artikel UKS

15
Evaluasi Program Usaha Kesehatan Sekolah UPTD Puskesmas Wanakerta, Kabupaten Karawang Periode Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015 Ahmad Zul Fahmi Bin Ahmad Ros Universitas Kristen Krida Wacana Abstrak Dalam rangka Pembangunan Nasional, anak usia sekolah merupakan sasaran prioritas dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan keluarga, masyarakat dan bangsa. Anak usia sekolah juga merupakan sasaran utama pendidikan nasional. Pembangunan kesehatan ini dilaksanakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ). Banyak masalah kesehatan anak sekolah yang terjadi di lingkungan sekolah dan hingga saat ini belum pernah dilakukan evaluasi program UKS di Puskesmas Wanakerta, maka dirasakan perlu untuk dilakukan evaluasi untuk program ini mulai periode Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015. Metode yang digunakan dalam evaluasi program ini adalah dengan membandingkan cakupan program UKS di Puskesmas Wanakerta, Karawang periode Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015 terhadap tolok ukur yang ditetapkan dengan mengunakan pendekatan sistem. Dari hasil evaluasi program UKS tersebut diketahui beberapa program yang telah mencapai tolok ukur sebesar 66,67% adalah cakupan SD yang memiliki program UKS dan cakupan BIAS imunisasi campak. Beberapa program yang belum mencapai tujuan ialah cakupan guru UKS yang terlatih sebesar 54,83%, cakupan SD/MI dengan ruang UKS sebesar 6,45%, cakupan penyuluhan kesehatan 45,16%, cakupan persentase dokter kecil 24,64%, cakupan pelatihan dokter kecil 16,12%, cakupan skreening kesehatan peserta didik 42,18%, cakupan UKGS 45,16%%, dan cakupan pembinaan sanitasi lingkungan baik 32,25%. Cakupan imunisasi booster DT, cakupan imunisasi bosster Td, cakupan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dan cakupan pembinaan warung sekolah sehat tidak ada data. Untuk itu perlu dilakukan usaha merekrut guru UKS, guna membantu pelaksanaan program UKS dan menggabungkan kegiatan pembinaan 1

description

UKS evaluasi program

Transcript of artikel UKS

Page 1: artikel UKS

Evaluasi Program Usaha Kesehatan Sekolah UPTD Puskesmas Wanakerta, Kabupaten Karawang Periode Januari 2015 sampai dengan

Agustus 2015

Ahmad Zul Fahmi Bin Ahmad Ros

Universitas Kristen Krida Wacana

Abstrak

Dalam rangka Pembangunan Nasional, anak usia sekolah merupakan sasaran prioritas dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan keluarga, masyarakat dan bangsa. Anak usia sekolah juga merupakan sasaran utama pendidikan nasional. Pembangunan kesehatan ini dilaksanakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ). Banyak masalah kesehatan anak sekolah yang terjadi di lingkungan sekolah dan hingga saat ini belum pernah dilakukan evaluasi program UKS di Puskesmas Wanakerta, maka dirasakan perlu untuk dilakukan evaluasi untuk program ini mulai periode Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015. Metode yang digunakan dalam evaluasi program ini adalah dengan membandingkan cakupan program UKS di Puskesmas Wanakerta, Karawang periode Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015 terhadap tolok ukur yang ditetapkan dengan mengunakan pendekatan sistem. Dari hasil evaluasi program UKS tersebut diketahui beberapa program yang telah mencapai tolok ukur sebesar 66,67% adalah cakupan SD yang memiliki program UKS dan cakupan BIAS imunisasi campak. Beberapa program yang belum mencapai tujuan ialah cakupan guru UKS yang terlatih sebesar 54,83%, cakupan SD/MI dengan ruang UKS sebesar 6,45%, cakupan penyuluhan kesehatan 45,16%, cakupan persentase dokter kecil 24,64%, cakupan pelatihan dokter kecil 16,12%, cakupan skreening kesehatan peserta didik 42,18%, cakupan UKGS 45,16%%, dan cakupan pembinaan sanitasi lingkungan baik 32,25%. Cakupan imunisasi booster DT, cakupan imunisasi bosster Td, cakupan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dan cakupan pembinaan warung sekolah sehat tidak ada data. Untuk itu perlu dilakukan usaha merekrut guru UKS, guna membantu pelaksanaan program UKS dan menggabungkan kegiatan pembinaan sanitasi lingkungan dengan kegiatan penyuluhan dan kegiatan dokter kecil untuk memaksimalkan waktu dan mengatasi kekurangan tenaga kesehatan.

Kata kunci : evaluasi program, puskesmas, UKS

1

Page 2: artikel UKS

1. Pendahuluan

Dalam pembinaan kesehatan pada anak usia sekolah dilaksanakan suatu kebijakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Program Usaha Kesehatan Sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan laporan WHO tahun 2013, 40% daripada penyebab kesakitan pada anak-anak diseluruh dunia adalah disebabkan pengaruh lingkungan terutama lingkungan sekolah.2 Berdasarkan data yang diperoleh dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ditemukan 40% angka ketidakhadiran murid dipengaruhi oleh penyakit menular yang disebabkan oleh lingkungan sekolah.

Usaha Kesehatan Sekolah penting digerakkan dan jelas dinyatakan dengan tercantumnya pasal Kesehatan Sekolah dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 79 yang menyatakan bahwa ‘Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setingi-tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Menurut data dari Pusat Pengembangan Jasmani Depdiknas, tahun 2013, diperolehi hanya 25% Taman Kanak-kanak memiliki UKS, SD 60%, SMP 50%, dan SMA 35%.5 Dari sekian sekolah yang memiliki UKS, hanya sekitar 30% SMP dan SMA di Indonesia yang melaksanakan UKS,

sementara ditingkat SD sudah mencapai peningkatan sebanyak 70%.5. Permasalahan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang benar, kebiasaan cuci tangan dengan sabun yang benar, dan menjaga kebersihan diri. Manakala pada anak SMA dan SMP lebih kepada masalah reproduksi dan kebiasaan merokok serta narkoba.

Disamping itu juga ditemukan suatu laporan pada tahun 2010 menyatakan saat ini diperkirakan di Jakarta, 90% anak mengalami masalah gigi berlubang dan 80% menderita penyakit gusi. Secara nasional diperkirakan sebanyak 89% anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut. Menurut Riskesdas 2013, sebanyak 36.3% anak di sekolah dibawah usia 15 tahun sudah mulai merokok dan angka ini bertambah setiap tahun.6 Hal ini menunjukkan masih rendahnya pengetahuan, sikap dan perilaku anak sekolah terhadap kesehatan.

Berdasarkan Kemenkes RI (2012), di Jawa Barat cakupan SD/MI yang melaksanakan penjaringan SD/MI sebanyak 65.07 %. Cakupan SD kelas I yang mendapat imunisasi campak sebanyak 88%, cakupan SD kelas I yang mendapat imunisasi DT sebanyak 47,9%, SD kelas II-III yang mendapat imunisasi Td sebanyak 76,8%.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang tahun 2014, cakupan penjaringan kesehatan untuk tingkat TK/RA, cakupannya 100% dengan cakupan jumlah murid 98,11%.

Menurut data dari laporan bulanan program Puskesmas Kecamatan Wanakerta Kabupaten Karawang dari Januari 2015 hingga Agustus 2015 didapatkan cakupan imunisasi booster DT, imunisasi booster Td, kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan tersedianya sarung sekolah sehat tidak

2

Page 3: artikel UKS

ada data, manakala cakupan pembinaan lingkungan sekolah sehat 32%.

2. Materi

Materi yang digunakan dalam evaluasi ini didapatkan dari laporan hasil kegiatan program UKS, Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015 yaitu:Pendidikan kesehatan

Data jumlah sekolah yang memiliki program UKS

Data jumlah sekolah yang memiliki ruang UKS

Data kegiatan penyuluhan kesehatan. Data persentase sekolah yang

memiliki dokter kecil Data jumlah guru UKS

Pelayanan kesehatan Data kegiatan penjaringan kesehatan

bagi anak kelas satu SD (skrining). Data kegiatan pelaksanaan

BIAS,imunisasi Campak dan Difteri Toksoid (DT) bagi anak kelas I SD

Data kegiatan Pelaksanaan BIAS,imunisasi Tetanus difteri (Td) bagi anak kelas II dan III SD

Data kegiatan Pelaksanaan UKGS.Pembinaan lingkungan kesehatan sekolah

Data laporan pembinaan sanitasi lingkungan

Data laporan pemberantasan sarang nyamuk

Data kegiatan pembinaan warung sekolah

Data kependudukan (demografi) dari Pusat Kesehatan Masyarakat Wanakerta periode Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015

3

Page 4: artikel UKS

3. MateriDilakukannya pengumpulan,

pengolahan, analisis, dan penyajian data pada masukan, proses, keluaran, lingkungan dan umpan balik dengan menggunakan pendekatan sistem sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah program Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015 terhadap tolok ukur yang ditetapkan.

Masukan adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya

sistem tersebut. Terdiri dari tenaga (man), dana (money), sarana (material) dan metode (method).

4.2. Proses (process)

Proses adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan berfungsi untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) yang direncanakan. Terdiri dari perencanaan (planning), organisasi (organization), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).5

4.3. Keluaran (output)

Keluaran adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem.5

4.4. Umpan Balik (feed back)

Umpan balik adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.

4.5. Dampak (impact)

Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem5

4.6. Lingkungan (environment)

Lingkungan adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem, tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.5

5.Penyajian Data

5.1. Sumber Data

Sumber data merupakan data sekunder yang berasal dari:

Laporan bulanan Puskesmas Wanakerta periode Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015

Data geografi dan data monografi (kependudukan) dari Pusat Kesehatan Masyarakat Wanakerta periode Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015

5.2 Data Umum

5.2.1. Data Geografis

Gedung Puskesmas Kelurahan Wilayah Wankerta terletak di Jalan Raya Pangkalan-Loji, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang

Wilayah kerja Puskesmas Wanakerta meliputi:

Luas wilayah kerja 6.107Ha (4.043Ha tanah darat dan 2.043Ha (persawahan)

Terdiri dari 10 Desa, 20 Dusun, 40 RW dan 112 RT

4

Page 5: artikel UKS

5.2.2. Data Monografi

Jumlah penduduk Puskesmas Wanakerta adalah 49,042 jiwa, yang terdiri dari: Laki-laki : 24,774 orang Perempuan: 24,328orang Jumlah kepala keluarga: 15,0 K74K Jumlah anak Balita : 3481 orang

Jumlah RW yang termasuk dalam Puskesmas Wanakerta periode Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015 adalah RW 01 sampai dengan RW 40, dengan jumlah total 112 RT

Jumlah penduduk yang memiliki tingkat pendidikan rendah, sedang dan tinggi masing-masing sebanyak 34,966 orang (71,3%), 13,583 orang (27,7%) dan 493 orang (1,0%).

Jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil/TNI/Polri/Pensieun sebanyak 1822 orang (5,81%), Wiraswasta/Serabutan sebanyak 25,101 orang (63,87%), Petani/Buruh Tani sebanyak 3,647 orang (9,28%), Karyawan Swasta/Pabrik sebanyak 2,284 orang (5,81%), Pedagang sebanyak 232 orang (0,59%) dan Tukang/Lain-lain sebanyak 6,215 orang (15,81%)

5.3 Data Khusus

5.3.1 Masukan4.3.1.1 Tenaga :

Dokter umum              : 0 orang

Dokter gigi                  : 0 orang Petugas UKS               : 1 orangPetugas BIAS : 1 orangPetugas UKGS : 1 orangPetugas Administrasi : 0 orangPetugas UKS juga merangkap petugas laboratorium manakala

petugas UKGS juga merangkat programer UKS

Sekolah Guru UKS   : 1 Orang/sekolah

(Hanya ada 17 orang dari 31 sekolah yang ada guru UKS)

5.3.2 Dana : o Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) II: Ada

o Kapitasi

: Ada

5.3.3 Sarana  di Puskesmas :Sarana medis

 Stetoskop : 3 buah

Tensimeter : 2 buah

Termometer : 2 buah

Lampu senter : 1 buah

Timbangan berat badan dewasa: 1 buah

Meteran tinggi badan : 1 buah

Kartu snellen : 1 buah

Sarana di UKSSarana Medis Kotak P3K

: Ada 1 buah Kartu Snellen

: Ada

5

Page 6: artikel UKS

Timbangan berat badan

: Ada 1 buah Meteran tinggi badan

: Ada 1 buah

Sarana Non-medis Ruangan

: Cuma ada di 2 buah sekolah

Meja : Ada

Kursi : Ada

Lemari

: Ada Adanya buku UKS

untuk tiap peserta didik: Ada

Adanya formulir rujukan ke Puskesmas

: Ada

5.3.4 Metode1. Pendidikan Kesehatan

a. Penyuluhan kesehatan di sekolah

b. Pembinaan dokter kecilc. Pembinaan dan

pelatihan guru UKS terlatih

2. Pelayanan Kesehatana. Kegiatan penjaringan

(skrining) kesehatan bagi peserta didik kelas I SD/MI.

b. Usaha pengukuran tinggi badan dan berat badan bagi peserta didik.

c. Pemberian imunisasi campak pada anak SD kelas I .

d. Pemberian imunisasi booster DT pada anak SD kelas I.

e. Pemberian imunisasi Td pada anak SD kelas II dan III.

f. Usaha penemuan dini gangguan refraksi (daya lihat).

g. Usaha pemeriksaan ketajaman pendengaran.

h. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).

3. Pembinaan Lingkungan Kesehatan Sekolaha. Pembinaan lingkungan

sanitasi sekolah ‘baik’ .b. Pembinaan gerakan

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) .

c. Pembinaan warung sekolah sehat.

I. Proses A. Perencanaan

1. Pendidikan KesehatanPuskesmas membuat

perencanaan untuk melakukan pendidikan kesehatan a. Penyuluhan kesehatan

kepada peserta didik, guru, dan orang tua murid.

b. Kegiatan pendidikan dokter kecil dilakukan diluar jam pelajaran.

c. Pembinaan Guru UKS terlatih di sekolah direncanakan pelatihan satu kali setahun.

6

Page 7: artikel UKS

2. Pelayanan KesehatanPuskesmas membuat

perencanaan untuk melakukan pelayanan kesehatan berupa memberikan pelayanan kesehatan dengan mendatangi ke sekolah-sekolah dan melakukan :a. Kegiatan penjaringan

(skrining) kesehatan bagi peserta didik kelas I SD.

b. Pemeriksaan status gizi dengan mengukur tinggi badan dan berat badan.

c. Pelayanan imunisasi campak pada anak SD kelas I, dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun pada bulan Juli - Agustus.

d. Pelayanan imunisasi booster DT pada anak kelas SD kelas I, dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun pada bulan November.

e. Pelayanan imunisasi booster Td pada anak SD kelas II dan kelas III dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun pada bulan November.

f. Pemeriksaan visus dengan Kartu Snellen pada seluruh peserta didik.

g. Pemeriksaan ketajaman pendengaran dengan garputala.

h. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Puskesmas membuat perencanaan untuk melakukan pembinaan lngkungan sehat:a. Pembinaan lingkungan

sanitasi sekolah ”baik”.b. Pembinaan

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) .

c. Pembinaan warung sekolah, dilakukan oleh perawat UKS.

PengorganisasianTerdapat

pengorganisasian dan pembagian tugas dalam melaksanakan tugas di Puskesmas Wanakerta.

C. Pelaksanaana. Pendidikan Kesehatan

Kegiatan Dokter Kecil : Dilaksanakan pada 5SD/MI, pada bulan Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015

Penyuluhan Kesehatan : Dilaksanakan pada 14 SD/MI pada bulan Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015

b. Pelayanan Kesehatan Penjaringan/skrining

kesehatan bagi peserta didik : Dilaksanakan pada 14 SD/MI pada Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015.

Imunisasi BIAS Campak pada anak kelas I SD : Dilaksanakan pada 31 SD/MI pada bulan Agustus 2015.

Imunisasi BIAS Difteri Toksoid (DT) pada anak SD kelas I: Belum dilaksanakan. Rencana pada bulan November 2015.

7

Page 8: artikel UKS

Imunisasi BIAS ToxoidDifteri (Td) pada anak kelas II dan III SD : Belum dilaksanakan. Rencana pada bulan November 2015.

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS ) : Dilaksanakan pada 14 SD/MI pada bulan Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015.

c. Lingkungan Sekolah Pembinaan lingkungan sanitasi

: Dilaksanakan pada 10 SD/MI pada bulan Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015.

Pemberantasan sarang nyamuk : Tidak dilaksanakan

Pembinaan warung sekolah : Tidak dilakukan

5.3.5 Pengawasan Pencatatan dan pelaporan

  : Rapat semesteran 2x/ Tahun

5.3.6 Keluaran Cakupan Sekolah Dasar memiliki

program UKS di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: 100%

Cakupan Sekolah Dasar yang memiliki Guru UKS terlatih di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: 54,83%

Cakupan Sekolah yang mempunyai ruang UKS di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: 6,45%

Cakupan Penyuluhan Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: 45,16%

Cakupan persentase dokter kecil tiap SD/MI di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: 24,64 %

Cakupan pelaksanaan pelatihan kader (dokter kecil) tiap SD/MI di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: 16,12%

Cakupan screening kesehatan bagi peserta didik kelas I di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: 42,18%

Cakupan imunisasi campak bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: 98,08 %

Cakupan BIAS imunisasi DT bagi peserta didik Kelas I SD di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: Tidak ada data kerana belum dilaksanakan dan direncanakan dilaksanakan pada bulan November 2015

Cakupan BIAS imunisasi Td (Tetanus Difteri) bagi peserta didik Kelas II dan III SD di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: Tidak ada data kerana belum dilaksanakan dan direncanakan dilaksanakan pada bulan Novembar 2015

Cakupan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah bagi peserta didik SD kelas I, III dan V SD di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: 45,16%

Cakupan sekolah yang mempunyai Pembinaan Sanitasi Lingkungan Baik di Puskesmas Kecamatan

8

Page 9: artikel UKS

Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: 32,25%

Cakupan kegiatan pemberatasan sarang nyamuk di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: Tidak ada data.

Cakupan Pembinaan warung sekolah sehat di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai Agustus 2015: Tidak ada data.

5.3.7 Lingkungan: Kurang tersedianya air bersih di tiap

sekolah Kurang tersedianya tempat

pembuangan sampah di tiap sekolah Kurangnya pemeliharaan kebersihan

dan kerapihan ruang kelas.5.3.8 Umpan Balik

Ada laporan yang dibuat setelah dilakukan kegiatan di sekolah

Ada rapat kerja yang membahas laporan kegiatan UKS tiap semester dan untuk mengevaluasi program yang dijalankan.

Ada rapat bulanan pada perencanaan kegiatan UKS.

5.3.8 DampakDampak lansung dan dampak tidak lansung belum dapat dinilai.

6. Perumusan Masalah

A. Cakupan SD/MI dengan Guru UKS terlatih 54,83% dari tolok ukur 66,67%, besar masalah 17,76%

B. Cakupan SD/MI dengan ruang UKS 6,45 % dari tolok ukur 66,67%, besar masalah 90,32%

C. Cakupan penyuluhan kesehatan di sekolah 45,16% dari tolok ukur 66,67%, besar masalah 32,26%

D. Cakupan persentase dokter kecil untuk tiap sekolah 24,64% dari tolok ukur 66,67% dari jumlah peserta didik,

besar masalah 63,04%.E. Cakupan sekolah yang melaksanakan

pelatihan kader (dokter kecil) 16,12% dari tolok ukur 66,67%, besar masalah 75,82%.

F. Cakupan penjaringan/screening kesehatan pada seluruh peserta didik 42,18% dari tolok ukur 66,67%, besar masalah 36,75%

G. Cakupan UKGS untuk peserta didik 45,16%, dari tolok ukur 66,67%, masalah sebesar 32,26%.

H. Cakupan Pembinaan Sanitasi Lingkungan Baik 32,25% dari tolok ukur 66,67%, besar masalah 51,63%.

6. KesimpulanBerdasarkan hasil evaluasi program Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas Kecamatan Wanakerta periode Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015 dengan cara pendekatan sistem, dapat diambil kesimpulan bahwa program Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas Kecamatan Wanakerta belum berhasil sepenuhnya, hal ini dapat dilihat dari unsur keluaran yang belum seluruhnya mencapai target yang ditentukan.

a) Cakupan SD/MI dengan Guru UKS terlatih 54,83% dari tolok ukur 66,67%, besar masalah 17,76%

b) Cakupan SD/MI dengan ruang UKS 6,45 % dari tolok ukur 66,67%, besar masalah 90,32%

c) Cakupan penyuluhan kesehatan di sekolah 45,16% dari tolok ukur 66,67%, besar masalah 32,26%

d) Cakupan persentase dokter kecil untuk tiap sekolah 24,64% dari tolok ukur 66,67% dari jumlah peserta didik, besar masalah 63,04%.

e) Cakupan sekolah yang melaksanakan pelatihan kader (dokter kecil) 16,12% dari tolok ukur 66,67%, besar masalah 75,82%.

9

Page 10: artikel UKS

f) Cakupan penjaringan/screening kesehatan pada seluruh peserta didik 42,18% dari tolok ukur 66,67%, besar masalah 36,75%

g) Cakupan UKGS untuk peserta didik 45,16 %, dari tolok ukur 66,67%, masalah sebesar 32,26%.

h) Cakupan Pembinaan Sanitasi Lingkungan Baik 32,23% dari tolok ukur 66,67%, besar masalah 51,63 %.

i) Cakupan imunisasi booster DT, tidak ada data kerana belum dilakukan dan direncanakan dilakukan pada bulan November 2015

j) Cakupan imunisasi booster Td tidak ada data kerana belum dilakukan dan direncanakan dilakukan pada bulan November 2015

k) Cakupan Pemberantasan sarang nyamuk: tidak ada data

l) Cakupan Pembinaan warung sekolah sehat: tidak ada data

7. Saran1. Merekrut guru UKS untuk

menjadi kader dan diikutsertakan dalam pelatihan guru UKS, guna membantu melaksanakan program UKS sekolah dasar.

2. Petugas UKS menjadwalkan dengan lebih terencana untuk mengadakan kegiatan pelatihan dokter kecil yang waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan kalender akademik di sekolah.

3. Merencanakan program-program UKS yang belum dilaksanakan seperti pemberantasan sarang nyamuk, dan pengawasan warung sekolah sehat.

4. Menggabungkan kegiatan pelatihan dokter kecil dari beberapa sekolah pada suatu

tempat dan waktu yang bersamaan untuk mengatasi keterbatasan tenaga kesehatan terlatih yang dapat memberikan pelatihan dokter kecil.

5. Menggabungkan kegiatan pembinaan sanitasi lingkungan dengan kegiatan penyuluhan dan kegiatan dokter kecil untuk memaksimalkan waktu dan mengatasi kurangnya tenaga kesehatan untuk melaksanakan kegiatan.

6. Koordinasikan lintas sektoral dengan Dinas Pendidikan supaya membina ruang UKS dan menyediakan sanitasi lingkungan yang baik di setiap sekolah.

7. Mengingatkan kepada pihak sekolah tentang pentingnya pengadaan air bersih di sekolah, penyediaan tempat pembuangan sampah di tiap kelas dan tiap ruangan, menggerakan perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan sekolah dasar, dan menyarankan untuk membuat ruang UKS yang permanen.

10

Page 11: artikel UKS

11