Artikel Polifenol

4
Polifenol Polifenol juga dapat berfungsi sebagai anti inflamasi dan anti tumor. Jenis polifenol yang terbesar dan memiliki peranan penting adalah flavonoid. Selain sebagai antioksidan, flavonoid ini juga dapat mencegah penyakit kardiovaskular dengan cara menurunkan laju oksidasi lemak sehingga dapat mencegah penyakit aterosklerosis(Astawan dan Kasih, 2008). Falvonoid ini biasanya terdapat pada bagian epidermis daun atau pada kulit buah(Clifford and Ashihara, 2006). Flavonoid ini merupakan golongan senyawa bahan alam yang terdiri dari senyawa fenolik yang merupakan pigmen pada tumbuhan. Sebagai antioksidan, flavonoid ini dapat mencegah terjadinya kanker pada manusia. Selain itu, flavonoid juga dapat melindungi struktur sel dan meningkatkan efektivitas vitamin C, sebagai antiinflamasi dan juga antibiotik. Sehingga, flavonoid memiliki manfaat yang penting bagi kesehatan manusia(Subroto dan Saputro, 2007). Senyawa yang termasuk kedalam polifenol ini adalah semua senyawa yang memiliki struktur dasar berupa fenol. Fenol sendiri merupkan struktur yang terbentuk dari benzena tersubtitusi dengan gugus –OH. Gugus –OH yang terkandung merupakan aktivator yang kuat dalam reaksi subtitusi aromatik elektrofilik (Fessenden, 1982). Teh Daun teh memiliki senyawa bioaktif yang kompleks, salah satunya adalah polifenol. Pada teh hijau kandungan polifenolnya sebesar 36 persen. Katekin merupakan senyawa dominan dari polifenol teh hijau dan terdiri dari epikatekin (EC), epikatekin gallat (ECG), epigallokatekin (EGC), epigallokatekin gallat (EGCG), katekin dan gallokatekin (GC). Dalam daun teh terdapat sekitar 14 glikosida mirisetin, kuersetin yang dapat mencegah kanker dan kolesterol.

description

polifenol

Transcript of Artikel Polifenol

Page 1: Artikel Polifenol

Polifenol

Polifenol juga dapat berfungsi sebagai anti inflamasi dan anti tumor. Jenis polifenol

yang terbesar dan memiliki peranan penting adalah flavonoid. Selain sebagai antioksidan,

flavonoid ini juga dapat mencegah penyakit kardiovaskular dengan cara menurunkan laju

oksidasi lemak sehingga dapat mencegah penyakit aterosklerosis(Astawan dan Kasih,

2008). Falvonoid ini biasanya terdapat pada bagian epidermis daun atau pada kulit

buah(Clifford and Ashihara, 2006).

Flavonoid ini merupakan golongan senyawa bahan alam yang terdiri dari senyawa

fenolik yang merupakan pigmen pada tumbuhan. Sebagai antioksidan, flavonoid ini dapat

mencegah terjadinya kanker pada manusia. Selain itu, flavonoid juga dapat melindungi

struktur sel dan meningkatkan efektivitas vitamin C, sebagai antiinflamasi dan juga antibiotik.

Sehingga, flavonoid memiliki manfaat yang penting bagi kesehatan manusia(Subroto dan

Saputro, 2007).

Senyawa yang termasuk kedalam polifenol ini adalah semua senyawa yang memiliki

struktur dasar berupa fenol. Fenol sendiri merupkan struktur yang terbentuk dari benzena

tersubtitusi dengan gugus –OH. Gugus –OH yang terkandung merupakan aktivator yang

kuat dalam reaksi subtitusi aromatik elektrofilik (Fessenden, 1982).

Teh

Daun teh memiliki senyawa bioaktif yang kompleks, salah satunya adalah polifenol.

Pada teh hijau kandungan polifenolnya sebesar 36 persen. Katekin merupakan senyawa

dominan dari polifenol teh hijau dan terdiri dari epikatekin (EC), epikatekin gallat (ECG),

epigallokatekin (EGC), epigallokatekin gallat (EGCG), katekin dan gallokatekin (GC). Dalam

daun teh terdapat sekitar 14 glikosida mirisetin, kuersetin yang dapat mencegah kanker dan

kolesterol. Flavonol merupakan zat antioksidan utama pada daun teh yang terdiri atas

kuersetin, kaempferol dan mirisetin. Sekitar 2- 3 persen bagian teh yang larut dalam air

merupakan senyawa flavonol (Alumniits, 2009).

Gambar 1. Jenis - jenis flavanoid pada teh

Page 2: Artikel Polifenol

Kakao

Kandungan polifenol biji kakao tanpa kulit dan dengan kulit biji yaitu memiliki

kandungan tertinggi sebesar 2,67 µg/mg untuk biji kakao tanpa kulit dan 2,46 µg/mg untuk

biji kakao dengan kulit biji. (Ulfaniah, 2013). Wollgast and Anklam (2000) menyatakan

bahwa polifenol kakao terutama adalah monomer dan oligomer dari flavan-3-ol sebagai

komponen dasar. Mereka juga mengklasifikasikan polifenol kakao dalam tiga kelompok yaitu

katekin (flavan-3-ols) 37 %, antosianin 4 %, dan proantosianidin 58 %.

Gambar 2. Struktur polifenol yang banyak ditemukan pada kakao (Weisburger, 2005)

Kopi

Senyawa polifenol yang utama pada kopi adalah asam klorogenat dan asam kafeat.

Jumlah asam klorogenat mencapai 90% dari total fenol yang terdapat pada kopi (Mursu, et

al, 2005). Kadar polifenol pada biji kopi arabika bervariasi antara 6 – 7% sedangkan pada

robusta sekitar 10 % (Septianus, 2011).

Metode uji kandungan pilifenol (Oki et al., 2002)

Kandungan polifenol diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang

gelombang 750 nm. Sebagai blanko, 0.2 ml sampel ditambahkan dengan 1 ml Na2CO3 10%

dan 6 ml akuades. Sebagai kontrol 0.2 ml sampel ditambahkan dengan 1 ml Na2CO3 10%, 1

ml folin ciocalteu, dan 5 ml akuades.

Page 3: Artikel Polifenol

DAFTAR PUSTAKA

Clifford, M.N., and H. Ashihara. 2006. Plant Secondary Metabolites. USA:Blackwell

Publishing.

Oki, et all. 2002. Radical scavenging activity of hot water extract from leaves of sweet potato

cultivar ”simon-1”. Nippon Shokuhin Kagaku Kogaku Kaishi Vol 49. No. 10.

Subroto, A., dan H. Saputro. 2007. Gempur Penyakit dengan Sarang Semut. Depok: Penebar

Swadaya.

Ulfaniah, dkk. 2013. Perubahan kandungan antioksidan, polifenol dan profil protein selama

pra-perkecambahan pada biji kakao. Jember:universitas jember.