ARTIKEL PENELITIAN

12
ARTIKEL HASIL PENELITIAN CAPACITY BUILDING GURU-GURU SMK DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFESIONALISME DAN KINERJA GURU Oleh: Cepi Triatna, M.Pd., dkk. Abstrak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan satu diantara beberapa contoh organisasi yang keberlangsungan hidupnya tergantung dari dukungan dan kepercayaan masyarakat. SMK pun memiliki kategori yang berbeda, ada SMK Negeri dan ada juga SMK Swasta. Kepercayaan dan dukungan dari masyarakat akan timbul apabila harapan-harapan masyarakat (orang tua) dapat diwujudkan oleh sekolah melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas. Memenuhi tunutan pendidikan yang bermutu, maka guru menjadi kuncinya. Untik itu guru perlud ikembangkan kapasitas dan kemampuan profesinya untuk menjadi guru professional. Kata Kunci: Capacity building, guru, profesionalisme, kinerja. A. Pendahuluan Guru adalah individu yang memiliki kapasitas untuk mengajar, sekaligus memiliki kapasitas untuk belajar dan mengembangkan dirinya. Peranan guru sangat strategis dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan. Mengingat begitu berat tugas dan tanggung jawab seorang guru baik sebagai pendidik bagi peserta didik atau pun sebagai personil, anggota atau individu di dalam organisasi (SMK), maka profesionalisme guru menjadi keharusan dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Kepercayaan dan dukungan masyarakat kepada 1

Transcript of ARTIKEL PENELITIAN

Page 1: ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL HASIL PENELITIAN

CAPACITY BUILDING GURU-GURU SMK DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFESIONALISME DAN KINERJA

GURUOleh:

Cepi Triatna, M.Pd., dkk.

Abstrak

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan satu diantara beberapa contoh organisasi yang keberlangsungan hidupnya tergantung dari dukungan dan kepercayaan masyarakat. SMK pun memiliki kategori yang berbeda, ada SMK Negeri dan ada juga SMK Swasta. Kepercayaan dan dukungan dari masyarakat akan timbul apabila harapan-harapan masyarakat (orang tua) dapat diwujudkan oleh sekolah melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas. Memenuhi tunutan pendidikan yang bermutu, maka guru menjadi kuncinya. Untik itu guru perlud ikembangkan kapasitas dan kemampuan profesinya untuk menjadi guru professional.

Kata Kunci: Capacity building, guru, profesionalisme, kinerja.

A. Pendahuluan

Guru adalah individu yang memiliki kapasitas untuk mengajar,

sekaligus memiliki kapasitas untuk belajar dan mengembangkan

dirinya. Peranan guru sangat strategis dalam mewujudkan

keberhasilan pendidikan. Mengingat begitu berat tugas dan tanggung

jawab seorang guru baik sebagai pendidik bagi peserta didik atau pun

sebagai personil, anggota atau individu di dalam organisasi (SMK),

maka profesionalisme guru menjadi keharusan dalam mewujudkan

pendidikan yang berkualitas. Kepercayaan dan dukungan masyarakat

kepada sekolah timbul karena adanya kepuasan yang dirasakan

masyarakat dari pelayanan pendidikan yang diberikan oleh sekolah,

sementara itu kepuasan masyarakat terhadap layanan sekolah dapat

tersampaikan oleh tenaga-tenaga yang profesional terutama sikap-

sikap melayani yang diberikan oleh guru kepada peserta didik yang

dilandasi nilai-nilai profesionalisme. Orang yang menganut faham

1

Page 2: ARTIKEL PENELITIAN

profesionalisme selalu menunjukkan sikap profesional dalam bekerja

dan dalam keseharian hidupnya.

Masalah Penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana gambaran

capacity building yang dilakukan oleh guru di SMK Negeri 13 dan SMK

Bina Warga Kota Bandung serta SMK Negeri 1 dan SMK Pusdikhubad

Kota Cimahi. (2) Bagaimana gambaran profesionalisme guru di SMK

Negeri 13 dan SMK Bina Warga Kota Bandung serta SMK Negeri 1 dan

SMK Pusdikhubad Kota Cimahi. (3) Bagaimana gambaran kinerja guru

di SMK Negeri 13 dan SMK Bina Warga Kota Bandung serta SMK

Negeri 1 dan SMK Pusdikhubad Kota Cimahi. Dan (4) Apakah ada

pengaruh yang signifikan antara capacity building dengan

profesionalisme dan kinerja guru di SMK Negeri 13 dan SMK Bina

Warga Kota Bandung serta SMK Negeri 1 dan SMK Pusdikhubad Kota

Cimahi.

Kerangka piker penelitian adalah sebagai berikut:

2

Tuntutan mewujudkan SBITuntutan mewujudkan Lulusan SMK siap kerja

Tuntutan Dunia Kerja

SMK NEGERI 13, SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG, SMK NEGERI 1, SMK PUSDIKHUBAD KOTA CIMAHI

Proses pengembangan kapasitas (Capacity Building) guru

Profesionalisme dan Kinerja guru

Penggunaan Instrumen Penelitian

berupa Angket

Temuan Data Pengaruh Capacity Building Terhadap Profesionalisme Guru dalam

mewujudkan visi misi SMK Negeri 13 dan SMK Bina Warga Kota Bandung

Klarifikasi dan

Pemeriksaan Ulang

Analisis Data Pembuatan Laporan

Page 3: ARTIKEL PENELITIAN

Gambar 1 Skema Kerangka Pikir Penelitian

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Alat pengumpulan data berupa angket tertutup. Lokasi penelitian adalah SMK Negeri

13 dan SMK Bina Warga Kota Bandung dan SMK Bina Warga serta SMK Negeri 1 dan

SMK Pusdikhubad Kota Cimahi. Responden penelitian adalah guru-guru yang ada di

SMK tersebut sebanyak 148 guru. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara

purposive sampling.

C. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus WMS (Weighted Means Scored),

diperoleh hasil kecenderungan untuk variabel X (capacity building) adalah 3.20.

Dengan melihat tabel konsultasi hasil perhitungan WMS (table 4.2), hal ini berarti

bahwa capacity building pada SMK yang diteliti berkategori baik. Sedangkan hasil

kecenderungan untuk variabel Y1 adalah sebesar 3.50. Angka tersebut menunjukkan

bahwa profesionalisme guru pada SMK yang diteilit ada dalam kategori sangat baik.

Sementara itu kecenderungan variable Y2 adalah 3.23. hal ini berarti bahwa kinerja

guru-guru pada SMK yang diteliti ada dalam kondisi baik.

Melalui pengujian normalitas distribusi data didapatkan bahwa

data variable x berdistribusi tidak normal, sedangkan variable Y1

(profesionalisme guru) dan Y2 (kinerja guru), keduanya berdistribusi

normal. Berdasarkan hal tersebut, pengujian hipotesis dilakukan

dengan menggunakan statistik non parametrik. Hal ini berimplikasi

bahwa hasil penelitian tidak berlaku untuk populasi yang lebih luas.

Dengan menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment secara umum

tergolong ke dalam kategori kuat. Adapun hasil perolehan koefisien determinasi

variabel X terhadap variabel Y1 sebesar 39.5%, koefisien determinasi variabel X

terhadap variabel Y2 sebesar 36.6% dan koefisien determinasi variabel Y1 terhadap

variabel Y2 angka 43.5%.

3

Page 4: ARTIKEL PENELITIAN

2. Pembahasan

a) Capacity Building Guru-guru SMK

Hasil penelitian menunjukkan bahwa capacity building pada SMK yang

diteliti berkategori baik. Hal ini menandakan bahwa capacity buiding guru yang

dicirikan oleh kreativitas, adaptabilitas, motivasi dan perbaikan berkelanjutan

dikategorikan baik. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kreativitas, adaptabilitas,

motivasi dan perbaikan berkelanjutan merupakan aktivitas pengembangan kapasitas diri

berkelanjutan yang dilakukan oleh guru sebagai upaya memperkuat kualitas dirinya dan

meningkatkan kinerjanya. Kapasitas guru yang dimaksud adalah :

1) Guru adalah container yang didalamnya terdapat ilmu, teori praktis dan

pengetahuan-pengetahuan yang mapan untuk ditransfer kepada konstituennya

(khususnya peserta didik).

2) Guru pada dasarnya merupakan tenaga pendidik yang tugasnya sebagai pelayan

pendidikan untuk peserta didik dalam hal ini secara umum kewenangan dan

tanggung jawab guru terbatas sebagai pelayan pendidikan khususnya untuk

peserta didik.

3) Guru pada hakikatnya adalah orang yang mampu membelajarkan peserta didik.

Dalam penelitian ini, capacity building guru diasumsikan mengarah pada

capacity building organisasi (sekolah) yang pada akhirnya akan membentuk sekolah

menjadi organisasi pembelajar (Senge, 1990).

b) Profesionalisme Guru SMK

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profesionalisme Guru di SMK yang diteliti

berada dalam kategori sangat baik dengan nilai rata-rata sebesar 3.50. Temuan

penelitian menunjukkan kesamaan dengan teori yang dikemukakan oleh Hall. R.

c) Kinerja Guru SMK

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru di SMK yang diteliti ada

dalam kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,23. Tingginya tingkat kinerja guru

SMK tersebut semakin diperjelas oleh hasil kecendrungan setiap sub variabel yang

4

Page 5: ARTIKEL PENELITIAN

membangun kinerja mengajar guru, adapun yang termasuk didalamnya adalah

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian (Evaluasi)

pembelajaran dan tindak lanjut.

Jika kinerja guru baik, maka dapat diprediksikan bahwa mutu pembelajaran

sebagai suatu hasil dari proses interaksi guru dengan peserta didik akan baik pula.

(Donnelly, Gibson and Ivancevich). Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa ada

faktor-faktor yang mendukung kinerja guru SMK yang menunjukkan baik. Karena

kinerja guru yang baik turut dipengaruhi oleh banyak faktor.

d) Hubungan Antara Capacity Building dengan Profesionalisme dan

Kinerja Guru di SMK

Hasil penelitian menunjukkan bahwa capacity building dapat memberikan

pengaruh yang kuat terhadap profesionalisme dan kinerja guru di SMK Negeri 13 dan

SMK Bina Warga Kota Bandung serta SMK Negeri 1 dan SMK Pusdikhubad Kota

Cimahi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan para ahli yang diantaranya T. Nill dan C

Mindrum (2001) yang menyatakan bahwa capacity building merupakan istilah yang

digunakan untuk membangun suatu masyarakat melalui perubahan pada dirinya,

misalnya peningkatan ilmu pengetahuan, skill, pengorganisasian program dan lain-lain.

Capacity building merupakan sebuah model proses perubahan, gerak perkembangan dan

perubahan yang bertingkat secara individu, kelompok, organisasi maupun perubahan

pada pembentukan frame work sebuah sistem kearah yang lebih baik.

Terrence Morrison (2001 : 4) bahwa, “…capacity building as actionable

learning, capacity building encompasses a number of linked learning processes, the

cumulative impact of which enhance the prospects for individuals and organizations to

continuously adapt to change…” pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa

pengembangan kapasitas dapat disebut sebagai actionabel learning, dimana

pengembangan kapasitas meliputi sejumlah proses-proses pembelajaran yang saling

berkaitan, akumulasi benturan yang menambah prospek untuk individu dan organisasi

agar secara terus menerus beradaptasi atas perubahan. Selanjutnya Terrence Morrison

(2001 : 4), menyatakan bahwa ‘…..Capacity building which links ideas to action…..’

dari pernyataan tersebut, dapat diartikan bahwa pengembangan kapasitas

5

Page 6: ARTIKEL PENELITIAN

menghubungkan ide terhadap sikap. Sikap dalam hal ini adalah profesionalisme,

sehingga dapat kita simpulkan bahwa profesionalisme guru terbentuk oleh

pengembangan kapasitas diri berkelanjutan.

Aktivitas dalam proses pengembangan kapasitas diri berkelanjutan akan

mempengaruhi terbentuknya sikap pelayanan kerja guru (pembelajaran bagi peserta

didik). Sehingga dapat disimpulkan bahwa capacity building berpengaruh terhadap

profesionalisme guru. Namun berdasarkan hasil penelitian kasus yang terjadi di SMK

Negeri 13 dan SMK Bina Warga Kota Bandung serta SMK Negeri 1 dan SMK

Pusdikhubad Kota Cimahi, gambaran yang didapatkan menyatakan bahwa capacity

building memberikan pengaruh yang kuat terhadap profesionalisme dan kinerja guru,

hal ini bisa jadi hanya berlaku di SMK-SMK ini saja sehingga tidak berlaku di populasi

dan sampel yang lainnya

D. Kesimpulan dan Saran

Dapat disimpulkan bahwa capacity building memberikan pengaruh yang kuat terhadap

profesionalisme dan kinerja guru, demikian halnya profesionalisme terhadap kinerja guru pada 4

SMK yang diteliti. Secara rinci sebagai berikut: (1) Capacity building guru di SMK Negeri 13

dan SMK Bina Warga Kota Bandung SMK Negeri 13 dan SMK Bina Warga Kota Bandung

serta SMK Negeri 1 dan SMK Pusdikhubad Kota Cimahi termasuk dalam kategori baik. (2)

Profesionalisme guru di SMK Negeri 13 dan SMK Bina Warga Kota Bandung serta SMK

Negeri 1 dan SMK Pusdikhubad Kota Cimahi termasuk dalam kategori sangat baik. (3) Secara

umum adapun tingkat kinerja guru di SMK Negeri 13 dan SMK Bina Warga Kota Bandung

serta SMK Negeri 1 dan SMK Pusdikhubad Kota Cimahi termasuk dalam kategori baik. (4)

hubungan variabel X (capacity building) terhadap variabel Y1 (profesionalisme guru) dan

variable Y2 (kinerja guru) adalah kuat.

Berdasarkan temuan, bahasan dan kesimpulan, peneliti menyarankan: (1) bagi sekolah

untuk membangun kerjasama yang lebih solid demi membangun kolektifitas profesionalisme

pada seluruh lini organisasi. (2) bagi guru untuk kemudahan dalam melaksanakan tugas dan

perannya, hendaknya inisiatif dalam mengembangkan kapasitas dirinya secara berkelanjutan dan

sikap-sikap yang dilandasi nilai-nilai (profesionalisme) harus benar-benar dapat dirasakan oleh

peserta didik dan masyarakat sebagai pelanggan utama sekolah. (3) bagi peneliti lain yang

tertarik untuk meneliti mengenai profesionalisme dan kinerja, alangkah lebih baiknya untuk

mengkaji kembali secara komprehensif variabel tersebut. Untuk menjaga validitas data

6

Page 7: ARTIKEL PENELITIAN

penelitian, alat pengumpulan data melalui angket masih diragukan tingkat objektivitasnya,

artinya hasil angket tersebut ada kemungkinan terdapat unsur rekayasa dari para responden demi

nama baik institusi. Sangat mungkin para responden menjawab hal-hal yang bersifat positif

sedangkan hal lainnya (yang sifatnya negatif) disembunyikan.

E. Daftar Pustaka

Dharma, Surya (2009). Manajemen Kinerja. Yogjakarta : Pustaka Pelajar

Headington Rita. (2000). Monitoring, Assesment, Recording, reporting and Accountability, Meeting the Standards. London: David Fulton Publishers.

James, Valentine Udoh. (1998). Capacity Building in Developing Countries: Human and Environmental Dimensions. Greenwood Pub Group

Keban, Yeremias. T. (2000). “Good Governance” dan “Capacity Building” sebagai Indikator Utama dan Fokus Penilaian Kinerja Pemerintahan. [Online]. Tersedia : http://www.google.co.id/search? Grindle Good Government Capacity Building in the Public Sector of Developing Countries Boston MA Harvard Institue for International Development.

Kusnandar. (2007). Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo

Maister, H. David. (1998), True Professionalism, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Mentz, J.C.N. (1997). Personal and Institution Factor in Capacity Building and Institutional Development, Working Paper No. 14, Maastrict : ECDPM

Milen, Anni. (2001). What Do We Know About Capacity Building ?, An Overview of Existing Knowledge and Good Practice, World Health Organization (Department of Health Service Provision), Geneva

Morrison, Terrence (2001), Actionable Learning – A Handbook for Capacity Building Through Case Based Learning, ADB Institute

Muhammad, Rifqi. (2008). Analisis Hubungan antara Profesionalisme Auditor dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Dalam Jurbal Fenomena. [Online]. Vol 6 (1), 20 halaman. Tersedia: http://www.uii.ac.id ; http://dppm.uii.ac.id [12 Juli 2009].

Munandar, A.S. (2003). Learning Organization dan Penerapannya Dalam Dunia Usaha Makalah Seminar Industri Kolokium di Makassar (Tidak Diterbitkan)

Philbin, Ann. (1996) Capacity Building in Social Justice Organizations Ford Foundation : online Wikipedia The Free Encyclopedia. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Capacity_building

7

Page 8: ARTIKEL PENELITIAN

Prabu Mangkunegara. (2001). Evaluasi Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rosdakarya

Rivai Veithzal. (2004). Performance Apprasial .Jakarta: Grafindo Persada

Soeprapto, Riyadi. R. (2006). The The Capacity Building For Local Government Toward Good Governance. [Online]. Tersedia:

http://www.docstoc.com/docs/5936090/Riyadi-capacity-building

Sparringga, Daniel, A. (2001). “Wacana Pemerintahan yang Baik Good Governance dan Transisi Demokrasi”, Jurnal Forum Inovasi, Capacity Building & Good Governance, PPs PSIA-FISIP UI Vol.1, p. 53-58

T. Nill dan C Mindrum (2001). Human performance that increase business performance. [Online]. Tersedia:

http://74.125.153.132/search?q=cache:HHMpGQqdpQYJ:adfaceh.org/index.php%3Foption%3Dcom_content%26task%3Dview%26id%3D90%26Itemid%3D49%26limit%3D1%26limitstart%3D1+T.+Nill+dan+C+Mindrum+%282001%29.+%E2%80%9DHuman+performance+that+increase+business+performance&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a [September 06, 2009].

Yap, Jan, t.L. (2000). Human Resources Capacity Building. [Online]. Tersedia: http://www.Gtzsfdm.or.id

---oo0oo---

8