askep CVA
-
Upload
andi-hasanuddin -
Category
Documents
-
view
167 -
download
1
Transcript of askep CVA
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 1/17
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN CEREBRO VASCULER ACCIDENT (CVA)
A. Pengertian
1. CVA adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah
ke bagian otak. (Brunner & Suddarth, 2001)
2. CVA adalah gangguan neurologis fokal yang terjadi mendadak akibat proses
patofisiologis dalam pembuluh darah. (Valentina L. Brasher, 2008)
3. CVA adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak. (Elizabeth
J. Corwin, 2009)
4. CVA adalah adanya kelainan otak baik secara fungsional maupun structural yang
disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh
system pembuluh darah otak. Patologis ini menyebabkan perdarahan dari sebuah
robekan yang terjadi pada dinding pembuluh atau kerusakan sirkulasi serebral oleh
oklusi parsial atau seluruh lumen pembuluh darah dengan pengaruh yang bersifat
sementara atau permanen. (Doenges, 1990)
5. Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah
yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal
pada otak yang terganggu. (WHO, 1989)
Klasifikasi:
Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu :
a. Stroke Haemorhagi
Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subarachnoid. Disebabkan
oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu. Biasanya kejadiannya
saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat.
Kesadaran pasien umumnya menurun.
b. Stroke Non Haemorhagic
Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya terjadi saat
setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan
namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul
edema sekunder. Kesadaran umummnya baik.
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 2/17
Menurut perjalanan penyakit atau stadiumnya:
a. TIA (Trans Iskemik Attack)
Gangguan neurologis setempat yang terjadi selama beberapa menit sampai beberapa
jam saja. Gejala yang timbul akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu
kurang dari 24 jam.
b. Stroke involusi
Stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan neurologis terlihat
semakin berat dan bertambah buruk. Proses dapat berjalan 24 jam atau beberapa hari.
c. Stroke komplit
Dimana gangguan neurologi yang timbul sudah menetap atau permanen. Sesuai
dengan istilahnya stroke komplit dapat diawali oleh serangan TIA berulang.
Perbedaan perdarahan Intra Serebral (PIS) dan Perdarahan Sub Arachnoid (PSA)
GEJALA PIS PSA
Timbulnya
Nyeri kepala
Kesadaran
Kejang
Tanda rangsangan meningeal
Hemiparese
Gangguan saraf otak
Dalam 1 jam
Hebat
Menurun
Kejang umum
+/-
++
+
1-2 menit
Sangat hebat
Menurun sementara
Sering vocal
+++
+/-
+++
Perbedaan antara infark dan perdarahan otak sebagai berikut :
GEJALA (ANAMNESA) INFARK PERDARAHAN
Permulaan
Waktu
Peringatan
Nyeri kepala
Kejang
Kesadaran menurun
Subakut
Bangun pagi
+ 50% TIA
-
-
Kadang sedikit
Sangat akut
Saat aktifitas
-
+
++
+++
Gejala objektif
Koma
Kaku kuduk
KernigPupil edema
Infark
+/-
-
--
Perdarahan
++
++
++
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 3/17
Perdarahan retina
Dpemeriksaan Laboratorium:
Darah pada LP
X foto skedel
Angiografi
CT scan
-
-
+
Oklusi, stenosi
Densitas berkurang
+
+
Kemungkinan pergeseranglandula pineal
Aneurisma
AVM, massa intra
Hemisfer/ vasospasme.
Massa intracranial
densitas bertambah
Jika dilihat bagian hemisfer yang terkena tanda dan gejala dapat berupa:
1. Stroke hemisfer Kanan
a. Hemiparese sebelah kiri tubuh.
b. Penilaian buruk
c. Mempunyai kerentanan terhadap sisi kolateral sehingga kemungkinan terjatuh ke
sisi yang berlawanan tersebut.
2. Stroke yang Hemisfer kiri
a. Mengalami hemiparese kanan
b. Perilaku lambat dan sangat hati-hatic. Kelain an bidang pandang sebelah kanan.
c. Disfagia global
d. Afasia dan mudah frustasi
B. Etiologi
CVA biasanya diakibatkan dari salah satu empat kejadian:
1. Trombosis (bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher)
2. Embolisme serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari bagian
tubuh yang lain)
3. Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak)
4. Hemoragi serebral (pecahnya pembuluh darah serebral dengan perdarahan ke dalam
jaringan otak atau ruang sekitar otak)
Akibatnya adalah penghentian suplai darah ke otak, yang menyebabkan kehilangan
sementara atau permanen gerakan, berpikir, memori, bicara dan sensasi.
Faktor resiko:1. Perokok
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 4/17
2. Penyakit jantung (fibritasi jantung)
3. Tekanan darah tinggi
4. Peningkatan jumlah sel darah merah (policitemia)
5. Usia > 65 tahun
6. Keturunan, alcohol, penyalahgunaan obat (khususnya kokain), dll
C. Manifestasi Klinis
CVA menyebabkan berbagia penyakit deficit neurologic, bergantung pada lokasi lesi
(pembuluh darah yang tersumbat, ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan jumlah
aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori)).
Defisit Neurologik Manifestasi
Defisit lapang penglihatan:
1. Homonimus hemianopsia
(kehilangan setengah lapang
penglihatan)
2. Kehilangan penglihatan perifer
3. Diplopia
• Tidak menyadari orang atau objek di
tempat kehilangan penglihatan
• Mengabaikan salah satu sisi tubuh
• Kesulitan menilai jarak
• Kesulitan melihat pada malam hari
• Tidak menyadari objek atau batas objek
• Penglihatan ganda
Defisit motorik:
1. Hemiparesis
2. Hemiplegia
3. Ataksia
• Kelemahan wajah, lengan dan kaki pada
sisi yang sama (karena lesi pada
hemisfer yang berlawanan)
• Paralisis wajah, lengan dan kaki pada
sisi yang sama (karena lesi pada
hemisfer yang berlawanan)
• Berjalan tidak mantap, tidak tegak
• Tidak mampu menyatukan kaki, perlu
dasar berdiri yang luas
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 5/17
4. Disastria
5. Disfagia
• Kesulitan dalam membentuk kata
•Kesulitan dalam menelan
Deficit sensori:
1. Perestesia (terjadi pada sisi
berlawanan dari lesi)
• Kebas dan kesemutan pada bagian
tubuh
• Kesulitan dalam propriosepsi
Deficit verbal:
1. Afasia ekspresif
2. Afasia reseptif
3. Afasia global
• Tidak mampu membentuk kata yang
dapat dipahami; mungkin mampu bicara
dalam respon kata tunggal
• Tidak mampu memahami kata yang di
bicarakan; mampu bicara tetapi tidak
masuk akal
• Kombinasi baik afasia resetif dan
ekspresif Deficit kognitif: • Kehilangan memori (panjang dan
pendek)
• Penurunan lapangan perhatian
• Kerusakan kemampuan untuk
berkosentrasi
• Alas an abstrak buruk
• Perubahan penilaianDeficit emosional; • Kehilangan control diri
• Labilitas emosional
• Penurunan toleransi pada situasi yang
menimbulkan stress
• Depresi
• Menarik diri
• Rasa takut, bermusuhan dan marah
• Perasaan isolasi
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 6/17
D. Patofisiologi
Otak sangat bergantung pada oksigen dan tidak mempunyai cadangan oksigen. Bila
terjadi anoksia seperti halnya CVA, metabolisme di otak segera mengalami perubahan.
Kematian sel dan kerusakan permanen dapat terjadi dalam 3-10 menit. Setiap kondisi
yang menyebabkan perubahan perfusi otak akan menimbulkan hipoksia dan anoksia.
Hipoksia sampai iskemia otak, iskemia dalam waktu singkat (kurang dari 10-15 menit)
menyebabkan sel mati permanen dan berakibat terjadi infark otak yang disertai edema
otak. Tipe deficit fokal permanen akan bergantung kepada daerah otak yang mana terkena
(pembuluh darah otak) yang paling sering terkena adalah arteri cerebral tengah, deficit
fokal permanen dapat tidak diketahui jika pertama kali pasien di jumpai iskemia otak
keseluruhan yang bisa teratasi.
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 7/17
Patway:
Thrombosis, embolisme serebral, iskemia, dll
Oklusi
Suplai O2 menuju ke otak
Hipoksia/ Anoksia
Kerusakan/ nekrosis G3. Metabolisme otak aktivitas e-
Jaringan otak terganggu
metabolisme aerob
volume cairan bertambah terganggu pompa Na & K gagal
kelemahan asam laktat Na & K influk
retensi air
edema cerebra
TIK
Kesadaran Perdarahan interupsi aliran darah
pada retina ke otak
Perubahan resepsi
Sensori
Kerusakan mobilitas
fisik
Perubahan perfusi
Jaringan serebral
Kerusakan komunikasi
verbal
Perubahan persepsi
sensori
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 8/17
E. Penatalaksanaan
Tindakan medis terhadap pasien CVA meliputi diuretic untuk menurunkan edema
serebral, yang mencapai tingkat maksimun 3-5 hari setelah infark serebral. Antikoagulan
dapat diresepkan untuk mencegah terjadinya atau memberatnya thrombosis atau
embolisasi dari tempat lain dalam system kardiovaskular. Medikasi anti trombosit dapat
diresepkan karena trombosit memainkan peran sangat penting dalam pembentukan
trombus.
F. Pengobatan Pembedahan
Tujuan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral :
1. Endosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis, yaitu dengan membuka
arteri karotis di leher.
2. Revaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan manfaatnya paling
dirasakan oleh pasien TIA.
3. Evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut
4. Ugasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma.
G. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Satuan Nilai normal
Kolesterol total
Triglyceride
HDL – Kolesterol
LDL – Kolesterol
Urea
Kreatinin
Asam Urat
Mg %
Mg %
Mg %
Mg %
Mg %
Mg %
Mg %
< 200
< 200
6 – 26
L : 0.9 – 1.3, P : 0.6 – 1.1
L : 3.5 – 7.2, P : 2.6 – 6.0
H. Terapi
1. Cortropil 3 gr
2. Nichol 1 A/8 jam
3. Piracetam 3 gr/ 8 jam
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 9/17
I. Komplikasi
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalami komplikasi, komplikasi ini
dapat di kelompokkan berdasarkan:
1. Berhubungan dengan immobilisasi; infeksi pernafasan, nyeri pada daerah tertekan,
konstipasi dan thromboflebitis.
2. Berhubungan dengan paralisis: nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi,
deformitas dan terjatuh
3. Berhubungan dengan kerusakan otak: epilepsi dan sakit kepala.
4. Hidrocephalus
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 10/17
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Aktvitas/ istirahat
Gejala :
• Merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas karena kelemahan, kehilangan
sensasi atau paralisis (hemiplegia)
• Merasa mudah lelah, susah untuk beristirahat (nyeri/ kejang otot)
Tanda :
•
Gangguan tonus otot (flaksid, spastis); paralitik (hemiplegia), dan terjadikelemahan umum
• Gangguan penglihatan
• Gangguan tingkat kesadaran
2. Sirkulasi
Gejala :
•
Adanya penyakit jantungTanda :
• Hipertensi arterial (dapat ditemukan/ terjadi CSV) sehubungan dengan adanya
embolisme/ malformasi vaskuler
• Nadi: frekuensi dapat bervariasi (karena ketidak stabilan fungsi jantung/
kondisi jantung, obat – obatan, efek stroke pada pusat vasomotor)
• Disritmia, perubahan EKG
•Desiran pada karotis, femoralis, dan arteri iliaka/ aora yang abnormal
3. Integritas Ego
Gejala :
• Perasaan tidak berdaya, perasaan putus asa
Tanda :
• Emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih dan gembira
• Kesulitan untuk mengekspresikan diri
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 11/17
4. Eliminasi
Gejala :
• Perubahan kebiasaan Bab. dan Bak. Misalnya inkoontinentia urine, anuria,
distensi kandung kemih, distensi abdomen, suara usus menghilang.
5. Makanan/ cairan
Gejala :
• Nausea, daya sensori hilang, di lidah, pipi, tenggorokan, dysfagia
Tanda :
• Kesulitan menelan, (gangguan pada reflek palatum dan faringeal)
6. Neuro Sensori
Gejala :
• Pusing/ sinkope (sebelum serangan CVA)
• Sakit kepala; akan sangat berat dengan perdarahan intraserebral atau sub
arachnoid
• Kelemahan dengan berbagai tingkatan
• Gangguan penglihatan, kabur
• Pandangan ganda (diplopia), lapang pandang menyempit
• Hilangnya daya sensori pada bagian yang berlawanan dibagian ekstremitas
dan kadang-kadang pada sisi yang sama di muka
• Gangguan rasa pengecapan dan penciuman
Tanda :
• Status mental/ tingkat kesadaran; biasanya terjadi koma
•
Ekstremitas: kelemahan/ paralisis• Kehilangan kemampuan menggunakan motorik saat pasien ingin
menggerakkannya (apraksia)
7. Nyaman/nyeri
Gejala :
• Sakit kepala dengan intensitas yang berbeda-beda (karena arteri karotis
terkena)Tanda :
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 12/17
• Perubahan tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, tegang pada otak/muka
8. Respirasi
Gejala :
•
Merokok (factor resiko)Tanda :
• Ketidakmampuan menelan/ batuk/ hambatan jalan napas
• Timbulnya pernapasan sulit dan/ atau takteratur
• Suara nafas terdengar wheezing atau ronchi
9. Keamanan
Gejala :• Motorik/ sensorik; masalah dengan penglihatan
• Perubahan persepsi dan orientasi
• Tidak mampu menelan sampai ketidakmampuan mengatur kebutuhan nutrisi
• Tidak mampu mengambil keputusan
10.Interaksi Sosial
Tanda :
• Gangguan dalam bicara
• Ketidakmampuan berkomunikasi
11. Penyuluhan/ pembelajaran
Gejala :
• Adanya riwayat hipertensi pada keluarga, stroke (factor resiko). Pemakaian
kontrasepsi oral, kecanduan alcohol (factor resiko)
Pertimbangan pemulangan :
DRG menunjukkan rerata lama dirawat: 7,3 hari
Prioritas Keperawatan:
1. Meningkatkan perfusi serebri dan oksigenasi yang adekuat.
2. Mencegah dan meminimalkan komplikasi dan kelumpuhan permanen.
3. Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.4. Memberikan dukungan terhadap proses mekanisme koping dan
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 13/17
mengintegrasikan perubahan konsep diri.
5. Memberikan informasi tentang proses penyakit, prognosis, pengobatan dan
kebutuhan rehabilitasi.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d interupsi aliran darah otak
2. Kerusakan mobilitas fisik b.d kelemahan
3. Kerusakan komunikasi verbal b.d penurunan kesadaran
4. Perubahan persepsi sensori b.d perubahan resepsi sensori
C. Intervensi Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d interupsi aliran darah otak
Intervensi:
• Tentukan factor – factor yang berhubungan dengan keadaan/ penyebab khusus
selama koma/ penurunan perfusi serebral dan potensial terjadinya TIK
Rasional:
Mempengaruhi penetapan intervensi kerusakan/ kemunduran tanda/ gejala
neurologis atau kegagalan memperbaiki setelah fase awal memerlukan tindakan
pembedahan dan/ atau pasien harus di pindahkan ke ruang perawatan kritis (ICU).
• Pantau/ catat status neurologis
Rasional:
Mengetahui kecenderungan tingkat kesadaran dan potensial peningkatan TIK.
• Pantau tanda-tanda vital
Rasional:
Variasi mungkin terjadi oleh karena tekanan/ trauma serebral pada daerah
vasomotor otak
• Atur posisi kepala agak di tinggikan dan dalam posisi anatomis (netral)
Rasional:
Menurunkan tekanan arteri dengan meningkatkan drainase dan meningkatkan
sirkulasi/ perfusi serebral
• Pertahankan keadaan tirah baring; ciptakan lingkungan yang tenang
Rasinal:
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 14/17
Istirahat total dan ketenangan mungkin diperlukan untuk pencegahan terhadap
perdarahan dalam kasus stroke hemoragik/ perdarahan lainnya
• Berikan oksigen sesuai indikasi
Rasional:Menurunkan hipoksia yang dapat menyebabkan vasodilatasi serebral dan tekanan
meningkat/ terbentuknya edema
Kolaborasi:
• Berikan obat-obat sesuai indikasi (antikoagulasi, antitrombosis)
Rasional:
Dapat digunakan untuk meningktakan/ memperbaiki aliran darah serebral dan
selanjutnya dapat mencegah pembekuan saat embolus.• Antihipertensi
Rasional:
Hipertensi lama/ kronis memerlukan penanganan yang berlebihan meningkatkan
resiko terjadinya perluasan kerusakan jaringan
2. Kerusakan mobilitas fisik b.d kelemahan
• Ubah posisi minimal setiap 2 jam (terlentang, miring) dan sebagainya
Rasional:
Menurunkan resiko terjadinya trauma / iskemia jaringan.
• Letakkan pada posisi terlungkup 1 kali atau 2 kali sehari jika pasien dapat
mentoleransi
Rasional:
Membantu mempertahankan extensi pinggul fungsional, tetapi mungkin
meningkatkan ansietas terutama mengenai kemampuan pasien untuk bernafas.
• Ajarkan klien untuk melakukan latihan rom aktif / pasif.
Rasional:
Meminimalkan atrofi otot, meningkatkan sirkulasi, mencegah kontraktur dan
mencegah sendi tidak kaku
• Posisikan lutut dan panggul dalam posisi extensi
Rasional:
Mempertahankan posisi fungsional
• Tempatkan bantal dibawah aksila untuk melakukan abduksi pada tangan
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 15/17
Rasional:
Mencegah abduksi bahu dan flexi siku
• Tinggikan tangan dan kepala
Rasional:Meningkatkan alirean balik vena dan membantu mencegah terbentuknya edema
3. Kerusakan komunikasi verbal b.d penurunan kesadaran
• Perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan berikan umpan balik
Rasional:
Pasien mungkin kehilangan kemampuan untuk memantau ucapan yang keluar dan
tidak memnyadari bahwa komunikasi yang diucapkannya tidak nyata
• Mintalah pasien untuk mengikuti perintah sederhana seperti buka mata, tunjuk
ke pintu, ulangi dengan kata ataun kalimat yang sederhana
Rasioanl:
Melakukan penilaian terhadap adanya kerusakan sensorik ( afsia sensorik )
• Tunjukan objek dan minta pasien utnuk menmyebutkan nama benda tersebut
Rasional:
Melakukan penilaian terhadap adanya kerusakan motorik
4. Perubahan persepsi sensori b.d perubahan resepsi sensori
• Evaluasi adanya gangguan penglihatan, catat adanya penurunan lapang
pandang, perubahan ketajaman persepsi (bidang horizontal atau vertikal,
pandangan ganda)
Rasional:
Munculnya gangguan penglihatan dapat berdampak negatif terhadap kemampuan
pasien untuk lingkungan dan mempelajari kembali keterampilan motorik dan
meningkatkan resiko terjadinya cidera
• Ciptakan lingkungan yang sederhana, pindahkan perabot yang membahayakan
Rasional:
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 16/17
Menurunkan atau membatasi jumlah stimulasi penglihatan yang mungkin dapat
menimbulkan kebingungan terhadap interpretasi lingkungan, menurunkan resiko
terjadinya kecelakaan.
5/13/2018 askep CVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cva-55a74ea18c7a7 17/17
DAFTAR PUSTAKA
• Brunner, Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 3. Jakarta: EGC.
• Doenges. 1990. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
• J. Corwin, Elizabeth. 2009. Buku saku Patofisiologi
. Jakarta: EGC.
• L. Brashers, Valentina. 2008. Aplikasi Klinis Patofisiologi. Jakarta: EGC.