Arief Ahmad Junaidi 12121010_midterm Etikabisnis
-
Upload
arief-ahmad-junaidi -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Arief Ahmad Junaidi 12121010_midterm Etikabisnis
1. Dengan melakukan penggelembungan biaya restrukturisasi pada tahun 1996 agar
meningkatkan laba di masa yang akan datang. Sekurang-kurangnya $35 juta dari total biaya
restrukturisasi ($337.6 juta) diciptakan secara tidak benar, termasuk:
$18.7 juta penggelembungan biaya restrukturisasi yang tidak sesuai dengan GAAP
$6 juta penggelembungan dari cadangan $12 juta terhadap suatu litigasi/ pemulihan
lingkungan (diselesaikan pada akhir tahun 1997 sebesar $3 juta)
$2.1 juta penggelembungan dari kerugian persediaan yang keliru dalam
mempertimbangkan beberapa inventori yang baik sebagai inventori yang buruk, dan
kemudian menjualnya dengan margin yang meningkat di tahun 1997.
$2.3 juta penggelembungan biaya iklan tahun 1996 untuk jasa yang diberikan tahun
1997
Penggelembungan bagian dari cadangan $21.8 juta untuk iklan koperasi bagi
pengusaha retail setempat.
2. Sunbeam memang menjadikan praktik “bill and hold” sebagai teknik dalam meraup
penjualan sebesar-besarnya. Dengan mengakui penjualan sebelum pelanggan memesan/
membutuhkannya, di mana biaya yang terkait asuransi, dan materials handling ditanggung
sepenuhnya oleh Sunbeam. Tentunya hal ini tidak benar, kembali ke konsep pengakuan
pendapatan pada PSAK 23 bahwa pendapatan itu dapat diakui jika memenuhi 2 syarat,
“REALIZED” & “EARNED”. Katakanlah Pendapatan itu telah terbentuk “earned” tetapi belum
terealisasi karena belum ada pembeli dan akad/contract yang mengiringinya. Jadi haruskan
penjualan ini dicatat saat barang pertama kali “dilepas”? tentu TIDAK. Maksud dari kata
“dilepas” di sini secara pencatatan dilepas tetapi secara fisik masih ada di gudang.
3. Karena kebodohan dewan direksi yang lain untuk percaya dengan Ketua Dewan Direksinya
yaitu Al Chainsaw yang memegang dua posisi penting di dalam perusahaan selain sebagai
Ketua Dewan Direksi dia juga menjabat sebagai CEO Sunbeam. Sehingga tidak ada dorongan
untuk diskusi terbuka dan mempertanyakan manajemen. Di samping itu, dewan direksi tidak
seharusnya menerima apa yang auditor eksternal katakan (Arthur Andersen) tanpa
memeriksa lebih lanjut dan mendiskusikannya di forum dewan direksi. Atau memang
laporan ketidakberesan yang dibuat oleh pengawas dan kelompok internal Audit tidak
sampai ke telinga dewan, atau mungkin terlambat terdengar di bulan Maret atau awal April
1998. Namun, kecil kemungkinan anggota dewan direksi yang lain tidak mengetahui tindak
tanduk ketua direksinya. Saya beranggapan bahwa ada “kongkalikong” di dalamnya yang
memaksa anggota dewan direksi yang lain untuk pura-pura menutup mata dan membiarkan
hal buruk terjadi.
4. Dengan suatu program whistle-blowing kepada komite audit dapat membantu dewan direksi
Sunbeam dalam mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mengawasi tindakan
manajemen dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang digunakan. Whistle-blower dapat
menjadi “mata-mata” dewan direksi dalam menguak ketidakberesan internal control yang
ada di dalam perusahaan di mana dia berada di bawah pengawasan langsung dewan direksi.
5. Tentunya saya akan meneruskan laporan saya ke jenjang jabatan yang lebih tinggi. Jika perlu
ke komite audit dan dewan direksi sekalipun. Karena saya menjunjung tinggi profesionalitas
saya sebagai akuntan, tidak ingin menciderai idealisme saya sendiri. Segala bentuk
kecurangan dan fraud yang dilakukan oleh beberapa professional accountants di luar sana
merupakan hal yang memalukan. Dan saya tidak mau menjadi bagian yang memalukan itu.