askeb_komunitas1

43
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn.A KHUSUSNYA Ny.K DENGAN MENOPAUSE Di RT 17 RW 07 DUSUN PAGEDANGAN DESA WONOKAMPIR KECAMATAN WATUMALANG KABUPATEN WONOSOBO Laporan Individu Praktek Kebidanan Komunitas Disusun oleh : Nama : Fajria Hartiningrum NIM : 4.1.10.017 PRODI DIII KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SAINS AL QURAN TAHUN 2013 HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn.A KHUSUSNYA Ny.K DENGAN MENOPAUSE Di RT 17 RW 07 DUSUN PAGEDANGAN DESA WONOKAMPIR KECAMATAN WATUMALANG KABUPATEN WONOSOBO Laporan Individu Praktek Kebidanan Komunitas ini telah disetujui Tanggal ……………………… 2013

description

test

Transcript of askeb_komunitas1

Page 1: askeb_komunitas1

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn.A

KHUSUSNYA Ny.K DENGAN MENOPAUSE Di RT 17 RW 07

DUSUN PAGEDANGAN DESA WONOKAMPIR

KECAMATAN WATUMALANG

KABUPATEN WONOSOBO

Laporan Individu Praktek Kebidanan Komunitas

Disusun oleh :

Nama : Fajria Hartiningrum

NIM : 4.1.10.017

PRODI DIII KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SAINS AL QURAN

TAHUN 2013

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn.A

KHUSUSNYA Ny.K DENGAN MENOPAUSE Di RT 17 RW 07

DUSUN PAGEDANGAN DESA WONOKAMPIR

KECAMATAN WATUMALANG

KABUPATEN WONOSOBO

Laporan Individu Praktek Kebidanan Komunitas ini telah disetujui

Tanggal ……………………… 2013

Mengesahkan

Page 2: askeb_komunitas1

Koor.Praktek Kebidanan Pembimbing

Komunitas

(Fibrinika Tuta Setiani, S.SiT ) (Dewi Candra Resmi, S.SiT )

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis sehingga dapat

menyelesaikan laporan individu praktek kebidanan komunitas yang berjudul

“ ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn. A KHUSUSNYA Ny.K

DENGAN MENOPAUSE Di RT 17 RW 07 DUSUN PAGEDANGAN DESA

WONOKAMPIR DESA WONOKAMPIR KECAMATAN WATUMALANG KABUPATEN

WONOSOBO”. Sholawat serta salam tak lupa Penulis panjatkan kepada

junjungan kami Nabi Muhammad SAW yang telah membawa safa’at dan

ridhonya.

Adapun penyusunan laporan ini diajukan untuk melengkapi tugas

praktek kebidanan komunitas.

Dalam penyusunan laporan individu ini Penulis banyak mengalami

hambatan dan kesulitan akan tetapi atas bimbingan serta arahan dari para

pembimbing dan dukungan semua sehingga Penulis dapat menyelesaikan

laporan individu ini dengan baik. Untuk itu Penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1.      dr. Noer Ali Udin BSS, Sp. THT selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo

2.      Nuri, S.ST selaku Kaprodi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo

3.      Fibrinika Tuta Setiani, S.SiT selaku koordinator praktek kebidanan

komunitas

4.      Dewi Candra Resmi, S.SiT selaku Pembimbing

Page 3: askeb_komunitas1

5.      Seluruh dosen dan staf Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sains Al Qur’an

Jawa Tengah di Wonosobo

6.      Bapak Mahrum Tri Santoso selaku kepala desa Wonokampir

7.      Bapak Akhmad Hisam selaku kepala dusun pagedangan

8.      Bapak Abdul sakur dan keluarga

9.      Seluruh warga desa Wonokampir pada umumnya dan warga dusun

Pagedangan khususnya.

10.  Kedua Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, doa

serta segala fasilitas dalam penyusunan laporan individu ini.

11.  Teman-teman mahasiswa angkatan pertama Program Studi D- III Kebidanan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah di

Wonosobo

12.  Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang

tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan asuhan

kebidanan komunitas ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu Penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Akhir kata, Penulis hanya dapat berharap agar laporan asuhan

kebidanan komunitas ini dapat berguna bagi semua pihak serta menjadi

sesuatu yang berarti dari usaha penulis selama ini.

Wonosobo……………2013

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

Page 4: askeb_komunitas1

A.    Latar Belakang Masalah

B.     Tujuan Umum dan Khusus

C.     Manfaat

BAB II TINJAUAN TEORI

A.    Konsep Keluarga

B.     Manajemen / Asuhan Kebidanan pada Keluarga

C.     Teori yang bersangkutan dengan masalah

BAB III ASUHAN / MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KELUARGA

A.    Pengakajian

B.     Analisa Data

C.     Perumusan Masalah

D.    Perencanaan

E.     Pelaksanaan

F.      Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN KASUS

BAB V PENUTUP

A.    Kesimpulan

B.     Saran

Daftar Pustaka

Lampiran – lampiran

        SAP

        Leafleat

Page 5: askeb_komunitas1

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikitan

aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing – masing yang merupakan bagian

dari keluarga.

Wanita dan Ibu adalah dua sosok yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita. Tanpa

sosok Ibu kita tidak akan pernah ada di dunia ini. Bahkan banyak orang-orang hebat yang tidak

akan pernah bisa menjadi hebat tanpa didukung dengan sosok wanita hebat di belakangnya. Ada

begitu banyak definisi dan arti dari wanita namun semua arti dan definisi itu bersumber pada satu

kesimpulan, bahwa wanita adalah sosok yang sangat hebat terlepas dari segala kekurangan yang

dimilikinya.

Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas dimana

pelayanan kebidanan komunitas merupakan upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan

terhadap masalah kesehatan lansia di dalam keluarga dan masyarakat supaya keluarga dan

masyarakat selalu berada dalam kondisi kesehatan yang optimal. Kegiatan pelayanan kebidanan

komunitas termasuk di dalamnya adalah penyuluhan dan nasihat tentang kesehatan,

pemeliharaan kesehatan lansia , pengobatan sederhana bagi ibu dan balita, perbaikan gizi

keluarga, imunisasi ibu dan anak, pertolongan persalinan serta pelayanan KB.

Yang menjadi sasaran kebidanan komunitas yaitu ibu (prahamil, hamil, bersalin, nifas),

anak (bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, remaja), keluarga (wanita dengan gangguan

sistem reproduksi), masyarakat. Yang menjadi sasaran utama adalah ibu dan anak dalam

keluarga.

Keluarga Tn.A merupakan salah satu keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.

Keluarga Tn.A merupakan keluarga kecil yang sederhana.. Dalam satu rumah Keluarga Tn.A

hanya ada satu KK, yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak. Permasalahan kesehatan keluarga

Tn.W yang paling menonjol adalah Ny K kurangnya pengetahuan tentang masa menopause.

Page 6: askeb_komunitas1

B.     Tujuan

a.       Tujuan Umum

Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan

komunitas secara komprehensif.

b.      Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan praktik kebidanan komunitas mahasiswa dapat :

1.Melakukan pengkajian kepada keluarga Tn. A kususnya tentang menopause

2.Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada keluarga Tn. A

3.Menentukan diagnose potensial apa yang terjadi pada keluarga binaan

4.Menentukan antisipasi masalah

5.Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi

6.Melaksanaan perencanaan yang telah dibuat

7.Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan

C.    Manfaat

1.Dalam laporan kebidanan komunitas ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi :

a.       Keluarga

Diharapkan dapat mengurangi kecemasan keluarga tentang keluhan yang dialami selama

masalah itu terjadi.

b.      Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan antara teori yang diperoleh di akademik dengan

praktek – praktek yang dihadapkan.

Page 7: askeb_komunitas1

BAB II

TINJAUAN TEORI

A.    Konsep Keluarga

Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota")

adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan

darah(Wikipedia, 2009).

Menurut Departemen Kesehatan RI ( 2009 ), keluarga merupakan unit terkecil dari

masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di

suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Sedangkan menurut Salvicion dan Ara Celis (2005), keluarga adalah dua atau lebih dari

dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan

dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam

perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

a.      Struktur Keluarga

Struktur keluarga ada beberapa macam, diantaranya :

1)      Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ayah.

2)      Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasan dalam keluarga adalah dipihak ibu.

3)      Equalitarian, yang memegang kekuasan dalam keluarga adalah ayah dan ibu.

4)      Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

5)      Keluarga Kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluaraga, dan

beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suatu

atau istri.

b.      Ciri-Ciri Keluarga

Page 8: askeb_komunitas1

Ciri-ciri struktur keluarga menurut Anderson Carter :

1)      Terorganisasi

Adalah saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.

2)      Ada keterbatasan

Adalah setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan

dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.

3)      Ada perbedaan dan kekhususan

Adalah setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.

c.       Bentuk-Bentuk Keluarga

1)   Nuclear Family (keluarga inti)

Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.

2)   Extendet Family (Keluarga Besar)

Adalah keluarga inti di tambah dengan sanak saudara misalnya: nenek, kakek, keponakan,

saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.

3)      Serial Family (Keluarga Berantai)

Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari 2x dan merupakan

satu keluarga inti.

4)      Single Family (Keluarga Duda atau Janda)

Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.

5)      Composite Family (Keluarga Berkomposisi)

Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami atau hidup bersama.

6)      Cahibitation Family (Keluarga habitas)

Adalah dua orang yang menjadi satu keluarga.

d.      Peran Keluarga

Menurut Hartan dan Hunt peran keluarga terdiri dari sebagai berikut :

1)      Peran Ayah.

Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-anaknya berperan mencari nafkah, pendidikan,

perlindungan dan member rasa aman sebagai kepala keluarga, sebagai kelompok masyarakat.

Page 9: askeb_komunitas1

2)      Peran Ibu

Sebagai istri dan suami dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran mengurus rumah

tangga pengasuh anak-anaknya dan sebagai satu kelompok dari peran sentral darianggota

masyarakat dan pencari nafkah

3)      Peran Anak

Anak melaksanakan perahan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik,fisik, mental, social ,

dan spiritual.

e.       Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga sehari-hari menurut Horton dan Hunt yaitu :

1)     Fungsi pengaturan seksual.

Yaitu keluarga merupakan wadah sah baik ditinjau dari agama maupun

maryarakat dalam pengetahuan dan pemuasan keinginan seksual.

2)     Fungsi Reproduksi

Yaitu keluarga berfungsi menghasilkan anggota baru sebagai penerus keturunan.

3)     Fungsi Perlindungan dan Pemeliharaan

Yaitu memberikan perlindungan dan pemeliharaan terhadap stress.

4)     Fungsi Pendidikan

Yaitu keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena

anak-anak mengenal pendidikan sejak lahir.

5)     Fungsi Sosialisasi

Yaitu individu atau anggota keluargamempelajari kebiasaan ide-ide nilai dan

tingkah laku dalam masyarakat.Melalui lingkungan keluarga.

6)     Fungsi Toleran dan Efektif

Yaitu apabila rasa cinta kasih saying dalam keluarga dapat dirasakan oleh semua

anggota maka anggota keluarga akan merasakan kesenangan kegembiraan dan ketentraman

sehingga mereka akan kerasan tinggal dirumah maka keluarga merupakan tempat rekreasi bagi

anggota keluarga.

7)     Fungsi Ekonomi.

Yaitu anggota keluarga sebagai penghasil ekonomi terutama orang tua sedangkan

anggota keluarga yang lain atau anak berfungsi sebagai konsumen.

Page 10: askeb_komunitas1

8)     Fungsi Status Sosial

Yaitu suatu dasar yang menunjukan kedudukan atau status bagi anggota nya

f.       Tugas Keluarga

Pada dasarnya ada 8 tugas pokok dalam keluarga, yaitu :

1)         Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya

2)         Pemeliharaan sumber-sumbr daya yang ada pada keluarga.

3)         Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.

4)         Sosialisasi antar anggota keluarga.

5)         Pengaturan jumlah anggota keluarga.

6)         Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.

7)         Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.

8)         Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga

g.      Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga

Tahap tahap kehidupan keluarga menurut Duvall adalah sebagai berikut :

1)      Tahap pembentukan kelurga

Tahap ini dimulai dari pernikahan, yang dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.

2)      Tahap menjelang kelahiran anak

Tugas keluarga yang utama untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan

ank merupakan kebanggan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang dinantikan.

3)      Tahap menghadapi bayi

Dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik, dan memberikan kasih sayang kepada anak karena

pada tahap ini bayi kehidupannya sangat tergantung pada kedua orang tuanya dan kondisinya

masih sangat lemah.

4)      Tahap menghadapi anak prasekolah

Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan

teman sebaya, tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena tidak mengetahui mana yang

kotor dan mana yang bersih. Dalam fase ini anak sangat stress terhadap pengaruh lingkungan dan

Page 11: askeb_komunitas1

tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma-norma kehidupan,norma-norma agama, norma-

norma social budaya dan sebagainya.

5)      Tahap menghadapi anak sekolah

Dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk

mempersiapkan masa depannya.Membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-

tugas sekolah anak, dan meningkatkan pengetahuan umum anak.

6)      Tahap menghadapi anak remaja

Tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas

diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orang tua sangat

diperlukan.Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orang tua dengan anak perlu

dipelihara dan dikembangkan.

7)      Tahap melepaskan anak ke masyarakat

Setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap

selanjutnya adalah melepaskan anak kemasyarakat dalam memulai kehidupannya yang

sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga.

8)      Tahap berdua kembali

Setelah anak besar dan menempu kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggalah suami istri

berdua saja.dalam tahap ini kelurga akan merasa sepi,dan bila tidak dapat menerima kenyataan

akan dapat menimbulkan depresi dan stress.

9)      Tahap masa tua

Tahap ini masuk ke tahap lanjut usia, dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk

meninggalkan dunia yang fana ini.

h.      Gambaran Keluarga Sehat

Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera.

Pelayanan kebidanan komunitas adalah bagian upaya kesehatan keluarga. Keluarga sehat adalah

kondisi yang mendorong terwujudnya keluarga sejahtera (Syahlan, 1996).

Gambaran keluarga sehat dapat dikemukaan sebagai berikut :

Page 12: askeb_komunitas1

1.      Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental, maupun sosial.

2.      Cepat meminta bantuan kepada tenaga kesehatan atau unit pelayanan kesehatan bila timbul

masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga.

3.      Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.

4.      Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.

5.      Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan masyarakat.

Seorang bidan yang bekerja di komunitas harus mengetahui data wilayah kerjanya, data tersebut

mencakup komposisis keluarga, keadaan sosial, ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan beragama,

status kesehatan, serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan bidan yang bekerja di bidang

komunitas tergantung pada peningkatan kesehatan ibu dan anak balita di wilayah kerjanya.

Sasaran umum pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan anak dalam keluarga. Menurut

Undang-Undang No. 12 tentang Kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri,

anak dan anggota keluarga lainnya.

Didalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan,

persalinan, pasca persalinan dan masa diluar masa kehamilan (masa interval) serta persalinan.

Upaya kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak di kandungan,

masa bayi, masa balita, dan masa pra sekolah (Syahlan, J.H., 1996).

B.     Manajemen / asuhan kebidanan pada keluarga

Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan

sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,

penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan

yang berfokus pada klien (Simatupang E.J, 2012, hal.7).

Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab bidan dalam

pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki kebutuhan atau masalah kebidanan

(kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi wanita,

dan pelayanan kesehatan masyarakat). ( Blogspot.2011).

Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan (Varney, 2010)

Page 13: askeb_komunitas1

Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah. Manajemen asuhan kebidanan

dimulai dengan identifikasi data dasar dan diakhiri dengan evaluasi asuhan kebidanan.

Ketujuh langkah terdiri dari keseluruhan kerangka kerja yang dapat dipakai dalam segala situasi.

Langkah tersebut sebagai berikut :

1.   Langkah I. Identifikasi Data Dasar

Identifikasi data merupakan langkah awal dari manajemen kebidanan, langkah yang merupakan

kemampuan intelektual dalam mengidentifikasi masalah klien, kegiatan yang dilaksanakan

dalam rangka identifikasi data dasar meliputi pengumpulan data dan pengolahan.

a.    Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data mencari dan menggali data/fakta atau informasi baik dari klien,

keluarganya maupun tim kesehatan lainnya atau data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan pada

pencatatan dokumen medik, hal yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :

1)      Wawancara

Wawancara/anamnese adalah tanya jawab yang dilakukan antara bidan dan klien, keluarga

maupun tim medis lain dan data yang dikumpulkan mencakup semua keluhan klien tentang

masalah yang dimiliki.

2)      Observasi dan pemeriksaan fisik

Pada saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Pemeriksaan fisik

dilakukan dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe).

b.   Pengolahan data

Setelah data dikumpulkan secara lengkap dan benar maka selanjutnya dikelompokkan dalam :

1)      Data subyektif

Meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit, riwayat menstruasi, riwayat

persalinan, riwayat nifas dan laktasi yang lalu, riwayat ginekologi, dan KB, latar belakang

budaya, pengetahuan dan dukungan keluarga serta keadaan psikososial.

2)      Data obyektif

Menyangkut keadaan umum, tinggi dan berat badan, tanda-tanda vital dan keadaan fisik obstetri.

3)      Data penunjang

Meliputi hasil pemeriksaan laboratorium.

2.      Langkah II. Merumuskan diagnosa/masalah actual

Page 14: askeb_komunitas1

Diagnosa adalah hasil analisis dan perumusan masalah yang diputuskan berdasarkan identifikasi

yang didapat dari analisa-analisa dasar. Dalam menetapkan diagnosa bidan menggunakan

pengetahuan profesional sebagai data dasar untuk mengambil tindakan diagnosa kebidanan yang

ditegakkan harus berlandaskan ancaman keselamatan hidup klien.

3.      Langkah III. Merumuskan diagnose/masalah potensial

Bab ini mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada klien jika tidak

mendapatkan penanganan yang akurat, yang dilakukan melalui pengamatan, observasi dan

persiapan untuk segala sesuatu yang mungkin terjadi bila tidak segera ditangani  dapat membawa

dampak yang lebih berbahaya sehingga mengancam kehidupan klien.

4.      Langkah IV. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi

Menentukan intervensi yang harus segera dilakukan oleh bidan atau dokter kebidanan. Hal ini

terjadi pada penderita  gawat darurat yang membutuhkan kolaborasi dan konsultasi dengan

tenaga kesehatan yang lebih ahli sesuai keadaan klien. Pada tahap ini, bidan dapat melakukan

tindakan emergency sesuai kewenangannya,kolaborasi maupun konsultasi untuk menyelamatkan

ibu dan bayi. Pada bagian ini pula,bidan mengevaluasi setiap keadaan klien untuk menentukan

tindakan selanjutnya yang diperoleh dari hasil kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Bila

klien dalam keadaan normal tidak perlu dilakukan apapun sampai tahap kelima.

5.      Langkah V. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Mengembangkan tindakan komprehensif yang ditentukan pada tahap sebelumnya, juga

mengantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan secara komprehensif yang didasari atas rasional 

tindakan yang relevan dan diakui kebenarannya sesuai kondisi dan situasi berdasarkan analisa

dan asumsi yang seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan.

6.      Langkah VI. Impelementasi

Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan bekerja sama dengan tim kesehatan lain.

Bidan harus bertanggung jawab terhadap tindakan langsung,konsultasi maupun

kolaborasi,implementasi yang efisien akan mengurangi waktu dan biaya perawatan serta

meningkatkan kualitas pelayanan pada klien.

7.      Langkah VII. Evaluasi

Page 15: askeb_komunitas1

Langkah akhir manajemen kebidanan adalah evaluasi. Pada langkah ini,bidan harus mengetahui

sejauh mana keberhasilan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien.

C.     Teori yang bersangkutan dengan masalah

1.   Pengertian Menopause

Merupakan pengertian dari berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi wanita yang

ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan seiring bertambahnya usia dan

penurunan hormone. Menopause dalam bahasa biologis merupakan akhir dari siklus kehidupan

menstruasi seorang wanita yang terjadi di pertengahan usia empat puluh tahun keatas. Selama

masa transisi ini, ovarium mulai melemah sehingga tingkat gairah seksual pun semakin menurun

secara alami dari hormon esterogen dan progesteron. Hormon estrogen berfungsi sebagai

pengawas siklus ovulasi yakni saat indung telur mulai melepas sel telur ke dalam tuba falopi dan

mengembangkan payudara wanita serta rahim. Hormon estrogen memiliki pengaruh yang cukup

besar dalam tingkat kesehatan wanita baik fisik maupun psikologis (emosional). Hormon

progesteron bertugas mengawasi menstruasi dan mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur

yang telah dibuahi.

2.   Tahap-tahap Menopause

a.    Pra Menopause

Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium. Gejala-gejala yang timbul pada fase

pra menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur, perdarahan haid yang memanjang,

jumlah darah yang banyak, serta nyeri haid.

b.   Peri Menopause

Fase peralihan antara masa pra menopause dan masa menopause. Gejala-gejala yang timbul pada

fase peri menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur, dan siklus haid yang panjang.

MenopauseØ Haid di alami terakhir akibat menurunnya fungsi estrogen dalam tubuh. Menurut

Luciana (2005), keluhan-keluhan yang timbul pada menopause antara lain keringat malam hi,

Page 16: askeb_komunitas1

mudah marah, sulit tidur, siklus haid tidak teratur, gangguan fungsi seksual, kekeringan vagina,

perubahan pada indera perasa, gelisah, rasa khawatir, sulit konsentrasi, mudah lupa, sering tidak

dapat menahan kencing, nyeri otot sendi, serta depresi.

3.            Gejala Menopause

      Ketidak teraturan siklus haid

      Gejolak rasa panas

      Keluar keringat dimalam hari

      Kekeringan vagina

      Sulit tidur

      Kerapuhan tulang

      Badan menjadi gemuk

      Linu dan nyeri otot sendi

      Ingatan menurun

      Kecemasan dan mudah tersinggung

      Steress

      Depresi

4.      Perubahan Yang Terjadi Saat Menopause

      Perubahan organ reproduksi

      Perubahan hormone

      Perubahan fisik

      Perubahan emosi

      Perubahan kulit

      Perubahan pada mulut

      Perubahan pada indera perasa

5.      Cara Mengatasi Menopause

      Konsumsi susu, namun jika anda tidak menyukai susu dapat diganti dengan mengkonsumsi tahu,

tempe atau sayur, tentunya dengan dosis yang lebih rendah. Misalnya, 50 gram tempe atau 120

gram tahu yang mengandung fitoestrogen, cukup untuk sehari.

      Dalam memasak jenis sayuran apapun jangan terlalu lama karena vitamin yang terdapat dalam

sayuran akan larut dalam air bila dimasak terlalu lama.

Page 17: askeb_komunitas1

      Cobalah mengganti minyak goreng dengan minyak zaitun atau mentega rendah kalori untuk

memasak makanan anda baik dalam menumis atau hanya menggoreng biasa, agar tidak terlalu

banyak minyak yang masuk ke dalam tubuh.

      Mengkonsumsi vitamin dengan dosis yang tepat, terutama vitamin A dan D. Karena vitamin A

dan D tidak dengan mudah dikeluarkan oleh tubuh, jika berlebihan dapat menimbulkan racun

dalam tubuh. Jangan sembarangan mengkonsumsi vitamin A dan D. Dosisnya harus tepat,

karena kedua vitamin itu tak bisa dikeluarkan begitu saja dari dalam tubuh. Selain itu, jika terus

dikonsumsi, bisa-bisa malah menimbulkan racun di dalam tubuh.

      Minuman dan makanan yang harus dihindari untuk memperlambat datangnya menopause antara

lain kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak.

      Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena bagaimana pun, menopause pasti akan

datang. Tentu saja, anggota keluarga yang lain harus lebih bijaksana menghadapi sikap wanita

yang menopause.

Page 18: askeb_komunitas1

BAB III

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA

PADA Tn. A KHUSUSNYA Ny.K DENGAN MENOPAUSE RT 17 RW 07

DUSUN PAGEDANGAN DESA WONOKAMPIR KECAMATAN

WATUMALANG KABUPATEN WONOSOBO

A.    Pengkajian

Tanggal Pengkajian : 10 Mei 2013

Jam : 15.00 WIB

Tempat : Rumah Tn. Abdul Sakur

Desa : Wonokampir Rt 17 Rw 07

Kabupaten : Wonosobo

Nama Mahasiswa : Fajria Hartiningrum

NIM : 4.1.10.017

1.      Struktur dan sifat keluarga

a.       Nama kepala keluarga : Tn Abdul Sakur

b.      Umur : 51 tahun

c.       Jenis kelamin : Laki – laki

d.      Agama : Islam

e.       Pendidikan : SD

f.       Pekerjaan : Petani

g.      Pendapatan : ± Rp 1.000.000

h.      Alamat : Rt 17 Rw 07 Dusun Pagedangan

i.        Suku / bangsa : Jawa / Indonesia

j.        Daftar anggota keluarga :

No Nama Hub.K L/P Umu Pen Agam Pekerj Imunisasi

BC Poli Hep/ D D

Page 19: askeb_komunitas1

el r d a aanG o Hib PT T

1. Ny.

Kongida

h

Istri P 48

th

SD Islam Ibu

Ruma

h

Tangg

a

2. Heri Anak L 22

th

SMP Islam Karya

wan

k.      Tipe Keluarga

Di keluarga Tn. A merupakan nuclear family yang terdiri dari keluarga inti yaitu : bapak

dan ibu dan anak.

l.        Genongram

TYUTUJoIKYRLAAH 

Keterangan :

Page 20: askeb_komunitas1

1.      : anak laki – laki

2.      : anak perempuan

3.      : meninggal

4.      : garis keturunan

5.      : garis perkawinan

 

6.      : tinggal serumah

m.    Hubungan antar anggota keluarga

Hubungan antara suami dan istri dari keluarga Tn. A cukup harmonis, terbukti dengan

mereka sangat dekat dan akrab. Hubungan mereka dengan masyarakat juga terlihat harmonis

terbukti dengan mereka sering berinteraksi dalam berbagai kegiatan warga

2.      Sifat Keluarga

a.       Dalam penagmbilan keputusan yang paling berpengaruh adalah Tn. A dan Ny.K

b.      Kebiasaan hidup sehari –hari

Kebiasaan keluarga ini makan 3 kali atau lebih dalam sehari, teratur dengan porsi makan satu

piring sedang dengan nasi jagung, tahu tempe, sayur singkong dan kadang buah – buahan seperti

pisang dan pepaya.

Cara pengolahan makanan diawali dengan mencuci terlebih dahulu sayuran yang akan dimasak.

Menu bervariasi dalam keadan hangat dengan garam beryodium.

Tempat makan di meja makan dengan suasana santai / tenang. Menggunakan alat makan

lengkap, disimpan dilemari makan dengan keadaan tertutup. Sebelum dan sesudah makan

mencuci tangan dengan air. Tidak ada makanan pantangan dan juga tidak mengkhususkan suka

pada sesuatu jenis makanan.

Minum rata – rata anggota keluarga yaitu 7 – 8 gelas per hari berupa air putih, teh dan kopi.

Contoh menu makanan yaitu nasi, sayur singkong, dan tempe goreng.

Page 21: askeb_komunitas1

3.      Keluarga Tn. A mempunyai kebiasaan tidur yang cukup mulai jam 21.00 sampai jam 04.30

pada malam hari dan tidur siang 1 jam

4.      Sarana hiburan keluarga

Keluarga Tn. A mempunyai sarana hiburan yaitu TV, dan Radio

5.      Pemanfaatan waktu senggang

Keluarga Tn.A menggunakan waktu senggang untuk mengobrol dengan tetangga dan melihat

televisi.

6.      Eliminasi

Keluarga Tn. A BAB 1 kali di jamban sendiri, BAK 5 – 6 kali pada waktu pagi, siang, sore dan

malam hari dan tidak ada keluhan.

7. Kebiasaan Keluarga yang merugikan adalah merokok

8. Faktor Keluarga Sosial dan Budaya

a.          Penghasilan keluarga yang utama yaitu Tn.A sebesar ± Rp 1.000.000,- / bulan. Penghasilan

tambahan tidak ada. Pemanfaatan dana keluarga tiap bulan untuk kebutuhan sehari – hari.

Penggunaan dana tiap bulan cukup. Pengelola keuangan oleh ibu.

b.         Kegiatan sosial kemasyarakatan

Keluarga Tn.A aktif dalam kegiatan sosial, hubungan anggota keluarga dengan masyarakat

harmonis.

9.      Faktor rumah dan lingkungan

a.          Keluarga Tn.A tinggal dirumah sendiri dimana dinding terbuat dari tembok dan kayu ( semi

permanen ) ukuran rumah 10 x 10, lantai semen, ada langit – langit, atap rumah terbuat dari seng,

jenis ventilasi pintu, jendela, keadaan ventilasi memenuhi syarat karena luasnya > 10 %.

Penerangan menggunakan listrik. Cahaya matahari masuk kerumah dengan baik. Pembagian

rumah adalah 2 kamar tidur, dapur, ruang makan, runag tamu, ruang televisi, 1 kamar mandi.

Kebersiahn ruangan cukup baik.

b.      Perabotan rumah

Alat masak menggunakan kompor gas dan tungku, tempat penyimpanan perabotan dapur

diletakkan dirak piring.

c.       Sampah

Pembuangan sampah di kandang, terletak dekat dengan rumah, jarak tempat sampah dengan

sumber air < 1 m, sampah dibakar di tungku.

Page 22: askeb_komunitas1

d.      Sumber air

Keluarga Tn. A menggunakan sumber air minum dari amat air dengan kualitas air jernih dan

tidak terasa. Tidak ada jamban dari tempat penampungan mata air pada radius lebih dari > 10 m

tidak ada sumber pencemaran lain di sekitar sumber penampungan air.

e.       Penampungan air minum

Penampungan air minum ditempatkan digentong dalam keadaan tertutup.

f.       Jamban Rumah

Keluarga Tn. A mempunyai jamban sendiri.

g.         Pembuangan limbah

Jenis air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga yang dibuang di selokan belakang

rumah

h.         Kandang ternak

Keluarga Tn. A mempunyai kandang ternak yang berada dibelakang rumah berjarak < 1 m

i.        Halaman rumah

Keluarga Tn. A memiliki halaman rumah yang terletak dibagian depan rumah.

j.        Kamar mandi

Keluarga Tn. A memiliki 1 kamar mandi

k.      Denah rumah

k.mandi U Kandang Ruang dapur Perabotan Ruang makank. tidur Jamban

Ruang keluargak. tidur Ruang tamu 

Page 23: askeb_komunitas1

10.  Riwayat Kesehatan Material Psikososial – spiritual

a.       Memenuhi kebutuhan jiwa

Keluarga Tn. A setiap hari merasa nyaman tidak ada gangguan. Masing – masing anggota

keluarga merasa senang.

b.      Pemenuhan status sosial

Didalam keluarga, tidak ada yang dibenci dan membenci, tidak ada perasaan dikucilkan

c.       Riwayat Kesehatan material keluarga

Dalam anggota keluarga, tidak ada yang mengalami gangguan jiwa, tidak ada yang pernah

dirawat di RS. Jiwa

d.      Gangguan maternal pada keluarga

Gangguan maternal pada keluarga seperti merasa bersalah, gagal, kecewa dan tertekan tidak ada,

walau kadang – kadang bertengkar.

e.       Penampilan tingkah laku anggota yang menonjol tidak ada

f.       Riwayat spiritual anggota keluarga

Semua anggota keluarga Tn. A taat menjalani perintah agama yang dianutnya.

g.      Kesadaran keluarga tentang menopause

Keluarga Tn. A tidak mengetahui tentang menopause

h.      Tentang petugas kesehatan tidak ada masalah

i.        Dana sehat / JPKM

Keluarga Tn. A tahu tentang dana sehat / JPKM

B.     Riwayat kesehatan Keluarga

1.      Riwayat Kesehatan angggota keluarga

Page 24: askeb_komunitas1

a. Tn. Abdul Sakur tidak sedang / tidak pernah mengidap penyakit tertentu

b. Ny. Kongidah tidak sedang / tidak pernah mengidap penyakit tertentu

c. Heri tidak sedang / tidak pernah mengidap penyakit tertentu

2.      Kebiasaan memeriksakan diri

Pada waktu sakit saja, tempat di polindes ataupun bidan praktek bidan swasta. Alasannya karena

dekat dengan rumah

3.      Kesehatan ibu dan anak

a.       Riwayat kesehatan yang lalu

No Kehamilan UK Jumlah

pemeriksaan

Keluhan Cara

mengatasi

1 II Aterm - Mual,Muntah Dibiarkan

saja

b.      Riwayat persalinan yang lalu

No Persalinan Tempat Penolong Keluhan Proses Ket

1. III Rumah Dukun

bayi

- Spontan -

c.       Ibu hamil

Tidak ada ibu hamil yang ada dirumah Tn. A

d.      Ibu nifas

e.       Tidak ada ibu nifas yang ada dirumah Tn. A

f.       Ibu menyusui

Tidak ada ibu menyusui yang ada dirumah Tn. A

g.      Keluarga berencana

Istri Tn. A memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulanan sudah 22 tahun

h.      Pemeriksaan balita

Page 25: askeb_komunitas1

Keluarga Tn. A tidak mempunyai balita

i.        Persepsi dan tanggapan keluarga terhadap masalah

Tanggapan keluarga terhadap masalah yang dihadapi selalu dirundingkan dengan anggota

keluarga secara baik –baik bersama anggota keluarga lain. Bila ada anggota keluarga yang tidak

sehat dibawa ke tenaga kesehatan terdekat.

B.     Analisis Data

a. Penjajakan Kesehatan Tahap I

1.      Ancaman Kesehatan

a)      Kurangnya Kesadaran tentang bahaya merokok

b)      Kurangnya Pengetahuan tentang menopause

c)      Kurangnya pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat

2.      Kurang / tidak sehat

Kurang sehat

3.      Situasi Krisis

Tidak ada

b. Penjajakan Kesehatan Tahap II

No. Data Masalah kesehatan

1. Ibu tidak mengetahui

tentang menopause

Ibu tidak mengetahui tentang menopause,

tanda – tanda pre menopause, dan

perubahan fisik dan psikis wanita

menopause

2. Kurangnya pengetahuan

tentang bahaya merokok

Kekurangtahuan keluarga Tn.A tentang

bahaya merokok terhadap masalah

kesehatan karena kebiasaan merokok dapat

menggangu kesehatan anggota keluarga.

3. Kurangnya pengetahuan

tentang perilaku hidup

bersih dan sehat

Kekurangtahuan keluarga Tn. A bagaimana

memelihara kebersihan rumah yang dapat

memperngaruhi kesehatan

Page 26: askeb_komunitas1

C.    Penentuan Prioritas masalah

Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terhadap beberapa masalah – masalah

kesehatan yaitu :

1.      Ibu tidak mengetahui tentang menopause

No Kriteria Perhit Score Pembenaran

1. Ibu tidak mengetahui tentang

menopause

Kekurangtahuan ibu

tentang menopause.

Dengan diberikan

penyuluhan tentang

menopause Ny K akan

mengetahui tentang

menopause sehingga ibu

bisa siap menghadapi masa

menopause

Sifat masalah ancaman

kesehatan

2/3 x 1 2/3

Kemungkinan masalah dapat

diubah dengan mudah

2/2 x 2 2

Potensi masalah untuk dicegah 3/3 x 1 1

Menonjolkan masalah harus

segera ditangani

2/2 x 1 1

Total 4 2/3

2.      Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok

No Kriteria Perhit Score Pembenaran

1. Kebiasaan kelurga yang

merugikan adalah

merokok

Ancaman kesehatan yang

memungkinkan akan

mengakibatkan kesehatanyang

terganggu yaitu , bisa menyerang

paru – paru dan tindakan atau

kebiasaan merokok bisa

dihentikan sedikit demi sedikit

dan akhirnya dapat berhenti

secara total. Keluarga dapat

merasakan masalah yang sedang

dihadapi

Sifat masalah ancaman

kesehatan

2/3 x 1 2/3

Kemungkinan masalah

untuk diubah hanya

sebagian

1/3 x 2 1

Potensi masalah untuk

diubah tinggi.

3/3 x 1 1

Page 27: askeb_komunitas1

Menonjolkan masalah

dapat dirasakan

0/2 x 1 0

Total 2 2/3

3.      Kurangnya kebersihan Lingkungan

No Kriteria Perhit Score Pembenaran

1. Kurangnya kebersihan

lingkungan

Ancaman kesehatan yang

memungkinkan akan

mengakibatkan kesehatanyang

terganggu yaitu , bisa menyerang

paru – paru dan tindakan atau

kebiasaan merokok bisa

dihentikan sedikit demi sedikit

dan akhirnya dapat berhenti

secara total. Keluarga dapat

merasakan masalah yang sedang

dihadapi

Sifat masalah ancaman 2/3 x 1 2/3

Kemungkinan masalah

untuk diubah hanya

sebagian

1/2 x 2 1

Potensi masalah untuk

diubah tinggi.

3/3 x 1 1

Menonjolkan masalah

dapat dirasakan

0/2 x 1 0

Total 2 2/3

D.    Penentuan Prioritas Masalah

Penentuan prioritas masalah berdasarkan score tertinggi adalah : 1.        Ibu tidak emngetahui tentang menopause 4 2/3

2.      Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok 2 2/3

3.      Kurangnya kebersihan lingkungan 2 2/3

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Berdasarkan hasil pengkajian diketahui bahwa tingkat pengetahuan

keluarga mengenai menopause dan kesehatan lingkungan di keluarga Tn.A

RT 017/RW 007 dusun Pagedangan, Desa Wonokampir, Kecamatan

Watumalang, Kabupaten Wonosobo kurang. Setelah dilakukan scoring

diketahui prioritas masalah Keluarga Tn. A adalah kurangnya pengetahuan

Page 28: askeb_komunitas1

tentang menopause khususnya pada Ny. K. Keluarga Tn.A diberi

penyuluhan tepada tanggal 20 September 2011 tentang menopause .Setelah

diberi penyuluhan tentang menopause keluarga Tn.A dapat mengerti dan

memahami mengenai menopause, sehingga siap menghadapi masa

menopause.

Menopause merupakan pengertian dari berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi

wanita yang ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan seiring

bertambahnya usia dan penurunan hormone. Menopause dalam bahasa biologis merupakan akhir

dari siklus kehidupan menstruasi seorang wanita yang terjadi di pertengahan usia empat puluh

tahun keatas. Selama masa transisi ini, ovarium mulai melemah sehingga tingkat gairah seksual

pun semakin menurun secara alami dari hormon esterogen dan progesteron. Hormon estrogen

berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni saat indung telur mulai melepas sel telur ke

dalam tuba falopi dan mengembangkan payudara wanita serta rahim. Hormon estrogen memiliki

pengaruh yang cukup besar dalam tingkat kesehatan wanita baik fisik maupun psikologis

(emosional). Hormon progesteron bertugas mengawasi menstruasi dan mempersiapkan rahim

untuk menerima sel telur yang telah dibuahi (Maya,Fitri.2007).

Sehingga dalam hal ini tidak ditemukan adanya kesenjangan teori

dengan prakti di lahan. Pengetahuan pada dasarnya datang dari pengalaman

dan merupakan hasil dari tahu seseorang melakukan pengindraan terhadap

suatu obyek tertentu sehingga pengetahuan berperan penting dalam

membentuk tindakan seseorang. (Notoatmodjo, 2003). Tindakan yang

dimaksud merupakan suatu tindakan dalam memberikan rangsangan

kepada keluarga yang berupa penyuluhan, agar dapat mengerti tentang

menopause, sehingga dalam hal ini pengetahuan merupakan hasil dari tahu

dari pengalaman, pengetahuan, dan informasi yang didapat seseorang

untuk meningkatkan pengetahuan tentang menopause.

Page 29: askeb_komunitas1

BAB V

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu

melaksanakan asuhan kebidanan komunitas secara komprehensif meliputi :

a.       Pengkajian terhadap keluarga Tn.A khususnya masalah menopause

b.      Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada keluarga

Tn. A

c.       Menentukan diagnose potensial apa yang terjadi pada keluarga binaan

d.      Menentukan antisipasi masalah

e.       Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi

f.       Melaksanaan perencanaan yang telah dibuat

g.      Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan

B.     SARAN

1.      Bagi keluarga

a. Sebaiknya Ny.K mulai mempersiapkan diri dalam menghadapi masa menopause

Page 30: askeb_komunitas1

b. Sebaiknya keluarga Tn.A lebih memperhatikan tentang bagaimana menghadapi masa menopause.

2. Bagi Mahasiswa

Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola asuhan kebidanan komunitas

sehingga dapat mengaplikasi teori - teori yang ada dengan keadaan yang ada di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Menopause dan cara menghadapinya. http://id.wikipedia.org/wiki/ menopause . Diakses

pada: 10 Mei 2013.

Maya,Fitri, 2007.Asuhan Kebidanan Patologi.Jakarta : Pustaka Nusa Medika.

Meilani, Niken.2009.Kebidanan Komunitas.Fitrimaya:Yogyakarta

Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Retna,Eny Ambarwati.2009.Kebidanan Komunitas.ECG : Jakarta

Diposkan oleh princess fajria di 02.09 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Page 31: askeb_komunitas1

Arsip Blog

▼   2013 (1) o ▼   Juli (1)

askeb komunitas

Mengenai Saya

princess fajria saya adalah saya,tak akan pernah sama antara saya,kamu,dan mereka

Lihat profil lengkapku Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.