Askeb 1_Materi 10
-
Upload
emilia-putri-miranda-harahap -
Category
Documents
-
view
16 -
download
0
description
Transcript of Askeb 1_Materi 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nyeri perut pada wanita hamil merupakan salah satu keluhan terbanyak saat
melakukan ANC. Sebetulnya tidak semua rasa sakit tersebut merupakan kelainan yang
serius. Namun tidak tertutup kemungkinan rasa nyeri tersebut disebabkan oleh suatu
kelianan yang serius. Penyebab nyeri yang nggak serius diantaranya adanya gembung
/gas dalam perut sering terjadi saat hamil karena adanya hormon yang memperlamabat
pencernaan dan pembesaran rahim yang menekan usus dan lambung (tergantung usia
hamil). Konstipasi juga merupakan salah satu penyebab nyeri yang paling sering
ditemukan. Berupa rasa tidak enak diperut yang disebabkan oleh pengaruh hormon
yang memperlambat gerakan usus serta penekanan rahim terhadap rektum.
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini
bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelvis, persalinan
preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, solutio placenta, infeksi
saluran kemih atau infeksi lainnya
Ligamentum (yang menahan rahim pada tempatnya) juga dapat menimbulkan
nyeri didaerah kiri dan kanan bawah bagian perut. Nyeri ini mulai dirasakan pada
trimester 2, timbul akibat peregangan dan penebalan ligamentum tersebut guna
mengakomodir pembesaran rahim akibat bertambahnya usia kehamilan. Nyeri perut
juga bisa dirasakan oleh bumil jika merubah posisi secra tiba-tiba seperti bangun dari
posisi duduk atau tempat tiudur, berguling ditempat tidur atau saat kelur dari bathtub.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu nyeri perut yang hebat saat hamil?
2. Bagaimana cara mengetahui kategori nyeri perut yang dialami ibu hamil?
3. Apa yang mnyebabkan nyeriperut terjadi saat hamil?
4. Apa yang terjadi jika nyeri perut yang hebat saat hamil
5. Bagaimana penanganannya?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan apa itu nyeri perut yang hebat saat hamil.
2. Menjelaskan deteksi dini untuk mengetahui kategori nyeri perut yang dialami ibu
hamil.
3. Menjelaskan penyebab nyeri perut terjadi saat hamil.
4. Menjelaskan komplikasi terjadi jika nyeri perut yang hebat saat hamil
5. Menjelaskanpenanganannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Nyeri perut merupakan keluhan nyeri pada daerah perut. Nyeri memiliki dampak
yang signifikan dalam kualitas hidup wanita, mengakibatkan keletihan, ketegangan atau
depresi. Nyeri perut pada kehamilan kurang dari 22 minggu mungkin merupakan gejala
utama kehamilan ektopik atau abortus.
Nyeri perut yang hebat termasuk dalam tanda bahaya dalam kehamilan. Apabila
perut ibu terasa sangat nyeri secara tiba-tiba bahkan jika disentuh sedikit saja dan
terasa sangat keras seperti papan serta disertai perdarahan pervaginam. Ini
menandakan terjadinya solusio placenta.
Nyeri perut yang hebat normal terjadi pada akhir kehamilan akibat dari kontraksi
dari rahim ibu yang akan mengeluarkan isi dalam kandungan atau bayi. Jadi harus dapat
dibedakan apakah nyeri perut tersebut disebabkan karena ibu kan melahirkan atau
terjadi abrupsio plasenta.
B. DETEKSI DINI
1. Tanyakan pada Ibu tentang karakteristik dari nyeri, kapan terjadi, seberapa hebat,
kapan mulai dirasakan.
2. pada Ibu apakah ia mempunyai tanda atau gejala lain seperti muntah, diare dan
demam.
3. Pemeriksaan
Ukur TD, suhu dan nadi.
Lakukan pemeriksaan eksternal (luar), pemeriksaan internal (dalam), raba
kelembutan abdomen atau rebound tenderness (kelembutan yang berulang)
Periksa protein urine.
3
C. PENYEBAB NYERI PERUT/PANGGUL
1. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan abnormal yang terjadi di luar rongga
rahim, janin tidak dapat bertahan hidup dan sering tidak berkembang sama sekali.
Kehamilan ektopik disebut juga ectopic pregnancy, ectopic gestation, eccecyesis.
Kehamilan ektopik merupakan penyebab kematian ibu pada umur kehamilan
trimester pertama. Frekuensi kejadian kehamilan ektopik berkisar 1: 14,6 % dari
seluruh kehamilan.
2. Apendisitis
Apendisitis atau radang usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada
usus buntu (apendiks). Usus buntu adalah suatu bagian kecil usus yang terletak di
daerah ujung usus besar (perut sebelah kanan bawah), dekat tempat peralihan dari
usus kecil ke usus besar. Bentuknya seperti cacing (sering juga disebut dengan umbai
cacing) dengan rongga sempit di dalamnya. Apendisitis terjadi apabila ada makanan
atau feses yang berjalan dari usus halus masuk ke usus besar, tetapi kemudian
tersangkut di dalam apendiks dan terjadi peradangan (inflamasi) di sana. Apendisitis
akut termasuk kegawatdaruratan dalam bidang kesehatan anak, dan bila terjadi
apendisitis akut, maka usus buntu perlu dibuang dengan jalan operasi yang
dinamakan apendektomi.
3. Kista ovarium
Kista berarti kumpulan cairan. Karena sebagian besar tumor terbentuk di
ovarium cenderung mengandung cairan, yang biasa dan populer disebut sebagai
"kista ovarium".
4. Sistitis
Sistitis merupakan penyakit radang kandung kemih atau saluran kencing,
mungkin kita lebih mengenalnya sebagai anyang-anyangan. Sistitis lebih banyak
dialami oleh wanita daripada pria. Ini disebabkan oleh adanya perbedaan pada
bentuk kelamin antara wanita dan pria
5. Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada
selaput rongga perut (peritoneum). Peradangan ini merupakan komplikasi
4
berbahaya yang sering terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ-organ abdomen
(misalnya apendisitis, salpingitis, perforasi ulkus gastroduodenal), ruptura saluran
cerna, komplikasi pascaoperasi, iritasi kimiawi, atau dari luka tembus abdomen.
6. Keguguran
Gejala pertama keguguran adalah pendarahan, yang kemudian diikuti dengan
nyeri perut akibat kontraksi rahim. Nyeri bersifat ritmik. Menjalar dari pinggang
kearah bagian atas kemaluan.
7. Persalinan kurang bulan ( Persalinan premature )
Nyeri berasal dari kontraksi rahim . Pada persalinan kurang bulan sering
diikuti keluarnya darah yang banyak, sehingga sering disalah artikan sebagai
perdarahan pra-persalinan akibat plasenta previa (plasenta tidak pada tempatnya).
8. Solutio Plasenta
adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Waktu yang tepat bagi plasenta
lepas adalah setelah bayi lahir. Solusio terjadi sebelum bayi lahir bisa akibat trauma
misalnya diurut, atau karena penyakit ibu misalnya tensi tinggi. Nyeri terjadi akibat
darah terkumpul didalam rahim.
9. Preeklampsia
nyeri dirasakan pada perut bagian atas (ulu hati) dan diikuiti oleh sakit kepala
serta gangguan pandangan berupa mata kabur. Kelainan pada preeklampsia berupa
naiknya tensi yang disertai bengkak terutama pada kaki serta bocornya protein dari
ginjal.
10. Infeksi saluran kencing
Wanita hamil sering mengalami infeksi saluran kemih. Infeksi pada kandung
kemih menimbulkan rasa nyeri dan sensasi terbakar saat BAK. Rasa nyeri dirasakan
pada perut bagian bawah.
11. Sindrom HELLP
Sindrom HELLP adalah gangguan yang biasanya terjadi selama tiga bulan
terakhir kehamilan.HELLP merupakan singkatan dari ‘Hemolysis, elevated liver
enzymes, and low platelet count’.Saat mengalami kondisi ini, timbul nyeri parah di
sisi kanan atas perut. Sindrom HELLP dapat mengarah pada terjadinya preeklamsia.
5
D. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut hebat antara lain :
1. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan abnormal yang terjadi di luar rongga
rahim, janin tidak dapat bertahan hidup dan sering tidak berkembang sama sekali.
Kehamilan ektopik disebut juga ectopic pregnancy, ectopic gestation, eccecyesis.
Kehamilan ektopik merupakan penyebab kematian ibu pada umur kehamilan
trimester pertama. Frekuensi kejadian kehamilan ektopik berkisar 1: 14,6 % dari
seluruh kehamilan.
2. Pre eklamsia
Kondisi ibu yang disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan
kehamilan, dengan tanda -tanda oedeme (pembengkakan) terutama tampak pada
tungkai dan muka, tekanan darah tinggi, dan terdapat proteinuria pada pemeriksaan
urine dari laboratorium (Rochjati, 2003). Kematian karena eklampsia meningkat
dengan tajam dibandingkan pada tingkat pre-eklampsia berat
3. Persalinan premature
Persalinan Prematur adalah persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan
mencapai 37 minggu. Persalinan prematur bisa merupakan suatu proses normal
yang dimulai terlalu dini atau dipicu oleh keadaan tertentu, seperti infeksi rahim
atau infeksi cairan ketuban. Sebagian besar kasus persalinan prematur penyebabnya
tidak diketahui secara pasti.
Faktor resiko terjadinya persalinan prematur:
a) Pernah mengalami persalinan prematur pada kehamilan terdahulu
b) Kehamilan ganda (kembar 2 atau 3)
c) Pernah mengalami aborsi
d) Memiliki serviks yang abnormal
e) Memiliki rahim yang abnormal
f) Menjalani pembedahan perut pada saat hamil
g) Menderita infeksi berat pada saat hamil
h) Pernah mengalami perdarahan pada trimester kedua atau ketiga
6
i) Berat badan kurang dari 50 kg
j) Pernah memakai DES (dietilstilbestrol)
k) Merokok sigaret atau makakai kokain
l) Tidak memeriksakan kehamilan.
4. Solusio plasenta
Solusio PlasentaAdalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal
terlepas dari pelekatannya sebelum janin lahir, terjadi pada umur kehamilan diatas
22 minggu atau berat janin 500 gram. Tanda dan gejalanya adalah uterus seperti
papan, nyeri abdomen yang hebat dan tidak dapat tertahankan, nyeri punggung,
kolik, kontraksi hipertonik, nyeri tekan pada uterus, DJJ dapat normal/ tidak normal,
gerakan janin tidak stabil, perdarahan tersembunyi dan syok. Penanganannya adalah
atasi syok dan anemia, tindakan operatif (SC atau partus pervaginam).
5. Abortus
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasilkonsepsi pada kehamilan
16 minggu atau sebelum plasenta selesai.
Macam–macam abortus
Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interval luar
(buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Penanganannya: lakukan
penilaian awal untuk segera menentukan kondisi pasien (gawat darurat,
komplikasi berat, atau masih cukup stabil), segera upayakan stabilisasi pasien
sebelum melakukan tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk), temukan
dan hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan pemantauan ketat
tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan. (Sarwono, 2001:
145)
Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang disengaja, baik
dengan memakai obat–obatan mau pun alat–alat.
7
Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan
bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi
medis) biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan–tindakan
yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil
konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.
Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian
cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin
dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan
antibiotika.
Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang sedang
berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba kehamilan
tidak dapat dipertahankan lagi. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok
maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian
keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase.
Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat dan
akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan
memberikan obat–obat hormonal dan anti spasmodika serta istirahat.
Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan
melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual, jika: perdarahan
berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika
perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji
kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada
dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan:
berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat
dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga
diberikan uterotonika dan antibiotika.(Mohctar, 1998 : 211–212)
8
6. Rupture uteri imminens
Perdarahan dapat terjadi intraabdominal atau melalui vagina kecuali jika
kepala janin menutupi rongga panggul. Perdarahan dari ruktura uteri pada
ligamentum latum tidak akan menyebabkan perdarahan intraabdominal.
E. CARA MENGATASI NYERI PERUT HEBAT SAAT HAMIL
a) Pada Trimester Pertama
Nyeri pada bulan-bulan awal kehamilan umumnya tidak membahayakan.
Biasanya ditandai perasaan berat pada perut dan sedikit sakit seperti saat
menjelang haid. Penyebabnya tak lain meningkatnya hormon progesteron dan
relaksin yang membuat sambungan-sambungan tulang di sekeliling rahim
merenggang. Meski tergolong normal, segera konsultasikan pada dokter bila nyeri
terus berlanjut setelah kehamilan berusia 10--12 minggu.
Adanya gas dalam perut juga merupakan penyebab nyeri perut yang masih
tergolong normal. Perut kembung yang kerap terjadi pada kehamilan trimester
pertama (terkadang juga terjadi di trimester dua dan tiga) ini disebabkan oleh
pengaruh hormonal. Meningkatnya kadar hormon progesteron dan estrogen
selama kehamilan membuat pergerakan usus melambat sehingga masa transit
makanan serta gas dalam lambung dan usus menjadi lebih lama. Itulah yang
menyebabkan kembung dan rasa penuh di perut. Untuk mengurangi rasa yang
tidak mengenakkan ini, ibu hamil disarankan makan lebih sering namun dengan
porsi yang sedikit-sedikit. Konstipasi juga merupakan salah satu biang keladi nyeri
yang paling sering ditemui. Lagi-lagi pengaruh hormon selama kehamilan (yang
memperlambat gerakan usus serta penekanan rahim terhadap usus besar/rektum)
adalah penyebabnya.
Nyeri yang patut diwaspadai pada trimester satu adalah saat terjadi kram
pada salah satu sisi perut bagian bawah. Apalagi bila disertai perdarahan atau
terdapat flek berwarna kecokelatan. Nyeri yang umumnya berlangsung lama ini
bisa menjadi pertanda kehamilan ektopik. Kehamilan di luar rahim ini disebabkan
9
oleh sel telur yang sudah dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di dalam
saluran telur (tuba fallopii). Nyeri hebat muncul akibat perdarahan di dalam rongga
perut lantaran “pecahnya” kehamilan ektopik.
Nyeri disertai dengan perdarahan juga bisa terjadi pada saat keguguran. Sifat
nyeri ini bisa ritmis (teratur) dan spastis (disertai rasa kejang) dengan intensitas
yang makin meninggi. Sebaiknya ibu hamil dengan gejala di atas segera dilarikan ke
rumah sakit untuk mendapat penanganan medis yang tepat.
b) Pada Trimester Dua
Nyeri di trimester dua yang kerap dirasakan adalah nyeri di bagian kiri/kanan
perut bagian bawah atau berpindah-pindah dari kiri ke kanan maupun sebaliknya.
Kehamilan yang semakin membesar membuat ligamentum (struktur seperti tali
yang mempertahankan posisi rahim pada dinding perut) melar dan tertarik
sehingga terasa nyeri. Namun, penyebab nyeri ini tergolong tidak membahayakan.
Untuk menguranginya, beristirahatlah dengan posisi duduk atau berbaring.
Gunakan bantal yang agak tinggi.
Mengubah posisi secara tiba-tiba, dari duduk atau tidur ke posisi berdiri,
terkadang juga memunculkan rasa nyeri, tetapi tidak membahayakan. Untuk itu
perlahan-lahanah saat akan mengubah posisi, cobalah bertumpu pada benda yang
kokoh agar sebagian beban di pangkal paha berpindah ke tangan dan mengurangi
tekanan di sekitar perut. Atau bila ingin menggeser tubuh selagi duduk, pindahkan
satu kaki terlebih dahulu, kemudian baru mengangkat bokong dibarengi kaki yang
satunya untuk mengurangi ketegangan di wilayah perut.
c) Pada Trimester Tiga
Memasuki trimester ketiga, nyeri masih kerap dirasakan di bagian bawah
perut. Nyeri yang tergolong tidak berbahaya ini disebabkan rahim yang membesar
sehingga mengakibatkan adanya tekanan pada kandung kemih yang berlokasi di
bagian bawah perut. Waspadai bila nyeri ini sampai menyebabkan infeksi saluran
kemih. Tekanan pada kandung kemih dapat membuat urine berada lebih lama di
sana sehingga mengakibatkan timbulnya infeksi saluran kemih. Keluhan yang
10
timbul bisa berupa anyang-anyangan, berkemih tidak tuntas (sedikit-sedikit),
mengalami nyeri di perut bagian bawah yang menyebar hingga ke punggung,
bahkan terkadang timbul kontraksi. Menghindari kebiasaan menahan buang air
kecil dan selalu minum air putih sekurang-kurangnya 10 gelas per hari amat
disarankan untuk mencegah kejadian ini.
Nyeri perut pada bagian bawah juga bisa dirasakan saat janin bergerak.
Dengan semakin besar janin maka gerakan kepala, badan dan tendangan kakinya
akan semakin kuat. Gerakan janin yang kuat bisa menyebabkan kontraksi ringan
(kontraksi palsu yang tidak menyebabkan persalinan, sering disebut kontraksi
Braxton-Hicks).
Janin yang membesar di trimester ini juga dapat mengakibatkan tekanan
pada sistem pencernaan sehingga mengakibatkan pergerakan usus melambat. Bisa
juga terjadi tekanan pada lambung yang membuat asam lambung jadi berada lebih
lama di lambung, dan mengakibatkan timbulnya “heart burn” (rasa terbakar/ nyeri
di sekitar lambung, dada, hingga tenggorokan). Untuk mengurangi rasa nyeri itu,
dokter biasanya akan meresepkan obat mag yang aman bagi kehamilan.
Yang patut diwaspadai adalah kala memasuki bulan-bulan akhir kehamilan,
lantas ada nyeri parah di perut bagian bawah yang tak hilang meskipun sudah
beristirahat. Kemungkinan itu pertanda placental abruption, yakni lepasnya
plasenta dari dinding rahim. Ibu juga mungkin mengalami perdarahan yang
membutuhkan bantuan dokter atau bidan secepatnya.
F. PENANGAN UMUM
1. Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi,
suhu)
2. Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan
evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
3. Jika ada syok segera terapi dengan baik
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nyeri perut yang hebat termasuk dalam tanda bahaya dalam kehamilan. Apabila
perut ibu terasa sangat nyeri secara tiba-tiba bahkan jika disentuh sedikit saja dan
terasa sangat keras seperti papan serta disertai perdarahan pervaginam. Ini
menandakan terjadinya solusio placenta.
Nyeri perut yang hebat normal terjadi pada akhir kehamilan akibat dari kontraksi
dari rahim ibu yang akan mengeluarkan isi dalam kandungan atau bayi. Jadi harus dapat
dibedakan apakah nyeri perut tersebut disebabkan karena ibu kan melahirkan atau
terjadi abrupsio plasenta.
Nyeri perut yang hebat saat hamil di sebabkan :
1. Kehamilan ektropik
2. Apendisitis
3. kista ovarium
4. Sistisis
5. Peritonitis
6. Keguguran
7. Persalinan premature
8. Solusio plasenta
9. Preeklampsi
10. ISK
11. Sindrom HELLP
B. SARAN
Bagi ibu hamil yang mengalami nyeri perit yang hebat saat hamil agar segera
memeriksakan kehamilan nya ke bidan. Dan bidan hrus memahami tanda bahaya saat
kehamilan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC
Prawirohardjo, 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina
Pustaka
13