Asa
Transcript of Asa
Penerapan Manajemen Kebidanan Varney Dalam Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Resiko Tinggi Dengan Eklampsi
Adapun penerapan manajemen kebidanan menurut Varney meliputi : pengkajian, intervensi data, masalah, potensial antisipasi, implementasi, intervensi, evaluasi.
Langkah I: Pengkajian
Pasien datang periksa dari kepala sampai ujung kaki termasuk sistem tubuh, penampilan umum dan status fisiologi. Pada pasien eklampsi kita kaji terutama ke arah adanya tanda-tanda eklampsia antara lain :
1. Data Subyektif
1) Biodata
Umur penting karena merupakan faktor predisposisi terjadinya eklampsi. Pada eklampsi dapat terjadi pada umur 35 tahun.
2) Keluhan pasien
Ditunjukkan pada data yang terutama mengarah pada tanda dan gejala yang berhubungan dengan eklampsia. Pada keadaan ini klien mengeluh kepala pusing, kaki dan jari tangan bengkak.
3) Riwayat penyakit keluarga
Berkaitan dengan ini dikaji terutama mengenai penyakit hipertensi dan penyakit diabetes melitus (DM), dimana keduanya merupakan penyakit keturunan. Bila hal ini terjadi maka hipertensi yang timbul dapat dijadikan data yang bukan mengacu pada tanda eklampsi.
4) Riwayat Kesehatan Pasien
Ditujukan pada faktor-faktor penyakit yang diderita yang berkaitan dengan arah Predisposisi eklampsi yaitu hipertensi, protein urine positif dam disertai kejang
5) Riwayat kebidanan
Dikaji terutama riwayat kehamilan yang lalu bagi multigravida apakah pada riwayat kehamilan yang lalu mengalami hal yang sama HPHT untuk menentukan umur kehamilan.
6) Riwayat keluarga berencana
Terutama pada ibu dengan alkon hormonal, untuk mengetahui penggunaan alkon sebelum hamil karena hipertensi salah satu kontrak indikasi penggunaan alat kontrasepsi hormonal.
7) Riwayat perkawinan
Kemungkinan psikologis pasien sebagai penyebab terjadinya eklampsi, meskipun merupakan penyebab yang belum jelas. Gangguan psikologis pada ibu dapat memacu timbulnya eklampsi dalam kehamilan.
8) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Perlu dikaji mengenai :
Pola nutrisi
Berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang asin, atau mengkonsumsi makanan yang berlebihan sehingga terjadi kenaikan berat badan yang berlebihan, ini perlu dicurigai terjadinya eklampsi.
Pola aktifitas dan latihan Dikaji karena dasar pengobatan pada eklampsi adalah istirahat yang cukup, dengan ini tekanan darah dan oedema berangsur berkurang ditambah dengan suntikan anti kejang.
Pola persepsi kesehatan Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan usaha yang akan dilakukan ibu untuk menolong dirinya sendiri apabila terjadi eklampsi.
Pola persepsi kognitif Untuk mengkaji kemampuan daya ingat terhadap peristiwa yang pernah dialami pada masa lalu yang berkaitan dengan kejadian eklampsi, kaitannya dengan riwayat obstetri yang lalu dan riwayat kehamilan sekarang.
Pola pertahanan diri Bagaimana ibu dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya yang dapat mempengaruhi mentalnya atau memperberat penyakitnya.
9) Keadaan psikologis
Terutama pada psikologis pasien yang tidak stabil karena ini salah satu faktor penyebab terjadinya eklampsi, didalamnya terdapat data bagaimana keluarga, suami maupun dirinya sendiri menerima kehamilannya.
10) Pengetahuan pasien
Yang dikaji adalah berkaitan dengan pengetahuan pasien tentang eklampsia yang meliputi pengertian, resiko dan upaya pengobatan.
2. Data Obyektif Dari data obyektif terutama dikaji mengenai
1) Tekanan darahDitujukan untuk mengetahui keadaan ibu berkaitan dengan eklampsi yaitu kenaikan sistolik 30 mm HG atau lebih diatas tekanan biasa, tekanan histolik naik 15 mm HG atau lebih atau menjadi 90 mm HG.
2) Berat badan Pada pemeriksaan awal maupun ulang untuk mengevaluasi kenaikan BB yaitu bila kenaikan berat badan kg per minggu dinyatakan normal, sedang berat badan dalam 1 minggu naik 1 kg sampai beberapa kali, disertaim kejang ini perlu diwaspadai.
3) Muka/kaki dan jari tangan (Extremitas)Pola eklampsi akan terjadi oedema, pada eklampsi ringan oedem biasanya belum terjadi, oedem terjadi karena penimbunan cairan umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh yang dijumpai pada muka, kaki maupun jari tangan.
4) Perkusi Terjadinya spasme arteriol mempengatuhi pusat rangsang saraf diotak sehingga reflek patella tidak terjadi.
5) Auskultasi Ditujukan untuk mengetahui keadaan janin didalam kandungan guna mendeteksi adanya gawat janin.
3. Data Penunjang
1) Laboratorium Diarahkan untuk mengkaji protein urine, karena protein urine yang positif merupakan tanda dan gejala pre eklampsi.
2) Pemeriksaan dalam untuk menilai kemajuan persalinan.
3) UPD untuk mengetahui ada tidaknya kesempitan panggul.
Langkah II; Merumuskan Diagnosa/Masalah Kebidanan
a. Diagnosa Nomenklatur
Diagnosa ditetapkan berdasarkan data-data yang tekumpul dari pengkajian yaitu ; G1 P0 A0,umur 21 th, hamil 39 mingguJanin tunggal.hidup intra uterinPresentasi kepala,sudah masuk PAP,pukaDengan eklampsi
Masalah kebidananDidasari dengan tanda-tanda yang terkumpul dari pengkajian maka masalah kebidanan yang dapat ditetapkan adalahPeningkatan tekanan darah,dan gangguan psikologi yaitu cemas karena kondisi ibu.
Langkah III: Mengantisipasi Diagnosa/Masalah Potensial
Diagnosa potensial yang kemungkinan muncul pada ibu bersalin dengan eklampsi. Karena sudah disertai kejang.
Langkah IV: Menetapkan Kebutuhan Tindakan Segera berdasarkan
Kondisi yang mungkin muncul adalah kegawatan pada janin yang perlu tindakan segara dengan oxygenasi dan melakukan kolaborasi dengan dokter untuk penanganan atau pemberian therapy dan oxygenasi, serta obat anti kejang.
Langkah V: Merencanakan Asuhan Secara Menyeluruh
Perencanaan asuhan berkaitan dengan diagnosa dan masalah yang ditetapkan dan disusun secara prioritas yaitu :
1) Memberitahu tentang hasil pemeriksaan keadaan ibu dan janin 2) Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapy dan pemeriksaan laboratorium.
Langkah VI : Implementasi
Pelaksanaan berdasarkan rencana yang disusun adalah:
1) Memberikan informasi tentang keadaan pasien. 2) Mengadakan kolaborasi dengan dokter, bila diperlukan.3) Memberikan pengetahuan dan memberi motivasi terhadap tidak lanjut penaganan persalinannya.
Masalah Kecemasan pasien terhadap keadaan dirinya dan janinnya diberikan penyuluhan dan konseling tentang eklamsi dan cara mengatasinya
Kebutuhan Masalah Untuk pemeriksaan laboratorium, persalinan dan lain-lain akan berkolaborasi.
LangkahVII:Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk menilai pelaksanaan asuhan kebidanan mengacu pada diagnosa nomenklatur, masalah dan kebutuhan pasien telah dapat teratasi atau belum adalah:
1) Apakah eklampsi teratasi2) Apakah terjadi kegawatan pada janin?3) Apakah kejang pasien teratasi?