Artikel Pata

19
Menuju Pata Travel Mart 2007: Menbudpar dari Pattaya Dalam rangkaian pelaksanaan Konferensi Tahunan PATA yang berlangsung dari tanggal 23 hingga 26 April 2006 di Pattaya, Thailand, pemerintah Indonesia menyelenggarakan Jumpa Pers " Breakfast Media Briefing pada tanggal 26 April 2006 di Orchid Room, Hotel Grand Royal Cliff, Pattaya. Jumpa Pers dipimpin oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Ir. Jero Wacik S.E., didampingi Duta Besar RI untuk Thailand, Ibrahim Yusuf, dan juga oleh Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, Thamrin B. Bachri. Tujuan diadakannya Jumpa Pers ini ialah untuk menyampaikan informasi terkini tentang kepariwisataan Indonesia, dan menyebarluaskan informasi bahwa Bali-Indonesia akan menjadi tuan rumah PATA Travel Mart 2007 yang rencananya akan diselenggarakan bulan September 2007. Sekitar 60 orang dari kalangan pers asing dari berbagai negara hadir dalam acara ini. Pihak penyelenggara sengaja mengundang mereka dalam konferensi tahunan ini. Dalam kaitannya dengan PATA Travel Mart 2007, para penulis dan wartawan asing banyak bertanya kepada Menbudpar. Selain Jumpa Pers, pada malam hari di hari yang sama, diselenggarakan pula MALAM INDONESIA- PATA Travel Mart 2007. Sekitar 500 delegasi Konferensi Tahunan PATA 2006 hadir dalam jamuan makan malam / reception dinner ini. Tamu sangat terkesan dan memberikan sambutan antusiasme yang tinggi terhadap penyelenggaraan acara ini. Tarian Bali dan lagu-lagu yang dilantunkan penyanyi Indonesia, Kris Dayanti menghangatkan acara yang dipandu oleh Tantowi Yahya, salah satu MC senior Indonesia. Door Prize diberikan kepada hadirin yang beruntung berupa tiket pesawat Bangkok-Bali-Bangkok, serta voucher menginap di hotel berbintang di Yogyakarta, Bali, dan Jakarta. Dalam acara tersebut, Menbudpar memberikan kenang-kenangan kepada Presiden PATA, Peter de Jong, berupa patung Garuda. Ibu Triesna Wacik sementara itu memotong nasi tumpeng dan diberikan kepada seorang anggota senior PATA, Alwi Zecha, sebagai tanda penghormatan. Transaksi Penjualan PATA Travel Mart Capai Target Denpasar (ANTARA News) - Prakiraan transaksi selama kegiatan PATA Travel Mart 2007 di Bali yang berlangsung selama tiga hari (25-28 September) mencapai target yang dipatok sebesar 500 juta dolar AS. Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Thamrin B. Bachri di Nusa Dua, Bali, Sabtu, mengatakan, perkiraan transaksi antara penjual dengan pembeli tersebut dapat dilihat dari antusiasme pengunjung. "Namun mengenai berapa jumlah riil yang dicapai kita belum dapat hitung, karena transaksi tersebut dilakukan baru sebatas nilai kontrak dan perjanjian," katanya. Ia mengatakan, secara garis besar penyelenggaraan PATA Travel Mart ini cukup berhasil dan dampaknya akan dirasakan pada bulan-bulan selanjutnya.

Transcript of Artikel Pata

Page 1: Artikel Pata

Menuju Pata Travel Mart 2007: Menbudpar dari PattayaDalam rangkaian pelaksanaan Konferensi Tahunan PATA yang berlangsung dari tanggal 23 hingga 26 April 2006 di Pattaya, Thailand, pemerintah Indonesia menyelenggarakan Jumpa Pers " Breakfast Media Briefing pada tanggal 26 April 2006 di Orchid Room, Hotel Grand Royal Cliff, Pattaya. Jumpa Pers dipimpin oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Ir. Jero Wacik S.E., didampingi Duta Besar RI untuk Thailand, Ibrahim Yusuf, dan juga oleh Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, Thamrin B. Bachri. Tujuan diadakannya Jumpa Pers ini ialah untuk menyampaikan informasi terkini tentang kepariwisataan Indonesia, dan menyebarluaskan informasi bahwa Bali-Indonesia akan menjadi tuan rumah PATA Travel Mart 2007 yang rencananya akan diselenggarakan bulan September 2007.Sekitar 60 orang dari kalangan pers asing dari berbagai negara hadir dalam acara ini. Pihak penyelenggara sengaja mengundang mereka dalam konferensi tahunan ini. Dalam kaitannya dengan PATA Travel Mart 2007, para penulis dan wartawan asing banyak bertanya kepada Menbudpar. Selain Jumpa Pers, pada malam hari di hari yang sama, diselenggarakan pula MALAM INDONESIA- PATA Travel Mart 2007. Sekitar 500 delegasi Konferensi Tahunan PATA 2006 hadir dalam jamuan makan malam / reception dinner ini. Tamu sangat terkesan dan memberikan sambutan antusiasme yang tinggi terhadap penyelenggaraan acara ini. Tarian Bali dan lagu-lagu yang dilantunkan penyanyi Indonesia, Kris Dayanti menghangatkan acara yang dipandu oleh Tantowi Yahya, salah satu MC senior Indonesia. Door Prize diberikan kepada hadirin yang beruntung berupa tiket pesawat Bangkok-Bali-Bangkok, serta voucher menginap di hotel berbintang di Yogyakarta, Bali, dan Jakarta.Dalam acara tersebut, Menbudpar memberikan kenang-kenangan kepada Presiden PATA, Peter de Jong, berupa patung Garuda. Ibu Triesna Wacik sementara itu memotong nasi tumpeng dan diberikan kepada seorang anggota senior PATA, Alwi Zecha, sebagai tanda penghormatan.

Transaksi Penjualan PATA Travel Mart Capai Target

Denpasar (ANTARA News) - Prakiraan transaksi selama kegiatan PATA Travel Mart 2007 di Bali yang berlangsung selama tiga hari (25-28 September) mencapai target yang dipatok sebesar 500 juta dolar AS. Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Thamrin B. Bachri di Nusa Dua, Bali, Sabtu, mengatakan, perkiraan transaksi antara penjual dengan pembeli tersebut dapat dilihat dari antusiasme pengunjung."Namun mengenai berapa jumlah riil yang dicapai kita belum dapat hitung, karena transaksi tersebut dilakukan baru sebatas nilai kontrak dan perjanjian," katanya.Ia mengatakan, secara garis besar penyelenggaraan PATA Travel Mart ini cukup berhasil dan dampaknya akan dirasakan pada bulan-bulan selanjutnya. "Kegiatan kali ini sangat mengembirakan karena diikuti 789 penjual dari 38 negara," katanya.Ia menyebutkan, penjual itu terdiri atas perusahaan hotel/resort independen sebanyak 32 persen, pengelola perjalanan wisata (cruise operator) tiga persen, jaringan hotel 25 persen, inboud tour operator 23 persen.Sedangkan penerbangan, media perjalanan dan bandara masing-masing satu persen, serta empat persen selebihnya adalah penjualan obyek wisata, pelayanan apartemen dan industri pesawat terbang."Penyelenggaraan PATA kali ini mengalokasikan areal seluas 4.295 meter persegi, lebih luas dari kegiatan PATA Mart tahun lalu di Hongkong yang memiliki luas 4.076 meter persegi," katanya.(*)

PATA Memprediksikan Kunjungan Wisman ke Indonesia Tahun 2007 Mencapai 7,5 Juta

Page 2: Artikel Pata

Organisasi pariwisata se-Asia Pasifik atau Pacific Asia Travel Association (PATA) memprediksikan tahun 2007 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 7,5 juta wisman."PATA memperkirakan bahwa pada tahun 2007 ini Indonesia akan menerima sebanyak 7,5 juta kunjungan," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik dalam pidato tertulisnya pada acara Temu Usaha Pariwisata "Saudagar Membangun Pariwisata" yang digelar oleh Panitia Tetap Pertemuan Saudagar Bugis Makasar di Kantor Depbudpar di Jakarta, Sabtu (30/9).Prediksi PATA tersebut lebih tinggi 1,5 juta wisman dibandingkan target kunjungan wisman yang dipatok oleh pemerintah yaitu 6 juta orang selama tahun 2007.Jero Wacik mengatakan mengacu pada cetak biru Pemasaran 2006, Depbudpar telah menetapkan empat skenario target kunjungan wisman ke Indonesia pada 2007 yaitu target pesimistis sebanyak 5,21 juta wisman, target moderat sebanyak 5,61 juta wisman, target optimistis sebanyak 6,16 juta wisman dan target akselerasi sebanyak 7,016 juta wisman.Dalam cetak biru pemasaran 2006 tersebut juga disebutkan target pemasukan devisa dari empat target itu yaitu sebanyak 3,76 miliar dolar Amerika untuk target pesimistis, sebanyak 4,71 miliar dolar Amerika untuk target moderat, 5,82 miliar Amerika untuk target optimistis dan 5,46 miliar dolar Amerika untuk target akselerasi. Menbudpar melanjutkan pihaknya memperkirakan ada penambahan satu juta kunjungan wisman tiap tahunnya sampai tahun 2011."Dengan demikian pada tahun 2008 ditargetkan tujuh juta kunjungan dan pada akhir tahun 2011 ditargetkan sebanyak 10 juta kunjungan," kata Jero Wacik.Dia menjelaskan pada Semester I 2007 ada sebanyak 2,56 juta wisman yang datang ke Indonesia lewat 15 pintu masuk, dan hal ini menunjukkan kenaikan 12,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.Sementara untuk wisatawan nusantara, pada 2007 ini diprediksi ada 116 juta orang Indonesia yang melakukan 219,7 juta perjalanan yang memberikan kontribusi perputaran uang sebanyak Rp79,85 triliun."Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 118 juta orang Indonesia akan melakukan perjalanan dengan total kunjungan sebanyak 223 juta dengan perkiraan pengeluaran sebanyak Rp81 triliun," kata Jero Wacik.

Untuk tingkat ASEAN, Menbudpar mengatakan jumlah kunjungan wisman ke ASEAN mengalami kenaikan sebanyak 4,79 persen dari 54.528.221 pada 2005 menjadi 57.140.262 kunjungan pada 2006."Jumlah tersebut memberikan kontribusi penerimaan devisa sebanyak 40,7 Miliar dolar Amerika atau naik 20 persen dibandingkan tahun 2005," kata Jero Wacik.

Wapres Buka Pata Travel Mart 2007

INNChannels, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla Rabu (26/7) siang membuka PATA Travel Mart 2007 yang berlangsung di Nusa Dua Bali. Dalam agenda acara dari Sekretariat Wapres disebutkan Wapres dan rombongan berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pukul 07.05 WIB dengan menggunakan pesawat Kepresidenan RJ-85.

Ikut dalam rombongan Wapres antara lain Menter Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, serta Seswapres Tursandi Alwi dan Deputi Seswapres Bidang Politik Djohermansyah Djohan, Deputi Bidang Ekonomi Tirta Hidayat, Deputy Sosial dan Kesra Azyumardi Azra. (ant/din)

BALI MENJADI TUAN RUMAH PATA TRAVEL MART 2007

Page 3: Artikel Pata

Bali dipercaya kembali sebagai tuan rumah konferensi Asosiasi pariwisata tingkat Asia Pasifik (Pasific Asian Travel Association PATA) yang melibatkan tidak kurang dari 1.500 peserta dari 54 negara anggota PATA.Pertemuan berlangsung di sebuah hotel di kawasan Nusa Dua, Bali selama empat hari, 25-28 September mendatang, kata Ika Nazaruddin, salah seorang panitia kegiatan tersebut di Denpasar Sabtu.Ia mengatakan, Pata Travel Mart 2007 terselenggara atas kerjasama PATA dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI. Jumlah pembeli (buyers) yang akan hadir dalam pertemuan tahunan itu menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik tidak kurang dari 423 delegasi dari 49 negara.Selain itu juga penjual (seller) 789 delegasi dari 38 negara. Pembeli terbanyak berasal dari Indonesia yakni 262 delegasi dari 113 perusahaan.Dalam pertemuan di Bali terdapat tiga pembeli baru masing-masing dari Fiji, Slovakia dan turti.Pata Travel Mart tahun 2006 sebelumnya berlangsung di Hong Kong melibatkan 417 pembeli dari 54 negara dan 723 pembeli berasal dari 45 negara.Pertemuan penjual dan pembeli jasa pariwisata di Bali diharapkan mampu meningkatkan citra Indonesia di internasional dan menarik perhatian masyarakat dunia berkunjung ke Indonesia.Bagi Bali pertemuan bertaraf internasional itu diharapkan mampu meningkatkan kunjungan turis ke Bali. Kunjungan wisman ke Bali selama bulan Agustus 2007 tercatat 118.001 orang meningkat 30,6 persen dibanding periode yang sama pada bulan Agustus 2006 yang hanya 83.601orang Dengan demikian total kunjungan wisman ke Bali sejak Januari hingga 21 Agustus mencapai 966.750 orang.Kunjungan rata-rata setiap hari pada bulan Agustus 2007 tercatat 5.825 orang, angka tertinggi pasca tragedi bom Bali 1 Oktober 2002 dan 12 Oktober 2005. Pemerintah propinsi Bali dalam tahun 2007 mematok target kunjungan wisman 1,25 juta dan sasaran itu menurut Kepala Dinas Pariwisata Bali I Gede Nurjaya optimistis dapat tercapai, bahkan diprediksikan lebih dari 1,5 juta orang.

TRANSAKSI PENJUALAN PATA TRAVEL MART CAPAI TARGET

Denpasar--RRI-Online, Prakiraan transaksi selama kegiatan PATA Travel Mart 2007 di Bali yang berlangsung selama tiga hari (25-28 Sepetember) mencapai target yang dipatok sebesar 500 juta dolar AS. Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Thamrin B. Bachri di Nusa Dua, Bali, mengatakan, perkiraan transaksi antara sellers (penjual) dengan buyers (pembeli) tersebut dapat dilihat dari antusiasme pengunjung. "Namun mengenai berapa jumlah riil yang dicapai kita belum dapat hitung, karena transaksi tersebut dilakukan baru sebatas nilai kontrak dan perjanjian," katanya. Ia mengatakan, secara garis besar penyelenggaraan PATA Travel Mart ini cukup berhasil, yang mana dampaknya akan dirasakan pada bulan - bulan selanjutnya. "Kegiatan kali ini sangat mengembirakan karena diikuti 789 penjual dari 38 negara," katanya. Ia menyebutkan, seller itu terdiri atas perusahaan hotel/resort independen sebanyak 32 persen, pengelola perjalanan wisata (cruise operator) tiga persen, jaringan hotel 25 persen, inboud tour operator 23 persen. Sedangkan penerbangan, media perjalanan dan bandara masing-masing satu persen, serta empat persen selebihnya adalah penjualan obyek wisata, pelayanan apartemen dan industri pesawat terbang. "Penyelenggaraan PATA kali ini mengalokasikan areal seluas 4.295 meter persegi, lebih luas dari kegiatan PATA Mart tahun lalu di Hongkong yang memiliki luas 4.076 meter persegi," katanya. Thamrin mengatakan, kegiatan berskala internasional ini sebagai "platform" untuk menunjukkan keberagaman produk pariwisata di wilayah Asia dan Pasifik yang ditawarkan kepada masyarakat dunia. "Dan yang lebih penting lagi, Indonesia adalah daerah tujuan yang sangat menarik bagi pasar global. Kami melihat minat yang tinggi tidak saja dari pasar regional, tapi juga di luar itu di antaranya Amerika Serikat, Belanda, Jerman dan Norwegia," katanya.

Page 4: Artikel Pata

Perolehan Transaksi US$ 50 Juta dari PATA Travel Mart 2007 di Bali Diharapkan Segera Terealisir

Perolehan appointment transaksi 262 sellers Indonesia di Pacific Asia Travel Association (PATA) Travel Mart (PTM) 2007 di Bali sebesar US$ 50 juta diharapkan segera terealisir, dengan demikian hasil transaksi itu akan memperkuat perolehan devisa pariwisata serta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yang tahun 2007 ini ditargetkan sebesar 6 juta wisman.Direktur Promosi Luar Negeri, Ditjen Pemasaran, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Tatang Rochiyat menyatakan, appointment transaksi dari PTM di Bali itu antara lain berupa paket wisata, hotel, serta MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition). "Appointment transaksi dari PTM Bali itu bisa direalisasikan dalam waktu dekat ini atau pada tahun depan 2008, " katanya saat penutupan PTM akhir pekan lalu.Sebelumnya menurut Panitia Penyelenggara PTM 2007, transaksi potensial PTM 2007 di Bali diperkirakan mencapai US$ 475 juta hingga US$ 500 juta, dimana Indonesia berpeluang besar untuk merebut transaksi potensial tersebut. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik menyatakan, kegiatan PTM 2007 di Bali memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan. Untuk ini ia mengharapkan agar momentum itu dapat digunakan sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan citra pariwisata Indonesia, "Terlebih akibat terjadinya beberapa kali musibah selama kurun waktu 2004-2005, yang dampaknya lebih besar terhadap citra Indonesia dibanding infrastruktur dan destinasi wisata di Indonesia, " katanya.Kegiatan PTM 2007 juga menjadi momentum untuk mengenalkan Indonesia kepada para delegasi yang menyaksikan secara langsung keanekaragaman budaya Indonesia yang terangkum dalam The Ultimite in Diversity dan sekaligus peningkatan citra ke dunia internasional. "Pemerintah dan industri pariwisata mempunyai komitmen bersama menjadikan PTM 2007 di Bali sebagai momentum untuk meningkatkan kondisi pariwisata Indonesia dengan berusaha menarik wisatawan mancanegara (wisman) agar tetap menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata mereka," kata Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Thamrin B.Bachri. PTM 2007 di Nusa Dua Bali yang berlangsung 25-28 September 2007 dihadiri 1.500 pelaku industri pariwisata mewakili 50 negara dari seluruh dunia. Bursa pariwisata paling bergengsi di kawasan Asia Pasifik itu dihadiri 438 buyers "terbanyak dari India, USA, Inggris, Cina, Singapura, Thailand, Belanda, Norwegia, Jerman, dan Australia. Tercatat sebagai buyers dari negara baru adalah Fiji, Malta, Slovakia, dan Turki. Para buyers itu sebagian besar adalah wholesaler operator (55%), MICE specialis (6%), serta leisure/MICE combined (39%). Sedangkan untuk seller tercatat sebanyak 789 seller dari 38 negara terbanyak dari Indonesia mencapai 262 delegasi dari 113 perusahaan, Thailand, India, Singapura, Malaysia, Hong Kong, Macau, Cina, dan Vietnam. (Humas)

PATA Travel Mart 2007 di Bali Makin Memantapkan Posisi Pariwisata Indonesia

Penyelenggaraan bursa pariwisata internasional Pacific Asia Travel Association (PATA) Mart 2007 di Nusa Dua Bali pada 25-28 September 2007 makin memantapkan posisi Indonesia, khususnya Bali, sebagai destinasi pariwisata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan dunia. Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah PATA Travel Mart (PTM) 2007 oleh komite khusus kepariwisataan regional di kawasan Asia Pasific tahun lalu, setelah mengalahkan Cina dan India, sebagai wujud komitmen terhadap peningkatan citra Indonesia di pentas internasional. Dipastikan lebih dari 1.500 pelaku industri pariwisata mewakili 50 negara dari seluruh dunia hadir dalam bursa pariwisata internasional paling bergengsi di tingkat Asia Pasifik ini. Sebanyak 49 jurnalis mewakili 34 media internasional dari 19 negara meliput kegiatan PATA Mart 2007 sehingga menjadi ajang promosi Indonesia ke manca negara.

Page 5: Artikel Pata

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, mementum PATA Travel Mart 2007 di Bali ini dapat digunakan sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan citra pariwisata Indonesia, "Terlebih akibat terjadinya beberapa kali musibah selama kurun waktu 2004-2005, yang dampaknya lebih besar terhadap citra Indonesia dibanding infrastruktur dan destinasi wisata di Indonesia, " katanya.Kegiatan PATA Travel Mart 2007 juga menjadi momentum untuk mengenalkan Indonesia kepada para delegasi yang akan menyaksikan secara langsung keanekaragaman budaya Indonesia yang terangkum dalam The Ultimite in Diversity dan sekaligus peningkatan citra ke dunia internasional. "Pemerintah dan industri pariwisata mempunyai komitmen bersama menjadikan PATA Travel Mart 2007 di Bali sebagai momentum untuk meningkatkan kondisi pariwisata Indonesia dengan berusaha menarik wisatawan mancanegara (wisman) agar tetap menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata mereka," kata Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Thamrin B.Bachri. Hingga 10 September 2007 tercatat sudah 438 buyers dari 50 negara dipastikan hadir dalam dalam PATA Mart 2007 di Bali, dengan urutan terbanyak dari India, USA, Inggris, Cina, Singapura, Thailand, Belanda, Norwegia, Jerman, dan Australia. Sedangkan negara baru sebagai buyers adalah Fiji, Malta, Slovakia, dan Turki. Para buyers ini sebagian besar adalah wholesaler operator (55%), MICE specialis (6%), serta leisure/MICE combined (39%). Sedangkan untuk seller tercatat sebanyak 789 seller dari 38 negara terbanyak dari Indonesia mencapai 262 delegasi dari 113 perusahaan, Thailand, India, Singapura, Malaysia, Hong Kong, Macau, Cina, dan Vietnam

1.500 Delegasi dari 50 Negara Akan Hadir pada PATA Travel Mart 2007 di Bali

Lebih dari 1.500 pelaku industri pariwisata mewakili 50 negara dari seluruh dunia akan hadir dalam bursa pariwisata internasional Pacific Asia Travel Association (PATA) Mart 2007 yang digelar di Bali International Convention Center Nusa Dua Bali, pada 25-28 September 2007. Penyelenggaraan travel mart internasional paling bergengsi di tingkat Asia Pasifik ini akan diliput 49 jurnalis mewakili 34 media internasional dari 19 negara dan menjadi ajang promosi Indonesia ke manca negara.Sebagai tuan rumah PATA Travel Mart 2007 di Bali, akan menjadi momentum kebangkitan industri pariwisata Indonesia yang selama dua tahun terakhir sempat menurun akibat munculnya peristiwa bencana alam, isu keamanan, serta flu burung. PATA Travel Mart 2007 juga menjadi ajang promosi Indonesia kepada para delegasi untuk menyaksikan secara langsung keanekaragaman budaya Indonesia yang terangkum dalam The Ultimite in Diversity sekaligus pemulihan citra ke dunia internasional. "Pemerintah dan industri pariwisata mempunyai komitmen bersama menjadikan PATA Travel Mart 2007 di Bali sebagai momentum meningkatkan arus kunjungan wisatawan dengan tetap menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata mereka," kata Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Thamrin B.bachri di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa (21/8.) Saat ini tercatat sudah 423 buyers yang akan datang dalam PATA Mart 2007 di Bali, terbanyak dari India, USA, Inggris, Cina, Singapura, Thailand, Belanda, Norwegia, Jerman, dan Australia. Sedangkan negara baru sebagai buyers adalah Fiji, Malta, Slovakia, dan Turki. Para buyers ini sebagian besar adalah wholesaler operator (55%), MICE specialis (6%), serta leisure/MICE combined (39%). Sedangkan untuk seller tercatat sebanyak 789 seller dari 38 negara terbanyak dari Indonesia mencapai 262 delegasi dari 113 perusahaan, Thailand, India, Singapura, Malaysia, Hong Kong, Macau, Cina, dan Vietnam. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mengatakan, mementum PATA Travel Mart 2007 di Bali ini dapat digunakan sebaik-baiknya dalam meningkatkan citra pariwisata Indonesia yang saat ini sudah baik menjadi lebih baik lagi ke mancanegara.

Page 6: Artikel Pata

Pebisnis Pariwisata Indonesia Akan Rebut Transaksi Potensial US$ 500 Juta di PATA Travel Mart 2007

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik menyatakan, kegiatan bursa pariwisata internasional Pacific Asia Travel Association (PATA) Travel Mart 2007 yang akan berlangsung di Bali International Convention Center Nusa Dua Bali pada 25-28 September 2007 memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan.

"Dari laporan panitia penyelenggara transaksi dalam bursa pariwisata internasional PATA Travel Mart 2007 di Bali diperkirakan mencapai US$ 475 juta hingga US$ 500 juta. Kita mempunyai peluang besar untuk merebut transaksi yang potensial itu," kata Menbudpar Jero Wacik dalam penjelasannya kepada wartawan seputar persiapan penyelenggaraan PATA Travel Mart 2007 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa (21/8).

Dikatakan, sebagai tuan rumah kita akan memanfaatkan event PATA Travel Mart 2007 dengan merebut sebanyak mungkin transaksi potensial bahkan menjadi transaksi aktual, untuk ini Indonesia akan menggelar semua produk pariwisata unggulan yang dimiliki baik dari kualitas, harga maupun service . "Produk pariwisata kita jauh lebih baik, sehingga saya yakin akan mampu menarik para buyers dari seluruh dunia yang datang di bursa PATA Travel Mart 2007 di Bali," katanya, seraya mengatakan dari 10 negara sebagai top sellers Indonesia tercatat menempati urutan teratas dengan 262 delegasi dari 113 perusahaan.

Diperkirakan lebih dari 1.500 pelaku industri pariwisata mewakili 50 negara dari seluruh dunia akan hadir dalam PATA Travel Mart 2007.Tercatat saat ini sudah 423 buyers yang akan datang terbanyak dari India, USA, Inggris, Cina, Singapura, Thailand, Belanda, Norwegia, Jerman, dan Australia. Sedangkan negara baru sebagai buyers adalah Fiji, Malta, Slovakia, dan Turki.

Para buyers ini sebagian besar adalah wholesaler operator (55%), MICE specialis (6%), serta leisure/MICE combined (39%). Sedangkan untuk seller tercatat sebanyak 789 seller dari 38 negara terbanyak dari Indonesia yang masuk sebagai sepuluh besar dengan 262 delegasi dari 113 perusahaan. Disusul Thailand, India, Singapura, Malaysia, Hong Kong, Macau, Cina, dan Vietnam.

Transaksi PATA Travel Mart Ditargetkan 500 Juta Dolar AS

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menargetkan transaksi bursa pariwisata internasional Pacific Asia Travel Association (PATA) Travel Mart 2007 di Bali 25-28 September

mencapai 500 juta dolar AS. Dari jumlah itu, Indonesia diharapkan meraup 60 juta dolar AS. “Sebagai tuan rumah, kita akan memanfaatkan event ini dengan merebut sebanyak mungkin transaksi potensial menjadi transaksi aktual. Untuk ini Indonesia akan menggelar semua produk pariwisata unggulan yang dimiliki baik dari kualitas, harga maupun service,” katanya saat persiapan PATA Travel Mart (PTM) di Jakarta, Selasa (21/8). Dikatakan, event ini selain memberi dampak ekonomi yang signifikan juga dapat menambah citra serta image pariwisata Indonesia. “Dan, kami optimis kunjungan wisman ke Indonesia akan lebih baik lagi,” tambahnya. “Mengingat, produk pariwisata nasional yang dijual pada PTM ini jauh lebih baik bahkan Indonesia menempati urutan teratas dengan 262 delegasi dari 113 peru-sahaan industri pariwisata, se-hingga akan mampu menarik para buyers dari seluruh dunia yang datang,” jelasnya.Jero Wacik memprediksi lebih dari 1500 pelaku industri pariwisata mewakili 50 negara akan hadir dalam PTM 2007. Saat ini tercatat 423 buyers yang akan datang, terbanyak dari India, AS, Inggris, Cina, Singapura, Thailand, Belanda, Norwegia, German dan Australia. Sedangkan negara baru sebagai buyers adalah Fiji, Malta, Slovakia dan Turki. Mereka sebagian besar wholesellers operator (55%), MICE specialist (6%) dan leisure/MICE combined (39%).

Page 7: Artikel Pata

Sedangkan untuk seller tercatat 789 seller dari 38 negara, terbanyak Indonesia dengan 262 delegasi (113 perusahaan). Disusul Thailand, India, Singapura, Malaysia, Hongkong, Macau, Cina dan Vietnam. “Selain itu, penyelenggaraan PTM kali ini akan diliput 49 jurnalis mewakili 34 media asing dari 19 negara. Kehadiran media asing akan menjadi ajang promosi Indonesia, sehingga kami akan memberikan informasi yang baik serta mengajak mereka untuk melihat langsung kondisi objek wisata di tanah air, seeing is beliving,” tambahnya.

CatatanPariwisataSepekan---------PTM 2007, Tonggak Awal Ekspansi Pariwisata Bali? 

Indonesia cukup sukses menyelenggarakan PATA Travel Mart (PTM) 2007 yang terpusat di Bali International Convention Centre (BICC). Even yang berlangsung 25 - 28 September 2007 ini mampu menyedot perhatian pelaku utama pariwisata di kawasan Asia Pasifik, bahkan juga dari Eropa dan Amerika. Setidaknya bisa dilihat dari kehadiran jurnalis dari 34 media internasional dari 19 negara.Yang terekam di area mart BICC sepanjangpelaksanaan PATA, para buyers dan sellers menunjukkan kesan cukup positif terhadap Bali khususnya dan Indonesia umumnya. Mereka bisa melakukan berbagai appointments dengan mitra bisnisnya. Baik kalangan travel agent, perhotelan/resort, cruise operator, maskapai penerbangan, industri IT dan lainnya.Tidak berlebihan kalau PATA Travel Mart 2007 merupakan tonggak awal bagi ekspansi pariwisata Bali. Kalau menengkok terminologi krisis, setelah kita berkutat dengan rescue, disusul dengan pemulihan (recovery), ekspansi untuk kemudian mempertahankan keberlanjutan (sustainable). Pascabom Bali II, komponen pariwisata sudah berkiprah untuk pemulihan.Dengan berkaca pada trend kunjungan wisman (direct arrival) ke Bali sepanjang tahun ini, kita cukup optimis bahwa pariwisata Bali sudah pulih. Tanpa bermaksud untuk takabur dan mendahului kehendak Yang Kuasa, tahun 2008 merupakan momentum ekspansi bagi kepariwisataan Bali. Salah satu pelecutnya adalah PATA Travel Mart 2007.Dalam sejumlah kesempatan, Menbudpar Jero Wacik dan jajarannya dengan optimis menegaskan, PTM 2007 diyakini bisa mendongkrak kepariwisataan Indonesia umumnya dan Bali khususnya. Even internasional ini juga bisa menjadi momentum untuk memperkenalkan destinasi lain di Indonesia, yang tak kalah menariknya dibanding Bali.Kalau tidak terjadi peristiwa yang mengganggu keamanan dan kenyamanan wisatawan ke depan, bisa dipastikan mulai tahun 2008 pariwisata nasional mulai bergairah kembali. Kebetulan, tahun depan kembali digelorakan Visit Indonesian Years 2008 yang merupakan program bersama di kawasan ASEAN. Depbudpar menargetkan kunjungan wisaman tahun depan 7 juta. Optimisme ini seyogyanya dibarengi dengan upaya pembenahan ke dalam, khususnya dari segi peningkatan mutu pelayanan dan kualitas produk pariwisata. Isyarat yang disampaikan Presiden PATA Peter de Jong perlu dicermati, yakni adanya pergeseran minat (interest) para wisatawan dunia. Di mana mereka menginginkan alam dan atraksi yang spesial. Juga makin meningkatnya minat wisata spiritual.Dia berharap destinasi wisata di Asia Pasifik, menyiapkan diri mengantisipasi trend dimaksud untuk menarik wisatawan. Mr. Peter de Jong juga menyampaikan pesan simpatik, perlunya solidaritas seluruh komponen di Asia Pasifik dalam menghadapi persoalan tourism guna memajukan kepariwisataan di kawasan ini. Menyitir bunyi iklan sebuah produk pelumas, Asia Pasifik untung, Bali untung

TRANSAKSI PENJUALAN PATA TRAVEL MART CAPAI TARGET

Denpasar--RRI-Online, Prakiraan transaksi selama kegiatan PATA Travel Mart 2007 di Bali yang berlangsung selama tiga hari (25-28 Sepetember) mencapai target yang dipatok sebesar 500 juta dolar AS. Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Thamrin B. Bachri di Nusa

Page 8: Artikel Pata

Dua, Bali, mengatakan, perkiraan transaksi antara sellers (penjual) dengan buyers (pembeli) tersebut dapat dilihat dari antusiasme pengunjung. "Namun mengenai berapa jumlah riil yang dicapai kita belum dapat hitung, karena transaksi tersebut dilakukan baru sebatas nilai kontrak dan perjanjian," katanya. Ia mengatakan, secara garis besar penyelenggaraan PATA Travel Mart ini cukup berhasil, yang mana dampaknya akan dirasakan pada bulan - bulan selanjutnya. "Kegiatan kali ini sangat mengembirakan karena diikuti 789 penjual dari 38 negara," katanya. Ia menyebutkan, seller itu terdiri atas perusahaan hotel/resort independen sebanyak 32 persen, pengelola perjalanan wisata (cruise operator) tiga persen, jaringan hotel 25 persen, inboud tour operator 23 persen. Sedangkan penerbangan, media perjalanan dan bandara masing-masing satu persen, serta empat persen selebihnya adalah penjualan obyek wisata, pelayanan apartemen dan industri pesawat terbang. "Penyelenggaraan PATA kali ini mengalokasikan areal seluas 4.295 meter persegi, lebih luas dari kegiatan PATA Mart tahun lalu di Hongkong yang memiliki luas 4.076 meter persegi," katanya. Thamrin mengatakan, kegiatan berskala internasional ini sebagai "platform" untuk menunjukkan keberagaman produk pariwisata di wilayah Asia dan Pasifik yang ditawarkan kepada masyarakat dunia. "Dan yang lebih penting lagi, Indonesia adalah daerah tujuan yang sangat menarik bagi pasar global. Kami melihat minat yang tinggi tidak saja dari pasar regional, tapi juga di luar itu di antaranya Amerika Serikat, Belanda, Jerman dan Norwegia," katanyaJK Akan Resmikan PATA Travel Mart 2007

Wayan Adi - Denpasar, Para peserta The Pacific Asia Travel Association (PATA) Travel Mart 2007 saat ini mulai berdatangan di Bali International Convention Center`s (BICC) di Nusa Dua Bali, Rabu (26/9).Diperkirakan sebanyak 423 delegasi mewakili 49 negara yang akan menghadiri acara tersebut sebagai buyer atau konsumen biro perjalanan wisata.

Dari data registrasi peserta, jumlah buyer terbanyak berasal dari negara India dan Amerika Serikat. Selain itu juga tampak empat negara buyer baru, yaitu Fiji, Malta, Turki dan Slovakia.Menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik, PATA Travel Mart 2007 ini akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada pukul 10.00 WITA siang nanti. Dimana Wapres diperintahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang saat ini tengah mengikuti Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-62 di Kota New York, AS.Hal tersebut menunjukkan tingginya perhatian pemerintah terhadap perkembangan industri pariwisata. "Ini menunjukkan keseriusan kita," ucap Jero Wacik. (dir)WAPRES: WISATA INDONESIA BUKAN HANYA BALIDenpasar--RRI-Online, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan para pelaku pariwisata internasional bahwa obyek wisata di Indonesia bukan hanya pulau Bali karena masih banyak lainnya seperti Yogyakarta, Sumba, serta Bunaken, Sulawesi Utara . "Tak ada daerah dimana pun yang sebaik Bali.Pantainya yang indah, budayanya dan masyarakatnya merupakan kombinasi yang sangat indah. Tapi Indonesia bukan hanya Bali. Ada Yogyakarta, Toraja, Sumba dan lainnya," kata Wapres Kalla saat membuka PATA Travel Mart di Denpasar Bali, Rabu (26/9). Wapres mengakui bahwa Bali merupakan pintu gerbang wisata di Indonesia. Dalam kesempatan itu Wapres juga mengucapkan terima kasih kepada PATA yang telah memilih Bali sebagai ajang pertemuan tahun ini. Menurut Wapres, kegiatan PATA Travel Mart kali ini ikut menggairahkan pariwisata di Bali. "Kalau Bali bergerak wisatanya, maka anda semua juga akan meraih untung," kata Wapres yang disambut tepuk tangan. PATA Travel Mart kali ini berlangsung dari 25 hingga 28 Sepember 2007 yang diikuti 1.500 peserta dari seluruh dunia.

Page 9: Artikel Pata

MENBUDPAR: PATA MEMPREDIKSIKAN JUMLAH WISMAN KE INDONESIA SEBANYAK 7,5 JUTA

Jakarta--RRI-Online, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik menyatakan bahwa Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Asia Pasifik (PATA) memprediksi akan ada 7,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama 2007.

"PATA memperkirakan bahwa pada tahun 2007 ini Indonesia akan menerima sebanyak 7,5 juta kunjungan," kata Menbudpar dalam pidato tertulisnya pada acara Temu Usaha Pariwisata "Saudagar Membangun Pariwisata" yang digelar oleh Panitia Tetap Pertemuan Saudagar Bugis Makasar di Kantor Depbudpar di Jakarta, Sabtu (29/9). Prediksi PATA tersebut lebih tinggi 1,5 juta wisman dibandingkan target kunjungan wisman yang dipatok oleh pemerintah yaitu 6 juta orang selama tahun 2007. Jero Wacik mengatakan mengacu pada cetak biru Pemasaran 2006, Depbudpar telah menetapkan empat skenario target kunjungan wisman ke Indonesia pada 2007 yaitu target pesimistis sebanyak 5,21 juta wisman, target moderat sebanyak 5,61 juta wisman, target optimistis sebanyak 6,16 juta wisman dan target akselerasi sebanyak 7,016 juta wisman. Dalam cetak biru pemasaran 2006 tersebut juga disebutkan target pemasukan devisa dari empat target itu yaitu sebanyak 3,76 miliar dolar Amerika untuk target pesimistis, sebanyak 4,71 miliar dolar Amerika untuk target moderat, 5,82 miliar Amerika untuk target optimistis dan 5,46 miliar dolar Amerika untuk target akselerasi. Menbudpar melanjutkan pihaknya memperkirakan ada penambahan satu juta kunjungan wisman tiap tahunnya sampai tahun 2011. "Dengan demikian pada tahun 2008 ditargetkan tujuh juta kunjungan dan pada akhir tahun 2011 ditargetkan sebanyak 10 juta kunjungan," kata Jero Wacik. Dia menjelaskan pada Semester I 2007 ada sebanyak 2,56 juta wisman yang datang ke Indonesia lewat 15 pintu masuk, dan hal ini menunjukkan kenaikan 12,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk wisatawan nusantara, pada 2007 ini diprediksi ada 116 juta orang Indonesia yang melakukan 219,7 juta perjalanan yang memberikan kontribusi perputaran uang sebanyak Rp79,85 triliun. "Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 118 juta orang Indonesia akan melakukan perjalanan dengan total kunjungan sebanyak 223 juta dengan perkiraan pengeluaran sebanyak Rp81 triliun," kata Jero Wacik. Untuk tingkat ASEAN, Menbudpar mengatakan jumlah kunjungan wisman ke ASEAN mengalami kenaikan sebanyak 4,79 persen dari 54.528.221 pada 2005 menjadi 57.140.262 kunjungan pada 2006. "Jumlah tersebut memberikan kontribusi penerimaan devisa sebanyak 40,7 Miliar dolar Amerika atau naik 20 persen dibandingkan tahun 2005," kata Jero Wacik

PATA MEMPREDIKSIKAN KUNJUNGAN WISMAN KE INDONESIA TAHUN 2007 MENCAPAI 7,5 JUTA 03-10-2007 Organisasi pariwisata se-Asia Pasifik atau Pacific Asia Travel Association (PATA) memprediksikan tahun 2007 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 7,5 juta wisman. "PATA memperkirakan bahwa pada tahun 2007 ini Indonesia akan menerima sebanyak 7,5 juta kunjungan," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik dalam pidato tertulisnya pada acara Temu Usaha Pariwisata "Saudagar Membangun Pariwisata" yang digelar oleh Panitia Tetap Pertemuan Saudagar Bugis Makasar di Kantor Depbudpar di Jakarta, Sabtu (30/9).

Prediksi PATA tersebut lebih tinggi 1,5 juta wisman dibandingkan target kunjungan wisman yang dipatok oleh pemerintah yaitu 6 juta orang selama tahun 2007. Jero Wacik mengatakan mengacu pada cetak biru Pemasaran 2006, Depbudpar telah menetapkan empat skenario target kunjungan wisman ke Indonesia pada

Page 10: Artikel Pata

2007 yaitu target pesimistis sebanyak 5,21 juta wisman, target moderat sebanyak 5,61 juta wisman, target optimistis sebanyak 6,16 juta wisman dan target akselerasi sebanyak 7,016 juta wisman. Dalam cetak biru pemasaran 2006 tersebut juga disebutkan target pemasukan devisa dari empat target itu yaitu sebanyak 3,76 miliar dolar Amerika untuk target pesimistis, sebanyak 4,71 miliar dolar Amerika untuk target moderat, 5,82 miliar Amerika untuk target optimistis dan 5,46 miliar dolar Amerika untuk target akselerasi.

Menbudpar melanjutkan pihaknya memperkirakan ada penambahan satu juta kunjungan wisman tiap tahunnya sampai tahun 2011. "Dengan demikian pada tahun 2008 ditargetkan tujuh juta kunjungan dan pada akhir tahun 2011 ditargetkan sebanyak 10 juta kunjungan," kata Jero Wacik. Dia menjelaskan pada Semester I 2007 ada sebanyak 2,56 juta wisman yang datang ke Indonesia lewat 15 pintu masuk, dan hal ini menunjukkan kenaikan 12,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara untuk wisatawan nusantara, pada 2007 ini diprediksi ada 116 juta orang Indonesia yang melakukan 219,7 juta perjalanan yang memberikan kontribusi perputaran uang sebanyak Rp79,85 triliun. "Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 118 juta orang Indonesia akan melakukan perjalanan dengan total kunjungan sebanyak 223 juta dengan perkiraan pengeluaran sebanyak Rp81 triliun," kata Jero Wacik.

Untuk tingkat ASEAN, Menbudpar mengatakan jumlah kunjungan wisman ke ASEAN mengalami kenaikan sebanyak 4,79 persen dari 54.528.221 pada 2005 menjadi 57.140.262 kunjungan pada 2006. "Jumlah tersebut memberikan kontribusi penerimaan devisa sebanyak 40,7 Miliar dolar Amerika atau naik 20 persen dibandingkan tahun 2005," kata Jero Wacik.

Badung Siap Sukseskan PATA Travel Mart 2007

Denpasar (Bali Post) -PATA Travel Mart merupakan salah satu even internasional yang akan diselenggarakan di Bali. Pembukaannya akan dilakukan 25 September mendatang di Garuda Wisnu Kencana (GWK). Pemkab Badung sangat mendukung dan siap menyukseskan penyelenggaraan PATA Travel Mart 2007 itu. Dukungan tersebut disampaikan Bupati Badung A.A. Gde Agung, S.H. saat Direktur Promosi Internasional Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI Tatang Rukhiyat menemui Bupati terkait persiapan PATA, Rabu (12/9) kemarin di kantor Bappeda Badung. Dalam acara itu Bupati didampingi Wabup Ketut Sudikerta, Sekkab Wayan Subawa, Asisten Ekonomi dan Pembangunan I Wayan Suambara dan Kepala Bappeda Kompyang R. Swandika.

 Bupati Gde Agung mengatakan, pelaksanaan PATA Travel Mart sebagai ajang pertemuan industri pariwisata dunia di Bali dan Badung khususnya merupakan sebuah kehormatan bagi Badung. Karena suksesnya even ini sangat mempengaruhi citra kepariwisataan Bali dan Badung di mata dunia. Bupati Gde Agung juga menyampaikan rasa bangga karena sebagai putra daerah, pada even dunia ini Bupati Gde Agung diberi kehormatan duduk dalam kepanitiaan sebagai Ketua III PATA Travel Mart. ''Ini merupakan sebuah kehormatan dan penghargaan bagi Kabupaten Badung,'' katanya.Selain itu Bupati Gde Agung menyampaikan, untuk menyukseskan penyelenggaraan PATA Travel Mart, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah keamanan. Sebagai bentuk keseriusan Pemkab Badung dalam hal pengamanan even itu, akan segera diadakan rapat Muspida, sehingga even tersebut dapat terselenggara dengan aman dan lancar.

            Sementara itu Tatang Rukhiyat mengatakan pertemuan itu untuk menginformasikan posisi terakhir persiapan PATA Travel Mart. Sehingga sebagai tuan rumah, Bupati mempunyai data yang lengkap agar dapat mensuport hal-hal yang masih diperlukan. Mengenai peserta even itu, menurut Tatang saler dan buyer yang tergabung telah melebihi target. ''Memang peserta PATA Travel Mart 2007 ini yang paling banyak, karena melebihi peserta pada PATA di Hongkong tahun lalu,'' jelasnya. Ditambahkan, keseluruhan saler saja sudah mencapai 870 orang, dari 372 perusahaan dan dari 38 negara. Sedangkan bayer yang akan datang sudah 433 dari 352 perusahaan dari 50 negara. ''Dengan kata lain kalau di Hongkong itu sekitar 250 kita sudah 433. Jadi seandainya ada rasio cancelation 15 persen saja, mungkin kita masih di atas Hongkong. Sampai saat ini belum ada dan saya harap tidak ada peserta yang cancel,'' jelasnya.

Page 11: Artikel Pata

Selain itu media dari seluruh dunia yang akan datang mencapai 99 media dengan 70 publication dari 22 negara dan sekitar 50 media lokal. Penyelenggaraan PATA Travel Mart ini dimulai 25 hingga 28 September, dengan jenis kegiatan atau materinya mengenai bagaimana terjadinya transaksi antara penjual, industri kepariwisataan Indonesia yang disebut saler dengan bayer yang diundang. Dari sini terjadilah kontak baik informasi maupun transaksi lainnya. PATA Travel Mart itu juga merupakan ajang pertemuan industri pariwisata luar negeri dengan Indonesia. (r/

Indonesia Jual MICE di PATA Travel Mart 2007

Rabu, 26 September 2007 19:46.35 WIB

Harry - Wisatanet.com

 

Penyelenggaraan bursa pariwisata internasional Pacific Asia Travel Association (PATA) Travel Mart (PTM) 2007 di Nusa Dua Bali pada 25-28 September 2007 makin memantapkan posisi Indonesia, khususnya Bali, sebagai destinasi pariwisata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan dunia.

Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah PTM 2007 oleh komite khusus kepariwisataan regional di kawasan Asia Pasific tahun lalu, setelah mengalahkan Cina dan India, sebagai wujud komitmen terhadap peningkatan citra Indonesia di pentas internasional.

Selain pariwisata alam dan budaya, pemerintah melalui agen pariwisata tanah air juga menawarkan potensi pariwisata dalam bentuk Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition atau MICE dalam PTM 2007.

Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Thamrin B Bachri menyatakan, partisipasi para pembeli MICE yang berasal dari perusahaan penyelenggara dan perencana pertemuan, pameran maupun corporate end-user sangat berarti bagi promosi MICE di Indonesia, terutama Bali.

“Kita ingin menjadikan Indonesia sebagai destinasi yang sangat menarik bagi pasar global,” kata Bachri.

Kegiatan MICE Indonesia dalam PTM 2007 diakui pula oleh Brian Deeson, Chairman PATA.

Menurutnya, pengenalan MICE di Bali mungkin merupakan hal yang paling menarik bagi para pembeli. Ini merupakan kesempatan para agen untuk melihat secara langsung potensi Bali sebagai salah satu tujuan MICE di dunia.

Rencananya Travel Mart 2007 akan diikuti oleh 1.500 peserta yang datang dari 50 negara di seluruh dunia. Mereka terdiri dari 423 buyers (pembeli) dan 789 penjual, dimana 262 delegasi diantaranya berasal dari 113 agen wisata tanah air.HT/Kompas

Indonesia Targetkan Nilai "Appointments" 50 Juta Dolar AS di PATA Travel Mart 2007

Jumat, 28 September 2007 19:47.47 WIB

Harry - Wisatanet.com

 Penyelenggaraan PATA Travel Mart 2007 di Nusa Dua, Bali diyakini akan mendongkrak kepariwisataan nasional. Dengan keterlibatan sekitar 260 sellers asal Indonesia dalam even internasional ini diharapkan terjadi cukup banyak perjanjian bisnis (appointments). Indonesia menargetkan appointments senilai 50 juta dolar AS.

Direktur Promosi Luar Negeri Depbudpar Tatang Ruchyat mengatakan, target itu hanyalah asumsi kasar. "Yang terpenting, penyelenggaraan PATA Travel Mart 2007 di Bali ini telah berlangsung sukses. Tidak ada cancellation yang berarti. Dari segi jumlah peserta, di atas Hongkong dan Malaysia, tuan rumah PATA Travel Mart tahun sebelumnya," ujar Tatang.

Page 12: Artikel Pata

PATA Travel Mart 2007 di Bali diikuti lebih dari 1.600 peserta dari 50 negara. Tercatat 830 830 sellers dari 38 negara dan 423 buyers dari 49 negara. Sementara PATA Travel Mart 2005 di Kuala Lumpur dihadiri 375 buyers dari 54 negara dan 704 sellers dari 37 negara. Dengan adanya peningkatan jumlah buyer dan seller, dengan sendirinya akan diikuti peningkatan peluang appointments.

Pantauan Bali Post di area mart BICC, Nusa Dua kemarin deal-deal bisnis terus dilakukan. Baik yang melibatkan travel agent, industri perhotelan/resort, maskapai penerbangan, industri IT, cruise operator, dan lainnya. Peserta dari Indonesia umumnya menampilkan beragam produk pariwisata, termasuk special interest tours dan community-based tours.

Dirjen Pemasaran Depbudpar Thamrin Bachri mengatakan, kegiatan PATA Travel Mart 2007 juga menjadi momentum untuk mengenalkan Indonesia kepada para delegasi. Mereka bisa menyaksikan secara langsung keanekaragaman budaya Nusantara yang terangkum dalam The Ultimate in Diversity dan sekaligus peningkatan citra Indonesia ke dunia internasional.

"Pemerintah dan industri pariwisata mempunyai komitmen bersama menjadi PATA Travel Mart 2007 di Bali sebagai momentum untuk meningkatkan kepariwisataan nasional. Yakni sama-sama berusaha menarik wisatawan mancanegara agar tetap menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata mereka," ujar Thamrin.

Khusus peserta dari Bali, sebagian di antaranya menjadikan PATA Travel Mart 2007 sebagai pengalaman internasional yang pertama. Menurut Kadisparda Bali Gde Nurjaya, para peserta dituntut memiliki pengetahuan produk yang memadai agar dengan mudah dikomunikasikan dengan para buyers. Dia optimis, PATA Travel Mart 2007 membawa dampak yang signifikan bagi kepariwisataan Bali. Sumber: Balipost.com

PATA Travel Mart Diharap Bangkitkan Pariwisata Indonesia KESRA-- 24 SEPTEMBER: Kepercayaan atas Indonesia sebagai tuan rumah konferensi Asosiasi Pariwisata Asia-Pasifik (Pacific-Asian Travel Association/PATA) Travel Mart 2007 diharapkan mampu membangkitkan industri pariwisata di Tanah Air. "Keterpurukan pariwisata Indonesia selama dua tahun belakangan akibat bencana alam, isu keamanan, dan flu burung, diharapkan berangsur-angsur pulih kembali," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Senin (24/9).Dalam siaran pers yang diterima Antara Denpasar, Menbudpar Jero Wacik menegaskan, pemerintah, komponen pariwisata, dan masyarakat berkomitmen untuk dapat memulihkan kondisi pariwisata ke arah yang lebih baik.Untuk itu semua pihak bertekad menyukseskan pertemuan para penjual dan pembeli jasa pariwisata dari berbagai negara di belahan dunia.Pertemuan akan berlangsung di kawasan Nusa Dua, Bali, melibatkan 1.500 pelaku pariwisata dari 50 negara anggota PATA yang berkantor pusat di Bangkok.Kepercayaan Indonesia sebagai tuan rumah PATA Travel Mart 2007 telah diputuskan oleh sebuah komite khusus kepariwisataan regional di kawasan Asia Pasifik setahun lalu, setelah menyisihkan China dan India.Menteri Jero Wacik berharap melalui konferensi PATA Travel Mart 2007 yang berlangsung selama tiga hari, 26-28 September 2007, diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan dunia untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata utama.Selain itu meningkatkan citra pariwisata Indonesia di pentas internasional dan peluang itu dimanfaatkan secara baik dalam memulihkan citra di dunia internasional.Dalam kondisi pariwisata Indonesia dewasa ini menurut Menteri Jero Wacik, promosi menjadi hal yang sangat penting. Oleh sebab itu kehadiran pelaku pariwisata dunia dan pers internasional di Bali sangat membantu pencitraan yang positif bagi Indonesia di mancanegara, ujar Menteri Jero Wacik.Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Bali I Gede Nurjaya menjelaskan, para peserta konferensi PATA mulai berdatangan di Bali. Mereka datang secara bertahap sejak Sabtu (22/9) malam sesuai jadwal penerbangan dari negaranya masing-masing ke Pulau Dewata.

Page 13: Artikel Pata

Kedatangan para delegasi itu di Bandara Ngurah Rai disambut panitia untuk selanjutnya diantar ke hotel tempatnya menginap di kawasan Nusa Dua.

PATA Travel Mart 2007 Diikuti 1.353 Peserta* Dibuka Wapres Jusuf Kalla 

Denpasar (Bali Post) -Bali mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Pasific Asia Travel Association (PATA) Travel Mart 2007. Even internasional yang dijadwalkan dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bali International Convention Centre Nusa Dua, Rabu (26/9) ini dihadiri 1.353 perserta dari 49 negara plus para buyer dari sejumlah negara Eropa dan Amerika.Menbudpar Jero Wacik menegaskan, Indonesia sangat menghargai forum regional ini. "Sampai-sampai Presiden SBY yang kini sedang berada di Amerika menelepon Wapres Jusuf Kalla agar membuka PATA Travel Mart 2007 di Nusa Dua. Tadinya saya yang akan membukanya. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah terhadap pariwisata," ujar Wacik di sela-sela Welcome Dinner yang diikuti seluruh delegasi PATA Travel Mart 2007 di GWK, tadi malam.Menurut Wacik, Indonesia beruntung menjadi tuan rumah PATA Travel Mart tahun ini. Pasalnya harus bersaing dengan 10 nominator lainnya. Terakhir, Indonesia bersaing dengan India dan Cina yang mengusulkan penyelenggaraannya di Hongkong. Namun akhirnya dimenangkan Indonesia yang mengusulkan Bali sebagai lokasi PATA Travel Mart 2007.Sebagaimana penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya di negara lain, PATA Travel Mart 2007 juga dihadiri berbagai tokoh pariwisata internasional, khususnya yang berdomisili di Asia Pasifik. Antara lain Chairman PATA Mr. Brian Deeson, Presiden and CEO PATA Mr. Peter de Jong serta para pakar marketing dari sejumlah negara anggota PATA.

Data yang dihimpun Bali Post, kegiatan yang terpusat di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua ini juga dihadiri sejumlah buyer besar dari Eropa dan Amerika. Jero Wacik berharap, kehadiran para buyer besar ini seyogaynya dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku pariwisata lokal."Para buyer dan seller khususnya dari Indonesia akan langsung bertransaksi besok (hari ini-red). Transaksi dalam PATA Travel Mart 2007 ini akan terasa tahun depan dan mencapai puncaknya tahun 2009 bagi peningkatan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Seluruh komponen pariwisata harus terus bekerja keras sesuai peran dan tanggung-jawab masing-masing," imbau Wacik.