ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan...

26
ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHAN Mustofa Kamil dkk

Transcript of ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan...

Page 1: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

dan LATIHAN

Mustofa Kamildkk

Page 2: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 2

PEMBAHARUAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN

Pembaharuan pendidikan dan DIKLAT (Educational Reform) acapkali disalah artikan sebagai perubahan kurikulum dan Program DIKLAT.

Pembaharuan pendidikan dan Latihan memang selalu harus dilakukan, karena tuntutan perubahan ilmu pengetahuan, perubahan masyarakat, dan atau perubahan dunia pendidikan.

Perkembangan design peletihan yang semakin maju sejalan dengan tuntutan pasar (market)

Manajemen SDM semakin berkembang pesat, akan sulit diikuti apabila mengandalkan pelatihan tanpa assessment

Badan Diklat

Page 3: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 3

PEMBAHARUAN PENDIDIKAN Perubahan pendidikan di Indonesia yang terakhir

lebih didorong oleh tuntutan perubahan politik dan masyarakat, yaitu adanya otonomi daerah.

Otonomi daerah mengakibatkan pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab daerah otonom (Kabupaten/Kota/Propinsi)

Salah satu bentuknya ialah perubahan design kurikulum, yaitu pengmbangan kurikulum menjadi tanggung jawab Daerah Otonom dan terutama satuan pendidikan.

Page 4: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 4

PEMBAHARUAN PENDIDIKANdan LATIHAN

Tanggung jawab design Program Diklat harus memenuhi berbagai ketentuan: Design Program DIKLAT (Kurikulum) harus dapat

menjamin keberlangsungan Pengembangan SDM. Design Program DIKLAT harus dapat menjamin

kualitas latihan yang tinggi. Program DIklat harus sesuai dengan kebutuhan

sasaran (peserta diklat).

Page 5: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 5

PEMBAHARUAN DIKLAT

Karena itu maka Kurikulum DIKLAT harus dikembangkan atas dasar: Standar pendidikan dan Latihan. Perkembangan ilmu pengetahuan Kebutuhan nyata sasaran peserta didik dan

pengembangannya (pengembangan SDM). Design program Diklat harus dapat menjamin

terjadinya proses pendidikan dan latihan dengan hasil latihan yang bermutu tinggi.

Page 6: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 6

ASESMEN PENDIDIKAN dan LATIHAN

Salah satu komponen pendidikan dan Latihan yang acapkali terabaikan ialah asesmen DIKLAT atau yang biasa dikenal sebagai “evaluasi DIKLAT”.

Perhatian pelatih atau masyarakat lebih tertuju kepada asesmen sumatif, ketimbang assmen formatif.

Asesmen sumatif diselenggarakan setelah proses DIKLAT selesai dilaksanakan.

Page 7: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 7

ASESMEN SUMATIF

Fungsi pokok asesmen sumatif ialah untuk menilai atau mengukur sejauh mana tujuan atau standar yang ditentukan sebelum kegiatan DIKLAT dimulai dapat dicapai.

Setelah asesmen sumatif dilakukan tidak ada lagi upaya DIKLAT yang dapat dilakukan.

Asesmen sumatif sangat berguna bagi pihak di luar proses DIKLAT, terutama para pengambil keputusan kebijakan DIKLAT.

Page 8: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 8

ASESMEN SUMATIF

Informasi yang diperoleh melalui asesmen sumatif: Tingkat penguasaan (mastery) hasil belajar. Perbandingan hasil belajar dengan kelompk

norma atau kinerja eksternal. Informasi obyektif sebagai dasar memberi nilai. Data komparatif tentang kedudukan peserta didik. Data untuk menentukan tingkat capaian program

pendidikan.

Page 9: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9

ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan asesmen sumatif: Kekuatan:

Sangat dibutuhkan untuk menentukan nilai akhir peserta diklat

Dapat meningkatkan akuntabilitas pelataih atau program diklat

Dapat digunakan untuk menentukan efektifitas proses pembelajaran Diklat

Dapat memotivasi keterlibatan peserta latihan dalam proses pembelajaran dalam pelatihan

Dapat meningkatkan penguasaan materi pelatihan oleh peserta diklat.

Page 10: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 10

ASESMEN SUMATIF Kelemahan Asesmen Sumatif:

Membuat ketergantungan yang berlebihan pada hasil asesmen sumatif

Dapat meningkatkan berbagai upaya yang tidak benar hanya untuk mencapai hasil asesmen sumatif yang tinggi

Dapat mendorong pelatih untuk melakukan pelatihan untuk tes atau pembelajaran tentang tes

Tidak banyak informasi yang dapat dipetik untuk perbaikan pembelajaran latihan

Peserta membuat tes sebagai tujuan belajar, bukan perubahan tingkah laku untuk menghadapi masa depan.

Page 11: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 11

ASESMEN FORMATIF

ASESMEN FORMATIF When the cook tastes the soup, that’s formative;

when the guests taste the soup, that’s summative (Bob Shake)

Asesmen formatif dimaksudkan untuk memonitor proses pelatihan

Tujuan pokoknya untuk memberi umpan balik secara bersinambung kepada pelatih, peserta latihan, lembaga pengirim.

Page 12: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 12

ASESMEN FORMATIF

Hasil asesmen formatif dapat digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan proses pelatihan.

Tempalah besi selagi panas. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa

asesmen formatif dapat meningkatkan mutu bahkan meningkatkan standar pelatihan

Page 13: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 13

ASESMEN FORMATIF Komponen asesmen formatif yang terpenting: Umpan balik (Feedback) Swa asesmen (Self-assessment)

Umpan balik tidak hanya untuk peserta pelatihan, tetapi untuk semua komponen pelatihan.

Umpan balik dapat: Mengingatkan tujuan yang akan dicapai. Memberkan gambaran nyata capaian peserta pelatihan menjembatani antara keduanya.

Page 14: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 14

ASESMEN FORMATIF Berbagai bentuk umpan balik yang efektif: Memfasilitasi swa asesmen Mendorong dialog peserta latihan – pelataih; pelatih –

peserta latihan. Memberi gambaran kinerja yang bermutu. Memperkecil kesenjanngan antara kenyataan kinerja

dengan kinerja yang diharapkan. Responsif terhadap kebutuhan peserta latihan. Harus didasarkan kepada kriteria yang tetap. Harus memotivasi belajar/berlatih dan pembentukan

kepercayaan diri.

Page 15: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 15

ASESMEN FORMATIF Swa asesmen akan mampu membuat proses pelatihan

menjadi efektif dan efisien. Kebaikan swa asesmen:

Peserta pelatihan akan bertanggung jawab atas proses belajar dalam pelatihan sendiri.

Peserta latihan akan mampu menetapkan langkah berikutnya dalam pelatihan/belajar.

Walaupun peserta pelatihan mengalami kegagalan, ia akan dapat bangkit kembali.

Menjadi peserta latihan sebagai pembelajar yang percaya diri. Akan menjadi peserta pelatihan sebagai pembelajar yang aktif

dalam proses pembelajaran pelatihan. Akan menjadi lebih independen dan bermotivasi tinggi.

Page 16: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 16

ASESMEN FORMATIF

PELATIH HARUS LEBIH TERGANTUNG PADA ASESMEN FORMATIF.

PELATIH HARUS BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PERUBAHAN TINGKAH LAKU PESERTA LATIHAN.

PELATIH HARUS LEBIH BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PROSES PELATIHAN KETIMBANG HASIL PELATIHAN.

Page 17: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 17

ASESMEN ALTERNATIF

Perubahan besar dalam dunia asesmen terjadi pada tahun 1988, ketika Grant P. Wiggins menulis tentang Authentic Assessment dalam journal Phi Delta Kappan.

Wiggins mempersoalkan tes baku (Standardized Test) yang dianggap tidak mendukung proses pembelajaran dan tidak sesuai dengan kehidupan nyata.

Page 18: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 18

ASESMEN ALTERNATIF KELEMAHAN TES BAKU: Menginvasi prifasi Menimbulkan kecemasan Mengkategorikan peserta tes secara permanen Menghukum peserta tes yang cerdas dan kreatif Mendiskriminasi peserta tes dari kelompok

tertentu. Hanya mengukur hasil belajar yang terbatas dan

superfisial. Mengutamakan hasil belajar, bukan proses.

Page 19: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 19

ASESMEN ALTERNATIF KEUNGGULAN TES BAKU: VALID RELIABEL ADIL AKURAT

KELEMAHAN POKOKNYA: HANYA MENGUKUR HASIL BELJAR TIDAK DAPAT MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN TIDAK AUTENTIK

Page 20: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 20

ASESMEN ALTERNATIF

WIGGINS MEMPERKENALKAN AUTHENTIC ASSESSMENT yang kemudian lebih dikenal sebagai ALTERNATIVE ASSESSMENT: yaitu proses penilaian dan pengukuran kinerja perilaku peserta secara multi dimensional pada situasi nyata (life-like performance behavior).

Page 21: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 21

ASESMEN ALTERNATIF ASESMEN ALTERNATIF diartikan sebagai

alternatif terhadap penilaian secara tradisional, yaitu tes baku, yang menuntut peserta untuk dapat mendemostrasikan kemampuan atau keterampilannya untuk melakukan sesuatu atau menjawab dan memecahkan masalah yang dihadapinya dengan cara tertentu, ketimbang hanya memilih salah satu jawaban dari sejumlah option yang telah diberikan.

Page 22: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 22

ASESMEN ALTERNATIF

DUA BENTUK ASESMEN ALTERBATIF: ASESMEN KINERJA (performance assessment) ASESMEN PORTOFOLIO (portfolio assessment)

ASESMEN KINERJA: yaitu suatu bentuk asesmen yang mengharuskan peserta pelatihan untuk mempertunjukkan kinerja, tidak hanya sekedar memilih jawaban dari alternatif jawaban yang telah disediakan.

Page 23: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 23

ASESMEN ALTERNATIF

KATA KUNCI ASESMEN KINERJA: TASK RUBRIC

Page 24: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 24

ASESMEN ALTERNATIF

ASESMEN PORTOFOLIO: adalah asesmen yag terdiri dari kumpulan hasil karya peserta didik yang disusun secara systematik yang menunjukkan dan membuktikan upaya belajar, hasil belajar, proses belajar, dan kemajuan belajar yang telah ditempuh oleh peserta didik dalam jangka waktu tertentu.

Page 25: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 25

ASESMEN ALTERNATIF

KATA KUNCI ASESMEN PORTOFOLIO: COLLECT SELECT REFLECT

Page 26: ASESMEN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN dan LATIHANfile.upi.edu/Direktori/SPS/...MUSTOFA_KAMIL/PELATIHAN/ASESMEN_DI… · 2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 9 ASESMEN SUMATIF Kekuatan dan kelemahan

2010/3/30 BANDAR LAMPUNG 26