Artikel_11105639

8
 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KOTA DEPOK DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS DAN DATABASE POSTGRESQL Tias Ekawati (11105639) Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok E-mail: tias_asbudi@y ahoo.com ABSTRAK Kota Depok adalah kota yang sangat besar begitu pula dengan tempat ibadahnya yang sangat banyak dan tersebar. Maka pada skripsi ini penulis membuat Sistem Informasi geografis tempat ibadah kota depok dengan menggunakan quantum gis dan database  postgreSQL. Quantum gis penulis gunakan untuk digitasi peta yaitu terdiri dari digitasi kelurahan, digitasi jalan dan digitasi titik tempat ibadah yang menghasilkan file .shp lalu dikonversi menjadi database postgreSQL. sedangkan postgreSQL penulis gunakan untuk database peta dan admin. Informasi yang disajikan meliputi nama tempat ibadah, lokasi, luas, nomor telpon, trayek angkot, nomor BA dan nomor register. Keberadaan tempat ibadah harusnya menjadi perhatian pemerintah Depok maka diharapkan dengan adanya Sistem Informasi Geografis Tempat Ibadah Kota Depok ini, informasi mengenai tempat ibadah menjadi lebih tersruktur sehingga masyarakat menjadi lebih mudah untuk mendapatkanny a. Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Tempat Ibadah, Quantum GIS. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Saat ini kota Depok sudah menjadi kota yang sangat maju, berbagai fasilitas dapat dengan mudah kita temui di Depok mulai dari Universitas Negeri atau pun swasta, Hotel, Perumahan, Rumah sakit, Tempat Rekreasi dan tempat ibadah. Salah satu fasilitas yang ada di kota depok adalah tempat ibadah yang tersebar di seluruh kota depok seperti Masjid, Gereja, Pura dan vihara. Keberadaan tempat ibadah juga tidak kalah penting dengan keberadaan fasilitas lainnya. Tempat ibadah menjadi fasilitas  public yang wajib ada di setiap daerah. Setiap warga yang beragama pasti melaksanakan ibadah atau sekedar berdoa di tempat i badah. Indonesia adalah negara yang beragama oleh karena itu merupakan suatu keharusan bagi suatu daerah memiliki tempat ibadah. Bahkan tak  jarang banyak tempat ibadah yang juga dijadikan tempat rekreasi. Keberadaannya yang menyebar mengharuskan adanya suatu sistem yang memudahkan dalam menyediakan informasi mengenai tempat ibadah tersebut. Mulai dari lokasinya, luas bangunan, sarana transportasi menuju kesana, serta keterangan lainnya mengenai tempat ibadah tersebut yang berguna bagi warga setempat juga warga luar daerah tersebut. Perkembangan teknologi komputer telah menghadirkan sistem informasi geografis yang dapat

Transcript of Artikel_11105639

Page 1: Artikel_11105639

5/17/2018 Artikel_11105639 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel11105639 1/8

 

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KOTA DEPOK DENGAN

MENGGUNAKAN QUANTUM GIS DAN DATABASE POSTGRESQL

Tias Ekawati (11105639)

Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi InformasiUniversitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok 

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Kota Depok adalah kota yang sangat besar begitu pula dengan tempat ibadahnya yang

sangat banyak dan tersebar. Maka pada skripsi ini penulis membuat Sistem Informasi

geografis tempat ibadah kota depok dengan menggunakan quantum gis dan database

 postgreSQL. Quantum gis penulis gunakan untuk digitasi peta yaitu terdiri dari digitasi

kelurahan, digitasi jalan dan digitasi titik tempat ibadah yang menghasilkan file .shplalu dikonversi menjadi database postgreSQL. sedangkan postgreSQL penulis gunakan

untuk database peta dan admin. Informasi yang disajikan meliputi nama tempat ibadah,

lokasi, luas, nomor telpon, trayek angkot, nomor BA dan nomor register. Keberadaan

tempat ibadah harusnya menjadi perhatian pemerintah Depok maka diharapkan

dengan adanya Sistem Informasi Geografis Tempat Ibadah Kota Depok ini, informasi

mengenai tempat ibadah menjadi lebih tersruktur sehingga masyarakat menjadi lebih

mudah untuk mendapatkannya.

Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Tempat Ibadah, Quantum GIS.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Saat ini kota Depok sudah

menjadi kota yang sangat maju,

berbagai fasilitas dapat dengan mudah

kita temui di Depok mulai dari

Universitas Negeri atau pun swasta,

Hotel, Perumahan, Rumah sakit,

Tempat Rekreasi dan tempat ibadah.Salah satu fasilitas yang ada di kota

depok adalah tempat ibadah yang

tersebar di seluruh kota depok seperti

Masjid, Gereja, Pura dan vihara.

Keberadaan tempat ibadah juga tidak 

kalah penting dengan keberadaan

fasilitas lainnya. Tempat ibadah

menjadi fasilitas  public yang wajib ada

di setiap daerah. Setiap warga yang

beragama pasti melaksanakan ibadah

atau sekedar berdoa di tempat ibadah.

Indonesia adalah negara yang

beragama oleh karena itu merupakan

suatu keharusan bagi suatu daerah

memiliki tempat ibadah. Bahkan tak 

 jarang banyak tempat ibadah yang juga

dijadikan tempat rekreasi.

Keberadaannya yang menyebar

mengharuskan adanya suatu sistemyang memudahkan dalam menyediakan

informasi mengenai tempat ibadah

tersebut. Mulai dari lokasinya, luas

bangunan, sarana transportasi menuju

kesana, serta keterangan lainnya

mengenai tempat ibadah tersebut yang

berguna bagi warga setempat juga

warga luar daerah tersebut.

Perkembangan teknologi

komputer telah menghadirkan sistem

informasi geografis yang dapat

Page 2: Artikel_11105639

5/17/2018 Artikel_11105639 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel11105639 2/8

 

membantu menyelesaikan masalah

yang dihadapi. Sistem Informasi

Geografis dapat menyajikan informasi

lokasi masjid, luas bangunan dan rute

terdekat dengan jelas, cepat, danakurat, baik dalam bentuk peta

maupun data. Sistem Informasi

Geografis ini diupayakan untuk 

menjadi sarana mengakses informasi

yang cepat.

Ruang Lingkup

Penulis menitik beratkan

informasi geografis tempat ibadah

yang terdapat di kota Depok berupapeta yang terdiri dari peta lokasi

tempat ibadah, luas bangunan, rute

menuju ke tempat ibadah dan

keterangan lainnya.

Tujuan

Tujuan penulisan ini adalah

terwujudnya sistem informasi

geografis untuk mempercepat

pencarian informasi tempat ibadahyang ada di kota depok. Informasi

yang disediakan antara lain lokasi

tempat ibadah, luas bangunan, sarana

transportasi dan keterangan lainnya.

Metode Penelitian

Metodelogi yang digunakandalam penelitian ini pertama

perencanaan sistem yang akan dibuat

pada tahap ini penulis melakukan

pencarian data ke Pemda kota Depok 

data yang diambil berupa nama tempat

ibadah, no registrasi, lokasi dan luas

bangunan. Langkah kedua analisis

sistem yaitu melakukan analisis

sistem seperti apa yang dibuat dan

software – software yang dipakai yaitu

quantum gis, mapserver, postgreSQL

dan chameleon.

Ketiga melakukan perancangan

yaitu membuat storyboard  danrancangan halaman. Keempat testing

yaitu melakukan verifikasi, validasi

dan deteksi error untuk menemukan

masalah dan membenahinya. Terakhir

implementasi yaitu menjalankan

sistem informasi geografis tempatibadah yang telah siap digunakan.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Geografis

Geographic Information System

(GIS) atau Sistem Informasi Geografis

(SIG) diartikan sebagai sistem

informasi yang digunakan untuk 

memasukkan, menyimpan, memangggilkembali, mengolah, menganalisis dan

menghasilkan data bereferensi geografis

atau data geospatial, untuk mendukung

pengambilan keputusan dalam

perencanaan dan pengelolaan

penggunaan lahan, sumber daya alam,

lingkungan transportasi, fasilitas kota,

dan pelayanan umum lainnya.

Komponen utama SIG adalah sistem

komputer, data geospatial danpengguna.

Sistem komputer untuk SIG

terdiri dari perangkat keras (hardware),

perangkat lunak (software) dan

prosedur untuk penyusunan

pemasukkan data, pengolahan, analisis,

pemodelan (modelling), dan

penayangan data geospatial. Sumber-

sumber data geospatial adalah peta

digital, foto udara, citra satelit, tabel

statistik dan dokumen lain yangberhubungan. Data geospatial

dibedakan menjadi data grafis (stau

disebut juga data geometris) dan data

atribut (data tematik). Data grafis

mempunyai tiga elemen : titik (node),

garis (arc) dan luasan ( poligon) dalam

bentuk vector ataupun raster yang

mewakili geometri topologi, ukuran,

bentuk, posisi dan arah. Fungsi

pengguna adalah untuk memilih

informasi yang diperlukan, membuat

Page 3: Artikel_11105639

5/17/2018 Artikel_11105639 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel11105639 3/8

 

standar, membuat jadwal pemutakhiran

(updating) yang efisien, menganalisis

hasil yang dikeluarkan untuk kegunaan

yang diinginkan dan merencanakan

aplikasi.

Jenis Data Masukan Sistem

Informasi Geografi

Ada dua jenis data masukan yang

digunakan dalam Sistem Informasi

Geografi, yaitu data spasial dan data

non spasial atau atribut.

1. Data non spasial atau atribut

Data ini merupakan data yang memuat

karakteristik atau keterangan dari suatu

objek yang terdapat dalam peta

yang sama sekali tidak berkaitan

dengan posisi geografi objek tersebut.

Sebagai contoh, data atribut dari

sebuah kota adalah luas wilayah,

  jumlah penduduk, kepadatan

penduduk, tingkat kriminalitas, dan

sebagainya.

2. Data spasial (data ruang)Data spasial merupakan data yang

memuat tentang lokasi suatu objek 

dalam peta berdasarkan posisi

geografi objek tersebut di dalam

bumi dengan menggunakan sistem

koordinat. Data spasial mempunyai

dua elemen dasar, antara lain :

1. Lokasi

Lokasi umumnya mengacu pada

letak geografi suatu objek dalamsistem koordinat bumi

2. Atribut

Atribut merupakan karakteristik atau

ciri dasar dari suatu objek.

Data spasial dapat direpresentasikan

dalam dua bentuk, antara lain :

1. Model data vektor

Dalam model ini, data

direpresentasikan sebagai suatu pola

yang terdiri atas interkoneksi garis dan

titik yang merepresentasikan lokasi dangaris batas dari entitas geografi.

Dalam model data vektor, data

dapat direpresentasikan sebagai

berikut :

-  Lines (garis) : sebuah objek yang

dihubungkan oleh dua titik.

- Polyline (polygon) : sebuah

objek yang dihubungkan oleh tiga

titik atau lebih.

- Points (titik) : sebuah objek 

spesifik yang menunjukkan

lokasi geografi berdasarkan sistem

koordinat.

- Area (daerah) : sebuah objek 

yang merepresentasikan sebuah

lokasi pada permukaan bumi.

-  Nodes (titik potong) : sebuah

objek yang merupakan titik 

potong antara beberapa objek garis.Pada model data vektor ini, suatu

objek dinyatakan dalam bentuk 

koordinat (x,y). Semua koordinat

dalam model vektor ini saling

berhubungan, kecuali objek titik.

Objek titik dinyatakan dalam koordinat

tunggal, objek garis dan poligon

dinyatakan dengan deretan

koordinat yang berhubungan

sedangkan objek area dinyatakan

dengan deretan koordinat yangberhubungan dan tertutup

Gambar 1 Permukaan Bumi dan Lapisan pada

 Model Data Vektor  

Page 4: Artikel_11105639

5/17/2018 Artikel_11105639 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel11105639 4/8

 

2. Model data raster

Model data raster dihasilkan dari

teknologi pemotretan melalui satelit

dan udara, yang merepresentasikan

objek geografi sebagai struktur gridatau cell yang dikenal sebagai pixel.

Model grid atau cell ini

menggunakan matriks raster untuk 

menyajikan informasi. Dalam

struktur ini data dikodekan,

kemudian akan dipetakan ke dalam

grid atau cell tertentu. Setiap cell yang

ada menunjukkan baris dan kolom dari

matriks penunjuk lokasi, serta atribut

yang dipetakan ke dalamnya.

Gambar 1 Permukaan Bumi dan Lapisan pada

 Model Data Raster 

Quantum GIS

Aplikasi dekstop SIG yang

mendukung format data vektor, raster,

dan database (PostGIS dan Oracle).

Quantum GIS adalah aplikasi SIG gratis

yang mencakup pemetaan, analisis

spasial, dan beberapa fitur DesktopGIS

lainnya. Aplikasi ini sama dengan paket

aplikasi GIS komersial namun aplikasi

ini didistribusikan secara gratis dibawah

lisensi GNU, QuantumGIS mendukung

format data vektor, raster, dan database

(PostGIS dan Oracle). QuantumGIS

  juga dapat diprogram ulang untuk 

mengerjakan tugas yang berbeda atau

lebih spesifik.

Aplikasi ini juga merupakan

suatu aplikasi multi-platform yang dapat

dijalankan pada sistem operasi yang

berbeda-beda termasuk MacOS X,Linux, Unix dan Windows XP.

Chameleon

Chameleon adalah framework 

yang dapat digunakan dengan baik pada

webGis. Dapat digunakan secaraberdampingan atau full integrated

dengan dengan Mapserver berdasarkan

spesifikasi yang ditentukan oleh Open

Geospatial Consortium (OGC).

Chameleon sebagai sebuah produk dari

Open Source yang dibangun dengan

bahasa pemprograman PHP.

Chameleon memberikan akses

yang sederhana ke beberapa fitur yang

hanya bisa diakses dalam MapScript

dimana telah disediakan sebuah scriptyang telah jadi sebagai komponen yang

dapat di gunakan. Dengan Chameleon

seorang yang bukan programmer

memunkingkan untuk memasukan

komponen pada applikasi webGis.

Gambar berikut mengilustrasikan

konfigurasinya:

Gambar 2 Konfigurasi Chameleon yang

digunakan dengan MapServer 

Chameleon terdiri lebih dari 300

script PHP yang memberikan fungsi dan

akses “widgets” pada WebGIS. Kita

tidak mesti mengetahui bagaimana

script ini bekerja karena dibangun

dengan PHP MapScript jadi disini kita

dapat dengan mudah memberikan

HTML tag. Sebagai contoh penggunaan

HTML Tag seperti melakukan desain

untuk menambahkan peta, scalebar,

Page 5: Artikel_11105639

5/17/2018 Artikel_11105639 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel11105639 5/8

 

legend, query tool, printing tools dan

applikasi-aplikasi lainnya.

Pengembang aplikasi yang

menggunakan Chameleon dapatmelakukannya hanya dengan

menambahkan Tag pada halaman

HTML. Cara seperti ini disebuat dengan

CWC2 tag sebuah konfigurasi untuk 

komponen client WebGIS. Penggunaan

Tags ini memberikan metode yang

sederhana dalam menambahankan

sebuah halaman pada applikasi web.

MapserverMapserver merupakan aplikasi freeware 

dan opensource yang memungkinkan

kita menampilkan data spasial (peta) di

web. Aplikasi ini pertama

dikembangkan oleh Universitas

Minesotta, Amerika Serikat untuk 

proyek ForNet (sebuah proyek untuk 

manajemen sumber daya alam) yang

disponsori oleh NASA ( National

Aeronautics and Space Administration).

MapServer mempunyai fitur¬fitur

berikut: 

1.  Menampilkan data spasialdalam format vektor seperti:

Shapefile (ESRI), ArcSDE

(ESRI), PostGIS dan

berbagai format data vektor

lain dengan menggunakan

library OGR

2.  Menampilkan data spasialdalam format raster seperti:

TIFF/GeoTIFF, EPPL7 dan

berbagai format data raster

lain dengan menggunakan

library GDAL

3.  Menggunakan quadtree

dalam indexing data spasial,

sehingga operasi¬operasi

spasial dapat dilakukan

dengan cepat

4.  Dapat dikembangkan

(customizable), dengan

keluaran yang dapat diatur

menggunakan file¬file

template5.  Dapat melakukan seleksi

objek berdasar nilai,

berdasar titik, area, atau

berdasar sebuah objek 

spasial tertentu

6.  Mendukung rendering

karakter berupa font

TrueType

7.  Mendukung penggunaan

data raster maupun vektor

yang di¬tiled (dibagi¬bagimenjadi sub bagian yang

lebih kecil sehingga proses

untuk mengambil dan

menampilkan gambar dapat

dipercepat)

8.  Dapat menggambarkan

elemen peta secara otomatis:

skala grafis, peta indeks dan

legenda peta

9.  Menggunakan skala dalampenggambaran objek spasial

10. Dapat menggambarkan peta

tematik yang dibangun

menggunakan ekspresi lojik 

mapun ekspresi reguler

11. Dapat menampilkan label

dari objek spasial, dengan

label dapat diatur

sedemikian rupa sehingga

tidak saling tumpang tindih

12. Konfigurasi dapat diatursecara on the fly melalui

parameter yang ditentukan

pada URL

13. Dapat menangani beragam

sistem proyeksi secara on

the fly

PostgreSQL

PostgreSQL adalah sebuah

object-relational database management

Page 6: Artikel_11105639

5/17/2018 Artikel_11105639 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel11105639 6/8

 

system (ORDBMS) yang bersifat open

source. PostgreSQL adalah database

yang powerful dan tidak kalah dengan

database komersil sekelasnya Oracle,

Sybase maupun Informix. PostgreSQLyang mendukung standar SQL92 dan

SQL99 ini juga mendukung bahasa

pemrograman C, C++, Java, Tcl, Perl,

Python, PHP, dst.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Sistem Informasi Geografis

tempat ibadah pada kota Depok dengan

menggunakan Quantum GIS,Chameleon dan MapServer. Dalam

pembuatannya penulis melakukan

beberapa tahap. Tahapan-tahapan

tersebut adalah sebagai berikut.

1.  Penentuan wilayah

2.  Pengumpulan data spasial

3.  Digitasi peta pada Quantum GIS

4.  Konversi file .shp menjadi tabel

pada PostgreSql

5.  Penggabungan web dan database

6.  Pembuatan webGIS dengan

Chameleon pada MapServer

Penentuan Daerah/Wilayah

Di dalam SIG tentu harus terdapatpeta suatu daerah tertentu ataupun suatu

wilayah dan terdapat titik agar

informasi yang ditampilkan dapat

terlihat jelas sesuai dengan daerah yang

dituju. Pada penulisan ini, penulis

menetapkan pembahasan Sistem

Informasi Geografis tempat ibadah di

kota Depok .

Pengumpulan Data Spasial dan

Nonspasial

Tahap pengumpulan data adalah

tahap kedua yang dilakukan penulis

dalam menampilkan data-data mengenaiinformasi geografis yang ingin

ditampilkan. Data-data non-spasial yang

ditampilkan didapat dari pengambilan

data di Pemda Kota Depok dan Dinas

Perhubungan, sedangkan data spasial

diperoleh dari internet  yaitu dari

www.google.com. 

Digitasi Peta pada Quantum GIS

Teknik  digitasi peta padaprinsipnya adalah pembuatan peta

melalui proses komputer. Penyimpanan

 file di komputer dari hasil digitasi peta

tersebut dikelompokkan berdasarkan

pada layer-layer  yang sesuai dengan

tipenya masing-masing, misalnya layer

garis diperuntukkan untuk data digital

  jalan, layer poligon digunakan untuk 

data digital kelurahan, layer titik 

digunakan untuk memberikan label

nama untuk setiap tempat ibadah.Adapun langkah-langkah dalam

digitasi peta adalah sebagai berikut : -   Install dan jalankan Quantum

GIS-0.9.1. Sehingga akan

muncul tampilan awal dari

program Quantum GIS.

-  Lalu pada Quantum GIS

lakukan digitasi kelurahan

dengan layer polygon

-  Lalu digitasi jalan dengan layer

line

-  Terakhir digitasi titik tempat

ibadah dengan layer point

Page 7: Artikel_11105639

5/17/2018 Artikel_11105639 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel11105639 7/8

 

 

Gambar 3 Hasil Dgitasi Seluruhnya

Konversi File.shp menjadi Tabel

pada PostgreSQL

Hasil dari digitasi akan

menghasilkan file berbentuk .shp yang

akan dikonversi menjadi tabel – tabel

dalam database. Untuk menampung

konversi dari file .shp menjadi tabel-

tabel menggunakan database baru

dengan nama dbGIS, lalu hubungkan

 file .shp tersebut dari software Quantum

GIS melalui PostGIS connection.

Setelah koneksi terhubung, setiap file.shp di konversikan kedalam

postgresSQL.

Pembuatan WebGis dengan

Chameleon pada MapServer

Untuk mendukung pengembangan

aplikasi, penulis membuat folder yang

akan digunakan untuk menampung

aplikasi yang telah dibuat. Folder yang

dipakai untuk menyimpan aplikasiadalah folder depok , folder ini berada di

dalam “C: \ms4w\apps”. 

Folder depok  terdiri dari subfolder

data, etc, htdocs dan map. Subfolder

“data” berfungsi untuk menyimpan data

lokal (.shp) yang akan digunakan,

misalnya penulis menampilkan jalan

dengan cara mengakses jalan.shp yang

tersimpan di folder ini.

Subfolder “etc” digunakan untuk 

menyimpan gambar-gambar

berekstension .png yang berfungsi

sebagai simbol pada legenda yang

melambangkan kota depok, jalan,

gereja, masjid, pura dan vihara.

Subfolder “htdocs” berisi file-fileuntuk membuat tampilan WebGIS Kota

Depok.

Subfolder “map” berisi file

depok .map yang digunakan untuk 

menghubungkan antara file yang

berekstension .shp dan database

PostgreSQL dengan Chameleon.

Gambar 4 Tampilan Halaman Peta

PENUTUP

Kesimpulan

Pada sistem informasi geografis

tempat ibadah ini menyajikan peta yang

di dalamnya terdapat informasi

mengenai tempat - tempat ibadah yang

ada di depok beserta atribut –

atributnya. Informasi yang di tampilkan

yaitu nama, lokasi, luas, no telpon, no

register, no BA dan trayek angkot.

Setiap tempat ibadah di bedakan

menjadi layer – layer yang terpisah

yaitu layer masjid, layer gereja, layer

pura dan layer vihara Sehingga

pengguna menjadi lebih mudah

melihatnya dan juga informasi

tambahan lain seperti jalan, kelurahan

dan kecamatan yang ada di Depok.

Aplikasi ini juga dilengkapi

profil kota Depok seperti filosofi danvisi-misi kota Depok serta bagi user  

Page 8: Artikel_11105639

5/17/2018 Artikel_11105639 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel11105639 8/8

 

yang ingin melihat data dalam bentuk 

daftar secara menyeluruh, disediakan

tampilan dalam bentuk tabel.

Dengan adanya webGIS ini

diharapkan dapat bermanfaat danmemberikan kemudahan bagi user  

dalam mendapatkan informasi

mengenai tempat ibadah yang ada di

kota Depok.

Saran

WebGIS ini hanya menyediakan

admin untuk fasilitas tambah data, edit

data dan hapus data pada tabel dan

belum menyediakan fasilitas untuk menambah titik tempat ibadah baru

pada peta dan belum menyediakan

fasilitas edit data spasial, Maka

diharapkan agar webGIS ini dapat

dikembangkan. Pendataan yang tidak 

lengkap dan tidak terkomputerisasi

menjadi kendala utama dalam

pembuatan WebGIS ini karena

pemerintah daerah Depok tidak 

memiliki data tempat ibadah secaralengkap dan jelas. Maka diharapkan

kepada pemerintah daerah kota Depok 

untuk lebih memperhatikan dan

menjaga data – data mengenai tempat

ibadah yang ada di kota Depok.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Bunafit Nugroho,  Apilkasi

Pemrograman Web Dinamis dengan

PHP dan MySQL, Gava Media,Yogyakarta, 2004.

[2] Eddy Prahasta, Membangun Aplikasi

Web-based GIS dengan MapServer,

Informatika Bandung, Bandung,

2007.

[3] Ruslan Nuryadin, Panduan

menggunakan MapServer ,

Informatika Bandung, Bandung,

2005.

[4] URL: http://depok.go.id, 24 Mei

2009

[5] URl : http://margonda.com, 01 Juni

2009

[6] URL: http://inigis.in/ blog/mengenal-

mapserver, 12 Juli 2009

[7] URL:http://gienvision.wordpress.com, 28

Juli 2009

[8] URL:http://id.wiki.detik.com/wiki/ 

SIG, 12 Agustus 2009