As-Sunnah

4
Pengalaman Muhasabah dan Shalat Qiyamul Lail Oleh Nur Iman Affandi, 1306461983 Pada saat saya duduk di bangku sekolah menengah atas di SMA Negeri 47 Jakarta yang berada di daerah Tanah Kusir Jakarta Selatan, saya mengikuti acara yang diadakan khusus untuk siswa kelas 12 dalam rangka persiapan menghadapi ujian nasional yaitu acara muhasabah dan salat qiyamul lail. Muhasabah sendiri berasal dari akar kata hasiba yahsabu hisab, artinya secara etimologis melakukan perhitungan. Dalam terminologi syari, muhasabah adalah sebuah upaya evaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan dalam semua aspeknya. Baik bersifat vertikal, hubungan dengan Allah, maupun horisontal, hubungan dengan sesama manusia. Ia merupakan salah satu sarana yang dapat mengantarkan manusia mencapai tingkat kesempurnaan sebagai hamba Allah SWT. Sedangkan qiyamul lail berasal dari kata atau lafazh qiyam apabila asalnya dari kata kerja (fi'il) qaa-ma, artinya tegak atau berdiri. Kata qiyam juga merupakan bentuk jama' dari kata qaa-imun, artinya yang tegak, yang berdiri dan kata atau kalimat Lail dalam bahasa Indonesia biasanya diartikan malam, yaitu masa atau waktu yang datang sesudah siang. Maka yang disebut malam adalah masa yang terbentang dari sejak terbenam matahari hingga terbitnya. Adapun yang dimaksud dengan "qiyam" dalam bahasan ini adalah shalat. Adapun shalat disebut qiyam, karena pada hukum asalnya shalat itu harus dikerjakan berdiri,

description

Sunnah in Islam

Transcript of As-Sunnah

Pengalaman Muhasabah dan Shalat Qiyamul LailOleh Nur Iman Affandi, 1306461983

Pada saat saya duduk di bangku sekolah menengah atas di SMA Negeri 47 Jakarta yang berada di daerah Tanah Kusir Jakarta Selatan, saya mengikuti acara yang diadakan khusus untuk siswa kelas 12 dalam rangka persiapan menghadapi ujian nasional yaitu acara muhasabah dan salat qiyamul lail. Muhasabah sendiri berasal dari akar kata hasiba yahsabu hisab, artinya secara etimologis melakukan perhitungan. Dalam terminologi syari, muhasabah adalah sebuah upaya evaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan dalam semua aspeknya. Baik bersifat vertikal, hubungan dengan Allah, maupun horisontal, hubungan dengan sesama manusia. Ia merupakan salah satu sarana yang dapat mengantarkan manusia mencapai tingkat kesempurnaan sebagai hamba Allah SWT. Sedangkan qiyamul lail berasal dari kata atau lafazh qiyam apabila asalnya dari kata kerja (fi'il) qaa-ma, artinya tegak atau berdiri. Kata qiyam juga merupakan bentuk jama' dari kata qaa-imun, artinya yang tegak, yang berdiri dan kata atau kalimat Lail dalam bahasa Indonesia biasanya diartikan malam, yaitu masa atau waktu yang datang sesudah siang. Maka yang disebut malam adalah masa yang terbentang dari sejak terbenam matahari hingga terbitnya. Adapun yang dimaksud dengan "qiyam" dalam bahasan ini adalah shalat. Adapun shalat disebut qiyam, karena pada hukum asalnya shalat itu harus dikerjakan berdiri, (kecuali ada sebab-sebab yang membolehkannya duduk seperti sakit, dan sebagainya). Jadi yang dimaksud dengan qiyamul lail ialah shalat yang dikerjakan pada waktu malam dengan shifat, kaifiyat dan rakaat tertentu sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Berkenaan dengan qiyamul-lail ini Allah berfirman dalam quran surah Al-Furqon : 63-64

yang artinya : "Dan hamba-hamba Allah yang Maha penyayang (ialah) mereka yang berjalan di permukaan bumi ini dengan merendah diri, dan apabila orang-orang jahil mengajak mereka berbicara (dengan perkataan yang tidak sopan), mereka menjawab dengan perkataan yang sopan. Dan mereka itu apabila pada waktu malam hari bersujud dan berdiri (shalat) karena (ikhlas) kepada Tuhan mereka."Acara ini berlangsung selama 2 hari 1 malam dimana pada saat saya mengikuti acara tersebut saya hanya tidur kurang lebih selama 2 jam karena hampir sepanjang malam acara ini diisi dengan ibadah. Shalat isya berjamaah tepatnya pada pukul 7 adalah tanda dimulainya acara ini. Seusai shalat isya berjamaah acara dilanjutkan dengan makan malam kurang lebih selama 15 menit. 10 menit kemudian acara dilanjutkan dengan muhasabah yang dipimpin oleh ESQ 165. Di sesi muhasabah ini pembimbing dari ESQ memberikan ceramah dari pentingnya muhasabah dilakukan oleh seorang muslim dan ia menganjurkan sebagai seorang muslim kita harus sering-sering bermuhasabah karena manusia memang tidak pernah luput dari dosa. Pada sesi ini hampir semua teman-teman saya menangis karena memang saya akui alunan musik yang di sajikan oleh pembimbing dan olah katanya memang sangat bagus dan mengetuk hati. Setelah kurang lebih 2-3 jam sesi muhasabah selesai dan langsung masuk waktu tidur yang singkat, hanya dari jam 11 malam sampai jam 1 dini hari. Ketika waktu menunjukkan pukul 1 dini hari saya dibangunkan kembali oleh guru saya selaku panitia dari acara ini. Dengan mata yang masih setengah menutup dan rasa kantuk yang hebat saya bersiap-siap untuk melaksanakan shalat qiyamul lail. Shalat qiyamul lail dilaksanakan secara berjamaah. Secara garis besar tidak ada beda dengan shalat seperti biasa hanya saja pada sesi ini imam membacakan surat yang panjang sekali 1 rakaat dapat memakan waktu 5 sampai 10 menit. Setelah selesai kemudian istirahat selama 10 menit acara langsung dilanjutkan dengan shalat subuh berjamaah yang kemudian disambung dengan tadarus al-quran hingga acara selesai pada pukul 6 pagi. Dari acara ini saya merasa mendapat banyak manfaat karena membuat mental saya lebih siap dalam menghadapi ujian nasional.