ASKEP HALUSINASI

24
ASKEP PADA TN X DENGAN HALUSINASI A. PENGKAJIAN 1. Identitas Klien Inisial klien : Tn. S Umur : 55 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : UGM Status Perkawinan : Cerai lamat : Kudus Tan!!al dirawat : "#-"$-%""& Tan!!al 'en!ka(ian : & Mei %""5 In)*rman :Klien +*. ,M : "" 55& ,uan! ,awat : ,uan! / Kelas II %. Identitas 'enan!!un! (awa0 Inisial :Tn.M lamat :Kudus &. lasan Masuk i2ara sendiri $. 3akt*r Predis'*sisi Klien 'ernah di rawat di ,SJ 4 kali Klien men!atakan telah menikah den!an wanita 'ilihann a se*ran! 6a((ah namun dari 'asan!an ini tidak da'at menurunkan keturunan karena Tn.S mandul. Sehin!!a Tn.S stress kemudian 2erai den!an isterin a dan kelua dari 'eker(aann a. Klien men!atakan dian2am di0unuh *leh suara an! diden!ar/ (ika tidak melakukan sh*lat. Tn.S men!ira itu adalah suara Tuhan. Masalah keperawatan : 6ar!a diri rendah/ resik* is*lasi s*sial : menarik d 5. 3isik a. Tanda 7ital : 1

Transcript of ASKEP HALUSINASI

RESUME

ASKEP PADA TN X DENGAN HALUSINASI

A. PENGKAJIAN1. Identitas Klien Inisial klien: Tn. S Umur: 55 tahun Jenis Kelamin: Laki-laki Pendidikan: UGM Status Perkawinan: Cerai Alamat: Kudus Tanggal dirawat : 07-04-2003 Tanggal pengkajian : 3 Mei 2005 Informan: Klien No. RM: 006553 Ruang Rawat : Ruang X, Kelas II2. Identitas penanggung jawab Inisial: Tn. M Alamat: Kudus3. Alasan MasukBicara sendiri4. Faktor Predisposisi Klien pernah di rawat di RSJ 9 kali Klien mengatakan telah menikah dengan wanita pilihannya seorang Hajjah, namun dari pasangan ini tidak dapat menurunkan keturunan karena Tn.S mandul. Sehingga Tn.S stress kemudian cerai dengan isterinya dan keluar dari pekerjaannya. Klien mengatakan diancam dibunuh oleh suara yang didengar, jika tidak melakukan sholat. Tn.S mengira itu adalah suara Tuhan.Masalah keperawatan : Harga diri rendah, resiko isolasi sosial : menarik diri

5. Fisika. Tanda vital : TD : 110/80 mmHg N : 80 x/menit S : 37,6o C b. TB : 160 cmBB : 50 kgc. Keluhan fisik : tidak ada

6. Psikososiala. Genogram

Keterangan : = Wanita =Laki-laki = Tinggal dalam satu rumah=Klien

= cerai

= meninggal

Di dalam keluarga klien tidak ditemukan riwayat penyakit keturunan dengan gangguan jiwa. Menurut klien, jika ia menghadapi masalah biasanya klien lebih senang menyimpan sendiri masalah yang sedang dihadapinya.b. Konsep diri1. Gambaran diri: Seorang laki-laki yang kecewa dengan tubuhnya karena mandul, namun sekarang klien bisa menerima keadaan tubuhnya.2. Identitas :Klien mengatakan dia seorang laki-laki yang sudah menikah tapi cerai karena dia mandul. Ia merasa tidak puas sebagai seorang laki-laki3. Peran :Peran ia sebagai seorang kepala rumah tangga tidak dapat sempurna karena tak dapat memberikan nafkah batin4. Ideal diri:Klien ingin memiliki keluarga yang utuh, bahagia.5. Harga diri:Klien merasa minder, tetapi sekarang sudah tidak seminder dulu lagi.Masalah keperawatan: -

c. Hubungan sosialKlien mengatakan kurang berperan dalam kegiatan masyarakat maupun berhubungan dengan orang lain, karena klien malas bergaul di kegiatan masyarakat.Masalah keperawatan : Resiko isolasi sosial : menarik dirid. SpiritualKlien beragama Islam, sholat dilakukan karena takut dibunuh oleh suara yang muncul jika tiak melakukan sholatMasalah Keperawatan : Gangguan spiritual7. Status Mentala. Penampilan:Cara berpakaian rapi dengan seragam rumah sakit. Rambut dirapikan dengan tangan sajaMasalah keperawatan:-b. Pembicaraan:koheren Masalah keperawatan : -c. Aktivitas motorik:Klien kadang tampak lesuMasalah keperawatan:Resiko mencederai diri dan orang laind. Alam perasaan:Klien mengatakan sedih dan suka ngalamun sambil merokok, jika ingat masalah dalam hidupnya.Masalah keperawatan :Gangguan alam perasaan : depresie. Afek :StabilMasalah keperawatan: -f. Interaksi selama : Klien kooperatif, kontak mata ada, kadang mengalihkan pandangan jika disinggung masalahnyaMasalah keperawatan :Ganngguan interaksi social : menarik dirig. Persepsi: Klien mengatakan merasa mendengar suara bisikan-bisikan aneh setiap hari, terutama di pagi hari jam 10.00 sampai dengan jam 11.00 WIB.Masalah keperawatan :Gangguan sensori persepsi : halusinasi akustikh. Proses pikir :Tidak ada masalahi. Isi pikir : Tidak mengalami gangguanj. Tingkat kesadaran :Tidak mengalami gangguank. Memori :Tidak mengalami gangguanl. Tingkat konsentrasi & berhitung :Tidak mengalami gangguanm. Kemampuan :Klien dapat mengambil keputusan yang penilaian sederhana untuk dirinya dan harus diarahkan terlebih dahuluMasalah keperawatan:-n. Daya tilik diri : Klien tidak mengingkari penyakit yang dideritanya 8. Kebutuhan Persiapan Pulanga. Makan:Klien hanya membutuhkan bantuan minimal, bisa menyiapkan makan dan mencuci alat makan yang sudah dipakaib. BAB/BAK:Klien tidak membutuhkan bantuan untuk BAB/BAKc. Mandi:Klien tidak membutuhkan bantuan untuk mandi, namun klien mengatakan jarang mandiMasalah Keperawatan:-d. Berpakaian/berhias:Klien dapat melakukan sendirie. Istirahat dan Tidur:Klien tidak terbiasa tidur siang dan biasa tidur malam sajaMasalah Keperawatan:-f. Kebersihan diri:Klien tidak membutuhkan bantuan, bisa dilakukan sendirig. Penggunaan obat:Klien memerlukan bantuan minimal. Klien meminum setiap obat yang diberikan padanya, tapi ketika ditanyakan apa nama dan manfaatnya, klien mengatakan tidak tahu.h. Pemeliharaan :Klien memerlukan perawatan lanjutan, dan systemkesehatanpendukung.i. Kegiatan di dalam :Untuk menyiapkan makan, mencuci pakaian, rumahmenjaga kerapihan rumah, dan pengaturan keuangan klien bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan.j. Kegiatan diluar rmh:Klien mengatakan pada saat di rumahnya klien biasa membantu adiknya berdagang.9. Mekanisme Koping Adaptif: Bicara dengan perawat Maladaptif:Menyendiri, diam termenung sambil merokok, jalan-jalan keliling RSJ10. Masalah Psikososial Dan LingkunganMenurut klien ia tidak mempunyai masalah dalam berhubungan dengan orang lain11. Pengetahuan Klien tidak mengetahui obat-obat yang diminum dan sedikit tahu tentang penyakitnya, yaitu halusinasi (sebatas tahu bahwa ia sakit halusinasi, tetapi tidak tahu penyebab dan akibat, serta obatnya)Masalah keperawatan :Kurang pengetahuan tentang obat-obatan dan penyakitnya12. Aspek Medika. Diagnosa Medik: Skizofrenia paranoidb. Terapi medik : Stelazin, CPZ, haloperidol

B. MASALAH KEPERAWATAN1. Analisa Data

No.DATAMASALAH

1.

S: Klien mengatakan mendengar suara bisikan-bisikan yang mengancam akan membunuhnya.Mbak Suarane arep mateni aku yen aku ora sholat!Aku sering wedi utowo cemas mbak, nanging saiki wis mendhingan, soale ono kowe.O: Klien kadang tampak takut, dan mendekati perawat Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

2S: Klien mengatakan mendengar suara bisikan-bisikan yang mengancam akan membunuhnya, yang selalu muncul setiap jam 10.00 WIB-11.00 WIB, dan Tn S merasa terganggu. Klien juga mengatakan suara itu berkurang saat klien sedang melakukan kegiatan.O: Kadang kadang klien tampak tertawa-tawa sendiri, menyendiri sambil merokok. perubahan persepsi sensori : halusinasi akustik

2.S: Klien mengatakan: Aku yen merokok karo ngalamun mbak! Trus iso krungu suara ngancam! Aku yen kelingan masalahku trus dadi ngalamun.O: Klien menyendiri duduk di kursi diluar ruangan, klien juga sering jalan jalan sendirian. Gangguan isolasi social : menarik diri

2. Daftar Masalah Keperawatan a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkunganb. Perubahan persepsi sensori : halusinasi akustikc. Gangguan isolasi social : menarik diriC. POHON MASALAH DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Resiko mencederai diri , orang lain & lingkunganPohon Masalah

Perubahan sensori persepsi : halusinasi akustik

Isolasi social : menarik diri

2. Diagnosa Keperawatana. Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan b.d perubahan persepsi sensori : halusinasi akustikb. Perubahan sensori persepsi : halusinasi akustik b.d isolasi social : menarik diriD. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN1. Diagnosa keperawatan:Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan b.d perubahan persepsi sensori : halusinasi akustika. Tujuan umum: Klien tidak mencederai diri,orang lain, dan lingkungan akibat suara yang mengancamb. Tujuan khusus:1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.Tindakan:1.1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip terapeutik :salam terapeutik, memperkenalkan diri, tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kesepakatan/janji dengan jelas tentang topik, tempat, waktu1.2. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien1.3. Dengarkan dengan empati dan tunjukkan sikap menerima klien apa adanya2. Klien dapat mengenal halusinasiTindakan:2.1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap2.2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya, bicara dan tertawa tanpa stimulus2.3. Bantu klien mengenal halusinasinya : tanyakan apakah ada suara yang didengar, jika ada tanyakan apa yang dikatakan, katakan bahwa perawat percaya klien mendengar hal tersebut tapi perawat sendiri tidak mendengarnya, katakan bahwa perawat akan membantu klien.2.4. Diskusikan dengan klien : situasi yang menimbulkan dan tidak menimbulkan halusinasi, waktu & frekuensi terjadinya halusinasi, apa yang klien rasakan jika terjadi halusinasi (marah, takut, sedih, senang)3. Klien dapat mengontrol halusinasinya Tindakan:3.1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi3.2. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi : pada saat halusinasi terjadi, katakan pergi, saya tidak mau dengar!, menemui perawat atau orla untuk diajak berbicara, membuat jadwal kegiatan sehari-hari agar halusinasi tidak sempat muncul, & meminum obat dengan teratur3.3. Bantu klien memilih dan cara memutus halusinasi secara bertahap3.4. Anjurkan klien mengikuti TAK, stimulasi persepsi4. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinyaTindakan: 4.1. Anjurkan klien untuk memberitahu keluarga jika mengalami halusinasi4.2. Diskusikan dengan keluarga (pada saat keluarga berkunjung) mengenai : gejala halusinasi, cara memutus halusinasi, cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah beri kegiatan & jangan biarkan menyendiri5. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik Tindakan:5.1. Diskusi dengan klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi dan manfaat obat.5.2. Anjurkan klien meminta sendiri obat pada perawat dan merasakan sendiri manfaatnya5.3. Diskusikan akibat berhenti obat-obat tanpa konsultasi5.4. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar2. Diagnosa keperawatan : Perubahan sensori persepsi : halusinasi akustik b.d isolasi social : menarik diria. Tujuan umum: Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga halusinasi berkurang atau hilang.b. Tujuan khusus:1. Membina hubungan saling percaya1.1 Membina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan llingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas, topik dan tempat yang akan dipakai.1.2 Berikan perhatian dan penghargaan: temani klien walau walau klien tidak mau menjawab,katakana saya akan duduk disamping anda jika anda ingin mengatakan sesuatu saya siap mendengarkan. Dan jika klien menatap perawat maka katakana Ada yang ingin anda katakan?1.3 Dengarkan klien dengan empati: berikan kesempatan pada klien untuk bicara (jangan buru buru) tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan klien2. Menyebutkan penyebab menarik diri2.1. Bicarakan dengan klien penyebab tidak ingin bergaul dengan orang lain2.2. Diskusikan akibat dari menarik diri3. Menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain3.1 Diskusikan keuntungan bergaul dengan orang lain.3.2 Bantu klien untuk mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki klien untuk bergaul.4. Melakukan hubungan social secara bertahap: klien-perawat, klien-perawat-klien/perawat, klien, kelompok, klien keluarga.4.1 Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien4.2 Motivasi klien untuk berkenalan dengan perawat lain atau pasien lain4.3 Tingkatkan interaksi klien secara bertahap. (satu klien, dua klien, dst)4.4 Libatkan klien dalam TAKS4.5 Bantu klien dalam melakukan aktifitas hidup sehari- hari dengan interaksi4.6 Fasilitasi hubungan dengan klien secara terapeutik5. Mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain5.1 Diskusikan dengan klien setiap kali interaksi atau kegiatan5.2 Beri pujian akan keberhasilan klien6. Memberdayakan system pendukung6.1 Berdiskusi dengan keluarga tentang penyakit klien7. Menggunakan obat dengan benar dan tepat7.1 Diskusikan cara menggunakan obat dengan prinsip lima benar7.2 Diskusikan dengan keluarga dan klien tentang efek samping obat.

1

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. ARuang: XRegister : 039600Dx. KEPERAWATANPERENCANAANINTERVENSIRASIONAL

TUJUANKRITERIA EVALUASI

Kerusakankomunikasi verbal b.d halusinasi

TUM: Klien dapat berkomunikasi secara tepat.

TUK:1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

2. Klien dapat mengenali halusinasinya

3. Klien dapat mengontrol halusinasinya

4. Klien dapat dukungan keluarga dalam mengotrol halusinasinya.

5. Klien meman faatkan obat dengan baik

Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau duduk berdampingan/ berhadapan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi

Klien dapat menyebutkan waktu, isi dan frekuensi timbulnya halusinasi Klien dapat mengungkapkan perasaan terhadap halusinasinya

Klien dapat mengungkapkan perasaan terhadap halusinasinya Klien dapat menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya Klien dapat menyebutkan cara baru Klien dapat memilih cara mengatasi seperti yang telah didiskusikan Klien dapat melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasi Klien dapat mengikuti terapi aktivitas kelompok

Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan keluarga Keluarga dapat menyebutkan tanda dan tindakan untuk mengembalikan halusinasinya Klien dan keluarga dapat menyebutkan manfaat, dosis dan efek samping obat.

Klien dapat mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar Klien dapat informasi tentang efek samping obat Klien dapat memahami berhentinya obat tanpa kesulitan Klien dapat menyebutkan prinsip 5 benar penggunaan obat

Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapetik:a. Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun nonverbalb. Perkenalkan diri dengan sopanc. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukaid. Jelaskan tujuan pertemuane. Jujur dan menepati janjif. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanyag. Beri perhatian kepada klien dan menilai kondisi klien.h. Menciptakan lingkungan yang tenang.

Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap

Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya Bantu klien mengenal halusinasinya Jika berdiam diri, tanyakan apakah ada bisikan suara Jika klien menjawab ya, tanyakan: Apa yang dikatakan? Katakan bahwa perawat percaya klien mendengar suara itu, namun perawat sendiri tidak mendengar Katakan bahwa klien lain juga ada yang seperti anda Katakan bahwa perawat akan membantu klien

Diskusikan dengan klien situasi yang menimbulkan halusinasi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi, beri kesempatan mengungkapkan perasaannya.

Identifikasi bersama klien cara/tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien Diskusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol timbulnya halusinasi Katakan saya tidak mau dengan anda (saat halusinasi terjadi) Menemui orang lain untuk bercakap-cakap atau mengatakan halusinasi yang dialaminya. Membuat jadwal harian agar halusinasi tidak sempat muncul Meminta keluarga/ teman/ perawat, menyapa jika tampak bicara sendiri. Bantu klien memilih dan berlatih cara memutus halusinasi cecara bertahap Beri kesempatan untuk melakukan cara yang telah dipilih Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulai sensori

Diskusikan dengan keluarga: Gejala halusinasi yang dialami klien Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi. Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah

Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi dan manfaat obat Anjurkan klien untuk minta sendiri obst kepada perawat dan merasakan manfaatnya Diskusikan akibat berhenti obat tanpa konsultasi Bantu klien menggunakan obat dengan 5 benar.

Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan interaksi selanjutnya.

Kontak sering dan singkat dapat memutuskan halusinasi Mengenal perilaku saat pada saat halusinasi memudahkan intervensi Mengenal halusinasi memungkinkan klien untuk mengontrlnya Dengan mengetahui waktu, isi dan frekuensi munculnya halusinasi mempermudah tindakan keperawatan yang akan dilakukan Untuk mengidentifikasi pengaruh halusinasi pada klien

Upaya untuk memutuskan siklus halusinasi sehingga tidak berlanjut Reinforcemen dapat meningkatkan harga diri Memberikan alternative pilihan bagi klien untuk mengontrol halusinasi Memotivasi dapat meningkatkan klien untuk mencoba memilih salah satu cara mengendalikan halusinasi dan meningkatkan harga diri klien Memberi kesempatan kepada klien untuk mencoba cara yang telah dipilih Dapat mengurangi perubahan interpretasi realitas klien akibat halusinasi

Untuk mengetahui pengetahuan keluarga dan meningkatkan kemampuan pengetahuan keluarga tentang halusinasi

Dengan menyebut dosis, frekuensi dan manfaat obat diharapkan klien melaksanakan program pengobatan Menilai kemampuan klien dalam pengobatannya sendiri Dengan mengetahui efek samping obat klien akan tahu apa apa yang harus dilakukan setelah minum obat Program pengobatan dapat berjalan sesuai rencana Dengan mengetahui prinsip penggunaan obat, maka kemandirian klien untuk pengobatan dapat ditingkatkan secara bertahap.

Perubahan sensori persepsi: halusinasi b.d manarik diriTUM: Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak mengalami halusinasi TUK:1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain

4. Klien dapat melakukan hubungan social secara bertahap

5. Klien dapat mengungkapkan perasan setelah berhubungan dengan orang lain

6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga mampu mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan dengan orang lain

Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam klien, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi

Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain Klien dapat menyebutkan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

Klien dapat mendemonstrasikan hubungan social secara bertahap: K-P, K-P-K, K-P-Kel, K-P-Klp

Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah interaksi dengan orang lain.

Keluarga dapat: Menjelaskan perasaannya Menjelaskan cara merawat klien menarik diri Mndemonstrasikan cara perawatan klien menarik diri Berpartisipasi dalam perawatan klien menarik diri

Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapetik:Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun nonverbalb. Perkenalkan diri dengan sopanc. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukaid. Jelaskan tujuan pertemuane. Jujur dan menepati janjif. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanyag. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda dan akibat. Berikan pujian terhadap kemampuan klien dalam mengungkapkan perasaannya. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain Beri reinforcemen positif terhadap kemampuan mengungkapkan peraaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain. Bantu klien mengidentifikasi kemampuan klien untuk bergaul Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain Dorong dan Bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap: K-P, K-P-K, K-P-Kel, K-P-Klp Beri reinforcemen terhadap keberhasilan yang telah dicapai Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan dengan orang lain Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan Beri reinforcemen positif atas kegiatan klien dalam ruangan Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain Bina hubungan saling percaya dengan keluarga Diskusikan dengan keluarga tentang: Perilaku menarik diri Penyebab perilaku menarik diri Akibat yang akan terjadi perilaku menarik diri tidak ditangani Cara keluarga menghadapiklien menarik diri Dorong anggota keluarga untuk memberi dukungan kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal satu kali seminggu Beri reinforcemen positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga

Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan interaksi selanjutnya.

TglDiagnosa keperawatanImplementasiEvaluasiParaf

20/11/04

20/11/04

22/11/04

22/11/04

23/1104

23/11/04

24/ 11 04

24/11/04

24/11 04Perubahan sensori persepsi: halusinasi b.d menarik diri

Perubahan sensori persepsi:halusinasi b.d menarik diri

Ganguan sensoriPersepsi : halusinasi bd M.D

Isolasi sosial = MD bd HDR

Isolasi sosial :MD b.d HDR

Perubahan sensori persepsi:halusinasi b.d menarik diri

Perubahan sensori persepsi: halusinasi b.d menarik diri

Perubahan sensori persepsi: halusianasi b.d menarik diri

Perubahan sensori persepsi: halusianasi b.d menarik diri10.00-10.10TUK 1Memperkenalkan diri perawat, menanyakan identitas, memberitahukan peran perawat

13.00-13.06-TUK 1Menyapa, memvalidasi identitas perawat, mengeksplore perasaan dan hal-hal lain yang ingin disampaikan tentang keluarganya-Penkes tentang keteraturan minum obat

10.00-10.15TUK 2-Menanyakan penyebab dibawa ke rumah sakit, menanyakan kenapa dia suka menyendiri, menanyakan kenapa dia pernah mencoba menghanyutkan diri di sungai

09.05-9.17TUK 2 dan 3Menanyakan kebiasaan sehari-hari di rumah, menanyakan aktivitas yang masih bisa dilakukan di rumah sakit

TUK 309.00-9.12Bersama-sama klien membuat jadwal harian

11.05-11.20TUK 3Menanyakan teman-temannya di rumah, mananyakan manfaat berteman dan kerugian menyendiri, menanyakan mana yang lebih bermanfaat

11.00-11.17TUK 3 Menyediakan dua gambar ilustrasi yang menggambarkan orang menyendiri dan bersama-sama Menganjurkan klien untuk menceritakan kedua gambar tersebut kemudian menuliskannya tentang manfaat-kerugian menyendiri

12.30-12.45TUK 4- Memvalidasi hasil pencapaian TUK 3- Mengajarkan cara berkenalan-Menganjurkan untuk mencoba berkenalan dengan perawat lain

15.00-15.20TUK 4&5Menanyakan apakah sudah berkenalan, menanyakan perasaan setelah berkenalan; menanyakan apakah bisikan-bisikan sekarang masih adaS : Saya ingin pulangO : Diam, kontak mata kurang, tersenyum, jawaban singkatA : Klien belum sepenuhnya trust dengan perawat dan dominan diam dan kurang mendukung interaksiP : Ps. Dianjurkan untuk memikirkan kenapa ia diam Perawat:Ulangi untuk TUK 1S : - Klien mengatakan merasa lebih tenang - Klien lupa nama perawat, tetapi setelah diulangi perkenalan jadi ingat.O : Kontak mata (+), lebih kooperatifA : TUK 1 tercapaiP :Ps dianjurkan untuk mengingat perawat Perawat : lanjutkan TUK 2

S : Pasien mengatakan penyebab menyendiri karena kecewa putus asa keinginanya untuk menikah tidak dipenuhi oleh orangtuanya.O : Pasien bersedia menjawab pertanyaan perawat, kadang terlihat ekspresi sedih-berkaca-kacaA : TUK 2 tercapaiP : Pasien dianjurkan untuk merenungkan apakah sikapnya dapat menyelesaikan masalah- lanjutkan TUK 3

S : Pasien mengatakan dia sudah tidak berguna di rumah kerjanya hanya tidur dan melamunO : Pasien bersedia menuliskan kebiasaanya di rumah dari tidur tidur lagi.A : - Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat dilakukan bersama sama dengan perawat.A : TUK 2 tercapai, TUK 3 belum tercapaiP : Pasien dianjurkan melakukan dengan baik kemampuan yang masih bisa dilakukan - Perawat ulang TUK 3 S: Klien mengatakan ingin ikut serta membantu ngepel kalu pagi, tapi maluO: Klien malu-malu mengatakanA: TUK 3 tercapaiP: -Pasien dianjurkan ikut kegiatan ruangan esok pagi, Perawat lanjutkan TUK 3 untuk diagnosa perubahan sensori persepsi: halusinasi b.d menarik diri

S: Klien dapat mengidentifikasi keuntungan berteman dan kerugian menyendiri; Klien masih mengatakan lebih baik menyendiri karena lebih bisa merenungO: Klien menjawab dengan tidak bersemangatA: TUK 3 belum tercapaiP: Pasien dianjurkan untuk berkumpul dengan teman-temannya; Perawat: Ulangi TUK 3, buat media gambar

S: Klien dapat menyebutkan kembali manfaat dan keuntungan berteman serta kerugian menyendiriO: Klien menuliskan di kertas, klien kelihatan bersemangatA: TUK 3 tercapaiP: Pasien dianjurkan mulai bergaul dengan teman; Perawat: lanjutkan TUK 4

S: Pasien menyebutkan kembali keuntungan berteman dan kerugian menyendiri; pasien mengatakan kesulitan mencari temanO: Pasien mendemonstrasikan cara berkenalan engan perawatA: TUK 4 tercapaiP: Pasien dianjurkan berkenalan dengan perawat di R.VIII; Perawat: ulangi TUK 3

S: Klien sudah kenal 1 perawat ruang; Klien menyatakan perasaan ternyata berkenalan itu tidak sulit dan lebih senangO: Bisikan-bisikan sejak sudah lama tidak adaA: TUK 4&5 tercapaiP: Pasien dimotivasi dan dianjurkan untuk terus bersosialisasi

23