ASKEP DEMAM

21
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DEMAM A. PENGKAJIAN I. Identitas Klien a. Nama : An. B b. Umur : 11 tahun c. Jenis kelamin : Laki-laki d. Pekerjaan : Pelajar e. Alamat : Karawang RT 01/09 Jeruklegi f. Status : Belum menikah g. Agama : Islam h. Pendidikan : SD i. Suku : Jawa j. Masuk tanggal : 10 Maret 2014 k. Tanggal pengkajian : 11 Maret 2014 l. Sumber Informasi : Pasien dan Ibu Pasien PENANGGUNG JAWAB Nama : Ny. S Alamat : Karawang RT 01/09 Jeruklegi Umur : 28 tahun Hubungan : Ibu II. RIWAYAT PASIEN 1. Keluhan utama Ibu pasien mengatakan badan anaknya panas 2. Riwayat penyakit sekarang Pasien datang pada tanggal 10 Maret 2014, dengan keluhan Demam. Pada saat pengkajian tanggal 11 Maret

description

dfsdgwe

Transcript of ASKEP DEMAM

Page 1: ASKEP DEMAM

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DEMAM

A. PENGKAJIAN

I. Identitas Klien

a. Nama : An. B

b. Umur : 11 tahun

c. Jenis kelamin : Laki-laki

d. Pekerjaan : Pelajar

e. Alamat : Karawang RT 01/09 Jeruklegi

f. Status : Belum menikah

g. Agama : Islam

h. Pendidikan : SD

i. Suku : Jawa

j. Masuk tanggal : 10 Maret 2014

k. Tanggal pengkajian : 11 Maret 2014

l. Sumber Informasi : Pasien dan Ibu Pasien

PENANGGUNG JAWAB

Nama : Ny. S

Alamat : Karawang RT 01/09 Jeruklegi

Umur : 28 tahun

Hubungan : Ibu

II. RIWAYAT PASIEN

1. Keluhan utama

Ibu pasien mengatakan badan anaknya panas

2. Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang pada tanggal 10 Maret 2014, dengan keluhan Demam. Pada saat

pengkajian tanggal 11 Maret 2014 ibu pasien mengatakan badan pasien panas,

badan pasien terlihat kemerahan, badan pasien teraba hangat.

3. Riwayat penyakit dahulu

Pasien mengatakan belum pernah dirawat dirumah sakit.

4. Riwayat penyakit keluarga

Thypoid

Page 2: ASKEP DEMAM

III. PENGKAJIAN SAAT INI

1. Persepsi dan Pemeliharaan kesehatan

1) Ibu pasien mengatakan kesehatan adalah hal terpenting yang harus selalu

dijaga

2) Pemeliharaan kesehatan

Ibu pasien mengaku kurang memahami tentang pemeliharaan kesehatan yang

tepat dan benar

3) Pengetahuan tentang penyakit

Pasien mengaku belum memahami tentang penyakit dan penatalaksanaanya

2. Pola nutrisi/metabolik

a. Program diet RS : Diet TKTP

b. Intake makanan

Sebelum sakit : Pasien makan 3x sehari (nasi + sayur) selalu habis

Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit nafsu makannya

menurun hanya habis ½ porsi makan dari diit yang disediakan

c. Intake cairan

Sebelum sakit : Pasien minum 7-8 gelas/hari (air putih)

Selama sakit : Pasien minum 4-5 gelas/hari

Infuse RL : 1000 cc/hari

3. Pola Eliminasi

Buang Air Besar

Sebelum sakit : lancar (1x sehari, warna kuning, bentuk padat)

Selama sakit : lancar (1x sehari, warna kuning, bentuk padat)

Buang Air Kecil

Sebelum sakit : lancar (±3-4x perhari, warna kuning bau khas)

Selama sakit : lancar (±3-4x perhari, warna kuning bau khas)

4. Pola aktivitas dan latihan

Page 3: ASKEP DEMAM

Ket :

0 : mandiri

1 : dibantu

2 : alat bantu

3 : dibantu orang lain dan alat

4 : terbaring total

5. Pola tidur dan istirahat

Sebelum sakit :

Kemampuan perawatan diriSebelum sakit

0 1 2 3 4

Makan atau minum

Mandi

Toileting

Berpakaian

Mobilitas di tempat tidur

Berpindah

Ambulansi atau ROM

Kemampuan perawatan diriSelama sakit

0 1 2 3 4

Makan atau minum

Mandi

Toileting

Berpakaian

Mobilitas di tempat tidur

Berpindah

Ambulansi atau ROM

Page 4: ASKEP DEMAM

a. Lama tidur : 7 jam

b. Gangguan tidur : -

Selama sakit :

a. Lama tidur : 3 jam

b. Gangguan tidur : peningkatan suhu tubuh

6. Pola persepsual

Sebelum sakit :

a. Penglihatan : normal (pasien mampu melihat dengan baik)

b. Pendengaran : normal (pasien mampu mendengar dengan baik)

c. Pengecapan : normal (pasien mampu mengecap dengan baik)

d. Sensasi : normal (pasien mampu meraba dengan baik)

Selama sakit :

a. Penglihatan : normal (pasien mampu melihat dengan baik)

b. Pendengaran : normal (pasien mampu mendengar dengan baik)

c. Pengecapan : normal (pasien mampu mengecap dengan baik)

d. Sensasi : normal (pasien mampu meraba dengan baik)

7. Pola persepsi diri

a. Pandangan pasien terhadap sakitnya

Ibu pasien mengatakan bahwa sakit yang diderita pasien merupakan cobaan

dari Allah SWT.

b. Kecemasan

Pasien merasa cemas dengan penyakit yang dideritanya

c. Konsep diri

Pasien mengatakan sedih karena penyakitnya, sehingga dia tidak bisa

melakukan aktivitas sehari-hari.

8. Pola seksualitas dan reproduksi

Sebelum sakit :

a. Fertilitas : -

b. Libido : -

c. Anak : -

d. Menstruasi : -

Page 5: ASKEP DEMAM

e. Kontrasepsi : -

Selama sakit :

a. Fertilitas : -

b. Libido : -

c. Anak : -

d. Menstruasi : -

e. Kontrasepsi : -

9. Pola peran hubungan

a. Komunikasi

Ibu pasien mengaku pasien selalu menjalin komunikasi yang baik dengan

keluarga, teman, saudara, serta pasien lain yang berada dalam kamar yang

sama.

b. Hubungan dengan orang lain

Ibu pasien mengaku pasien selalu menjalin hubungan baik dengan orang lain

c. Kemampuan keuangan

Keluarga pasien dapat digolongkan dalam kelopok social kelas sedang, hal ini

dapat dilihat dari kamar yang digunakan adalah kelas 1

10. Pola managemen koping – stress

a. Sebelum sakit

Ibu pasien mengatakan merasa senang dan selalu ceria jika berkumpul dan

menghabiskan waktu bersama keluarga dan sahabatnya

b. Selama sakit

Ibu pasien mengatakan pasien merasa sedih saat tidak bisa berkumpul bersama

keluarga dan sahabatnya

11. Pandangan nilai dan keyakinan

a. Pandangan klien tentang agama

Ibu pasien mengatakan pasien selalu berusaha beribadah tepat waktu dan

mengikuti setiap keagamaan

b. Kegiatan keagamaan

Page 6: ASKEP DEMAM

Ibu pasien mengatakan pasien tidak lagi mengikuti kegiatan keagaam, namun

klien selalu berdua untuk memohon kepala Allah SWT agar memberikan

kesehatan lagi padanya.

IV. PEMERIKSAAN FISIK

1. TD : 90/70 mmHg

2. RR : 20 x/menit

3. N : 115 x/menit

4. S : 39oC

5. Berat Badan : 35 kg

6. Tinggi badan : 150 cm

7. Keadaan : apatis, lesu

8. Kesadaran : composmentis

9. Kepala : mesocepal

a. Wajah : terlihat pucat

b. Mata : bentuk simetris, konjungtiva anemis, reflek cahaya normal,

terdapat kantung mata/mata panda

c. Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, bersih, fungsi penciuman

baik

d. Mulut : mukosa bibir kering

e. Telinga : simetris, bersih dan tidak ada kelainan

f. Rambut : lurus, tidak ada ketombe, kusam, kering

10. Leher

Normal, tidak sakit saat menelan, tidak terdapat pembesaran tiroid

11. Jantung

a. Inspeksi : dalam keadaan normal

b. Palpasi : tidak ditemukan adanya benjolan dan nyeri

c. Perkusi : menghasilkan bunyi redup

d. Auskultasi : bunyi jantuk (regular) S1>S2

12. Thorak

a. Inspeksi : bergerak dengan mudah saat respirasi, dalam keadaan normal,

simetris, tidak terdapat retraksi interkosta

b. Palpasi : tidak ditemukan adanya benjolan dan nyeri

c. Perkusi : menimbulkan bunyi resonance (normal)

Page 7: ASKEP DEMAM

d. Auskultasi : menimbulkan bunyi vasikuler (normal)

13. Abdomen

a. Inspeksi : bentuk simetris, warna sama dengan seluruh tubuh, umbilicus

sedikit menonjol

b. Auskultasi : suara bising usus sebanyak 18 x/menit

c. Palpasi : tidak terdapat benjolan, tidak terdapat nyeri tekan, tidak

terdapat distensi abdomen

d. Perkusi : tidak terdapat bunyi timpanik

14. Inguinal

Pasien berjenis kelamin laki-laki dan fungsi inguinal berfungsi dengan

semestinya, tidak terdapat benjolan atau luka dan dalam keadaan bersih.

15. Ekstermitas

a. Atas : warna kulit dalam batas normal, terpasang selang infuse pada

tangan kanan, tidak memar dan edema

b. Bawah : warna kulit dalam batas normal, tidak ada memar dan edema

Pemeriksaan tambahan :

1. Pogram terapi

IVFD RL

2. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan

Hematologi darah lengkap

Hemoglobin 14,5 g/dl 12,0-16,0

Leukosit 8.820 /ul 4.800-10.800

Hematokrit 38 % 37-47

Eritrosit 4,4 /ul 4,2-5,4

Trombosit 350.500 /ul 150.000-450.000

MCV 86,3 /ul 79,00-99,0

MCH 29,7 F1 27,0-31,0

MCHC 32,3 Pg 30,0-34,0

RDW 13,1 % 11,5-14,5

MPV 8,4 F1 7,2-11,1

Page 8: ASKEP DEMAM

Hitung jenis

Basofil 0,4 % 0,0-1,0

Eosinofil L 3,0 % 2,0-4,0

Batang L 3,00 % 2,00-5,00

Segmen H 60,0 % 40,0-70,0

Limfosit L30,0 % 25,0-40,0

Monosit 6,5 % 2,0-8,0

Kimia klinik

CK L 21 u/l 21-215

CKMB H 5 u/l 0-6

Ureum darah H 28,52 mg/dl 14,98-38,52

Kreatinin darah H 0,8 mg/dl 0,6-1,0

Glukosa sewaktu 107 mg/dl ≤200

Natrium 136 mmol/L 136-145

Kalium 4,0 mmol/L 3,5-5,1

Klorida L 96 mmol/L 98-107

B. ANALISA DATA

No. Fokus Data Etiologi Problem

1 DS :

a. Ibu pasien mengatakan badan

anaknya panas

b. Ibu pasien mengatakan nafsu

makan anaknya berkurang

c. Ibu pasien mengatakan anaknya

lemas dan pucat

DO :

a. Pasien terlihat lemas

b. Kulit pasien terlihat kemerahan

c. Pasien teraba hangat

d. Hasil pengukuran : Suhu : 39oC,

TD : 90/70 mmHg, N : 115

Fluktuasi suhu

lingkungan, aktivitas

berlebihan

Ketidakefektifan

Termoregulasi

Page 9: ASKEP DEMAM

x/menit, RR : 20 x/menit

2 DS :

a. Ibu pasien mengatakan anaknya

cemas karena tidak mengetahui

tentang penyakitnya

b. Ibu pasien mengaku anaknya

belum mngetahui penyakit yang

diderita anaknya

DO :

a. Pasien terlihat bingung

b. Pasien terlihat gelisah

c. Pendidikan pasien masih duduk

di tingkat Sekolah Dasar

Penurunan status

kesehatan,

ketidaktahuan

terhadap penyakit

Ansietas

3 DS :

a. Pasien mengatakan tidak bisa

tidur

b. Pasien mengatakan tidak cukup

istirahat

c. Pasien mengatakan sedih tidak

bisa berkumpul dengan

keluarganya

DO :

a. Kantung mata pasien terlihat

hitam/mata panda

b. Pasien hanya bisa tidur 3

jam/hari

c. Pasien terlihat sedih

Peningkatan suhu

tubuh, hospitalisasi

Gangguan pola tidur

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 10: ASKEP DEMAM

1. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan Fluktuasi suhu lingkungan,

aktivitas berlebihan

2. Ansietas berhubungan dengan penurunan status kesehatan, ketidaktahuan terhadap

penyakit

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi, hospitalisasi

D. INTERVENSI

No. Dx

kep

Tujuan Intervensi

1 Setelah dilakukan tindakan 2 x 24

jam, diharapkan masalah

ketidakefektifan termogulasi pasien

berkurang, dengan criteria hasil :

a. Temperature stabil

b. Kemerahan pada kulit

menghilang

c. Tidak ada kejang

d. Penurunan resiko : hipertermi

1. Monitor suhu setiap 2 jam

2. Monitor tanda dan warna kulit

monitor tanda hipertermi

3. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi

4. Kompres pasien pada bagian ketiak,

leher dan daerah lipatan paha dan

lengan

5. Ajarkan pada pasien cara mencegah

keletihan akibat panas

6. Diskusikan tentang pentingnya

pengaturan suhu dan kemungkinan

efek negative dari kedinginan

7. Berikan anti piretik jika diperlukan

2 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1 x 24 jam

diharapkan masalah kecemasan

teratasi, dengan kriteria hasil :

a. Pasien terlihat lebih tenang

b. Pasien mampu

mengidentifikasi,

mengungkapkan rasa cemas

1. Kaji penyebab kecemasan

2. Identifikasi tingkat kecemasan

3. Temani pasien untuk memberikan

keamanan dan mengurangi takut

4. Dorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan, ketakutan

dan persepsi

5. Dengarkan dengan penuh perhatian

6. Bantu pasien mengenal situasi yang

Page 11: ASKEP DEMAM

menimbulkan kecemasan

7. Dorong keluarga untuk menemani

pasien

3 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1 x 24 jam

diharapkan masalah gangguan pola

tidur dapat teratasi, dengan kriteria

hasil :

a. Pasien sudah dapat tidur

selama 7 jam

b. Pasien terlihat segar sesudah

tidur atau istirahat

1. Monitor kebutuhan tidur pasien

setiap hari dan jam

2. Monoitor efek medikasi terhadap

pola tidur

3. Ciptakan lingkungan kamar yang

menyenangkan

4. Diskusikan dengan pasien tentang

teknik tidur pasien

5. Jelaskan pentingnya tidur yang

adekuat

6. Kolaborasikan dengan keluarga

untuk memonitor tidur pasien

7. Kolaborasi dengan pemberian obat

tidur

E. IMPLEMENTASI

No Dx Kep Hari/tanggal Implementasi Paraf

1 Rabu,12 maret 2014 Jam 8.30

1. Monitor suhu setiap 2 jam

2. Monitor tanda dan warna kulit monitor

tanda hipertermi

(Jam 9.00)

3. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi

4. Kompres pasien pada bagian ketiak,

leher dan daerah lipatan paha dan

lengan

(jam 11.00)

Page 12: ASKEP DEMAM

5. Ajarkan pada pasien cara mencegah

keletihan akibat panas

6. Diskusikan tentang pentingnya

pengaturan suhu dan kemungkinan efek

negative dari kedinginan

(jam 11.30)

7. Berikan anti piretik jika diperlukan

2 Rabu,12 Maret 2012 (jam 14.00)

1. Mengkaji penyebab kecemasan

2. Mengidentifikasi tingkat kecemasan

(jam 15.00)

3. Menemani pasien untuk memberikan

keamanan dan mengurangi takut

4. Mendorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan, ketakutan

dan persepsi

(jam 18.00)

5. Mendengarkan dengan penuh perhatian

6. Membantu pasien mengenal situasi

yang menimbulkan kecemasan

(Jam 19.00)

7. Mendorong keluarga untuk menemani

pasien

3 Rabu,12 Maret 2014 (jam 23.00)

1. Memonitor kebutuhan tidur pasien

setiap hari dan jam

2. Memonitor efek medikasi terhadap pola

tidur

Page 13: ASKEP DEMAM

(jam 00.00)

3. Menciptakan lingkungan kamar yang

menyenangkan

(jam 03.00)

4. Mendiskusikan dengan pasien tentang

teknik tidur pasien

5. Menjelaskan pentingnya tidur yang

adekuat

6. Berkolaborasi dengan keluarga untuk

memonitor tidur pasien

(Jam 04.00)

7. Berkolaborasi dengan dokter untuk

pemberian obat tidur

F. EVALUASI

No Dx Kep Hari/ Tanggal Evaluasi

1. Rabu, 12 maret 2014

Jam 10.00

S : Pasien mengatakan badan anaknya sudah tidak panas

nafsu makan anaknya sudah kembali, pasien

mengatakan masih lemas dan pucat

O : badan pasan sudah tidak teraba panas, nafsu makan

sudah membaik, pasiem masih terlihat lemas dan pucat,

kulit pasien msih kemerahan

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

5. Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan

akibat panas

6. Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu

dan kemungkinan efek negative dari kedinginan

7. Berikan anti piretik jika diperlukan

Page 14: ASKEP DEMAM

Paraf Perawat :

Rabu, 12 Maret 2014

Jam 13.00

S : Pasien mengatakan sudah tidak panas, pasien

mengatakan sudah tidak lgi lemas dan pucat

O : Badan pasien sudah tidak teraba panas, psien sudah

tidak lemas dan pucat, tidak lagi ada lagi kemerahan

dikulit

A : masalah teratasi

P : masalah pasien teratasi

Paraf Perawat :

Rabu,12 Maret 2014

Jam 17.00

S : Pasien mengatakn sudah agak lebih tenang, pasien

mengatakan masih bingung

O : Pasien terlihat sudah lebih tenang, pasien belum

mampu mengidentifikasi dan menungkapkan rasa cemas

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi :

1. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,

ketakutan dan persepsi

2. Dengarkan dengan penuh perhatian

3. Bantu pasien mengenal situasi yang

menimbulkan kecemasan

4. Dorong keluarga untuk menemani pasien

Paraf Perawat :

Rabu,12 Maret 2014 S : Pasien mengatakan sudah jauh lebih tenang, pasien

Page 15: ASKEP DEMAM

Jam 22.00 mengatakan sudah tidak bingung

O : Pasien terlihat jauh lebih tenang, pasien sudah tidak

terlihat bingung, pasien sudah mampu

mmengidentifikasi dan mengungkapkan rasa cemas

A : Masalah teratasi

P : Masalah pasien teratasi

Paraf Perawat :

Kamis, 12 Maret 2014

Jam 01.00

S : Pasien mengatakan sudah bisa tidur 4 jam sehari,

pasien mengatakan belum cukup istirahat, pasien

mengatakan masih merasa sedih

O : Pasien tidur selama 5 jam sehari, masih terlihat mata

panda, pasien masih terlihat sedih dan tidak cukup

istirahat

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi :

5. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat

6. Kolaborasikan dengan keluarga untuk memonitor

tidur pasien

7. Kolaborasi dengan pemberian obat tidur

Paraf Perawat :

Kamis, 12 Maret 2014

Jam 05.00

S : Pasien mengatakan sudah cukup dan istirahat tidur

selama 7 jam sehari, pasien mengatakan sudah merasa

segar ketika bangun tidur, kesedihan mulai berkurang

O : Pasien tidur 7 jam sehari, pasien terlihat segar

setelah bangun tidur, tidak terdapat mata panda, ekspresi

wajah kembali ceria

A : Masalah teratasi

P : Masalah pasien teratasi

Page 16: ASKEP DEMAM

Paraf Perawat :