Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

12
 SEMINAR AKUNTANSI PEMERINTAH ASET BIOLOGIS DAN ASET BERSEJARAH: PENGAKUAN, PENGUKURAN, DAN PENGUNGKAPAN KELOMPOK II Arga Jaya Dwiputra, email: [email protected] Fahreza Dhika Pradana, email: [email protected] Hendra Medianto, email: [email protected] Wishnu Kusumo Agung E, email: [email protected] Yuli Susanti, email: [email protected] Program Diploma IV Akuntansi Khusus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang Selatan Abstrak      Makalah ini membahas mengenai karakte ristik dari aset bersejar ah dan aset biologis dalam akuntansi sektor publik. Selain itu dijelaskan pula mengenai pengakuan, pengukuran, dan penyajian aset bersejarah dan aset biologis menururt Internasional Public Sector Accounting Standard yang merupakan  standar internasional bagi akuntansi sektor publik serta berdasarkan Standar Akuntansi Pemerinta h  yang berla ku bagi pe merintah di Indonesia.

Transcript of Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

Page 1: Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

7/21/2019 Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

http://slidepdf.com/reader/full/aset-biologis-dan-sejarah-sap-dan-ipsas 1/12

SEMINAR AKUNTANSI PEMERINTAH

ASET BIOLOGIS DAN ASET BERSEJARAH:

PENGAKUAN, PENGUKURAN, DAN PENGUNGKAPAN

KELOMPOK II

Arga Jaya Dwiputra, email: [email protected]

Fahreza Dhika Pradana, email: [email protected]

Hendra Medianto, email: [email protected]

Wishnu Kusumo Agung E, email: [email protected]

Yuli Susanti, email: [email protected]

Program Diploma IV Akuntansi Khusus

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang Selatan

Abstrak   – 

  Makalah ini membahas mengenai karakteristik dari aset bersejarah dan aset biologis dalam

akuntansi sektor publik. Selain itu dijelaskan pula mengenai pengakuan, pengukuran, dan penyajian aset

bersejarah dan aset biologis menururt Internasional Public Sector Accounting Standard yang merupakan

 standar internasional bagi akuntansi sektor publik serta berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah

 yang berlaku bagi pemerintah di Indonesia.

Page 2: Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

7/21/2019 Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

http://slidepdf.com/reader/full/aset-biologis-dan-sejarah-sap-dan-ipsas 2/12

2

1.  PENDAHULUAN

Sebagaimana dijelaskan di dalam PSAP 04, laporan keuangan untuk tujuan umum adalah

laporan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi akuntansi

keuangan yang lazim. Yang dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat, legislatif, lembaga

 pengawas, pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan

 pinjaman, serta pemerintah. Laporan keuangan meliputi laporan keuangan yang disajikan

terpisah atau bagian dari laporan keuangan yang disajikan dalam dokumen publik lainnya seperti

laporan tahunan. Informasi keuangan yang disajikan di dalam laporan keuangan tersebut

merupakan wujud tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat yang mencakup sumber dan

 pengelolaan aset  –   aset yang dimiliki oleh pemerintah. Laporan keuangan yang baik adalah

laporan keuangan yang dapat dipahami, relevan, andal, dapat diperbandingkan, dan lengkap.

Kelengkapan laporan keuangan dapat dilihat dari keberadaan komponen seperti Laporan Arus

Kas, Laporan Realisasi Anggaran, Catatan Atas Laporan Keuangan, Neraca serta Laporan

Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Perubahan SAL. Karena begitu

 pentingnya peran laporan keuangan bagi pemerintah, maka wajib disusun laporan keuangan yang

 baik, benar, dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Indonesia dengan latar belakang sejarah yang sangat panjang telah meninggalkan aset  –  aset

 bersejarah sebagai saksi perjalanan negara ini dari waktu ke waktu. Keberadaan aset  –   aset

tersebut tentu harus disajikan di dalam laporan keuangan milik pemerintah sehingga kriteria

lengkap dalam penyajian laporan keuangan dapat dipenuhi. Penyajian aset  –   aset bersejarah

tersebut bukan berarti tidak menemui kendala. Dengan usia yang tua akan sangat sulit untuk

menentukan nilai yang tepat di dalam penyajian aset bersejarah tersebut. Begitu pula dengan aset

 biologis yang dimiliki pemerintah. Dengan keaneka ragaman hayati yang dimiliki Indonesia,

akan muncul kesulitan di dalam penyajian aset –  aset biologis yang dimiliki pemerintah.

Sebagaimana pemerintah negara  –  negara di dunia telah menetapkan standar akuntansi bagi

 pemerintahnya, Indonesia juga menetapkan standar akuntansi pemerintah sebagaimana di

sebutkan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010. Namun, aset bersejarah dan aset

 biologis tidak dijelaskan secara terpisah dalam satu standar tersendiri melainkan terdapat di

dalam standar akuntansi pemerintah aset tetap dan persediaan. Untuk itulah, disajikan pula di

dalam makalah ini penjelasan tentang aset bersejarah dan aset biologis menurut  International

Page 3: Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

7/21/2019 Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

http://slidepdf.com/reader/full/aset-biologis-dan-sejarah-sap-dan-ipsas 3/12

3

 Public Sector Standard (IPSAS) yaitu  IPSAS 17 Property, Plant, Equipment   dan  IPSAS 27

 Agriculture.

2.  PEMBAHASAN

A.  ASET BERSEJARAH (HERITAGE ASSETS )

1.  Menurut PSAP 07

Aset bersejarah dijelaskan dalam PSAP 07 tentang Akuntansi Aset Tetap. Pemerintah tidak

diharuskan menyajikan aset bersejarah pada neraca, melainkan aset tersebut harus diungkapkan

dalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Aset tetap disajikan sebagai aset bersejarah dikarenakan

kepentingan budaya, lingkungan, dan sejarah. Karakteristik aset bersejarah sebagai ciri khasnya

antara lain: 

1) 

 Nilai kultural, lingkungan, pendidikan, dan sejarahnya tidak mungkin secara penuh

dilambangkan dengan nilai keuangan berdasarkan harga pasar;

2)  Peraturan dan hukum yang berlaku melarang atau membatasi secara ketat pelepasannya

untuk dijual;

3)  Tidak mudah untuk diganti dan nilainya akan terus meningkat selama waktu berjalan

walaupun kondisi fisiknya semakin menurun;

4)  Sulit untuk mengestimasikan masa manfaatnya. Untuk beberapa kasus dapat mencapai

ratusan tahun.

Contoh dari aset bersejarah adalah bangunan bersejarah, monumen, tempat-tempat purbakala

(archaeological sites) seperti candi, dan karya seni (works of art).

Aset bersejarah biasanya diharapkan untuk dipertahankan dalam waktu yang tak terbatas.

Cara perolehan beragam termasuk pembelian, donasi, warisan, rampasan, ataupun sitaan. Aset

ini jarang dikuasai dikarenakan alasan kemampuannya untuk menghasilkan aliran kas masuk,

dan akan mempunyai masalah sosial dan hukum bila memanfaatkannya untuk tujuan tersebut.

Pengakuan dan Pengukuran

Aset bersejarah harus disajikan dalam bentuk unit, misalnya jumlah unit koleksi yang

dimiliki atau jumlah unit monumen, dalam Catatan atas Laporan Keuangan dengan tanpa nilai.

Oleh karena itu, aset bersejarah tidak mengenal penyusutan. Biaya untuk perolehan, konstruksi,

 peningkatan, rekonstruksi harus dibebankan sebagai belanja tahun terjadinya pengeluaran

Page 4: Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

7/21/2019 Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

http://slidepdf.com/reader/full/aset-biologis-dan-sejarah-sap-dan-ipsas 4/12

4

tersebut. Biaya tersebut termasuk seluruh biaya yang berlangsung untuk menjadikan aset

 bersejarah tersebut dalam kondisi dan lokasi yang ada pada periode berjalan.

Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi manfaat lainnya kepada pemerintah selain

nilai sejarahnya, sebagai contoh bangunan bersejarah digunakan untuk ruang perkantoran. Untuk

kasus ini, aset tersebut akan diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap lainnya.

Untuk aset bersejarah lainnya, potensi manfaatnya terbatas pada karakteristik sejarahnya, sebagai

contoh monumen dan reruntuhan (ruins).

Pengungkapan

Berdasarkan PSAP 07 paragraf 83 disebutkan bahwa aset bersejarah diungkapkan secara rinci,

antara lain nama, jenis, kondisi dan lokasi aset tersebut.

2.  Menurut IPSAS 17

Konsep umum dari aset bersejarah (heritage asset) nasional termasuk juga warisan budaya,

konsep ini berlaku bagi semua benda yang memiliki nilai budaya (cultural value)  dan

merepresentasikan kekayaan suatu negara. Terdapat banyak definisi tentang aset bersejarah oleh

 banyak negara termasuk organisasi internasional seperti UNESCO, United Nations, atau pun

 International Council of Museums (ICOM). Namun dalam penerapan akuntansi menurut IPSAS,

 belum terdapat definisi formal tentang aset bersejarah terlebih lagi kriteria yang berbeda dapat

diaplikasikan untuk memasukkan suatu aset dalam kategori ini. IPSAS 17 ( Property, plant, and

equipment), menjelaskan bahwa “beberapa aset dikategorikan sebagai aset bersejarah karena

mengandung unsur kebudayaan, pengaruh lingkungan atau sejarah”.  

Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan

Berdasarkan IPSAS 17, ketentuan dalam IPSAS ini tidak membutuhkan entitas untuk

mengakui aset bersejarah yang memenuhi kriteria dari definisi dan kriteria pengakuan dari

 property, plant, and equipment . Jika sebuah entitas mengakui adanya aset bersejarah maka

entitas harus menerapkan pengungkapan berdasarkan standar ini dan dapat untuk menerapkan

 pengukuran berdasarkan standar IPSAS 17 namun tidak diharuskan.

Beberapa aset dikategorikan sebagai aset bersejarah karena sifat kebudayaan, lingkungan,

atau kepentingan akan sejarah. Contoh dari aset bersejarah termasuk gedung dan monumen

sejarah, situs arkeologi, daerah konservasi dan karya seni. Karakteristik tertentu yang dapat

digambarkan dari aset bersejarah (walaupun karakteristik ini tidak hanya berlaku untuk aset

 bersejarah) yaitu :

Page 5: Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

7/21/2019 Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

http://slidepdf.com/reader/full/aset-biologis-dan-sejarah-sap-dan-ipsas 5/12

5

a.   Nilai dari budaya, lingkungan, pendidikan, dan sejarah tidak hanya didasarkan pada nilai

finansial dari harga pasar.

 b.  Terdapat larangan atau batasan yang ketat dalam hal pelepasan aset melalui penjualan.

c.  Tidak dapat digantikan dan nilai aset tersebut dapat bertambah walaupun kondisi fisiknya

mengalami penurunan.

d.  Sangat sulit untuk mengestimasi umur manfaat aset tersebut, dalam beberapa kasus aset

 bersejarah memiliki umur manfaat hingga beberapa ratus tahun.

Entitas sektor publik memiliki porsi besar atas kepemilikan aset bersejarah yang dikuasai

selama bertahun-tahun dan dengan berbagai macam cara, termasuk pembelian, donasi, warisan,

dan penyitaan. Aset bersejarah jarang dikuasai karena kemampuannya untuk menghasilkan kas

masuk, dan terdapat hambatan legal maupun sosial untuk menggunakan aset bersejarah untuk

menghasilkan kas.

Beberapa aset bersejarah memiliki manfaat ekonomi mendatang atau potensi jasa

dibandingkan dengan nilai sejarahnya, sebagai contoh, sebuah gedung sejarah digunakan untuk

 perkantoran. Dalam kasus ini, aset tersebut dapat diakui dan diukur dengan basis yang sama

dengan aset tetap yang lain. Untuk aset bersejarah lainnya, manfaat ekonomi mendatang atau

 potensi jasa dibatasi dengan karakteristik bersejarah aset tersebut, sebagai contohnya, monumen

dan reruntuhan. Keberadaan baik dari manfaat ekonomi mendatang dan potensi jasa dapat

mempengaruhi pemilihan dasar pengukuran.

Entitas yang mengakui adanya aset bersejarah harus mengungkapkan beberapa hal sebagai

 berikut :

a.  Dasar pengukuran yang digunakan

 b.  Metode penyusutan yang digunakan jika ada

c.   Nilai kotor tercatat aset

d.  Akumulasi penyusutan di akhir periode jika ada

e.  Rekonsiliasi dari nilai tercatat di awal dan akhir periode yang menunjukkan komponen

tertentu.

B.  ASET BIOLOGIS

1.  Menurut PSAP 05

PSAP mengklasifikasikan aset biologis ke dalam klasifikasi aset persediaan yang selanjutnya

diatur dalam PSAP 05 tentang Akuntansi Persediaan. Oleh sebab itu, dalam pembahasan

Page 6: Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

7/21/2019 Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

http://slidepdf.com/reader/full/aset-biologis-dan-sejarah-sap-dan-ipsas 6/12

6

selanjutnya hanya akan diuraikan tentang aset persediaan berupa hewan dan tanaman untuk

dijual atau diserahkan kepada masyarakat termasuk di dalamnya barang-barang untuk tujuan

 berjaga-jaga seperti cadangan pangan misalnya beras. Persediaan hewan dan tanaman untuk

dijual atau diserahkan kepada masyarakat misalnya sapi, kuda, ikan, benih padi dan bibit

tanaman. Persediaan dalam kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Pengakuan

Persediaan diakui pada saat:

a.  Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya

yang dapat diukur dengan andal,

 b.  Diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya berpindah.

Pada akhir periode akuntansi catatan persediaan disesuaikan dengan hasil inventarisasi fisik.

Pengukuran

Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan menggunakan nilai

wajar. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar

 pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm length transaction).

Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods). Penghitungan beban

 persediaan dilakukan dalam rangka penyajian Laporan Operasional.

Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, maka pengukuran pemakaian persediaan

dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai metode

 penilaian yang digunakan. Dalam hal persediaan dicatat secara periodik, maka pengukuran

 pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal

 persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir

 persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan.

Pengakuan

Laporan keuangan mengungkapkan:

a. 

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;

 b.  Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang digunakan dalam

 pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi,

 barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang

Page 7: Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

7/21/2019 Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

http://slidepdf.com/reader/full/aset-biologis-dan-sejarah-sap-dan-ipsas 7/12

7

masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada

masyarakat; dan

c.  Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang.

2.  Menurut IPSAS 27

Ruang Lingkup

IPSAS 27 diterapkan pada hal berikut, ketika berhubungan dengan Agricultural Activity:

a.  Aset biologis; dan

 b.  Produk agrikultural pada saat panen.

Aset biologis digunakan dalam banyak kegiatan di entitas sektor publik. Ketika aset biologis

digunakan untuk penelitian, pendidikan, transportasi, hiburan, rekreasi, pengendalian pabean

atau kegiatan lainnya yang bukan Agricultural Activity, maka aset biologis tersebut tidak dicatat

 berdasarkan IPSAS 27. Aset biologis dimaksud yang memenuhi definisi aset, dapat

menggunakan IPSAS lain dalam menentukan pencatatan akuntansinya yang sesuai, misalnya

 berdasarkan IPSAS 12 mengenai persediaan dan IPSAS 17 mengenai  property plant and

equipment .

Standar ini diterapkan untuk produk agricultural, yang merupakan produk/hasil panen dari

aset biologis entitas, hanya pada saat panen. Setelah itu, IPSAS 12 atau standar lainnya yang

sesuai dapat diterapkan.

Definisi Agricultural activity  adalah suatu manajemen oleh entitas atas suatu transformasi biologis

dan hasil panen aset biologis yang bertujuan untuk dijual, didistribusikan tanpa atau dengan

 biaya nominal atau dikonversi ke hasil pertanian atau ke tambahan aset biologi untuk dijual atau

untuk distribusi tanpa biaya atau nominal biaya. Hasil pertanian adalah hasil produk panen dari

aset biologis suatu entitas. Aset biologis adalah hewan atau tanaman yang hidup. Transformasi

 biologis terdiri dari proses pertumbuhan, degenerasi, produksi, dan prokreasi yang menyebabkan

 perubahan kualitatif atau kuantitatif dalam aset biologis.

Biaya untuk menjual adalah tambahan biaya yang terkait langsung dengan pelepasan dari

aset, termasuk biaya keuangan dan pajak penghasilan. Pelepasan mungkin terjadi melalui

 penjualan atau melalui distribusi tanpa biaya atau nominal biaya. Sekelompok aset biologis

adalah agregasi dari hewan atau tanaman hidup yang sama. Panen adalah pelepasan produksi dari

aset biologis atau penghentian proses kehidupan aset biologis.

Page 8: Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

7/21/2019 Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

http://slidepdf.com/reader/full/aset-biologis-dan-sejarah-sap-dan-ipsas 8/12

8

 Agricultural activity meliputi beragam aktivitas seperti pemeliharaan peternakan, kehutanan,

 perkebunan, floriculture, dan aquaculture. Ciri-ciri umum dari kegiatan tersebut:

a.  Kemampuan untuk berubah, hewan dan tanaman hidup dapat mengalami perubahan biologis;

 b.  Manajemen perubahan, manajemen memfasilitasi perubahan biologis tersebut melalui

 peningkatan atau setidaknya menjaga kestabilan kondisi yang diperlukan bagi proses

 perubahan tersebut terjadi.

c.  Pengukuran perubahan, perubahan kualitas atau kuantitas yang ditimbulkan dari transformasi

 biologis atau panen diukur dan dimonitor sebagai fungsi rutin manajemen.

Pengakuan dan Pengukuran

Suatu entitas akan mengakui suatu aset biologis atau hasil pertanian pada saat dan hanya jika:

  Entitas mengendalikan aset sebagai akibat peristiwa masa lalu;

 

Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan atau potensi layanan terkait dengan

aset akan mengalir ke entitas; dan

   Nilai wajar atau biaya aset dapat diukur secara andal.

Sebuah aset biologis harus diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap tanggal

 pelaporan diukur nilai wajarnya setelah dikurangi biaya untuk menjual, kecuali jika nilai wajar

tidak dapat diukur secara andal. Hal ini juga berlaku jika aset biologis diterima melalui non- 

exchange transaction .

Hasil pertanian dipanen dari aset biologis suatu entitas harus diukur pada nilai wajardikurangi biaya untuk menjual pada saat titik panen. Hasil pengukuran dimaksud merupakan

biaya pada tanggal terjadinya tersebut, ketika menerapkan IPSAS 12, atau Standar lain

yang berlaku.

Anggapan bahwa nilai wajar dapat diukur dengan andal untuk aset biologis tidak selamanya

 berjalan mulus. Anggapan tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal untuk aset

 biologis yang ditentukan oleh harga pasar atau nilainya yang tidak tersedia, dan alternatif

estimasi penentuan nilai wajar yang ditentukan secara jelas tidak dapat diandalkan. Dalam kasus

seperti itu, suatu aset biologis harus diukur pada biaya dikurangi akumulasi penyusutan dan

akumulasi kerugian penurunan nilai. Setelah nilai wajar dari aset biologis seperti menjadi andal

terukur, suatu entitas harus mengukurnya pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.

Setelah aset biologis tidak lancar memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai aset yang

dimiliki untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok pelepasan yang diklasifikasikan sebagai

Page 9: Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

7/21/2019 Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

http://slidepdf.com/reader/full/aset-biologis-dan-sejarah-sap-dan-ipsas 9/12

9

aset yang dimiliki untuk dijual) sesuai dengan standar akuntansi internasional atau nasional yang

relevan dengan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan,

dianggap bahwa nilai wajar dapat diukur dengan andal.

Keuntungan dan Kerugian

Sebuah keuntungan atau kerugian yang timbul dari pengakuan awal dari suatu aset biologis

 pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya

untuk menjual dari suatu aset biologis harus dimasukkan dalam surplus atau defisit untuk periode

 peristiwa tersebut terjadi. Sebuah keuntungan atau kerugian yang timbul dari pengakuan awal

hasil pertanian pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual harus dimasukkan dalam surplus

atau defisit untuk periode peristiwa tersebut terjadi.

Penyajian

Entitas harus mengungkapkan keseluruhan keuntungan atau kerugian yang timbul dalam

 periode berjalan terkait pengakuan awal aset biologis dan produk agrikutural dan dari perubahan

nilai wajar dikurangi biaya menjual aset biologis.

Entitas harus menyediakan deskripsi aset biologis yang membedakan antara aset biologis

yang consumable dan bearer , serta membedakan antara aset biologis yang ditujukan untuk dijual

dengan yang ditujukan untuk didistribusikan tanpa biaya atau dengan nominal biaya. Aset

 biologis consumable  yaitu aset biologis yang akan dipanen sebagai produk agrikultural, atau

untuk dijual, atau didistribusikan tanpa biaya atau dengan nominal biaya. Contoh aset biologis

consumable yaitu hewan dan tanaman untuk satu kali pemakaian, seperti ternak yang ditujukan

untuk produksi daging, ternak untuk dijual, tanaman seperti jagung dan gandum, dan pohon

untuk menghasilkan kayu. Aset biologis bearer  yaitu aset biologis yang digunakan berulang atau

 berlanjut lebih dari satu tahun dalam suatu aktivitas agrikultural. Contoh aset biologis bearer  

antara lain ternak yang menghasilkan susu, domba yang menghasilkan wol, dan pohon yang

menghasilkan buah.

Jika tidak diungkapkan di tempat lain dalam laporan keuangan, entitas harus menjelaskan:

a. 

sifat aktivitas entitas yang melibatkan setiap kelompok aset biologis; dan

 b.   pengukuran non-keuangan atau estimasi jumlah fisik dari:

1)  setiap kelompok aset biologis entitas pada akhir periode

2)  output dari produk agrikultural selama periode

Page 10: Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

7/21/2019 Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

http://slidepdf.com/reader/full/aset-biologis-dan-sejarah-sap-dan-ipsas 10/12

10

Entitas harus mengungkapkan metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam

menentukan nilai wajar dari tiap kelompok produk agrikultural pada saat panen dan tiap

kelompok aset biologis. Entitas harus mengungkapkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

dari produk agrikultural yang dipanen selama periode, yang ditentukan pada saat panen.

Entitas harus mengungkapkan:

a.  Keberadaan dan nilai tercatat aset biologis yang kepemilikannya terbatas, dan nilai tercatat

aset biologis yang dijaminkan untuk kewajiban;

 b.  Sifat dan tingkat pembatasan terhadap entitas untuk penggunaan atau kemampuan menjual

aset biologis;

c.  Jumlah komitmen untuk pengembangan atau perolehan aset biologis;

d.  Risiko keuangan manajemen strategis terkait kegiatan agrikultural.

Entitas harus menyajikan rekonsiliasi perubahan nilai tercatat aset biologis antara awal dan

akhir periode berjalan. Rekonsiliasi tersebut meliputi:

a.  Keuntungan/kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual,

diungkapkan secara terpisah antara aset biologis consumable dan bearer; 

 b.  Peningkatan akibat pembelian;

c.  Peningkatan akibat perolehan aset melalui transaksi non pertukaran;

d.  Penurunan yang dapat diatribusikan pada penjualan dan aset biologis yang diklasifikasikan

sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan standar terkait;

e.  Penurunan akibat distribusi tanpa biaya atau dengan nominal biaya;

f.  Penurunan akibat panen;

g.  Peningkatan sebagai hasil dari kombinasi entitas;

h.  Perbedaan pertukaran bersih yang timbul dari translasi laporan keuangan ke dalam penyajian

mata keuangan berbeda, dan translasi dari operasi dengan mata uang asing ke dalam

 penyajian mata uang pelaporan entitas;

i.  Perubahan lainnya.

Untuk aset biologis yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, dimana entitas

mengukur aset biologis pada biayanya dikurangi akumulasi depresiasi dan akumulasi kerugian

 penurunan nilai pada akhir periode, entitas harus mengungkapkan:

a.  Deskripsi aset biologis;

 b.  Penjelasan mengapa nilai wajar tidak dapat diukur secara andal;

Page 11: Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

7/21/2019 Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

http://slidepdf.com/reader/full/aset-biologis-dan-sejarah-sap-dan-ipsas 11/12

11

c.  Jika mungkin, rentang estimasi dimana nilai wajar kemungkinan besar berada;

d.  Metode penyusutan yang digunakan;

e.  Masa manfaat atau tingkat penyusutan yang digunakan;

f.   Nilai tercatat kotor dan akumulasi penyusutan (kesuluruhan dengan akumulasi rugi

 penurunan nilai) pada awal dan akhir periode.

Jika nilai wajar aset biologis yang sebelumnya diukur pada biaya dikurangi akumulasi

depresiasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, kemudian menjadi dapat diukur secara andal

selama periode berjalan, entitas harus mengungkapkan:

a.  Deskripsi aset biologis;

 b.  Penjelasan mengapa nilai wajar menjadi dapat diukur secara andal; dan

c.  Efek dari perubahan.

Page 12: Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

7/21/2019 Aset Biologis Dan Sejarah-sap Dan Ipsas

http://slidepdf.com/reader/full/aset-biologis-dan-sejarah-sap-dan-ipsas 12/12

12

DAFTAR PUSTAKA

International Public Sector Accounting Standards Boards. 2014.  Handbook of International

 Public Sector Accounting Pronouncements. New York.

International Federation of Accountant Public Sector Commitee. Study 17 Property, Plant,

 Equipment. New York.

International Federation of Accountant Public Sector Commitee. Study 27 Agriculture.  New

York. 

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.