Askeb III Nifas

7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Wanita hamil akan mengalami perubahan psikologis yang nyata sehingga memerlukan adaptasi. Perubahan mood seperti sering menangis, lekas marah, dan sering sedih atau cepat berubah menjadi senang merupakan manifestasi dari emosi yang labil. Proses adaptasi berbeda-beda antara ibu yang satu dengan ibu yang lainnya. Proses adaptasi psikologis sudah terjadi selama kehamilan, menjelang proses kelahiran maupun proses persalinan. Setelah melahirkan seorang ibu akan merasakan gejala-gejala psikiatrik, demikian juga pada masa menyusui. Meskipun demikian adapun ibu tak mengalami hal ini. Agar perubahan psikologi yang dialami tidak berlebihan, ibu perlu mengetahui tentang hal yang lebih lanjut mengenai perubahan psikologi. Banyak wanita mengalami perubahan emosi selama masa nifas seperti ia menyesuaikan diri menjadi seorng ibu. Sehingga penting sekali bidan untuk mengetahui tentang penyesuaian psikologis yang normal sehingga ia dapat menilai apakah seorang ibu memerlukan asuhan khusus dalam masa nifas. Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses Adaptasi Psikologis Masa Nifas? 2. Apa macam-macam Adaptasi Psikologis Masa Nifas? B. Tujuan 1. Tujuan Umum Menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui yang membahas mengenai Proses Adaptasi Psikologi Masa Nifas. 2. Tujuan Khusus a. Agar Mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana Proses Adaptasi Psikologis Masa Nifas. b. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami macam-macam Proses Adaptasi Psikologis Masa Nifas.

description

Faktor Psikologi Masa Nifas

Transcript of Askeb III Nifas

Page 1: Askeb III Nifas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Wanita hamil akan mengalami perubahan psikologis yang nyata sehingga memerlukan adaptasi. Perubahan mood seperti sering menangis, lekas marah, dan sering sedih atau cepat berubah menjadi senang merupakan manifestasi dari emosi yang labil. Proses adaptasi berbeda-beda antara ibu yang satu dengan ibu yang lainnya. Proses adaptasi psikologis sudah terjadi selama kehamilan, menjelang proses kelahiran maupun proses persalinan. Setelah melahirkan seorang ibu akan merasakan gejala-gejala psikiatrik, demikian juga pada masa menyusui. Meskipun demikian adapun ibu tak mengalami hal ini. Agar perubahan psikologi yang dialami tidak berlebihan, ibu perlu mengetahui tentang hal yang lebih lanjut mengenai perubahan psikologi. Banyak wanita mengalami perubahan emosi selama masa nifas seperti ia menyesuaikan diri menjadi seorng ibu. Sehingga penting sekali bidan untuk mengetahui tentang penyesuaian psikologis yang normal sehingga ia dapat menilai apakah seorang ibu memerlukan asuhan khusus dalam masa nifas.

Rumusan Masalah1. Bagaimana proses Adaptasi Psikologis Masa Nifas?2. Apa macam-macam Adaptasi Psikologis Masa Nifas?

B. Tujuan1. Tujuan Umum

Menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui yang membahas mengenai Proses Adaptasi Psikologi Masa Nifas.

2. Tujuan Khususa. Agar Mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana Proses Adaptasi Psikologis

Masa Nifas.b. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami macam-macam Proses Adaptasi

Psikologis Masa Nifas.

Page 2: Askeb III Nifas

BAB II

PEMBAHASAN

A. Adaptasi Psikologis Ibu dalam Masa Nifas Proses adaptasi psikologis sudah terjadi selama kehamilan, mejelang proses kelahiran maupun setelah persalinan. Pada periode tersebut, kecemasan seorang wanita dapat bertambah. Pengalaman yang unik dialami oleh ibu setelah persalain. Masa nifas merupakan masa yang rentan dan terbuka unutk bimbingan dan pembelajaran. Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi. Tanggung jawab ibu mulai bertambah.

Seorang wainta setelah sebelumnya menjalani fase sebagai anak kemudian berubah menjadi istri dan harus bersiap menjadi ibu. Proses ini memerlukan untuk bisa mnguasai perasaan dan pikirannya. Semakin lama akan timbul rasa memiliki pada janinnya sehingga ada rasa ketakutan akan rasa kehilangan bayinya atau perasaan cemas mengenai kesehatan bayinya. Ibu akan mulai berpikir bagaiman bentuk fisik bayinya sehingga muncul “mental image” tentang gambaran bayi yang sempurna dalam pikiran ibu seperti berkulit putih, gemuk, montok, dan lain sebagainya. Tanggung jawab bertambah dengan hadirnya bayi yang baru lahir. Dorongan dan perhatian dari keluarga lainnya merupakan dukungan positif untuk ibu.

Beberapa faktor yang berperan dalam penyesuain ibu antara lain :a. Dukungan keluarga dan teman.b. Pengalaman waktu melahirkan, harapan dan adaptasi.c. Pengalaman merawat dan membedakan anak sebelumnya.

Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas adalah sebagai berikut :1. Fungsi menjadi orang tua.2. Respon dan dukungan dari keluarga.3. Riwayat dan pengalaman kehamilan serta persalinan.4. Harapan, keinginan dan aspirasi saat hamil dan melahirkan.

B. Fase yang Akan Dialami Oleh Ibu pada Masa Nifas1. Fase Taking In

Fase ini merupakan periode ketergantungan, yang berlangsung dari hari pertama sampai hari ke dua setelah melahirkan. Ibu terfokus pada dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif terhadap lingkungannya. Ibu akan berulang kali menceritakan proses persalinan yang dialaminya dari awal sampai akhir. Ketidaknyamanan yang dialami antara lain rasa mulas, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur, kelelahan. Hal tersebut membuat ibu perlu cukup istirahat untuk mencegah gangguan psikologis yang mungkin dialami, seperti menangis, dan mudah tersinggung. Pada fase ini petugas kesehatan harus menggunakan endekatan yang empatik agar ibu dapat melewati fase ini dengan baik. Dalam memberikan asuhan, bidan harus dapat memfalisitasi kebutuhan psikologis ibu. Pada tahap ini, bidan dapat menjadi pendengar yang baik ketika ibu menceritakan pengalamannya. Berikan juga dukungan mental atau apresiasi atas hasil perjuangan ibu sehingga dapat berhasil melahirkan anaknya. Bidan harus dapat menciptakan suasana yang nyaman bagi ibu sehingga ibu dapat dengan leluasa dan terbuka mengemukakan permasalahan yang dihadapi pada bidan. Dalam hal ini, sering terjadi kesalahan dalam pelaksanaan perawatan yang dilakukan oleh pasien terhadap dirinya dan bayinya hanya karena kurangnya jalinan komunikasi yang baik antara pasien dan bidan. Kemampuan mendengarkan (listening skill) dan menyediakan waktu yang cukup merupakan dukungan yang tidak ternilai bagi ibu. Kehadiran suami atau keluarga sangat diperlukan pada fase ini.

Page 3: Askeb III Nifas

Gangguan Psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada masa ini adalah :1. Kekecewaan bada bayinya.2. Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang dialami.3. Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya.4. Krikitan suami atau keluatga tentang perawatan bayinya.

2. Fase Taking On Fase ini berlangsung antara 3-10 hari seteelah melahirkan. Ibu khawatir dengan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam perawatan bayinya. Perasaan ibu lebih sensitif sehingga mudah tersinggung. Sehingga ibu menjadi perhatian pada kemampuannya menajdi orangtua yang sukses dan meningkatkan tanggung jawab terhadap bayi. Ibu berusaha keras untuk menguasai keterampilan perawatan bayi, misalnya menggendong, memandikan, memasang popok, dan sebagainya. Dukungan moril sangat diperlukan untuk menumbuhkan kepercayaan diri Ibu. Hal yang perlu diperhatikan adalah komunikasi yang baik, dukungan dan pemberian penyuluhan/pendidikan kesehatan tentang perawatan diri dan bayinya. Tahap ini merupakan waktu yang tepat bagi bidan untuk memberikan bimbingan cara perawatan bayi, cara menyusui yang benar, cara merawat luka jahitan, senam nifas, pendidikan kesehatan gizi, istirahat, kebersihan diri dan lain-lain. Namun harus selalu diperhatikan teknik bimbingannya, jangan sampai menyinggung perasaan atau membuat perasaan ibu tidak nyaman karean ia sangat sensitif. Hindari kata “jangan begitu” atau “kalau seperti itu salah” pada ibu karena hal itu akan sangat menyakiti perasaannya dan akibatnya ibu akan putus asa untuk mengikuti bimbingan yang bidan berikan.

3. Fase Letting GoFase letting go adalah periode menerima tanggung jawab akan peran barunya. Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan atau biasanya terjadi setelah ibu pulang kerumah. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya. Ibu memahami bahwa bayi butuh disusui sehingga siap terjaga untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Terjadi peningkatan akan perawatan diri dan bayinya. Ibu merasa percaya diri akan peran barunya, lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan bayinya. Dukungan suami dan keluarga dapat membantu merawat bayi. Kebutuhan akan istirahat masih diperlukan ibu untuk menjaga kondi fisiknya.

Hal-hal yang harus dipenuhi selama nifas adalah sebagai berikut :1. Fisik. Istirahat, asupan gizi, lingkungan bersih.2. Psikologi. Dukungan dari keluarga sangat diperlukan3. Sosial. Perhatian, rasa kasih sayang, menghibur Ibu saat sedih dan menemani saat

Ibu merasa kesepian.4. Psikososial.

Faktor-faktor yang mempengaruhi suksesnya masa transisi ke masa menjadi orang tua pada saat post partum, antara lain :

a. Respon dan Dukungan Keluarga dan Teman Bagi Ibu post partum, apalagi pada ibu yaang baru pertama kali melahirkan akan sangat membutuhkan dukungan orang-orang terdekatnya karena ia belum sepenuhnya berada pada kondisi stabil, baik fisik maupun psikologisnya. Ia masih sangat asing dengan perubahan peran barunya yang begitu fantastis terjadi dalam waktu yang begitu cepat, yaitu beran sebagai seorang “Ibu”. Dengan respon positif dari lingkungan, akan mempercepat proses adaptasi peran ini sehingga akan memudahkan bagi bidan untuk memberikan asuhan yang sehat.

Page 4: Askeb III Nifas

b. Hubungan dari Pengalaman Melahirkan terhadap Harapan dan Aspirasi Hal yang dialami oleh ibu kaetika melahirkan akan sangat mewarnai alam perasaannya terhada perannya sebagai Ibu. Ia akhirnya menjadi tahu bahwa begitu beratnya ia harus berjuang untuk melahirkan bayinya dan hal tersebut akan memperkaya pengalaman hidupnya untuk lebih dewasa. Banyak kasus terjadi, setelah seorang Ibu melahirkan anaknya yang pertama, ia akan brtekad untuk lebih meningkatkan kualitas hubungannya dengan Ibunya.

c. Pengalaman Melahirkan dan Membesarkan Anak yang LaluWalaupun kali ini adalah bukan lagi pengalaman yang pertama melahirkan bayinya, namun kebutuhan untuk mendapatkan dukungan positif dari lingkungannya tidak berbeda dengan baru melahirkan anak pertama. Hanya perbedaannya adalah teknik penyampaian dukungan yang diberikan lebih kepada support dan apresiasi dari keberhasilannya dalam melewati saat-saat sulit pada persalinannya yang lalu.

d. Pengaruh Budaya Adanya adat-istiadat yang dianut oleh lingkungan dan keluarga sedikit banyak akan mempengaruhi keberhasilan ibu dalam melewati saat transisi ini. Apalagi jika ada hal yang tidak sinkron anatara arahan dari tenaga kesehatan dengan budaya yang dianut. Dalam hal ini, bidan harus bijaksana dalam menyikapi, namun tidak mengurangi kualitas asuhan yang harus diberikan. Keterlibatan keluarga dari awal dalam memnentukan bentuk asuhan dan perawatan yang harus diberikan pada Ibu dan bayi akan memudahkan bidan dalam pemberian asuhan.

C. Post Partum Blues Fenomena pasca partum awal atau baby blues merupakan sekuel umum kelahiran bayi, biasanya terjadi pada 70% wanita. Post partum blues merupakan keadaan dimana ibu merasa sedih berkaitan dengan bayinya disebut baby blues. Penyebabnya antara lain perubahan perasaan saat hamil, perubahan fisik dan emosional, lingkungan temat melahirkan yang kurang mendukung, perubahan hormon yang cepat, dan keraguan terhadap peran yang baru. Post partum blues biasanya dimulai beberapa hari setelah kelahiran dan berakhir setelah 10-14 hari.

Gejala baby blues antara lain :1. Menangis2. Perubahan perasaan3. Cemas4. Kesepian5. Khawatir dengan bayinya6. Penurunan libido7. Kurang percaya diri

Pengalaman melahirkan digambarkan sebagai pengalaman “puncak”, Ibu baru mungkin merasa perawatan dirinya tidak kuat atau ia tidak mendapatkan perawatan yang tepat, jika bayangan melahirkan tidak sesuai dengan apa yang ia alami. Ia mungkin juga merasa diabaikan jika perhatian keluarganya tiba-tiba terfokus pada bayi yang baru saja dilahirkannya.

Hal-hal yang disarankan pada ibu adalah sebagai berikut :

1. Minta bantuan suami atau keluarga jika Ibu ingin istirahat.2. Beritahu suami tentang apa yang dirasakan oleh Ibu.3. Buang rasa cemas dan khawatir akan kemampuan merawat bayi.

Page 5: Askeb III Nifas

4. Meluangkan waktu dan cari hiburaan untuk diri sendiri.

Kunci untuk mendukung wanita dalam fase ini adalah memberikan perhatian dan dukungan yang baik baginya, serta yakinkan padanya bahwa ia adalah orang yang berarti bagi keluarga dan suami. Hal yang terpenting, berikan kesempatan untuk berisitirahat yang cukup. Selain itu, dukungan positif atas keberhasilannya menjadi orang tua dari bayi yang baru lahir dapat membantu memulihkan kepercayaan diri terhadap kemampuannya.