ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan SRIYANTO 5215067294

12

Click here to load reader

description

ARTIKEL SKRIPSIVideo Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik PenyolderanSRIYANTO5215067294PEVOTE

Transcript of ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan SRIYANTO 5215067294

Page 1: ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan  SRIYANTO 5215067294

VIDEO PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK PENYOLDERAN

Sriyanto ([email protected] )

1

ARTIKEL SKRIPSI

Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan

SRIYANTO

5215067294

Jurnal skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Page 2: ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan  SRIYANTO 5215067294

Pevote, Vol.7, No.7 , July 2012 : 1 - 11 2

VIDEO PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK PENYOLDERAN

Sriyanto ([email protected] )

Alumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika 096/2012.

Dr. Moch. Sukardjo, M.Pd ( [email protected] )

Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika.

Dr. Sri Sujanti, M.Pd ( [email protected] ).

Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika.

Dadang Sujatmiko ( [email protected] )

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Reg

5215 09 0173

ABSTRAK

Sriyanto ([email protected] ), Video Pembelajaran Dasar-Dasar

Teknik Penyolderan. skripsi, Jakarta: Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas

Negeri Jakarta, 2012. Pembimbing Dr. Moch. Sukardjo, M.Pd ( [email protected] )

dan Dr. Sri Sujanti, M.Pd ( [email protected] ).

Penelitian ini bertujuan membuat Video Dasar-dasar Teknik Penyolderan, yang dapat

digunakan sebagai salah satu variasi media pembelajaran untuk pendamping guru dalam

proses pembelajaran praktik di Sekolah Menengah Kejuruan.

Pelaksanaan pembuatan video dilakukan di Laboratorium Universitas Negeri Jakarta,

serta diuji cobakan di SMK Taruna Bangsa Bekasi

dan SMK Dinamika Pembangunan 1 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah

eksperimen laboratorium. Pengolahan data untuk hasil korespondensi dengan para responden

menggunakan penilaian kecenderungan memusat atau rata-rata dan metode ( One-Group

Pretest – Posttest Design ) untuk mengetahui efektivitas video. Secara garis besar, terdapat

tiga tahap dalam membuat video yaitu: Perencanaan, Pengambilan gambar, dan Produksi.

Pengujian kelayakan dilakukan oleh seorang ahli media, ahli materi serta siswa SMK Taruna

Bangsa Bekasi dengan menggunakan angket yang terdiri dari instrumen opini.

Pembuatan menghasilkan video berdurasi 25 menit dalam format DVD, yang berisi

langkah-langkah dasar penyolderan. Hasil penelitian dan korespondensi dengan ahli media

diperoleh estetika 88℅ (sangat baik), skenario 80℅ (sangat baik), editing 80℅ (sangat baik),

materi 80℅ (sangat baik), media pembelajaran power point 80℅ (sangat baik). Penilaian dari

ahli materi diperoleh rata-rata 76% (baik), mencakup semua materi pengetahuan dasar

penyolderan. Kemudian dari pengamat siswa materi/isi 96,5℅ (sangat baik) tampilan 86,8℅

(sangat baik). Hasil Pre-test dan post-test menunjukan thitung

= 8,56 dan t tabel = 2.09 ( 8,56 >

2,09 ) berarti terdapat efektivitas yang signifikan dalam penggunaan media video. Dari data

Page 3: ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan  SRIYANTO 5215067294

VIDEO PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK PENYOLDERAN

Sriyanto ([email protected] )

3

hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran dasar-dasar teknik

penyolderan sangat baik digunakan sebagai media pembelajaran praktik mengerjakan dasar-

dasar pekerjaan bengkel elektronika di SMK Taruna Bangsa Bekasi dan SMK Dinamika

Pembangunan Jakarta kelas x, dan ternyata mampu memberikan pengaruh belajar yang

positif.

Abstrack

Sriyanto ( [email protected] ), Video Learning Basics soldering technique.

thesis, Jakarta: Department of Electrical Engineering Faculty of Engineering, State University

of Jakarta, 2012. Supervisor Dr. Moch. Sukardjo, M.Pd ( [email protected] ) and Dr.

Sri Sujanti, M.Pd ( [email protected] ).

This research aims to create a Video Basics soldering technique, which can be used as

one of the co-variation of instructional media for teachers in the learning process practices in

Vocational High School.

Implementation of video production done in the laboratory of the State University of

Jakarta, and is being piloted in SMK Taruna Bangsa Bekasi and SMK Dinamika

Pembangunan 1 Jakarta. The research method used was a laboratory experiment. Data

processing for correspondence with the results of the respondents use assessment focuses

tendency or average, and method (One-Group Pretest - Posttest Design) to assess the

effectiveness of the video. Broadly speaking, there are three stages in making a video that is:

Planning, Filming, and Production. Feasibility testing done by a media expert, material

experts and students of SMK Taruna Bangsa Bekasi using a questionnaire consisting of

subjective instruments.

Making a duration of 25 minutes produced a video in DVD format, which contains

the basic steps soldering. The results of research and correspondence with experts gained

media aesthetics ℅ 88 (excellent), 80 ℅ scenario (very good), editing ℅ 80 (very good), the

material 80 ℅ (excellent), learning media ℅ power point 80 (excellent) . Assessment of

matter experts gained an average of 76% (good), covers all the basic knowledge of soldering

materials. Then from the student observers materials / contents ℅ 96.5 (excellent) 86.8 ℅

display (very good). Results Pre-test and post-test shows thitung = 8.56 and t tabel= 2.09 (8.56>

2.09) means that there is a significant effectiveness in the use of video media. From the

survey data it can be concluded that the video learning the basics of soldering technique is

best used as a medium of learning the basics of the practice working on electronics shop in

SMK Taruna Bangsa Bekasi and SMK Dinamika Pembangunan Jakarta class x, and was able

to provide a positive learning effect .

Page 4: ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan  SRIYANTO 5215067294

Pevote, Vol.7, No.7 , July 2012 : 1 - 11 4

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan sekolah menengah

kejuruan (SMK) merupakan suatu bagian

dari sistem pendidikan nasional yang

memiliki tujuan meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

serta keterampilan peserta didik untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

lebih lanjut sesuai dengan program

kejuruannya. Oleh karena itu agar dapat

bekerja secara efektif dan efisien serta

mengembangkan keahlian dan

keterampilan, mereka harus memiliki

stamina yang tinggi, menguasai bidang

keahliannya dan dasar-dasar ilmu

pengetahuan dan teknologi, memiliki etos

kerja yang tinggi, dan mampu

berkomunikasi sesuai dengan tuntutan

pekerjaannya, serta memiliki kemampuan

mengembangkan diri.

Masa belajar pendidikan di SMK

selama 3 tahun. Selama rentang waktu

itulah siswa SMK belajar, dididik, dilatih

dan dibina sesuai dengan keahliannya,

sehingga siswa benar- benar memiliki

bekal untuk hidup mandiri. Selain itu

pendidikan SMK memiliki tujuan utama

untuk menyediakan tenaga kerja dalam

segala bidang pekerjaan sesuai dengan

kompetensi keahlian yang disesuaikan

dengan kebutuhan industri. Dari sini

terlihat bahwa pendidikan di SMK

memiliki peran penting yang berhubungan

langsung untuk mempersiapkan dan

menyediakan tenaga kerja yang

berkompetensi untuk mencapai kesuksesan

dalam kerja sesuai dengan keahlianya guna

untuk memenuhi sumber daya manusia

dalam bidang tenaga kerja industri.

Berdasarkan realita kehidupan

masyarakat saat ini dapat ditemukan

banyaknya pengangguran yang berlatar

belakang pendidikan yang berbeda-beda,

salah satunya adalah lulusan SMK. Hal ini

disebabkan oleh banyak faktor, salah

satunya adalah masih rendahnya kualitas

lulusan pendidikan di SMK, sehingga

banyak lulusan SMK yang belum dapat

terserap dengan baik oleh dunia Industri.

Jika diperhatikan dalam pendidikan

kejuruan, siswa dibekali dengan ilmu

kejuruan yang bersifat teori dan praktik

sesuai dengan bidang kejuruannya. Maka

dari itu secara logika tidaklah mungkin

lulusan SMK memiliki peluang lebih

sedikit untuk bekerja di dunia industri, bila

dibandingkan dengan lulusan SMA. Selain

materi yang berhubungan dengan

kejuruan, siswa juga dibekali dengan

materi tentang kewirausahaan. Hal ini

bertujuan agar lulusan kejuruan yang

memiliki keahlian, mampu berwirausaha

membuka lapangan pekerjaan sendiri

sehingga dapat membantu pemerintah

mengurangi pengangguran.

Page 5: ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan  SRIYANTO 5215067294

VIDEO PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK PENYOLDERAN

Sriyanto ([email protected] )

5

Salah satu dari berbagai macam

keahlian yang wajib dimiliki siswa sekolah

menengah kejuruan khususnya jurusan

elektronika adalah dalam hal menyolder

komponen rangkaian elektronika.

Berdasarkan pengamatan hasil

penyolderan yang dimiliki siswa belum

optimal, sering kita jumpai di lapangan

hasil praktik penyolderan para siswa

kejuruan yang kurang maksimal jika

dinilai dari sisi visual / secara penglihatan

kasat mata. Hasil penyolderan siswa

cenderung kurang kuat, solderan asal

terhubung satu kawat dengan yang lainnya

serta kurang rapi. Kejadian tersebut akan

menyebabkan hasil solderan yang tidak

sempurna sehingga dapat menimbulkan

kecacatan mulai dari tahanan, arus dan

kualitas daya dari rangkaian elektronik

tidak dapat bekerja dengan maksimal . Hal

tersebut sangatlah penting untuk

diperhatikan karena dengan memiliki

kemampuan menyolder dengan baik dapat

digunakan sebagai modal di dalam dunia

kerja kususnya dalam bidang industri

elektronika.

Selain itu komponen rangkaian

elektronika terus berkembang mengikuti

perkembangan dari teknologi elektronik.

Mulai dari bentuk fisik, bahan serta ukuran

semakin kecil disesuaikan dengan

peralatan perangkat elektronik yang

dikemas secara simple. Komponen

rangkaian elektronika yang telah dikenal

oleh siswa ataupun masyarakat sekarang

ini adalah komponen aksial dan radial,

dimana komponen tersebut masih

memiliki bentuk dan ukuran yang lebih

besar. Sedangkan komponen hasil

perkembangan saat ini yaitu komponen

yang memiliki ukuran dan bentuk fisik

yang lebih kecil, komponen ini dikenal

dengan komponen chip.

METODE PEMBUATAN

Metode penelitian yang digunakan

adalah metode eksperimen One-Group

Pre-test-post-test design. Metode

penelitian dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

lain dalam kondisi yang terkendalikan.1

Pada desain one-group pre-test post-test

terdapat pre-test sebelum diberi perlakuan

dan post-test stelah diberi perlakuan.

Adapun perlakuan yang diberikan terhadap

siswa adalah belajar dengan menggunakan

media video dasar-dasar teknik

penyolderan. Dengan demikian hasil

perlakuan dapat diketahui lebih akurat,

karena dapat dibandingkan dengan

keadaan sebelum deberi perlakuan.2

1 Sugiyono.Metode Penelitian Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

R&D.(Bandung:CV Alfabeta, 2010), h. 107 2 Ibid., h.110

Page 6: ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan  SRIYANTO 5215067294

Pevote, Vol.7, No.7 , July 2012 : 1 - 11 6

Metode lain yang digunakan untuk

menganalisis data penilaian uji kelayakan

media yaitu menggunakan skala likert.

Instrumen uji kelayakan media

pembelajaran dinilai oleh seorang ahli

media, ahli materi serta instrument opini

oleh siswa berupa penilaian tentang

kesetujuan dan ketidak setujuan terhadap

pernyataan yang ada. Peneliti menyatakan

pernyataan sikap dengan rentang nilai dari

1-5. Adapun arti dari rentang nilai tersebut

sebagai berikut: Nilai 1 = Sangat buruk, 2

= Buruk, 3 = Cukup, 4 = Bagus, 5= Sangat

bagus

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang

masalah yang telah dikemukakan maka

dapat diidentifikasikan masalah-masalah

dalam pendidikan ini antara lain sebagai

berikut:

1. Apakah video pembelajaran dapat

meningkatkan pemahaman materi

yang diberikan?

2. Bagaimanakah teknik menyolder

komponen elektronika sehingga

menghasilkan solderan yang baik?

3. Bagaimanakah teknik melakukan

penyolderan komponen-komponen

chip?

4. Bagaimanakah prosedur pembuatan

video dasar-dasar teknik

penyolderan mikro agar dapat

digunakan sebagai media

pembelajaran praktik di SMK?

Teknik Analisis Data

Pengolahan data untuk hasil

korespondensi dengan ahli media, ahli

materi yaitu menggunakan penilaian

ukuran ecenderungan memusat atau rata-

rata, sebab cara yang tepat untuk

merangkum data adalah dengan mencari

satu indeks yang dapat mewakili seluruh

himpunan ukuran.3 Data-data tersebut

dimaksudkan untuk memperbaiki dan

menyempurnakan media yang

bersangkutan agar lebih efektif dan

efisien.4

Untuk menganalisis data dalam

point-point pendapat adalah menggunakan

skala Likert (Method of Summated

Ratings). Skala likert merupakan sejumlah

pernyataan positif dan negatif mengenai

suatu objek sikap dalam memberi respon

terhadap suatu pernyataan, subjek

menunjukan apakah responden sangat

setuju, setuju, tidak setuju atau sangat

tidak setuju terhadap tiap butir pernyataan.

Analisa data hasil penelitian

dilakukan untuk mengetahui tanggapan

responden tentang media yang telah

dibuat, serta untuk mengetahui tingkat baik

3 Arief Furchan, Pengantar Penelitian dalam

Pendidikan. (Surabaya, Usana Offset Printing,

1982), h.153 4 Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, ( Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h.183

Page 7: ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan  SRIYANTO 5215067294

VIDEO PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK PENYOLDERAN

Sriyanto ([email protected] )

7

atau tidak media tersebut untuk

ditampilkan, supaya mencapai tujuan yang

diharapkan. Batas baik atau tidak bahan

ajar tersebut untuk dijadikan penunjang

proses pembelajaran didasarkan pada

kriteria interprestasi skor untuk Ranting

Scale 5 sebagai berikut:

0% ~ 20% = Sangat kurang

21% ~ 40% = Kurang

41% ~ 60% = Cukup

61% ~ 80% = Baik

81% ~ 100% = Sangat baik

Hipotesis statistik

Hipotesis adalah asumsi atau dugaan

mengenai suatu hal yang dibuat untuk

menjelaskan hal itu yang sering dituntut

untuk melakukan pengecekanya. Jika

asumsi atau dugaan itu dikhususkan

mengenai populasi, maka hipotesi itu

disebut hipotesis statistik.6

Dari penelitian diperoleh data angka

rata-rata hasil praktik siswa dari hasil pre-

test dan post-test. Hasil nilai angka rata-

rata pre-test adalah 86,4. Dan hasil nilai

angka rata-rata post-test adalah 105,8.

Kemudian dari data yang diperoleh,

dilakukan analisis data dengan

menggunakan t-tes untuk testing

signifikansi. Untuk menganalisis hasil

5 Riduwan, Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan

Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2006), h.89 6 Sudjana. Metoda Statistika. ( Bandung: Tarsito,

2005 ), h.219

eksperimen yang menggunakan pre-test

dan post-test one group design dengan

rumus:7

t = )1(

2

NN

dX

Md

Keterangan:

Md = Mean dari perbedaan pre-tes

dan post-tes

Xd = Deviasi masing masing

subjeck ( d-Md )

Σ x2d = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

d.b. = ditentukan dengan N-1

Bentuk Hasil Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan

menghasilkan sebuah Video Pembelajaran

Dasar-Dasar Teknik Penyolderan Mikro

dengan format DVD dapat digunakan

sebagai Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

pada kompetensi dasar yang ada di

Sekolah Menengah Kejuruan. Sasaran

utamanya adalah ditujukan pada siawa

jurusan teknik elektronika.

Karakteristik Produk

1. Spesifikasi Produk

a. Format file : *.VOB

7 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. (Jakarta, PT Rineka

Cipta,2006), h.306

Page 8: ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan  SRIYANTO 5215067294

Pevote, Vol.7, No.7 , July 2012 : 1 - 11 8

b. Format Media : DVD

c. Kapasitas file : 1.4 GB

2. Kelebihan Produk

a. Dapat dioperasikan pada media

komputer dan DVD player

b. Kemudahan navigasi

c. Dapat diputar berulang ulang

d. Dapat dicetak lebih banyak

PEMBAHASAN

Instrumen Opini

Instrumen Opini ditujukan untuk ahli

media pembelajaran dan kepada siswa

jurusan teknik elektronika industri.

Instrumen opini yang ditujukan kepada

siswa berupa penilaian skala tentang

kesetujuan dan ketidak setujuan mereka

terhadap pernyataan pada instrumen opini

yang telah disediakan, sedangkan

instrumen opini yang ditujukan kepada

ahli media berupa penilaian skala

pernyataan sikap dengan rentan 1 sampai

dengan 5.

Hasil Instrumen Opini

Opini Ahli Media

Adapun hasil dari pendapat ahli

media adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1. Hasil Intrumen Opini

Program Media dengan Ahli Media

Penyataan Ahli

1. Estetika

a. Pencahayaan 4

b. Tampilan

gambar (visual) 5

c. Suara (audio) 4

d.

Sudut

pengambilan

gambar

5

e. Ruang 4

Jumlah 22

Skor Maksimum 25

Presentasi Ahli = {22 : 25} x 100% =

88%

Kesimpulan Nilai Estetika Video adalah

Sangat Baik

2. Skenario

a. Keterkaitan

adegan 4

b. Transisi adegan 4

c. Latar audio

(music) 4

d Dialog 4

Point Pertanyaan Ahli

Jumlah 16

Skor Maksimum 20

Presentasi Ahli = {16 : 20} x 100% =

80%

Kesimpulan Nilai Skenario Video

adalah Baik

3. Editing

a. Keterkaitan

adegan 4

b. Transisi adegan 4

c. Latar audio 4

Page 9: ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan  SRIYANTO 5215067294

VIDEO PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK PENYOLDERAN

Sriyanto ([email protected] )

9

(musik)

d. Penempatan

keterampilan 4

Jumlah 16

Skor Maksimum 20

Presentasi Ahli = {16 : 20} x 100% =

80%

Kesimpulan Nilai Editing Video adalah

Sangat Baik

4. Materi

a.

Tingkat

penyampaian

informasi

4

b.

Tingkat

pemahaman

penonton

terhadap isi film

(audio-video)

4

Jumlah 8

Skor Maksimum 10

Presentasi Ahli = {8 : 10} x 100% = 80

%

Kesimpulan Nilai Materi Video adalah

Baik

5.

Media

Pembelajaran

powerpoint

a. Ukuran huruf 4

b. Ukuran gambar 4

c. Komposisi

warna 4

d. Animasi 4

Jumlah 16

Skor Maksimum 20

Presentasi Ahli = {16 : 20} x 100% =

80 %

Kesimpulan Nilai Materi Video adalah

Baik

Dosen Ahli Media : Hamidillah ajie

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan dapat diambil kesimpulan,

antara lain :

1. Video Dasar-Dasar Teknik

Penyolderan dibuat melalui 3

tahap yaitu tahap perencanaan,

pengambilan gambar dan

produksi. Dengan

menggunakan software Ulead

video studio 10 dan dibentuk

ke dalam format DVD

menggunakan software DVD

Movie Factory for Toshiba

dalam proses produksi.

2. Pembuatan yang telah

dilakukan dapat menghasilkan

CD Dasar-Dasar Teknik

Penyolderan. Sebagai media

Pembelajaran dengan format

video yang didasarkan pada

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) pada

kompetensi dasar yang ada di

Page 10: ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan  SRIYANTO 5215067294

Pevote, Vol.7, No.7 , July 2012 : 1 - 11 10

SMK Taruna Bangsa Bekasi,

yaitu merakit komponen

elektronika.

3. Video Dasar-Dasar Teknik

Penyolderan telah diterapkan

pada proses belajar siswa

sebagai media pembelajaran,

ternyata mampu memberikan

pengaruh yang positif untuk

pembelajaran praktik

mengerjakan dasar-dasar

pekerjaan bengkel elektronika

di SMK Taruna Bangsa Bekasi

dan SMK Dinamika

Pembangunan 1 Jakarta kelas

x.

SARAN

Untuk mendapatkan hasil media

video serta hasil penyolderan yang lebih

baik, kepada pembuat media sejenis

peneliti menyarankan :

1. Mempersiapkan pemeran secara

matang.

2. Mempersiapkan skenario dan

storyboard dengan sebaik-baiknya.

3. Menguasai penggunaan kamera dengan

baik, dalam hal ini pengaturan

diafragma, fokus dan zooming.

Sehingga dihasikan gambar yang

bagus.

4. Memilih tempat dan ruang yang kedap

suara, untuk menghindari suara-suara

lain yang tidak diinginkan.

5. Menggunakan microphone eksternal

agar suara lebih jelas.

6. Menguasai software yang digunakan

dalam proses pengeditan, karena akan

sangat berpengaruh terhadap hasil

akhir video.

7. Menggunakan peralatan menyolder

yang sesuai dengan jenis komponen

yang akan dipasang.

8. Melakukan penyolderan sesuai dengan

standart baku penyolderan

9. Perhatikan polaritas komponen

sebelum menyolder, pastikan

komponen terpasang tidak terbalik.

10. Utamakan keselamatan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Ariani Niken & Haryanto Dany,

Pembelajaran Multi Media Di Sekolah,

Pedoman Pembelajaran Inspiratif,

Konstruktif, dan Prospektif, Jakarta: PT.

Prestasi Pustakaraya, 2010

Arif S Sadiman dkk,Media Pendidikan

Pengertian, pengembangan, dan

pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers,

2009

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT

Rineka Cipta, 2006

Page 11: ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan  SRIYANTO 5215067294

VIDEO PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK PENYOLDERAN

Sriyanto ([email protected] )

11

Buku Pedoman

Skripsi/Komprehensif/Karya Inovatif,

Jakarta: FT UNJ Press, 2009

Furcham Arief , Pengantar Penelitian

dalam Pendidikan. Surabaya: Usana Offset

Printing,1982

L. Wilkinson Gene, Media dalam

Pembelajaran, Jakarta : Pustekkom

Dikbud dan CV Rajawali, 1984

Miarso hadi yusuf, Media Pembelajaran,

Jakarta: Depdiknas, 2003

Munadi Yudhi, Media Pembelajaran

Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung

Persada Press, 2008

Nasir Bakri, Perkembangan Media

Pembelajaran Penggalan 2, Jakarta,

2008

Oemar Hamalik, Media Pembelajaran,

Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994

Rahadi, Aristo. Media Pembelajaran,

Jakarta: Depdiknas, 2003

Sadiman, S. Arief. Media Pendidikan dan

Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada.

Sagala Syaiful, Konsesp dan Makna

Pembelajaran, Untuk Membantu

Memecahkan Probematika, Belajar dan

Mengajar, Bandung: Alfabeta 2010

Sagala syaiful, Media Pembelajaran,

Jakarta: Depdiknas, 2003

S Sujarwo,Teknologi Pendidikan,

Jakarta:Erlangga,1998

Sujana, Metoda Statistika, Bandung : PT

Tarsito, 1997

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, Bandung : Alfabeta, 2010

Syaiful Bahri & Aswan Zain, Srategi

Belajar Mengajar edisi revisi , Jakarta :

Rineka Cipta, 2006

Toshiba, Perhimpunan Teknik Pengelasan

Jepang, Dasar-Dasar Penyolderan Mikro (

Pedoman Untuk Operator)

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran

Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana,2003

Page 12: ARTIKEL SKRIPSI Video Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Penyolderan  SRIYANTO 5215067294

Pevote, Vol.7, No.7 , July 2012 : 1 - 11 12