ardi pariwisata.docx

10
1.Bledug Kuwu: Kawah Lumpur Dengan Dentuman Seperti Meriam Bledug Kuwu terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, 28 kilometer ke arah timur kota Purwodadi. Kawasan wisata yang secara geografis terletak di dataran rendah bersuhu 28-36° Celcius ini menyajikan letupan gelembung lumpur raksasa yang mengeluarkan percikan air dan garam. Keanehan yang ada di obyek wisata ini adalah adanya letupan - letupan lumpur yang airnya mengandung garam dan itu berlangsung terus menerus sehingga menimbulkan pemandangan alam yang sangat menakjubkan,

Transcript of ardi pariwisata.docx

1.Bledug Kuwu: Kawah Lumpur Dengan Dentuman SepertiMeriam

Bledug Kuwuterletak diDesa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, 28 kilometer ke arah timur kota Purwodadi. Kawasanwisatayang secara geografis terletak di dataran rendah bersuhu 28-36Celciusinimenyajikan letupan gelembunglumpurraksasa yang mengeluarkan percikanair dangaram.Keanehan yang ada diobyek wisata ini adalah adanya letupan - letupan lumpur yang airnya mengandung garam dan itu berlangsung terus menerus sehingga menimbulkan pemandangan alam yang sangat menakjubkan, padahal secara geologis tempat tempatBledug Kuwuini letaknya cukup jauh dari laut.

Obyek wisata Bledug Kuwuberupa telaga lumpur hangat seluas kurang lebih 45 hektar, yang disebutBledug Kuwu.Fenomena Bledug Kuwuini adalah keluarnyaairbeserta lumpur dari endapan laut purba yang keluar karena tekanan air vertikal. Lumpur yang disemburkanBledug Kuwudisertai asap putih yang membubung itu rata-rata mencapai ketinggian 3 meter. Namun pada saat-saat tertentu terjadi letupan keras yang mampu menyeburkan lumpur setinggi 10 meter hingga nampak demikian spektakuler. Letupan keras ini biasanya terjadi pagi buta ketika udara dingin atau saat cuaca mendung.Bledug Kuwu adalah sebuah fenomena kawah lumpur(mud volcanoes)yang sudah terjadi jauh sebelum jaman KerajaanMataramKunopada sekitarabadke-7 Masehi(732M-928 M).Bledug Kuwumerupakan salah satu obyekwisataandalan di Kabupaten Grobogan, selain sumber api abadi Mrapen, dan Waduk Kedungombo. Secara etimologi, namabledug kuwuberasal daribahasa Jawa, yaitu 'bledug' yang berarti ledakan/meledak dan 'kuwu' yang diserap dari kata'kuwur' yang berarti lari/kabur/berhamburan.Dikisahkan, pada sekitar abad ke-7 Masehi, daerah Grobogan termasuk dalam wilayah Kerajaan Medang Kamolan yang diperintah oleh DinastiSanjaya/Syailendra. Salah seorang raja dari dinasti ini adalah Dewata Cengkar, seorang yang konon amat gemar makan daging manusia. Karena kesukaan raja yang aneh tersebut, membuat rakyat merasa ketakutan. Mereka tidak ingin menjadi santapan sang raja yanghausdarah itu. Berbagai cara dilakukan untuk melawan sang raja, tetapi semuanya sia-sia saja. Tak ada yang bisa mengalahkan kesaktian sang raja.

Beberapa waktu kemudian, munculah Ajisaka, seorang pengembara, yang merasa prihatin dengan penderitaan yang dialami oleh rakyat. Ajisaka pun kemudian berusaha untuk menghentikan kebiasaan sang raja. Dengan disaksikan oleh ribuan pasang mata, Ajisaka pun menantang adu kesaktian dengan sang raja. Banyak orang yang menyangsikan kemampuan Ajisaka, mengingat tubuhnya yang kecil. Namun apa pun, masyarakat tetap menaruh harapan kepada Ajisaka. Sang raja yang menerima tantangan Ajisaka hanya terbahak-bahak. Raja pun menawarkan, kalau seandainya Ajisaka mampu mengalahkannya, maka Ajisaka berhak memperoleh hadiah berupa separuh wilayah kerajaan. Sebaliknya, jika Ajisaka kalah, maka raja akan memakan tubuh Ajisaka.Ajisaka pun menyanggupi semua tawaran sang raja. Adapun permintaan terakhir Ajisaka kepada sang raja adalah, jikadiakalah dan tubuhnya dimakan oleh sang raja, Ajisaka memohon agar tulang-tulangnya nanti ditanam dalam tanah seukuran lebar ikat kepalanya. Tentu saja sang raja segera mengiyakan dan sama sekali tidak menduga bahwa ikat kepala Ajisaka itu adalah ikat kepala yang mengandung kesaktian. Ajisaka segera melepas ikat kepalanya dan kemudian menggelarnya di atas tanah. Ajaib, ikat kepala itu berubah menjadi melebar. Raja Dewata Cengkar menggeser tempat berdirinya. Hal itu berlangsung terus seiring dengan makin mebelarnya ikat kepala Ajisaka, sampai akhirnya Dewata Cengkar tercebur di Laut Selatan. Namun Dewata Cengkar tidak mati, sebaliknya, tubuhnya menjelma menjadi bajul (buaya) putih. Sepeninggal Dewata Cengkar, rakyat kemudian menobatkan Ajisaka sebagai raja di Medang Kamolan.Pada saat Ajisaka memerintah Medang Kamolan, muncullah seekor naga yang mengaku bernama Jaka Linglung. Menurut pengakuannya, dia adalah anak Ajisaka dan saat itu sedang mencari ayahnya. Melihat wujudnya, Ajisaka menolak untuk mengakuinya sebagai anak. Ajisaka pun berusaha menyingkirkan sang naga, tetapi dengan cara yang amat halus. Kepada sang naga, Ajisaka mengatakan akan mengakuinya sebagai anak, jika naga itu berhasil membunuh buaya putih jelmaan Dewata Cengkar di Laut Selatan. Terdorong keinginan untuk diakui sebagai anak, Jaka Linglung pun menyanggupi permintaan Ajisaka untuk membunuh Dewata Cengkar.Jaka Linglung pun segera berangkat. Oleh Ajisaka, Jaka Linglung tidak diperkenankan melalui jalan darat agar tidak mengganggu ketenteraman penduduk. Sebaliknya, Ajisaka mengharuskan Jaka Linglung agar berangkat keLaut Selatanlewat dalam tanah. Singkatnya, Jaka Linglung pun sampai di Laut Selatan dan berhasil membunuh Dewata Cengkar. Sebagaimana berangkatnya, kembalinya ke Medang Kamolan pun Jaka Linglung melalui dalam tanah. Dan sebagai bukti bahwa dia telah berhasil sampai di Laut Selatan serta membunuh Dewata Cengkar, Jaka Linglung taklupamembawa seikat rumput grinting wulungdan airlaut yang terasa asin.

Beberapa kali Jaka Linglung mencoba muncul ke permukaan, karena mengira telah sampai di tempat yang dituju. Kali pertama dia muncul di Desa Ngembak (kini wilayah Kecamatan Kota Purwodadi), kemudian di Jono (Kecamatan Tawangharjo), kemudian di Grabagan, Crewek, dan terakhir di Kuwu (ketiganya masuk Kecamatan Kradenan). Di Kuwu inilah, konon Jaka Linglung sempat melepas lelah. Dan tempat munculnya inilah yang kini diyakini menjadi asal muasal munculnyaBledhug Kuwu.Menurut cerita turun temurun yang beredar di masyarakat,Bledug Kuwuterjadi karena adanya lubang yang menghubungkan tempat itu dengan Laut Selatan. Konon lubang itu adalah jalan pulang Joko Linglung dari Laut Selatan menuju Kerajaan Medang Kamulan setelah mengalahkan Prabu Dewata Cengkar yang telah berubah menjadi buaya putih di Laut Selatan. Joko Linglung konon bisa membuat lubang tersebut karena dia bisa menjelma menjadi ular naga yang merupakan syarat agar dia diakui sebagai anak Aji Saka, penguasa Kerajaan Medang Kamulan.Transportasijalur solo ke wisata grobogan di tempuh sekitar 2 setengah jam perjalan, dan jalan yang di lalui ketempat tujuan wisata mengalami kemacetan tapi tidak terlalu lama.

2.WISATA SERULING PANTAI KLAYAR

Seruling Laut Pantai Klayar

PANTAI KLAYAR merupakan pantai yangindahdan lengkap. Pantai ini memiliki perpaduan karang dan tebing, pasir putih, beberapa tempat memiliki batuan dan ada karang kecil yang ditempati ikan ikan kecil. Pantai ini terletak sekitar 45 km di sebelah barat Pacitan, Jawa Timur. Apabila dari Yogyakarta berjarak sekitar 110 km, yang ditempuh dalam waktu sekitar empat jam. Perjalanan menuju lokasi ini memang masih perlu perjuangan dan ekstra hati-hati karena jalan yang sempit dan di beberapa bagian berlobang. Selain itu banyak kelokan tajam dan tanjakan serta turunan cukup ekstrim. Di beberapa ruas jalan berbatasan dengan tebing dan jurang, sehingga membutuhkan kewaspadaan penuh. Namun, perjalanan yang cukup memacu adrenalin ini terbayarkan dengan keindahan alam saat tiba di lokasi.

Letak Pantai klayaryang tidak jauh dari pusat kota.Pantai KlayardiDesa Sedang, Kecamatan Donorojo, Pacitan.Lokasiseruling lautberjarak sekitar dua kilometer dari pintu masuk pantai. Pengunjung yang menuju ke lokasi tersebut harus berjalan kaki dengan menapaki pasir putih.

Mayoritas wisatawan yang datang kePantai Klayaruntuk melihatfenomena seruling lautyang eksotis. keberadaan Seruling Laut yang eksotis, yakni air yang menyembur keluar dari celah batu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.Menyusuri hamparan pasir ke arah timur akan ditemukansungaikecil yang mengalir membelah pantai menuju ke laut. Setelah menyeberangi sungai kecil akan ditemui semacamlagunayang diapit oleh dua gugusan karang. Abrasi yang cukup lama dan terus-menerus mampu mengikis dan membentuk batu-batuan karang yang unik. Bahkan ada yang menyebut mirip dengan pantung Spinx di Mesir. Menikmati laguna kecil dengan ombak yang menghempasbatu karangmenimbulkan efek semacam air terjun dengan buih putih yang cantik.SERULING PANTAI KLAYAR adalahair mancur raksasayang muncul dari celah (lubang)batu karang. Ketinggian semburan bisa mencapai 10 meter bila obak datang.Keluarnya air dari lubang batu karang ini juga disertai dengan suara mirip siulan sehingga, sering disebut sebagai seruling laut.KeberadaanSeruling Lautmemang menambah keindahaanpanorama Pantai. Di nama sebauh celah (lubang) batu karang ini bisa menyemburkan air mancur raksasa yang bisa mencapai ketinggian hingga 10 meter bila obak datang. Air mancur ini juga disertai dengan suara mirip siulan sehingga sering disebut sebagai seruling laut.

Namun sebagai tempat wisata baru, pantai ini masih minim fasilitas, dan karena ombak yang cukup tinggi, pantai ini tidak bisa digunakan untuk berenang.

TUGAS GEOGRAFI PARIWISATA Perjalanan Wisata yang dilihat dari Faktor Penghambat dan Yang Menghambat

DisusunOleh :Ardi rimbawan (E100120073)

DosenPembimbing :Dra.Retno Woro Kaeksi

FAKULTAS GEOGRAFIUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2015

Referensi

http://miztia-respect.blogspot.com/http://nuriypantura.blogspot.com/2014/12/perjalanan-singkat-di-timur-jawa-tengah.htmlhttp://miztia-respect.blogspot.com/2013/03/wisata-bledug-kuwu-dan-seruling-laut.html#.VXe1Ps8irIU