Artikel konfigurasi dan cara kerja access point

6
Konfigurasi dan Cara Kerja Access Point (Viky Arina Suryani, 1102412054) Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points (AP) clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara wireless. Access point sering disingkat dengan AP. Suatu tempat yang menjadi pusat dari beberapa koneksi terhubung. Alat ini juga dikenal dengan Cross Box. Jika dilihat dari sudut pandang koneksi telepon, Access Point adalah suatu box tempat dimana kabel telepon dari pelanggan telepon terkoneksi. Begitu juga kalau dilihat dari jaringan komputer tanpa kabel (wireless), access point ini adalah pemancar yang menghubungkan komputer-komputer yang terpaut dengan jaringannya untuk menuju jaringan yang lebih besar (internet). Untuk jaringan dalam kota, Access Point ini biasanya di tempatnya di ISP berada pada tower dengan ketinggian 20 meter atau lebih. Access Point dalam jaringan komputer, sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait. WAP biasanya yang terhubung ke jaringan kabel, dan dapat relay data antara perangkat nirkabel (seperti komputer atau printer) dan kabel pada perangkat jaringan. Fungsi Access Point Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network). Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel, di access point inilah koneksi data/internet dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya. Perangkat Accsess Point Ada dua macam perangkat access point, yaitu : a. Dedicated Hardware Access Point Merupakan suatu perangkat yang khusus dibuat untuk bekerja sebagai access point. b. Software Access Point

description

cara kerja dan konfigurasi access point

Transcript of Artikel konfigurasi dan cara kerja access point

Page 1: Artikel konfigurasi dan cara kerja access point

Konfigurasi dan Cara Kerja Access Point

(Viky Arina Suryani, 1102412054)

Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points (AP) clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara wireless.

Access point sering disingkat dengan AP. Suatu tempat yang menjadi pusat dari beberapa koneksi terhubung. Alat ini juga dikenal dengan Cross Box. Jika dilihat dari sudut pandang koneksi telepon, Access Point adalah suatu box tempat dimana kabel telepon dari pelanggan telepon terkoneksi. Begitu juga kalau dilihat dari jaringan komputer tanpa kabel (wireless), access point ini adalah pemancar yang menghubungkan komputer-komputer yang terpaut dengan jaringannya untuk menuju jaringan yang lebih besar (internet). Untuk jaringan dalam kota, Access Point ini biasanya di tempatnya di ISP berada pada tower dengan ketinggian 20 meter atau lebih.

Access Point dalam jaringan komputer, sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait. WAP biasanya yang terhubung ke jaringan kabel, dan dapat relay data antara perangkat nirkabel (seperti komputer atau printer) dan kabel pada perangkat jaringan.

Fungsi Access Point

Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network). Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel, di access point inilah koneksi data/internet dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.

Perangkat Accsess Point

Ada dua macam perangkat access point, yaitu :

a. Dedicated Hardware Access Point

Merupakan suatu perangkat yang khusus dibuat untuk bekerja sebagai access point.

b. Software Access Point

Page 2: Artikel konfigurasi dan cara kerja access point

Merupakan suatu komputer yang dilengkapi dengan wireless NIC dan software access point yang dibuat untuk bertindak sebagai access point.

Langkah-langkah konfigurasi Access Point

1. Memilih Access Point dengan feature yang tepat

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membeli sebuah Access Point yang akan dipasang pada jaringan kabel yang sudah ada. Tentu saja sampai tahap ini, diharapkan Anda memiliki jaringan kabel yang sudah bekerja dengan baik. Direkomendasikan, sebaiknya anda menggunakan Access Point yang telah mendukung standar 802.11g dengan kecepatan 54 Mbps. Akan lebih baik lagi jika Access Point Anda mendukung standar yang lebih tinggi (108 Mbps). Melihat feature bisa dengan mengunjungi website dan mengumpulkan brosur harus dilakukan sebelum membeli suatu produk. Feature lain juga harus Anda perhatikan seperti adanya fungsi DHCP Server, MAC Filtering, dan WEP minimal 128 bit. Fungsi tambahan lain seperti dukungan WPA dan konektor antena eksternal bisa menjadi nilai tambah.

2. Memasang Access Point pada Hub atau Switch

Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah memasang Access Point pada hub atau switch dalam jaringan Anda. Seharusnya, Anda akan menemukan sebuah kabel RJ45 pada paket penjualannya. Kabel ini bisa digunakan untuk menghubungkan Access Point ke hub atau switch Anda. Anda juga harus menghubungkan adaptor yang merupakan sumber daya untuk Access Point. Disarankan untuk me-reset pada Access Point. Tombol reset biasanya terletak dekat tombol power (periksa buku manual yang ada dalam paket penjualan). Hal ini berguna untuk mengembalikan konfigurasi Access Point ke kondisi default. Cara ini tidak harus dilakukan, karena hanya digunakan untuk memastikan Access Point berada dalam konfigurasi default.

3. Saatnya membuka buku manual

Langkah ini sangat penting untuk Anda lakukan, karena setiap Access Point biasanya harus dikonfigurasikan dengan cara yang berbeda-beda. Ada Access Point menyediakan software yang secara otomatis bisa mendeteksi keberadaan Access Point dalam jaringan, namun ada juga Access Point yang mengharuskan Anda menyamakan network komputer terlebih dahulu. Hal ini biasanya diinformasikan dalam buku manual, sehingga Anda wajib untuk membacanya terlebih dahulu.

Pada umumnya, Anda harus mengganti IP komputer yang akan digunakan untuk mengkonfigurasikan Access Point. IP komputer harus berada pada network yang sama dengan IP Access Point agar Access Point bisa dikonfigurasi. Periksalah buku manual untuk mengetahui IP address default dari Access Point.

Page 3: Artikel konfigurasi dan cara kerja access point

Selanjutnya, ubah IP komputer Anda ke alamat IP yang kosong dan berdekatan dengan alamat IP Access Point. Misalkan IP default Access Point adalah 192.168.1.1, maka Anda bisa menggunakan IP 192.168.1.2 untuk IP komputer.

Setelah PC dan Access Point berada dalam network yang sama, maka Anda bisa langsung mengkonfigurasikan Access Point tersebut. Periksa lagi buku manual Access Point dan lihat apakah Access Point Anda mendukung web based management. Jika ya, maka Anda hanya perlu memasukkan alamat IP Access Point pada web browser di PC (contohnya: http://192.168.1.1). Seharusnya, browser akan menampilkan interface login untuk mengkonfigurasikan Access Point. Informasi user name dan password default bisa Anda lihat pada buku manual.

Kasus lain yang mungkin terjadi adalah Access Point Anda tidak mendukung web based management. Jika ya, maka Anda harus menggunakan software khusus yang biasanya disediakan dalam CD pada paket penjualan. Install aplikasi tersebut dan untuk melakukan konfigurasi awal Access Point Anda.

4. Langkah ganti password.

Ketika menggunakan pertama kali kita akan diminta untuk memasukkan username dan password. Informasi username dan password biasanya mudah ditemukan di buku manual yang ada di dalam access point. Password yang biasanya digunakan sangat mudah ditebak, karena password yang digunakan masih standard. Oleh karena itu password dan username tersebut harus segera diganti karena jika tidak akan berbahaya. Gantilah username dan password dengan kata kunci yang unik dan terdiri dari kombinasi angka dan huruf. Lakukan hal tersebut sebelum melakukan langkah konfigurasi.

5. Member nama pengenal jaringan wireless.

Jaringan wireless biasanya diberi nama khusus yang unik. Nama unik atau yang biasanya dikenal dengan istilah Extended Service Set Identifier (ESSID) ini bisa diberikan bebas tergantung keinginan Anda.

6. Mengaktifkan DHCP server pada access point.

Dynamic Host Control Protocol atau DHCP merupakan suatu protokol dalam jaringan yang bertugas untuk memberikan alamat IP kepada client yang terkoneksi ke dalam jaringan tersebut. Tanpa adanya DHCP server, kita harus memasukkan alamat IP secara manual untuk setiap client yang akan terkoneksi.

Feature DHCP server juga biasanya menjadi standar pada Access Point dan Router. Syarat penting: Sebelum mengaktifkan fungsi DHCP server pada Access Point, sebaiknya Anda memastikan bahwa dalam jaringan belum ada device lain yang juga berfungsi sebagai DHCP server.

Page 4: Artikel konfigurasi dan cara kerja access point

Proses mengaktifkan feature DHCP server ini juga cukup mudah. Masuklah ke interface konfigurasi dari Access Point dan ubah pilihan DHCP server menjadi “enabled”. Biasanya, Anda juga harus memasukkan range alamat IP yang akan di-reserved atau dialokasikan Access Point kepada client yang terkoneksi. Jumlah ini juga bisa digunakan untuk membatasi client yang bisa terkoneksi. Misalkan Anda memasukkan range IP antara 10.15.33.34 sampai 10.15.33.40, maka maksimal hanya akan ada tujuh IP yang akan dialokasikan Access Point kepada client. Jika client yang masuk lebih dari tujuh, maka client ini harus mengkonfigurasikan alamat IP-nya secara manual.

7. Mengaktifkan fasilitas enkripsi.

Enkripsi datayaitu melindungi data dari kemungkinan penyadapan.Keamanan data dalam sebuah jaringan wireless merupakan hal yang sangat penting. Komunikasi data dikirim menggunakan gelombang udara yang tentunya sangat rentan akan penyadapan. Fasilitas enkripsi untuk mengamankan data yang dikirim menjadi hal yang sangat penting.

8. Mengaktifkan feature MAC filtering.

MAC Filtering merupakan feature keamanan yang juga cukup efektif untuk mencegah para penyusup. Feature ini memungkinkan kita untuk membatasi client yang akan bergabung ke dalam jaringan berdasarkan Media Access Control (MAC) Address dari network card client. MAC Address ini unik untuk setiap network card. Jadi, setiap network card pasti memiliki MAC Address yang berbeda.

Kita harus mengetahui MAC Address dari setiap client yang akan diperbolehkan untuk mengakses jaringan dan memasukkannya secara manual ke dalam konfigurasi Access Point. Client yang MAC Address-nya belum didaftarkan tidak akan bisa mengakses jaringan. Informasi MAC Address ini biasanya bisa Anda temukan dengan menggunakan software ataupun melihat kotak/manual dari network card.

9. Setting Access point.

a. Reset Akses Point(AP). Reset dulu itu APnya dengan memencet tombol reset di bagian belakang akses poin selama 15 detik pake paper clip, biar kita yakin settingannya kembali ke default.

b. Kasih IP statis pada Laptop/Notebook/PC. Laptop/Notebook/PC kita kasih ip statis dengan alamat 192.168.1.* (bintang bisa diisi apa aja asal bukan 245 dan di bawah 255).

c. Sambungkan Laptop dengan AP pake kabel UTP kalau sudah sambungkan kabel UTP dari Laptop/PC ini ke akses poin secara langsung.

Page 5: Artikel konfigurasi dan cara kerja access point

d. Cek koneksi ke AP. Cek kualitas koneksi ke AP dengan menggunakan perintah Ping ke alamat 192.168.1.245, kalau ada reply lanjutkan langkah berikutnya.

e. Buka web administrator AP. Buka browser trus ketikkan alamat diatas (192.168.1.245) di address bar. Kalau keluar kotak dialog user password isikan “admin” (ini adalah default password AP) pada kotak password, sedangkan username biarkan kosong. Klik OK dan anda akan menemukan halaman setting berbasis web dari akses poin ini.

Cara kerja Access Point.

Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan: mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server, mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA), mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses, dsb.Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.

Page 6: Artikel konfigurasi dan cara kerja access point

d. Cek koneksi ke AP. Cek kualitas koneksi ke AP dengan menggunakan perintah Ping ke alamat 192.168.1.245, kalau ada reply lanjutkan langkah berikutnya.

e. Buka web administrator AP. Buka browser trus ketikkan alamat diatas (192.168.1.245) di address bar. Kalau keluar kotak dialog user password isikan “admin” (ini adalah default password AP) pada kotak password, sedangkan username biarkan kosong. Klik OK dan anda akan menemukan halaman setting berbasis web dari akses poin ini.

Cara kerja Access Point.

Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan: mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server, mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA), mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses, dsb.Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.