asbabul nusul

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut fakta sejarah Al Qur’an dinuzulkan dalam kurun waktu sekitar 23 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa AL Qur’an turun dalam ruang dan waktu tertentu dalam konteks masyarakat Arab. Dalam memahami teks AL Qur’an, ada hal menarik yang samp[ai sekarang orang tidak pernah melupakannya, khususnya orang – orang yang menggeluti masalah hukum islam. Sebagian berpendapat bahwa pemahaman AL Qur’an harus disesuaikan dengan konteks saat dinuzulkan ayat. Sebagian lain berpendapat bahwa pemahaman itu harus didasarkan atas keumuman lafadz ayat, bukan didasarkan atas keumuman lafadz ayat, bukan didasarkan atas kekhususan sebab nuzulnya. Ilmu Asbab al-nuzul sangat penting untuk diketahui. Namun perlu dicatat bahwa tidak semua ayat AL Qur’an ada latar belakang nuzulnya, bahkan hanya sedikit sekali ayat-ayat yang mempunyai latar belakang Nuzulnya B. Rumusan Masalah - 1 -

Transcript of asbabul nusul

Page 1: asbabul nusul

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut fakta sejarah Al Qur’an dinuzulkan dalam kurun waktu sekitar 23

tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa AL Qur’an turun dalam ruang dan waktu

tertentu dalam konteks masyarakat Arab.

Dalam memahami teks AL Qur’an, ada hal menarik yang samp[ai sekarang

orang tidak pernah melupakannya, khususnya orang – orang yang menggeluti

masalah hukum islam. Sebagian berpendapat bahwa pemahaman AL Qur’an

harus disesuaikan dengan konteks saat dinuzulkan ayat. Sebagian lain

berpendapat bahwa pemahaman itu harus didasarkan atas keumuman lafadz ayat,

bukan didasarkan atas keumuman lafadz ayat, bukan didasarkan atas kekhususan

sebab nuzulnya.

Ilmu Asbab al-nuzul sangat penting untuk diketahui. Namun perlu dicatat

bahwa tidak semua ayat AL Qur’an ada latar belakang nuzulnya, bahkan hanya

sedikit sekali ayat-ayat yang mempunyai latar belakang Nuzulnya

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas penulis dapat menarik rumusan masalah yang akan

dibahas menjadi pembahsan makalah ini yaitu mengenai : Asbab Al-Nuzul

C. Tujuan Makalah

Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa bisa mengerti

mengenai Asbab Al-Nuzul dan untuk memenenuhi tugas mata kuliah yang

bersangkutan

- 1 -

Page 2: asbabul nusul

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan macam-macam asbab Al-Nuzul

a. Pengertian Asbab Al-Nuzul

1. Menurut bahasa arab

Sabab Al-nuzul berarti turunya ayat-ayat Al-uran yang di turunkan secara

berangsur-angsur selama + 29 tahun. Al-quran diturunkan untuk

memperbaiki akodah, obadah, akhlak dan pergaulan manusia yang telah

menyimpang dari kebenaran.1

2. Shubha Al-shalih Ialah :

Artinya :

“Sesuatu yang dengan sebabnya turun suatu ayat atau beberapa ayat

yang mengandung sebab itu atau memberi jawaban terhadap sebab itu,

atau menerangkan hukumnya pada masa terjadinya sebab tersebut”.

Defenisi ini memberikan kesimpulan turun suatu ayat adakalanya

berbentuk peristiwa dan berbentuk pertanyaan.

Sebab-sebab turunya ayat dalam bentuk pertanyaan ada tiga macam

yaitu :

1 H. Q. Shalen, dkk. 2000. Asbabun Nuzul. Bandung : CV. Penerbit Diponegoro hal 10

- 2 -

Page 3: asbabul nusul

1. Pertengkaran, misal perselisihan yang berkecamuk antara golongan

suku gus dan suku khazaq

2. Kesalahan yang serius, misalnya Seorang yang mengimani shalat

dalam keadaan mabuk sehingga tersalah membaca surat Al-kafirun

3. Cita-cita dan keinginan, misalnya persesuaian-persesuaian Umar bin

Al-Khatab dengan ketentuan-ketentuan ayat-ayat Al-quran

Adapun sebab-sebab turnya ayat yang dalam bentuk pertanyaan adalah :

1. Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang telah lalu

2. Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang

berlangsung pada waktu itu

3. Pertanyaan yang berhubungan dengan masa yang akan datang

Namun tidak semua ayat diturunkan dengan sebab tertentu tetapi ada

kelompok ayat yang diturunkan tanpa sebab. Dimaklumi memang bahwa

keinginan para sahabat untuk mengikuti perjalanan turnya wahyu

merupakan intensitas keimanan yang tinggi dan mendorong mereka untuk

memberikan perhatian maksimal kepada nabi dan Al-quran sehingga

segala sesuatu yang diketahui tentang sebab-sebab turunya Al-quran

diperoleh dari mereka.

3. Menurut Az-Zarkani

“Asbab An-Nuzul” adalah khusus atau sesuatu yang terjadi serta ada

hubunganya dengan turunya ayat Al-quran sebagai penjelas hukum pada

saat peristiwa itu terjadi.

4. Ash-shabuni

“Asbab An-Nuzul”adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan

turunya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan peristiwa

dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada nabi

atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama.

- 3 -

Page 4: asbabul nusul

5. Mana’ Al-Qthathan

“Asbab An-Nuzul”adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunya

Al-quran berkenaan dengan waktu peristiwa itu terjadi, baik berupa satu

kejadian,atau berupa pertanyaan kepada nabi.

Kendatipun redaksi-redaksi pendefenisian diatas sedikit berbeda,

semuanya menyimpulkan bahwa Asbab An-nuzul adalah kejadian atau

peristiwa yang melatar belakangi turunya ayat Al-Qur’an . Ayat tersebut

dalam rangka menjawab, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-

masalah yang timbul dari kejadian-kejadian tersebut.

b. Macam-macam Asbab An-nuzul dan contohnya

Dari segi sebab dan ayat yang turun, Asbab An-nuzul dapat dibagi

kepada sebab turunya lebih dari satu dan ini persoalan yang terkandung dalam

kelompok ayat yang tueun satu. Serta persoalan yang terkandung dalam

sekelompok ayat yang turun lebih dari satu.2

Ada dua jenis redaksi yang digunakan oleh perawi dalam

mengungkapkan riwayat asbab an-nuzul, yaitu Sharih (visionable/jelas) dan

muthamilah (impossible/kemungkinan). Redaksi Sharid artinya riwayat yang

suda jelas menunjukan asbab An-nuzul, dan tidak mungkin pula menunjukan

yang lainya.

Contoh riwayat asbab An-Nuzul yang menggunakan redaksi sharih

adalah sebuah riwayat yang dibawakan oleh jabir bahwa orang-orang yahudi

berkata “Apabila seorang suami mendatangi “qubul” istrinya dari

belakanganak yang lahir akan juling.”

B. Ungkapan-Ungkapan Asbab An-Nuzul

2 Syadali, Ahmad dan Rofi’i, Ahmad. 1997. Ulumul Qur’an. Bandung : CV. Pustaka Setia, hal 23

- 4 -

Page 5: asbabul nusul

Ungkapan yang digunakan oleh para sahabat untuk menunjukan sebab turunya

Al-qu’an tidak selamanya sama. Ungkapan-ungkapan tersebut terdiri dari;3

1. Sebab Al-nuzul disebutkan tidak jelas

2. Sebab Al-nuzul tidak ditunjukan dengan lafal sebab, tetapi dengan

mendatangkan lafal yang masuk kepada ayat

3. Sebab Al-nuzul dipahami secara pasti dari konteknya

4. Sebab Al-nuzul tidak disebutkan dengan ungkapan, sebab secara jelas,

tidak dengan mendatangkan yang menunjukan sebab, dan tidak pula berupa

jawaban yang dibangun atas dasar pernyataan.

C. Urgensi dan kegunaan Asbab An-Nuzul

Mengetahui dan mempelajari sebab Al-nuzul bagi turunya Al-qur’an sangat

penting, terutama dalam memahami ayat-ayat yang menyankut hukum.

Ahmad adil kamal menjelaskan bahwa turunya ayat-ayat Al-qur’an melalui

dua cara yaitu :

1. Ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang dikemukakan kepada

nabi

2. Ayat-ayat turn sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau

pertanyaan.

Dan, Al-Zaqani menyebutkan ada 7 macam kegunaan atau faedah mengetahui

Asbab An-Nuzul yaitu :

1. Pengetahuan tentang sebab Al-nuzul membawa kepada pengetahuan tentang

rahasia dan tujuan khusus mensyariatkan agamanya melalui Al-qur’an

2. Pengetahuan tentang sebab Al-nuzul membantu dalam memahami ayat dan

mengindarkan kesulitanya

3. Pengetahuan tentang sebab Al-nuzul dapat menolak dugaan adanya

pembatasan dalam ayat yang menurut lahirnya mengandung pembatasan

3 H. Masyhur, Kahar. 1992. Pokok-Pokok Ulumul Qur’an. Jakarta : PT Rineka Cipta, hal 45

- 5 -

Page 6: asbabul nusul

4. Pengetahuan tentang sebab Al-nuzul dapat mengkhususkan (talalsis) hukum

pada sebab menurut ulama yang memandang bahwa yang mesti siperhatikan

adalah kekhususan sebab dan hukum keumuman lafal

5. Dengan mempelajari sebab Al-nuzul diketahui pula bahwa sebab turunya ayat

tidak pernah keluar dari hukum yang terkandung dalam ayat tersebut

sekalipun datang mukhasisnya (yang mengkhususkan)

6. Sebab Al-nuzul di ketahui otang yang ayat tertentu turun padanya secara tepat

sehingga tidak terjadi kesamaran bisa membawa kepada penuduhan terhadap

orang yang tidak bersalah dan pembebasan bagi orang yang bersalah

7. Pengetahuan tentang sebab Al-nuzul akan mempermuda orang menghafal

ayat-ayat Al-qur’an serta memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan orang

yang mendengarnya jika mengetahui sebab turnya

D. Berbilangnya Asbab Al-nuzul

1. Berbilsngnya asbab An-Nuzul untuk Satu Ayat (Ta’Sabab wa Nazil An-Nazil

AWahid)

Pada kenyataanya tidak setiap ayat memiliki riwayat asbab An-Nuzul

dalam satu versi. Ada kalanya satu ayat memeliki beberapa versi riwayat

asbab An-Nuzul.

Untuk mengatasi riwayat asbab An-Nuzul dalam satu ayat dari sisi

redaksi, para ulama mengemukakan cara-cara berikut:

a) Tidak mempermasalahkan

b) Mengambil versi riwayat asbab An-Nuzul yang menggunakan redaksi

sharih

c) Mengambil versi sahih (valid)

Adapun terhadap versi riwayat asbab An-Nuzul dalam satu ayat, versi

berkualitas, para ulama mengemukakan langkah-langkah sebagai berikut.

1.) Mengambil versi riwayat yang sahih

- 6 -

Page 7: asbabul nusul

Cara ini mengambil bila terdapat dua versi riwayat tenteng asbab An-

Nuzul satu ayat, satu versi berkualitas sahih, sedangkan yang lainya tidak.

2.) Melakukan study seleksi (tarwih)

Langkah ini diambil bila kedua versi asbab An-Nuzul yang berbeda-

beda itu kualitasnya sama-sama sahih4

E. Cara mengetahui riwayat Asbab An-nuzul

Asbab An-Nuzul adalah peristiwa yang terjadi pada zaman Rasullulah Saw.

Oleh karena itu, tidak boleh ada jalan lain unyuk mengetahuinya. Selain

bedasarkan periwayatan (pertransmisian) yang benar (naql ash-shalih) dari orang-

orang yang melihat dan mendengar langsung tentang turunya Al-Qur’an.

Para ulama salaf sangatlah keras dan ketat dalam menerima berbagai riwayat

yang berkaitan dengan asbab An-Nuzul. Keketatan mereka itu di titik beratkan

pada seleksi peribadi si pembawa riwayat (para rawi), sumber riwayat (isnad) dan

redaksi berita (matan).

Akan tetapi, perlu di catat bahwa sikap kekristian mereka tidak di kenakan

terhadap materi asbab An-Nuzul yang diriwayatkan oleh sahabat nabi, yang tidak

masuk dalam lapangan penukilan dan pendengaran, dapat di pastikan ia

mendengari hatinya sendiri.

F. Manfaat Mempelajarinya

Mengetahui Asbabun Nuzul dari ayat Qur’an adalah perkara yang

penting. Al-Wahidi berpendapat bahwa menafsirkan ayat tanpa bertitik tolak pada

sejarah & penjelasan turunnya tidaklah mungkin. Ibnu Daqiqil ‘Iedberpendapat

bahwa keterangan tentang Asbabun Nuzul merupakan salah satu jalan yang tepat

dalam memahami Al-Qur’an. Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa ilmu Asbabun

4 Chirzia Muhammad. 1998. Ulumul Quran . Yogyakarta: Dana Bakti Prima Yasa. Hal 79

- 7 -

Page 8: asbabul nusul

Nuzul akan membantu dalam memahami ayat, karena ilmu tentang sebab akan

menimbulkan ilmu akibat.5

Adapun manfaat mempelajari Asbabun Nuzul adalah :

1. Mengetahui hikmah diundangkannya suatu hukum & perhatian syara’

terhadap kepentingan umum.

2. Mengkhususkan hukum yang diturunkan dengan sebab yang terjadi, bila

hukum itu dinyatakan dalam bentuk umum. Ini bagi mereka yang berpendapat

bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab yang khusus bukan lafal yang

umum. Masalah ini merupakan masalah khilafiyah yang akan saya jelaskan

kemudian.

3. Memberi pengkhususan lafal umum (yang terdapat dalil yang

mengkhususkan) hanya terhadap yang selain bentuk sebab. Dan bentuk sebab

itu tidak dapat dikeluarkan, karena masuknya sebab ke dalam lafal yang

umum itu bersifatqaht’i (pasti). Contohnya :

�هم�ع�ذ�اب� ة و�ل خ ر� �او�اآل� �ي واف يالد�ن ع ن ل �ات �مؤ�م ن ال ت �غ�اف ال� ال �ات �مح�ص�ن �ال مون �ر� �ي #ذ ين #ال ن إ

“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik,

yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la`nat di dunia dan

akhirat, dan bagi mereka azab yang besar.” (QS. An-Nuur [24] : 23

Ayat ini turun berkenaan dengan Aisyah ra secara khusus atau para isteri Nabi

SAW. Namun juga berlaku umum untuk semua mukminah. Tetapi Allah SWT

tidak menerima tobat orang yang menuduh zina Aisyah atau para isteri Nabi

SAW & menerima tobat jika yang dituduh adalah mukminah selain mereka. Hal

ini mengingat masuknya sebab (orang menuduh Aisyah & isteri-isteri nabi SAW)

kedalam cakupan makna lafal yang umum itu bersifat qath’i.

4. Merupakan cara terbaik untuk memahami makna Al-Qur’an & menyingkap

kesamaran yang tersembunyi dalam ayat-ayatnya. Contohnya :

ع�ل�وا ي�ف� ل�م� ا ب�م� د�وا م� ي�ح� أ�ن� ب�ون� ي�ح� و� ا ت�و�� أ ا ب�م� ون� ح� ر� ي�ف� ال�ذ�ين� �ب�ن س� ت�ح� ال�

�ل�يم� أ ع�ذ�اب� م� ل�ه� و� ال�ع�ذ�اب� م�ن� ة% از� ب�م�ف� م� ب�ن�ه� س� ت�ح� ال� ف�5 HR. Hakim, dan disahihkannya pula.

- 8 -

Page 9: asbabul nusul

“Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang gembira

dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap

perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa

mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih.” (QS. Ali Imran

[3] : 188)

Marwan bin Al-Hakam kesulitan memahami ayat ini, sehingga Ibn Abbas

menjelaskan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan ahli kitab yang

menyembunyikan persoalan dari Rasul SAW. Dengan cara itu mereka mengharap

dipuji & mereka bergembira telah berbuat seperti itu.[5] Contoh lainnya, Firman

Allah SWT :

ن�اح� ج� ال� ف� ر� اع�ت�م� و�أ� ال�ب�ي�ت� �ج ح� م�ن� ف� الل�ه� ع�ائ�ر� ش� م�ن� و�ة� ر� ال�م� و� ا ف� �الص � إ�ن

ا ... م� ب�ه� ي�ط�و�ف� أ�ن� ع�ل�ي�ه�

“Sesungguhnya Shafaa & Marwah adalah sebahagian dari syi`ar Allah. Maka

barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-`umrah, maka tidak ada

dosa baginya mengerjakan sa`i antara keduanya….” (QS. Al-Baqarah [2] : 158)

Ada yang berpendapat sa’i itu mubah dengan ayat ini. Namun Aisyah ra

menjelaskan bahwa sa’i itu suatu kewajiban dengan cara menceritakan asbabun

nuzul ayat ini yang berkenaan dengan kebiasaan jahiliyyah orang Anshar.[6]

5. Mengetahui kepada siapa ayat itu diturunkan sehingga ayat tersebut tidak

diterapkan kepada orang lain karena dorongan rasa permusuhan & perselisihan.

Contohnya :

و�هم�ا �ل ي ق�ب م ن� ون �قر ال ل�ت خ� و�ق�د� ج� خ�ر� أ �ن� أ ي ن �ع د�ان �ت أ م�ا �ك ل ف0 أ �ه د�ي و�ال ل ق�ال� #ذ ي و�ال

ين� و#ل� األ� اط ير س�

� أ ال# إ ه�ذ�ا م�ا �قول ف�ي ح�ق9 #ه الل و�ع�د� ن# إ ء�ام ن� �ل�ك� و�ي #ه� الل �ان �غ يث ت �س� ي

“Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu

keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkankepadaku bahwa aku akan

dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu

kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan,

"Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar". Lalu dia

- 9 -

Page 10: asbabul nusul

berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang yang dahulu

belaka". (QS. Al-Ahqaf [46] : 17)

Karena marah kepada Abdurrahman bin Abu Bakar, Marwan mengatakan

bahwa ayat ini turun mengenai Abdurrahman. Namun Aisyah ra membantahnya

& mengatakan, “Marwan telah berdusta. Demi Allah, maksud ayat itu tidaklah

demikian.”

Lafal & Sebab Ayat

Pembahasan ini dibagi menjadi dua yaitu :

1. Apabila yang diturunkan sesuai dengan sebab secara umum, atau sesuai dengan

sebab secara khusus, maka yang umum diterapkan pada keumumannya &

yang khusus pada kekhususannya.

Contoh pertama

وهن# ب �ق�ر� ت و�ال� �م�ح يض ال ف ي اء� Dس� الن وا �ز ل ف�اع�ت �ذGى أ هو� قل� �م�ح يض ال ع�ن �ك� ون �ل أ �س� و�ي

ين� #و#اب الت ح ب� ي #ه� الل ن# إ #ه الل م ك م�ر�� أ �ث ي ح� م ن� وهن# �ت ف�أ ن� �ط�ه#ر� ت ذ�ا ف�إ ن� �ط�هر� ي #ى ح�ت

�ط�هDر ين� �مت ال ح ب� و�ي

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah : "Haidh itu adalah

kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di

waktu haidh; & janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.

Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang

diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

yang taubat & menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-

Baqarah [2] : 222)

Anas berkata : Bila isteri orang-orang Yahudi haid, mereka dikeluarkan dari

rumah. Tidak diberi makan & minum. Dan didalam rumah tidak boleh

bersama-sama. Lalu ditanyakan tentang hal ini kepada Rasulullah SAW, maka

Allah SWT menurunkan Al-Baqarah [2] : 222. Kemudian sabda Rasul SAW :

“Bersama-samalah dengan mereka di rumah & perbuatlah segala sesuatu

kecuali menggaulinya.” (HR. Muslim, Abu Daud, Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu

Majah & yang lainnya)[8]

- 10 -

Page 11: asbabul nusul

Contoh kedua

“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang

menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, padahal

tidak ada seorangpun memberikan suatu ni'mat kepadanya yang harus

dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari

keridhaan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar

mendapat kepuasan.” (QS. Al-Lail [92] : 17-21)

Kata al-atqa menunjukkan tasrif berbentuk af’al untuk menunjukkan

arti superlative, tafdil yang disertai al-‘adiyah, sehingga ia dikhususkan bagi

orang yang karenanya ayat itu turun. Menurut Al-Wahidi, “Al-Atqa adalah

Abu Bakar As-Siddiq, menurut pendapat para ahli tafsir.” Menurut ‘Urwah,

“Abu Bakar telah memerdekakan 7 (tujuh) orang budak yang disiksa karena

membela agama Allah, untuk itu turunlah ayat ini.”[9] ‘Amir bin Abdullah

bin Zubair, menambahkan, “Maka berkenaan dengan Abu Bakar, turunlah

ayat ini.”[10] 6

2. Jika sebab itu khusus sedang ayat yang turun berbentuk umum. Ada dua

pendapat :

a. Menurut Jumhur Ulama, yang menjadi pegangan adalah lafal yang umum bukan sebab yang khusus. Contohnya :

6 Chirzia Muhammad. 1998. Ulumul Quran . Yogyakarta: Dana Bakti Prima Yasa. Hal 79

- 11 -

Page 12: asbabul nusul

“Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak

ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang

itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia

adalahtermasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah) yang kelima : bahwa

la`nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta. Isterinya

itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah

sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta,

dan (sumpah) yang kelima : bahwa la`nat Allah atasnya jika suaminya itu

termasuk orang-orang yang benar”. (QS. An-Nuur [24] : 6-9)

Hukum yang diambil dari lafal umum ini tidak hanya mengenai

peristiwa Hilal, tetapi diterapkan pula pada kasus serupa lainnya tanpa

memerlukan dalil lain. Dan inilah kiranya pendapat yang lebih tepat.

b. Segolongan ulama berpendapat, yang menjadi pegangan adalah sebab yang

khusus, bukan lafal yang umum. Karena lafal yang umum itu menunjukkan

bentuk sebab yang khusus. Untuk dapat diberlakukan kepada kasus selain

sebab, diperlukan dalil lain seperti qias. 7

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

7 Chirzia Muhammad. 1998. Ulumul Quran . Yogyakarta: Dana Bakti Prima Yasa. Hal 90

- 12 -

Page 13: asbabul nusul

Adapun kesimpulan yang dipaparkan dalam makalah ini yaitu : Asbab al-

nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat AL

Qur’an, dalam rangka menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan masalah-

masalah yang timbul dari kejadian tersebut.

Ahmad adil kamal menjelaskan bahwa turunya ayat-ayat Al-qur’an melalui

dua cara yaitu : Ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang

dikemukakan kepada nabi dan Ayat-ayat turn sebagai permulaan tanpa didahului

oleh peristiwa atau pertanyaan.

B. Saran

Adapun saran yang dikemukakan dalam makalah ini yaitu hendaknya

bagi para pembaca agar dapat memberikan masukan yang bersifat

membangun demi kesempurnaan makalah ini.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Asbab an-Nuzul” tepat pada

waktunya.

- 13 -

Page 14: asbabul nusul

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah

membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi

motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan

saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Bengkulu, Oktber 2013

Penyusun

- 14 -

i

Page 15: asbabul nusul

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFATR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Tujuan ......................................................................................1

C. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan macam-macam Asbab al-Nuzul................................... 3

B. Ungkapan Asbab An-Nuzul.................................................................. 5

C. Urgensi dan Kegunaan Asbab An-Nuzul............................................. 6

D. Berbilanya Asbab Al-Nuzul................................................................. 6

E. Cara Mengetahui Riwayat Asbab An-Nuzul........................................ 7

F. Manfaat Mempelajari .......................................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 13

B. Kritik dan Saran ................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iii

- 15 -

ii

Page 16: asbabul nusul

DAFTAR PUSTAKA

H. Q. Shalen, dkk. 2000. Asbabun Nuzul. Bandung : CV. Penerbit Diponegoro

Syadali, Ahmad dan Rofi’i, Ahmad. 1997. Ulumul Qur’an. Bandung : CV. Pustaka

Setia

H. Masyhur, Kahar. 1992. Pokok-Pokok Ulumul Qur’an. Jakarta : PT Rineka Cipta

Al-Haththan, Manna. 1973. Mabalis Fil Ulum Al-Quran, Beirut : Al-Syarika Al-

Mutthahida Li Al-Tauzi.

Chirzia Muhammad. 1998. Ulumul Quran . Yogyakarta: Dana Bakti Prima Yasa.

- 16 -iii