Askep Gastritis 1

8
 http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/11/laporan-pendahuluan-gastritis.html CONTOH LAPORAN PENDAHULUAN GASTRITIS 1. Pengertian Gastritis bersal dari dua kata yaitu gaster yang berarti lambung, dan it is berarti peradangan atau pembengkakan. Gastritis adalah suatu inflamasi yang terjadi didaerah mukosa lambung yang disebabkan oleh kuman-kuman, diman bisa terjadi secara akut dan kronis. Secara klinis gastritis terbagi atas : a. Gastritis akut Inflamasi akut dari dinding lambung yang biasannya terbatas pada bagian mukosa saja. Terjaddi atas gastritis atas, gastritis ekssogen da n endogen akut. b. Gastritis kronis Inflamasi kronis pada dinding lambung yang bisa bagia n mukosa saja atas ssudah penetrasi kelapisan sub mukosa lambung yang kaya akan pembuluh darah. Gastritis kronis terjadi kare na gastritis akut yang tidak tertangani. 2. Etiologi Makanan minuman yang dapat mersak mukosa lambung, banyak mengkumsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan seperti yudium, kafein. Infeksi bakjteri terutama sreptococcus, stapylococcus, serta bahan kimia dan minuman yanag bersifat korosif seperti asam pekat dan soda kausatif. Makanan dan minuman yang terlalu asam, pedas, panas, berle mak juga dapat menyebabkan gastritis. Terlalu banyak berpikir atau stres dapat meningkatkan asam lambung. 3. Patofisiologi Pada gaster yang terjadi peradangan pada lapisan mokusa terjadi kemeraha , edema dan meradang, biasanya peradangan ini terbatas pada mukosanya saja. Apabilaa sering mengkonsumsi bahan- bahan yang bersifat iritasi, maka dapat menyebabkan perdarahan mukosa lambung juga dapat menimbulkan kerak yang disertai reaksi inflamasi. Jika hal ini terus berlanjut, maka akn terjadi peningkatan sekresi asam lambung serta dapat meningkatkan jumlah asam lambung.Keadaan demikian dapat menyebabkan iritasi yang lebih parah pada mukosa lambung akibat hiper sekresi dari asam lambung. 4. Manifestasi Klinik a. Gastritis akut Rasa nyeri pada epigastrium yang mungkin ditambah mual. Nyeri dapat timbul kembali bila perut kosong. Saat nyeri penderita berkeringat, gelisah, sakit perut dan mungkin disertai peningkatan suhu tubuh, tachicardi, sianosis, persaan seperti terbakar pada epigastrium, kejng-kejng dan lemah.

Transcript of Askep Gastritis 1

Page 1: Askep Gastritis 1

5/12/2018 Askep Gastritis 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-1 1/8

 

http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/11/laporan-pendahuluan-gastritis.html

CONTOH LAPORAN PENDAHULUAN

GASTRITIS

1. Pengertian

Gastritis bersal dari dua kata yaitu gaster yang berarti lambung, dan it is berarti peradangan atau

pembengkakan. Gastritis adalah suatu inflamasi yang terjadi didaerah mukosa lambung yang

disebabkan oleh kuman-kuman, diman bisa terjadi secara akut dan kronis.

Secara klinis gastritis terbagi atas :

a. Gastritis akut

Inflamasi akut dari dinding lambung yang biasannya terbatas pada bagian mukosa saja. Terjaddi atas

gastritis atas, gastritis ekssogen da n endogen akut.

b. Gastritis kronis

Inflamasi kronis pada dinding lambung yang bisa bagia n mukosa saja atas ssudah penetrasi

kelapisan sub mukosa lambung yang kaya akan pembuluh darah. Gastritis kronis terjadi kare na

gastritis akut yang tidak tertangani.

2. Etiologi

Makanan minuman yang dapat mersak mukosa lambung, banyak mengkumsumsi alkohol,

penggunaan obat-obatan seperti yudium, kafein. Infeksi bakjteri terutama sreptococcus,

stapylococcus, serta bahan kimia dan minuman yanag bersifat korosif seperti asam pekat dan soda

kausatif. Makanan dan minuman yang terlalu asam, pedas, panas, berle mak juga dapat

menyebabkan gastritis. Terlalu banyak berpikir atau stres dapat meningkatkan asam lambung.

3. Patofisiologi

Pada gaster yang terjadi peradangan pada lapisan mokusa terjadi kemeraha , edema dan meradang,

biasanya peradangan ini terbatas pada mukosanya saja. Apabilaa sering mengkonsumsi bahan-

bahan yang bersifat iritasi, maka dapat menyebabkan perdarahan mukosa lambung juga dapat

menimbulkan kerak yang disertai reaksi inflamasi. Jika hal ini terus berlanjut, maka akn terjadi

peningkatan sekresi asam lambung serta dapat meningkatkan jumlah asam lambung.Keadaan

demikian dapat menyebabkan iritasi yang lebih parah pada mukosa lambung akibat hiper sekresi

dari asam lambung.

4. Manifestasi Klinik

a. Gastritis akut

Rasa nyeri pada epigastrium yang mungkin ditambah mual. Nyeri dapat timbul kembali bila perut

kosong. Saat nyeri penderita berkeringat, gelisah, sakit perut dan mungkin disertai peningkatan suhu

tubuh, tachicardi, sianosis, persaan seperti terbakar pada epigastrium, kejng-kejng dan lemah.

Page 2: Askep Gastritis 1

5/12/2018 Askep Gastritis 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-1 2/8

 

b. gastritis kronis

tanda dan gejala hanpir sam dengan gastrritis akut, hanya disertai dengan penurunan berat badan,

nyeri dada, enemia nyeri, seperti ulkus peptikum dan dapat terjdi aklohidrasi, kadar gastrium serum

tinggi.

5. Pemeriksaan Penunjang

1. Foto lambung

2. Foto Rontgen

3. Gastrokopi

4. Endoskopi

5. Biopsi Mukosa

6. Analisa lambung

7. Penatalaksanaan Medis

 – Selama masa akut; istirahat 1 – 2 hari

 – Mengatur diet; lembek dan tidak pedas

 – Mengganti cairan tubuh melalui intravena

 – Beri antimetik; psimpesan

 – Beri analgetik dan anti inflamasi

 – Terapi infus; D5 %

8. Diagnosa dab Intervensi Keperawatan

a. gangguan rasa nyaman: nyeri s.d peradangan pada gaster

laksasi lain

untuk tidak mrngkunsumsi makana pedas dan mengandung gas serta minuman yang

sifatnya oversidosis

Page 3: Askep Gastritis 1

5/12/2018 Askep Gastritis 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-1 3/8

 

b. gangguan pemenuhan nutrisi s.d Anorexia d.d mual dan muntah

an Dokter untuk pemberian antiemetik

c. Gangguan regulasi suhu s.d Proses peradangan lambung

d. Kurang pengetahuan tentang proses penyakitnya

etahuan tentang proses penyakitnya

8. Daftar Pustaka

Doengos, M.E,dkk,1999”Rencana Asuhan KeperawatanPedoman Untuk Perencanaan dan

Pedokomentasian Perawatan Pasien”.Edisi III, Jakarta : EGC

Mansjoer,A,dkk,1999 “Kapita Selekta Kedokteran” Jilid I Edisi III, Jakarta : Media Aeskulapius FKUI 

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

A. PENGERTIAN

Suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung.(Mizieviez).

B. ETIOLOGI

1. Faktor imunologi

Page 4: Askep Gastritis 1

5/12/2018 Askep Gastritis 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-1 4/8

 

2. Faktor bakteriologi

3. Faktor lain seperti : NSAID ( aspirin ), merokok, alkohol, kafein, stres/ ansietas, refluk usus-

lambung, bahan kimia

C. PATWAYS DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

F. imunologi F. Bakteriologik Faktor lain

Infiltrasi sel - sel radang

Atropi progresif sel epitel kelenjar mukosa

Kehilangan sel parietal dan chief sel

Produksi asam klorida, pepsi dan faktor intrinsik menurun

Dinding lambung menipis

Mukosa rata

Kerusakan mukosa asam lambung

Nyeri ulu hati Mual, muntah, anoreksia Kurang penget.

Perub. Kenyamanan Resiko nutrisi kurang

Nyeri dari kebutuhan tubuh

D. TANDA DAN GEJALA

Nyeri epigastrium yang tidak hebat, nyeri tekan pada epigastrium, mual, muntah anoreksia, muntah

darah bila berat.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Endoskopi

2. Biopsi mukosa lambung

3. Analisa cairan lambung

4. Pemeriksaan barium

5. Radiologi abdomen

Page 5: Askep Gastritis 1

5/12/2018 Askep Gastritis 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-1 5/8

 

6. Kadar Hb, Ht, Pepsinogen darah

7. Feces bila melena

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GASTRITIS DI RUMAH SAKIT

A. PENGKAJIAN

1. Riwayat atau adanya faktor resiko

Riwayat garis perama keluarga tentang gastritis

Penggunaan kronis obat yang mengiritasi mukosa lambung

Perokok berat

Pemajanan pada stres emosi kronis

2. Pengkajian fisik

 – 3 setelah makan dan sering disertai dengan mual dan muntah.

Nyeri sering digambarkan sebagai tumpul, sakit, atau rasa terbakar, sering hilang dengan makanan

dan meningkat dengan merokok dan stres emosi.

Penurunan berat badan

Perdarahan sebagai hematemesis dan melena bila berat

3. Kaji diet khusus dan pola makan selama 72 jam perawatan dirumah sakit

4. Kaji respon emosi pasien dan pemahaman tentang kondisi, rencana tindakan, pemeriksaan

diagnostik, dan tindakan perawatan diri preventif 

5. Kaji metode pasien dalam menerima peristiwa yang menimbulkanstres dan persepsi tentang

dampak penyakit pada gaya hidup

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut /kronis b/d peningkatan lesi skunder terhadap peningkatan sekresi gastik

2. Resiko peningkatan inefektif regimen terapeutik yang b/d kurang pengetahuan tentang proses

penyakit, kontra indikasi, tanda dan gejala, komplikasi, dan program pengobatan

3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d rasa tidak nyaman setelah makan , anoreksia,

mual, muntah

Page 6: Askep Gastritis 1

5/12/2018 Askep Gastritis 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-1 6/8

 

C. RENCANA KEPERAWATAN

• Dx/ Kep. 1.

• Kriteria klien akan : 

1. Melaporkan gejala ketidaknyamanan dengan segera

2. Mengungkapkan peningkatan rasa nyaman dalam respon terhadap rencana pengobatan

• Intervensi 

1. Jelaskan hubungan antara sekresi asam hidroklorit dan awitan nyeri

2. Berikan antasida, antikolinergik, sukralfat, bloker H2 sesuai pesanan

3. Beri dorongan untuk melakukan aktivitas yang meningkatkan istirahat dan rileks

4. Bantu klien untuk mengidentifikasi subtansi pengiritasi misalnya makanan gorengan, pedas, kopi

5. Ajarkan tehnik diversional untuk reduksi stres dan penghilang nyeri

6. Nasehati klien untuk menghindari merokok dan penggunaan alkohol

7. Dorong klien untuk menurunkan masukan minuman yang mengandungkafein, bila ada indikasi

8. Peringatkan klien berkenaan dengan penggunaan salisal kecuali bila dianjurkan dokter

9. Ajarkan klien tentang pentingnya pengobatan berkelanjutan bahkan saat tidak nyeri sekalipun

Dx/ Kep. 2.

Kriteria : Berkaitan dengan perencanaan pemulangan, rujuk pada rencana pemulangan

Intervensi:

1. Jelaskan patofisiologi penyakit gastritis menggunakan terminologi dan media yang tepat untuk

tingkat pengetahuan klien dan keluarga

2. Jelasskan perilaku yang dapat diubah atau dihilangkan untuk mengurangi resiko kekambuhan:

a. penggunaan tembakau,

b. masukan alkohol berlebihan,

c. makanan dan minuman yang mengandung kafein,

d. jumlah besar produk yang mengandung susu.

Page 7: Askep Gastritis 1

5/12/2018 Askep Gastritis 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-1 7/8

 

3. Jika klien dipulangkan dengan terapi antasid, ajarkan hal-hal berikut:

a. kunyah tablet dengan baik dan minum segelas air, untuk meningkatkan absorbsi

b. minum antasid 1 jam setelah makan untuk memperlambat pengosongan lambung

c. berbaring selama 1/2 jam setelah makan untuk memperlambat pengosongan lambung

d. Hindari antasid tinggi natrium ( misal: gelusil, amphojel, mylanta ), masukan natrium berlebuhan

memperberat rettensi cairan dan meningkatkan takanan darah

4. Diskusikan tentang pengobatan lanjut bahkan saat tidak ada gejala

5. Instruksikan klien dan keluarga untuk memperhatikan dan melaporkan gejala ini :

Feces merah / hitam

Muntahan berdarah / hitam

Nyeri epigastrik menetap

Nyeri abdomen berat dan tiba-tiba

Konstipasi

Mual dan muntah menetap

Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya

6. Rujuk ke sumber komunitas, bila ada indikasi( misal : program penghentian merokok, minum

alkohol, penatalaksanaan stres)

Dx/ Kep. 3.

Kriteria: mempertahankan masukan makanan yang adekuat

Intervensi:

1. Kaji status nutrisi pasien: diit, pola makan, makanan yang dapat menjadi pencetus rasa nyeri

2. Kaji riwayat pengobatan pasien: aspirin, steroid, vasopresin

3. Pantau tanda-tanda vital / 4 jam

4. Pantau masukan dan haluaran

5. Pertahankan lingkungan tampa stres

6. Berikan diit dalam jumlah kecil dan sering

7. Pantau keefektifan / efek samping obat

Page 8: Askep Gastritis 1

5/12/2018 Askep Gastritis 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-1 8/8

 

 

DAFTAR PUSTAKA

1. Darmojo R.B, Martono H, (2000), Buku Ajar Geriatri, Edisi 2, Balai penerbit FKUI, Jakarta

2. Price SA, Lorraine M, (1995), Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Buku 1, Edisi IV,

EGC, Jakarta

3. Mansjoer a,dkk,(1999), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid I, Media Euskulapius FKUI, Jakarta

4. Bruner & Sudart, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2, Edisi 8, EGC, Jakarta

5. FKUI, (2000), Kumpulan Makalah Pelatihan Askep Keluarga, Jakarta

6. Capernito L.J, (2000), Rencana Askep dan Dokumentasi Keperawatan, Edisi 2, EGC, Jakarta

7. Engram B, (2000), Rencana askep medikal bedah, Edisi !, EGC, Jakarta

8. Tuker SM et al, (1992),Standard Perawatan Pasien, Vol 2, Edisi V, EGC, Jakarta

9. Suparman dkk, (1990), Ilmu Penyakit Dalam , Jilid 2, Balai Penerbit FKUI, Jakarta