ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN … · 9 PROGRAM PERCEPATAN ... Akuntabilitas Meningkatnya...
Transcript of ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN … · 9 PROGRAM PERCEPATAN ... Akuntabilitas Meningkatnya...
BANDUNG , 23 SEPTEMBER 2014
ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN
PELAYANAN PUBLIK MELALUI
REFORMASI BIROKRASI PEMDA
MELALUI PTSP
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Jeffrey Erlan Muler, SH
Asisten Deputi Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
Pelayanan Publik Wilayah II
LATAR BELAKANG
PERINGKAT INDONESIA MENINGKAT DARI #55 (TAHUN
2008-2009) MENJADI #38 (TAHUN 2013-2014)
25 Sep 2014 2
2008-2009
10.7 19.3
DARI 2008-2009 ke 2013-2014 - KORUPSI MEMBURUK
- KINERJA BIROKRASI MEMBAIK
25 Sep 2014 3
EFISIENSI BIROKRASI DI INDONESIA
SALAH SATU PENILAIAN KINERJA BIROKRASI
PERC: Political and Economic Risk Consultancy 4/09/2014
TUJUAN REFORMASI BIROKRASI
7
Pemerintahan terbuka
berbasis IT
Pemerintahan melayani dan
partisipatif
SDM Aparatur yang
kompeten dan kompetitif
Efisiensi dan efektivitas
pemerintahan
Tujuan Akhir
1. Bebas KKN
2. Akuntabel dan berkinerja
3. Pelayanan publik yang berkualitas
Prinsip Dasar Perubahan
• Komitmen penuh
• Menyeluruh dan bertahap
• Kecepatan penuh
• Inovasi terdesentralisasi
• Terus menerus dan berkelanjutan
8
Kapabilitas, Kultur dan Perubahan
Thinking
Ahead
Thinking
Again
Thinking
Across
Capabilities
Able
People
Agile
Process
Adaptive
Process
Change
Adaptive
Policies
Culture: Incorruptibility, Meritocracy, Growth, Prudence, Markets
Tujuan
Perlindungan dan
Kepastian hukum
Mendekatkan Pelayanan
Memperpendek proses layanan
Proses layanan cepat, mudah,
murah, transparan, pasti, dan terjangkau
Akses layanan
lebih luas
Masyarakat
Tujuan Sistem Pelayanan Terpadu
TUGAS UTAMA KEMENTERIAN PAN &RB
REFORMASI BIROKRASI KEMENPAN-RB
GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI
8 AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI
9 PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI
PELAYANAN PUBLIK
4
Organisasi Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing)
Tatalaksana Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance
Peraturan Perundang-undangan
Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif
Sumber daya manusia aparatur
SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
Pengawasan Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Pelayanan publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
Pola pikir (mind set) dan Budaya Kerja (culture set) Aparatur
Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi
Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat, tercermin dalam peran serta masyarakat
dalam Pelayanan Publik terutama pada proses penyusunan, penetapan, dan pelaksanaan Standar
Pelayanan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan Publik.
3
9 (Sembilan) Program Percepatan Reformasi Birokrasi
1. Penataan Struktur Birokrasi;
2. Penataan Jumlah, Distribusi, dan Kualitas PNS;
3. Sistem seleksi dan promosi secara terbuka;
4. Profesionalisasi PNS;
5. Pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah;
6. Peningkatan Pelayanan Publik;
7. Pelaporan Harta Kekayaan Pegawai Negeri;
8. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai;
9. Efisiensi Penggunaan Fasilitas dan Sarana dan
Prasarana Kerja Pegawai Negeri.
Peraturan Menteri PAN-RB No.20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 -2014
5
Program
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
R E N C A N A A K S I
a. Peningkatan Pelayanan Perizinan: a.1. Kejelasan Biaya dan Persyaratan Perizinan. a.2. Penyederhanaan Deregulasi Perizinan:
Penguatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; Pembatasan waktu pengurusan izin. ( Mendorong penyelenggaraan PTSP )
b. Penguatan Budaya Pelayanan Prima melalui: Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan
Publik dan Maklumat Pelayanan (melalui implementasi UU tentang Pelayanan Publik);
Pemeringkatan Unit Kerja Pelayanan Publik seluruh K/L dan Pemerintah Daerah;
Survei KM (Kepuasan Masyarakat); Pengelolaan Pengaduan Masyarakat.
PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI
BIDANG PELAYANAN PUBLIK (sesuai Peraturan Menteri PAN-RB No.20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 -2014)
6
RULE BASED BUREAUCRACY
PERFORMANCE BASED BUREAUCRACY
DYNAMIC GOVERNANCE
2013
2018
2025
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
MANAJEMEN
SDM
PENGEMBANGAN
POTENSI HUMAN
CAPITAL
TRANSFORMASI BIROKRASI
&PENGELOLAAN SDM APARATUR
BIROKRASI BERSIH,
KOMPETEN DAN
MELAYANI
25 Sep 2014 15
BIROKRASI EKSISTING
UU No. 39 Tahun 2008
Kementerian Negara
UU No 25 Tahun 2009
Pelayanan Publik
UU NO. 5 Tahun 2014 APARATUR SIPIL NEGARA
FONDASI UU UNTUK REFORMASI BIROKRASI
RUU Sistem Pengawasan
Intern Pemerintah
RUU Adminsitrasi
Pemerintahan
BIROKRASI BERSIH,
KOMPETEN DAN
MELAYANI
Peraturan Pelaksana:
19 PP, 4 PERPRES, 1 PERMEN
25 Sep 2014 16
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mengamanatkan :
“ Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik “
1
Mengatur Hak, Kewajiban dan Larangan
• Hak-hak dan Kewajiban Masyarakat dalam Pelayanan
• Kewajiban dan Larangan bagi Penyelenggara Pelayanan
Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat
• Masyarakat diikutsertakan dalam penyusunan kebijakan, penyusunan Standar Pelayanan, sampai dengan pengawasan dan pemberian penghargaan
• Masyarakat berhak menyampaikan pengaduan, dan wajib untuk ditangani oleh penyelenggara
Kewajiban pokok Penyelenggara (Pemerintah)
• Menyelenggarakan pelayanan prima dengan penyusunan standar pelayanan dan pengelolaan pengaduan.
• Terdapat sanksi administratif, ganti rugi pelayanan publik, dan sanksi pidana.
Inti muatan Undang-Undang No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik
18 2
Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
7
1) Pedoman penyusunan Standar Pelayanan & Maklumat Pelayanan;
2) Sistem Pelayanan Terpadu;
3) Proporsi akses dan kategori kelompok Masyarakat dalam Pelayanan Berjenjang;
4) Pengikutsertaan Masyarakat dalam Penyusunan Standar Pelayanan dan pengelolaan Pengaduan.
Terdapat 4 (empat) hal Pokok dalam Peraturan Pemerintah No. 96/2012
Kebijakan KEMENPAN-RB berkaitan dengan penyelenggaraan Pelayanan Publik :
Peraturan MENPAN RB Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan
Publik;
Peraturan MENPAN RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasaan
Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
Peraturan Meneg.PAN Nomor PER/05.M.PAN/4/2009 tentang Pedoman Umum
Penanganan Pengaduan Masyarakat Bagi Instansi Pemerintah;
Peraturan Meneg.PAN Nomor PER/13.M.PAN/9/2009 tentang Pedoman Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik dengan Partisipasi Masyarakat;
Peraturan Meneg.PAN-RB No.20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
2010 -2014;
Peraturan Men.PAN-RB No.35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Prosedur
Standar Operasional (SOP) pada Instansi Pemerintah;
Peraturan Men.PAN-RB No. 38 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit
Pelayanan Publik;
Peraturan Men.PAN-RB No. 66 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja
Pembina / Penanggungjawab Unit Pelayanan. 9
Terkait kebijakan sesuai Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang PELAYANAN PUBLIK ( @ Pasal 9 tentang PPTSP )
terwujudnya batasan dan hubungan
yang jelas tentang hak, tanggung
jawab, kewajiban dan kewenangan
seluruh pihak terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik;
Terwujudnya sistem
penyelenggaraan pelayanan publik
yang layak sesuai dengan asas-asas
umum pemerintahan dan korporasi
yang baik;
Terpenuhinya penyelenggaraan
pelayanan publik dengan peraturan
perundang-undangan; dan
Terwujudnya perlindungan dan
kepastian hukum bagi masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan
publik.
4
DASAR HISTORIS KEBIJAKAN PEMBENTUKAN PTSP
Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 ttg Pemerintahan Daerah
Terbitnya…
Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2007 ttg Pembagian Urusan
Pemerintah, Pem.Prov, Pem.Kab &
Pem.Kota
Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 ttg Organisasi Perangkat Daerah
Permendagri No.24 Th. 2006 ttg Pedoman Penyelenggaraan PTSP
Permendagri No.20 Th. 2008 ttg Organisasi & Tata Kerja
Pelayanan Terpadu di Daerah
Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2007 ttg Penanaman Modal
Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2009 ttg Pelayanan Publik
YA
NL
IK
Keputusan MENPAN Nomor 63/KEP/ M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Seiring diterbitkannya Peraturan-
peraturan & Keputusan
MENPAN-RB terkait
Pelayanan Publik.
SINKRONISASI & HARMONISASI KEBIJAKAN
Peraturan Presiden
Nomor 27 Tahun 2009 ttg PTSP Bidang
Penanaman Modal
Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Negara PAN-RB & Kepala BKPM Tahun 2010
Perka BKPM No. 6 Th. 2011 ttg Pelaksanaan, Pembinaan dan
Pelaporan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Bidang
Penanaman Modal;
Peraturan Pemerintah
Nomor 96 Tahun 2012 ttg Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik
5
SYARAT UTAMA DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU (PTSP) SESUAI UU. NO. 25/2009
Dalam penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Pemerintah Daerah wajib memenuhi kriteria, sebagai berikut :
Pembentukan Unit Kerja dan SOTK berdasarkan penetapan
Peraturan Daerah (Perda);
Peraturan Bupati/Walikota tentang Pelimpahan dan
Pendelegasian Wewenang Perizinan;
Penerapan komponen Standar Pelayanan Publik (SP);
Penerapan Layanan Pengaduan dan pelaksanaan Survei
Kepuasan Masyarakat.
7
TUJUAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU
• memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat;
• mendekatkan pelayanan kepada masyarakat;
• memperpendek prosedur pelayanan;
• mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti, dan terjangkau; dan
• memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan.
Tindak Lanjut Pembinaan Kinerja Pelayanan Publik
SUBSTANSI PELAYANAN PUBLIK DENGAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU
PINTU (PTSP) PADA BIDANG PERIZINAN
9
Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Pendelegasian dan Pelimpahan Kewenangan mutlak dilakukan oleh Kepala Daerah dan menjadi syarat penting dalam efektivitas penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
10
Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
11
1) Pedoman penyusunan Standar Pelayanan & Maklumat Pelayanan;
2) Sistem Pelayanan Terpadu;
3) Proporsi akses dan kategori kelompok Masyarakat dalam Pelayanan Berjenjang;
4) Pengikutsertaan Masyarakat dalam Penyusunan Standar Pelayanan dan Pengaduan.
Terdapat 4 (empat) hal Pokok dalam Peraturan Pemerintah No. 96/2012
PENGERTIAN DOKUMEN PERIZINAN PADA PTSP
Melaksanakan Penerbitan atau
Penolakan Permohonan Izin yang bersifat
administratif untuk kepentingan usaha
masyarakat;
Melakukan koordinasi terkait dokumen
perizinan sesuai rekomendasi dari
masing-masing SKPD teknis;
Tidak menerbitkan Izin Profesi maupun
Sertifikasi bersyarat, hal tersebut
menjadi kewenangan SKPD teknis.
P T S P
15
KEWENANGAN PENYELENGGARA PTSP & SKPD TEKNIS
Melaksanakan fungsi Pemerintahan khususnya untuk pemenuhan Pelayanan Dasar kepada Masyarakat dalam rangka menerbitkan izin atau non izin berkaitan dengan kegiatan usaha publik sesuai ketentuan perundang-undangan.
Menjalankan tugas sesuai lingkup bidangnya terhadap fungsi pembinaan, pengawasan, perencanaan dan pengendalian secara teknis, termasuk implementasi kebijakan dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
P T S P SKPD TEKNIS
16
Pasal UU/PP Uraian Kewajiban Penyelenggara Ancaman Sanksi
Pasal 20 (1) UU
Wajib menyusun dan menetapkan SP
Dengan sanksi Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
Pasal 20 (2) UU
Wajib mengikutsertakan Masyarakat dalam Penyusunan SP
Dengan sanksi Pembebasan dari Jabatan
Pasal 26 (1) PP
Pembahasan Rancangan SP wajib mengikut sertakan masyarakat.
Tegoran tertulis
Pasal 27 (1) PP
Rancangan SP yang telah dibahas wajib dipublikasikan
Tegoran tertulis
Pasal 20 (3) UU
Wajib menerapkan SP Dengan sanksi Pembebasan dari Jabatan
Pasal 30 (1) PP
Wajib menyusun dan menetapkan Maklumat Pelayanan
Pembebasan dari jabatan
Pasal 33 (1) PP
Wajib meninjau ulang SP yang telah ditetapkan dalam waktu 3 tahun
Pembebasan dari jabatan
Dikenakan atas kewajiban yang tidak dijalankan dan merupakan penjabaran Sanksi yang telah ada dalam Undang-undang, misalnya:
SANKSI (UU 25/2009 dan PP 96/2012)
14
Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib :
a. Mengumumkan kebijakan nasional tentang pelayanan publik, hasil pemantauan dan evaluasi kinerja, serta hasil koordinasi;
b. Membuat peringkat kinerja penyelenggara secara berkala; dan
c. Memberikan penghargaan kepada penyelenggara sesuai peraturan perundag-undangan.
* (Menteri di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara)
PEMBINAAN
Undang-undang No.25/2009 tentang Pelayanan Publik Pasal 7 ayat (4)
17
P E N U T U P
1. Komitmen dan keberanian Pimpinan Daerah untuk melakukan perubahan/Reformasi pada seluruh instrumen tata kelola dan pembinaan terhadap kinerja pelayanan publik;
2. Penataan Kelembagaan, SDM, Harmonisasi dan Pemahaman kebijakan terutama terkait penyelenggaraan pelayanan publik;
3. Pemangkasan birokrasi melalui penerapan deregulasi perizinan dan non perizinan (waktu, kemudahan prosedur dan biaya), khususnya pada penyelenggara PTSP di Daerah;
4. Mewujudkan sistem penyelenggaraan pelayanan terpadu yang akuntabel, transparan & efektif serta optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi;
5. Pemahaman dalam penerapan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan penerapan kepuasan masyarakat melalui Survei IKM;
6. Membangun citra pelayanan publik (khususnya perizinan) yang efisien dan transparan terutama terhadap dunia usaha.
MENDORONG & MEMFASILITASI PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA
MENERAPKAN REFORMASI BIROKRASI MELALUI KELEMBAGAAN PTSP :
18
BIROKRASI INDONESIA
Panjang, Berbelit dan Mahal
KEDEPUTIAN PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
www.menpan.go.id [email protected]