tangan dan
duduk di samping perawat
Keadaan umum bingung
Klien belum mampu
mempertahankan kontak mata
dengan perawat
Pandangan klien kemana-mana
Ekspresi wajah klien datar
Klien tidak membuka
pembicaraan
Klien tersenyum
Pembicaraan klien kadang
inkoheren
Klien menyebutkan waktu
datangnya halusinasi
Klien masih bicara dan
tertawa sendiri
KLien dapat mencontohkan
bagaimana tanda dari
halusinasi
Klien dapat menjawab cara
pertama yang dilakukan
untuk mengontrol halusinasi
A:
Pasien mampu
mengidentifikasi jenis
halusinasi pasien
Pasien mampu
mengidentifikasi isi
halusinasi pasien
Pasien mampu
mengidentifikasi waktu
halusinasi pasien
Pasien mampu
mengidentifikasi frekuensi
halusinasi pasien
Pasien belum mampu
mengidentifikasi situasi
yang menimbulkan
halusianasi
Pasien belum mampu
mengidentifikasi respons
pasien terhadap halusinasi
P:
Bantu pasien
mengidentifikasi situasi
yang menimbulkan
halusianasi
Bantu Pasien
mengidentifikasi respons
pasien terhadap halusinasi
mengajarkan pasien
menghardik halusinasi
menganjurkan pasien
memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian
Bantu pasien Mengontrol
halusinasi dengan cara yang
kedua dan ketiga yaitu
‘bercakap-cakap dengan
teman’ dan ‘melakukan
kegiatan yang sudah
terjadwal’.
2 Selasa,
28-8-12
SP II P
1. mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
2. melatih pasien mengendalikan
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain
3. menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
SP III P
1. mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
2. melatih pasien mengendalikan
halusinasi dengan melakukan kegiatan
(kegiatan yang biasa dilakukan
pasien)
3. menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
S:
“Pagi, wa’alaikumsalam…, lupa
akau, siapa ya?, oo mb Lis, Lis
ya,ya”.
“Baik, tapi aku masih tidak bisa
tidur, ya ada suara bisikan
lagi tapi aku lupa apa katanya,
ya begini kan : pergi…kamu
suara palsu, ya”.
“gak tau, ya”.
“Ya, tadi malam, lupa aku, ya ya
halusinasi, halusinasi, tolong…
ngobrol dengan saya, tolong…aku
mulai dengar suara… ngobrol
dengan aku ayo, tolong…saya
mulai dengar suara…ayo ngobrol
dengan saya”.
“Nyapu, ngepel, pagi-pagi
setelah bangun aku rapikan
tempat tidur, cuci muka, abis
itu sikat gigi, abis itu nyapu,
abis itu sarapan, abis itu cuci
piring, abis itu nyapu lagi,
abis itu mandi, abis itu minum
obat, terus nonton TV, ya
banyak, ya”.
“Baik, 3 cara, pertama dengan
menghardik, kedua ngobrol,
ketiga melakukan kegiatan, ya,
ya, setuju”.
“Ya, setuju, ya, ya, gak tau,
ya, setuju, gak tau, ya,
setuju, ya, sampai jumpa lagi”.
O:
Klien kooperatif
Klien menjawab salam dan
selamat pagi
Klien berjabat tangan
Klien membuka percakapan
atau obrolan
Klien menjawab pertanyaan
dari perawat
Klien mampu menyebutkan
cara memutus halusinasi
Klien tersenyum kepada
perawat
Klien mempertahankan kontak
mata dengan perawat
Klien berbicara sendiri
lagi namun hanya sebentar
Klien mau bergaul dan
berkumpul bersama teman-
temannya
Klien berincang dengan
teman-temannya
A:
Pasien mampu
mengidentifikasi situasi
yang menimbulkan
halusianasi
Pasien mampu
mengidentifikasi respons
pasien terhadap halusinasi
Pasien mampu menghardik
halusinasi
Bantu pasien memasukkan
cara menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan
harian
Pasien mampu Mengontrol
halusinasi dengan cara yang
kedua dan ketiga yaitu
‘bercakap-cakap dengan
teman’ dan ‘melakukan
kegiatan yang sudah
terjadwal’.
P:
Bantu pasien Mengontrol
halusinasi dengan cara yang
keempat yaitu dengan minum
obat secara teratur
Bantu pasien Melatih
memanfaatkan obat dengan
prinsip lima benar
3 Rabu,
29-8-12
SP IV P
1.
pasien
2.
tentang penggunaan obat secara
teratur
S:
“Pagi, wa’alaikumsalam…, masih,
mbak Lis, sudah”.
“Baik, tidak, ya sudah, ya
nyenyak, ya”.
“Sudah, ya, setuju, gak tau, ya,
3.
jadwal kegiatan harian
ya, setuju, di sini, ya”.
“Ya sudah, ada, ya hilang, ya,
halusinasi mbak, dua macam,
warna orange, pink , gak tau,
ya, obat yang warna orange
namanya RISPERIDONE, obat yang
warna pink namanya merlopam, ,
ya mb… yang warna orange namanya
RISPERIDONE, pink namanya
merlopam, dan warna putih
namanya RISPERIDONE, ya yam b…
yang warna orange namanya
RISPERIDONE, pink namanya
merlopam, yang putih namanya ,
ya… yang orange namanya
RISPERIDONE, dan yang pink
namanya merlopam”.
“Ya, setuju, ya, o begitu, ya,
yam au”.
“Baik, ya, yam b, ya”.
O:
Klien menjawab salam dan
selamat pagi
Klien menjabat tangan
perawat
Klien tersenyum saat dipuji
perawat, dan tertawa ketika
ada hal yang lucu.
Klien memebuat jadwal
kegiatan
Klien dapat mempertahankan
kontak mata
Klien berkumpul bersama
teman-temannya
Klien berbincang dengan
teman-temannya
Klien nonton tv bersama
teman-temannya
Klien dapat istirahat siang
Hasil observasi dari pagi
sampai siang hari klien
tidak pernah bicara sendiri
Bicara klien terkadang
masih inkoheren
A :
Bantu Pasien mampu
Mengontrol halusinasi
dengan cara yang keempat
yaitu dengan minum obat
secara teratur
Bantu pasien Melatih
memanfaatkan obat dengan
prinsip lima benar
Bantu mengontrol halusinasi
dengan cara yang keempat
yaitu minum obat secara
teratur
menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
P: SP 4 di pertahankan